ABSTRAK
Saat ini persaingan dalam dunia industri semakin ketat karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dibeli. Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu produk adalah kualitas dari produk itu sendiri. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka perlu adanya cara pengendalian dan perbaikan kualitas yang baik pula.
Perusahaan yang diamati adalah PT. TRI PRIMA MULTI GARMENT. Saat ini perusahaan khususnya bagian Quality Control melakukan pemeriksaan 100% yaitu perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap produk secara menyeluruh dan memisahkan produk yang cacat dan tidak cacat. Oleh karena itu untuk membantu perusahaan, penulis melakukan penelitian untuk mengusulkan cara pengendalian dan perbaikan kualitas yang ditulis dalam laporan Tugas Akhir ini dengan judul Usulan Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Dengan Metode DMAIC Di PT. Tri Prima Multi Garment, Bandung.
Data yang dikumpulkan oleh penulis yaitu dengan cara pengamatan secara langsung dan wawancara dengan Kepala Bagian Produksi dan Supervisor QC. Data yang dikumpulkan adalah data umum perusahaan, data proses produksi, data jenis dan jumlah cacat serta sistem pengendalian kualitas yang diterapkan perusahaan saat ini. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data yaitu stratifikasi cacat dan dibuat diagram paretonya sehingga diperoleh frekuensi yang telah diberi bobot dimulai dari frekuensi terbesar sampai hingga terkecil dengan prioritas penanganan cacat berdasarkan keinginan perusahaan sehingga didapat cacat yang menjadi prioritas penanganan adalah jenis cacat kotor, jahitan tidak rapi dan obras tidak rapi. Selain itu dibuat peta kendali U dan didapat bahwa cacat kotor dan cacat mengkerut tidak terkendali dan dibuat revisi yang sebelumnya telah dikendalikan. Hasil DPMO-nya adalah 17200 yang berarti bahwa dari 1.000.000 kesempatan terdapat 17200 kemungkinan produk tersebut cacat dan nilai sigmanya adalah 3.615. Setelah itu dengan menggunakan FTA dan FMEA maka dapat diketahui akar penyebab cacat yang terjadi dan dapat diketahui cara untuk mengendalikannya.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...ii
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah... 1 - 1
1.2.Identifikasi Masalah... 1 - 2
1.3.Pembatasan Masalah ... 1 - 2
1.4.Perumusan Masalah ... 1 - 3
1.5.Tujuan Penelitian ... 1 - 3
1.6.Sistematika Penelitian ... 1 - 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Kualitas Secara Umum ... 2 - 1
2.1.1. Definisi Kualitas ... 2 - 1
2.1.2. Pentingnya Kualitas ... 2 - 3
2.1.3. Dimensi Kualitas... 2 - 3
2.1.4. Pengertian Pengendalian Kualitas... 2 - 4
2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas... 2 - 5
2.1.6. Manfaat dan Tujuan Pengendalian Kualitas ... 2 - 7
2.1.7. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas... 2 - 8
2.2. Tujuh Alat Bantu dalam Pengendalian Kualitas ... 2 - 9
2.2.1. Peta Kendali ... 2 - 9
