• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN COMBOTERPADU

DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan S-1

oleh

AGUNG ADIUTOMO

NIM 1001533

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Pembelajaran

Combo

Terpadu

di SLBN-A Pajajaran Bandung

Oleh AgungAdiutomo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© AgungAdiutomo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

AGUNG ADIUTOMO

PEMBELAJARAN COMBO TERPADU

DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Zujadi Ansor, M.Pd.

NIP. 195407101987031001

Pembimbing II

Drs. Tono Rachmad PH, M.Pd.

NIP. 196205211989031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd.

(4)

Agung Adiutomo, 2014

B. Konsep Pembelajaran Combo... 8

C. Pembelajaran Terpadu ... 9

D. Pembelajaran Terpadu ModelConnected... 16

E. Strategi Pembelajaran...17

(5)

A. Lokasi dan Subjek Penelitian... ... 38

B. Desain Penelitian... 39

C. Metode Penelitian ... 42

D. Langkah-langkah Penelitian Evaluatif... 43

E. Definisi Operasional... 45

F. Instrumen Penelitian... 45

G. Teknik Pengumpulan Data... 46

H. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 49

B. Pembahasan Hasil Analisis Data... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 109 B. Saran/Rekomendasi... 110 DAFTAR PUSTAKA... 111 LAMPIRAN 1... 112

LAMPIRAN 2... 116

LAMPIRAN 3... 119

LAMPIRAN 4... 121 LAMPIRAN 5... 122 LAMPIRAN 6... 123

(6)

Agung Adiutomo, 2014

PEMBELAJARAN COMBO TERPADU DI SLBN-A PAJAJARAN BANDUNG

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Combo Terpadu di SLBN-A Pajajaran Bandung”. Latar belakang dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengatasi kejenuhan yang dirasakan oleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran combo. Guru senantiasa mengajar dengan keterampilan alat musik saja, padahal pembelajaran combo tidak hanya belajar dengan cara instrumental saja, akan tetapi bisa dipadukan dengan keterampilan vokal dalam pelaksanaannya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan peneliti untuk mengatasi kejenuhan tersebut adalah melalui penerapan pembelajaran combo terpadu. pembelajaran combo terpadu ini menawarkan perubahan dan memberi siswa pengalaman dalam proses belajar mengajar, yaitu dengan memadukan keterampilan alat musik dan keterampilan vokal dalam pembelajaran combo. Skripsi ini mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembelajaran combo terpadu.Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluatif dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajar di depan kelas.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran combo yang aktif dan menyenangkan, bagi siswa SLBN-A Pajajaran Bandung. Pembelajaran combo terpadu dapat dijadikan inovasiuntuk pembelajaran combo bagi pengajar maupun bagi siswa. Hasil penelitiannya sekiranya dapat memberikan manfaat untuk pembelajaran combo agar menjadi lebih baik lagi dan juga dapat menjadi referensi bagi pengajar musik untuk mengajar combo dengan model pembelajaran terpadu.

ABSTRACT

(7)
(8)

Agung Adiutomo, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah adalah lembaga pendidikan dimanapeserta didik dapat menuntut

ilmu dan mendapatkan hak pendidikannya. Sekolah tingkat menengah pendidikan

umum yakni ada 2 jenis, yaitu sekolah menengah atas dan sekolah menengah

kejuruan. Sekolah menengah atas merupakan sekolah pendidikan umum yang

mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah menengah kejuruan

yaitu sekolah pendidikan kejuruan yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah menengah kejuruan ini memiliki

berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu, salah satunya keahlian musik atau

sekolah menengah kejuruan musik. Sekolah musik ini tidak hanya terdapat di

sekolah menengah pendidikan kejujuruan.

Sekolah luar biasa merupakan sekolah pendidikan khusus untuk peserta

didik yang berkebutuhan khusus atau berupa satuan pendidikan khusus pada

tingkat dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa). Sekolah luar biasa

tingkat menengah menyelenggarakan pendidikan yang mempersiapkan peserta

didik untuk memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu, salah satunya

keahlian musik. Sekolah musik tidak hanya di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), namun terdapat juga di Sekolah Luar Biasa (SLB).Sekolah Luar

Biasa(SLB) adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang melayani pendidikan

bagi anak-anak berkebutuhan khusus. SLBN-A Pajajaran Bandung adalah SLB

Negeri yang melayani peserta didik berkebutuhan khusus pada peserta didik

tunanetra. SMALB atau Sekolah Menengah Atas Luar Biasa ini terdapat 2

program studi, yakni program studi bahasa dan program studi musik. SLBN-A

Pajajaran Bandung adalah sekolah luar biasa yang menyelenggarakan program

(9)

Mata pelajaran produktif terdiri dari mata pelajaran musik. Mata pelajaran

produktif dibagi menjadi dua yaitu menurut dasar kompetensi kejuruan dan

menurut kompetensi kejuruan.

Mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan terdiri dari Teori Musik dan

Solfejio, sedangkan mata pelajaran Kompetensi Kejuruan terdiri dari Keahlian

Instrumen/Vokal Individu, Ensamble, Perekaman/Program MIDI, Harmoni

SATB, Piano, Tata Teknis Pentas, dan Wawasan Seni Musik.Metode pengajaran

di SLB kelas X (Musik), khususnya di mata pelajaran ensemble combo pada

proses pembelajarannya, guru mengajar materi dengan menggunakan metode

imitasi, yakni guru mengajarkan konsep materi yang dimilikinya untuk diajarkan

kepada peserta didik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Di awali dengan guru

mengajarkan dengan pendekatan individu, yaitu dengan cara guru mengajarkan

satu persatu, berdasarkan alat musik yang dimainkan oleh peseta didik, dimana

guru mengajarkan kepada peserta didik yang bermain drum, kemudian

mengajarkan pada peserta didik yang bermain bass, dan setelah itu kepada peserta

didik yang bermain keyboard. Setelah semua peserta didikdiberikanpengajaran,

kemudian guru menggunakan pendekatan kelompok, dimana guru mengajarkan

secara kelompok pada proses pembelajaran combo tersebut.

Pembelajaran combo di SLB pada kelas X (Musik) ini hanya mempelajari

musik dengan cara keterampilan intrumen musik saja. Padahal, pembelajaran

combo ini dapat mempelajari tidak hanya memainkan alt musiksecara

instrumental, melainkan juga dapat belajar sebagai pengiring vokal, sebagai

pengiring angklung, pengiring paduan suara, atau bahkan dapat berkolaborasi

dengan gamelan.

Berdasarkanpengamatanpeneliti, proses pembelajaran combo

masihmenunjukanbelummengalamikemajuandilihatdariaspekkesatuansuarapadain

strumenmusik (musik instrumental).

Pesertadidikpadaakhirnyamengalamikejenuhan dengan pembelajaran combo

tersebut dengan hanyamemainkanbeberapaalatmusiksaja. Hal

(10)

Agung Adiutomo, 2014

disertakan pula

vokalsebagaipembawalagu?”.Metodepembelajaraninitelahmembawacarapadasuas

anapembelajaran combo yang tidak kondusif, kurangmenyenangkan dan

membawa suatu kejenuhan. Hal iniantara lain disebabkanolehketerbatasan guru

dalammenerapkanmetodepembelajaran combo terhadappesertadidik.

Padahakikatnyapenelitianinidiharapkanselainuntukmemberikanbantuansol

usitentangpembelajaran combo di SLBN-A Pajajaran Bandung

jugauntukmembantumemberikanpengalamanapresiasimaupunkompetensikepadap

esertadidikmaupun guru bidangstudimatapembelajaran combo tersebut.

Berdasarkan permasalahandi atas, maka penelititergugahuntuk memberikan solusi

dalammenerapkanpembelajaran combo di SLBN-A Pajajaran Bandung. Peneliti

berasumsibahwapelaksanaan pembelajaran combo di SLBN-A Pajajaran Bandung

banyakmemilikikendalayaitukurangnyakekompakanantarpemain, tidak adavariasi,

dan membosankan. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk mengangkat

permasalahan seperti yang telah dikemukakan diatas, menjadi penelitian skripsi

dengan judul “Pembelajaran Combo Terpadu di SLBN-A Pajajaran Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah itu diantaranya peserta

didik ABK mengalami kejenuhan dengan pembelajaran combo yang hanya

bermain atau belajar denganmemainkanalatmusik dengan cara instrumental. Lalu

yang kedua, belum ada inovasi dan pembaharuan dalam pelaksanaan

pembelajaran combo. Faktor lain yang menyebabkan peserta didik jenuh dan

bosan pada saat pembelajaran adalah guru senantiasa menyelenggarakan

pembelajaran combo yang hanya memfokuskan kepada alat musik pilihan peserta

didik untuk setiap tatap muka pelajaran combo. Selain itu proses pembelajaran

combo ini cenderung berpusat pada guru. Peserta didik tidak berperan aktif dalam

(11)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini disusun dalam bentuk kalimat tanya, yaitu “Bagaimana pelaksanaan pembelajaran combo terpadu di SLBN-A Pajajaran Bandung?”. Untuk menjawab

dan mendeskripsikan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapanaplikasi pembelajaran combo terpadu di SLBN-A

Pajajaran Bandung?

2. Bagaimana hasil pembelajaran combo terpadu di SLBN-A Pajajaran

Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuanuntuk:

1. TujuanUmum

Secaraumumpenelitianinibertujuanuntuk menjawab dan mendeskripsikan

tentang pelaksanaan pembelajaran combo terpadu di SLBN-A Pajajaran

Bandung.

2. Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menjawab:

a. Tahapan aplikasi pembelajaran combo terpadu di SLBN-A Pajajaran

Bandung.

(12)

Agung Adiutomo, 2014

E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi peneliti

a. Sebagai syarat menempuh pendidikan sarjana S-1 di Universitas

Pendidikan Indonesia.

b. Sebagai media apresiasi, dan hasil penelitian ini dapat diaplikasikan

ketika peneliti menjadi guru.

2. Bagi peserta didik SLBN-A Pajajaran

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran combo

b. Memperkaya pengalaman belajar dalam pembelajaran combo

c. Meningkatkan cara berpikir peserta didik, sehingga peserta didik

dapat berperan aktif pada proses belajar.

d. Meningkatkan keterampilan dan kreatifitas anak

3. Bagi guru SLBN-A Pajajaran

Memperluas wawasan bagi guru tentang model-model pembelajaran

combo.

4. Bagi SLBN-A Pajajaran Bandung

Sebagai dokumentasi pendidikan berupa bahan ajar untuk menambah

perbendaharaan dalam pembelajaranmusik khususnya pada pembelajaran

combo untuk peserta didik ABK yang berkategori A (Tunanetra).

5. Bagi JurusanPendidikanSeniMusik

Sebagai dokumentasi untuk menambah perbendaharaan data

mengenaipembelajaran combo terpadu serta wawasan mengenai SLB.

6. Bagi Mahapeserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

referensi kepada pembaca khususnya kepada mahasiswa Jurusan

Pendidikan Musik UPI yang berkaitan dengan mata kuliah combo dan

(13)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika laporan Skripsi ini dipaparkan berdasarkan karakter penelitian

yang dilakukan, dengan permasalahannya yang disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Sistematika

Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, ruang lingkupnya terdiri dari: Konsep dasar

pembelajaran, konsep pembelajaran combo, pembelajaran terpadu, pembelajaran

terpadu model Connected, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran combo, pembelajaran vokal,

Aransemen, bagian-bagian lagu, konsep dasar tunanetra, penelitian terdahulu

BABIII METODE PENELITIAN, dipaparkan dengan susunan sebagai berikut:

Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian,

langkah-langkah penelitian evaluatif, Definisi Operasional, Instrumen penelitian, Teknik

Pengumpulan Data dan Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, dipaparkan dengan

susunan sebagai berikut: hasil penelitian secara deskripsi umum dandeskripsi

khusus, pembahasan umum dan pembahasan khusus.

(14)

Agung Adiutomo, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek.

1. Lokasi

Gambar 3.1 Denah lokasi SLBN-A Pajajaran Bandung

Lokasi penelitian bertempat di SLBN-A Pajajaran jenjang SMALB yang

berada di jln. Pajajaran no.50-52 Bandung telp. +62224224726 kode pos 40171

kota bandung. SLBN-A Pajajaran ini terdapat gereja, masjid, dan terdapat sekolah

menengah pertama dan sekolah dasar luar biasa. SLBN-A pajajaran jenjang

SMALB memiliki 2 program studi yaitu program studi bahasa dan program studi

musik. Program studi musik terdapat pelajaran combo dan pelajaran vokal.

Peneliti merasa tertarik dengan adanya pelajaran combo dan vokal, sehingga

(15)

Gambar 3.2 Lokasi SLBN-A Pajajaran Bandung

2. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh rangkaian proses pembelajaran

combo melalui penerapan model pembelajaran terpadu, yang meliputi komponen

pembelajaran yaitu tahapan aplikasi pembelajaran terpadu dalam pembelajaran

combo dan hasil pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo, dan empat

peserta didik kelas X (musik).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dibuat agar proses penelitian lebih terstruktur dan

memiliki tahapan-tahapan serta prosedur yang jelas. Menurut (Sukmadinata,

Metode Penelitian Pendidikan, 2009, hal. 99) mengemukakan bahwa;

Peneliti yang berparadigma kualitatif ini adalah sebagai kajian atau untuk menggali kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya.

Hasil dari penelitian berupa paparan dari hasil penelitian di lapangan dan

studi kepustakaan. Peneliti melakukan proses penelitian di SLBN- A Pajajaran

(16)

Agung Adiutomo, 2014

combo. Penelitian ini dalam prosesnya memiliki tiga tahapan yaitu, 1. tahap awal,

2. tahap proses atau tahap pelaksanaan dan 3. tahap pelaporan. Adapun

tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Tahap Awal

Pada tahap ini dilakukan penentuan judul penelitian yaitu “pembelajaran combo terpadu di SLBN-A Pajajaran Bandung”. Pada tahap studi pendahuluan

dilakukan pengkajian judul lebih dalam serta pembuatan latar belakang masalah

yang faktual sehingga hasil penelitian bisa lebih bermanfaat untuk masa yang

akan datang.

