• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGESERAN STATUS DAN PERAN SOSIAL GURU DALAM PANDANGAN MASYARAKAT (STUDI DESKRIPTIF ANALISIS DI DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERGESERAN STATUS DAN PERAN SOSIAL GURU DALAM PANDANGAN MASYARAKAT (STUDI DESKRIPTIF ANALISIS DI DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

No. DAFTAR FPIPS : 4469/UN.40.2.8/PL/2015

PERGESERAN STATUS DAN PERAN SOSIAL GURU DALAM PANDANGAN MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analisis di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi

oleh Kurniawan

1001363

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERGESERAN STATUS DAN PERAN SOSIAL GURU DALAM PANDANGAN MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analisis di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Kurniawan

1001363

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Kurniawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto

(3)

PERNYATAAN

Bismillahirahmannirahim

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pergeseran Status Dan Peran Sosial Guru Dalam Pandangan Masyarakat (Studi Deskriptif Analisis di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)” ini beserta seluruh

isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi

apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada

klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2015 Yang membuat pernyataan,

Kurniawan

(4)

KURNIAWAN

PERGESERAN STATUS DAN PERAN SOSIAL GURU DALAM PANDANGAN MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analisis di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Achmad Hufad. M.Ed NIP. 195501011981011001

Pembimbing II

Dra. Wilodati., M.Si NIP. 196801141992032002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

(5)

SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 23 FEBRUARI 2015

PANITIA UJIAN SIDANG TERDIRI ATAS :

Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Karim Suryadi., M.Si

NIP. 197008141994021001

Sekretaris : Ketua Program studi Pendidikan Sosiologi

Hj. Siti komariah., M.Si., Ph.D

NIP. 196804031991032002

Penguji :

Penguji I

Prof. Dr. H. Bunyamin, M. Pd., M. A NIP. 196207021986031001

Penguji II

Dr. Elly Malihah., M. Si NIP. 196604251992032002

Penguji III

(6)

DAFTAR ISI HAK CIPTA PERNYATAAN PENGESAHAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Konsep Status Dan Peran Guru ... 11

1. Pengertian Status ... 13

2. Pengertian Peran ... 16

3. Status dan Peranan Guru di Masyarakat ... 22

4. Peran Guru Dari Masa Ke Masa ... 24

B. Konsep Guru ... 25

1. Pengertian Guru ... 25

2. Kompetensi Guru ... 28

3. Soft Skill Sebagai Karakter Guru ... 32

C. KonsepPerubahan Sosial ... 33

1. Pengertian Perubahan Sosial ... 34

2. Faktor Penyebab Perubahan Sosial ... 35

D. Penelitian Terdahulu ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Metode Penelitian... 40

1. Pendekatan Penelitian ... 40

2. Metode Penelitian ... 42

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43

1. Lokasi Penelitian ... 43

2. Subjek Penelitian ... 43

C. Desain Penelitian ... 45

1. Tahap Pra Penelitian... 45

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 47

3. Tahap Analisi Data ... 48

(7)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 50

1. Wawancara Mendalam... 50

2. Observasi... 51

3. Studi Dokumentasi ... 54

F. Analisis Data ... 55

1. Reduksi Data ... 55

2. Penyajian Data ... 56

3. Penarikan Simpulan ... 56

G. Uji Keabsahan Data ... 56

1. Triangulasi ... 56

2. Mengadakan Member Check... 57

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 58

1. Letak Geografis Dan Keadaan Alam ...58

2. Penduduk ...59

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...63

1. Laporan Hasil Observasi ...63

2. Laporan Hasil Wawancara ...66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...108

1. Pandangan Masyarakat Terhadap Status dan Peran Sosial Guru di Desa Kertawangi ...109

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergeseran Status dan Peran Guru di Desa Kertawangi dalam Pandangan Masyarakat ...118

