• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Proses Belajar dan Daya Ingat Mencit Betina Galur Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Proses Belajar dan Daya Ingat Mencit Betina Galur Swiss Webster."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK INFUSA DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

Ratika, 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK Pembimbing II : Dr. Slamet Santosa, dr., M. Kes.

Fungsi kognitif otak mengalami penurunan antara lain karena proses penuaan. Berbagai upaya medis dilakukan untuk mengatasi keadaan ini, antara lain melalui konsumsi teh hijau. Teh hijau (Camellia sinensis L.) diduga mempunyai kemampuan untuk memperbaiki fungsi kognitif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa daun teh hijau terhadap proses belajar dan daya ingat mencit.

Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan coba yaitu mencit betina galur Swiss Webster dibagi dalam 4 kelompok perlakuan (n=6), kemudian diberi infusa teh hijau 0,65 g/kg BB; 2,60 g/kg BB; 5,20 g/kg BB; dan kontrol (akuades) selama 10 hari. Setiap 2 hari sekali mencit dites pada maze learning box. Data yang diamati adalah waktu tempuh mencit dari start box sampai goal box. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji Repeated Measurement ANOVA dengan = 0,05.

Hasil penelitian memperlihatkan persentase penurunan waktu tempuh yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis 0,65 g/kg BB (p<0,05) dan 2,60 g/kg BB (p<0,05); serta penurununan yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis 5,20 g/kg BB (p<0,01).

Kesimpulan penelitian adalah infusa daun teh hijau dapat meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF GREEN TEA (Camellia sinensis L.) LEAF INFUSION ON LEARNING PROCESS AND MEMORY ON FEMALE Swiss Webster MICE

Ratika, 2007, 1st Tutor : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK 2nd Tutor : Dr. Slamet Santosa, dr. , M. Kes.

Cognitive function of the brain decreasing with the aging process. Many medical trial has been tried to solve this problem, such as consuming green tea. Green tea (Camellia sinensis L.) trusted to be effective improving the cognitive function.

The aim of this experiment is to assess the effect of green tea (Camellia sinensis L.) leaf infusion on learning process and memory in mice.

This experiment is based on the real experimental prospective method using Random Complete Design with comparative characteristic. Female mice of Swiss Webster strain were devided into four groups (n=6). The treated groups were administered with green tea leaf infusion 0,65 g/kgBW; 2,60 g/kgBW; and 5,20 g/kgBW in 10 days. The control group weas administered with aquadest in 10 days. Every 2 days, mice were tested on the maze learning box.Observe the mice’s travel time from start box until goal area on maze learning box. Data was analyzed using repeated measurement ANOVA with = 0,05.

The result shows that decrease of travel time at 0,65 g/kgBW (p<0,05) and 2,60 g/kgBW (p<0,05) are significantly different with the control group; at 5,20 g/kgBW (p<0,01)) is very significantly different with the control group.

The conclusion is green tea leaf infusion increase the learning process and memory in mice.

(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 3

1.6 Metodologi ... 3

(6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Memori ... 5

2.1.1 Belajar ... 5

2.1.2 Memori (Daya Ingat) ... 6

2.1.2.1 Klasifikasi Ingatan ... 7

2.2 Neurotransmiter ... 10

2.2.1 Serotonin ... 11

2.2.2 Dopamin ... 12

2.3 Otak ... 13

2.4 Hipokampus dan Amigdala ... 15

2.4.1 Hipokampus ... 16

2.4.2 Amigdala ... 17

2.5 Teh ... 17

2.5.1 Taksonomi ... 18

2.5.2 Nama Lain Teh ... 19

2.5.3 Kandungan Kimia Pada Daun Teh ... 19

2.5.4 Klasifikasi Teh ... 21

2.5.5 Manfaat Teh ... 23

2.5.6 Proses Pengolahan Teh Hijau ... 23

2.6 L-Theanine ... 24

2.7 Pengaruh Teh Hijau Terhadap Proses Belajar dan Daya Ingat ... 26

2.8 Maze Learning... 27

2.8.1 Organ Sensori yang Berperan Pada Maze Leaning... 28

2.8.2 Macam-macam Pola Maze Leaning... 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 32

(7)

