• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perbandingan Arus Lalu-Lintas Satu Arah dan Dua Arah Pada Ruas Jalan Purnawarman Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Perbandingan Arus Lalu-Lintas Satu Arah dan Dua Arah Pada Ruas Jalan Purnawarman Bandung."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

Ochy Octavianus

Nrp : 0121086

Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG ABSTRAK

Transportasi perkotaan telah mengalami perubahan yang sangat besar, baik dari segi bentuk maupun dari segi kebutuhan. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk tiap tahunnya yang berdampak terus meningkatnya kebutuhan akan alat transportasi sehingga banyak menimbulkan kemacetan yang terjadi pada tiap ruas jalan di perkotaan.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ………. i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ………... ii

ABSTRAK ……….. iii

PRAKATA ……….. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ………. xi

DAFTAR TABEL ………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Tujuan Penelitian ... 2

1.3Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.4Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karateristik Lalu-lintas ... 4

2.2 Parameter Arus Lalu-lintas ... 6

2.2.1 Volume ... 6

2.2.2 Kecepatan ... 8

2.3 Metode Pengamatan Volume Lalu-lintas ... 10

2.3.1 Metode Pos Pengamat Tetap ... 10

(3)

2.4 Kinerja Jalan Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)

1997 ………... 11

2.4.1 Kapasitas ... 12

2.4.2 Derajat Kejenuhan ... 16

2.4.3 Kecepatan Arus Bebas ... 17

2.4.4 Kecepatan Tempuh ... 20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ... 22

3.2 Pemilihan Lokasi ………... 23

3.3 Waktu Survei ... 23

3.4 Pengumpulan Data ... 24

3.4.1 Survei Volume Lalu-lintas ... 24

3.4.2 Survei Waktu Tempuh ... 24

3.4.3 Survei Hambatan Samping ... 25

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data ... 29

4.2 Pengolahan Data ... 30

4.2.1 Perhitungan Volume Kendaraan ... 30

4.2.2 Perhitungan Kecepatan Rata-rata Ruang ... 33

4.2.3 Hambatan Samping ... 35

(4)

4.3 Analisis Data ... 38

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

C : Kapasitas Co : Kapasitas Dasar d : Jarak Tempuh DS : Derajat Kejenuhan emp : Ekivalensi Mobil Penumpang FCW : Faktor Penyesuaian Lebar Jalan

FCSP : Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (hanya untuk jalan tak terbagi)

FCSF : Faktor untuk Hambatan Samping dan Kereb

FCCS : Faktor Penyesuaian Ukuran Kota

FV : Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan pada Kondisi Lapangan FVo : Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Ringan pada Jalan yang Diamati FVW : Faktor Penyesuaian Kecepatan untuk Lebar Jalan

FFVSF : Faktor Penyesuaian untuk Hambatan Samping dan Jarak Kereb

FFVCS : Faktor Penyesuaian Kecepatan untuk Ukuran Kota

HV : Kendaraan Berat LV :Kendaraan Ringan m : Meter

MC : Sepeda Motor

MKJI : Manual Kapasitas Jalan Indonesia n : Jumlah Kendaraan yang Diamati Q : Volume

(6)

t : Waktu Tempuh Kendaraan U : Kecepatan

Us : Kecepatan Rata rata Ruang Ut : Kecepatan Rata rata Sesaat

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kecepatan sebagai Fungsi dari DS untuk Jalan 2/2 UD ………… 21

Gambar 2.2 Kecepatan sebagai Fungsi dari DS untuk Jalan Banyak-Lajur dan Satu Arah ……… 21

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 26

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian ………. 27

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Tak

Terbagi ………..………. 7 Tabel 2.2 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Terbagi dan

Satu Arah ………..……… 8 Tabel 2.3 Kapasitas Dasar (Co) Jalan perkotaan ………. 13 Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar

Jalan (FCw) ……….. 14

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pembagian

Arah (FCSP) ……….……….. 14

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Lebar Bahu Jalan (FCsF) ……….……. 15

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Jarak Antar Kereb (FCsF) ……….. 16

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota

(FCcs) ……….………. 16 Tabel 2.9 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) ……….. 18 Tabel 2.10 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Pengaruh

Lebar Jalur Lalu lintas (FVw) ……….………….. 18 Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Ukuran

Kota (FFVCS) ………..……….. 19

Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk

(9)

Tabel 4.1 Volume Lalu lintas, hari Selasa tanggal 14 Desember 2004 … 31 Tabel 4.2 Volume Lalu lintas, hari Rabu tanggal 15 Desember 2004 ….. 32 Tabel 4.3 Perhitungan Kecepatan Rata-rata Ruang ………..……... 34 Tabel 4.4 Kelas Hambatan Samping ……… 35 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kinerja

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(06.30 – 08.00 )………..……… 45 Lampiran 2. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(06.30 - 08.00)……...………..………. 45 Lampiran 3. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

( 11.00 – 13.00) ……… 46 Lampiran 4. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(11.00 – 13.00)………...…………...………. 46 Lampiran 5. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(16.00 – 18.00)……….……….. 47 Lampiran 6. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(16.00 – 18.00) ………... 47 Lampiran 7. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(06.30 – 08.00)………..……… 48 Lampiran 8. Data Waktu Tempuh Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(06.30 – 08.00)……….………. 49 Lampiran 9. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(11.00 – 13.00) ………...……… 50 Lampiran 10. Data Waktu Tempuh Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(11)

Lampiran 11. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(16.00 – 18.00) ………. 52 Lampiran 12. Data Waktu Tempuh Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(16.00 – 18.00) ……….………. 53 Lampiran 13. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(06.30-08.00) ………..………. 54 Lampiran 14. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(06.30-08.00)………...……….. 55 Lampiran 15. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(11.00-13.00) ……….……….. 56 Lampiran 16. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(11.00-13.00)……….……… 57 Lampiran 17. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 14 Desember 2004

(16.00-18.00) ………..…………. 58 Lampiran 18. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 14 Desember 2004

(16.00-18.00) ………..………. 59 Lampiran 19. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(06.30-08.00)…… ……….………. 60 Lampiran 20. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 15 Desember 2004 (06.30-08.00)……… 60 Lampiran 21. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(11.00-13.00)………..………. 61 Lampiran 22. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(12)

Lampiran 23. Data Volume Lalu Lintas Pos 1 tanggal 15 Desember 2004 (16.00-18.00)………. 62 Lampiran 24. Data Volume Lalu Lintas Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(16.00-18.00)………. 62 Lampiran 25. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(06.30-08.00) ……….……… 63 Lampiran 26. Data Waktu Tempuh Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(06.30-08.00) ……… 64 Lampiran 27. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(11.00-13.00) ……….……….. 65 Lampiran 28. Data Waktu Tempuh Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(11.00-13.00) ………...………. 66 Lampiran 29. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(16.00-18.00) ……….……….. 67 Lampiran 30. Data Waktu Tempuh Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(16.00-18.00) ………. 68 Lampiran 31. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(06.30-08.00)……… 69 Lampiran 32. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(06.30-08.00) ………..………. 70 Lampiran 33. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(11.00-13.00)………..……… 71 Lampiran 34. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(13)

Lampiran 35. Data Hambatan Samping Pos 1 tanggal 15 Desember 2004

(16.00-18.00)……… 73 Lampiran 36. Data Hambatan Samping Pos 2 tanggal 15 Desember 2004

(16.00-18.00)……… 74 Lampiran 37. Perhitungan Volume Lalu Lintas 1 arah Pos 1 tanggal