3. Kendala-Kendala yang dihadapi Oleh Guru dalam Meningkatkan Status dan Peran Sosialnya di Masyarakat ...125

4. Upaya yang dilakukan Guru Untuk Meningkatkan Status dan Perannya di Masyarakat ...129

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 134

A. Simpulan ... 134

B. Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 138

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia... 60 Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Kertawangi... 61 Tabel 4.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Kertawangi... 62 Tabel 4.4 Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Di Desa Kertawangi 64 Tabel 4.5 Tabel Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah di Wilayah Desa

Kertawangi………

64

Tabel 4.6 Informan Penelitian... 67 Tabel 4.7 Pandangan Masyarakat Terhadap Status dan Peran Sosial Guru... 111 Tabel 4.8 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergeseran Status dan Peran Guru...

119

Tabel 4.9 Kendala-Kendala yang dihadapi Oleh Guru dalam Meningkatkan Status dan Peran Sosial...

126

Tabel 4.10 Upaya yang dilakukan Guru Untuk Meningkatkan Status dan Peran Sosial...

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber ...57

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik ...57

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Pendidikan merupakan salah faktor yang paling menentukan dalam

kemajuan suatu bangsa. Hal ini pun dapat kita lihat dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar Tahun 1945, “...mencerdaskan kehidupan bangsa..” yang

mengamanatkan segenap warga negara untuk ikut dalam segala usaha guna

mencerdaskan kehidupan bangsa ini dan hal tersebut dapat kita capai melalui

pendidikan. Dalam pendidikan tentu terdapat elemen-elemen didalamnya mulai

dari kurikulum sebagai suatu sistem, sekolah sebagi sarana berlangsungnya

pendidikan hingga guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

Guru sejatinya memiliki status dan peran yang berbeda-beda dalam

masyarakat tergantung situasi dan kondisi, hal ini sejalan dengan pernyataan

Karsidi (2005, hlm. 42), “...kedudukan sosial guru berbeda di negara satu dengan

negara lain dan dari satu zaman ke zaman lainnya pula...”. Di sekolah guru

berperan sebagai pengajar, pembimbing serta teladan bagi murid-muridnya.

Kemudian di masyarakat guru merupakan figur teladan bagi masyarakat di

sekitarnya yang memberikan kontribusi positif dalam norma-norma sosial di

masyarakat. Mereka adalah penjaga, pelaksana dan juga sebagai kontrol terhadap

norma dan nilai yang ada di masyarakat. Tanggung jawab yang berat ini tentu

harus ditunjang dengan kemampuan berbagai kemampuan baik hard skill maupun

soft skill yang mumpuni. Karena tanpa kedua hal tersebut seorang guru tidak akan

mampu menjalankan perannya dengan baik di masyarakat, dan akan muncul

cibiran-cibiran yang tentu akan mengubah pandangan masyarakat secara umum

terhadap profesi ini.

Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang guru sering kali ditempatkan

dalam posisi yang dianggap terhormat. Pandangan tersebut dibangun atas dasar

peran guru sebagai seorang agen sosial yang bertugas dan menjadi tumpuan

masyarakat untuk menyalurkan pengetahuan serta nilai dan norma yang ada di

(11)

2

Namun, dewasa ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi di era globalisasi yang semakin cepat, tidak dapat dipungkiri memiliki

pengaruh yang cukup fundamental dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Kemajuan-kemajuan yang dicapai kemudian menimbulkan terjadinya pergeseran

dalam berbagai bidang kehidupan dan salah satunya ialah status dan peran guru

dalam masyarakat.

Perubahan pandangan masyarakat terhadap status dan peran guru dilandasi

oleh beberapa hal, yang pertama adalah perubahan landasan profesi guru, kedua

perubahan tatanan sosial dan ketiga perubahan paradigma media.