2.2.2. Lembar Pengumpulan Data atau Check Sheet ... 2 - 13
2.2.3. Stratifikasi ... 2 - 14
2.2.4. Diagram Pareto ... 2 - 15
2.2.5. Peta Demerit ... 2 - 16
2.3. Konsep Six Sigma ... 2 - 17
2.3.1. Pengertian Six Sigma... 2 - 17
2.3.2. Manfaat Six Sigma ... 2 - 18
2.3.3. Model Perbaikan Six Sigma (DMAIC) ... 2 - 18
2.3.4. Perhitungan Nilai Sigma ... 2 - 22
2.3.5. Analisis Pohon Kesalahan (FTA) ... 2 - 22
2.3.6. Failure Mode and Effect Analysis ... 2 - 24
2.3.7. Critical To Quality ... 2 - 25
2.3.8. Mistake - Proofing ( Poka - Yoke ) ... 2 - 25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Studi Pendahuluan ... 3 – 2
3.2 Studi Pustaka...3 - 2
3.3. Identifikasi Masalah... 3 - 2
3.4. Pembatasan Masalah ... 3 - 3
3.5. Perumusan Masalah ... 3 - 3
3.6. Tujuan Penelitian ... 3 - 4
3.7. Pengumpulan Data ... 3 - 4
3.8. Pengolahan Data ... 3 - 4
3.9. Analisis ... 3 - 7
3.10. Usulan ... 3 - 8
3.11. Kesimpulan dan Saran ... 3 - 8
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 4 - 1
4.1.2. Waktu Kerja Perusahaan... 4 – 2
4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan... 4 - 2
4.1.4. Job Description... 4 - 2
4.2. Proses Produksi ... 4 - 7
4.3. Peta Proses Operasi... 4 - 8
4.4. Jenis - Jenis Cacat ... 4 - 10
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1. Pengolahan Data ... 5 - 1
5.1.1. Stratifikasi Data ... 5 - 1
5.1.2. Diagram Pareto ... 5 - 2
5.1.3. Pembuatan Peta Kendali U ... 5 - 3
5.1.3.1. Peta Kendali U Cacat Kotor... 5 - 4
5.1.3.2. Peta Kendali U Cacat Jahitan Tidak Rapi ... 5 - 8
5.1.3.3. Peta Kendali U Cacat Obras Tidak Rapi ... 5 - 11
5.1.3.4. Peta Kendali U Cacat Mengkerut ... 5 - 13
5.1.3.5. Peta Kendali U Cacat Salah Ukuran ... 5 - 17
5.1.4. Perhitungan DPMO dan Nilai Sigma... 5 - 20
5.2. Analisis Data ... 5 - 20
5.2.1. Analisis Diagram Pareto ... 5 - 20
5.2.2. Analisis Peta Kendali U ... 5 - 21
5.2.2.1. Analisis Peta Kendali U Cacat Kotor...5 - 22
5.2.2.2. Analisis Peta Kendali U Cacat Jahitan
Tidak Rapi ... 5 - 22
5.2.2.3. Analisis Peta Kendali U Cacat Obras
Tidak Rapi ... 5 - 22
5.2.2.4. Analisis Peta Kendali U Cacat Mengkerut ..5 – 23
5.2.2.5. Analisis Peta Kendali U Cacat
Salah Ukuran ... 5 - 23
5.2.3. Analisis DPMO dan Nilai Sigma ... 5 – 23
5.2.4. Analisis Fault Tree Analysis (FTA) ... 5 - 24
5.2.4.1. Analisis FTA Cacat Kotor ... 5 - 24
5.2.4.2. Analisis FTA Cacat Jahitan Tidak Rapi ... 5 - 25
5.2.4.3. Analisis FTA Cacat Obras Tidak Rapi ... 5 - 29
5.2.4.4. Analisis FTA Cacat Mengkerut ... 5 - 31
5.2.4.5. Analisis FTA Cacat Salah Ukuran ... 5 - 33
5.2.5. Analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).. 5 - 42
5.2.5.1. Analisis FMEA Cacat Kotor ... 5 - 40
5.2.5.2. Analisis FMEA Cacat Jahitan Tidak Rapi .. 5 - 54
5.2.5.3. Analisis FMEA Cacat Obras Tidak Rapi .... 5 - 66
5.2.5.4. Analisis FMEA Cacat Mengkerut ... 5 - 79
5.2.5.5. Analisis FMEA Cacat Salah Ukuran ... 5 - 91
5.3. Usulan ... 5 - 95
5.3.1. Usulan Pengendalian Kualitas ... 5 - 95
