Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN MODEL SINEKTIK
PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO
DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratuntukmemperoleh
GelarSarjanaPendidikan S-1
Oleh:
LUTFI NUGRAHA
NIM 1001319
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PenerapanModelSinektik
PadaPembelajaranAransemenMusikCombo
Di SLB N - A PajajaranBandung
Oleh Lutfi Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Lutfi Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LUTFI NUGRAHA
PENERAPAN MODEL SINEKTIK
PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO
DI SLB N- A PAJAJARAN BANDUNG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Zujadi Ansor, M.Pd.
NIP : 195407101987031001
Pembimbing II
Drs. Tono Rachmad PH, M.Pd.
NIP:196205211989031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
Daftar Isi... vi
Daftar tabel... ...ix
Daftra gambar...x
Daftar bagan...xi
Daftar notasi...xii
Daftar lampiran...xiii
BAB 1 ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
1. Tujuan umum ... 7
2. Tujuan khusus ... 7
E. Manfaat Penelitian...7
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI ... 9
BAB 2 ... 10
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Konsep Model Pembelajaran dan Model Pembelajaran Sinektik ... 10
B. pembelajaran aransemen musik combo ... 19
C. ketunanetraan ... Error! Bookmark not defined. D. penelitian terdahulu...31
BAB III...33
METODE PENELITIAN...33
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian...33
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 2...143
Lampiran 3...148
Lampiran 4...153
Lampiran 5...158
Lampiran 6...160
Lampiran 7...163
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 3.11...138
Lampiran 3.22...143
Lampiran 3.3...148
Lampiran 3.4...153
Lampiran 3.5...158
Lampiran 3.6...160
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencapaian tujuan pembelajaran tidak semudah apa yang dibayangkan. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor external. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari orang yang melakukan kegiatan belajar mengajar, yaitu peserta didik dan guru. khususnya bagi peserta didik tunanetra yang mempunyai kekurangan secara fisik yaitu tidak berfungsinya indera penglihatan mereka, sehingga dapat mempengaruhi terhadap hasil pembelajaran itu sendiri. Selain itu gurupun memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, terlebih bagi guru yang mengajar peserta didik tunanetra harus memiliki kemampuan lebih dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Sedangkan salah satu faktor external yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran seni musik adalah penggunaan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat.
Salah satu sekolah luar biasa di Indonesia yang khusus menangani peserta didik tunanetra yakni SLB N-A Pajajaran Bandung. Di SLBN-A Pajajaran Bandung memiliki tiga jenjang pendidikan, mulai dari SDLB, SMPLB, dan SMALB. Pada jenjang SMALB memiliki dua program study, yaitu: musik dan bahasa. Hal ini didasarkan karena SLB N-A Pajajaran Bandung, merupakan sekolah menengah atas luar biasa
satu–satunya yang memiliki program study musik di Indonesia. Hal ini dikarenakan
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam program study musik yaitu pelajaran combo, materi pelajaran yang diberikan pada peserta didik kelas X yakni pembelajaran aransemen musik. Dalam proses pembelajaran tersebut, peserta didik membuat dan memainkan aransemen sebuah lagu, dengan pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat memainkan alat musik combo dengan baik, selain itu juga dapat mengaransemen sendiri musik pada sebuah lagu yang diinginkan. Hal ini didasarkan karena sekolah memandang peserta didik lebih membutuhkan suatu mata pelajaran yang bisa bermanfaat dikemudian hari. Selama ini pada kegiatan belajar mengajar di SLB N-A Pajajaran Bandung belum memiliki kurikulum baku yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sekolah yang memiliki program study musik. Jadi sekolah diberi kebebasan untuk menetapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Namun pada kenyataanya, selama ini pembelajaran mengaransemen musik
combo, peserta didik hanya memainkan aransemen yang telah dibuat oleh guru, selain
itu, dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru masih menggunakan metode konvensional atau metode yang biasa diterapkan oleh sebagian besar guru di Indonesia, yaitu dengan metode ceramah, di mana kegiatan belajar mengajar hanya berjalan satu arah (teacher center), dan cenderung monoton, selain itu, terbatasnya pembendaharaan model pembelajaran yang dikuasai guru, menyebabkan proses belajar mengajar menjadi pasif, dan menghambat peserta didik dalam mengeksplorasi bakat yang dimiliki. Guru hanya memberikan bentuk aransemen yang telah dibuat, lalu diikuti kembali oleh para peserta didik. Hal ini dianggap tidak mampu menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam mengaransemen musik. Dengan kata lain, peserta didik tidak diberi ruang seluas
– luasnya untuk mengeluarkan ide dan gagasanya dalam membuat suatu aransemen
musik, sehingga tidak menumbuhkan kreativitas dan keterampilan peserta didik dalam membuat aransemen. Hal ini sangat disayangkan karena peserta didik tunanetra memiliki kemampuan dan bakat luar biasa pada bidang musik. Mereka juga memiliki sensitifitas bunyi lebih terlatih dari orang yang memiliki penglihatan awas pada umumnya.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengeluarkan ide–ide kreatifnya, sehingga peserta didik dapat memiliki pengetahuan yang luas dalam mengaransemen musik.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu iklim belajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang dapat merangsang dan menumbuhkan kreatifitas peserta didik, oleh karena itu dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Model pembelajaran yang disampaikan kepada anak-anak tunanetra yang mempunyai kebutuhan khusus pada dasarnya memiliki kesamaan dengan model pembelajaran untuk anak-anak yang memiliki penglihatan awas. Namun untuk pelaksanaannya diperlukan kreativitas guru dengan memodifikasi proses pembelajaran agar dapat disesuaikan dengan kondisi anak yang melakukan pembelajaran tersebut, sehingga pesan atau materi yang disampaikan dapat diterima atau dapat ditangkap dengan baik dan mudah.