Pertama perubahan landasan profesi guru, Hal ini tercermin dalam

pencanangan guru sebagai profesi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

pada tanggal 2 Desember 2004. Diterbitkannya UU No 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, melalui UU ini diatur hak dan kewajiban guru yang

pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru.

Diterbitkannya Peraturan Pemerinah No 19 tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Nasional yang mengatur tentang kompetensi, sertifikasi dan

kesejahteraan guru. Serta UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Dengan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru sebagai dampak dari

perubahan aturan-aturan tersebut. Maka, tanggung jawab seorang guru terhadap

masyarakat juga turut meningkat begitu juga harapan masyarakat terhadap peran

guru di masyarakat. Selain peran tentu status seorang guru juga diharapkan dapat

meningkat, hal ini ditunjukan dengan peningkatan kesejahteraan guru.

Kedua, perubahan tatanan sosial adalah sesuatu yang sulit untuk dihindari,

Masyarakat bergerak secara dinamis. Dewasa ini masyarakat mengalami

perubahan sosial yang sangat pesat. Isu post-modernisasi dan globalisasi

sebenarnya ingin merangkum pemahaman suatu perubahan yang sangat cepat dan

dahsyat. Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaannya

dari hal-hal yang bersifat tradisional menuju modern. Perubahan ini tentunya juga

ikut serta dalam berubahnya pandangan masyarakat terhadap profesi guru, guru

(12)

3

Ketiga, perubahan paradigma media. Menurut Baran (2010, hlm. 23) “...media berpengaruh terhadap budaya khalayak dengan ragam cara..” Maka tidak heran jika kehidupan masyarakat kita saat ini tidak bisa terpisahkan oleh

kehadiran teknologi media komunikasi. Progres literasi media didasarkan pada

semakin pesatnya gempuran informasi media yang tidak diimbangi dengan

kecakapan mengkonsumsinya. Maka dibutuhkanlah budaya baru dalam

mengkonsumsi media secara sehat. Seiring dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi, maka literasi media juga berlaku pada konsumen

media on-line, atau media baru yang tersebar melalui jejaring internet.

Literasi media tentu tidak bisa berjalan dengan baik tanpa peran serta masyarakat.

Peran itu dapat berupa individu, komunitas, kelompok, dan budaya local

setempat. Peran individu lebih difokuskan pada bimbingan orang tua sebagai

kepala keluarga atas konsumsi media di lingkungannya. Pada hakikatnya

merupakan suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh

masyarakat di dunia. Globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan

komunikasi yang begitu cepat. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia menjadi satu

lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan

dan budaya yang sama. Perubahan menurut Senge (dalam Maliki 2010, hlm. 276)

merupakan, “...sesuatu yang tidak bisa dielakkan, karena melekat built in dalam

proses pengembangan masyarakat. Kebutuhan untuk bisa survive dalam

ketidakpastian dan perubahan menjadi tuntutan masa kini”. Perubahan terjadi

begitu cepat dan luas, termasuk mengubah dasar-dasar asumsi dan paradigma

memandang perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat tentunya sangat

berpengaruh pada dunia pendidikan. Masalah-masalah sosial yang muncul di

tengah masyarakat juga dialami dunia pendidikan. Sosiologi pendidikan

memainkan perannya untuk ikut memformat pendidikan yang mampu berkiprah

secara kontekstual. Sistem, muatan, proses dan arah pendidikan perlu ditata ulang

dan diatur secara khusus sehingga mampu menjawab sekaligus bermain di arena

perubahan sosial tersebut.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan, secara kedinasan

(13)

4

hal ini dimungkinkan karena sebagai sebuah daerah pedesaan, Desa Kertawangi

hanya memiliki beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Sekolah

Menengah Atas (SMA). Dari segi kepegawaian, guru-gurunya secara umum

sudah menjadi guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan secara ekonomi

guru-guru ini sudah dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Guru di Desa Kertawangi ini mempunyai status yang relatif istimewa tipikal

daerah pedesaan. Hal ini ditunjukan dengan status guru desa yang menempati

strata sosial yang setara dengan tokoh-tokoh formal dan informal yang berada di

daerah tersebut. Sehingga tidaklah mengherankan bila lembaga kemasyarakatan di

tingkat desa banyak dipimpin dan digerakkan oleh para guru, salah satu contohnya

adalah organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di tingkat desa.