5.3.2. Usulan Perbaikan Kualitas ... 5 - 96
5.3.2.1. Usulan Berdasarkan FTA ... 5 - 96
5.3.2.1.1. Usulan untuk Cacat Kotor ... 5 - 96
5.3.2.1.2. Usulan untuk Cacat Jahitan
Tidak Rapi ... 5 - 96
5.3.2.1.3. Usulan untuk Cacat Obras
Tidak Rapi ... 5 - 97
5.3.2.1.4. Usulan untuk Cacat
Mengkerut ... 5 - 98
5.3.2.1.5. Usulan untuk Cacat Salah
5.3.2.2. Usulan dengan menggunakan Metode
DMAIC ... 5 - 98
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ... 6 - 1
6.2. Saran ... 6 - 2
DAFTAR PUSTAKA... xiii
LAMPIRAN... xiv
KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xviii
DATA PENULIS ... xix
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1 Data Cacat Selama 1 Tahun 1 - 3
3.1 Tabel Klasifikasi Cacat 3 - 5
4.1 Data Jenis Cacat Bulan Februari 4 - 12
4.2 Data Jenis Cacat Bulan Maret 4 - 13
5.1 Tabel Klasifikasi Cacat 5 - 2
5.2 Tabel Diagram Pareto 5 - 3
5.3 Tabel Peta Kendali U Cacat Kotor 5 - 4
5.4 Tabel Peta Kendali U Revisi Cacat Kotor 5 - 7
5.5 Tabel Peta Kendali U Cacat Jahitan Tidak Rapi 5 - 9
5.6 Tabel Peta Kendali U Cacat Obras Tidak Rapi 5 - 11
5.7 Tabel Peta Kendali U Cacat Mengkerut 5 - 13
5.8 Tabel Peta Kendali U Revisi Cacat Mengkerut 5 - 16
5.9 Tabel Peta Kendali U Cacat Salah Ukuran 5 - 18
5.10 FMEA 5 – 35
5.11 Ringkasan FMEA 5 - 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
3.1 Tahap - Tahap dalam Metodologi Penelitian 3 - 1
4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4 - 2
4.2 Peta Proses Operasi 4 - 9
4.3 Cacat Kotor 4 - 10
4.4 Cacat Jahitan Tidak Rapi 4 - 10
4.5 Cacat Obras Tidak Rapi 4 - 11
5.1 Diagram Pareto 5 - 3
5.2 Peta Kendali U Cacat Kotor 5 - 6
5.3 Peta Kendali U Revisi Cacat Kotor 5 - 8
5.4 Peta Kendali U Cacat Jahitan Tidak Rapi 5 - 10
5.5 Peta Kendali U Cacat Obras Tidak Rapi 5 - 13
5.6 Peta Kendali U Cacat Mengkerut 5 - 11
5.7 Peta Kendali U Revisi Cacat Mengkerut 5 - 17
5.8 Peta Kendali U Cacat Salah Ukuran 5 - 19
5.9 FTA Cacat Kotor 5 - 24
5.10 FTA Jahitan Loncat 5 - 26
5.11 FTA Jahitan Tidak sesuai pola 5 - 28
5.12 FTA Cacat Obras Tidak Rapi 5 - 29
5.13 FTA Cacat Mengkerut 5 - 31
5.14 FTA Cacat Salah Ukuran 5 - 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Definisi FMEA untuk rating severity, occurrence, L1 – 1
dan detectability
LAMPIRAN 1
DEFINISI FMEA UNTUK RATING SEVERITY,
OCCURANCE, DAN DETECTABILITY
Definisi FMEA untuk Rating Severity
Ranking Efek Kriteria
1 Tidak Ada Tidak ada pengaruh.
2
Sangat Minor
Item tidak sesuai dan cacat dilihat oleh konsumen tertentu.
3 Minor
Item tidak sesuai dan cacat dilihat oleh sebagian konsumen.
4
Sangat Rendah
Item tidak sesuai dan cacat dilihat oleh kebanyakan konsumen.
5 Rendah
Item dapat dioperasikan, tetapi kenyamanan item mengalami penurunan. Konsumen agak merasa
kecewa.
6 Sedang Item dapat dioperasikan, tetapi kenyamanan item tidak
ada. Konsumen merasa tidak senang.
7 Tinggi Item dapat dioperasikan, tetapi ada penurunan tingkat
performansi. Konsumen kecewa.
