• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Mengenai Motivasi Kerja pada Tenaga Pemasaran Perusahaan Chemical PT 'X' di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Survei Mengenai Motivasi Kerja pada Tenaga Pemasaran Perusahaan Chemical PT 'X' di Kota Bandung."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini diadakan untuk mendeskripsikan atau mengetahui motivasi kerja tenaga pemasaran di perusahaan chemical PT ‘X’ di kota Bandung. Peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode “Purposive Sampling”.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja adalah alat ukur berdasarkan teori dari Vroom, hasil modifikasi alat ukur motivasi kerja dari Pranata Sebayang (2003) Alat ukur ini terdiri atas 54 item pernyataan yang menggambarkan tentang motivasi kerja

Sebelumnya dilakukan try out alat ukur tersebut kepada 20 orang tenaga pemasaran di cabang lain untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Validitas alat ukur diuji dengan mengunakan uji analisis item Spearman Ro dan hasilnya berkisar 0,202 sampai 0,767 yang berarti semua itemnya dapat dipakai dan ada beberapa item yang harus direvisi. Untuk reliabilitas alat ukur menggunakan Alpha Cronbach dan hasilnya adalah 0,746 yang berarti alat ukurnya reliable.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka diperoleh hasil bahwa sebagian tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ di kota Bandung 57,2% memiliki motivasi kerja yang lemah. Secara spesifik dapat dilihat bahwa aspek-aspek dari motivasi kerjanya pun memiliki nilai rendah, yaitu 95,2% responden memiliki expectancy yang rendah, dan 57,2% responden memiliki instrumentality yang rendah. Sedangkan pada aspek valence 80,9% responden memiliki nilai kuat. Kuatnya aspek valence menunjukkan bahwa responden memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan imbalan atas upayanya.

Dari hasil pembahasan, maka disimpulkan bahwa tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ di kota Bandung memiliki motivasi kerja yang lemah, ditandai dengan ketidak yakinan terhadap kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan, serta kurang yakin bahwa performance yang dihasilkan akan memperoleh result.

Dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu, saran praktis untuk perusahaaan dan tenaga pemasaran serta saran untuk penelitian lanjutan. Saran praktis untuk perusahaaan agar memberikan traning dan lebih mengikutsertakan tenaga pemasaran dalam menentukan kebijakannya, sedangkan untuk tenaga pemasaran agar menciptakan suasana kerja yang saling mendukung. Untuk penelitian lanjutan disarankan untuk mengembangkan penelitian ini lebih mendalam dalam kaitannya dengan karakteristik individual.

(2)

DAFTAR ISI

JUDUL BAGIAN DALAM………. i

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

ABSTRAK ……….. iii

KATA PENGANTAR………. iv

DAFTAR ISI………vii

DAFTAR BAGAN……….. xi

DAFTAR TABEL………xii

DAFTAR LAMPIRAN………xiii

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1.Latar Belakang Masalah……… 1

1.2.Identifikasi Masalah……….. 8

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian………...8

1.3.1. Maksud Penelitian………...8

1.3.2. Tujuan Penelitian……….8

1.4.Kegunaan Penelitian………...8

1.4.1. Kegunaan Ilmiah………..8

1.4.2. Kegunaan Praktis……….9

1.5.Kerangka Pemikiran………...9

1.6.Asumsi………14

(3)

BAB II TINJAUAN TEORITIS……….. 15

2.1. Motivasi Kerja………...15

2.1.1. Pengertian Motivasi Dan Proses Motivasi………15

2.1.2. Pendekatan Teori Motivasi Kerja……….19

2.1.2.1. Process Models………...19

2.1.2.2. Content models………..25

2.2. Motivasi Kerja Dalam Konteks Organisasi………31

2.3. Pengukuran Motivasi Kerja………33

2.4. Tenaga Pemasaran………...34

2.5. Profil Perusahaan………34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..36

3.1. Rancangan Penelitian………..36

3.2. Variabel Penelitian………..36

3.2.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian………..37

3.3. Teknik Sampling dan Populasi Sasaran………..37

3.4.1. Teknik Pengambilan Sampel………..37

3.4.2. Populasi Sasaran……….. ..37

3.4.3. Karakteristik Sampling………37

3.4. Alat Ukur………..38

3.4.1. Prosedur Pengisian………..39

3.4.2. Sistem Penilaian………...40

3.4.3. Data Penunjang………41

(4)

3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur………..41

3.5.1. Validitas Alat Ukur………..42

3.5.2. Reliabilitas Alat Ukur………..42

3.6. Teknik Analisis……….43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….44

4.1. Gambaran Responden Penelitian………..44

4.1.1. Persentase Responden Berdasarkan Usia……….44

4.1.2. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 44

4.1.2. Persentase Responden Berdasarkan Lamanya Kerja………45

4.2. Data Hasil Penelitian……….45

4.2.1. Persentase Motivasi Kerja Responden……….46

4.2.2. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Aspek Motivasi Kerja..46

4.2.3. Tabulasi Silang Konsep Diri Dengan Data Penujang…………..47

4.2.3.1. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Responden Dengan Jenis Kelamin………47

4.2.3.2. Tabulasi silang Motivasi Kerja Responden Dengan Lamanya kerja ………..….48

4.2.3.3. Tabilasi Silang Motivasi Kerja Responden Dengan Kecocokan Pada Pekerjaan……….48

4.2.3.4. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Responden Dengan Kepuasan Terhadap Gaji Yang Diterima……….49

(5)

4.2.4.5. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Responden Dengan

Pemenuhan Target Perusahaan………49

4.3. Pembahasan……….…50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….59

5.1. Kesimpulan………..59

5.2. Saran………60

5.2.1. Saran Praktis………...60

5.2.2 Saran Penelitian Lanjutan………61

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN

(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran……….. 13

Bagan 2.1. Gambar Model Umum Proses Motivasi Dasar………. 17

Bagan 2.2. Hierarki Kebutuhan Maslow………..26

Bagan 3.1. Rancangan Penelitian……….36

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pembagian Item……….39

Tabel 3.2. Pilihan Jawaban……….40

Tabel 3.3. Penilaian Jawaban………….……….40

Tabel 3.4. Pembagian Kategori………...41

Tabel 4.1. Gambaran Responden Berdasarkan Usia………...44

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………44

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lamanya Kerja…………..45

Tabel 4.4. Persentase Motivasi Kerja Responden………46

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Aspek Motivasi Kerja……….46

Tabel 4.6. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Jenis Kelamin……….47

Tabel 4.7. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Lamanya Kerja………48

Tabel 4.8. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Merasa Cocok Pada Pekerjaan………48

Tabel 4.9. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Terhadap Gaji Yang Diterimanya………...49

Tabel 4.10. Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Pemenuhan Target…..49

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Identitas dan Motivasi Kerja

Lampiran 2 Angket Data Penunjang Lampiran 3 Lembar Skoring

Lampiran 4 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Lampiran 5 Persentase Karakteristik Responden

Lampiran 6 Tabulasi Silang Motivasi Kerja Dengan Data Penunjang

Lampiran 7 Profil Responden

Lampiran 8 Data Skoring Kuesioner Motivasi Kerja

Lampiran 9 Data Penunjang

(9)

A. Angket Identitas Diri

Pendidikan Terakhir : ………..jurusan……….