Berdasarkan Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mahmud tahun

2010 dengan Judul, “Status dan Peran Guru di Masyarakat”, ditemukan bahwa

status dan peran guru di Indonesia secara sosial memiliki strata sosial yang tinggi,

namun seiring dengan perubahan sosial dan juga perubahan struktural yang

melegitimasi profesi guru, prasyarat kharismatik dan tradisi yang sebelumnya

melandasi status dan peran guru di masyarakat kini berganti menjadi prasyarat

formal dan legal. Perubahan yang terjadi tersebut, pada akhirnya juga

menyebabkan pergeseran pandangan masyarakat secara umum terhadap profesi

guru tersebut.

Pemberitaan-pemberitaan buruk perihal profesi guru, seperti demo para

guru, serta tindakan-tindakan amoral guru baik berupa pelecehan seksual ataupun

kekerasan yang dilakukan guru, sedikit banyaknya juga turut andil dalam

bergesernya perspektif masyarakat. Bahkan perilaku buruk murid seperti tawuran,

penggunaan obat-obatan terlarang, dan seks bebas pun biasanya ditimpakan atau

dianggap kesalahan para guru semata, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap

pandangan masyarakat terutama jika melihat bagaimana media di Indonesia dalam

memberitakan hal-hal seperti ini yang biasanya kurang seimbang atau hanya

(14)

5

Bentuk penghargaan yang diberikan kepada seorang guru menurut Karsidi

(2005, hlm. 42), “...secara sederhana dapat dilihat dari dua hal, yaitu pertama

penghargaan sosial dan kedua penghargaan ekonomi”.

Pertama adalah penghargaan sosial, Menurut Karsidi (2005, hlm. 42)

penghargaan sosial merupakan, “...penghargaan yang diberikan masyarakat atas

jasa-jasa guru tersebut, hal ini dapat diamati dari sikap-sikap sosial anggota

masyarakat serta status guru dalam stratifikasi sosial masyarakat yang

bersangkutan”. Hal semacam ini dapat disaksikan dan ditemukan secara jelas dan

gamblang pada masyarakat pedesaan yang mana mereka selalu menunjukkan rasa

hormat dan santun terhadap para guru yang menjadi pengajar bagi anak-anak

mereka. Masyarakat terbiasa memberikan kata-kata sapaan yang santun terhadap

guru seperti pak guru, ibu guru dan sebagainya daripada profesi-profesi yang lain.

Kedua, menurut Karsidi (2005, hlm. 43) penghargaan terhadap guru ini

dapat diamati juga dari segi ekonomi, yaitu “...penghargaan atas peran guru

dipandang dari seberapa besar gaji yang diterima oleh guru.”. Walaupun belum

merata seperti pada guru honorer dan guru PNS atau guru di kota dan di pedesaan

yang mendapat penghargaan secara ekonomi yang berbeda, keadaan kesejahteraan

guru pada masa-masa ini dapat dikatakan lebih baik daripada masa-masa

sebelumnya, karena pada masa dahulu membebankan kesejahteraan pada profesi

guru adalah hal yang sulit sehingga seorang guru harus mencari pendapatan dari

profesi lain, namun saat ini kesejahteraan guru sudah lebih terjamin terutama

setelah diputuskannya UU tentang, “Guru dan Dosen” pada 2005.