3.2.2 Bahan Uji ... 33

3.3 Metode Penelitian ... 33

3.3.1 Metode Penarikan Sampel ... 33

3.3.2 Variabel Penelitian ... 34

3.3.2.1 Variabel Perlakuan... 34

3.3.2.2 Variabel Respon... 34

3.3.3 Cara Pembuatan Infusa ... 34

3.3.4 Prosedur Penelitian ... 34

3.4 Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37

4.2 Uji hipotesis ... 41

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 47

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi pucuk daun teh (% berat kering)... 19 Tabel 4.1 Perbandingan penurunan waktu tempuh antar kelompok ... 37 Tabel 4.2 Hasil uji Repeated Measurement ANOVA perbandingan waktu antar

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses memori... 7

Gambar 2.2 Serotonin ... 11

Gambar 2.3 Mekanisme kerja serotonin pada sinaps ... 12

Gambar 2.4 Dopamin... 12

Gambar 2.5 Otak Manusia ... 14

Gambar 2.6 Hipokampus dan amigdala... 16

Gambar 2.7 Tanaman teh ... 17

Gambar 2.8 L-theanine ... 24

Gambar 2.9 L-theanine... 24

Gambar 2.10 Dopamine & Serotonin pathways ... 27

Gambar 2.11 T-maze... 30

(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Perhitungan dosis ... 47

LAMPIRAN 2 Tabel data hasil pengamatan ... 48

LAMPIRAN 3 Tabel rerata waktu tempuh... 50

LAMPIRAN 4 Tabel persentase penurunan waktu tempuh ... 52

LAMPIRAN 4 Hasil statistik ... 55

(12)

Lampiran 1

Perhitungan Dosis

L-Theanine = 1-2% dari berat kering (Andi,2006)

100 g daun teh hijau kering ~ 1-2 g L-Theanine

10 g daun teh hijau kering ~ 100 mg L-Theanine

Dosis efektif L-Theanine = 50-200 mg (Perrini, 2003)

3-4 cangkir teh hijau = 100-200 mg L-Theanine

o

Dosis 1 : 1 cangkir teh hijau (200 ml) ~ 50 mg L-Theanine

5 g daun teh hijau kering (5%)

o

Dosis 2 : 4 cangkir teh hijau (800 ml) ~ 200 mg L-Theanine

20 g daun teh hijau kering (20%)

o

Dosis 3 : 8 cangkir teh hijau (1600 ml) ~ 400 mg L-Theanine

40 g daun teh hijau kering (40%)

Faktor konversi dosis manusia ke dosis mencit = 0,0026

o

Dosis 1 : 5 g x 0,0026 = 13 mg / 20 gram BB = 650 mg / kg BB

0,65 g daun teh hijau kering / kg BB

o

Dosis 2 : 20 g x 0,0026 = 52 mg / 20 gram BB

2.600 mg / kg

BB

2,60 g daun teh hijau kering / kg BB

(13)

Lampiran 2

Data Hasil Pengamatan

Tabel 1 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades

Waktu Tempuh (detik)

Hari 2

Hari 4

Hari 6

Hari 8

Hari 10

No. Mencit

I

II

I

II

I

II

I

II

I

II

1

37

68

38

46

32

48

25

40

25

37

2

44

50

21

55

24

31

26

28

29

22

3

26

18

20

18

22

15

20

16

17

13

4

31

79

36

41

22

27

23

25

20

26

5

20

28

26

22

17

25

16

24

17

20

6

55

59

25

70

39

50

31

56

33

25

Tabel 2 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh

hijau dengan dosis 0,65 g/kg BB

Waktu Tempuh (detik)