8 Sangat
Tinggi
Item tidak bisa dioperasikan, dengan kehilangan fungsi utamanya
9
Berbahaya Dengan Peringatan
Pengaruh buruk yang sangat tinggi ketika mode kegagalan mempengaruhi keselamatan dari operasi dan atau bertentangan dengan peraturan pemerintah dengan
peringatan
10
Berbahaya Tanpa Peringatan
Pengaruh buruk yang sangat tinggi ketika mode kegagalan mempengaruhi keselamatan dari operasi dan
atau bertentangan dengan peraturan pemerintah tanpa peringatan
Lampiran
Definisi FMEA untuk Rating Occurance
Ranking Kemungkinan Kegagalan
Angka Kemungkinan Kegagalan
1 Tidak Ada : Kegagalan tidak
mungkin terjadi ≤ 1 dalam 1.500.000
2 1 dalam 150.000
3
Rendah : Kegagalan sangat sedikit
terjadi 1 dalam 15.000
4 1 dalam 2.000
5 1 dalam 400
6
Sedang : Kegagalan kadang-kadang terjadi
1 dalam 80
7 1 dalam 20
8
Tinggi : Kegagalan berulang-ulang
terjadi 1 dalam 8
9 1 dalam 3
10
Sangat Tinggi : Kegagalan hampir
tidak bisa dihindarkan ≥ 1 dalam 2
Lampiran
Definisi FMEA untuk Rating Detectability
Ranking
Kemampuan
Deteksi Kriteria Deteksi oleh Kontrol Kualitas
1 Hampir Pasti Hampir pasti bahwa kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
2 Sangat Tinggi Kemungkinan sangat tinggi kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
3 Tinggi Kemungkinan tinggi kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
4 Agak tinggi Kemungkinan agak tinggi kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
5 Sedang Kemungkinan sedang kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
6 Rendah Kemungkinan rendah kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
7 Sangat Rendah Kemungkinan sangat rendah kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
8 Kecil Kemungkinan kecil kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
9 Sangat Kecil Kemungkinan sangat kecil kontrol akan
mendeteksi penyebab kegagalan potensial
10 Sangat Tidak Pasti Kontrol tidak akan dapat mendeteksi
penyebab kegagalan potensial
Lampiran
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA CHECK SHEET
Jumlah Cacat Jenis Cacat
No Tanggal Pemeriksaan
Jumlah Produk
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG MASALAH
Saat ini, persaingan dalam dunia industri semakin ketat karena banyak
faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk yang akan dibeli.
Selain itu, karena berkembangnya era globalisasi maka banyak perusahaan dari
dalam maupun luar negeri yang saling bersaing untuk memenangkan pasar dan
kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Kepuasan pelanggan hanya didapat jika produk yang dihasilkan tersebut memiliki
kualitas yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut maka perusahaan berusaha
untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik yaitu dengan cara menerapkan
suatu metode pengendalian kualitas yang baik pula. Tujuan dari metode
peningkatan kualitas ini adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik,
lebih cepat dalam pengerjaan dan dengan biaya yang lebih murah.
Salah satu metode peningkatan kualitas adalah dengan metode DMAIC
yaitu metode yang memiliki lima fase siklus perbaikan yaitu Define
(mendefinisikan), Measure (mengukur), Analyze (menganalisis), Improve
(memperbaiki), Control (mengendalikan). DMAIC sebagai metoda untuk
memecahkan permasalahan dan perkembangan produk atau proses.
PT. TRI PRIMA MULTI GARMENT adalah perusahaan yang bergerak di
bidang garment dan memproduksi kemeja, sweater dan T-Shirt. Penelitian tugas
akhir ini hanya mengamati produk kemeja karena paling banyak terdapat cacat
dan paling banyak permintaan (dapat dilihat pada tabel 1.1). Bagian QC
perusahaan melakukan pemeriksaan 100% artinya perusahaan melakukan
pemeriksaan terhadap produk secara menyeluruh dan memisahkan produk yang
cacat dan tidak cacat karena belum ada cara untuk mengendalikan dan
memperbaiki kualitas produk. Oleh karena itu untuk membantu perusahaan,
penulis mengusulkan agar perusahaan menggunakan alat untuk mengendalikan
dan memperbaiki kualitas produk sehingga dapat dilakukan analisis untuk
Bab 1 Pendahuluan
1 - 2
mengetahui penyebab cacat yang diperoleh dari hasil produksi dan dapat
ditentukan tindakan pengendalian dan perbaikan yang perlu dilakukan untuk
mengantisipasi cacat pada produk.