Usia : ……….tahun

Jenis Kelamin : P/L

Jabatan : ………

Lama Bekerja : ……Tahun……..Bulan Status Marital : Single/Menikah/Janda/Duda

B.

Angket Motivasi kerja

Dibalik halaman ini terdapat 54 pernyataan dengan lima kemungkinan

jawaban.Tugas saudara adalah memilih salah satu dari kelima kemungkinan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri saudara dengan cara

memberi tanda (X) pada kolom yang telah tersedia. Kejujuran saudara dalam mengisi angket ini sangat kami harapkan dan jawaban yang saudara berikan akan kami rahasiakan. Periksalah kembali jawaban saudara, jangan sampai ada

pernyataan yang terlewat.

Selamat mengisi angket ini dan terima kasih atas kerjasama yang saudara

(10)

Untuk pernyataan no. 1 s/d 18, tugas saudara adalah memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan seberapa besar keinginan saudara untuk memperoleh imbalan.

Kelima pilihan jawaban itu adalah:

1 = Sangat Ingin

1. Promosi untuk kemajuan karier/jabatan

2. Kepercayaan, baik dari atasan maupun dari rekan kerja

3. Inventaris berupa rumah untuk semua level jabatan

4. Dana untuk rekreasi dan olah raga

5. Tunjangan berupa pendidikan (disekolahkan oleh perusahaan)

6. Imbalan gaji/bonus hasil kerja saya jangan ditentukan oleh merit sistem (seberapa besar saya memberikan keuntungan untuk perusahaan) 7. Rasa aman, bahwa saya tidak akan dipecat

walaupun mendapatkan hasil penilaian kerja yang buruk

8. Ruangan sendiri dalam bekerja 9. Tunjangan pensiun dan kesehatan

10. Inventaris berupa notebook/laptop untuk semua level jabatan

(11)

12. Gaji yang cukup sesuai dengan UMR

13. Mendapatkan bonus sebesar dua kali gaji bila menghasilkan prestasi kerja yang baik

14. Penghargaan, baik dari atasan maupun dari rekan kerja

15. Diperbolehkan mengambil keputusan sendiri 16. Inventaris berupa kendaraan bermotor untuk

semua level jabatan

17. Mendapatkan penilaian kinerja yang tinggi dari atasan

18. Wewengan yang lebih tinggi

Untuk pernyataan no. 19 s/d 36, anda diminta untuk memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban dari kelima pilihan yang tersedia yang sesuai dengan seberapa besar harapan bahwa upaya kerja yang anda lakukan akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas.

Kelima pilihan jawaban itu adalah : 1 = Sangat Berharap

19. Saya tidak ingin bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan saya

20. Bertanya kepada orang lain mengenai sesuatu hal yang tidak saya mengerti untuk menembah wawasan tentang produk-produk

21. Meluangkan waktu untuk mendengarkan umpan balik dari atasan saya mengenai hasil kerja saya (feedback)

(12)

dengan baik

23. Bertindak sesuai peraturan perusahaan untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan saya

24. Tidak perlu diawasi/diarahkan oleh atasan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik

25. Mampu mengatasi rintangan-rintangan yang ada dan memenuhi target yang diberikan oleh perusahaan

26. Memperbaiki kesalahan yang pernah saya lakukan agar di masa depan saya tidak melakukan kesalahan yang sama

27. Saya mendapatkan penilaian hasil kerja yang baik dari atasan atas pekerjaan saya

28. Bekerja dari pagi sampai sore untuk memenuhi target dari perusahaan

29. Atasan harus memberikan penilaian kinerja yang sesuai menurut pandangan saya karena saya sudah bekerja dengan keras

30. Mempertahankan prinsip saya walaupun ditolak oleh atasan karena saya yakin prinsip saya benar

31. Terus belajar untuk mendalami bidang pekerjaan saya agar saya dapat berhasil dalam pekerjaan saya

32. Tidak perlu mematuhi semua petunjuk yang diberikan oleh atasan untuk menyelesaikan tugas saya

33. Saya orang yang berdisiplin tinggi karena tidak pernah terlambat datang ke kantor

34. Saya akan mendahulukan kepentingan keluarga demi menunjang prestasi kerja

35. Tidak perlu bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas saya

(13)

Untuk pernyataan no.37 s/d 54 anda diminta untuk memberikan tanda silang (X) pada slah satu kolom dari kelima pilihan jawaban yang tersedia yang sesuai dengan seberapa besar keyakinan anda bahwa anda akan memperoleh suatu imbalan setelah menyelesaikan suatu prestasi

Kelima pilihan jawaban itu adalah: 1 = Sangat Yakin

37. Bila saya terus belajar untuk mendalami bidang pekerjaan ini, saya akan dipromosikan

38. Bila dalam bekerja saya tidak diawasi/diarahkan oleh atasan, saya akan menghasilkan prestasi yang baik

39. Bila saya menyelesaikan sebagian tugas yang diberikan dengan baik, saya akan dipromosikan

40. Bila saya mematuhi semua petunjuk yang diberikan oleh atasan, saya akan memperoleh kepercayaan dari atasan

41. Tanpa saya memberi ide-ide baru dalam pekerjaan, saya tetap akan mendapatkan penghargaan dari atasan hanya dengan menjalankan perintahnya

42. Bila saya membina relasi yang baik dengan atasan maka saya akan dipromosikan

43. Bila saya meluangkan waktu untuk mendengarkan umpan balik dari atasan mengenai hasil kerja saya (feedback), saya akan menghasilkan prestasi yang baik

44. Bila saya dengan gigih mempertahankan prinsip dan pendapat saya, saya akan mendapat pujian dari atasan dan rekan kerja saya

(14)

mendapatkan pujian

46. Bila saya mendahulukan kepentingan keluarga, atasan dapat mengerti dan saya akan mendapatkan penghargaan untuk itu 47. Hanya dengan melihat hasil penilaian kinerja yang diberikan

atasan, saya dapat meningkatkan prestasi kerja periode berikutnya, dan atasan saya percaya akan hal itu

