• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MELAKUKAN PERFORMANCE ASSESSMENT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MELAKUKAN PERFORMANCE ASSESSMENT."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi

Oleh

Yuni Astuti NIM 1101666

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MELAKUKAN PERFORMANCE ASSESSMENT MELALUI PERKULIAHAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

Oleh: Yuni Astuti

S.Pd, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka Jakarta, 2007

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah

Pasca Sarjana

© Yuni Astuti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MELAKUKAN PERFORMANCE ASSESSMENT

MELALUI PERKULIAHAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd. NIP. 197404171999032001

Pembimbing II

Dr. Didik Priyandoko, M.Si. NIP. 196912012001121001

Mengetahui

Ketua Jurusan/Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

(4)

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kompetensi Guru dan Calon Guru Biologi ... 9

B. Asesmen dalam Pembelajaran Sains ... 11

C. Performance Assessment ... 13

1. Definisi Performance Assessment ... 13

2. Komponen Performance Assessment ... 17

3. Keunggulan dan Kelemahan Performance Assessment ... 24

D. Kegiatan Pengembangan Performance Assessment dalam Pembelajaran Biologi ... 25

E. Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi ... 30

F. Penelitian yang Relevan ... 31

G. Asumsi ... 33

(5)

D. Instrumen Penelitian ... 38

E. Prosedur Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Luaran (Output) Mata Kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar ... 55

2. Kemampuan Penguasaan Konsep Mahasiswa ... 58

3. Kemampuan Mahasiswa dalam Penyusunan Perangkat Performance Assessment ... 68

4. Pengembangan Kemampuan Mahasiswa pada Setiap Aspek Penilaian Kinerja ... 82

5. Tanggapan Mahasiswa terhadap Kegiatan Pengembangan Performance Assessment ... 90

6. Kendala yang Ditemui Mahasiswa dalam Melakukan Performance Assessment ... 91

B. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 93

1. Luaran (Output) Mata Kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar ... 94

2. Kemampuan Penguasaan Konsep Mahasiswa ... 97

3. Kemampuan Mahasiswa dalam Penyusunan Perangkat Performance Assessment ... 101

4. Pengembangan Kemampuan Mahasiswa pada Setiap Aspek Penilaian Kinerja ... 107

(6)

6. Kendala yang Ditemui Mahasiswa dalam Melakukan

Performance Assessment ... 113

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 115

A. Simpulan ... 115

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

(7)

Digunakan dalam Performance Assessment ... 23 3.1. The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design ... 35 3.2. Kategori Terhadap Persentase Skor Kinerja Mahasiswa ... 47 4.1. Rerata Skor Kinerja Mahasiswa dalam Penyusunan Perangkat

Performance Assessment pada Mata Kuliah PKM ... 56 4.2. Hasil Uji Normalitas terhadap Kemampuan Penguasaan

Konsep Mahasiswa ... 61 4.3. Hasil Uji Homogenitas terhadap Kemampuan Penguasaan

Konsep Mahasiswa ... 61 4.4. Hasil Uji Mann Whitney terhadap Rerata Skor Pretest dan

Posttest ... 62 4.5. Rerata Skor Penguasaan Konten Biologi Kelompok Eksperimen

dan Kontrol pada Setiap Siklus ... 63 4.6. Hasil Uji Normalitas terhadap Kemampuan Penyusunan

Perangkat Penilaian Awal dan N-gain ... 70 4.7. Hasil Uji Homogenitas terhadap Kemampuan Penyusunan

Perangkat Penilaian Awal dan N-gain ... 70 4.8. Hasil Uji t terhadap Rerata Skor Perangkat Penilaian Awal ... 71 4.9. Hasil Uji Mann Whitney terhadap Rerata N-gain Perangkat

Penilaian ... 72 4.10. Hasil Uji Normalitas terhadap Kemampuan Penyusunan Task

Awal dan N-gain ... 74 4.11. Hasil Uji Homogenitas terhadap Kemampuan Penyusunan

Task Awal dan N-gain ... 75 4.12. Hasil Uji t terhadap Rerata Skor Task Awal dan N-gain ... 75 4.13. Hasil Uji Normalitas terhadap Kemampuan Penyusunan Rubrik

[image:7.595.111.514.156.770.2]
(8)

Rubrik Awal dan N-gain ... 79 4.15. Hasil Uji Mann Whitney terhadap Rerata Skor Rubrik Awal dan

N-gain ... 79 4.16. Rerata Skor Kemampuan Mahasiswa dalam Mengembangkan Task

pada Setiap Aspek Penilaian ... 86 4.17. Rerata Skor Kemampuan Mahasiswa dalam Mengembangkan

Rubrik pada Setiap Aspek Penilaian ... 88 4.18. Jenis Kendala yang Ditemui oleh Mahasiswa Kelompok

(9)

2.2. Tipe Rating Scale pada Kegiatan Presentasi ... 22

2.3. Contoh Anecdotal Records ... 23

2.4. Model Pengembangan Performance Assessment ... 27

2.5. Format Rubrik Penilaian Kinerja sebagai Skenario Baru ... 30

4.1. Bagan Kegiatan Pengembangan Performance Assessment pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 59

4.2. Rerata Skor Pretest, Posttest, dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 60

4.3. Rerata Skor Perangkat Penilaian Awal, Perangkat Penilaian Akhir, dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 68

4.4. Rerata Skor Task Awal, Task Akhir, dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 73

4.5. Rerata Skor Rubrik Awal, Rubrik Akhir, dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 76

4.6. Rerata Skor Kinerja Mahasiswa dalam Mengembangkan Perangkat Penilaian Kinerja pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 83

4.7. Tanggapan Mahasiswa Kelompok Eksperimen terhadap Kegiatan Pengembangan Performance Assessment ... 90

(10)

Lampiran A. Perangkat Pembelajaran Halaman

A1. Silabus Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB) ... 123

A2. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) EPHB ... 127

Lampiran B. Instrumen Penelitian B1. Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep Performance Assesment ... 136

B2. Tugas (Task) Mahasiswa ... 144

B3. Rubrik Penilaian Kinerja Mahasiswa ... 158

B4. Kisi-kisi Angket ... 165

B5. Lembar Validasi Instrumen Penelitian ... 170

Lampiran C. Analisis Data Penelitian C1. Data dan Analisis Uji Coba Soal ... 176

C2. Data Luaran (Output) Mahasiswa PKM ... 184

C3. Data dan Analisis Pretest-Posttest ... 186

C4. Data Konten Biologi ... 188

C5. Data dan Analisis Perangkat Penilaian ... 191

C6. Hasil Analisis Data dengan SPSS ... 203

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki proses pengembangan kemampuan calon guru Biologi dalam melakukan performance assessment melalui pemberian

feedback pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB). Metode penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan desain The Pretest-Posttest Control Group. Populasinya melibatkan penguasaan konsep performance assessment dan konten Biologi serta pengembangan task dan rubrik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi semester V yang mengontrak mata kuliah EPHB sejumlah 107 mahasiswa. Terpilih dua kelas secara cluster random sampling sebagai sampel untuk kelompok eksperimen dan kontrol dengan jumlah masing-masing 26 dan 30 mahasiswa. Kelompok eksperimen melakukan pengembangan task dan rubrik melalui kegiatan uji coba, sedangkan kelompok kontrol melalui perkuliahan biasa. Selama kegiatan pengembangan, feedback yang diperoleh kelompok eksperimen didasarkan atas hasil temuan uji coba sedangkan

feedback pada kelompok kontrol didasarkan atas kajian teori pada buku teks. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes penguasaan konsep performance assessment, task dan rubrik kinerja mahasiswa, angket tanggapan mahasiswa, dan catatan lapangan. Analisis data penelitian menggunakan nilai normalized gain,

independent sample t-test, dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pencapaian penguasaan konsep performance assessment secara signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol, dengan perolehan Asymp. Sig. sebesar 0,018 pada taraf kepercayaan 95% (α= 0,05). Mahasiswa kurang memperhatikan konten Biologi dalam penyusunan task dan rubrik, kesesuaian task dengan prosedur kerja ilmiah, dan mengabaikan prosedur keselamatan kerja peserta didik. Mahasiswa kurang mampu menurunkan tingkat kesulitan task untuk peserta didik di SMA. Peningkatan kemampuan penyusunan

task berbeda secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol, Sig.