Seorang guru, idealnya mampu menjalankan tugas profesionalnya sebagai

seorang guru. Baik di dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sosialnya di

masyarakat. Hal ini sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki guru

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang, “Guru dan Dosen”

yang di antaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi-kompetensi ini dapat

diraih seorang guru melalui berbagai cara salah satu contohnya adalah melalui

(15)

6

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis kemudian merasa tertarik untuk

mengkaji lebih dalam mengenai fenomena peran dan status guru dalam

masyarakat, dan kemudian memfokuskan kajian pada pergeseran peran dan status

guru dari pandangan masyarakat, hingga dianggkatlah judul “Pergeseran Status

Dan Peran Sosial Guru Dalam Pandangan Masyarakat (Studi Deskriptif Analisis di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)”. Adapun pemilihan lokasi penelitian di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua dilandasi oleh berbagai faktor yaitu pada faktor pertama karena Desa

Kertawangi ini berada di jalur jalan utama Kolonel Masturi sehingga proses

modernisasi di desa ini berlangsung pesat. Kedua, daerah ini berdekatan dengan

objek wisata hingga pembangunan dan perubahan di masyarakat begitu cepat

terjadi, sehingga sesuai dengan observasi yang telah penulis lakukan mengenai

pergeseran peran dan status guru dirasa menjadi realitas yang pasti terjadi di

dalam masyarakat. Ketiga, keterjangkauan penulis terhadap lokasi penelitian serta

tersedianya data yang mendukung guna dilaksanakannya penelitian ini hingga

dapat mengungkapkan realitas-realitas yang mendalam berkaitan dengan

fenomena yang diangkat dalam penelitian ini.

B. IDENTIFIKASI PENELITIAN

Guru sejatinya memiliki status dan peran yang berbeda-beda dalam

masyarakat tergantung situasi dan kondisi. Guru merupakan profesi yang

memiliki status dan peran yang penting dalam masyarakat, hal ini ditunjukan

dengan bagaimana masyarakat memberikan rasa hormat yang tinggi kepada para

guru, hal ini dapat kita lihat dari bagaimana masyarakat memberikan panggilan

kepada guru seperti bapak guru, kang guru, bu guru, pak ustadz, selain itu

masyarakat juga sering memberikan sedidikt hadiah sebagai tanda terima kasih

pada saat akhir masa-masa sekolah atau pada saat pembagian raport dan atau

kenaikan kelas. Namun seiring berjalannya waktu, status dan peran seorang guru

juga mengalami pergeseran. Pergeseran ini bisa mengarah pada hal yang positif

(16)

7

Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang guru sering kali ditempatkan

dalam posisi yang dianggap terhormat. Pandangan tersebut dibangun atas dasar

peran guru sebagai seorang agen sosial yang bertugas menyalurkan pengetahuan

serta nilai dan norma yang ada di masyarakat kepada generasi penerus. Perubahan

pandangan terhadap status dan peran guru dilandasi oleh beberapa hal, yang

pertama adalah perubahan landasan profesi guru, kedua adalah perubahan tatanan

sosial dan ketiga perubahan paradigma media.

Seorang guru, idealnya mampu menjalankan tugas profesionalnya sebagai

seorang guru. Baik di dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sosialnya di

masyarakat. Hal ini sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki guru

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang, “Guru dan Dosen”.

Mengingat status dan peran guru adalah suatu kajian yang luas. Maka,

penulis dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada status dan peran sosial

guru di lingkungan sosial masyarakat.

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan yang diajukan adalah Pergeseran Status Dan Peran Sosial Guru

Dalam Pandangan Masyarakat, yang diuraikan kedalam empat pertanyaan

penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap status dan peran sosial

guru di Desa Kertawangi?

2. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pergeseran status dan peran

guru di Desa Kertawangi ini?

3. Adakah kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan

status dan peran sosialnya di masyarakat?

4. Bagaimanakah upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan status

(17)

8

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pandangan masyarakat mengenai status dan peran

sosial guru di Desa Kertawangi.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran status

dan peran sosial guru di masyarakat Desa Kertawangi.