48. Bila saya sudah bekerja dalam jangka waktu yang lama, saya akan mendapatkan tunjangan

49. Bila mendapatkan hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai dari atasan, saya tidak perlu mendapatkan feedback, dan atasan tidak mempersoalkannya

50. Bila saya memiliki tanggung jawab yang sama besar dengan rekan-rekan kerja dalam melaksanakan suatu tugas, saya yakin akan tetap dipromosikan

51. Bila mendapatkan hasil penilaian kinerja yang baik dari atasan, maka saya akan mendapatkan promosi untuk naik jabatan 52. Bila saya menghasilkan hasil penilaian kinerja yang baik dari

atasan, saya akan puas dan mendapatkan penghargaan

53. Bila saya memperbaiki kesalahan yang pernah saya lakukan, saya akan memperoleh kepercayaan dari atasan

54. Bila saya menghasilkan prestasi kerja yang buruk, atasan masih akan tetap memperbolehkan saya mengambil keputusan untuk memutuskan suatu hal

(15)

Lampiran 2

C. Angket Data Penunjang

Petunjuk pengisian :

- Bacalah dengan teliti pertanyaan yang diberikan.

- Isilah daftar pertanyaan ini dengan cara mencoret ‘tidak’ apabila saudara ingin menjawab ‘ya’, dan coretlah ‘ya’ apabila saudara menjawab ‘tidak’. - Jawablah semua pertanyaan yang diberikan

1. Apakah saudara setuju dengan sistem pembagian wilayah pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan? Ya/tidak

Alasannya……… ………..

2. Apakah saudara pernah diberikan surat peringatan dalam tiga bulan terakhir ini? Ya/tidak

Alasannya……… ………..

3. Apakah saudara merasa pekerjaan ini cocok untuk saudara? Ya/tidak Alasannya……… ………

4. Apakah saudara dapat memenuhi target yang telah diberikan oleh perusahaan dalam tiga bulan terakhir ini? Ya/tidak

Alasannya……… ………..

5. Apakah saudara merasa puas dengan gaji atau hasil yang saudara peroleh saat ini? Ya/tidak

(16)

6. Apakah saudara akan memperoleh kenaikan jabatan/promosi apabila saudara mempunyai prestasi kerja yang tinggi? Ya/tidak

7. Apakah perusahaan saudara memberikan fasilitas transportasi dalam bekerja? Ya/tidak

Alasannya……… ……….

8. Bagaimana Relasi saudara dengan rekan kerja saudara? Baik/Kurang baik Alasannya……… ……….

9. Apakah rekan kerja mempengaruhi saudara untuk bekerja lebih baik? Ya/tidak

Alasannya……… ………..

10.Apakah saudara puas dengan lingkungan kerja saudara saat ini? Ya/tidak Alasannya……… ………..

11.Apakah saudara memiliki relasi yang dapat membantu saudara dalam bekerja? Ya/tidak

12.Bagaimana relasi saudara dengan rekan bisnis saudara?

13.Apakah saudara mendapatkan kesempatan untuk menyatakan pendapat? Ya/tidak

(17)

14.Apabila saudara sakit, apakah hal itu mempengaruhi saudara dalam mencapai target yang ditetapkan perusahaan? Ya/tidak

Alasannya……… ……….

15.Apakah saudara mengalami kesulitan dalam memasarkan produk saat ini? Ya/tidak

Alasannya……… ……….

16.Apakah produk yang saudara pasarkan dapat membantu saudara untuk berprestasi? Ya/tidak

Alasannya……… ………..

17.Apakah saudara merasa perlu diadakan traning untuk memahami produk baru? Ya/Tidak

Alasannya……… ………..

18.Apakah ada hal-hal tertentu (Hari Raya, Natal, Tahun Baru, Imlek) dapat meningkatkan penjualan saudara? Ya/tidak

(18)

Lampiran 3

Lembar Skoring

1) 5 4 3 2 1 19) 1 2 3 4 5 37) 5 4 3 2 1

2) 5 4 3 2 1 20) 5 4 3 2 1 38) 1 2 3 4 5

3) 1 2 3 4 5 21) 5 4 3 2 1 39) 1 2 3 4 5

4) 5 4 3 2 1 22) 5 4 3 2 1 40) 5 4 3 2 1

5) 5 4 3 2 1 23) 1 2 3 4 5 41) 1 2 3 4 5

6) 1 2 3 4 5 24) 1 2 3 4 5 42) 5 4 3 2 1

7) 1 2 3 4 5 25) 5 4 3 2 1 43) 5 4 3 2 1

8) 5 4 3 2 1 26) 5 4 3 2 1 44) 1 2 3 4 5

9) 5 4 3 2 1 27) 1 2 3 4 5 45) 5 4 3 2 1

10) 1 2 3 4 5 28) 5 4 3 2 1 46) 1 2 3 4 5

11) 1 2 3 4 5 29) 1 2 3 4 5 47) 1 2 3 4 5

12) 1 2 3 4 5 30) 1 2 3 4 5 48) 5 4 3 2 1

13) 1 2 3 4 5 31) 5 4 3 2 1 49) 1 2 3 4 5

14) 5 4 3 2 1 32) 1 2 3 4 5 50) 1 2 3 4 5

15) 5 4 3 2 1 33) 5 4 3 2 1 51) 5 4 3 2 1

16) 1 2 3 4 5 34) 5 4 3 2 1 52) 5 4 3 2 1

17) 1 2 3 4 5 35) 1 2 3 4 5 53) 5 4 3 2 1

18) 5 4 3 2 1 36) 5 4 3 2 1 54) 1 2 3 4 5

(19)

Lampiran 4

Validitas Alat Ukur

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menjaring validitas yang menggunakan suatu alat ukur

dengan konsep teoritik. Skor item adalah hasil skor yang diperoleh dari item yang mengukur aspek-aspek psikologis yang sesuai dengan konsep teoritis. Sedangkan skor total adalah hasil penjumlahan dari skor setiap item. Adanya keterkaitan

antara skor item dengan skor total menunjukkan adanya konsistensi diantara skor item dengan skor total.

