Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL
COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA
(PTK di Kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Liana Nuryanto
1100432
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Implementasi Pendekatan Cooperative Learning Model Course
Review Horay pada Konsep Teknologi Produksi,
Komunikasi, dan Transportasi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan
Pulomerak Kota Cilegon
Oleh Liana Nuryanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Liana Nuryanto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Liana Nuryanto (2015), “Implementasi Pendekatan Cooperative Learning Model Course Review Horay pada Konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang masih menggunakan metode tradisional, sehingga siswa tidak dapat berperan secara aktif dan hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga tujuan pembelajaran belum dapat tercapai secara maksimal. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon. Dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang, 12 siswa laki-laki, dan 12 siswa perempuan. Adapun masalah utama dalam penetian ini adalah “Apakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Tamansari V tentang „Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Tansportasi‟ dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran course review horay?” Pendekatan cooperative learning model course review horay adalah suatu pendekatan dimana siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan belajar secara kelompok. Pada model course review horay tahap awal siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap kelompok harus menyerukan yel-yel nya sebelum mengerjakan soal dari guru. Bilamana pada saat pengoreksian soal ada kelompok yang benar dalam menjawab, maka kelpok tesebut harus menyerukan “horee”.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……… i
LEMBAR PERNYATAAN……… ii
KATA PENGANTAR……… iii
UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR DIAGRAM... viii
ABSTRAK ... ix
BAB I – PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 6
C. Rumusan Masalah ………... 6
D. Tujuan Penelitian ……….… 6
E. Manfaat Penelitian ……….. 7
BAB II – KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ……… 8
B. Penelitian yang Relevan ……….. 16
C. Kerangka Berfikir ……… 18
D. Hipotesis Tindakan ……….. 19
BAB III – METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ………. 20
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ……….. 26
C. Definisi Operasional ……….. 26
D. Instrumen Penelitian ……….. 28
E. Prosedur Penelitian ……… 34
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ……… 36
BAB IV – PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ……….. 38
1. Prasiklus ……….. 38
2. Siklus I ……… 42
3. Siklus II ……….. 49
B. Hasil Penelitian ………. 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……….... 59
D. Hasil Pengamatan Aktifitas Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Model Course Review Horay ... 60
BAB V – KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ………... 62
B. Rekomendasi ………... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Pedoman Observasi Aktifitas Siswa ……… 29
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Soal ………... 31
Tabel 4.1 : Hasil Pretes Prasiklus ……….. 39
Tabel 4.2 : Perhitungan Hasil Tes Prasiklus ……….. 40
Tabel 4.3 : Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ……….... 44
Tabel 4.4 : Hasil Belajar Siswa Siklus I ……… 46
Tabel 4.5 : Perhitungan Hasil Tes Siklus I ……… 47
Tabel 4.6 : Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ……….. 51
Tabel 4.7 : Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ……… 53
Tabel 4.8 : Perhitungan Hasil Tes Siklus II ………... 54
Tabel 4.9 : Rekapitulasi Hasil Tes Siswa ……… 56
Tabel 4.10 : Rekapitulasi Nilai Tes Belajar Siswa ……… 56
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia karena
pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh
aspek kepribadian kehidupannya. Salah satu pengertian yang umum
dikemukakan oleh Driyarkara (1980, hlm. 55) bahwa pendidikan adalah
proses memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf
insan harus diwujudkan dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.