3. Menguraikan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam

meningkatkan status dan peran sosialnya di masyarakat.

4. Menguraikan upaya–upaya yang dilakukan guru di Desa Kertawangi

dalam meningkatkan status dan peran sosialnya di masyarakat.

E. MANFAAT PENELITIAN

Suatu penelitian akan lebih bermakna bila bermanfaat baik bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi kehidupan masyarakat. Maka dari

itu, penelitian ini mempunyai manfaat secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk lebih memahami konsep

perubahan sosial, pergeseran status dan peran sosial guru di masyarakat, beserta

faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran tersebut, termasuk kendala-kendala

yang dihadapi dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan status dan peran

guru. Selain itu untuk menguraikan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam

meningkatkan status dan perannya di masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, dapat menjadi bahan referensi dalam meningkatkan status

dan perannya di masyarakat berdasarkan pengalaman guru-guru lain,

dan berdasarkan harapan-harapan masyarakat yang ditujukan pada

individu yang berprofesi sebagai guru.

(18)

9

dalam program-program pembangunan di desa-desa sesuai sesuai

dengan kapabilitas yang dimiliki guru tersebut.

c. Bagi penulis, semoga menjadi wadah untuk memperluas wawasan

berpikir dalam memahami berbagai peran dan status sosial guru di

masyarakat.

F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

Struktur organisasi atau sistematika penulisan skripsi ini berisi rincian

mengenai urutan dari setiap bab dan bagian-bagian bab dalam seluruh penulisan

skripsi, yang terdiri dari bab satu sampai bab terakhir, yaitu bab lima. Rincian

urutan dari setiap bab adalah sebagi berikut:

Bab I Pendahuluan, merupakan bagian awal dalam penyusunan skripsi yang

berisi: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Penjelasan Istilah serta struktur

organisasi penelitian.

Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini merupakan gambaran umum mengenai

dasar penelitian dan teori yang melandasi permasalahan dalam penelitian.

Terdapat beberapa juga teori-teori yang merupakan rujukan utama yang akan

dikaji oleh peneliti tersebut. Dalam kajian pustaka ini, dapat juga menjadi acuan

untuk membantu dan menjelaskan istilah-istilah secara jelas dan terperinci.

Bab III Metode Penelitian, pada bab ini, berisikan pendekatan dan metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Metode penelitian ini mencakup

seperti lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data:

wawancara, observasi, studi dokumentasi serta analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian, pada bab ini berisi pembahasan dari hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti. Dalam hasil penelitian berupa informasi dan

data-data yang telah diperoleh sesuai dengan lapangan dalam rangka penulisan skripsi

tentang pergeseran status dan peran sosial guru dalam pendangan masyarakat.

Dalam hasil penelitian ini penulis mendeskripsikan secara terurai agar

memperoleh keterangan yang jelas. Dalam bab ini berisi mengenai seluruh

(19)

10

Bab V akan disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

analisis temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan, yakni

dengan cara butir demi butir, atau dengan cara uraian padat. Kesimpulan harus

menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Saran atau rekomendasi

yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditujukkan kepada para pembuat kebijakan,

kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti

berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, kepada

(20)

134

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta

wawancara mengenai pergeseran status dan peran sosial guru dalam pandangan

masyarakat, maka penulis dapat menarik simpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti. Berikut adalah simpulan dari hasil penelitian :