Untuk tujuan tersebut diadakan uji analisa item dengan menggunakan Spearman Ro (rs) dengan SPSS versi 12.0. kemudian kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisian korelasi adalah kriteria dari

Cronbach ( dalam Masri Singarimbun & Sofian Effendi, 1989) sebagai barikut: rs < 0,2 maka item dibuang

0,2 ≤ rs ≥ 0,4 maka item direvisi rs > 0,4 maka item dipakai

Setelah dilakukan try out, diketahui bahwa reliabilitas alat ukur berkisar antara

0,202 sampai 0,767

No. item Validitas Keterangan

1) 0,767 Dipakai

2) 0,741 Dipakai

3) 0,601 Dipakai

(20)

5) 0,432 Dipakai

6) 0,401 Dipakai

7) 0,382 Direvisi

8) 0,603 Dipakai

9) 0,438 Dipakai

10) 0,515 Dipakai

11) 0,422 Dipakai

12) 0,335 Direvisi

13) 0,438 Dipakai

14) 0,613 Dipakai

15) 0,458 Dipakai

16) 0,323 Direvisi

17) 0,382 Direvisi

18) 0,380 Direvisi

19) 0,425 Dipakai

20) 0,448 Dipakai

21) 0,373 Direvisi

22) 0,548 Dipakai

23) 0,450 Dipakai

24) 0,644 Dipakai

25) 0,548 Dipakai

(21)

27) 0,380 Direvisi

28) 0,620 Dipakai

29) 0,699 Dipakai

30) 0,553 Dipakai

31) 0,370 Direvisi

32) 0,534 Dipakai

33) 0,448 Dipakai

34) 0,754 Dipakai

35) 0,621 Dipakai

36) 0,524 Dipakai

37) 0,440 Dipakai

38) 0,384 Direvisi

39) 0,480 Dipakai

40) 0,285 Direvisi

41) 0,382 Direvisi

42) 0,259 Direvisi

43) 0,503 Dipakai

44) 0,624 Dipakai

45) 0,492 Dipakai

46) 0,359 Direvisi

47) 0,409 Dipakai

(22)

49) 0,293 Direvisi

50) 0,470 Dipakai

51) 0,459 Dipakai

52) 0,331 Direvisi

53) 0,270 Direvisi

54) 0,440 Dipakai

Reliabilitas 0,746

Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas berkenaan dengan konsistensi, ketelitian, serta keterandalan alat ukur untuk tersebut untuk dapat menunjang informasi yang sama dari waktu ke waktu. Reliabilitas alat ukur diuji dengan Alpha Cronbach, tolak ukur untuk

menafsirkan tinggi rendahnya derajat reliabilitas alat ukur juga berdasarkan tolak ukur dari Cronbach, yaitu jika r ≥ 0,6 berarti alat ukur yang disusun reliable.

Pengujian reliabilitas alat ukur menggunakan Spearman Ro (rs) dengan SPSS versi 12.0.

Setelah dihitung reliabilitas alat ukur motivasi kerja ini memiliki r = 0,746

(23)

Lampiran 5

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jml Responden %

SMA 6 28,6%

SMF 7 33,3%

D3 1 4,8%

S1 7 33,3%

Total 21 100%

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Status marital Jenis Kelamin Jml Responden %

Menikah 12 57,2%

Belum Menikah 9 42,8%

Total 21 100%

Tabel Aspek-aspek Motivasi Kerja Responden Valence Expectancy Instrumentality

Kuat 17 1 9

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Kedisiplinan Kedisiplinan Jml Responden %

Disiplin 11 52,4%

Tidak disiplin 10 47,6%

Total 21 100%

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Cocok Dengan Pekerjaan Kecocokan Jml Responden %

Cocok 13 61,9%

Tidak cocok 8 38,1%

(24)

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Memenuhi Target Memenuhi Target Jml Responden %

Memenuhi target 9 47,8%

Tidak memenuhi target 12 57,2%

Total 21 100%

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Puas Dengan Gaji Yang Diperoleh

Puas dgn gaji Jml Responden %

Puas 10 47,6%

Tidak puas 11 52,4%

Total 21 100%

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Setuju Dengan Pembagian Wilayah

(25)

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Kesulitan Memasarkan Produk

Kesulitan

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Relasi Dengan Rekan kerja Relasi dengan

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Relasi Dengan Rekan Bisnis Relasi dengan

(26)

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Diberi Fasilitas Dari Perusahaan

Pemberian Fasilitas perusahaan

Jml Responden %

Ya 0

Tidak 21 100%

Total 21 100%

Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Kepuasan Dengan Lingkungan Kerja/Perusahaan

Kepuasan dengan perusahaan

Jml Responden %

Puas 9 42,8%

Tidak puas 12 57,2%

(27)

Lampiran 6

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Usia Motivasi

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Tingkat Pendidikan Motivasi

(28)

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Tingkat Kedisiplinan

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Setuju Dengan Pembagian Wilayah Motivasi

(29)

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Kesulitan Memasarkan Produk

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Relasi Rekan Kerja Motivasi

(30)

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Setuju Sistem Perusahaan

Tabulasi Silang Motivasi Kerja dengan Mendapat Fasilitas Perusahaan Motivasi

(31)

DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran 7

RESPONDEN USIA JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LAMANYA KERJA STATUS MARITAL

1 22 P SMF 2thn 10 bln single

2 25 P SMF 4thn 6bln menikah

3 50 L SMU 10thn 2bln menikah

4 30 P SMU 5thn 4bln menikah

5 38 L SMU 5thn 2bln menikah

6 30 L SMF 5thn 2bln menikah

7 25 P S1 2thn 3bln single

8 28 L SMF 6thn 3bln single

9 30 L SMU 15thn 7bln single

10 38 L SMU 7thn 6 bln menikah

11 28 L S1 4thn 5bln single

12 26 P SMF 6thn 8bln single

13 26 L SMF 2thn 6bln single

14 27 L S1 1thn 7bln menikah

15 39 L S1 10thn 1bln menikah

16 30 L D3 3thn 6bln menikah

17 27 P S1 1thn 8bln menikah

18 38 L S1 4thn 3 bln single

19 34 L S1 5thn 8bln menikah

20 24 L SMF 1thn 6bln single

(32)
(33)

RESPONDEN Skor V Skor E Skor I

1 50 (-)0.074 Lemah 41 0.319 Lemah 48 (-)0.111

2 59 0.092 Kuat 54 0.5 Lemah 56 0.037

3 60 0.111 Kuat 49 0.43 Lemah 57 0.055

4 60 0.111 Kuat 53 0.486 Lemah 56 0.037

5 65 0.203 Kuat 49 0.43 Lemah 52 (-)0.037

6 54 0 Lemah 39 0.291 Lemah 39 (-)0.333

7 61 0.129 Kuat 47 0.402 Lemah 52 (-)0.037

8 58 0.074 Kuat 48 0.416 Lemah 56 0.037

9 55 0.018 Kuat 56 0.527 Kuat 56 0.037

10 57 0.055 Kuat 52 0.427 Lemah 56 0.037

11 56 0.037 Kuat 50 0.449 Lemah 54 0

12 55 0.018 Kuat 51 0.458 Lemah 56 0.037

13 56 0.037 Kuat 48 0.416 Lemah 53 (-)0.018 14 49 (-)0.092 Lemah 50 0.444 Lemah 52 (-)0.037