Mengingat begitu pentingnya pengajaran seni musik bagi anak-anak tunanetra maka diperlukan adanya metode atau model pembelajaran yang lebih kreatif agar pembelajaran seni musik lebih berkembang. Salah satu pengembangan model pembelajaran seni musik yang peneliti terapkan adalah model pembelajaran sinektik.
Mengapa peneliti mengambil topik utama tentang model pembelajaran sinektik dalam penelitian ini?
Istilah sinektik berasal dari bahasa Yunani yang berarti penggabungan unsur-unsur atau gagasan-gagasan yang berbeda-beda yang tampak tidak relavan. Menurut
Gordon, “sinektik berarti mempertemukan berbagai macam unsur dengan menggunakan
kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru”. Selanjutnya model sinektik yang ditemukan dan dirancang oleh Gordon dan Poze ini berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah ekspresi kreatif, empati dan wawasan dalam hubungan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga dijelaskan sinektika adalah “teori atau sistem tentang pernyataan persoalan dan pemecahannya berdasarkan pemikiran kreatif, dengan menerapkan analogi dan majas dalam pertemuan atau diskusi tidak formal di antara sejumlah kecil peserta dari berbagai bidang dan keahlian”.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengaransemen musik sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas yang dimiliki peserta didik tersebut.
Model sinektik pada penerapannya menggunakan metaphora dan analogi untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dalam membuat suatu aransemen musik
combo. Pada penelitian ini analogi digunakan untuk menstimulus kemampuan berfikir,
dan berkreasi seni secara kreatif. Sinektik diterapkan dimulai dari persiapan, pengenalan konsep, eksplorasi, stimulus dan analogi, berkreasi, sampai presentasi karya. Dalam penelitian ini peneliti mencoba menerapkan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo. Peneliti berasumsi penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo dianggap tepat khususnya bagi peserta didik tunanetra dalam kerjasama kelompok. Dampak dari model sinektik ini adalah mempromosikan kerjasama dan belajar keterampilan dan perasaan yang muncul di antara peserta didik, di samping berfikir kreatif.
Pada dasarnya model pembelajaran sinektik memiliki dua strategi pembelajaran, Joyce and Weil (2009, hlm.257) mengatakan ada dua strategi dalam model pengajaran yang didasarkan pada prosedur-prosedur sinektik. Dua strategi tersebut yaitu:
1. Membuat sesuatu yang baru, dirancang untuk membuat hal-hal yang familiar
menjadi asing untuk membantu peserta didik melihat masalah-masalah, gagasan-gagasan dan hasil-hasil yang lama dengan cara yang baru, pandangan yang lebih kreatif.
2. Membuat yang asing menjadi familiar, dirancang untuk membuat gagasan-gagasan
yang baru dan tidak familiar menjadi lebih bermakna.
Untuk menjalankan strategi pembelajaran sinektik dibutuhkan suatu langkah –
langkah pembelajaran sinektik. Namun pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan strategi model sinektik bentuk pertama. Sasaran strategi ini untuk mengembangkan pemahaman baru dalam membuat suatu aransemen, sehingga lebih merangsang peserta didik untuk lebih kreatif dalam belajar. Adapun langkah-langkah pembelajaranya yaitu:
a. Peneliti mendeskripsikan suatu topik atau suatu situasi/kondisi yang sedang
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analogi langsung: peserta didik diminta mengidentifikasikan dan menggambarkan
situasi lain yang sebanding dengan situasi/topik yang disajikan.
c. Analogi personal: peserta didik diminta “mengandaikan dirinya” seolah-olah berada
dalam situasi itu secara empati (dalam bentuk kegiatan kiasan atau metamorphic
activity).
d. Analogi konflik: peserta didik diminta untuk memilih suatu situasi/topik yang
bertentangan dengan situasi yang telah dideskripsikan pada langkah kesatu dan kedua di atas.
