ABSTRAK
EFEK INFUSA DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster
Ratika, 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK Pembimbing II : Dr. Slamet Santosa, dr., M. Kes.
Fungsi kognitif otak mengalami penurunan antara lain karena proses penuaan. Berbagai upaya medis dilakukan untuk mengatasi keadaan ini, antara lain melalui konsumsi teh hijau. Teh hijau (Camellia sinensis L.) diduga mempunyai kemampuan untuk memperbaiki fungsi kognitif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa daun teh hijau terhadap proses belajar dan daya ingat mencit.
Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan coba yaitu mencit betina galur Swiss Webster dibagi dalam 4 kelompok perlakuan (n=6), kemudian diberi infusa teh hijau 0,65 g/kg BB; 2,60 g/kg BB; 5,20 g/kg BB; dan kontrol (akuades) selama 10 hari. Setiap 2 hari sekali mencit dites pada maze learning box. Data yang diamati adalah waktu tempuh mencit dari start box sampai goal box. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji Repeated Measurement ANOVA dengan = 0,05.
Hasil penelitian memperlihatkan persentase penurunan waktu tempuh yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis 0,65 g/kg BB (p<0,05) dan 2,60 g/kg BB (p<0,05); serta penurununan yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis 5,20 g/kg BB (p<0,01).
Kesimpulan penelitian adalah infusa daun teh hijau dapat meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit.
ABSTRACT
THE EFFECT OF GREEN TEA (Camellia sinensis L.) LEAF INFUSION ON LEARNING PROCESS AND MEMORY ON FEMALE Swiss Webster MICE
Ratika, 2007, 1st Tutor : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., M.S., AFK 2nd Tutor : Dr. Slamet Santosa, dr. , M. Kes.
Cognitive function of the brain decreasing with the aging process. Many medical trial has been tried to solve this problem, such as consuming green tea. Green tea (Camellia sinensis L.) trusted to be effective improving the cognitive function.
The aim of this experiment is to assess the effect of green tea (Camellia sinensis L.) leaf infusion on learning process and memory in mice.
This experiment is based on the real experimental prospective method using Random Complete Design with comparative characteristic. Female mice of Swiss Webster strain were devided into four groups (n=6). The treated groups were administered with green tea leaf infusion 0,65 g/kgBW; 2,60 g/kgBW; and 5,20 g/kgBW in 10 days. The control group weas administered with aquadest in 10 days. Every 2 days, mice were tested on the maze learning box.Observe the mice’s travel time from start box until goal area on maze learning box. Data was analyzed using repeated measurement ANOVA with = 0,05.
The result shows that decrease of travel time at 0,65 g/kgBW (p<0,05) and 2,60 g/kgBW (p<0,05) are significantly different with the control group; at 5,20 g/kgBW (p<0,01)) is very significantly different with the control group.
The conclusion is green tea leaf infusion increase the learning process and memory in mice.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 3
1.6 Metodologi ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar dan Memori ... 5
2.1.1 Belajar ... 5
2.1.2 Memori (Daya Ingat) ... 6
2.1.2.1 Klasifikasi Ingatan ... 7
2.2 Neurotransmiter ... 10
2.2.1 Serotonin ... 11
2.2.2 Dopamin ... 12
2.3 Otak ... 13
2.4 Hipokampus dan Amigdala ... 15
2.4.1 Hipokampus ... 16
2.4.2 Amigdala ... 17
2.5 Teh ... 17
2.5.1 Taksonomi ... 18
2.5.2 Nama Lain Teh ... 19
2.5.3 Kandungan Kimia Pada Daun Teh ... 19
2.5.4 Klasifikasi Teh ... 21