15 58 0.074 Kuat 46 0.388 Lemah 58 0.074

16 56 0.037 Kuat 51 0.458 Lemah 53 (-)0.018 17 60 0.111 Kuat 45 0.375 Lemah 52 (-)0.037

18 54 0 Lemah 44 0.361 Lemah 52 (-)0.037

19 56 0.037 Kuat 54 0.5 Lemah 55 0.018

20 60 0.111 Kuat 49 0.43 Lemah 53 (-)0.018 21 58 0.074 Kuat 53 0.486 Lemah 51 (-)0.055

Kategori : 18 - 54 Lemah

55 - 90 Kuat

Keterangan : TABEL SKORING MOTIVASI

Nilai tengah = 18 + ( 90 - 15 )/ 2 = 54

Nilai maksimum = 18 x 5 = 90

(34)

Lampiran 8

MOTIVASI KERJA

Lemah Lemah

Kuat Kuat

Kuat Kuat

Kuat Kuat

Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah

Kuat Kuat

Kuat Kuat

Kuat Kuat

Lemah Lemah

Kuat Kuat

Lemah Lemah Lemah Lemah

Kuat Kuat

Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah

Kuat Kuat

Lemah Lemah Lemah Lemah

MK lemah

(35)
(36)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada saat era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan di Indonesia menunjukkan suatu perubahan yang amat besar. Adanya krisis ekonomi yang

terjadi mulai pertengahan tahun 1997 yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, membuat perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Di sektor riil, banyak industri-industri besar,

menengah maupun kecil terpaksa menutup usahanya sebagai akibat langsung dari krisis ekonomi tersebut.

Tidak semua perusahaan di Indonesia mengalami kebangkrutan, terutama yang mengarahkan pangsa pasarnya ke pasar internasional. Perusahaan yang berorientasi ekspor bahkan mendapatkan keuntungan dari melemahnya mata uang

Rupiah. Namun demikian, perusahaaan harus mampu bersaing pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana pada era persaingan bebas seperti

sekarang ini banyak perusahaan asing yang langsung membuka usahanya di Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan yang ada saat ini harus mampu bersaing agar perusahaannya bisa tetap bertahan (survive). Untuk tujuan itu

(37)

2

Suatu organisasi industri yang bergerak dalam bidang produksi maupun dalam bidang jasa pada umumnya mempunyai tujuan tertentu. Tujuan organisasi

industri lebih dititikberatkan pada usaha peningkatan kualitas produk baik barang maupun jasa serta kuantitas penjualan. Di Indonesia banyak sekali berdiri

perusahaan-perusahaan chemical, karena banyak pabrik–pabrik yang tumbuh dan yang sudah ada membutuhkan bahan-bahan kimia untuk membuat produknya. Selain itu untuk keperluan rumah tangga seperti deterjen untuk pakaian, sabun

mandi, pasta gigi, pembersih lantai, pembersih kaca, dan bahan penunjang untuk membuat roti memakai bahan-bahan kimia. Akibat maraknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang chemical dan menjual produk-produk yang

hampir sama mengakibatkan persaingan yang ketat, terutama dalam hal pemasaran produk.

Perusahaan-perusahaan chemical berusaha bersaing ketat untuk dapat menguasai pasar dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk dapat menguasai pasar dibutuhkan tenaga pemasaran untuk memasarkan

bahan-bahan kimia tersebut ke pabrik ataupun ke toko-toko. Bahan-bahan-bahan kimia yang ada banyak sekali jenisnya, namun secara umum dapat dibedakan menjadi bahan

kimia dasar untuk makanan, kosmetik, pabrik, dan farmasi. Saat ini bahan-bahan kimia sudah menjadi dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, hampir semua menggunakan bahan kimia, baik dalam makanan, obat-obatan, kebutuhan rumah

tangga sehari-hari, dan untuk pabrik-pabrik.

Banyak sekali perusahaan chemical yang ada di Bandung saat ini, salah

(38)

3

Perusahaan ini menjual hampir semua jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan dipasaran saat ini, perusahaan ini sudah berdiri selama 35 tahun dan sudah

memiliki cabang di hampir semua kota propinsi dan kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan wawancara peneliti dengan pimpinan cabang perusahaan PT ‘X’ di

Bandung pada bulan Maret tahun 2005 tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ di Bandung dituntut untuk bekerja lebih giat, lebih efektif, karena tenaga pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan.

Persaingan yang terjadi dari tenaga pemasaran tidak hanya terjadi antar perusahaan tapi juga antar tenaga pemasaran sendiri dalam perusahaan. Tenaga pemasaran merupakan pekerjaan unik, karena lebih banyak menghabiskan

waktunya di lapangan atau luar kantor, untuk memasarkan produknya. Sistem gaji bagi tenaga pemasaran berbeda dari sistem gaji biasa, gaji yang diberikan

berupa gaji pokok yang jumlahnya sangat kecil selain itu diberikan juga komisi. Komisi adalah pemberian bonus yang berupa uang untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk memotivasi tenaga

pemasaran agar dapat bekerja dengan giat. Jadi jumlah gaji yang akan diperoleh oleh tenaga pemasaran tergantung dari hasil kerja tenaga pemasaran itu sendiri.

Komisi itu sendiri menjadi hal yang sangat penting bagi tenaga pemasaran di karenakan situasi kondisi perekonomian yang makin sulit dan kebutuhan yang kian meningkat. Tentunya tenaga pemasaran harus bekerja keras untuk memenuhi

(39)

4

Menurut penuturan salah seorang manager pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ Bandung yang memiliki 30 orang tenaga pemasaran, tenaga pemasaran memegang peranan yang penting dalam sebuah perusahaan. Kemajuan suatu perusahaan didukung oleh tenaga pemasaran yang handal, oleh karena itu di

perusahaan chemical PT ‘X’ Bandung sangat memperhatikan kesejahteraan tenaga pemasarannya dan berusaha untuk memberikan komisi maupun fasilitas ataupun pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas tenaga

pemasarannya. Perusahaan juga menyadari bahwa pekerjaan sebagai tenaga pemasaran bukanlah pekerjaan yang mudah, banyak kendala-kendala yang dapat membuat tenaga pemasaran tidak dapat memenuhi target. Kendala-kendala

tersebut bisa berasal dari luar seperti banyaknya persaingan, kuranganya pengetahuan tentang produk, kemampuan komunikasi yang kurang baik, atau pun

faktor-faktor lain baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar.