e. Pengujian kembali tugas awal: peneliti meminta peserta didik kembali pada tugas
atau masalah awal dan menggunakan analogi terakhir atau seluruh pengalaman sinektiknya.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah pada pembelajaran aransemen musik combo yaitu: Peserta didik tidak diberikan ruang
seluas–luasnya untuk membuat aransemen musiknya sendiri sesuai dengan
kreativitasnya. Peserta didik hanya mengikuti aransemen yang telah dibuat dan dicontohkan guru. Hal ini menyebabkan peserta didik tidak dirangsang untuk membuat aransemenya sesuai ide dan gagasan yang dibuat. Selainitu perkembangan peserta didik dalam membuat aransemen dan memainkan sebuah instrumen tidak berjalan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena, metode atau model yang digunakan guru mata pelajaran combo masih menggunakan cara konfensional. Yaitu berjalan satu arah (teacher center). Jadi guru menjadi central dalam pembelajaran sedangkan peserta didik hanya mengikuti apa yang diajarkan guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini disusun dalam bentuk kalimat tanya, “Bagaimana
penerapan model sinektik dalam pembelajaran aransemen musik combo di SLB N –A
Pajajaran Bandung?”
Untuk menjawab dan mendeskripsikan rumusan masalah di atas, maka disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana materi aransemen untuk setiap alat musik dan aplikasinya
menggunakan model sinektik dalam pembelajaran aransemen musik combo di SLB N-A Pajajaran Bandung?
2. Bagaimana penggabungan keseluruhan aransemen dari setiap alat musik pada
pembelajaran combo dengan menggunakan model sinektik di SLB N – A Pajajaran
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penerapan
model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLB N – A Pajajaran
Bandung.
2. Tujuan khusus
Secara kusus penelitian ini ingin mengetahui keberhasilan materi aransemen yang diberikan menggunakan sinektik, dan ingin mengetahui hasil penggabungan keseluruhan aransemen pada setiap alat musik. Selain itu penelitian ini ingin
mengetahui apakah penerapan model sinektik dapat menumbuhkan dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik tunanetra dalam membuat aransemen musik
combo.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi peserta didik
a. Bagi peserta didik, pembelajaran dengan model sinektik dapat mengembangkan
kepekaan musikal peserta didik
b. Mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri
c. Menumbuhkan kreativitas
d. Membangun konsep-konsep dalam membuat aransemen musik.
2. Bagi guru
Penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan menambah referensi guru dalam menerapkan suatu model pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan menarik, khususnya pada pembelajaran aransemen musik combo.
3. Bagi peneliti
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
musik combo dan dapat dijadikan tolok ukur untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran selanjutnya.
4. Bagi sekolah
Dapat menjadi acuan mengenai model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran lainya.
5. Bagi JurusanPendidikanSeniMusik
Sebagai dokumentasi untuk menambah perbendaharaan data mengenai pembelajaran combo. Selain itu agar dapat dijadikan referensi mahapeserta didik dalam menerapkan suatu model pembelajaran di sekolah, khususnya di SLB N - A Pajajaran Bandung.
6. Bagi Mahapesertadidik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan referensi
kepada pembaca khususnya kepada mahapeserta didik Jurusan Pendidikan SeniMusik
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
A. KONSEP MODEL PEMBELAJARAN dan MODEL PEMBELAJARAN
SINEKTIK
B. PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO
C. KONSEP KETUNANETRAAN
D. PENELITIAN TERDAHULU
BAB III METODE PENELITIAN
A. LOKASI dan SUBJEK PENELITIAN
B. DISAIN PENELITIAN
C. METODE PENELITIAN
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. INSTRUMEN PENELITIAN
F. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
G. ANALISIS DATA
H. TAHAPAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI UMUM
B. DESKRIPSI KHUSUS
C. PEMBAHASAN UMUM
D. PEMBAHASAN KHUSUS
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SLBN-A Pajajaran tingkat SMALB, yaitu lembaga pendidikan formal yang berada di jln. Pajajaran no.50-52 Bandung telp. +62224224726 kode pos 40171 Kota Bandung. Lokasi ini diplih karena SLB N – A Pajajaran Bandung memiliki dua program study yaitu musik dan bahasa. Dalam program study musik terbagi lagi menjadi dua yaitu musik moderen dan musik tradisional. Dalam musik moderen terdapat mata pelajaran combo yang di dalamnya terdapat materi pelajaran tentang mengaransemen musik.
Di bawah ini merupakan denah dan lokasi dari SLB N-A Pajajaran Bandung
Gambar 3.1
Denah SLB N –A Pajajaran Bandung dari arah Setia Budi
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Lokasi SLB N –A Pajajaran Bandung
(Sumber dokumentasi Lutfi Nugraha 2014)
2. Subjek
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh rangkaian proses pembelajaran combo melalui penerapan model sinektik. Yang meliputi, komponen pembelajaran yaitu materi aransemen setiap alat musik dan hasil penggabungan keseluruhan aransemen beserta peserta didikyang berjumlah lima orang bernama: Urba Firmansyah, Kukukh Kusdiana, Agus Prasetio, Muhamad Sofwan Maulana Soleh, dan Tubagus Muhamad Abim Setiawan, sedangkan guru mata pelajaran
combo bernama Agus Sumartono.