yang diperoleh sebesar 0,011 pada α= 0,05. Namun, kemampuan penyusunan rubrik tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok sampel, dengan perolehan Asymp. Sig. sebesar 0,122 pada α= 0,05. Kemampuan untuk mengembangkan task dan rubrik cenderung meningkat pada setiap aspek penilaian. Simpulannya, kemampuan calon guru Biologi meningkat secara signifikan dalam melakukan performance assessment melalui kegiatan pengembangan pada perkuliahan EPHB. Perolehan feedback dari dosen, peer, guru, dan respon peserta didik berkontribusi dalam peningkatan tersebut sehingga mahasiswa dapat memahami performance assessment secara bermakna.

(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 19 Tahun 2007 tentang Guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Seperti yang tercantum dalam PP tersebut, salah satu tugas guru adalah menilai dan mengevaluasi kemampuan peserta didik. Kegiatan menilai dan mengevaluasi tidak dapat dianggap sederhana karena membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat mengungkap kemampuan peserta didik yang sesungguhnya. Kemampuan yang diungkap tidak hanya terkait dengan hasil belajar, tetapi juga pada saat terjadinya proses pembelajaran tersebut.

(13)

berkelanjutan dan sepanjang hayat, paling tidak sejak mahasiswa (calon guru) hingga akhir karir profesinya.

Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan institusi yang mencetak calon-calon guru profesional. Peran LPTK menjadi sangat penting dalam membekali calon guru dengan berbagai kompetensi yang diperlukan untuk menjadi seorang guru yang mumpuni. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB) merupakan salah satu mata kuliah yang dapat membekali calon guru dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menilai dan mengevaluasi kemampuan peserta didik. EPHB digolongkan ke dalam Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan bobot 2 sks yang dapat dikontrak oleh mahasiswa pada semester V. Materi yang tercantum dalam mata kuliah ini mencakup konsep asesmen dan implementasinya untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik.

Kompetensi calon guru dalam kegiatan menilai dan mengevaluasi kemampuan peserta didik masih kurang memuaskan. Pernyataan tersebut didasari pada temuan di lapangan yang terungkap dalam hasil studi pendahuluan. Studi tersebut melibatkan mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar (PKM) di salah satu LPTK di Jakarta pada tahun akademik 2012/2013. Dalam mata kuliah tersebut, mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan seluruh pengetahuannya, baik konten maupun pedagogik, dalam merancang pembelajaran dalam bentuk RPP yang akan digunakan untuk melakukan pengajaran kelas kecil (microteaching). Hasil studi menyebutkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menyusun sistem penilaian yang terkait proses belajar dikategorikan cukup. Umumnya mahasiswa mencantumkan penilaian tradisional (paper & pencil test) untuk menilai hasil belajar peserta didik, sementara proses belajarnya menjadi terabaikan. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa bekal yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah Asesmen Pembelajaran Biologi, sekarang beralih nama menjadi Evaluasi Proses dan Hasil Belajar, belum cukup memadai sehingga perlu dilakukan penyempurnaan pada silabusnya.

(14)

pendahuluan. Mahasiswa dibekali dengan konsep asesmen tradisional (paper & pencil test) dan beberapa asesmen alternatif, namun pengembangan instrumen yang dilakukan lebih menekankan pada asesmen tradisional. Tugas pengembangan instrumen yang diberikan kepada mahasiswa tidak bersifat nyata (real world situation) dan mahasiswa tidak memperoleh umpan balik (feedback) terhadap tugas yang telah diselesaikannya. Dengan demikian, mahasiswa calon guru perlu diberikan bekal tambahan dengan adanya pengembangan instrumen penilaian alternatif pada situasi nyata untuk menilai proses belajar peserta didik. Penilaian alternatif (alternative assessment) dianggap sebagai upaya untuk mengintegrasikan kegiatan pengukuran hasil belajar dengan keseluruhan proses pembelajaran, bahkan penilaian itu sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran karena dapat melengkapi kelemahan dari asesmen tradisional.

Salah satu metode penilaian alternatif adalah penilaian kinerja (performance assessment). Russell and Airasian (2006: 201) mendefinisikan bahwa performance assessment adalah penilaian yang mampu membuat peserta didik memberikan suatu jawaban atau suatu hasil dengan mendemonstrasikan atau mempertunjukkan pengetahuan dan keterampilan atau kinerjanya. Sebagai

(15)

Kurikulum 2013 memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan peserta didik sehingga memungkinkan guru untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik secara nyata. Penilaian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan/atau afektif sesuai dengan karakteristik suatu mata pelajaran. Penilaian dalam kurikulum 2013 sesuai dengan hakikat sains yang mencakup proses, produk, dan sikap. Biologi sebagai sains, mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan sebagai ciri khas atau karakteristiknya. Penilaian dalam Biologi meliputi penilaian terhadap kerja ilmiah peserta didik melalui kegiatan praktikum. Salah satu metode penilaian yang sesuai untuk menilai kinerja peserta didik dalam kegiatan praktikum adalah performance assessment.

Pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan untuk menyusun perangkat penilaian kinerja (performance assessment) bukan perkara mudah, calon guru memerlukan adanya kegiatan pengembangan yang dikemas secara apik dalam situasi nyata di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar alternatif. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengembangkan perangkat performance assessment yang sesuai dengan target penilaian. Penguasaan konsep mahasiswa tentang konten Biologi pun merupakan kemampuan yang diperlukan dalam mengembangkan task dan rubrik. Seperti saran yang disampaikan oleh Wulan (2007:164) bahwa perkuliahan di LPTK hendaknya difokuskan untuk pembekalan tahap pertama yaitu membekali calon guru dengan kemampuan kerja ilmiah, kemampuan performance assessment, dan kemampuan dalam konten Biologi karena tahap tersebut merupakan tahap paling penting dalam meletakkan landasan kemampuan kerja ilmiah, kemampuan performance assessment, dan kemampuan dalam konten Biologi.

(16)

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan kemampuan calon guru dalam melakukan performance assessment dinilai terlalu luas sehingga ruang lingkup masalah yang diteliti perlu dibatasi pada hal-hal sebagai berikut. 1. Kegiatan pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam

melakukan performance assessment meliputi pemberian tugas secara simultan, kegiatan presentasi, dan uji coba ke sekolah. Pemberian tugas disertai dengan pemberian umpan balik (feedback) terhadap kinerja mahasiswa, baik secara tertulis maupun lisan. Pemberian feedback tersebut didasarkan pada hasil uji coba di sekolah atau berdasarkan teori dari buku teks. Feedback diberikan oleh dosen, guru, teman sebaya, atau respon peserta didik di sekolah.