1.2IDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan yang terjadi pada PT. TRI PRIMA MULTI GARMENT
adalah masih terdapat produk-produk yang tidak sesuai dengan keinginan dari
konsumen yaitu adanya cacat dalam produk yang dihasilkan sehingga dapat
merugikan perusahaan dari segi biaya, waktu dan tenaga. Dari seluruh produk
yang dihasilkan perusahaan, produk kemeja yang paling sering terjadi cacat. Cacat
yang dihasilkan adalah kotor, jahitan tidak rapi, obras tidak rapi, mengkerut dan
salah ukuran. Saat ini belum adanya cara pengendalian dan perbaikan kualitas
yang jelas untuk meningkatkan kualitas produk. Bagian Quality Control (QC)
hanya memisahkan produk cacat dan tidak cacat dan tidak melakukan tindakan
lebih lanjut untuk mencegah terjadinya cacat pada produk yang dihasilkan,
sehingga perusahaan sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat.
Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan cara pengendalian dan perbaikan
kualitas untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
1.3PEMBATASAN MASALAH
Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang
terjadi agar tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuannya. Pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan hanya pada kemeja karena produk kemeja yang
paling banyak terjadi cacat (Tabel 1.1) dan paling banyak permintaan.
Bab 1 Pendahuluan
1 - 3
Tabel 1.1
Data Cacat Selama 1 tahun
Bulan Tahun Kemeja Sweater T-Shirt
Sumber : Data Perusahaan TRI PRIMA MULTI GARMENT
1.4PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Jenis cacat apa saja yang terdapat pada produk kemeja ?
2. Prioritas jenis cacat apa saja yang mempengaruhi kualitas produk kemeja ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi/menyebabkan cacat ?
4. Usulan apa saja yang dapat diberikan sehingga upaya perbaikan dan
pengendalian kualitas dapat lebih ditingkatkan ?
1.5TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui jenis cacat apa saja yang terdapat pada produk kemeja.
2. Mengetahui dan menganalisis prioritas jenis-jenis cacat yang terdapat pada
produk.
3. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
cacat pada produk.
4. Memberikan usulan perbaikan dan pengendalian pada perusahaan dalam usaha
untuk lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Bab 1 Pendahuluan
1 - 4
1.6SISTEMATIKA PENELITIAN
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai
berikut :
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang terjadi, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian
dan sistematika penelitian.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang uraian singkat teori-teori yang berhubungan
dengan masalah yang terjadi dan digunakan sebagai dasar pemikiran
dalam membantu memecahkan masalah yang terjadi.
BAB 3 : Metodologi Penelitian
Bab ini berisi uraian langkah-langkah sistematis yang dilakukan untuk
memecahkan permasalahan yang terdapat di perusahaan.
BAB 4 : Pengumpulan Data
Bab ini berisi tentang data umum perusahaan dan data-data yang
berhubungan dengan cacat produksi.
BAB 5 : Pengolahan Data dan Analisis
Bab ini berisi pengolahan data untuk memecahkan masalah yang ada dan
diuraikan dengan menggunakan DMAIC yang terdiri dari stratifikasi,
diagram pareto, peta kendali U, FTA (Fault Tree Analysis), FMEA
(Failure Mode Effect Analysis) kemudian dianalisis dari hasil
pengolahan tersebut dan dibuat pula usulan berdasrkan peta kendali,
FTA, FMEA serta usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan
metode DMAIC.
BAB 6 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan yang didapat dari analisis
pemecahan masalah yang ada pada bab-bab sebelumnya dan memberikan
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis
sehubungan dengan penelitian yang dilakukan pada PT. TRI PRIMA MULTI
GARMENT maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis cacat yang terdapat pada produk kemeja adalah cacat kotor, cacat
jahitan tidak rapi, cacat obras tidak rapi, cacat mengkerut dan cacat salah
ukuran.