Berdasarkan pendapat Keith Davis, bahwa “motivasi kerja merupakan faktor penting bagi tenaga pemasaran yang bekerja di perusahaan yang

menggunakan sistim komisi sebagai gaji atas pekerjaannya, karena motivasi kerja yang kuat merupakan salah satu cara untuk mencapai target yang telah ditetapkan

perusahaan” (dalam Robbins, Stephen, 2001 ).

Vroom (dalam Davis, Keith & Newstroom, John.W,2002) menjelaskan

bahwa motivasi adalah hasil dari tiga faktor, yaitu : valence, expectancy dan

instrumentality, dan ini digambarkan dalam kebutuhan sehari – hari yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan motivasi kerja yang kuat seperti giat dalam

(40)

5

tentunya akan lebih rajin bekerja yang pada akhirnya akan mendapatkan komisi yang lebih besar, sebaliknya tenaga pemasaran yang merasa kebutuhan

sehari-harinya telah terpenuhi dapat mengakibatkan tenaga pemasaran kurang memiliki motivasi kerja seperti bermalas-malasan, sering tidak masuk kerja tentunya akan

mendapatkan komisi yang lebih kecil. Kebutuhan tiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentunya berbeda-beda, bagi karyawan yang sudah memiliki keluarga tentunya mereka akan berkerja lebih giat karena selain untuk dirinya

sendiri ada istri atau suami dan anak yang masih menjadi tanggungannya. Ditengah situasi seperti sekarang ini para tenaga pemasaran masih memiliki harapan dan keyakinan bahwa produk yang dipasarkan masih dapat terjual sesuai

dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan, hal ini sesuai dengan wawancara dari beberapa tenaga pemasaran perusahaan chemical PT “X“.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan 15 orang tenaga pemasaran, delapan orang (53,3 %) tenaga pemasaran merasa pesimis dengan masa depannya di pekerjaan ini, mereka merasa sulit dalam memenuhi targetnya, sering

melakukan pelanggaran seperti datang tidak tepat waktu dan sering pulang sebelum waktunya, kurang disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Mereka juga

merasa gaji pokok yang telah ditentukan oleh perusahaan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya dan dalam hal bekerja tenaga pemasaran ini seringkali tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas, mereka merasa kesulitan dalam

memasarkan barang dikarenakan banyaknya tenaga pemasaran lain, atau mereka merasa tidak menyukai pekerjaannya itu dilakukan hanya untuk menunggu

(41)

6

Mereka juga merasa tidak puas dengan kebijakan perusahaan yang dianggap merepotkan dan terlalu bertele-tele.

Dilain pihak, ada empat orang (26,6 %) tenaga pemasaran mereka merasa gaji pokok yang telah ditentukan oleh perusahaan mencukupi untuk kebutuhan

sehari-harinya dan tenaga pemasaran tersebut bekerja giat untuk mencapai target, guna memperoleh komisi selain itu mereka memandang pekerjaan ini menjanjikan dikarenakan pangsa pasar yang luas dan barang chemical ini sudah menjadi

kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Mereka disiplin dalam mengerjakan tugasnya, datang dan pulang tepat waktu, selalu memasukan laporan setiap harinya. Mereka juga sangat merasa pekerjaan ini menyenangkan karena dapat

berhubungan dengan orang banyak dan tidak terikat oleh waktu selain itu komisi dan bonus yang didapat juga cukup banyak.

Namun ada tiga orang (20%) tenaga pemasaran mereka terkadang memenuhi targetnya, tapi terkadang tidak dapat memenuhinya, mereka merasa terkadang perkerjaan ini menyenangkan bisa berhubungan dengan orang banyak

dan tidak terikat waktu, namun di suatu sisi mereka juga sering kali merasakan kejenuhan dalam melakukan pekerjaannya. Bagi mereka pekerjaan ini merupakan

kerjaan yang melelahkan karena banyaknya persaingan dan permintaan konsumen yang terkadang susah untuk dipenuhi, namun mereka cukup berdisiplin dalam melakukan pekerjaannya.

(42)

7

untuk mengetahui kemampuan, kepribadian dan kecerdasan dari tenaga pemasaran harus memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, relasi yang luas,

motivasi yang kuat, berambisi, rajin, dan tidak mudah menyerah. Walupun tenaga pemasaran banyak menghabiskan waktunya di luar tetapi setiap harinya mereka

harus datang pada pukul delapan pagi untuk mengisi daftar absensi dan kembali lagi pada pukul empat sore untuk memperbaharui data pesanan ataupun konsumen yang baru. Laporan tentang penjualan juga harus diserahkan setiap hari, jika ada

tenaga pemasaran yang melanggar peraturan tersebut akan diberikan surat peringatan. Jika sudah mendapat tiga kali surat peringatan maka mereka akan dikeluarkan. Jika tidak dapat memenuhi target yang telah di tentukan, mereka juga

akan menerima surat peringatan. Dalam menetapkan target penjualan tergantung di level mana tenaga pemasaran tersebut berada dan juga dilihat dari kemampuan

dan kesepakatan dengan tenaga pemasaran.

Seminggu sekali akan dilakukan rapat untuk membahas target penjualan, penilaian tentang kedisiplinan dan juga diberikan pengarahan. Setiap tiga bulan

sekali akan dilakukan pemilihan tenaga sales yang memiliki rekor penjualan yang tertinggi dan selain memberikan komisi juga akan diberikan bonus maupun

fasilitas-fasilitas dari kantor. Seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan juga dilakukan jika ada produk baru. Hal-hal tersebut dimaksudkan untuk memotivasi tenaga pemasaran agar dapat bekerja lebih giat.

Pelanggaran yang paling sering dilakukan biasanya mengenai kehadiran ataupun keterlambatan. Hampir 20% dari tenaga pemasaran dalam seminggu

(43)

8

Pencapaian target juga seringkali menjadi masalah terutama bagi tenaga pemasaran yang baru.

Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai motivasi kerja pada tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ di kota

Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini ingin diketahui seperti apakah motivasi kerja tenaga pemasaran di perusahaan chemical PT ‘X’ Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana motivasi kerja tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

(44)

9

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1. Memberikan gambaran dan masukan bagi penelitian sejenis ataupun penelitian lebih lanjut mengenai motivasi kerja pada dunia kerja.

2. Memberikan informasi bagi psikologi industri untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi kerja tenaga pemasaran.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan informasi bagi menager HRD perusahaan ‘X’ mengenai motivasi kerja para tenaga

pemasarannya, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui kualitas tenaga pemasarannya.

2. Bagi tenaga pemasaran di perusahaan ‘X’, diharapkan dengan adanya penelitian ini, mereka mendapatkan informasi tentang peran motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

1.5 Kerangka Pikir

Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi industri yang mempunyai tujuan mempertahankan kehidupannya serta meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam pelaksanaannya suatu perusahaan memerlukan tenaga penjual

yang biasa disebut tenaga pemasaran/salesman. Tenaga pemasaran berhubungan secara aktif dengan konsumen saat melakukan penjualan produk. Kunci

(45)

10

menjelaskan sifat serta kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut kepada konsumen agar konsumen dapat tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.

Dalam mempromosikan produknya, tenaga pemasaran banyak menemui kesulitan seperti keanekaragaman produk yang ditawarkan maupun dalam

melayani konsumennya. Dengan berbagai kendala yang ada, para tenaga pemasaran dituntut untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.

Menurut Keith Davis (dalam Robbins, Stephen, 2001) performance

dipengaruhi oleh ability, motivasion, dan opportunity. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Performance = ability x motivasion x opportunity

Vroom mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan dorongan untuk

melakukan suatu tindakan (dalam Davis, Keith & Newstroom, John.W,2002).

Vroom menjelaskan bahwa motivasi adalah hasil dari tiga faktor, yaitu : seberapa

besar seseorang menginginkan imbalan (valence), estimasi orang itu tentang probabilitas bahwa effort yang dilakukan akan menimbulkan performance

(expectancy), dan estimasi bahwa performance itu akan menghasilkan result (instrumentality). Hubungan ini dinyatakan dalam rumus berikut :

Valence x Expectancy x Instrumentallity = motivasi

Valence mengacu pada kekuatan preferensi seseorang untuk memperoleh imbalan. Ini merupakan ungkapan kadar keinginan untuk mencapai satu tujuan.

Sebagai contoh, apabila pegawai sangat menginginkan promosi, maka promosi itu memiliki valence yang tinggi bagi pegawai tersebut. Valence imbalan setiap

(46)

11

Valence juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia, pendidikan, dan jenis pekerjaan. Karena orang-orang mungkin memiliki preferensi positif atau

negatif atas suatu hasil, valence juga mungkin positif atau negatif. Apabila seseorang tidak menaruh perhatian pada suatu hasil, valence-nya 0. jenjang

valence secara keseluruhan beranjak dari -1 sampai dengan + 1. Sebagian pegawai akan menemukan valence dalam pekerjaan itu sendiri, terutama apabila mereka memegang teguh etika kerja dan bermotivasi kompetensi. Mereka memperoleh

kepuasan langsung dari pekerjaan yang dilakukan melalui perasaan menyelesaikan sesuatu, melakukan pekerjaan dengan benar, atau menciptakan sesuatu. Dalam contoh ini, hasilnya sebagian besar dapat dikendalikan pegawai

dan tidak tercakup dalam sasaran sistem imbalan pimpinan.

Expectancy adalah kadar kuatnya estimasi bahwa upaya tingkat effort akan menghasilkan tingkat performance tertentu. Expectancy dinyatakan sebagai probability, perkiraan pegawai tentang estimasi sejauh mana tingkat performance yang dicapai ditentukan oleh tingkat effort yang dilakukan. Karena probabilitas

merupakan hubungan antara tingkat effort dan tingkat performance, nilai dapat beranjak dari 0 sampai 1. apabila seorang pegawai tidak melihat adanya

kemungkinan bahwa tingkat effort akan menghasilkan tingkat performance yang diinginkan, harapan adalah 0. pada ekstrim yang lain, apabila pegawai sangat yakin tugas dapat diselesaikan, nilai probabilitasnya adalah 1. Biasanya pegawai

(47)

12

keputusan (judgement) subjektif lainnya tentang kemungkinan bahwa organisasi menghargai performance itu dan akan memberikan result atas dasar

kemungkinan. Nilai instrumentallity juga beranjak dari -1 sampai dengan +1. apabila seseorang pegawai memandang bahwa promosi didasarkan atas data

prestasi instrumentalitas akan dinilai tinggi. Akan tetapi, apabila dasar bagi keputusan itu tidak jelas, maka ia akan memperkirakan kecil kemungkinannya bahwa ia akan memperoleh suatu result.

Ketiga faktor tersebut dalam model harapan dapat timbul dalam sejumlah kombinasi yang tidak terbatas. Kombinasi yang menimbulkan motivasi adalah valensi tinggi, harapan tinggi dan instrumentalitas tinggi. Apabila salah satu

unsur itu rendah, maka paling tinggi motivasi akan berada pada tingkat sedang. Jika ketiga faktor itu rendah, akibatnya motivasi akan lemah.

Tenaga pemasaran yang mempunyai keinginan yang tinggi untuk mendapatkan imbalan (valence tinggi/+1), tentunya ia juga akan berusaha untuk menghasilkan prestasi kerja yang tinggi (expectancy tinggi/1), sehingga tenaga

memasaran mampu memperkirakan prestasi kerjanya akan menghasilkan imbalan (instrumentality tinggi/+1). Hal ini akan membuat motivasi kerja tenaga

pemasaran menjadi kuat. Tenaga pemasaran yang memiliki motivasi kerja yang kuat akan melakukan hal yang terbaik seperti tingkat kehadiran tinggi, hadir tepat waktu, giat menawarkan produk dan berusaha untuk mencapai prestasi kerja yang

tinggi. Akan tetapi tenaga pemasaran yang kurang mempunyai keinginan yang tinggi untuk mendapatkan imbalan (valence rendah/0/-1), sehingga harapan

(48)

13

berkurang (expectancy rendah/0), akibatnya prestasi kerjanya hanya mendapatkan imbalan yang sedikit (instrumentality rendah/0). Hal ini akan membuat motivasi

kerja tenaga pemasaran menjadi lemah.

Selain itu ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa faktor-faktor yang berasal dari dalam diri tenaga pemasaran itu sendiri seperti karakteristik individual. Karakteristik individual itu berupa kebutuhan, sikap,

kemampuan/ability skill, dan minat. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri yang berpengaruh terhadap motivasi, seperti karakteristik lingkungan pekerjaan dan karakteristik pekerjaan. Karakteristik lingkungan pekerjaan terbagi

atas dua ketegori; lingkungan dekat (rekan kerja dan supervisor) dan iklim organisasi (imbalan, hukuman, konflik, kerjasama, fleksibilitas dan inovasi,

pemusatan kebutuhan, supportiveness dan hal-hal lain yang menyangkut juga peraturan dalam perusahaan). Faktor dari luar dapat berupa lingkungan pekerjaan yang kurang menyenangkan, fasilitas kantor yang kurang, kecilnya insentif yang

ditawarkan, rekan kantor, atasan, konsumen maupun sistem manjemen yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.

(49)

14

- Faktor internal

Kebutuhan - Faktor eksternal

Kuat Tenaga pemasaran Proses Persepsi Motivasi Kerja

Lemah - Valence

- Expectancy

- Instrumentality Bagan 1.1. Skema Kerangka Pikir

1.6 Asumsi

Dari bagan diatas dapat diambil asumsi sebagai berikut:

- Motivasi kerja merupakan faktor penting bagi tenaga pemasaran di

perusahan chemical PT ‘X’.

- Motivasi kerja yang kuat akan meningkatkan prestasi kerja yang baik,

demikian juga sebaliknya motivasi kerja yang lemah akan membuat prestasi kerja menurun.

- Sistem komisi yang dijalankan pada tenaga pemasaran diharapkan dapat

meningkatkan motivasi.

- Motivasi juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, seperti karakteristik individual, karakteristik lingkungan pekerjaan, karekteristik

(50)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh melalui pengumpulan

data terhadap tenaga pemasaran perusahan chemical PT ‘X’ di kota Bandung yang berjumlah 21 orang, maka dapat ditarik kesimpulan :

Sebagian besar tenaga pemasaran (57,2%) di perusahan chemical PT ‘X’

Bandung memiliki motivasi kerja yang lemah, sebagian lagi (42,8%)

memiliki motivasi kerja yang kuat.

• Tenaga pemasaran yang memiliki motivasi kerja yang lemah memiliki

aspek-aspek motivasi yang lemah pula yaitu pada aspek-aspek expectancy (57,2%) dan instrumentality (57,2%), namun memiliki aspek valence yang kuat (38,1). • Motivasi kerja tenaga pemasaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain faktor eksternal (karakteristik pekerjaan dan karakteristik

lingkungan pekerjaan) dan internal (karakteristik kepribadian).

• Tenaga pemasaran yang memiliki motivasi kerja yang kuat (42,8%) memiliki

(51)

64

5.2. Saran

Dari hasil penelitan dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

banyak ditemukan kekurangan dan keterbatasan. Maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:

5.2.1. Saran Praktis

Bagi perusahaan chemical PT ‘X’ perlu memberikan training AMT

(Achievment Motivational Traning) untuk meningkatkan motivasi tenaga pemasaran.

• Bagi perusahaan chemical PT ‘X’ perlu memberikan training yang lebih

mendalam mengenai keunggulan-keunggulan produknya serta teknik-teknik

pemasaran yang dapat membuat tenaga pemasaran lebih percaya diri dan bersaing untuk meraih pasar.

Jika memungkinkan Pimpinan perusahan chemical PT ‘X’ juga perlu

memperhatikan dan mengikut sertakan tenaga pemasaran dalam

menentukan beberapa kebijakan agar mereka dihargai dan dapat menuangkan ide-ide dan harapan-harapannya.

Bagi tenaga pemasaran perusahaan chemical PT ‘X’ agar selalu digugah

dan dibangkitkan motivasi kerjanya oleh atasan langsung, serta diciptakan

(52)

65

5.2.2. Saran Penelitian Lanjutan

• Bila dilakukan penelitian lanjutan mengenai motivasi kerja pada tenaga

pemasaran, maka disarankan untuk mengembangkan penelitian ini secara

mendalam dengan responden yang lebih banyak atau dengan mengkaitkannya dengan karakteristik individual pada tenaga pemasaran. • Untuk penelitian lanjutan, dapat meneliti perbandingan motivasi kerja pada

tenaga pemasaran dalam dua kelompok, yaitu pria dan wanita karena dalam

(53)

Daftar Pustaka

As’ad S.U, Moh, 2002. Psikologi Industri, edisi ke-4, Yogyakarta : Liberty. Antoni, Ahmad, Drs., 2003. Kamus Lengkap Ekonomi, Bandung: Pionir Jaya. Davis, Keith, and Newsrtroom, John, W., 2002. Human Organizational Behavior.

11 edition. Mc Graw-Hill. New York.

Hadi, Sutrisno, 2000. Metodologi Research, jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Luthans, Fred, 1995. Organizational Behavior, 7th edition. Mc Graw-Hill. New York.

Moekijat, 2002. Dasar-dasar Motivasi, Bandung : Pionir Jaya.

Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 12 (edisi 1), Yogyakarta : Andi, Semarang : Wahana Komputer.

Robbins, Stephen P., 2001. Organizational Behavior. 9th edition. New Jersey : Prestice Hall International, Inc.

Siegel, Sidney, 1992. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta :

PT Gramedia.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, 1982, Metode Penelitian Survai, Jakarta. Steer, Richard M., and Porter, Lyman W., 1991. Motivation and Work Behavior,

5th edition, Mc Graw-Hill. New York.

Sugiono, 1999. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

(54)

Daftar Rujukan

Joesman, Bambang, 2004. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan

Performance Pada Tenaga Pemasaran Di Perusahaan Consumer GOODS ‘X’ Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Gambar

Tabel Aspek-aspek Motivasi Kerja Responden
Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan Memenuhi Target
Tabel Data Penunjang Responden Berdasarkan
TABEL SKORING MOTIVASI
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh pajanan Pb dari kegiatan daur ulang aki bekas terhadap kejadian anemia anak- anak (usia 7

- Jangka waktu berlaku surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam dokumen - Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak lebih dari waktu yang ditetapkan

Ada hubungan bermakna antara ekskresi iodium urin dengan kadar iodium dalam garam (p=0,049) yang berpola positif dengan derajat hubungan yang lemah. Hubungan

PUKAT CINCIN PEKALONGAN DALAM KERANGKA/. KEBIJAKAN PERIKANAN TANGKAP DI LAUT

Dari sini dapatlah kita lihat bahwa dengan penggunaan Media pembelajaran Gambar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan didukung oleh Kemandirian belajar yang

Mahkamah Konstitusi dimunculkan sebagai lembaga Negara dengan hak melakukan penguian ( judicial review ) undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945 serta tugas khusus lain

[r]

Membaca puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat Indikator : 1.Membuat karya puisi dengan tema yang dipilih dan membacanya.. dengan ekspresi