2. Kompetensi calon guru Biologi

Kompetensi calon guru Biologi meliputi penguasaan konsep performance assessment, penguasaan konten Biologi, dan kemampuan mengembangkan

task dan rubrik.

Penguasaan konsep performance assessment yang diukur meliputi kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan pilihan ganda mengenai konsep performance assessment yang terintegrasi dengan konsep Biologi. Soal tersebut disusun berdasarkan kerangka Taksonomi Bloom revisi, mencakup dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

Penguasaan konten Biologi yang diukur meliputi kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan konsep Biologi, proses dan prosedur kerja ilmiah, dan prosedur keselamatan kerja dalam penyusunan task dan rubrik selama kegiatan pengembangan performance assessment.

(17)

mahasiswa diukur selama kegiatan pengembangan performance assessment

pada setiap aspek penilaian terhadap task dan rubrik.

3. Matakuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar dipilih sebagai wadah penelitian ini karena merupakan matakuliah yang memuat konsep-konsep dan pengembangan instrumen penilaian.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam melakukan performance assessment melalui pemberian feedback pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB)?”

Bertolak dari rumusan masalah tersebut, terdapat sejumlah pertanyaan penelitian yang akan diungkap berkaitan dengan pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam menilai kinerja peserta didik sebagai berikut. 1. Bagaimana luaran (output) mata kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar

(PKM) dalam menyusun performance assessment Biologi?

2. Bagaimana pengaruh kegiatan pengembangan performance assessment

melalui pemberian feedback terhadap penguasaan konsep performance assessment dan konten Biologi mahasiswa calon guru Biologi?

3. Bagaimana kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam mengembangkan perangkat performance assessment melalui pemberian

feedback?

4. Bagaimana pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi untuk setiap aspek penilaian pada task dan rubrik?

5. Bagaimana tanggapan mahasiswa calon guru Biologi terhadap kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian feedback?

(18)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam melakukan performance assessment melalui pemberian feedback pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB). Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam beberapa tujuan khusus sebagai berikut.

1. Memperoleh gambaran tentang luaran (output) mata kuliah Pembinaan Kompetensi Mengajar (PKM) dalam menyusun performance assessment

Biologi;

2. Mengungkap penguasaan konsep performance assessment dan konten Biologi sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian feedback.

3. Menganalisis pengaruh kegiatan pengembangan performance assessment

melalui pemberian feedback terhadap kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam melakukan performance assessment;

4. Mengidentifikasi kecenderungan pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru Biologi untuk setiap aspek penilaian pada task dan rubrik;

5. Memperoleh informasi mengenai tanggapan mahasiswa calon guru Biologi terhadap kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian feedback; dan

6. Mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui dalam menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan performance assessment.

E. Manfaat Penelitian

Studi ini diharapkan memberi manfaat, baik secara teoritik maupun praktis, dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa calon guru dalam melakukan performance assessment. Berikut manfaat hasil penelitian yang dijabarkan secara lebih rinci.

(19)

2. Uji coba perangkat penilaian yang dilakukan oleh mahasiswa, dapat menambah wawasan guru dalam menyusun instrumen untuk menilai proses dan produk dari kinerja peserta didik.

3. Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan kepada sekolah dalam upaya perbaikan penilaian kinerja peserta didik secara menyeluruh sehingga dapat mengungkap kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.

4. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar untuk mengemas cara pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dengan adanya pelaksanaan uji coba ke sekolah.

(20)

METODE PENELITIAN

A. Metodologi dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan true experimental design karena variabel luar (extraneous variable) yang mempengaruhi pelaksanaan penelitian dapat dikendalikan sehingga diperoleh validitas internal yang tinggi. Ciri utama metode penelitian ini adalah terdapat kelompok eksperimen dan kontrol yang dipilih secara random dari suatu populasi (Sugiyono, 2013: 113-114).

Sukmadinata (2011: 197-199) menjelaskan beberapa variabel luar yang dapat mempengaruhi validitas internal. Dalam penelitian ini, variabel luar tersebut antara lain: 1) lamanya rentang waktu perlakuan, 2) instrumen penelitian yang digunakan, 3) jumlah anggota sampel, 4) ruang perkuliahan yang berdekatan memungkinkan kerjasama mahasiswa dalam penyelesaian task, dan 5) adanya perlakuan khusus terhadap kelompok eksperimen.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas internal tersebut telah diupayakan untuk dikendalikan dengan cara sebagai berikut. Perlakuan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam waktu tiga bulan. Rentang waktu perlakuan yang cukup panjang tersebut diatasi dengan pemberian task yang bersifat simultan. Penelitian ini menggunakan rubrik sebagai instrumen penelitian sehingga penilaian dilakukan secara objektif. Jumlah anggota sampel dalam penelitian ini tidak mengalami pengurangan karena perlakuan yang diberikan kepada mahasiswa terintegrasi dalam perkuliahan yang telah dikontrak sehingga mahasiswa harus mengumpulkan tugas untuk kelengkapan administrasi perkuliahan. Tindakan duplikasi tugas akibat lokasi perkuliahan yang berdekatan antara kedua kelompok sampel dikendalikan dengan pemberian tugas individual yang harus berbeda dengan mahasiswa lain. Dalam penelitian ini, setiap mahasiswa diberikan kesempatan yang sama dalam melakukan bimbingan dengan dosen sehingga tidak ada perlakuan khusus pada kelompok eksperimen.

(21)

ini, antara lain 1) generalisasi hasil penelitian, dan 2) kepribadian dosen. Temuan dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digeneralisasikan terhadap populasi karena sampel dipilih secara random sehingga sampel sudah mewakili populasi. Dosen yang membimbing kegiatan pengembangan

performance assessment merupakan pribadi yang sama sehingga proses pembimbingan kepada kedua kelompok sampel relatif sama.

Desain true experimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah the randomized pretest-posttest control group design (Fraenkel and Wallen, 2006: 274). Deskripsi desain yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 C O2

Sumber: Fraenkel and Wallen (2006: 274)

Keterangan: O1 = Pretest

X = Treatment berupa pengembangan task dan rubrik melalui kegiatan uji coba C = Treatment berupa pengembangan task dan rubrik melalui perkuliahan biasa O2 = Posttest

Kelompok eksperimen memperoleh feedback berdasarkan hasil temuan melalui uji coba perangkat performance assessment dalam kegiatan pengembangan. Kelompok kontrol memperoleh feedback berdasarkan teori dari buku teks melalui perkuliahan seperti biasa. Perbedaan perlakukan tersebut bertujuan untuk menyelidiki pengaruh perolehan feedback dari situasi nyata terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa dalam melakukan performance assessment.

B. Populasi dan Sampel

[image:21.595.128.481.323.384.2]
(22)

konten Biologi serta kemampuan mengembangkan task dan rubrik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi semester V yang mengontrak mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB).

EPHB digolongkan ke dalam Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan bobot 2 sks. Pemilihan EPHB sebagai wadah penelitian karena dinilai sesuai dengan bahasan penelitian yang bertujuan agar mahasiswa mampu merancang instrumen penilaian kinerja yang dapat menilai proses dan hasil pembelajaran Biologi pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Mata kuliah ini membahas tentang dasar pemahaman asesmen pendidikan yang mencakup: penguasaan tujuan dan fungsi penilaian; peran evaluasi dalam proses belajar mengajar; prosedur dan bentuk evaluasi; perencanaan, penyusunan, analisis pokok uji, validitas dan reliabilitas tes atau perangkat tes (konsep dan keterampilan proses); pengolahan hasil penilaian; asesmen kinerja dan portofolio.