ii. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian dibuat agar proses penelitian lebih terstruktur dan memiliki tahapan-tahapan serta prosedur yang jelas. Menurut (Sukmadinata
Metode Penelitian Pendidikan, 2009, hlm. 99)mengemukakan bahwa “Peneliti
yang berparadigma kualitatif ini adalah sebagai kajian atau untuk menggali kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil dari penelitian berupa paparan dari hasil penelitian di lapangan dan studi kepustakaan. Peneliti melakukan proses penelitian dengan menerapkan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLB N - A Pajajaran Bandung, para peserta didik kelas X berjumlah lima orang yang mengikuti pembelajaran aransemen musik combo. Penelitian ini memiliki tiga tahapan dalam proses penelitiannya yaitu tahap awal, proses atau pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Masing-masing tahapan dilakukan dengan tempo waktu yang telah dibuat berdasarkan kebutuhan penelitian.
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Bagan 3.1
Bagan Tahapan penelitian (Sumber Lutfi Nugraha)
Tahap awal
Pada tahap pra kegiatan dilakukan penentuan judul penelitian yaitu
“Penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLB N
– A Pajajaran Bandung”. Pada tahap studi pendahuluan dilakukan pengkajian
judul lebih dalam serta pembuatan latar belakang masalah mencakup
Tahap awal
Tahap proses pelaksnaan
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan-permasalahan yang faktual dan baru sehingga hasil penelitian bisa lebih bermanfaat untuk masa yang akan datang. Selain melakukan pengkajian judul dan latar belakang masalah yang diteliti, pada tahap awal dilakukan perumusan masalah sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang telah dikaji. Tahap awal merupakan langkah pertama dalam suatu penelitian, sehingga pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu hal yang akan berkaitan ketika berada dilapangan.
Pertama, yaitu tanggal 25-November-2013 hingga 5-Maret-2014 kegiatan penyusunan rancangan penelitian yang harus diajukan dalam bentuk proposal skripsi. Pada tahap ini peneliti mulai membuat proposal sejak mengikuti perkuliahan metode penelitian dimana calon peneliti mengajukan kepada dewan skripsi Jurusan Pendidikan Seni Musik. Setelah disetujui oleh dewan skripsi, peneliti melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Setelah itu peneliti menyusun perencanaan untuk ke lokasi penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kedua, yaitu pada tanggal 5-februari-2014. Menemui kepala sekolah SLBN-A Pajajaran Bandung, tempat peneliti melaksanakan penelitian agar memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan proses penelitian sesuai dengan keperluan yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
Ketiga, pada tanggal 2 April hingga 20 Mei 2014, pengurusan perizinan yang bersifat administrasi. Adapun pengurusan perijinan, yang digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.
No. Pengurusan Perijinan Hari, Tanggal, dan Tahun
1. Jurusan Rabu, 2-April-2014
2. Fakultas Jumat, 4-April-2014
3. Universitas Senin, 5-Mei-2014
4. KESBANGPOL Kamis, 15-Mei-2014,
5. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Selasa, 20-Mei-2014
Tabel 3.1
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber Lutfi Nugraha)
Setelah itu, pada tanggal 30-Mei- peneliti mendapatkan surat rekomendasi dari dinas pendidikan provinsi Jawa Barat untuk disampaikan kepada kepala SLBN-A Pajajaran Bandung.
Keempat, yaitu pada tahap ini peneliti menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk mempermudah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan. Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas pedoman wawancara, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), draft wawancara serta melakukan studi dokumentasi di tempat penelitian SLB N – A Pajajaran Bandung . Selain itu peneliti menentukan para peserta didik yang akan terlibat dalam proses penelitian ini. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam penelitian ini dikarenakan peneliti langsung terlibat dalam proses penelitian dengan melaksanakan pembelajaran.
Tahap proses
Pada tahap proses, dalam mengumpulkan data penelitiandilakukan proses pembelajaran aransemen musik combo menggunakan model sinektik, pada proses ini peneliti melaksanakan pembelajaran mengenai cara membuat aransemen musik combo menggunakan model sinektik, proses pembelajaran dibagi menjadi empat pertemuan, terdiri dari: pertemuan pertama yaitu pengenalan konsep sinektik dalam membuat aransemen, pertemuan kedua dan ketiga pembuatan aransemen setiap alat musik dan pertemuan ke empat penggabungan hasil aransemen musik. Setelah proses penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo selesai dilaksanakan, dilakukan proses wawancara dengan kelima peserta didik, hal ini bertujuan agar mengetahui manfaat dari penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo, adapun wawancara yang dilakukan peneliti yaitu:
No. Subjek
Penelitian
Status Topik wawancara
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kukuh,
dilaksanakan di SLBN-A Pajajaran Bandung. (sebelum penelitian)
Pembelajaran aransemen musik
combo yang dilaksanakan di SLBN-A
Pajajaran bandung. (sebelum
penelitian)
Pembelajaran aransemen musik
combo menggunakan model sinektik.