14 Desember Arah Selatan - Utara………. 75 Lampiran 38. Perhitungan Volume Lalu Lintas 1 arah Pos 2 tanggal

14 Desember 2004 Arah Selatan - Utara……….. 76 Lampiran 39. Perhitungan Volume Lalu Lintas 1 arah Pos 1 tanggal

15 Desember 2004 Arah Selatan - Utara ……… 77 Lampiran 40. Perhitungan Volume Lalu Lintas 1 arah Pos 2 tanggal

(14)

Lampiran 1 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14.-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu Data Pagi (Arah Selatan – Utara)

06.30-06.45 58 68 0

Lampiran 2 Data Volume Lalu-lintas Pos : 2 Data Pagi (Arah Selatan – Utara)

(15)

Lampiran 3 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal :Selasa./14.- 12- 2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu Data Siang (Arah : Selatan – Utara)

11.00-11.15 76 59 2

Lampiran 4 Data Volume Lalu-lintas Pos : 2 Data Siang (Arah : Selatan – Utara)

(16)

Lampiran 5 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu

(17)

Lampiran 7 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(18)

Lampiran 8 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(19)

Lampiran 9 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(20)

Lampiran 10 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(21)

Lampiran 11 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(22)

Lampiran 12 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(23)

Lampiran 13 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 06.30-07.30

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 07.00-08.00

(24)

Lampiran 14 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 06.30-07.30

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 07.00-08.00

(25)

Lampiran 15 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 11.00-12.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Rendah

Waktu : 12.00-13.00

(26)

Lampiran 16 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 11.00-12.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 12.00-13.00

(27)

Lampiran 17 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 16.00-17.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 17.00-18.00

(28)

Lampiran 18 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Selasa/14-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 16.00-17.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 17.00-18.00

(29)

Lampiran 19 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu Data Pagi (Arah Selatan – Utara)

06.30-06.45 60 64 0

Lampiran 20 Data Volume Lalu-lintas Pos : 2 Data Pagi (Arah Selatan – Utara)

(30)

Lampiran 21 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal :Rabu./15- 12- 2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu Data Siang (Arah : Selatan – Utara)

11.00-11.15 74 62 0

Lampiran 22 Data Volume Lalu-lintas Pos : 2 Data Siang (Arah : Selatan – Utara)

(31)

Lampiran 23 Data Volume Lalu-lintas Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu

(32)

Lampiran 25 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(33)

Lampiran 26 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(34)

Lampiran 27 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(35)

Lampiran 28 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(36)

Lampiran 29 Data Waktu Tempuh Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(37)

Lampiran 30 Data Waktu Tempuh Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

(38)

Lampiran 31 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 06.30-07.30

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 07.00-08.00

(39)

Lampiran 32 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 06.30-07.30

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 07.00-08.00

(40)

Lampiran 33 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 11.00-12.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

ktu : 12.00-13.00

(41)

Lampiran 34 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 11.00-12.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Rendah

ktu : 12.00-13.00

(42)

Lampiran 35 Data Hambatan Samping Pos : 1

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 16.00-17.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 17.00-18.00

(43)

Lampiran 36 Data Hambatan Samping Pos : 2

Hari/tanggal : Rabu/15-12-2004 Lokasi : Jalan Purnawarman

Waktu : 16.00-17.00

Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian/200m Kelas Hambatan Samping Sangat Rendah

Waktu : 17.00-18.00

(44)

Lampiran 37 Perhitungan Volume Lalu-lintas 1 arah Pos 1

(45)

Lampiran 38 Perhitungan Volume Lalu-lintas 1 arah Pos 2

(46)

Lampiran 39 Perhitungan Volume Lalu-lintas 1 arah Pos 1

(47)

Lampiran 40 Perhitungan Volume Lalu-lintas 1 arah Pos 2

(48)

Lampiran 41 Penentuan Kelas Hambatan Samping Frekwensi

Berbobot kejadian Kondisi Khusus

Kelas Hambatan Samping < 100 Permukiman, hampir tidak ada

kegiatan Sangat rendah VL 100 – 299 Permukiman, beberapa

angkutan umum , dll Rendah L 300 – 499 Daerah industri dengan

toko-toko disisi jalan Sedang M 500 – 899 Daerah niaga dengan aktivitas

sisi jalan yang tinggi Tinggi H

> 900

Daerah niaga dengan aktivitas pasar sisi jalan yang sangat tinggi

(49)

Tabel Hasil Perhitungan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Purnawarman

Sore hari tanggal

(50)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, saat ini sudah dapat digolongkan sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah tiap tahun akibat tingginya arus urbanisasi.