Pertama, yaitu pada tanggal 20-November-2013 hingga 5-Maret-2014

kegiatan penyusunan rancangan penelitian yang harus diajukan dalam bentuk

proposal skripsi. Pada tahap ini peneliti mulai membuat proposal sejak mengikuti

perkuliahan metode penelitian dimana calon peneliti mengajukan kepada dewan

skripsi Jurusan Pendidikan Seni Musik. Setelah disetujui oleh dewan skripsi,

peneliti melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Setelah

itu peneliti menyusun rencana untuk ke lapangan yang sesuai dengan latar

penelitian.

Kedua, yaitu pada tanggal 5-februari-2014. pendekatan kepala sekolah

SLBN-A Pajajaran Bandung, tempat peneliti melaksasanakan penelitian agar

memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penelitian sesuai

dengan keperluan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian tersebut.

Ketiga, pada tanggal 2 April hingga 20 Mei 2014, yaitu pengurusan

perizinan yang bersifat administrasi. Adapun pengurusan perijinan, yang

digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.

No. Pengurusan Perijinan Hari, Tanggal, dan Tahun

1. Jurusan Rabu, 2-April-2014

2. Fakultas Jumat, 4-April-2014

3. Universitas Senin, 5-Mei-2014

4. KESBANGPOL Kamis, 15-Mei-2014,

(17)

Tabel 3.1Pengurusan Perijinan

Setelah itu, pada tanggal 30-Mei-2014 peneliti mendapatkan surat rekomendasi

dari dinas pendidikan provinsi Jawa Barat untuk disampaikan kepada kepala

sekolah SLBN-A Pajajaran Bandung.

Keempat, yaitu pada tahap ini peneliti menyiapkan segala perlengkapan

yang dibutuhkan untuk mempermudah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh

dari lapangan. Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan instrumen

penelitian yang terdiri atas pedoman wawancara, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP),draft wawancara, serta melakukan studi kepustakaan di tempatpenelitian yaitu diSLBN–A Pajajaran Bandung. Selain itu peneliti menentukan para peserta didik yang akan terlibat dalam proses penelitian ini.

Lalu, peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum

penelitian berlangsung.

2. Tahap proses

Pada tahap ini, melakukan proses pengumpulan data penelitian

yangdilakukan dengan caramenerapkan pembelajaran combo terpadu, pada proses

pelaksanaan ini peneliti mengajar di depan kelas, proses pembelajaran ini dibagi

menjadi tiga pertemuan. Tiga pertemuan ini meliputi proses tahapan aplikasi

pembelajaran terpadu dan hasil dari pembelajaran terpadu dalam pembelajaran

combo. Setelah proses pelaksanaan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran

combo selesai dilakukan, maka dilakukan proses wawancara. Adapun tabel

wawancara yang dilakukan peneliti yaitu:

No. Subjek

 Pembelajaran combo terpadu yang telah diterapkan dalam pembelajaran.

(18)

Agung Adiutomo, 2014

2. Pak Agus Guru  Pembelajaran combo terpadu yang telah diterapkan dalam pembelajaran.

(sesudah penelitian)

3.2 Tabel wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan manfaat

yang di dapat peserta didik setelah mengikuti proses penelitian ini, serta ingin

melihat penerapan pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan keaktifan peserta

didik, motivasi, serta gairah belajar dalam pembelajaran combo. Kemudian

melaksanakan wawancara dengan guru mata pelajaran combo untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran combo terpadu. Peneliti

melakukanstudikepustakaan dengan mencari data-data yang sesuai dengan

topikpermasalahan. Semua data yang

diperolehdarilapangandiolahmelaluikegiatanreduksi data, display data, verifikasi

data pada tanggal berapa. Tempatnya dimana saja perpus jurusan, perpus pusat

dari ibu rita buku sumbernya bahan tentang apa dari internet.

Setelahmendapatkan data-data darilapangan, data

tersebutdikumpulkanselanjutnyadilakukan proses pemilihan data. Pemilihan data

disinimerupakancara agar data-data yang masukmenjadilaporanmerupakan data

yang terpilih yang memilikiketerkaitan dengan topikpenelitian.

Setelahdilakukanpemilihan data, dilakukan proses pengelompokan data sesuai

dengan jenis data yang didapatkan. Pengelompokan data bertujuan agar data yang

didapatlebihmudahuntukdipelajarisesuai dengan jenisnya.

Kegiatanselanjutnyayaitukegiatananalisis data secara dengan tahapanreduksi data,

penyajian data, dan verifikasi data. Kegiatanreduksi data adalahmerangkum

data-data yang adadarihasilpengelompokan data-data dan melakukanpengkajian data-data

secaramendalam. Setelahkeguatanmereduksi data langkahselanjutnyaadalah

proses penyajian data agar mempermudahpemahamanterhadaphasilpenelitian.