Jumlah populasi mahasiswa semester V sebesar 107 mahasiswa yang terbagi menjadi empat kelas. Pemilihan sampel dilakukan secara acak kelompok (cluster random sampling) dari populasi yang ada (Sugiyono, 2013: 121). Berdasarkan pemilihan sampel tersebut, terpilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas A dan kelas C dengan jumlah masing-masing 26 dan 30 mahasiswa. Kelas A dijadikan sebagai kelompok kontrol dan kelas C sebagai kelompok eksperimen. Penentuan tersebut dilakukan dengan sistem pengocokan agar tidak ada unsur subjektivitas di dalamnya.

C. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam memahami dan menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka diberikan penjelasan mengenai definisi operasinonal sebagai berikut.

1. Kegiatan Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Melakukan Performance Assessment

(23)

kinerja awal mahasiswa. Task 2 digunakan untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam menerapkan konsep tentang performance assessment yang diperoleh dari pemaparan dan diskusi dengan dosen. Task 3 dan 4 memerlukan beberapa kali revisi disertai dengan pemberian feedback secara tertulis dan lisan dari dosen, teman sebaya, guru, dan respon peserta didik. Task dan rubrik digunakan oleh mahasiswa untuk menilai kinerja peserta didik yang berkaitan dengan pembelajaran Biologi pada jenjang SMA atau sederajat.

Kegiatan pengembangan kemampuan yang diaplikasikan pada kelompok eksperimen meliputi kegiatan pengembangan task dan rubrik, kegiatan uji coba

task dan rubrik ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, dan pemberian umpan balik (feedback) berdasarkan hasil temuan uji coba. Pemberian feedback

pada kelompok ekserimen, dilakukan secara tertulis oleh dosen dan asisten terhadap task dan rubrik yang telah disusun oleh mahasiswa. Pemberian feedback

dilakukan secara lisan oleh teman sebaya (peer) pada saat presentasi, sementara itu penguatan diberikan oleh dosen. Selain itu, feedback juga diperoleh dari guru dan respon peserta didik pada saat uji coba.

Kelompok kontrol melakukan kegiatan pengembangan task dan rubrik seperti pada perkuliahan biasa. Feedback dari dosen dan peer diperoleh secara tertulis maupun lisan. Pemberian feedback sama dengan kelompok eksperimen, tetapi lebih ditekankan pada kajian teori dari buku teks.

2. Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Biologi

Kompetensi calon guru Biologi meliputi penguasaan konsep performance assessment, penguasaan konten Biologi, dan kemampuan mengembangkan task

dan rubrik.

Penguasaan konsep performance assessment merupakan skor tes konsep

(24)

Penguasaan konsep tersebut diukur sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan pengembangan performance assessment.

Penguasaan konten Biologi merupakan skor ketercapaian rubrik penilaian pada kriteria no. 5 yaitu tentang kesesuaian antara kriteria penilaian dengan konten Biologi yang menjadi target penilaian. Penguasaan konten Biologi dideskripsikan secara rinci pada siklus 3 karena merupakan kemampuan terbaik selama kegiatan pengembangan performance assessment. Konten Biologi dalam

task dan rubrik mahasiswa dideskripsikan berdasarkan kesesuaian prosedur kerja ilmiah, pengintegrasian prosedur keselamatan kerja dalam task, keterkaitan kriteria penilaian dengan konsep Biologi atau teknik penulisan, serta orisinalitas

task dan rubrik yang disusun.

Kemampuan mengembangkan perangkat performance assessment

merupakan skor ketercapaian rubrik untuk kemampuan penyusunan task dan rubrik mengenai kegiatan pembelajaran Biologi di SMA atau sederajat. Kegiatan pengembangan performance assessment mencakup pemberian empat task yang bersifat simultan. Task 1 dijadikan sebagai task awal (sebelum kegiatan pengembangan) dan task 4 sebagai task akhir (sesudah kegiatan pengembangan). Kinerja mahasiswa juga diukur selama kegiatan pengembangan performance assessment pada setiap aspek penilaian terhadap task dan rubrik yaitu mulai dari

task 1 hingga task 4. Hal tersebut dilakukan untuk mendeskripsikan kecenderungan pengembangan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task

dan rubrik.

D. Instrumen Penelitian

(25)

1. Soal Penguasaan Konsep

Soal penguasaan konsep berjumlah 30 soal pilihan ganda yang mengandung lima pilihan jawaban. Soal yang digunakan untuk pretest dan

posttest secara tertulis ini, bertujuan untuk mengungkap pemahaman mahasiswa mengenai konsep penilaian, khususnya performance assessment yang terintegrasi dalam konten Biologi. Soal disusun berdasarkan kerangka taksonomi Bloom revisi (Anderson and Krathwohl, 2001: 27-91): pada dimensi proses kognitif, mulai dari mengingat (C1) hingga mengevaluasi (C5); dan pada dimensi pengetahuan, mulai dari pengetahuan faktual hingga pengetahuan prosedural. Dimensi proses kognitif mencipta (C6) tidak disajikan dalam soal penguasaan konsep karena soal yang berbentuk pilihan ganda kurang dapat mengungkap kemampuan mahasiswa dalam menyusun perangkat performance assessment

sehingga kemampuan tersebut dimunculkan dalam penyusunan task dan rubrik penilaian. Kisi-kisi soal penguasaan konsep performance assessment tertera dalam Lampiran B1.

Kisi-kisi yang mencakup soal penguasaan konsep tersebut divalidasi oleh ahli evaluasi untuk mengetahui validitas isi dan konstruksi. Soal yang telah divalidasi kemudian diujicobakan kepada mahasiswa yang sudah pernah memperoleh konsep mengenai performance assessment yaitu mahasiswa semester VII. Jawaban benar memperoleh skor 1 dan jawaban salah memperoleh skor 0. Rekap jawaban mahasiswa disajikan dalam Lampiran C1.

Hasil uji coba dianalisis menggunakan program (software) Anates untuk menguji tingkat reliabilitas, validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan keberfungsian distraktor (pengecoh). Pelaksanaan uji coba bertujuan untuk memperoleh soal yang bernilai valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Rekap hasil uji coba soal penguasaan konsep yang disajikan dalam Lampiran C1.

Uji coba dilakukan terhadap soal penguasaan konsep performance assessment, hingga diperoleh 30 soal yang valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Berdasarkan penghitungan menggunakan program

(26)

7,29; c) korelasi XY= 0,76; d) reliabilitas tes= 0,86 (kategori sangat tinggi); e) kualitas pengecoh; f) daya beda; g) tingkat kesukaran; dan h) signifikansi butir soal dapat dilihat pada Lampiran C1.

2. Rubrik Penilaian Kinerja Mahasiswa

Rubrik kinerja mahasiswa calon guru Biologi berupa rubrik penilaian dalam format rating scale. Banyaknya kriteria yang digunakan untuk menilai task

dan rubrik mahasiswa masing-masing berjumlah 11 dan 7 kriteria, setiap kriteria dijabarkan menjadi 4 tingkat kinerja. Rubrik penilaian yang digunakan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Marzano, Pickering, and McTighe (1993: 29) dengan rentang skala 1 hingga 4, dimana 4 menggambarkan tingkat kinerja yang paling baik, sementara 1 menggambarkan tingkat kinerja yang paling buruk. Rubrik digunakan untuk menyelidiki pengembangan kemampuan calon guru dalam melakukan performance assessment pada kegiatan pembelajaran Biologi di SMA atau sederajat. Salah satu kriteria dalam rubrik tersebut digunakan untuk mengungkap penguasaan konten Biologi mahasiswa. Kriteria yang digunakan adalah kriteria no. 5 tentang kesesuaian antara kriteria penilaian dengan konten yang menjadi target penilaian. Validasi isi dan konstruk dilakukan terhadap task

dan rubrik penilaian oleh dosen ahli asesmen pendidikan Biologi.