Pengertian tersebut mirip dengan pendapat Thompson (1957, hlm. 90) yang
menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan yang tetap di
dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), seperti halnya Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), Matematika, dan Bahasa Indonesia merupakan bidang studi yang
tidak dapat tersalurkan dngan maksimal tanpa adanya campur tangan dari
guru.Dengan demikian, IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang
dipelajari cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan
masalah kehidupan manusia di masyarakat. Bidang studi IPS dan yang
2
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tangan dari guru. Guru merupakan pendidik kedua bagi anak setelah orang
tua sebagai pendidik pertama mereka. Tugas guru bukan hanya mengajar
untuk menyampaikan, atau mentransformasikan pengetahuan kepada anak
di sekolah, namun guru juga mengemban tugas untuk mengembangkan
kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru mengembangkan sikap
mental anak, mengembangkan hati nurani atau kata hati anak, sehingga
anak akan sensitif terhadap masalah-masalah kemanusiaan, harkat derajat
manusia, dan menghargai sesama manusia. Begitu juga guru harus
mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyarakat
sehingga ia mampu untuk menghadapi segala permasalahan di hidupnya.
Tapi sosok guru masa kini jauh dari apa yang dibicarakan di atas. Dewasa
ini guru hanya mampu mentransformasikan ilmu kepada siswa dengan
hanya ceramah dan memberi soal. Itu membuat anak pasif, gampang bosan,
mengantuk dan menjadi mudah lupa dengan materi yang telah
disampaikan.
Hasil kajian peneliti di SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak
menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengenai bidang studi IPS masih
sangat rendah. Guru masih menganggap bahwa semua siswa pasti akan
langsung paham dengan apa yang telah diajarkan di dalam kelas. Siswa
hanya diberi materi dan latihan soal, tanpa terlebih dahulu diberikan contoh
yang nyata. Ada lagi keluhan siswa yang sering mengantuk ketika belajar
3
yang menjenuhkan, itu dikarenakan cara penyampaian materi ajarnya yang
kurang tepat. Anak membutuhkan sajian pembelajaran yang tidak terlalu
serius tapi tepat sasaran. Seperti halnya orangtua yang mendidik anak sejak
lahir ke dunia sampai masuk usia sekolah dan memberikan beragam
pengalaman baik yang melibatkan secara langsung maupun tidak ke dalam
pengalaman tersebut. Anak akan selalu mengingat (memori pengalaman
empirik semasa kecil), demikian juga guru akan mempermudah proses
mendidik anak dengan adanya stimulus dan latihan terus-menerus maupun
dalam hal akademik ataupun non akademik.
Berdasarkan hasil pra siklus menggunakan observasi pada konsep
teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di kelas IV SDN
Tamansari V, guru mengajarkan konsep tersebut dengan metode ceramah
saja. Dimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
menumbuhkan aktivitas belajar sehingga siswa cenderung bosan,
mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Siswa kurang dilatih untuk
berkreasi dan belajar untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru
kurang menantang siswa untuk berpikir, sehingga akibatnya siswa kurang
menyenangi pelajaran yang disajikan. Siswa kurang bisa bekerja sama
dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Karena
seringnya penggunaan metode ceramah dimana siswa tidak dapat berperan
secara aktif dan hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal
4
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi belum
mencapai KKM yaitu 63,0.
Rendahnya pencapaian nilai siswa pada mata pelajaran IPS, hal itu
menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum
efektif. Belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran, hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa. Karena
umumnya pembelajaran pada saat ini, masih dalam bentuk satu arah. Hal
ini disebabkan karena metode ceramah sering digunakan oleh guru namun
bekum melibatkan peran aktif siswa secara penuh. Guru lebih banyak
ceramah dihadapan siswa sementara aktivitas siswa lebih banyak
mendengarkan. Siswa kurang dilatih untuk berkreasi dan belajar untuk
hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang siswa
untuk berpikir, sehingga akibatnya siswa kurang menyenangi pelajaran
yang disajikan. Siswa kurang bisa bekerja sama dalam kelompok diskusi
dan pemecahan masalah yang diberikan.
Sesuai masalah yang ditemui di lapangan untuk mengatasi
permasalahan peneliti memilih model pembelajaran yaitu menggunakan
pendekatan cooperative learning atau pembelajaran kelompok untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui konsep teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi. Adapun yang menjadi dasar dalam pemilihan
pendekatan ini adalah karena pendekatan cooperative learningberguna
5
dalam kelas. Sehingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran IPS.