(sesudah penelitian)
2. Pak Agus Guru Pembelajaran combo yang
dilaksanakan SLBN-A Pajajaran
Bandung.(sebelum penelitian)
Pembelajaran aransemen musik
combo. (sesudah penelitian)
Tabel 3.2 Wawancara (Sumber Lutfi Nugraha)
Selain melakukan proses pembelajaran dan wawancara, pada tahap ini dilakukan studi kepustakaan dengan mencari data-data yang sesuai dengan topik permasalahan. Dalam mencari sumber data peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing satu dan dua serta dosen lainya, selain itu peneliti mencari di perpustakaan jurusan pendidikan seni musik UPI dan perpustakaan UPI. Semua data yang diperoleh dari lapangan diolah melalui kegiatan reduksi data, display data, verifikasi data.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didapatkan. Pengelompokan data bertujuan agar data yang didapat lebih mudah untuk dipelajari sesuai dengan jenisnya.
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan analisis data sesuai dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.Kegiatan reduksi data adalah merangkum data-data yang ada dari hasil pengelompokan data dan melakukan pengkajian data secara mendalam. Setelah keguatan mereduksi data langkah selanjutnya adalah proses penyajian data agar mempermudah pehaman terhadap hasil penelitian. Proses terakhir dari kegiatan analisis data yaitu proses verifikasi data, kegiatan ini merupakan proses melihat kembali apakah hasil penelitian sudah sesuai dengan topik penelitian. Kegiatan ini dimaksudkan agar mempermudah penarikan kesimpulan.
Tahap pelaporan
Setelah semua hasil penelitian dilapangan selesai, pada tahap pelaporan dilakukan finalisasi draf untuk menyempurnakan hasil penelitian yang sudah dibuat sehingga hasil tersebut siap ketika proses diseminasi skripsi.
C. Metode
Penelitian ini muncul karena adanya keinginan peneliti untuk mengetahui ketercapaian tujuan penerapan model sinektik dalam pembelajaran aransemen musik combo. Tujuanya adalah untuk mengembangkan kreatifitas bagi peserta didik tunanetra dalam membuat aransemen, sesuai dengan kreatifitas dan imajinasinya. Pada penelitian ini, peneleti menggunakan metode penelitian evaluatif. Hal ini didasari karena “penelitian evaluatif, merupakan suatu disain dan prosudur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis, untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktek pendidikan”, (Sukmadinata, 2010, hal. 120).
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengkaji sebuah penelitian, metode merupakan salah satu cara yang mutlak untuk mendapatkan hasil yang akurat. Metode penelitian disesuaikan dengan topik permasalahan yang diangkat, hal ini bertujuan agar data yang dihasilkan akurat dan bisa dijelaskan sesuai dengan topik permasalahan.Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. “Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengukur keberhasilan suatu program, atau kegiatan tertentu “(Danim,
2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/lembaga tertentu. Penggunaan metode penelitian evaluatif dipilih untuk mengetahui kegunaan, nilai dan manfaat dari penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLBN-A Pajajaran Bandung.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Bagan Langkah penelitian evaluatif (Sumber Lutfi Nugraha)
1. Menentukan focus evaluasi
Pada penelitian ini yang menjadi fokus evaluasi adalah seberapa besar manfaat penerapan model pembelajaran sinektik untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan peserta didik membuat aransemen musik combo.
2. Menentukan unit analisis
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah bagaimana materi aransemen setiap instrumen menggunakan model sinektik dan bagaimana hasil penggabungan aransemen setiap instrumen.
3. Menjaga aksesbilitas
Pada penelitian ini untuk menjaga aksesebilitas peneliti menghubungi pihak – pihak yang dapat membantu kelancaran penelitian seperti, kepala sekolah,
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru yang bertanggung jjawab dalam kegiatan belajar mengajar tingkat SMAlb, guru mata pelajaran combo, dan peserta didik yang mengikuti proses penelitian. Selain itu peneliti mengikuti sarat administrasi yang diminta pihak sekolah seperti surat ijin penelitian dari fakultas, surat ijin penelitian dari universitas yang ditujukan kepada Dinas Kesatuan Bangsa dan politik , dan Dinas Pendidikan Profinsi Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada pihak sekolah.
4. Menentukan cara mengumpulkan data
Dalam menentukan cara mengumpulkan data peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbbing satu dan dua, selain itu peneliti membaca buku literatur seperti buku pedoman UPI dan lain – lain.
5. Menentukan cara menganalisis data
Peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian menggunakan metode penelitian evaluatif dengan pendekatan kualitatif.
6. Data dalam bentuk narasi
Dalam menyajikan data yang telah diperoleh peneliti menjelaskan hasil penelitianya menggunakan narasi agar data yang telah diperoleh dipaparkan secara lebih rinci.