3. Angket Tanggapan Mahasiswa

Angket tanggapan mahasiswa diberikan di akhir kegiatan pengembangan. Angket tersebut digunakan untuk mengungkap tanggapan mahasiswa terhadap kegiatan pengembangan kemampuan dalam melakukan performance assessment; mengidentifikasi berbagai masalah yang ditemui mahasiswa selama melakukan

(27)

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya disusun oleh peneliti, namun juga dipadukan dengan catatan dari mahasiswa setelah menyelesaikan task 3 dan 4. Catatan peneliti meliputi kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama kegiatan pengembangan performance assessment, diperoleh melalui observasi pada proses presentasi mahasiswa calon guru Biologi. Catatan mahasiswa mencakup kendala yang ditemui mahasiswa selama kegiatan penyusunan dan uji coba perangkat penilaian pada task 3 dan 4.

E. Prosedur Penelitian

Secara umum penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu sebagai berikut.

a. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori yang kuat mengenai permasalahan yang dijadikan sebagai kajian dan memperoleh gambaran hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Analisis silabus terhadap mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar, sebelumnya dikenal dengan Asesmen Pembelajaran Biologi, pun dilakukan untuk menyelidiki kemampuan penilaian yang dibekalkan dalam mata kuliah tersebut.

b. Studi pendahuluan dilakukan melalui pemberian task penyusunan perangkat

(28)

c. Masalah penelitian dirumuskan berdasarkan hasil studi literatur dan studi pendahuluan.

d. Penyusunan perangkat instrumen penelitian yang meliputi perangkat tes, perangkat penilaian kinerja mahasiswa berupa task dan rubrik, serta angket. e. Judgment instrumen penelitian yang dilakukan oleh ahli, bertujuan untuk

memperoleh validasi instrumen. Selanjutnya dilakukan uji coba terhadap perangkat tes, perangkat penilaian kinerja mahasiswa, dan angket yang ditujukan kepada beberapa mahasiswa semester VII yang sudah memperoleh konsep performance assessment pada saat mengontrak mata kuliah EPHB. f. Kualitas instrumen tes yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda,

tingkat kesukaran soal, dan keberfungsian distraktor (pengecoh) dianalisis dengan program Anates. Program tersebut merupakan program komputer yang mempermudah penghitungan tentang kualitas soal secara mudah, lengkap dan cepat.

g. Pembekalan terhadap asisten bertujuan untuk menyamakan persepsi dan interpretasi terhadap rubrik penilaian yang akan digunakan untuk menilai task

dan rubrik yang disusun oleh mahasiswa. Asisten bertugas untuk membantu dosen dalam pemberian skor dan umpan balik (feedback) terhadap task dan rubrik yang disusun oleh mahasiswa. Dalam pembekalan tersebut, dilakukan penilaian terhadap contoh task dan rubrik yang disusun oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PKM pada studi pendahuluan.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi:

(29)

penelitian. Task awal diberikan dalam bentuk tes uraian open ended karena waktu penyelesaiannya dibatasi dan para mahasiswa bekerja secara individual dibawah pengawasan. Task awal bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja awal mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik terhadap kegiatan pembelajaran Biologi pada jenjang SMA atau sederajat dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan oleh dosen yaitu “melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan”.

b. Penyampaian materi tentang performance assessment diberikan oleh dosen dalam perkuliahan EPHB. Task 2 diberikan setelah penyajian materi dan harus diselesaikan oleh mahasiswa di kelas. Karakteristik task 2 sama dengan

task 1. Setelah itu, diberikan task 3 yang akan dikerjakan di rumah.

c. Penyusunan task 3 dilakukan oleh mahasiswa secara individual. Task dan rubrik yang disusun harus berbeda dengan mahasiswa lain. Mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan KD dan indikator yang digunakan dalam perangkat penilaiannya. Namun yang perlu diperhatikan, KD dan indikator yang digunakan oleh kelompok eksperimen disepakati dengan pihak sekolah yang menjadi sasaran uji coba sedangkan kelompok kontrol harus disepakati dengan dosen. Revisi task 3 dilakukan beberapa kali selama proses penyelesaiannya yaitu kelompok eksperimen sebanyak tiga kali dan kelompok kontrol dua kali revisi. Revisi task, baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol, dilakukan berdasarkan pertimbangan feedback

yang diperoleh secara tertulis dan lisan.

d. Skor dan feedback diberikan oleh dosen dan asisten secara tertulis terhadap

task dan rubrik. Pemberian skor dan feedback tersebut dilakukan sebelum presentasi. Feedback secara lisan diberikan oleh teman sabaya (peer) sementara dosen memberikan penguatan terhadap feedback pada saat presentasi tersebut. Selanjutnya, task 3a direvisi menjadi task 3b berdasarkan pertimbangan feedback yang telah diperolehnya.

e. Uji coba task 3b ke sekolah dilakukan oleh kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan revisi berdasarkan hasil uji coba tersebut sehingga menjadi task 3c.

(30)

didik terhadap task dan rubrik sedangkan feedback bagi kelompok kontrol diperoleh dari kajian literatur.

f. Hasil temuan di sekolah dan revisi perangkat penilaian (task 3c) dipresentasikan oleh kelompok eksperimen. Task 3b dipresentasikan oleh kelompok kontrol. Selanjutnya, task tersebut direvisi kembali oleh kelompok eksperimen dan kontrol berdasarkan pertimbangan feedback yang diperoleh, sehingga masing-masing menjadi task 3d (kelompok eksperimen) dan 3c (kelompok kontrol). Perolehan feedback pada kelompok kontrol berasal dari dosen dan peer berdasarkan pada teori atau kajian literatur. Perolehan

feedback pada kelompok eksperimen, selain dari dosen dan peer yang menekankan pada hasil temuan, feedback juga diperoleh dari guru dan respon peserta didik pada saat uji coba di sekolah.

g. Revisi tugas dan catatan lapangan yang telah diselesaikan oleh mahasiswa, diberikan kepada dosen. Kelompok eksperimen mengumpulkan task 3d dan kelompok kontrol mengumpulkan task 3c. Skor dan feedback secara tertulis terhadap perangkat penilaian tersebut diberikan oleh dosen dan para asisten. h. Pemberian task 4 kepada kelompok eksperimen dan kontrol. Task 4 juga

bersifat individual dengan ketentuan harus berbeda dengan task 3 dan mahasiswa lain. Revisi task 4 dilakukan selama beberapa kali selama proses penyelesaiannya yaitu kelompok eksperimen sebanyak dua kali dan kelompok kontrol satu kali revisi. Revisi task, baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol, dilakukan berdasarkan pertimbangan feedback

yang diperoleh secara tertulis dan lisan. Ketentuan pemilihan KD dan indikator dalam penyusunan task 4 sama dengan task 3.

i. Uji coba perangkat penilaian (task 4a) ke sekolah, dilakukan oleh mahasiswa kelompok eksperimen. Lalu dilakukan revisi task 4a berdasarkan feedback

dari guru dan hasil temuan di sekolah sehingga hasil revisinya menjadi task

4b.