Hari 2

Hari 4

Hari 6

Hari 8

Hari 10

No. Mencit

I

II

I

II

I

II

I

II

I

II

1

58

38

39

34

40

29

40

11

23

22

2

45

27

26

23

20

22

20

19

22

12

3

24

29

22

23

20

15

16

17

16

12

4

50

39

37

21

21

24

23

16

26

12

5

33

21

21

22

17

23

19

20

14

17

(14)

49

Tabel 3 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh

hijau dengan dosis 2,60 g/kg BB

Waktu Tempuh (detik)

Hari 2

Hari 4

Hari 6

Hari 8

Hari 10

No. Mencit

I

II

I

II

I

II

I

II

I

II

1

45

30

34

23

23

25

25

18

20

17

2

45

20

22

24

24

19

25

12

15

18

3

32

25

23

22

25

12

17

15

17

13

4

60

41

35

27

32

18

16

25

19

18

5

41

25

29

20

33

13

23

20

19

15

6

44

35

30

28

29

26

25

22

20

18

Tabel 4 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh

hijau dengan dosis 5,20 g/kg BB

Waktu Tempuh (detik)

Hari 2

Hari 4

Hari 6

Hari 8

Hari 10

No. Mencit

I

II

I

II

I

II

I

II

I

II

1

34

20

21

17

22

14

15

10

11

8

2

39

50

32

25

29

18

24

18

20

14

3

41

30

27

28

30

18

26

19

20

22

4

53

54

28

29

26

25

23

19

18

17

5

24

32

30

20

19

17

22

18

19

14

6

38

18

25

17

28

11

20

16

13

15

Ket :

Hari 2 : Pengamatan ke-1

Hari 4 : Pengamatan ke-2

Hari 6 : Pengamatan ke-3

Hari 8 : Pengamatan ke-4

(15)

Lampiran 3

Tabel rerata waktu tempuh

Tabel 5 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades

Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata

1 52,50 42,00 40,00 32,50 31,00 39,60

2 47,00 38,00 27,50 27,00 25,50 33,00

3 22,00 19,00 18,50 18,00 15,00 18,50

4 55,00 38,50 24,50 24,00 23,00 33,00

5 24,00 24,00 21,00 20,00 18,50 21,50

6 57,00 47,50 44,50 43,50 29,00 44,30

Rerata 42,92 34,83 29,33 27,50 23,67 31,65

Tabel 6 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau

dengan dosis 0,65 g/kg BB

Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata

1 48,00 36,50 34,50 25,50 22,50 33,40

2 36,00 24,50 21,00 19,50 17,00 23,60

3 26,50 22,50 17,50 16,50 14,00 19,40

4 44,50 29,00 22,50 19,50 19,00 26,90

5 27,00 21,50 20,00 19,50 15,50 20,70

(16)

51

Tabel 7 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau

dengan dosis 2,60 g/kg BB

Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata

1 37,50 28,50 24,00 21,50 18,50 26,00

2 32,50 23,00 21,50 18,50 16,50 22,40

3 28,50 22,50 18,50 16,00 15,00 20,10

4 50,50 31,00 25,00 20,50 18,50 29,10

5 33,00 24,50 23,00 21,50 17,00 23,80

6 39,50 29,00 27,50 23,50 19,00 27,70

Rerata 36,92 26,42 23,25 20,25 17,42 24,85

Tabel 8 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau

dengan dosis 5,20 g/kg BB

Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata

1 27,00 19,00 18,00 12,50 9,50 17,20

2 44,50 28,50 23,50 21,00 17,00 26,90

3 35,50 27,50 24,00 22,50 21,00 26,10

4 53,50 28,50 25,50 21,00 17,50 29,20

5 28,00 25,00 18,00 20,00 16,50 21,50

6 28,00 21,00 19,50 18,00 14,00 20,10

(17)