7. Kesimpulan dalam bentuk deskripsi
Pada penelitian ini, dalam menyimpulkan hasil penelitian menggunakan pemaparan secara deskriptif, yaitu menjelaskan secara detil hasil yang diperoleh.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian skripsi ini, yaitu:
1. Pembelajaran aransemen musik combomenggunakan model sinektik
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumental”. Hal ini dapat di artikan bahwapembelajaran aransemen musik
combo merupakan aktifitas mengubah ulang sebuah musik yang telah ada
untuk digunakan pada sebuah instrumen atau suara, dalam harmoni atau dengan tambahan dari hasil orisinilnya. Namun dalam pembuatan aransemenya menggunakan imajinasi-imajinasi dari analogi-analogi mengenai objek atau situasi tertentu, untuk selanjutnya diinterpretasikan ke dalam sebuah aransemen.
2. Pembelajaran combo band
Menurut (Banoe panoe, 2003, hlm. 90) menyatakan bahwa Combo band adalah Band unit kecil. Pembelajaran combo band adalah pembelajaran yang didalam nya mempelajari musik secara ensemble dalam unit kecil, yang terdiri dari alat musik seperti drum, keyboard, dan electric bass.
3. Sekolah luar biasa untuk tunanetra
SLB N – A Pajajaran Bandung merupakan sekolah luar biasa yang menjadi
lembaga pendidikan inklusif yang khusus menangani peserta didik tunanetra.
E. Instrumen Penelitian
Yang menjadi instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang mnerapkan Model Pembelajaran/Disain Pembelajaran Aransemen Musik Combo dengan menggunakan model sinektik, yang kemudian disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam pelaksanaanya pembelajaran aransemen musik combo ini dilakukan dalam empat pertemuan dengan ketentuan setiap pertemuan disusun dalam satu RPP.
1. RPP satu (lampiran 3.1)
2. RPP dua (lampiran 3.2)
3. RPP tiga (lampiran 3.3).
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto(2010, hlm.202) mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Sedangkan untuk penelitian kualitatif instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri, seperti yang dikemukakan Sugiono (2013, hlm.222). “Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”.
Peneliti sebagai instrumen penelitian akan terjun ke lapangan sendiri melakukan pengumpulan data analisis dan membuat kesimpulan. Sugiono (2013,
Hlm.222), mengatakan bahwa “peneliti kualitatif sebagai human instrumen
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya”.
Lexy J Maleong (2001:121), mengatakan bahwa “mahapeserta didik sebagai calon peneliti ataupun peneliti jelas termasuk manusia yang nantinya akan menjadi instrumen dalam penelitian kualitatif”.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data didapat melalui:
a. Observasi
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran combo akan semakin menarik jika di dalamnya ada inovasi dengan hadirnya materi aransemen musik combomenggunakan model sinektik.
Observasi dibagi menjadi empat pertemuan, pada Pertemuan pertama peneliti mengenalkan konsep sinektik dalam membuat aransemen musik combo, dimana peneliti menstimulus peserta didik berimajinasi mengenai suatu objek atau situasi tertentu
menggunakan perumpamaan dan kiasan yang diberikan. Peneliti memberikan contoh cara membuat aransemen menggunakan imajinasi dengan analogi – analogi tertentu. Setelah itu peneliti menentukan lagu yang akan di aransemen ulang, hasil kesepakatan dengan peserta didik, dan terpilih lagu anak-anak burung Kaka Tua. Pertemuan kedua dilakukan proses pembuatan aransemen lagu burung Kaka Tua menggunakan sinektik, peneliti menjelaskan pada pembuatan aransemen lagu burung Kaka Tua dibuat dalam dua bentuk, namun pada pertemuan ini hanya dilakukan pembuatan aransemen bentuk pertama. Peneliti memulai dengan membuat aransemen bagian intro, pertama peneliti menstimulus peserta didik yang memainkan drum untuk membuat aransemen, setelah itu peneliti menstimulus peserta didik yang memainkan gitar, kemudian peneliti mengajak peserta didik yang memainkan keyboard, selanjutnya peneliti mengajak peserta didik yang memainkan bass, dan terakhir peneliti menstimulus peserta didik yang memainkan alat musik conga. Selanjutnya dilakukan pembuatan aransemen bagian reff, peneliti menstimulus secara bersamaan kelima peserta didik dalam membuat aransemen menggunakan analogi yang sama. Pertemuan ketiga peneliti kembali mengajak kelima peserta didik membuat aransemen bentuk kedua lagu burung Kaka Tua, peneliti menstimulus kelima peserta didik menggunakan analogi yang sama.Pertemuan ke empat dilakukan penggabungan keseluruhan aransemen lagu burung Kaka Tua.
b. Wawancara
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran combo. Peneliti menanyakan mengenai proses penelitian, yang pertanyaan wawancaranya dilampirkan (lampiran 3.5 dan lampiran 3.6). Wawancara dilakukan di ruang combo, hal ini bertujuan untuk memperkuat data dari hasil observasi dengan menerapkan disain pembelajaran aransemen musik combo menggunakan model sinektik. Data yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat verbal, artinya hasil wawancara ditulis dan direkam agar data yang diperoleh lebih lengkap dan lebih terperinci.
c. Studi dokumentasi dan kepustakaan.