(31)

temuan di sekolah dan task 4b dipresentasikan oleh kelompok eksperimen, sedangkan task 4a dipresentasikan oleh kelompok kontrol. Terdapat penekanan yang berbeda terkait dengan pemberian feedback pada saat presentasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pemberian

feedback di kelompok eksperimen, baik oleh dosen maupun peer, lebih didasarkan pada temuan hasil uji coba. Sedangkan pada kelompok kontrol, pemberian feedback didasarkan pada kajian teori yang terdapat di buku teks. k. Setelah dilakukan revisi akhir, perangkat penilaian tersebut (kelompok

eksperimen dengan task 4c dan kelompok kontrol dengan task 4b) diberikan kepada dosen dan dilengkapi dengan catatan lapangan. Tugas inilah yang disebut dengan task akhir.

l. Penilaian terhadap kinerja calon guru Biologi yang diberikan oleh dosen dan asisten dengan mengacu pada rubrik penilaian.

m. Pemberian posttest penguasaan konsep performance assessment setelah kegiatan pengembangan berakhir. Pemberian tes ini bertujuan untuk menyelidiki pengembangan penguasaan konsep performance assessment mahasiswa calon guru Biologi setelah perolehan pengalaman belajar berupa penyusunan perangkat penilaian, feedback, dan uji coba yang dilakukan pada kondisi nyata yaitu di sekolah sebagai sumber belajar.

n. Mahasiswa calon guru Biologi mengisi angket untuk mengungkap tanggapan terhadap kegiatan pengembangan performance assessment pada perkuliahan EPHB; mengidentifikasi berbagai masalah dan kendala yang ditemui mahasiswa dalam melakukan performance assessment; serta mendata saran-saran untuk perbaikan dan kemudahan menilai kinerja peserta didik pada kegiatan pembelajaran Biologi di sekolah.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

(32)

2) skor pretest, skor posttest, dan gain ternormalisasi (N-gain) tentang penguasaan konsep performance assessment; 3) skor pada kriteria rubrik no. 5 tentang penguasaan konten Biologi; 4) skor task awal, skor task akhir, dan

N-gain task mengenai kemampuan pengembangan task; 5) skor rubrik awal, skor rubrik akhir, dan N-gain rubrik tentang kemampuan pengembangan rubrik; 6) skor perangkat penilaian awal, skor perangkat penilaian akhir, dan

N-gain perangkat penilaian tentang kemampuan pengembangan perangkat penilaian; dan 7) skor task dan rubrik pada setiap aspek penilaian tentang kemampuan pengembangan perangkat performance assessment. Data kualitatif mencakup hasil angket dan catatan lapangan. Data kuantitatif dari kedua kelompok sampel dianalisis dengan menggunakan uji statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan.

Data kualitatif berupa tanggapan mahasiswa dari kedua kelompok sampel terhadap kegiatan pengembangan performance assessment dan evaluasinya serta data temuan berdasarkan hasil catatan lapangan selama penelitian, dilakukan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data atau temuan yang akan digunakan dalam menyusun simpulan.

b. Penyusunan simpulan dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data.

c. Penyusunan laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji statistik menggunakan program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 17. Sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kecenderungan-kecenderungan yang muncul pada saat penelitian. Hasil pengolahan data penelitian selengkapnya terdapat pada Lampiran C.

(33)

Data kuantitatif tentang penguasaan konsep performance assessment pada mahasiswa calon guru Biologi meliputi skor pretest, skor posttest, dan N-gain.

Analisis data tersebut dilakukan dengan uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Penghitungan skor pretest dan posttest yang dikonversi menjadi nilai berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh Purwanto (2002: 102) sebagai berikut:

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh mahasiswa

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap

Interpretasi skor kinerja mahasiswa dikategorikan berdasarkan tabel aturan Purwanto (2002: 103) seperti pada Tabel 3.2. berikut:

Tabel 3.2. Kategori terhadap Persentase Skor Kinerja Mahasiswa

Presentase Kategori

86 – 100 % Sangat baik

76 – 85 % Baik

60 – 75 % Cukup

55 – 59 % Kurang

≤ 54 % Kurang sekali

Sumber: Purwanto (2002: 103)

2. Penghitungan gain ternormalisasi (N-gain)

Skor gain yang dinormalisasi dihitung berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh Hake (1999: 1) sebagai berikut:

Keterangan:

<g> : gain ternormalisasi (N-gain) Sf : skor posttest

(34)

Kriteria peningkatan gain yang dinormalisasi menurut Hake (1999: 1) sebagai berikut:

N-gain > 0,7 : Peningkatan tinggi 0,7 ≥N-gain≥ 0,3 : Peningkatan sedang

N-gain < 0,3 : Peningkatan rendah

3. Uji normalitas

Masing-masing data pretest dan posttest dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk distribusi data (sampel) yang digunakan dalam penelitian (Susetyo, 2012: 271). Uji ini dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

pada softwareSPSS 17.0 dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hipotesis yang dinyatakan oleh Susetyo (2012: 145) yaitu:

H0 : distribusi probabilitas sampel adalah distribusi probabilitas normal

H1 : distribusi probabilitas sampel bukan distribusi probabilitas normal

Perolehan nilai probabilitas (Sig.) pretest kelompok eksperimen adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data dalam sampel yang digunakan

dalam penelitian berdistribusi normal. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) pretest

kelompok kontrol adalah lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, artinya data dalam

sampel yang digunakan dalam penelitian tidak berdistribusi normal. Sementara itu, perolehan nilai probabilitas (Sig.) posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, artinya data dalam sampel yang

digunakan dalam penelitian tidak berdistribusi normal.

4. Uji homogenitas

(35)

dilakukan menggunakan “test of homogeneity of variance” pada software SPSS

17.0 dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

H0 : variansi kedua kelompok adalah homogen

H1 : variansi kedua kelompok tidak homogen

Perolehan nilai probabilitas (Sig.) pretest dan posttest adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya variansi kedua kelompok yang digunakan dalam

penelitian adalah homogen sehingga dapat dilanjutkan dengan statistik parametrik (Trihendradi, 2009: 114).

5. Uji hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji beda dua rerata bebas karena kedua kelompok yang diteliti tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya atau benar-benar berasal dari dua populasi yang berbeda (Susetyo, 2012: 202). Syarat normalitas data tidak terpenuhi sehingga dilanjutkan dengan statistik non parametrik yaitu dengan uji Mann Whitney terhadap rerata pretest dan posttest. Uji tersebut bertujuan untuk menyelidiki signifikansi perbedaan kemampuan penguasaan konsep performance assessment antara kedua kelompok sampel (Trihendradi, 2009: 114). Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05).

Hasil uji hipotesis terhadap rerata pretest adalah tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep performance assessment awal secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol, maka dilanjutkan dengan uji pencapaian terhadap data posttest kedua kelompok sampel penelitian. Uji pencapaian tersebut dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan pencapaian penguasaan konsep antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment. Pengujian ini dilakukan berdasarkan hipotesis yang dijelaskan oleh Priyatno (2012: 141) berikut:

H0 : tidak ada perbedaan pencapaian nilai yang signifikan pada kedua kelompok

(36)

H1 : ada perbedaan pencapaian nilai yang signifikan pada kedua kelompok

sampel

Perolehan nilai signifikansi lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, berarti terdapat

perbedaan pencapaian penguasaan konsep performance assessment secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment.