(51)

transit yang menghubungkan antara daerah komersil dengan daerah hunian (perumahan).

Salah satu pemecahan masalah yang digunakan di Kota Bandung dan diterapkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia adalah dengan memberlakukan sistem satu arah (one way system) pada ruas jalan yang sebelumnya dipakai untuk dua arah. Secara praktis cara ini cukup efektif karena mengurangi konflik sehingga terjadi peningkatan kapasitas dan menurunkan angka kecelakaan bagi pengguna jalan. Kelancaran yang tampak secara langsung juga memberikan keyakinan secara tersendiri bagi pemakai jalan bahwa perjalanan lebih efisien, namun pada ruas-ruas jalan tertentu hal ini tidak berlaku karena frekwensi kemacetan di ruas jalan tersebut tetap tinggi setiap harinya dan secara total jarak tempuh semakin bertambah.

Mengingat sistem satu arah (one way system) banyak diterapkan pada ruas-ruas jalan yang kepadatan lalu-lintasnya tinggi di Kota Bandung, maka perlu ditinjau kembali penerapan sistim tersebut bagi pengguna kendaraan yang jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian Tugas Akhir adalah:

1. Menganalisis volume lalu-lintas, kecepatan rata-rata ruang dan derajat kejenuhan dengan sistem arus lalu-lintas satu arah pada ruas Jalan Purnawarman, Bandung.

(52)

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk menyederhanakan ruang lingkup permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir diambil batasan-batasan sebagai berikut :

1. Penelitian hanya terbatas pada kendaraan bermotor.

2. Lokasi survei dilakukan pada ruas Jalan Purnawarman, Bandung. 3. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder.

Data sekunder berupa data volume arus lalu-lintas satu arah arah Utara – Selatan dan dua arah, waktu tempuh kendaraan dan hambatan samping yang didapat dari Tugas Akhir Sopian Toni dan data primer berupa data volume arus lalu-lintas satu arah arah Selatan – Utara diperoleh dari hasil survei langsung di lapangan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan sebagai bahan kajian teoritis.

2. Pengumpulan dan Pengolahan Data yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian.

(53)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Untuk pengaturan arah arus lalu lintas 1 arah (Selatan – Utara) hasil dari hasil survei tahun 2004 diperoleh :

• Volume lalu lintas tertinggi selama survei terjadi pada tanggal 15 Desember 2004, jam 11.30-12.30 WIB sebesar 381,275 smp/jam/2 lajur dengan kecepatan tempuh sebesar 20,37 km/jam.

(54)

• Derajat kejenuhan sebesar 0,1294 < dari 0,75. • Kecepatan arus bebas sebesar 56,43 km/jam.

• Kecepatan tempuh hasil survei sebesar 20,11 km/jam, lebih kecil

dari kecepatan tempuh sebesar 53 km/jam yang didapat dari MKJI 1997.

2. Dari hasil perbandingan data tahun 2003 dengan data tahun 2004 maka didapat prosentase kenaikan dan penurunan dari masing masing parameter adalah sebagai berikut:

1. Puncak arus tertinggi untuk kondisi jalan 1 arah terjadi pergeseran waktu dari jam 06.30-07.30 WIB menjadi jam 11.30-12.30 WIB.