Lampiran 4

Tabel Perserntase Penurunan Waktu Tempuh

Rumus perhitungan penurunan persentase = (P

1

– Px) X 100%

P

1

Keterangan : P

1

= waktu tempuh pengamatan pertama

Px = waktu tempuh pengamatan ke-x (2, 3, 4, 5)

Tabel 9 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi

akuades

Penurunan waktu tempuh (%)

No mencit

I

II

III

IV

Rerata

1

20,00

23,81

38,10

40,95

30,71

2

19,15

41,49

42,55

45,74

37,23

3

13,64

15,91

18,18

31,82

19,89

4

30,00

55,45

56,36

58,18

50,00

5

0,00

12,50

16,67

22,92

13,02

6

16,67

21,93

23,68

49,12

27,85

(18)

53

Tabel 10 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi

infusa teh hijau dengan dosis 0,65 g/kg BB

Penurunan waktu tempuh (%)

No mencit

I

II

III

IV

Rerata

1

23,96

28,13

46,88

53,13

38,02

2

31,94

41,67

45,83

52,78

43,06

3

15,09

33,96

37,74

47,17

33,49

4

34,83

49,44

56,18

57,30

49,44

5

20,37

25,93

27,78

42,59

29,17

6

25,84

30,34

42,70

52,81

37,92

Rerata

25,34

34,91

42,85

50,96

38,52

Tabel 11 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi

infusa teh hijau dengan dosis 2,60 g/kg BB

Penurunan waktu tempuh (%)

No mencit

I

II

III

IV

Rerata

1

24,00

36,00

42,67

50,67

38,33

2

29,23

33,85

43,08

49,23

38,85

3

21,05

35,09

43,86

47,37

36,84

4

38,61

50,50

59,41

63,37

52,97

5

25,76

30,30

34,85

48,48

34,85

6

26,58

30,38

40,51

51,90

37,34

(19)

54

Tabel 12 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi

infusa teh hijau dengan dosis 5,20 g/kg BB

Penurunan waktu tempuh (%)

No mencit

I

II

III

IV

Rerata

1

29,63

33,33

53,70

64,81

45,37

2

35,96

47,19

52,81

61,80

49,44

3

22,54

32,39

36,62

40,85

33,10

4

46,73

52,34

60,75

67,29

56,78

5

10,71

35,71

28,57

41,07

29,02

6

25,00

30,36

35,71

50,00

35,27

Rerata

28,43

38,55

44,69

54,30

41,49

Keterangan :

I

: persentase penurunan hasil pengamatan kedua (hari ke-4) dibandingkan

dengan pengamatan pertama (hari ke-2)

II

: persentase penurunan hasil pengamatan ketiga (hari ke-6) dibandingkan

dengan pengamatan pertama (hari ke-2)

III

: persentase penurunan hasil pengamatan keempat (hari ke-8)

dibandingkan dengan pengamatan pertama (hari ke-2)

IV

: persentase penurunan hasil pengamatan kelima (hari ke-10) dibandingkan

(20)

Lampiran 5

Hasil Statistik

Estimates

Measure: persen

29.784

a

5.779

13.740

45.828

38.516

a

3.184

29.676

47.356

39.865

a

2.999

31.538

48.191

41.495

a

4.406

29.263

53.726

plakuan

1

2

3

4

Mean

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

95% Confidence Interval

Covariates appearing in the model are evaluated at the

following values: subject = 3.50.

(21)

56

Pairwise Comparisons

Measure: persen

-8.732* 2.613 .029 -15.988 -1.476

-10.080* 3.347 .039 -19.374 -.786

-11.710* 1.558 .002 -16.037 -7.384

8.732* 2.613 .029 1.476 15.988

-1.348 1.500 .420 -5.513 2.817

-2.978 1.412 .103 -6.900 .943

10.080* 3.347 .039 .786 19.374

1.348 1.500 .420 -2.817 5.513

-1.630 2.079 .477 -7.402 4.142

11.710* 1.558 .002 7.384 16.037

2.978 1.412 .103 -.943 6.900

1.630 2.079 .477 -4.142 7.402

(J) plakuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (I) plakuan 1 2 3 4 Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Differencea

Based on estimated marginal means

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

a.