2. Prioritas jenis cacat yang mempengaruhi kualitas produk kemeja adalah
cacat kotor dengan persentase kumulatif sebesar 43.295%, cacat jahitan
tidak rapi dengan persentase kumulatif 71.615% dan cacat obras tidak rapi
dengan persentase kumulatif 90.934%.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi/menyebabkan cacat yaitu operator
kurang pengalaman dalam menjahit, operator yang kurang terlatih
sehingga belum memahami benar proses yang tepat untuk menjahit,
kurangnya ventilasi udara yang membuat ruangan menjadi tidak nyaman,
operator yang lelah dalam melakukan pekerjaan, pemakaian sistem
perupahan borongan, kesalahan pada saat pembelian benang, pemasangan
jarum jahit yang terlalu naik atau terlalu turun, jadwal perawatan untuk
jarum tidak teratur, mesin yang perlu diperbaiki dan oli habis, tidak ada
keset kaki untuk membersihkan alas kaki, frekuensi pembersihan lantai
produksi jarang dilakukan, adanya hujan yang dapat membuat alas kaki
kotor, operator tidak bertanggung jawab, operator kurang mengerti benar
tentang mesin yang digunakan, operator ceroboh, mencuci tangan tidak
bersih, tempat cuci tangan yang kurang banyak, tidak ada tempat
penyimpanan khusus untuk memisahkan produk baju sesuai ukurannya.
4. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka usulan perbaikan untuk
memperbaiki kualitas pada produk kemeja adalah :
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
6 - 2
• Menyediakan keset kaki yang ditaruh di pintu masuk lantai produksi.
• Membersihkan lingkungan kerja khususnya lantai produksi sehari 2 kali oleh petugas kebersihan.
• Memberikan penjelasan mengenai takaran oli yang tepat kepada
operator.
• Memberikan penjelasan mengenai sistem perupahan borongan.
• Memberikan pelatihan kepada operator agar operator lebih terlatih dan terampil dalam bekerja.
• Melakukan pembelian benang yang berkualitas, tahan lama dan tidak mudah putus.
• Menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk memisahkan kemeja
sesuai dengan ukurannya.
• Melakukan penjadwalan pemeriksaan jarum dan mesin minimal 2
bulan sekali.
• Menambah supervisor baru.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada PT. TRI PRIMA MULTI GARMENT
untuk dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan rapat rutin untuk meningkatkan kualitas dan adanya koordinasi
antar bagian dalam perusahaan.
2. Melakukan perbaikan lingkungan lantai produksi agar operator merasa
nyaman dalam bekerja.
3. Menerapkan prosedur perbaikan kualitas dengan metode DMAIC
berdasarkan langkah-langkah pada bagian usulan dan pembentukan tim
kerjanya karena metode DMAIC merupakan suatu siklus yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Besterfield, E.H.; “Quality Control”, Fourth Edition, Prentice-Hall, Inc.,United States of
America, 1994.
2. Feigenbaum and Vallin, Armand.; “Total Quality Control”, Third Edition, Mc Graw
Hill Book, Inc., New York, 1986.
3. Gaspersz, Vincent.; ”Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi
Dengan ISO 9001:2000, MBNQ, Dan HACCP”. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2002.
4. Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S.; “Statistical Quality Control”. Fifth
Edition, Mc Graw Hill Book Company, New York, 1981.
5. Ishikawa, Kaoru; “Teknik Penuntun Pengendalian Mutu”, terjemahan Ir. Nawolo
Widodo, PT. Mediyatama Srana Perkasa, Jakarta, 1993
6. Juran, J.M. and Frank M. Gryna; “Quality Planning and Analysis”, Third Edition, Mc
Graw Hill, New York, 1993
7. Miranda dan Widjaja Tunggal, Amin.; “Six Sigma: Gambaran Umum, Penerapan
Proses dan Metode – Metode yang Digunakan untuk Perbaikan”, Harvarindo,
Jakarta, 2002.
8. Nasution,M.N,; “Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)”,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001.
9. Pande, Peter S., Neuman, Robert P. and Cavanagh, Roland R,; “The Six Sigma Way”,
Mc Graw Hill Book, New York, 2000.
10. Pyzdeck, Thomas T.; “The Six Sigma Hand Book Panduan Lengkap untuk
Greenbelts, Blackbelts & Managers Pada Semua Tingkat”, Salemba Empat,
Jakarta, 2002.