2. Volume tertinggi arus lalu lintas mengalami penurunan dari 1349,45 smp/jam/2 lajur (Utara – Selatan) menjadi 381,275 smp/jam/2 lajur (Selatan – Utara) untuk arah arus lalu lintas 1 arah sehingga prosentase penurunannya sebesar 353,931 %.

3. Kapasitas jalan untuk 1 arah sebesar 2944,92smp/jam/2 lajur.

4. Derajat kejenuhan mengalami penurunan dari 0,63 menjadi 0,1294 untuk jalan 1 arah sehingga prosentase penurunannya sebesar 487,20 %.

5. Kecepatan arus bebas untuk 1 arah mengalami kenaikan dari 49,29 km/jam menjadi 56,43 km/jam sehingga prosentase kenaikannya sebesar 12 %

6. Untuk sistim 2 arah derajat kejenuhan 0,63 < 0,75 sehingga ruas jalan masih lancar.

(55)

8. Kecepatan tempuh dari hasil survei mengalami penurunan dari 38,16 km/jam menjadi 20.37 km/jam sehingga prosentase penurunannya sebesar 52,69 %.

5.2 Saran

1. Agar dapat diperoleh data kecepatan yang lebih teliti, maka dalam mengumpulkan data dilakukan pada beberapa titik dan sebaiknya menggunakan alat speed gun atau radar meter.

2. Selain terjadi penurunan fungsi sebuah ruas jalan, sebaiknya ruas jalan Purnawarman dibuat 2 arah kembali agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di ruas jalan Rangga Gading.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Umum Bina Marga (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Sweroad dan PT. Bina Karya, Jakarta.

2. Herman, Pramadayanti, Reni. (2004), Hubungan Derajat Kejenuhan(DS) dengan Kecepatan Rata-rata Ruang pada Ruas Jalan Satu Arah Studi Kasus Jalan Jendral Ahmad Yani Kota Bandung, Makalah Simposium VII, Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi, Itenas, Bandung.

3. Highway Research Board (1985), Highway Capacity Manual, Special Report No.209. National Reserch Council, Wasington DC.

4. Kusnandar, Erwin (1994), Metoda Survei Lalu Lintas di Perkotaan, kolokium Satu Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Jalan, Departemen Pekerjaan Umum.

5. Marlok, E. K. (1988), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.

6. Oglesby, Clarkson H. and Hicks, R. Gary (1990), Teknik Jalan Raya, Edisi Keempat, terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

7. Susilo, Budi. H. (1998), Sistem dan Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

8. Susilo, Budi H. (1985), Karateristik dan Studi Lalu lintas, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung..

9. Toni, Sopian (2003), Study Kapasitas, Kecepatan Dan Derajat Kejenuhan Jalan Purnawarman, Bandung, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Gambar

Tabel Hasil Perhitungan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Purnawarman

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah memiliki arti kebenaran hasil penelitian ini hanya dibatasi pada bagian yang telah difokuskan (Purwanto, 2012: 73). Penelitian ini hanya terbatas

Gambar 5.5 adalah grafik respon (a) perpindahan (b)kecepatan dan (c) percepatan kendaraan terhadap waktu pada sistem setengah kendaraan sepeda motor dengan sistem

Dimana dalam penelitian ini, luas area di bawah kurva dihitung dengan menggunakan rumus trapesium yang terbentuk di daerah bawah kurva antara waktu (jam) dengan

Negeri 4 Seluma masih tergolong kurang, oleh karena perlu diperbaiki di masa yang akan datang dengan melakukan pemilihan pemain bola voli yang lebih

Metode AHP merupakan metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke dalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki dengan member

Hasilnya berada pada daerah positif (kuat) karena pada interval &gt; 3-4 yang berarti bahwa pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bagian Drilling

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan

Dari gambar 7 sampai 9 terlihat bahwa untuk material yang mengalami perlakuan panas terjadi peningkatan kandungan pearlite yang lebih besar dibandingkan dengan