Multivariate Tests

.972 22.882a 3.000 2.000 .042 .972

.028 22.882a 3.000 2.000 .042 .972

34.324 22.882a 3.000 2.000 .042 .972

34.324 22.882a 3.000 2.000 .042 .972

Pillai's trace

Wilks' lambda

Hotelling's trace

Roy's largest root

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

(22)

Lampiran 6

Foto Cara Kerja

24 ekor mencit

Aklimatisasi selama 7 hari

Dibagi menjadi 4 kelompok (n=6)

(23)

58

Kontrol

(akuades)

Infusa daun

teh hijau

(2,60 g/kg BB)

Infusa daun

teh hijau

(0,65 g/kg BB)

Infusa daun

teh hijau

(5,20 g/kg BB)

Perlakuan p.o 0,5 ml 1x sehari, 10 hari

(24)

59

Start box

10 detik

(25)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratika

NRP : 0410165

Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 12 Maret 1986

Alamat : Jl. Tarian Raya Timur blok J no. 19, Jakarta 14250

Riwayat Pendidikan :

• SD Tunas Karya I, Jakarta Utara, lulus tahun 1998

• SMP Tunas Karya, Jakarta Utara, lulus tahun 2001

• SMUK 5 BPK Penabur, Jakarta Utara, lulus tahun 2004

• Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung,

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Dengan bertambahnya usia, tubuh mengalami proses penuaan termasuk otak

akan mengalami perubahan fungsi intelektual. Perubahan intelektual dapat berupa

sulit mengingat kembali, berkurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan

dan bertindak (lebih lamban) (Lily D Sidiarto, 1999).

Para ahli kesehatan telah lama mencari suatu cara untuk mengatasi masalah

penurunan fungsi intelektual tersebut, antara lain melalui penggunaan bahan –

bahan alam. Teh hijau (Camellia sinensis L.) dipercaya mempunyai kemampuan

untuk memperbaiki daya ingat dan berbagai manfaat kesehatan lainnya seperti

menurunkan kolesterol, mencegah kanker, mengurangi berat badan, dan

meningkatkan respon imun (Schlundt, 2006).

Kandungan teh antara lain substansi fenol (polifenol, flavonol), substansia

non-fenol (karbohidrat, alkaloid, klorofil dan zat warna lain, protein dan asam-asam

amino, asam organik, substansia resin, vitamin, mineral), substansia penyebab

aroma rasa (fraksi karboksilat, fraksi fenolat, fraksi karbonil, fraksi netral bebas

karbonil), dan enzim-enzim (Andi Nur Alam Syah, 2006).

Sudah banyak penelitian yang menunjukkan manfaat teh hijau bagi kesehatan.

Diduga asam amino L-theanine (gamma – ethylamino – L – glutamic acid ) yang

terdapat pada daun teh hijau mempunyai efek meningkatkan daya ingat (Perrini,

2003; Andi Nur Alam Syah, 2006).

L-theanine merupakan asam amino utama dalam teh hijau dan membentuk

50% dari asam amino bebas daun teh hijau. Terdapat 1- 2 % asam amino dari

berat kering daun teh hijau. Efek L-theanine terhadap proses belajar dan daya

(27)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai

berikut :

• Apakah teh hijau meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit betina

galur Swiss Webster.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari salah satu bahan alam

yang dapat meningkatkan proses belajar dan daya ingat.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa daun teh hijau

terhadap proses belajar dan daya ingat mencit.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam

bidang Farmakologi tentang efek daun teh hijau terhadap proses belajar dan daya

(28)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan

daun teh hijau untuk meningkatkan proses belajar dan daya ingat.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran :

Teh hijau mengandung L-theanine yang memiliki efek kerja meningkatkan

serotonin dan dopamin yang merupakan transmiter otak, sehingga terjadi

peningkatan fasilitasi penjalaran sinaps. Hal ini menyebabkan peningkatan proses

belajar dan daya ingat (Nathan, dkk, 2006; Brunton, dkk, 2006: Guyton & Hall,

1997).