Studi literatur dilakukan sebagai data pendukung untuk membedah permasalahan diantaranya buku Models of Teaching oleh Joyce B, Weil M. dan Calhoun Thn. 2009, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik oleh Arikunto Suharsini Thn.2010,Kamus Musik : Kanisius oleh Banoe Pono.2003,Kamus
Besar Bahasa Indonesia oleh Departemen Pendidikan Nasional.
2007,Model – Model Mengajar oleh Dahlan Thn. 1990,Pengantar
pendidikan luar biasa oleh I.G.A.K Wardani, dkk Thn. 2007,Metodologi
Penelitian Ilmiah oleh Maleong, Lexy Thn. 1998,Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak oleh Munandar Thn. 1992,Metode Penelitian Pedidikan oleh Sukmadinata, Nana Saodih Thn. 2010,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D oleh Sugiono Thn. 2012,dan Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran oleh Yamin Martinis Thn. 2013.
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu melalui penerapan model/disain pembelajaran dan wawancara. Maka, menganalisis datanya dilakukan secara kualitatif. Walaupun ada data yang bersifat kuantitatif, hal itu dibatasi pada angka-angka yang menunjukkan tingkat prosentase, kemudian di interpretasikan secara kualitatif.
Keseluruhan data yang telah diambil dilapangan kemudian diproses dan diolah dengan berbagai teknik pengolahan data untuk mendapatkan kesimpulan atau pendeskripsian data, tahapan pengolahan data sebagai berikut:
a. Pengelompokan Data
Data deskriptif mengenai proses pembelajaran aransemen musik combo yang diperoleh dari lapangan melalui data saat mengajar di depan kelas sebanyak empat pertemuan, data lisan dan tulisan pada saat wawancara, data dari analisis dokumentasi, data kajian literatur. Semua data tersebut kemudian dikelompokan sesuai dengan pokok permasalahan.
b. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data yang terkumpul dari hasil penelitian sudah disederhanakan. Kemudian disesuaikan dengan buku literature serta hasil dokumentasi yang menunjang, sehingga dapat mendapatkan kesimpulan dari pokok permasalahan penelitian yang sedang diteliti. Setelah data terkumpul peneliti melakukan pengklasifikasian Analisis Data, baik itu sebelum, selama dilapangan dan setelah dilapangan. data dikategorikan sesuai dengan pola data dari hasil penelitian, kemudian dilakukan tahap verifikasi data untuk memastikan kembali data yang telah terkumpul. Analisis data yang dilakukan berupa:
1) Reduksi Data
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran aransemen musik combo menggunakan model sinektik di SLB N
– A Pajajaran Bandung.
2) Penyajian Data
Langkah selanjutnya yaitu penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan mengacu kepada judul dan rumusan masalah mengenai penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo. Data yang disajikan berupa proses penyampaian materi, metode yang digunakan serta langkah-langkah pembelajaran aransemen musik combo menggunakan model sinektik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam memahami data yang telah terkumpul dan mengambil kesimpulan yang terkait tema penelitian ini.
3) Verifikasi Data
Setelah kegiatan pengambilan kesimpulan yaitu dilakukan kegiatan verifikasi data untuk mempelajari dan memahami kembali data-data yang terkumpul dengan meminta pendapat atau pertimbangan dari berbagai pihak yang relevan terhadap penelitian yang sedang diteliti terkait kepada rumusan masalah penelitian.
A. Tahapan Penelitian
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.3
Bagan tahapan-tahapan penelitian (Sumber dokumentasi Lutfi Nugraha 2014)
1. Tahap Awal/Persiapan
a. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan ke lokasi penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, mengetahui mata pelajaran combo di SLB N – A Pajajaran, mengenal guru mata pelajaran combo, para peserta didik yang mengikuti pembelajaran, dan mengetahui sekilas tentang proses pembelajaran aransemen musik combo.
b. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.Setelah melakukan studi pendahuluan dengan mendatangi tempat penelitian dilakukan perumusan masalah dan pembuatan latar belakang masalah serta penguatan alasan-alasan dilakukannya penelitian terhadap penerapan model
sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLB N – A Pajajaran
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti merumuskan asumsi atau anggapan sementara mengenai topik permasalahan yang pada akhir penelitian sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.
d. Menentukan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan hasil penelitian evaluatif. Semua data-data yang ada dilapangan yang dikumpulkan dengan media apapun semua data akan dirubah kedalam bentuk pemaparan secara mendalam atau pendeskripsian sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih.
2. Tahap Proses/Pelaksanaan Penelitian
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Pelaporan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah finalisasi draf hasil pengolahan data dari kegiatan sebelumnya yaitu data hasil penelitian mengenai
penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo di SLB N –
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran aransemen musik combo menggunakan model sinektik pada peserta didik kelas 10 SLB N - A Pajajaran Bandung yang berjumlah lima orang, secara umum peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo berjalan
dengan baik dan maksimal
2. Peserta didik dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik melalui model
sinektik dalam membuat aransemen musik.
3. Peserta didik dapat mengaplikasikan ide dan gagasannya ke dalam sebuah
aransemen musik.