Proses terakhirdarikegiatananalisis data yaitu proses verifikasi data,

(19)

dengan topikpenelitian. Kegiataninidimaksudkan agar

(20)

Agung Adiutomo, 2014

3. Tahap pelaporan

Setelah seluruhhasil penelitian dilapangan selesai,

padatahappelaporandilakukanfinalisasidrafuntukmenyempurnakanhasil penelitian

yang sudahdibuatsehinggahasiltersebutsiapketika proses diseminasiskripsi.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan untuk memberikan gambaran serta petunjuk

pada saat proses penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian

ini adalah metode penelitian evaluatif. Hal ini didasari karena penelitian evaluatif,

adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu kegiatan/ program

yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/ program dan

menentukan keberhasilan/ kebermanfaatan suatu program dan apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan, dengan menerapkan pembelajaran terpadu. Dalam

melakukan penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran terpadu dalam

pembelajaran combo. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengevaluasi

keberhasilan atau kebermanfaatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran

combo. Tujuanya adalah untuk mengembangkan keterampilan peserta didik

tunanetra dalam bermain musik pada saat pembelajaran combo dengan

memadukan praktek vokal dalam pelaksanaannya. Penggunaan metode penelitian

tersebut dipilih untuk mengetahui manfaat dari pembelajaran terpadu dalam

pembelajaran combo di SLBN-A Pajajaran Bandung.

Sukmadinata menjelaskan bahwa metode “penelitian evaluatif merupakan

suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan data dan menganalisis

(21)

D. Langkah-langkah Penelitian Evaluatif

Dalam melakukan penelitian evaluatif pendekatan kualitatif ini peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut yang diadaptasi dari: Royse, David et

al, 2006 dalam (nurjhani, 2007).

Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian evaluatif

a. Menentukan focus evaluasi

Pada penelitian ini yang menjadi focus evaluasi adalah sejauh mana

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo untuk

mengatasi kejenuhan dan memberikan gairah serta semangat kepada peserta

didikdalam pembelajaran combo di SLBN-A Pajajaran Bandung.

b. Menentukan unit analisis

Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis yaitu: tahapan aplikasi

pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo dan hasil pembelajaran terpadu

dalam pembelajaran combo.

Menentukan focus evaluasi

Menentukan unit analisis

Menjaga aksesbilitas

Menentukan cara

mengumpulkan data Menentukan cara

menganalisis data Menampilkan data dalam bentuk narasi

(22)

Agung Adiutomo, 2014

c. Menjaga aksesbilitas

Menjaga pihak-pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan evaluasi.

Pelaksanaan evaluasi membutuhkan dukungan, bantuan, kerjasama dengan

berbagai pihak. Peneliti melibatkan guru terkait sepserti guru mata pelajaran

combo agar penelitian dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kendala yang berarti.

Setelah melakukan penelitian meminta pandangan-pandangan guru pelajaran

combo terhadap hasil penelitian.

d. Menentukan cara mengumpulkan data

Peneliti menentukan cara mengumpulkan data dengan bertanya atau

konsultasi pada dosen pada saat proses bimbingan dengan dua dosen pembimbing

dan membaca buku literatur yang dibutuhkan.

e. Menentukan cara menganalisis data

Dilakukan setelah data-data terkumpul cara menganalisis data

menggunakan analisis kualitatif menggunakan analisis naratif kualitatif.

Menampilkan data dalam bentuk narasi.

f. Menampilkan data dalam bentuk narasi

Hasil analisis kualitatif berupa deskripsi naratif-kualitatif tentang hal-hal

yang esensial.

g. Kesimpulan dalam bentuk deskripsi

Kesimpulan dari pertanyaan kualitatif berisi deskripsi tentang hal-hal yang

esensial dari pertanyaan.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian

skripsi ini, yaitu:

1. Pembelajaran combo terpadu yang didalamnya mengkaitkan keterampilan

vokal dengan instrumen.

Menurut (Subroto, 2005, hal. 15) menyatakan bahwa, Pembelajaran

terpadu adalah pembelajaran yang diawali dari suatu pokok bahasan atau tema

(23)

dikaitkan dengan konsep lain, dilaksanakan secara spontan atau direncanakan,

baik dalam satu bidang atau lebih, beragam pengalaman belajar anak sehingga

pembelajaran lebih bermakna. Konsep pembelajaran terpadu yang dimaksud

adalah pembelajaran yang mengkaitkan keterampilan vokal dengan keterampilan

alat musik pada pembelajaran combo.

2. Pembelajaran combo band

Menurut (Banoe panoe, 2003, hal. 90) menyatakan bahwa Combo band

adalahBand unit kecil. Pembelajaran combo band adalah pembelajaran yang

didalam nya mempelajari musik secara ensemble dalam unit kecil, yang terdiri

dari alat musik seperti drum, keyboard, dan electric bass.