1. Masyarakat masih menghormati dan menghargai status serta peran guru di

dalam lingkungannya, tetapi terkadang karena rendahnya pendidikan

masyarakat tidak jarang semua peran yang seharusnya dapat dilakukan oleh

orang tua dilimpahkan kepada guru. Pergeseran status yang dialami guru di

Desa Kertawangi ini biasanya mengenai penerimaan masyarakat terhadap

guru di lingkungan mereka, masyarakat Desa Kertawangi ini pada awalnya

belum mau menerima adanya kedatangan guru di desa mereka namun

seiring berjalannya waktu status guru di lingkungan mereka dapat diterima

dengan baik. Sedangkan pergeseran peran guru yang biasa ditemui oleh

guru di Desa Kertawangi adalah anggapan masyarakat bahwa guru dapat

melakukan semua peran yang ada di masyarakat, maka terkadang guru di

desa tersebut banyak diberikan peran tambahan demi membuat daerah

tersebut maju, seperti banyak guru yang menjadi pemimpin desa. Hal ini

dapat dilihat dengan peran guru, dimana guru pada jaman dahulu tidak

dianggap sebagai pemimpin yang kompeten karena mereka hanya dianggap

sebagai pengajar, tapi kini guru sering mendapatkan kepercayaan untuk

menjadi pemimpin dan mendapatkan jabatan di masyarakat.

Implikasi pergeseran status dan peran ini bagi masyarakat adalah,

masyarakat harus memberikan apresiasi dan pengakuan serta ikut berperan

dalam meringankan status dan peran guru dalam menjalankan peran-peran

sosialnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab guru

(21)

135

2. Faktor yang melatarbelakangi atau memengaruhi pergeseran status dan

peran guru di masyarakat Desa Kertawangi ini. Faktor yang paling

berpengaruh terhadap pergeseran status guru di masyarakat adalah

pergeseran sikap-sikap sosial masyarakat kepada guru, seperti pada zaman

dahulu orang tua murid masih sering melakukan pemberian barang hadiah

kepada guru sebagai rasa terima kasih karena telah mendidik dan

mengajarkan anak-anak mereka tetapi pada zaman sekarang rasa sosial

yang seperti itu sudah pudar. Dalam hal ini bukan menunjukkan bahwa

guru meminta imbalan ataupun meminta bayaran kepada orang tua murid

dengan memberikan hadiah, hal ini menunjukkan apresiasi terhadap status

dan peran guru dalam masyarakat. Tetapi meskipun pemberian barang

hadiah sudah tidak dilakukan bukan berarti penghormatan dan penghargaan

kepada guru lenyap begitu saja. Masyarakat Desa Kertawangi ini masih

sangat menghargai dan menghormati status guru sebagai orang yang telah

berjasa mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka sehingga memiliki

ilmu pengetahuan yang luas. Sedangkan faktor yang memengaruhi

pergeseran peran guru dalam masyarakat adalah terjadinya perubahan

kondisi dan situasi masyarakat yang semakin hari semakin cepat berubah

dan sangat membutuhkan peran guru agar dapat mengembalikan situasi dan

kondisi seperti sedia kala. Perubahan situasi dan kondisi disini dapat

dijelaskan bahwa para generasi mudanya kurang mampu menghargai dan

menghormati para guru. Dan dalam hal ini guru dituntut perannya untuk

membuat masyarakat muda kembali kepada masa dimana setiap masyarakat

mampu menghormati dan menghargai gurunya

3. Kendala yang dialami dalam meningkatkan status sosial guru di masyarakat

adalah belum siapnya masyarakat menerima kehadiran guru

ditengah-tengah masyarakat hal ini dapat dilihat dari jarangnya guru yang menjadi

pemimpin pada masa dahulu. Karena masyarakat Desa Kertawangi ini pada

awalnya tidak terlalu memperhatikan pentingnya pendidikan bagi

(22)

136

yang dihadapi guru untuk menjalankan peran sosialnya di masyarakat

adalah dimana para orang tua tidak memandang penting peran guru, para

orang tua hanya memfokuskan anak-anaknya untuk bekerja mencari nafkah

demi membantu kehidupan ekonomi keluarganya. Walaupun pada

kenyataannya peran guru adalah peran yang akan berpengaruh sangat besar

terhadap kehidupan anak-anak mereka nantinya. Tetapi dengan terus diberi

pengertian bahwa pendidikan anak itu sangat penting maka orang tua

menjadi luluh hatinya untuk menyekolahkan anaknya dan menghargai

peran guru yang ingin membantu orang tua dalam mencerdaskan anak-anak

bangsa.

4. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan status sosial guru di

masyarakat adalah dengan mengikuti berbagai seminar kepelatihan dan

meningkatkan kompetensi profesional dirinya seperti mengikuti PPG, dan

sertifikasi untuk guru. Sedangkan upaya meningkatkan peran sosial guru di

masyarakat adalah dengan lebih sering berkomunikasi dan menjalin

silaturahmi kepada masyarakat sekitar tempat ia mengajar yang

dikombinasikan dengan lebih sering bertukar pikiran kepada guru-guru di

daerah lain agar menambah pengetahuan dan pengalaman dari guru

tersebut.

B. SARAN

Beberapa saran penelitian yang dapat dihasilkan untuk memenuhi tujuan

dan manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru, agar meningkatkan kompetensi dan soft skill yang dimilikinya,

karena hal ini dapat menunjang dalam peningkatan status dan peran guru

baik di sekolah maupun di masyarakat. Selain itu guru juga harus lebih

aktif dan partisipasif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, meluangkan

waktu si sela-sela kesibukan administrasi untuk bercengkrama atau

silaturahmi dengan masyarakat sekitar.

2. Bagi Masyarakat, dapat membantu meringankan peran guru di masyarakat

dengan bekerja sama dalam menjalankan peran-peran sosial seorang guru,

(23)

137

masyarakat karena hal ini dapat memotivasi guru untuk dapat bekerja lebih

baik dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.

3. Bagi Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga. Agar memfasilitasi guru

dalam meningkatkan kompetensi dan skillnya, baik itu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, maupun

kompetensi sosialnya. Serta berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan

guru, terutama guru-guru honorer yang saat ini kesejahteraanya masih

sangat minim.

4. Bagi penelitian selanjutnya, agar dapat mengembangkan penelitian ini

dengan cakupan wilayah yang lebih luas, dan berfokus pada studi

komparatif antara status dan peran guru di masa lalu, dan masa kini. Atau

berfokus pada bagaimana meningkatkan efektivitas status dan peran guru

dalam pembangunan masyarakat desa.

5. Bagi Prodi Pendidikan Sosiologi, agar para mahasiswa pendidikan

sosiologi lebih banyak berkecimpung langsung di masyarakat, turun ke

lapangan untuk meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi, dan juga

memperdalam kajian mengenai status dan peran sosial, sosiologi

pendidikan, dan perubahan sosial. Agar ketika menjadi guru kelak,

mahasiswa sosiologi memiliki advantage, karena selain hebat dalam

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh hasil (1) bentuk-bentuk tindak direktif wacana kelas SD yang meliputi tindak memerintah, meminta, mendorong, menginterogasi, dan

Untuk teknik enkripsi digunakan algoritma Rijndael yang aman dan sangat cepat, pada autentifikasi menggunakan prosedur Unique Challenge Procedure dimana base station

merupakan suatu model pembelajaran yang intinya membantu guru untuk mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa mengkaitkan antara

Bila menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi dua dengan presentase yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak, jadi mudharabah itu kerja sama yang

Dengan memahami status bahasa, peran bahasa di tengah penuturnya dan tujuan yang diinginkan oleh para siswa, maka perencanaan dan pengembangan kurikulum, pengajar

Penduduk (Min. Luas Tempat Pemakaman Khusus Ada 2. Luas Tempat Pemakaman Umum Ada 3. Luas Tempat Pemakaman Bukan Umum Ada 4. Luas Taman Makam Pahlawan Ada H. Panjang

Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar pengunjung sejumlah 7 pengunjung (70%) menilai penyediaan fasilitas

Dengan hormat, sebagai kelanjutan dari kegiatan Diklat in on in PKB yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga