ABSTRAK
EFEK INFUSA BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster
YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Intan Virgiani H. A. H, 2007 ; Pembimbing 1 : Endang Evacusiani, Dra., Apt., MS., AFK.
Pembimbing 2 : Hana Ratnawati, dr., MKes.
Diabetes mellitus adalah kelainan metabolik dengan berbagai etiologi yang ditandai oleh keadaan hiperglikemi kronis dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu tanaman obat yang secara empiris digunakan untuk mengatasi diabetes adalah mahkota dewa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa buah mahkota dewa terhadap penurunan glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.
Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss-Webster yang diinduksi aloksan. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol positif, kontrol negatif, dan 3 kelompok variasi dosis), masing-masing diberi perlakuan selama 7 hari. Data dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA dilanjutkan dengan uji Tukey HSD
α = 0,05.
Hasil percobaan menunjukan bahwa setelah pemberian infusa buah mahkota dewa dengan dosis 0,018 g/mencit (kelompok 1), 0,09 g/mencit (kelompok 2), 0,18 g/mencit (kelompok 3) menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah masing-masing adalah 59,07 %, 61,15 % dan 49,21 %. Persentase penurunan kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan aquadest (kontrol negatif) secara statistik memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada kelompok 3 (p < 0,05) dan sangat signifikan (p < 0,01) pada kelompok 1 dan 2, sedangkan bila dibandingkan dengan Glibenklamid (kontrol positif) memperlihatkan perbedaan yang tidak signifikan (p > 0,05).
Kesimpulan yang didapat adalah infusa buah mahkota dewa dapat menurunkan kadar glukosa darah.
ABSTRACT
THE EFFECT OF MAHKOTA DEWA (Phaleria Papuana) INFUSE ON BLOOD
GLUCOSE CONCENTRATION IN MALE Swiss-Webster STRAIN MICE WHICH INDUCED BY ALLOXAN
Intan Virgiani H. A. H, 2007 : 1st Tutor : Endang Evacusiani, Dra., Apt., MS., AFK. 2nd Tutor : Hana Ratnawati, dr., MKes.
Diabetes mellitus is a metabolic disorders with various etiology which characterized by chronic hyperglycemia in glucose metabolic disfunction of carbohirate, fat and protein. One of medicine plant that empirical used to treat diabetes is Mahkota Dewa.
The purpose of this research was to find out the effect of Mahkota Dewa infuse on the decrease of blood glucose concentration in mice which induced by alloxan.
This research used 25 male Swiss-Webster mice that already induced by alloxan. Mice’s blood glucose concentration were examined after 14 days. Then mice were divided into 5 groups (positif control, negative control, and 3 groups variation of dose), each group were treated for 7 days. The dates were analyzed statistically by ANAVA method and then continued by Tukey HSD α = 0,05.
The result shows that after given Mahkota Dewa infuse with dose 0,018 g/mice
(group 1), 0,09 g/mice (group 2), 0,18 g/mice (group 3) alternately were 59,07 %, 61,15 % and 49,21 % . Percentage decrease of blood glucose concentration after given mahkota dewa infuse compared with negative control show the difference were statistically significant in group 3 (p<0,05) and very significant in group 1 and 2 (p<0.01), whereas compared with positive control show the difference did not significant (p>0,05).
The conclution is the Mahkota Dewa infuse can decrease blood glucose concentration.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
¾ Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK., selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia membimbing, meluangkan waktu, dan memberi ilmunya yang
sangat berguna, selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
¾ Hana Ratnawati, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing pendamping atas segala saran dan petunjuk yang sangat berarti sehingga penulis merasa bersemangat
untuk melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan karya tulis ini.
¾ Ibu Rosnaeni, atas pinjaman bukunya kepada penulis.
¾ Pak Nana dan Pak Kris yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
¾ Papap dan Mamam yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat yang tak henti-hentinya, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
¾ Michael yang telah senantiasa sabar, memberi bantuan dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
¾ Satria yang telah berkenan membantu, memberi masukan dan semangat selama penelitian ini.
¾ Natali, atas pinjaman bukunya yang sangat berarti pada penulis.
¾ Kiki, Vindi, Reza, Jono, Ichsan, Roy, Tassa, Handi teman seperjuangan dalam penelitian ini yang selalu memberi semangat.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca.
Bandung, Januari 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan ...2
1.4 Manfaat Penelitian ...2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ...2
1.5.2 Hipotesis penelitian ...3
1.6. Metodologi Penelitian ...3
1.7. Lokasi dan Waktu ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1 Pankreas...5
2.1.1 Anatomi Pankreas...5
2.2.2 Epidemiologi... 7 2.2.3 Etiologi ... 8 2.2.4
Klasifikasi dan Patogenesis ... 9
2.2.5 Komplikasi ... 11
2.2.5.1 Komplikasi Akut ... 11
2.2.5.2 Komplikasi Kronik ... 13
2.2.6 Diagnosis ... 14
2.2.7 Pengelolaan Diabetes Mellitus ... 15
2.2.7.1 Pilar Pengelolaan Diabetes Mellitus ... 15
2.2.7.2 Obat Hipoglikemik Oral ... 16
2.2.7.3 Insulin ... 18
2.3 Mahkota Dewa (Phaleria Papuana)... 21
2.3.1 Klasifikasi ... 21
2.3.2 Sejarah Penggunaan ... 21
2.3.3 Deskripsi Tanaman ... 22
2.3.4 Peranan Mahkota Dewa Terhadap Kadar Glukosa Darah ... 23
2.3.5 Efek Farmakologis Lain ... 24
2.4 Aloksan... 25
BAB III METODOLOGI ... 27
3.1 Alat dan Bahan ... 27
3.1.1 Alat-Alat yang Diperlukan... 27 3.1.2 Bahan-Bahan yang Diperlukan ... 27
3.1.3 Hewan Coba ... 28
3.2 Metode Penelitian ... 28
3.2.1. Desain Penelitian... 28
3.2.2. Variabel Penelitian... 29
3.3 Prosedur Kerja... 29
3.3.1 Pengumpulan Bahan... 29
3.3.2 Pembuatan Infusa ... 29
3.3.4 Pengukuran Kadar Glukosa Darah ... 30
3.3.5 Cara Kerja... 30
3.4 Analisis Data... 31
3.4.1 Metode Analisis Data... 31
3.4.2 Kriteria Uji ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Kesimpulan... 39
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN... 43
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 perbandingan DM tipe 1 dan DM tipe 2 ... 10
Tabel 2.2 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis………... 14
Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Rata-rata, Nilai Minimum dan Maksimum Kadar Glukosa Darah Mencit Sebelum dan Sesudah Pemberian Infusa Mahkota Dewa... 32
Tabel 4.2 Hasil ANAVA rerata Kadar Glukosa Darah dari Berbagai Kelompok Perlakuan... 34
Tabel 4.3 Hasil ANAVA rerata Persentase Penurunan Kadar Glukosa darah dari Berbagai Kelompok Perlakuan... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Anatomi Pankreas ... 5
Gambar 2.2. Pulau Langerhans Pankreas... 6
Gambar 2.3. Struktur Asam Amino Insulin... 18
Gambar 2.4 Buah Mahkota Dewa... 21
Gambar 2.5. Tanaman Mahkota Dewa... 22
Gambar 2.6. Struktur Kimia Aloksan ... 25
Gambar 4.1. Diagram rata-rata kadar glukosa darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Perhitungan Kadar Glukosa Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Mahkota Dewa...43
LAMPIRAN 1
Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sebelum dan Sesudah
Pemberian Infusa Mahkota Dewa (dalam mg/dl)
Variabel Perlakuan Replikasi Sebelum Sesudah
1 185 97 2 223 76 3 263 89 4 281 105 Kelompok 1
5 213 100
1 196 92 2 236 105 3 211 96 4 298 76 Kelompok 2
5 264 84
1 211 106 2 236 94 3 255 126 4 213 105 Kelompok 3
5 155 101
1 139 37 2 145 62 3 153 74 4 142 56 Kontrol Positif
5 201 75
44
PERHITUNGAN DOSIS
Perhitungan dosis
1. Larutan Glibenklamid
Dosis glibenklamid manusia 70 kg = 10 mg
Konversi dosis manusia ke mencit = 0,0026
Volume lambung mencit = 0,5 cc
Dosis mencit 20 g = 10 mg x 0,0026
= 0,026 mg
Dosis mencit 25 g = (25/20) x 0,026
= 0,0325 mg
Dosis yang diberikan untuk mencit = 0,0325mg/0,5 ml per oral
2. Larutan Aloksan
Dosis aloksan = 120 mg
Dosis mencit 25 g = 25/1000 x 120 mg
= 3 mg
3. Buah mahkota dewa
Konversi dosis manusia 70 kg ke mencit 20 g : 0,0026
Dosis manusia : 5 g
• 1 dosis manusia = 5 g
Dosis mencit 20 g = 5 g x 0,0026
= 0,013 g
Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,013
= 0,018 g/0,5 cc
• 5 dosis manusia = 25 g
Dosis mencit 20 g = 25 x 0,0026
45
Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,065
= 0,09 g/0,5 cc
• 10 dosis manusia = 50 g
Dosis mencit 20 g = 50x 0,0026
= 0,13 g
Dosis mencit 27,58 g = (27,58/20) x 0,13
46
LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN STATISTIK KOMPUTER
1. Uji Homogenitas Kadar glukosa darah awal
Test of Homogeneity of Variances
Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan
1.236 4 20 .328
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2. Kadar glukosa darah akhir sesudah perlakuan Anava
Descriptives
Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan
N Mean Std Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Kelompok 1 5 93.4000 11.32696 5.06557 79.3357 107.4643 76.00 105.00 Kelompok 2 5 90.6000 11.12654 4.97594 76.7846 104.4154 76.00 105.00 Kelompok 3 5 106.4000 11.92896 5.33479 91.5882 121.2118 94.00 126.00 Kontrol positif 5 60.8000 15.54670 6.9572 41.4962 80.1038 37.00 75.00 Kontrol negatif 5 36.0000 19.97498 8.93308 111.1978 160.8022 113.00 164.00 Total 25 97.4400 28.13965 5.62793 85.8245 109.0555 37.00 164.00
95 % Cofidence interval for mean
ANOVA
Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan
14863.760 4 3715.940 17.950 .000 4140.400 20 207.020
19004.160 24 Between Groups
Within Groups Total
Sum of
47
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan Tukey HSD
2.8000 9.09989 .998 -24.4303 30.0303
-13.0000 9.09989 .617 -40.2303 14.2303
32.6000* 9.09989 .014 5.3697 59.8303
-42.6000* 9.09989 .001 -69.8303 -15.3697
-2.8000 9.09989 .998 -30.0303 24.4303
-15.8000 9.09989 .436 -43.0303 11.4303
29.8000* 9.09989 .028 2.5697 57.0303
-45.4000* 9.09989 .001 -72.6303 -18.1697
13.0000 9.09989 .617 -14.2303 40.2303
15.8000 9.09989 .436 -11.4303 43.0303
45.6000* 9.09989 .001 18.3697 72.8303
-29.6000* 9.09989 .029 -56.8303 -2.3697
-32.6000* 9.09989 .014 -59.8303 -5.3697
-29.8000* 9.09989 .028 -57.0303 -2.5697
-45.6000* 9.09989 .001 -72.8303 -18.3697
-75.2000* 9.09989 .000 -102.4303 -47.9697
42.6000* 9.09989 .001 15.3697 69.8303
45.4000* 9.09989 .001 18.1697 72.6303
29.6000* 9.09989 .029 2.3697 56.8303
75.2000* 9.09989 .000 47.9697 102.4303
(J) Infusa Mahkota Dewa Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol positif kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 kontrol negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif (I) Infusa Mahkota Dewa
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol positif kontrol negatif Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Kadar Glukosa Darah Sesudah Perlakuan
Tukey HSDa
5 60.8000
5 90.6000
5 93.4000
5 106.4000
5 136.0000
1.000 .436 1.000
Infusa Mahkota Dewa Kontrol positif Kelompok 2 Kelompok 1 Kelompok 3 kontrol negatif Sig.
N 1 2 3
48
3. Persentase penurunan kadar glukosa darah Anava
Descriptives
Penurunan kadar Glukosa darah (%)
95 % Cofidence interval for mean
N
Mean
Std Deviation Std. Error Lower Bound
Upper Bound
Minimum Maximum
Kelompok 1
5
59.0660
8.34198
3.73065
48.7081
69.4239
47.57
66.16
Kelompok 2
5
61.1500
9.60629
4.29607
49.2222
73.0778
53.06
74.50
Kelompok 3
5
49.2120
9.09733
4.06845
37.9162
60.5078
34.84
60.17
Kontrol positif
5
61.1000
8.03428
3.59304
51.1241
71.0759
51.63
73.38
Kontrol negatif
5
27.1620
13.04802
5.83525
10.9607
43.3633
11.35
39.57
Total
25
51.5380
15.96636
3.19327
44.9474
58.1286
11.35
74.50
ANOVA
Penurunan Kadar Glukosa Darah (%)
4200.464 4 1050.116 10.952 .000
1917.726 20 95.886
6118.190 24
Between Groups Within Groups Total
Sum of
49
Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Penurunan Kadar Glukosa Darah (%) Tukey HSD
-2.0840 6.19310 .997 -20.6161 16.4481
9.8540 6.19310 .520 -8.6781 28.3861
-2.0340 6.19310 .997 -20.5661 16.4981
31.9040* 6.19310 .000 13.3719 50.4361
2.0840 6.19310 .997 -16.4481 20.6161
11.9380 6.19310 .336 -6.5941 30.4701
.0500 6.19310 1.000 -18.4821 18.5821
33.9880* 6.19310 .000 15.4559 52.5201
-9.8540 6.19310 .520 -28.3861 8.6781
-11.9380 6.19310 .336 -30.4701 6.5941
-11.8880 6.19310 .340 -30.4201 6.6441
22.0500* 6.19310 .015 3.5179 40.5821
2.0340 6.19310 .997 -16.4981 20.5661
-.0500 6.19310 1.000 -18.5821 18.4821
11.8880 6.19310 .340 -6.6441 30.4201
33.9380* 6.19310 .000 15.4059 52.4701
-31.9040* 6.19310 .000 -50.4361 -13.3719
-33.9880* 6.19310 .000 -52.5201 -15.4559
-22.0500* 6.19310 .015 -40.5821 -3.5179
-33.9380* 6.19310 .000 -52.4701 -15.4059
(J) kelompok Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol Positif Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Negatif Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif (I) kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kontrol Positif Kontrol Negatif Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
omogeneous Subsets H
Penurunan Kadar Glukosa Darah
Tukey HSD a
5 27.1620
5 49.2120
5 59.0660
5 61.1000
Infusa Mahkota Dewa
Subset for alpha = .05
N 1 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang ditandai oleh hiperglikemi
karena penurunan aktivitas dan atau penurunan jumlah insulin, akibat gangguan
pankreas atau gangguan pada reseptor insulin. Pada keadaan normal pankreas
memproduksi insulin untuk memetabolisme karbohidrat yang terdapat dalam
makanan. Penurunan efektivitas dan atau jumlah insulin menyebabkan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, air, dan elektrolit (Kahn, 2001)
Menurut International Diabetes Federation pada tahun 2000, prevalensi DM
pada penduduk Indonesia yang berusia > 20 tahun diperkirakan sebesar 4,6% atau
berjumlah 5,6 juta jiwa. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti
sekarang ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti penderita DM berusia di atas 20
tahun akan mencapai 8,2 juta jiwa. Suatu jumlah yang sangat besar dan
merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh tenaga
kesehatan di Indonesia yang sangat terbatas jumlahnya. Semua pihak, baik
masyarakat maupun pemerintah harus ikut serta dalam usaha mencegah dan
menanggulangi meningkatnya kasus DM (Perkeni, 2006).
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang tidak dapat
disembuhkan namun dapat dikontrol dan memerlukan pengobatan jangka panjang
untuk mengontrolnya. Obat-obat yang telah ada sering kali menimbulkan efek
samping (Askandar Tjokroprawiro, 2006). Masalah seperti ini membuat
masyarakat lebih menyukai penggunaan tanaman obat sebagai alternatif untuk
mengontrol penyakitnya. Salah satu tanaman obat yang diduga dapat menurunkan
kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus adalah mahkota dewa
(Phaleria papuana).
Mahkota dewa (Phaleria papuana) merupakan salah satu tanaman asli
indonesia yang saat ini banyak digunakan sebagai tanaman obat. Masyarakat
2
penyakit kulit, alergi, diabetes, hipertensi, asam urat dan kanker (Ning Harmanto,
2004)
Seiring banyaknya penggunaan mahkota dewa dalam mengobati penyakit,
penulis ingin mengetahui efek dari mahkota dewa (Phaleria papuana) dalam
menurunkan kadar glukosa darah.
1.2 Identifikasi masalah
Apakah infusa buah makota dewa (Phaleria papuana) menurunkan kadar
glukosa darah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini untuk mencari obat alternatif untuk pengobatan
diabetes mellitus.
Tujuan penelitian ini untuk menilai manfaat buah mahkota dewa (Phaleria
papuana) terhadap penurunan kadar glukosa darah.
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dibidang farmakologi mengenai tumbuhan obat khususnya mahkota
dewa (Phaleria papuana).
Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang manfaat mahkota dewa (Phaleria papuana) dalam terapi
diabetes mellitus.
3
insulin (Savitri Ramaiah, 2006). Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan
kekhawatiran tentang efeknya terhadap kualitas hidup.
Etiologi Diabetes mellitus dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya
akibat obat-oabatan. Pada hewan, keadaan diabetes dapat diinduksi dengan
memberikan zat diabetogenik atau aloksan. Yang dapat menyebabkan perusakan
sel-sel beta pada pulau langerhans. (Suharmiati, 2006). Maka oleh karena itu
diperlukan senyawa untuk mengurangi kerusakan sel beta pankreas, sehingga
terjadi penurunan kadar glukosa darah.
Senyawa flavonoid yang dimiliki buah mahkota dewa (Phaleria papuana)
termasuk antioksidan sekunder (contoh yang populer : vit. E, vit C, dll) yang
merupakan senyawa yang berfungsi menetralisir radikal bebas serta mencegah
terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar
dengan demikian dapat melindungi sel beta pankreas dari reaksi yang merusak
(Robinson Trevor, 1995; Sri Kumalaningsih, 2006). Selain itu juga terdapat
senyawa saponin yang dapat membantu mengurangi kadar glukosa darah di tubuh
karena dapat membentuk suatu lapisan membran pada permukaan usus halus
sehingga dapat menghambat absorbsi glukosa (Mills, Bone, 2000). Semua
senyawa tersebut diatas mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) menurunkan kadar glukosa
darah.
1.6 Metodologi penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode prospektif
eksperimental sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
bersifat komparatif. Data yang diukur adalah kadar glukosa darah dan
penurunanya dalam satuan mg/dl. Analisa data menggunakan uji ANAVA satu
4
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Mulai dari bulan Maret 2006 sampai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Infusa buah mahkota dewa (Phaleria papuana) memiliki efek menurunkan
kadar glukosa darah, pada dosis 0,018 g/mencit, 0,09 g/mencit dan 0,18 g/ mencit.
5.2. Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini maka,
penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu diteliti lebih lanjut dengan dosis infusa buah mahkota dewa yang
lebih bervariasi
2. Perlu dilakukan uji toksisitas dari buah mahkota dewa.
3. Penelitian tentang efek samping yang mungkin dapat terjadi pada
penggunaan buah mahkota dewa
4. Perlu diadakan penelitian untuk mengetahui efek lainnya yang terkandung
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous 1. 2006. Pankreas. www.Anatomie-online.com/Seiten/pankreas.html. 19 November 2006.
Anonymous 2. 2006. Mahkota Dewa. Http://www.geocities.com/yudith 2477/mahkota dewahtml. 19 November 2006.
Anonymous 3. 2006. Http://en.wikipedia.org/wiki/Diabetes#terminology diabetes mellitus. 23 November 2006.
Arnelia. 2006. Fitokimia Komponen Ajaib Cegah PJK, DM, Kanker. Http://www.kimianet.lipi.go.id. 26 November 2006.
Askandar Tjokroprawiro. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 1-2
Cresentbloom. 2006. Hierarchical Position of The Family Thymelacea.
Http://www.cresentbloom.com/plants/familia/T/Thymelaceae.html. 27 November 2006.
Daniel W Foster. 2000. Diabetes Mellitus. Dalam: Ahmad H Arsdie, editor: Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta: EGC. Hal. 2210.
Ganong W F. 2002. Fungsi Endokrin Pankreas dan Pengaturan Metabolisme Karbohidrat. Dalam: H M Djauhari, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 320,322-323.
Gatut Semiardji. 2006. Pemantauan Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes Mellitus . Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 57.
Guyton, Hall. 1997. Insulin Glukagon dan Diabetes mellitus. Dalam: Irawati Setiawan, editor: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1221.
41
John.M.F.A. 1996, Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Gestational. Dalam: H M Sjaifoellah Noer, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 675.
Kahn SE, Porte D. 2001. The Metabolic and Moleculer Disease. 8th ed. California; Addison Welsey Publishing Company. P 95-6
Karam, J.H., Nolte, M.S. 2002. Hormon Pankreas Dan Obat Anti Diabetes. Dalam: B.G.Katzung, editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika. 673-674.
Kelompok Kerja Ilmiah phyto Medica. 1993. Kencing Manis. Diabetes Melitus. Dalam Penapisan Farmakologi, Pegujian Fitokimia Dan Pengujian Klinik. Jakarta : Yayasan Pengembangan obat Bahan Alam Phyto Medica. Hal 197
M.W.Haznam. 1991. Pankreas Endokrin. Dalam: Endokrinologi. Bandung: Percetakan Angkasa offset. Hal 37-41.
Martini. 2004. The Endocrine System. Fundamental Of Anatomy And Physiology. San Fransisco Pearson Education International. P 631.
Molina. 2004.Endocrine Pancreas. In: LANGE Endocrine Physiology. New York: Mcgraw-Hill Company. P 159-161.
Moore.K.L., Anne.M.R. 2002. Abdomen. Dalam: Vivi Sadikin, Virgi Saputra, editor: Anatomi Klinik Dasar. Jakarta: Hipokrates. Hal 114-116.
Mills, Bone, 2000. Principle and Practice of phytotherapy. London: Harcourt Publishers Limited. P 45.
Ning Harmanto. 2004. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus. Dalam: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. Hal 30-1.
Niwa, Y. 1997. Radikal Bebas Mengundang Maut. Tokyo: NTU. Hal 30-40,76-77.
Perkeni. 2006. Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI. Hal 1-11, 14-15, 27-28.
Robinson, T. 1995. Flavonoid Dan Senyawa Sejenisnya. Dalam: Toet Soetomo, editor: Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Hal 266-268.
42
Sarwono Waspadji. 2006. Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 1.
_______. 2002. Mekanisme Dasar Dan Pengelolaannya Yang Rasional. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 35-39.
_______. 1996. Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus. Dalam: H.M.Sjaifoellah Noer, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 597.
Sidartawan Soegondo. 2006. Obat Hipoglikemik Oral dan Insulin. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 39-43.
_______. 2002. Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat HIpoglikemik Oral. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 112.
Siska Lania. 2006. Mahkota Dewa Sebagai Bahan Obat Ditinjau Dari Segi Kedokteran. http://www.bicaramuslim.com/bicara6/viewtopic. 1 desember 2006.
Slamet Suryono. 2002. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam: Sidartawan.W, Pradana.S, Imam.S, editor: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal 8-9.
Snell.R.S. 1997. Rongga Abdomen. Dalam: Anatomi Klinik. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hal 266-268.
Sri Kumalaningsih, 2006.Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana, Hal 8, 16.
Suharko Soebardi. 2006. Komplikasi Pada Diabetes Mellitus. Dalam: Pradana Soewondo, editor: Hidup Sehat Dengan Diabetes. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 66-67.
Suharmiati.2006.http://www.kalbefarma.com/cdk/files/06_PengujianBioaktivitasAnti Diabetes.pdf/06.html. 1 desember 2006.