3. Sekolah luar biasa untuk tunanetra

SekolahLuarBiasaNegeri A Pajajaran Bandung :SLBN – A Pajajaran Bandung merupakansekolahluarbiasa yang menjadilembagapendidikaninklusif

yang khususmenanganipesertadidiktunanetra.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah “alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data secara keseluruhan dalam proses penelitian agar pekerjaannya lebih mudah juga hasilnya lebih baik dan tepat”, (Moleong, Lexy J, 2012, hal. 168).

Instrumen penelitian dalam penelitian iniwawancara dan desain

pembelajaran terpadu pada pembelajaran combo, yang disusun dalam bentuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam pelaksanaanya pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo

ini dilakukan dalam tiga pertemuan dengan ketentuan setiap pertemuan disusun

dalam satu RPP.

1. RPP satu (lampiran satu)

2. RPP dua (lampiran dua)

(24)

Agung Adiutomo, 2014

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan cara :

1. Observasi partisipan naturalistik Pembelajaran Combo Terpadu

Peneliti menerapkan pembelajaran combo terpadu dengan

memadukanketerampilan alat musik dengan keterampilan vokal. Pembelajaran

combo yang biasa dilakukan di SLBN-A Pajajaran ini hanya mempelajari musik

dengan cara instrumen atau alat musik. Ensemble combo adalah permainan alat

musik yang dilakukan secara bersama-sama atau kelompok. Pembelajaran terpadu

membuat Peserta didik tidak hanya memainkan alat musik dengan keterampilan

alat musik saja akan tetapi dengan pembelajaran combo terpadu, peserta didik

dapat belajar combo sambil belajar bernyanyi, peserta didik dapat membunyikan

bunyi instrumen yang di pegangnya dengan perumpamaan bunyi dari vokalnya,

atau bahkan peserta didik bisa bermain ensemble combo yang dimainkan dengan

media vokal dengan cara accapella. Pembelajaran combo akan semakin menarik

jika di dalamnya ada inovasi dengan hadirnya materi lain di dalam pembelajaran

combo yaitu dengan dipadukannya praktek vokal dalam pembelajaran combo.

Desain pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo yang diterapkan

dibagi menjadi tiga pertemuan yaitu:

a. Pada pertemuan pertama membahas materi tentang lagu naik-naik ke puncak

gunung yang dikembangkan dan dikreasi oleh peserta didik. Peserta didik

yang bermain alat musik mengiringi peserta didik yang bernyanyi dalam

proses pembelajarannya.Peserta didik mengembangkan lagu tersebut menjadi

2 bagian A dan bagian D. Bagian A peserta didik memainkan lagu dengan

tonalitas mayor, sedangkan pada bagian D peserta didik memainkan lagu

dengan tonalitas minor.

b. Pada pertemuan kedua mengulas kembali materi yang telah dibahas pada

pertemuan pertama setelah itu menyampaikan materi tentang lagu naik-naik

ke puncak gunung yang dikembangkan dan dikreasikan oleh para peserta

didik, dan peserta didik yang bermain musik membunyikan perumpamaan

(25)

bernyanyi atau bisa juga disebut accapella. Menyanyi secara bersama-sama

tanpa iringan alat musik dengan pecah suara.

c. Pada pertemuan ketiga menampilkan materi tentang proses penggabungan

pembelajaran combo terpadu yang telah dipelajari pada pertemuan satu dan

pertemuan dua.

2. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan dua kali kepada guru

mata pelajaran combo yang menangani peserta didik kelas X musik, dan kepada

empat peserta didik kelas X musik yang mengikuti proses penelitian proses

wawancara ini dilakukan dua kali di awal dan di akhir penelitian bertempat di

ruang combo, hal ini bertujuan untuk memperkuat data dari hasil observasi dan uji

coba pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo yang diterapkan peneliti.

Data yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat verbal, artinya hasil

wawancara ditulis dan direkam agar data yang diperoleh lebih lengkap dan lebih

terperinci.

Adapun tabel wawancara yang dilakukan baik dengan guru maupun

peserta didik adalah sebagai berikut:

No. Subjek Penelitian Tempat Pertanyaan yang ditanyakan

1. Peserta didik

 Bagaimana hasil pembelajaran combo terpadu yang telah diterapkan, jika di

bandingkan dengan pembelajaran

sebelumnya? (setelah penelitian)

 Bagaimana manfaat buat peserta didik? (setelah penelitian)

Bagaimana hasil pembelajaran combo

terpadu yang telah diterapkan? (setelah

penelitian)

Bagaimana manfaat buat peserta didik?