Dengan menggunakan pendekatan cooperative learning ke semua
cara belajar siswa tersebut mampu untuk diraih, sehingga pembelajaran
tidak lagi hanya menguntungkan salah satu kelompok siswa saja (karena
proses pembelajaran sesuai dengan cara belajarnya), melainkan semua
siswa dengan berbagai cara belajar mampu untuk menerima materi
pembelajaran sesuai dengan cara belajar masing-masing siswa.Dengan
demikian, pembelajaran mengenai konsep teknologi produksi, komunikasi
dan transportasi pun bias lebih bermakna bagi semua siswa, sehingga
terciptalah proses pembelajaran yang aktif dan efektif. Dengan banyak hal
yang bisa siswa dapatkan melalui pendekatan cooperative learning akan
mengiringi siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan lebih jauhnya
dapat mempengaruhi peningkatan pemahaman ilmu sosial.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, mendorong peneliti untuk
memperbaiki hasil pembelajaran IPS di kelas IV SDN Tamansari V pada
konsep teknologi produksi, komunikasi, dan tranportasi melalui kegiatan
yang dapat merangsang siswa untuk berfikir dan bekerja sama dengan
siswa lain sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dengan melakukan
penelitian tindakan kelas di SDN Tamansari V Kecamatan Pulo Merak
Kota Merak dengan judul “Penerapan Pendekatan Cooperative Learning
6
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komunikasi dan Transportasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak”.
B. Identifikasi Masalah
Dari analisis situasi diatas, sedikitnya dapat diidentifikasikan masalah
sebagaiberikut:
1. Rendahnya kemampuan berpikir siswa
2. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS
3. Minimnya media pembelajaran atau alat peraga yang berfungsi
sebagai penunjang dalam proses pembelajaran
4. Ketidaksesuaian model pembelajaran yang disampaikan oleh guru
dalam proses pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan dalam dua pertanyaan yang meliputi:
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa saat penerapan pendekatan
cooperative learning model course review horay pada konsep
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan
pendekatan cooperative learning model course review horay pada
konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi?
D. Tujuan Penelitian
7
1. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan cooperative learning model course review
horay pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa saat penerapan
cooperative learning model course review horay pada konsep
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
E. Manfaat Penelitian
Dalam karya tulis ini, manfaat bagi siswa agar siswa dapat memahami
tentang materi pembelajaran teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi yang disampaikan oleh guru. Manfaat bagi guru yaitu sebagai
arahan dan inspirasi baru agar dapat menyampaikan materi yang
disesuaikan dengan cara tersendiri yang dapat menarik siswa namun tidak
melenceng dari bahan ajar. Selain itu manfaat bagi peneliti yaitu sebagai
informasi dan pemberi motivasi bagaimana cara yang tepat dalam
mentranformasikan ilmu kepada siswa dengan cara yang santai, namun
20
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1) Pengertian PTK
Rapport (1970, dalam Hopkins, 1993) mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu social dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Penelitian tindakan kelas oleh guru dapat merupakan kegiatan
reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru. Dewey (1933, dalam Thornton) mengartikan berpikir reflektif dalam pengalaman
pendidikan sebagai selalu aktif, ulet, dan selalu memepertimbangkan segala bentuk pengetahuan yang akan diajarkan berdasarkan keyakinan adanya alasan-alasan yang mendukung dalam memikirkan kesimpulan dan akibat-akibatnya kemana pengetahuan itu akan membawa peserta didik (Dewey dalam Thornton, 1994:5). Sebagai contoh dalam pendidikan IPS tanpa berpikir reflektif seorang guru cenderung mengajar hanya dengan menyampaikan pengetahuan hafalan saja berupa sejumlah informasi tentang tahun-tahun dan peristiwa, dengan kemungkinan besat tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
21
selanjutnya bersifat fungsional. Artinya, siklus satu akan menjadi landasan bagi siklus dua, siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus tiga, demikian seterusnya hingga PTK berakhir.
2) Tujuan PTK
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas (Yusnandar dan Saabighoot, 2013:8).
3) Manfaat PTK
Manfaat yang dapat diraih dalam penelitian tindakan kelas (Yusnandar dan Saabighoot, 2013:9-10), diantaranya:
a) Inovasi pembelajaran
Inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajar
agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.
b) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas Aspek pengembangan kurikulum, guru kelas bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah dan atau kelas. Selain itu, dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakekat secara empirik, dan bukan hanya sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.
c) Peningkatan profesionalisme guru
22
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Model Penelitian Tindakan Kelas
Peneliti ingin menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & Taggart. Model ini merupakan pengemabangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin. Pada model Kemmis dan Taggart komponen acting dan observing dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Rafi’uddin, 1997) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat
langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan
23
Gambar: Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart Pra Siklus
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis temuan-temuan/kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan pendekatan cooperative learning model course review horay konsepteknologi produksi, komunikasi dan transportasi pada siklus 1 kelas dengan menggunakan pendekatan cooperative learning model course review horay pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
REFLEKSI
24
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Desain Penelitian
a. Pra siklus
1) Observasi
Dilakukan pengamatan atau observasi dikelas ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapakan pendekatan cooperative learning.
Pada tahap ini peneliti melakukan suatu observasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran, juga mengamati proses kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan guru dalam pengunaan alat peraga edukatif, fasilitas belajar yang digunakan serta interasi siswa dalam pembelajaran.
2) Refleksi
Peneliti bersama guru menganalisis dan merefleksikan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa yang rendah. Membahas rencana tindakan yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal-hal yang diperoleh pada saat observasi sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan siklus I.
b. Siklus I
1) Perencanaan
Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan
pendekatan cooperative learning model course review horay pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi.
Menyusun lembar observasi untuk mengamati
25
2) Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaran menggunakan pendekatan cooperative learning model course review horay pada
konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, yakni sebagai berikut:
Bagian awal pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk
menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Guru mengajukan pertanyaan “apa saja nama kendaraan yang digunakan untuk bepergian?”
Memberikan lembar kerja siswa tentang kendaraan jaman
dahulu dan jaman modern
Mengevaluasi/merefleksi proses pembelajaran, dan
menyimpulkan pembelajaran hari ini. 3) Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti dan guru kelas saling bekerja sama untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas.
4) Refleksi
Mendiskusikan dan merefleksi hasil pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative learning model course review horay. Jika hasil refleksi belum mencapai
26
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran yang menggunakan Pendekatan Cooperative Learning model Course Review Horay pada konsep Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi di SDN Tamansari V kelas IV dengan jumlah siswa 24 orang (12 laki-laki dan 12 wanita)
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Tamansari V, kelas IV Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon dengan alasan dan pertimbangan karena di SD tersebut perlu dilakukan pembelajaran model course review horay, dan di SD tersebut juga belum perna menerapkan
pembelajaran seperti ini.
C. Verifikasi Konsep
1. Cooperative Learning
Cooperative learning merupakan suatu strategi belajar mengajar
27
2. Course Review Horay
Model pembelajaran course review horay merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang berisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda vertikan atau horizontal, atau diagonal, langsung berteriak horey atau menyerukan yel-yel kelompoknya.
3. Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi terdiri dari teknologi tradisional dan modern. Teknologi produksi tradisional seperti mesin jahit yang digunakan para produsen untuk menghasilkan kain atau baju. Teknologi komunikasi tradisional
seperti kentongan, telik sandi, kurir dan tali pohon. Teknologi transportasi tradisional seperti rakit, bemo, bajaj, dan lain-lain.
4. Hasil Belajar Siswa pada Konsep Teknologi Produksi,
Komunikasi dan Transportasi.
Teknologi ada hubungannya dengan kata “teknik”. Kata teknik artinya cara atau metode. Teknogi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia (Hisnu, 2008:170).
Teknologi indikator dari materi teknologi produksi, komunikasi dan transportasi diharapkan anak dapat :
a. Membandingkan atau membedakan jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang.
b. Menyebutkan macam – macam alat produksi masa lalu dan masa kini.
28
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menyebutkan macam- macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini.
e. Membandingkan atau membedakan jenis teknologi transportasi. f. Menyebutkan macam – macam alat transportasi masa lalu dan
masa kini.
Dari indikator-indikator ini, KKM yang ditentukan oleh SDN Tamansari V pada pembelajaran IPS yaitu 63.0. Oleh karena itu, siswa harus mampu mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penilaian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang disiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Peneliti akan menggunakan 2 instrumen, yaitu :
1) Observasi
“Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran” (Arikunto, dkk,2010:127). Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan cooperative learning model course review horay dalam pembelajaran IPS pada konsep teknologi
29
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Aktifitas Siswa pada Pembelajaran dengan Menggunakan
Pendekatan Cooperative Learning Tipe Course Review Horay pada Konsep
Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi
30
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau
aturan-aturan yang sudah ditentukan” (Arikunto, 2009:53). Sedangkan menurut Uno,dkk (2011:104) mengemukakan bahwa “tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mendapatkan jawaban yang dijadikan skor angka, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan jumlah 10 soal model pihan ganda.
Multiple choice test (pilihan ganda) terdiri atas suatu keterangan
atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan (Arikunto, 2009:168).
31
S = R
Keterangan :
S = Skor yang diperoleh R = Jawaban yang betul
Nilai tes yang diperoleh dari hasil belajar siswa diinterpretasikan dengan acuan konversi nilai sebagai berikut :
Penelitian tindakan kelas ini peneliti menetapkan kriteria nilai rata-rata minimal keberhasilan siswa dalam belajar yaitu 63.0.
32
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknologi
Soal yang diberikan sebagai berikut :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!
1. Teknologi ada hubungannya dengan kata “Teknik”, kata teknik artinya . . .
a. alat
b. cara atau metode
c. bahan d. model
2. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut . . . . a. memasak
b. produksi c. proyeksi d. prosesi
3. Alat komunikasi yang terbuat dari kayu atau bambu adalah . . . . a. lonceng
b. kentongan c. telepon d. perahu
4. Teknologi membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, antara lain . . . .
33
b. menghasilkan barang-barang c. memperkaya diri
d. menghasilkan uang banyak
5. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan dengan cara . . . .
a. mencuci b. menumbuk c. menjemur d. membakar
6. Ada bermacam – macam alat komunikasi modern, berikut ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah . . . .
a. televisi b. mobil
c. kulkas d. traktor
7. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana …. a. komunikasi
b. transportasi c. produksi d. konsumsi
8. Pada masa lalu membuat pakaian dengan menggunakan alat tenun yg terbuat dari . . .
a. batu b. besi c. kayu d. tanah
34
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. kurir
c. kusir d. pramugari
10.Alat transportasi tradisional yang terbuat dari bambu adalah . . . . a. perahu
35
metode ceramah. Peneliti memfokuskan pada aspek “Penerapan pendekatan cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi”.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan terhadap proses pembelajaran, peneliti telah mengetahui permasalahan yang yang hadapi oleh guru dan siswa disekolah. Oleh karena itu, pada tahap ini peneliti bersama guru berdiskusi dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa yang rendah. Setelah itu membahas rencana tintakan yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti permasalahan yang diperoleh pada saat observasi sebagai bahan pertimbangan utuk merumuskan siklus I.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana ini antara lain : 1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran.
2) Membuat RPP pembelajaran IPS dengan menggunakan pendeketan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
3) Mempersiapkan sarana dan fasillitas pendukung yang diperlukan seperti media, alat peraga dan bahan ajar.
4) Membuat lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe Course Review Horay
5) Membuat evaluasi yang akan digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran.
36
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah dipersiapkan dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe Course Review Horay pada konsep
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
2) Melaksanakan evaluasi dalam bentuk tes pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan tansportasi.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS pada teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Peneliti dan guru bekerja sama untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi ini, yaitu
mendiskusikan dan menganalisis hasil pembelajaran pada konsep teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe jigsaw. jika menemukan kendala dan kelemahan, untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
37
dan menjabarkan data hasil dari observasi dan tes hasil belajar siswa kelas IV SDN Tamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon. 2. Analisis Data
Data yang diperolah dari pengumpulan hasil belajar siswa, dari data yang ada ditafsirkan dan evaluasi dari setiap siklus, yaitu sebagai berikut :
a. Observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi, melalui pengamatan aktivitas belajar siswa. Setelah memperoleh data yang ada maka peneliti perlu mengolah data tersebut. Proses pengolahan tersebut berhasil atau tidaknya penelitian, berpedoman pada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Pada penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
b. Tes
Menghitung hasil evaluasi dari tes pilihan ganda. Dengan
bobot nilai, sebagai berikut : Pilihan ganda : 10 S = R
Keterangan :
62
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SDNTamansari V Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi dengan menggunakan model pembelajaran course review horay dikelas IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Aktivitas belajar siswa saat penerapan pendekatan cooperative learning model course review horay pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data
nilai rata-rata dimulainya prasiklus, siklus I, dan siklus II yang terbukti mengalami peningkatan
2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan cooperative learning model course review horay pada konsep teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi mengalami peningkatan. Juga terlihat dari data yang diperoleh pada saat prasiklus, siklus I dan siklus II terbukti mengalami peningkatan.
Keberhasilan yang diperoleh karena menggunakan pembelajaran model course review horayyang merupakan model pembelajaran kooperatif yang
menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik, melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat melatih dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan kelompok kecil. Pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, karena dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan games ataupun simulasi lainnya. Selain itu, dapat mendorong siswa untuk terjun kedalam situasi pembelajaran, artinya siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu games atau simulasiyang diberikan guru kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan guru. Kebanyakn dari siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yangmenggunakan model ceramah. Oleh karena
63
mampu membangkitkan semangat belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini pun masih banyak kekurangan dalam segala aspek, dan semoga kekurangan tersebut dapat diperbaiki oleh peneliti selanjutnya serta dapat bermanfaat bagi kita semua.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di penelitian ini, dapat diberikan saran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran course review horay yang dapat dijadikan model pembe;ajaran alternatif. Oleh karena itu, kepada semua guru dihapakan dapat menerapkan model pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif dalam mentransformasikan ilmu kepada siswa.
Melihat hasil penelitian yang terus meningkat, peneliti berkeinginanuntuk memberikan rekomendasi kepada
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai pimpinan yang mempunyai tugas dan kewajiban
untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dapat menjadikan model course review horay sebagai alternatif pembinaan profesional bagi guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran IPS di SD. 2. Guru
Guru kelas IV dapat menerapkan model ini pada mata pelajaran lain selain IPS guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Para Peneliti
Liana Nuryanto, 2015
IMPLEMENTASI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TAMANSARI V KEXCAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, S., Suhardjono., dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Hisnu P. T. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Departemen, Pusat Pembukuan
Holt, J. (2011). Mengapa Siswa Gagal. Jakarta : Erlangga
Joyce, B. dkk. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Ruskandi, K. (2005). Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD. Jurnal Pendidikan Dasar, 2 (3), hlm. 60 – 63
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Sapriya. (2011). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Rahayu
Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media
Suprijono, A. (2013). Coooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : PUSTAKA BELAJAR
Uno, H. B., Lamatenggo, N., dan Koni, S. M. A. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta : Bumi Aksara