Dalam melakukan penelitian tentang penerapan model sinektik pada pembelajaran aransemen musik combo ini, secara khusus peneliti melakukan tindakan secara langsung kepada subjek penelitian yaitu melakukan proses pembelajaran di depan kelas. Materi ajar yang peneliti sajikan tentang mengaransemen musik combo dan model yang digunakan adalah model sinektik.
Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap pertama: deskripsi kondisi saat ini
b. Tahap kedua: analogi langsung
c. Tahap ketiga: analogi personal
d. Tahap ke empat: analogi konflik
e. Tahap kelima: analogi langsung
f. Tahap ke enam: pengujian kembali tugas awal
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Drum, menggunakan analogi langsung, yang dimainkan untuk menentukan ritmick
atau irama pada lagu burung Kaka Tua.
B. Gitar, menggunakan analogi personal, yang dimainkan untuk menentukan. accord
dan kerangka harmoni lagu burung Kaka Tua
C. Keyboard, menggunakan analogi konflik, yang berfungsi sebagai melodi pengganti
vokal pada lagu burung Kaka Tua
D. Bass, menggunakan analogi langsung, yang dimainkan untuk menentukan pondasi acord utama dan ritmik dasar pada lagu burung Kaka Tua.
E. Conga, menggunakan analogi langsung yang dimainkan berfungsi sebagai
pelengkap atau memberikan variasi ketukan atau irama pada lagu burung Kaka Tua.
Setelah membuat aransemen setiap alat musik, selanjutnya peneliti menggabungkan semua aransemen sesuai dengan alat musik peserta didik, peneliti dapat berkesimpulan penggabungan secara keseluruhan setiap alat musik berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sesuai hasil penelitian, peneliti berkesimpulan penerapan model sinektik sangat baik pada pembelajaran aransemen musik combo, dikarenakan penerapan model sinektik dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik dalam membuat aransemen. Peserta didik dapat membuat dan mengembangkan aransemen yang dimainkan pada alat musiknya dengan variatif,
sesuai dengan fungsinya masing – masing.
1. Hasil Penggabungan aransemen musik
Pada tahap penggabungan aransemen musik secara bersamaan, peneliti memandang hasil yang didapat sejak proses penelitian awal sampai dengan akhir sangat memuaskan, karena peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan hasil yang diperoleh sangat memuaskan.
Hal ini membuktikan bahwa, apabila peserta didik diberikan ruang seluas –
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran/ Rekomendasi
Setelah peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan model sinektik dalam
pembelajaran aransemen musik combo pada peserta didik kelas sepuluh di SLB N – A
Pajajaran Bandung, ternyata hasilnya sangat memuaskan. Semua peserta didik yang peneliti teliti sebagai subjek penelitian dapat menguasai dan terampil dalam memainkan alat musik dengan membentuk sebuah aransemen dalam membawakan lagu burung Kaka Tua. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti pada kesempatan ini ingin menyampaikan saran – saran kepada pihak – pihak terkait sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran seni musik
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa model sinektik dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran musik khususnya aransemen musik combo. Hasil pembelajaran tersebut sangat memuaskan, para peserta didik dapat menguasai dan memainkan alat musiknya dengan baikdalam bentuk aransemen pada sebuah lagu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan hal tersebut
kepada guru – guru seni musik tingkat SLTA khususnya guru mata pelajaran combo di
SLB N – A Pajajaran Bandung. Disarankan untuk dapat mencoba menerapkan model
sinektik ini dalam pembelajaran seni musik di dalam kelas. 2. Pihak Sekolah
Lembaga sekolah hendaknya mampu membuka diri untuk menerima inovasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan prestasi sekolah. Untuk itu penerapan model sinektik ini dapat disosialisasikan dan di uji
cobakan oleh guru–guru bidang studi lainnya karena model sinektik ini dapat
menumbuhkan kreativitas peserta didik sekaligus kreativitas gurunya dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Peneliti lain
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Banoe, Pono, (2003).KamusMusik :Jakarta: Kanisius.
Dahlan. (1990). Model – Model Mengajar. Bandung : CV Diponegoro.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
I.G.A.K Wardani, dkk 2007. Pengantar pendidikan luar biasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Joyce B, Weil M. dan Calhoun. (2009). Models of Teaching. Model – model Pengajaran.
Edisi Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maleong, Lexy. (1998). Metodologi Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Munandar. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak. Jakarta : Gramedia.
Nasution, Sanjaya. 1998. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Media Group
Ramdan, R (2003). Studi Tentang Pembelajaran Combo Bagi Peserta didik Kelas X I Di
SMK Negri 10 Bandung. Tidak di Terbitkan
Sukmadinata, Nana Saodih. (2010). Metode Penelitian Pedidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Lutfi Nugraha, 2014
PENERAPAN MODEL SINEKTIK PADA PEMBELAJARAN ARANSEMEN MUSIK COMBO DI SLB N - A PAJAJARAN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yamin Martinis. (2013). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi (GP Press Group).