(setelah penelitian)

(26)

Agung Adiutomo, 2014

bisa di aplikasikan pada proses

pembelajaran combo? (setelah penelitian)

Tabel 3.3wawancara

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini menggunakan pola yang dikemukakan oleh Miles

and Huberman (1984) dalam (Sugiyono, 2013, hal. 246) yang terdiri dari Reduksi

Data, Display Data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

1. Reduksi Data

Data atau informasi yang diperoleh dari lapangan sebagai bahan mentah

diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok penting yang

sessuai dengan tujuan penelitian sehingga lebih mudah untuk mendeskripsikan

mengenai pelaksanaan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran combo di

SLBN-A Pajajaran Bandung.

2. Display Data

Pengumpulan data dari hasil penelitian yang dilakukan secara bertahap

atau keseluruhan dengan cara mengklasifikasikan dan menyajikian data sesuai

dengan pokok permasalahan agar lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan dibuat kesimpulan dari

semua data yang terkumpul dan yang diolah, untuk kemudian dicari apakah semua

(27)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada BAB IV, maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Hal tersebut

berdasarkan fakta dan data yang diperoleh. Pada kesimpulan ini akan dipaparkan

jawaban atas rumusan masalah secara umum dan pertanyaan penelitian secara

khusus.

1. Simpulan Secara Umum

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa:

a. Pembelajaran terpadu tidak hanya bisa diterapkan disekolah pendidikan

umum tapi bisa di selenggarakan disekolah pendidikan khusus yaitu

SLB khususnya di SMALB.

b. Pembelajaran terpadu bisa menjadi solusi dalam menggabungkan 2

keterampilan yang berbeda yaitu vokal dan instrumen.

c. Siswa yang ingin mempelajari tentang vokal dapat mempelajari

keterampilan vokal yang dipadukan dengan mata pelajaran combo.

Selain itu siswa dapat pengalaman baru dalam mengikuti pembelajaran

combo.

2. Simpulan Secara Khusus

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah peneliti lakukan terhadap pelaksanaan

pembelajaran combo terpadu pada siswa kelas X SLBN-A Pajajaran Bandung

yang berjumlah empat orang, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

a) Pembelajaran Combo Terpadu

Dalam melakukan penelitian tentang pembelajaran combo terpadu ini,

peneliti melakukan tindakan secara langsung kepada subjek penelitian yaitu

melakukan proses pembelajaran didepan kelas. Materi ajar yang peneliti sajikan

(28)

Agung Adiutomo, 2014

keterampilanvokal dan keterampilanmemainkan alat musik dalam pembelajaran

combo.

Langkah - langkah pembelajaran yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

a. Pertama : Tahap perencanaan

b. Kedua : Tahap pelaksanaan

1) Pertemuan 1 : Pembahasan pembelajaran combo secara

instrumen dan treatment praktek vokal

2) Pertemuan 2 : Pembahasan pembelajaran combo dengan

penambahan aransemen yang dibuat siswa, dan praktek vokal

3) Pertemuan 3 Pembelajaran Combo Terpadu (Pembelajaran

combo secara instrumen yang didalam pembelajarannya

dipadukan dengan praktek vokal)

c. Ketiga : Tahap evaluasi

b) Hasil Pembelajaran Combo Terpadu

Siswa dapat mengaplikasikan pembelajaran combo terpadu, peneliti

memandang pembelajaran terpadu yang diterapkan pada pembelajaran combo

dapat dikatakan cukup berhasil dalam proses pelaksanaannya di karenakan siswa

mampumengikuti proses pembelajaran combo terpadu, maka terwujudlah proses

pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Hal ini membuktikan bahwa, pembelajaran terpadu dapat

mengefisiensikan waktu dan proses karena dapat melasungkan 2 pembelajaran

secara bersamaan, materi dan persepsi bahwa pembelajaran combo pada

prosesnya tidak hanya memainkandengan cara instrumenmusik saja, bisajuga

dikaitkan dengan mata pelajaran lain salah satunya adalah mata pelajaran vokal.

Temuan pada saat penelitian:

a. Siswa yang berperan sebagai vokal dapat bernyanyi dengan cukup baik

(29)

b. Siswa belum terbiasa memadukan ketika bermain alat musik dan

bernyanyi sebagai backing vokal, karena konsentrasi dari para siswa ketika

memainkan lagu menjadi bercabang.

c. Siswa mampu mengembangkan lagu menjadi dua bagian, yaitu bagian A

yang bermain pada tonalitas mayor, sedangkan bagian B yang bermain

pada tonalitas minor.

d. Siswa merasa asing dengan memainkan bunyi alat musik menggunakan

suara vokalnya.

e. Siswa merasa malu ketika membunyikan suara alat musik dengan vokal

karena mereka beralasan suara mereka sumbang.

f. Siswa mampu mengembangkan lagu menjadi bentuk accapella.

g. Siswa mampu mengembangkan lagu menjadi tiga suara dan

menyanyikannya dengan baik dengan penuh penghayatan.

h. Siswa mampu mengembangkan bentuk lagu naik-naik ke puncak gunung

menjadi 4 bagian.

i. Siswa mampu bermain musik sebagai pengiring dan backing vokal.

j. Siswa mampu mengembangkan lagu menjadi bentuk accapella.

k. Siswa mampu mengembangkan lagu dan menyanyi dengan pecah tiga

suara.

l. Siswa mampu memainkan lagu dengan baik.