Data kuantitatif tentang penguasaan konten Biologi berupa skor ketercapaian rubrik pada aspek tentang kesesuaian kriteria penilaian dengan konten yang menjadi target penilaian. Aspek tersebut tercantum dalam kriteria no. 5 pada aspek penilaian rubrik kinerja mahasiswa. Penghitungan rerata skor ketercapaian rubrik dilakukan mulai dari siklus 1 hingga siklus 4. Analisis secara deskriptif dilakukan terhadap konten Biologi dalam task dan rubrik mahasiswa pada siklus 3 karena merupakan kemampuan terbaik yang diperoleh mahasiswa selama kegiatan pengembangan performance assessment.

Data kuantitatif tentang kemampuan mengembangkan performance assessment mahasiswa calon guru Biologi meliputi skor perangkat penilaian awal-perangkat penilaian akhir, task awal-task akhir, skor rubrik awal-rubrik akhir dan

N-gain. Analisis data tersebut dilakukan dengan uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Penghitungan skor perangkat penilaian awal-perangkat penilaian akhir, task

awal-task akhir, dan skor rubrik awal-rubrik akhir dilakukan menurut rumus yang digunakan oleh Wolf and Stevens (2007: 8) dalam penelitiannya sebagai berikut:

2. Penghitungan gain ternormalisasi (N-gain)

(37)

Keterangan:

<g> : gain ternormalisasi (N-gain)

Sf : skor perangkat penilaian/task/rubrik awal Si : skor perangkat penilaian/task/rubrik akhir

Kriteria peningkatan gain yang dinormalisasi menurut Hake (1999: 1) sebagai berikut:

N-gain > 0,7 : Peningkatan tinggi 0,7 ≥ N-gain≥ 0,3 : Peningkatan sedang

N-gain < 0,3 : Peningkatan rendah

3. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap perangkat penilaian, task, dan rubrik, serta N-gain dari masing-masing data tersebut. Uji ini dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada softwareSPSS 17 dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

Hipotesis yang dinyatakan oleh Susetyo (2012: 145) yaitu:

H0 : distribusi probabilitas sampel adalah distribusi probabilitas normal

H1 : distribusi probabilitas sampel bukan distribusi probabilitas normal

Perolehan nilai probabilitas (Sig.) perangkat penilaian awalpada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data

pada sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) N-gain perangkat penilaian pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data dalam

sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal.

Perolehan nilai probabilitas (Sig.) task awal pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data pada sampel

yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) N-gain task pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data pada sampel yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi normal.

(38)

yang digunakan dalam penelitian tidak berdistribusi normal. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) N-gain rubrik pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya data dalam sampel yang digunakan

dalam penelitian berdistribusi normal.

4. Uji homogenitas

Data perangkat penilaian, task, rubrik, dan N-gain dari masing-masing data tersebut dilakukan uji homogenitas sebagai uji prasyarat untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan, antara statistik parametrik atau non parametrik. Uji ini dilakukan menggunakan “test of homogeneity of variance” pada software SPSS 17 dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05).

Hipotesis yang dikemukakan yaitu:

H0 : variansi kedua kelompok adalah homogen

H1 : variansi kedua kelompok tidak homogen

Perolehan nilai probabilitas (Sig.) perangkat penilaian awal dan N-gain

adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya variansi kedua kelompok

yang digunakan dalam penelitian adalah homogen. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) task awal dan N-gain lebih besar dari α, maka H0 diterima, artinya variansi

kedua kelompok yang digunakan dalam penelitian adalah homogen. Perolehan nilai probabilitas (Sig.) rubrik awal adalah lebih besar dari α, maka H0 diterima,

artinya variansi kedua kelompok yang digunakan dalam penelitian adalah homogen. Sedangkan perolehan nilai probabilitas (Sig.) N-gain adalah lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, artinya variansi kedua kelompok yang digunakan dalam

penelitian adalah tidak homogen.

5. Uji hipotesis

(39)

tersebut bertujuan untuk menyelidiki signifikansi perbedaan kemampuan penyusunan task dan rubrik antara kedua kelompok sampel (Trihendradi, 2009: 114). Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05).

Hasil uji hipotesis terhadap rerata perangkat penilaian awal, task awal, dan rubrik awal adalah terdapat perbedaan kemampuan awal dalam penyusunan perangkat penilaian, task, dan rubrik secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol. Selanjutnya dilakukan uji peningkatan kemampuan terhadap data N-gain perangkat penilaian, task, dan rubrik pada kedua kelompok sampel penelitian. Uji peningkatan tersebut dilakukan untuk menyelidiki signifikansi perbedaan peningkatan kemampuan dalam penyusunan perangkat penilaian, task, dan rubrik antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian

feedback. Pengujian ini dilakukan berdasarkan hipotesis yang dijelaskan oleh Priyatno (2012: 141) berikut:

H0 : tidak ada perbedaan peningkatan nilai yang signifikan pada kedua kelompok

sampel

H1 : ada perbedaan peningkatan nilai yang signifikan pada kedua kelompok

sampel

Perolehan nilai signifikansi N-gain perangkat penilaian lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan kemampuan dalam penyusunan

perangkat penilaian secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian feedback. Perolehan nilai signifikansi N-gain task lebih kecil dari α, maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan peningkatan kemampuan dalam

penyusunan task secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment melalui pemberian feedback. Perolehan nilai signifikansi N-gain rubrik lebih besar dari α, maka H0 diterima, berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan

dalam penyusunan rubrik secara signifikan antara kelompok eksperimen dengan kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan performance assessment

(40)

Data kuantitatif tentang kecenderungan peningkatan kemampuan mahasiswa pada setiap aspek penilaian task dan rubrik meliputi skor ketercapaian

task dan rubrik pada setiap siklus. Analisis data tersebut dilakukan secara deskriptif untuk melihat kecenderungan pengembangan kemampuan mahasiswa pada setiap aspek penilaian task dan rubrik.

Hasil pengisian angket akan ditabulasikan dari seluruh mahasiswa lalu menghitung persentase jawaban angket. Hasil persentase angket dideskripsikan untuk melihat kecenderungan data.

(41)

115 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian, secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa calon guru Biologi meningkat secara signifikan dalam melakukan performance assessment melalui kegiatan pengembangan yang disertai pemberian feedback

pada perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB). Perolehan feedback

berdasarkan pengalaman menguji coba task dan rubrik di sekolah berkontribusi lebih baik dalam peningkatan tersebut. Secara khusus, rumusan simpulan dalam penelitian ini sesuai dengan pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut:

Perolehan rerata skor dalam penyusunan perangkat penilaian sebagai luaran (output) mata kuliah PKM adalah sebesar 2,43. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa mahasiswa sudah memperoleh bekal pengetahuan yang cukup tentang konsep performance assessment pada mata kuliah Asesmen Pembelajaran Biologi, namun mahasiswa belum dapat menerapkan dan menghubungkan antara konsep performance assessment dengan konten Biologi yang lain untuk digunakan dalam merancang task dan rubrik yang sesuai dengan target penilaiannya. Kualitas task dan rubrik mahasiswa ditemukan masih rendah. Kegiatan pengembangan performance assessment dapat meningkatkan penguasaan konsep performance assessment mahasiswa calon guru Biologi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan pencapaian penguasaan konsep

performance assessment yang signifikan pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan pengembangan melalui pemberian feedback. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan perolehan

Asymp. Sig. sebesar 0,018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

(42)

sesuai untuk diimplementasikan pada konsep Pengelompokan Makhluk Hidup, Keanekaragaman Hayati, Struktur dan Fungsi Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan, Sistem Gerak, Sistem Peredaran, Sistem Pencernaan, Pertumbuhan dan Perkembangan, Metabolisme, Hereditas, dan Evolusi. Performance assessment

dalam bidang ilmu Biologi dapat diterapkan untuk menilai pengetahuan, penalaran, dan sikap peserta didik. Namun, yang paling sesuai adalah untuk menilai keterampilan dan produk. Penguasaan konten Biologi mahasiswa kelompok eksperimen lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol sesudah mengikuti kegiatan pengembangan melalui pemberian feedback. Mahasiswa masih lemah dalam perancangan task yang sesuai dengan prosedur kerja ilmiah dan cenderung untuk mengabaikan prosedur keselamatan kerja peserta didik. Task

dan rubrik cenderung meniru LKS dan kurang mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dengan kemampuan peserta didik pada jenjang SMA. Mahasiswa juga kurang memperhatikan konten Biologi dalam penyusunan task dan rubrik.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan secara signifikan dalam penyusunan perangkat penilaian pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kontrol sesudah melaksanakan kegiatan pengembangan melalui uji coba di sekolah, dengan perolehan Asymp. Sig. sebesar 0,010 pada α = 0,05. Sementara, Sig. (2-tailed) pada kemampuan penyusunan task

sebesar 0,011, yang diperoleh pada α = 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan penyusunan task

antara kelompok eksperimen dengan kontrol. Namun, kemampuan penyusunan rubrik tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok sampel, dengan perolehan Asymp. Sig.sebesar 0,122 pada α = 0,05.

(43)

pengetahuan dan keterampilan), ke-5 (kedekatan dengan kehidupan nyata (authenticity)), ke-6 (waktu penyelesaian tugas), dan ke-7 (kejelasan petunjuk pengerjaan); sedangkan kemampuan kelompok kontrol meningkat pada aspek ke-7. Berbeda halnya dengan kemampuan mengembangkan rubrik, pada aspek ke-3 (kejelasan kriteria penilaian), peningkatan kemampuan kelompok eksperimen dalam mengembangkan rubrik lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol. hal ini menunjukkan bahwa feedback yang diperoleh melalui kajian teori berdampak lebih baik. Kemampuan kelompok eksperimen meningkat pada aspek ke-7 yaitu tentang akuntabilitas individual dalam kerja sama kelompok, sedangkan kemampuan kelompok kontrol mengalami penurunan pada rubrik 4.

Mahasiswa calon guru memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan performance assessment. Kegiatan tersebut memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam pengembangan perangkat

performance assessment yang terintegrasi dengan konten Biologi, diantaranya dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi secara langsung dengan penyelenggara sekolah. Motivasi mahasiswa dalam mempelajari konsep penilaian, terutama tentang

performance assessment, semakin meningkat seiring dengan bertambahnya rasa keingintahuan mahasiswa.

Kendala yang ditemui oleh mahasiswa calon guru Biologi dalam menyusun, mengembangkan dan melaksanakan performance assessment terkait dengan penentuan kriteria penting, penentuan dan perolehan izin untuk pelaksanaan uji coba, serta penyesuaian waktu pelaksanaan uji coba dengan pihak sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa saran berikut.

(44)

a. Mata kuliah yang bermuatan pedagogik sebaiknya diberikan tugas yang bersifat nyata melalui tugas-tugas yang dikerjakan atau diujicobakan di sekolah sehingga calon guru terbiasa dengan real-world situation.

b. Dosen disarankan untuk menyampaikan kepada mahasiswa tentang pentingnya peran indikator dalam penyusunan task dan rubrik sebelum memberikan tugas performance assessment.

c. Dosen sebaiknya memberikan tugas performance assessment melalui pemberian feedback hingga empat siklus untuk mengidentifikasi konsistensi kemampuan mahasiswa dalam penyusunan task dan rubrik. Namun, untuk menghindari kejenuhan mahasiswa, disarankan untuk mengurangi jumlah tahapan revisi dalam siklus 3.

2. Saran untuk Guru

a. Guru dapat melatih kemampuannya dalam mengembangkan task dan rubrik penilaian melalui kolaborasi dengan LPTK.

b. Guru perlu memberi kesempatan yang luas bagi mahasiswa calon guru Biologi untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan yang terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah.

3. Saran untuk peneliti lain

a. Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan

task, rubrik, atau keduanya, sebaiknya telah melakukan koordinasi dengan guru melalui mahasiswa sejak awal semester.

b. Apabila peneliti lain hendak melakukan penelitian tentang pengembangan

task dan rubrik, atau keduanya dalam bidang ilmu Biologi, diharapkan dapat mengungkap kelemahan dan kelebihan kemampuan mahasiswa dalam mengintegrasikan konten Biologi dalam task dan rubrik secara lebiih mandalam.

(45)
(46)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, B. (2011). Efektivitas Pembekalan Kompetensi Mahasiswa Calon Guru SD dalam Asesmen IPA. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Anderson, L.W. and Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational

objectives . New York: Longman.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharuddin dan Wahyuni, N E. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz media.

Carin, A. A. (1997). Teaching Science through Discovery. Edisi kedelapan. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Duda, H. J. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum dan Asesmennya pada Konsep Sistem Peredaran Darah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Siswa SMA. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Erwin. (2005). Asesmen Kinerja Praktikum Penemuan dan Hubungannya dengan Pemahaman Siswa tentang Konsep Rangkaian Hambatan Listrik dan Hukum Kirchhoff. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

Fraenkel, J. R. and Wallen, N. E. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education. Edisi keenam. New York: McGraw Hill Inc.

Haka, N. B. (2013). Penerapan Asesmen Kinerja untuk Meningkatkan Kemampuan Habits of Mind dan Penguasaan Konsep Biologi Siswa Kelas XI. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan.

(47)

Harjanto. (2011). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika-Depdiknas.

Jalmo, T. (2010). Pengembangan Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru IPA SMP dalam Mengonstruksi Tes. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak Diterbitkan

Johnson, E.B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna. Cetakan 8. Penerjemah: Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

Klenowski, V. (2010). Developing Portofolio for Learning and Assessment: Processes and Principles. New York: Routledge Falmer.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan standar kompetensi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martini. (2010). Model Pembelajaran Scaffolding. [Online] Tersedia: http://martini

Gambar

Tabel Halaman
Tabel 3.1.  The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Referensi

Dokumen terkait

pasien sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh tinggi. Pemberian cairan merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu berkolaborasi dalam hal ini. 3) Resiko infeksi

Dengan demikian hasil penguasaan konsep siswa secara otomatis dapat meningkat karena keaktifannya dalam mengikuti apa yang disampaikan oleh guru, terbukti dari

Sumber : Panero ,Julius.2003. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior .Jakarta :Erlangga. Pada VAG cafe and carwash menggunakan meja berbentuk persegi pada area lantai dua.

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor SWITCH”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.. Aplikasi Analisis Multivariat

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kolam yang meliputi karakter air permukaan tercemar, jenis pencemar, ukuran butir pencemar, macam dan jumlah kougulan

Hasil tersebut dapat diketahui dengan adanya peningkatan skor antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan, dengan hasil T hitung = 0 dan T tabel = 66 dan

menunjukkan terdapat 2 strategi. Strategi pertama adalah menciptakan layanan yang berbeda dan angkutan lain. Kedua adalah pajak kendaraan pribadi yang tidak

Dividend Payout Ratio DPR tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Jndeks LQ45 yang listed di BEi periode tahun 2015 - 2017 Hasil penelitian diperoleh DPR tidak