1.5.2 Hipotesis

Infusa daun teh Hijau (Camellia sinensis L.) dapat meningkatkan proses

belajar dan daya ingat mencit betina galur Swiss-Webster.

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan

dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif terhadap 4 kelompok

betina galur Swiss Webster. Data yang diamati adalah waktu yang diperlukan

mencit (detik) mulai dari start box sampai mencapai makanan (pellet) di goal area

pada Maze Learning Box.

(29)

4

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi : laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha

(30)
(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Teh hijau meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit.

5.2 Saran

Dilakukan percobaan lanjutan dengan menggunakan sediaan ekstrak.

Dilakukan percobaan dengan waktu perlakuan yang lebih lama.

Dilakukan percobaan untuk mengetahui kadar L-theanine pada setiap jenis

(32)

Daftar Pustaka

Anderson J.R. 1999. Perspectives on Learning and Memory. In J.R. Anderson ed.: Learning and Memory : An Integrated Approach. Second edition. USA : John Wiley & sons, Inc. p.1, 30-1,95-6

Andi Nur Alam Syah. 2006. Sehat Dengan Ramuan Tradisional : Taklukan

Penyakit Dengan Teh Hijau. Jakarta : Agromedia Pustaka. hal. 5, 12, 20-22, 24-27, 30-32, 47-57, 59-61, 81, 91, 94-99.

BBC News. 1999. Health scientists cut their mobile phone use.

http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/288245.stm. 28 Januari 2008.

Bruneton J. 1999. Pharmacognosy : Phytochemistry Medical Plant. 2nd edition.

Paris: Lavoisier Publishing. Page: 1075

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Dirjen POM. hal. 9

Dorland W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC. hal. 667

Drug Development Technology. 1996. Cross section of the human brain showing

dopamine and serotonin pathways.

http://www.drugdevelopment-technology.com/projects/bifeprunox/bifeprunox3.html. 25 Novemnber 2007

Fulder S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka. hal. 43-4

Ganong W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. hal. 255-6, 259, 261

Granner D.K. 2003. Hormon Medula Adrenal. In R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell ed. : Biokimia Harper. Jakarta : EGC. hal. 561

Greatvista Chemicals. 2005. L-theanine.

(33)

44

Hellweg R., Lohmann P., Roman H., Kuhl A., Riepe M. R. 2005. Spatial

navigation in complex and radial mazes in APP23 animals and neurotrophin signaling as a biological marker of early impairment.

http://www.learnmem.org/cgi/content/full/13/1/63. 1 Desember 2007

Hernani, Mono Rahardjo. 2006. Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta :

Penebar Swadaya. hal. 69

Iskandar Japardi. 2002. Learning and Memory.

http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi18.pdf. 25 November 2007

IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia : Teh.

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=159. 25 November 2007

Lily D Sidiarto.1999. Penanggulangan mudah-lupa dan kepikunan. Majalah

Kedokteran Indonesia (The Journal of the Indonesian Medical Association), 12(49) : 523 – 6

Kalis L. 2005. Reading Some New Tea Leaves.

http://appserv.pace.edu/execute/page.cfm?doc_id=15386. 1 Desember 2007

Marx M.H. 1969. Learning Processes. In M.H. Marx ed. : Learning : Processes. USA : The Macmillan Company. p. 4

Memmler, Cohen, Wood. 1996. Structure & Function of the Human Body. Sixth edition. Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers. p. 119-120