B. Saran/ Rekomendasi

Setelah peneliti melakukan penelitian mengenai pembelajaran combo

terpadu pada siswa kelas X di SLBN–A Pajajaran Bandung, ternyata hasilnya

cukup memuaskan. Semua siswa yang peneliti teliti sebagai subjek penelitian

dapat menguasai dan terampil dalam memadukan praktek vokal dalam

pembelajaran combo. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti pada kesempatan ini

ingin menyampaikan saran-saran kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut:

1. Guru mata pelajaran seni musik

Sebagai mana telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa pembelajaran

(30)

Agung Adiutomo, 2014

hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan minat, dan kompetensi

awal siswa sehingga mereka termotivasi untuk menerus belajar, dan memberikan

pengalaman baru dalam pembelajaran combo.

Hasil pembelajaran tersebut memuaskan, para siswa dapat menguasai dan

memainkan alat musik dan bernyanyi dengan baik dalam proses pembelajaran.

Berkaitan dengan hal tersebut kepada guru–guru seni musik tingkat SLTA khususnya guru mata pelajaran combo di SLBN–A Pajajaran Bandung, disarankan untuk dapat mencoba model pembelajaran terpadu dalam proses

pembelajaran.

2. Pihak Sekolah

Lembaga sekolah hendaknya mampu membuka diri untuk menerima

inovasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan

prestasi sekolah. Untuk itu pembelajaran terpadu ini dapat disosialisasikan dan di

uji cobakan oleh guru-guru bidang studi lainya karena pembelajaran terpadu ini

dapat menumbuhkan keaktifan siswa sekaligus keterampilan dan kreatifitas dalam

pembelajaran.

3. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian acuan

bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjutan tentang pembelajaran

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Banoe. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Chatib, M (2009). Sekolahnya manusia. Mizan. Jakarta

Depdiknas. (1996). Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Enyclopedia Americana (1971). The Encyclopedia Americana International Edition. Americana corporation. U.S.A

forgaty, R. (1991). How to Integrate The Curricula. Palatine Illinois: Skylight publishing.

Jamalus, & Busroh, H. (1992/1993). Pendidikan Kesenian I Musik. Jakarta: Depdikbud .

machfauzia, a., Niza, & pujiwiyana. (2006). Diktat Kuliah Metode Kelas Perkusi

Program Studi Pendidikan Seni Musik. Yogyakarta: FBS UNY.

Moleong, J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mudjito A.K, d. (2012). Pendidikan Inklusif cetakan pertama. Jakarta: Baduose Media Jakarta.

PSDMPK-PMP. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, n. (1998). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Media Group.

Soemantri. (2007). "Psikolgi Anak Luar Biasa". Karakteristik dan Masalah

Perkembangan Anak Tunanetra. Bandung: Alfabeta.

Subroto, t. H. (2005). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

(32)

Agung Adiutomo, 2014

Sutikno. (2004). Menuju Pendidikan Bermutu.

Sutikno, S (2013). Belajar dan Pembelajaran. Holistica. Lombok

Syafii, Djatmiko, t., & Cahyono, A. (2007). Materi Pembelajaran Kertakes SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarsidi, D. (2011). Definisi Tunanetra [online]. Di akses 30 Mei 2014

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu . Jakarta: Prestasi Pustaka.

Undang-Undang RI NO, 2. (2003). Sistem Pendidkan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wardani, d. (2008). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, Hernawati, T., & Astati. (2007). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, I., Hernawati, T., & Astati. (2007). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://www.kamus.com/2012/09/aransemen-musik-adalah-pengertian-dan.html. [diakeses tanggal 15 april 2014]

Gambar

Gambar 3.1 Denah lokasi SLBN-A Pajajaran Bandung
Gambar 3.2 Lokasi SLBN-A Pajajaran Bandung
Tabel 3.1Pengurusan Perijinan
Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian evaluatif
+2

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya yaitu penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan mengacu kepada judul dan

Terdapat 3 dimensi yang menjadi alat ukur, kualitas ruang layanan, keandalan staff, dan akses informasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kepuasan

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis statistik korelasi menggunakan product moment untuk melihat sejauh mana hubungan tingkat kecakapan kompetensi IT

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilaksanakan dalam program pemberdayaan GP3A dengan melihat sejauh mana konsep kegiatan tersebut dapat

penelitian ini akan melihat retensi siswa dari dua kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan demonstrasi menggunakan media bantu Geogebra

Dalam penelitian ini, konsep produktivitas ditekankan pada sejauh mana upaya yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 dilihat dari proses perencanaan pembelajaran tematik terpadu, pelaksanaan