Nathan P.J., Lu K., Gray M., Oliver C. 2006. The Neuropharmacology of L-Theanine (N-ethyl-L-Glutamine) : A Possible Neuroprotective and

Cognitive Enhancing Agent. Journal of Herbal Pharmacotherapy, 2(6) :

21-30

(34)

45

Perrini C. 2003.L-Theanine: How a Unique Anxiety Reducer and Mood Enhancer

Increases Alpha Waves and Alertness.

http://www.web-us.com/l-theanine_anxiety_reducer.htm. 12 Maret 2007

Powledge T.M. 2002. Beating Abuse. http://www.chemistryexplained.com/Ne-Nu/Neurotransmitters.html. 3 Desember 2007

Salian V. M. 2007. Tea (Camellia sinensis).

http://sliceoftheday.wordpress.com/2007/02/. 25 November 2007

Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. 2001. Farmakoterapi dalam neurologi.

Jakarta : Salemba Medika. hal. 21

Sanders-Bush E. & Mayer S.E. 2006. 5-Hydroxytryptamine (Serotonin) : Receptor Agonist and Antagonist. In Brunton L. L., Kazo J. S., Parker K. L. ed. :Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. eleventh edition. USA : Mc. Graw Hill. p. 297

Schlundt D. 2006. Green tea and Memory.

http://healthpsych.psy.vanderbilt.edu/MemoryTea.htm. 27 April 2007

Schmidt R. F. & Thews G. 1980. Human Physiology. New York :

Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p. 66-7, 164-8

Setiawan Dalimartha. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta:

Trubus Agriwidya. hal. 150

Sherwood L. 2004. Human Physiology : From Cells to Systems. Fifth edition.

USA : Brooks/Cole – Thomson Learning. p. 146, 157, 159

Snell R. S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 3. Edisi 3. Jakarta : EGC. hal.103-4

(35)

46

Venusri Latif. 2006. Cara Memori Bekerja. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/032006/06/0905.htm. 2 Agustus 2007.

White A.M. 2004. What Happened? Alcohol, Memory Blackouts, and the Brain. http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh27-2/186-196.htm. 3 Desember 2007

Wikipedia. 2007. Theanine. http://en.wikipedia.org/wiki/Theanine. 8 Maret 2007

Woodworth R. S. & Schlosberg H. 1954. Maze Learning. In Robert S.W. &

Harold S. eds.: Experimental Psychology. Revised Edition. New York.

p. 614-6, 618

Yokogoshi H., Kobayashi M., Mochizuki M., Terashima T. 1998. Effect of theanine, r-glutamylethylamide, on brain monoamines and striatal dopamine

Gambar

Tabel 1 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades
Tabel 3 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh
Tabel 5 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades
Tabel 7 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau
+4

Referensi

Dokumen terkait

drldjurb relba@p troL. n/senyava

Puji syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas hikmat dan akal budi yang Ia anugerahkan semata, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Prosiding sebagai bentuk publikasi tertulis diharapkan akan menjadi salah satu sumber pengetahuan akurat bagi pihak- pihak yang akan menggunakannya di masa yang akan datang..

Hubungan korelatif anatara seks dan agama memiliki dua sisi yaitu ; Agama memandang bahwa persoalan seksualitas sebagai persoalan yang harus dijauhi, hal ini dikarenakan

Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayy ū m, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”!. • Al-Ahad

Dari sini sangat jelas, bahwa dengan adanya sistem bunga, distribusi uang tidak akan merata, tidak ada keadilan, yang bisa menikmati hanya mereka yang mempunyai modal yang

Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) para kolonialisme Belanda membentuk politik ekonomi di tanah Nusantara yang programnya hanya membuat tipu daya terhadap rakyat

Sebagai konsekuensi dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pembebanan Hak Tanggungan atas bangunan, tanaman, dan hasil karya yang merupakan satu kesatuan dengan tanah