2.5.5 Manfaat Teh ... 23
2.5.6 Proses Pengolahan Teh Hijau ... 23
2.6 L-Theanine ... 24
2.7 Pengaruh Teh Hijau Terhadap Proses Belajar dan Daya Ingat ... 26
2.8 Maze Learning... 27
2.8.1 Organ Sensori yang Berperan Pada Maze Leaning... 28
2.8.2 Macam-macam Pola Maze Leaning... 30
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 32
3.2.2 Bahan Uji ... 33
3.3 Metode Penelitian ... 33
3.3.1 Metode Penarikan Sampel ... 33
3.3.2 Variabel Penelitian ... 34
3.3.2.1 Variabel Perlakuan... 34
3.3.2.2 Variabel Respon... 34
3.3.3 Cara Pembuatan Infusa ... 34
3.3.4 Prosedur Penelitian ... 34
3.4 Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 37
4.2 Uji hipotesis ... 41
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN ... 47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi pucuk daun teh (% berat kering)... 19 Tabel 4.1 Perbandingan penurunan waktu tempuh antar kelompok ... 37 Tabel 4.2 Hasil uji Repeated Measurement ANOVA perbandingan waktu antar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses memori... 7
Gambar 2.2 Serotonin ... 11
Gambar 2.3 Mekanisme kerja serotonin pada sinaps ... 12
Gambar 2.4 Dopamin... 12
Gambar 2.5 Otak Manusia ... 14
Gambar 2.6 Hipokampus dan amigdala... 16
Gambar 2.7 Tanaman teh ... 17
Gambar 2.8 L-theanine ... 24
Gambar 2.9 L-theanine... 24
Gambar 2.10 Dopamine & Serotonin pathways ... 27
Gambar 2.11 T-maze... 30
DAFTAR GRAFIK
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Perhitungan dosis ... 47
LAMPIRAN 2 Tabel data hasil pengamatan ... 48
LAMPIRAN 3 Tabel rerata waktu tempuh... 50
LAMPIRAN 4 Tabel persentase penurunan waktu tempuh ... 52
LAMPIRAN 4 Hasil statistik ... 55
Lampiran 1
Perhitungan Dosis
L-Theanine = 1-2% dari berat kering (Andi,2006)
100 g daun teh hijau kering ~ 1-2 g L-Theanine
10 g daun teh hijau kering ~ 100 mg L-Theanine
Dosis efektif L-Theanine = 50-200 mg (Perrini, 2003)
3-4 cangkir teh hijau = 100-200 mg L-Theanine
o
Dosis 1 : 1 cangkir teh hijau (200 ml) ~ 50 mg L-Theanine
5 g daun teh hijau kering (5%)
o
Dosis 2 : 4 cangkir teh hijau (800 ml) ~ 200 mg L-Theanine
20 g daun teh hijau kering (20%)
o
Dosis 3 : 8 cangkir teh hijau (1600 ml) ~ 400 mg L-Theanine
40 g daun teh hijau kering (40%)
Faktor konversi dosis manusia ke dosis mencit = 0,0026
o
Dosis 1 : 5 g x 0,0026 = 13 mg / 20 gram BB = 650 mg / kg BB
0,65 g daun teh hijau kering / kg BB
o
Dosis 2 : 20 g x 0,0026 = 52 mg / 20 gram BB
2.600 mg / kg
BB
2,60 g daun teh hijau kering / kg BB
Lampiran 2
Data Hasil Pengamatan
Tabel 1 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades
Waktu Tempuh (detik)
Hari 2
Hari 4
Hari 6
Hari 8
Hari 10
No. Mencit
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
1
37
68
38
46
32
48
25
40
25
37
2
44
50
21
55
24
31
26
28
29
22
3
26
18
20
18
22
15
20
16
17
13
4
31
79
36
41
22
27
23
25
20
26
5
20
28
26
22
17
25
16
24
17
20
6
55
59
25
70
39
50
31
56
33
25
Tabel 2 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh
hijau dengan dosis 0,65 g/kg BB
Waktu Tempuh (detik)
Hari 2
Hari 4
Hari 6
Hari 8
Hari 10
No. Mencit
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
1
58
38
39
34
40
29
40
11
23
22
2
45
27
26
23
20
22
20
19
22
12
3
24
29
22
23
20
15
16
17
16
12
4
50
39
37
21
21
24
23
16
26
12
5
33
21
21
22
17
23
19
20
14
17
49
Tabel 3 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh
hijau dengan dosis 2,60 g/kg BB
Waktu Tempuh (detik)
Hari 2
Hari 4
Hari 6
Hari 8
Hari 10
No. Mencit
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
1
45
30
34
23
23
25
25
18
20
17
2
45
20
22
24
24
19
25
12
15
18
3
32
25
23
22
25
12
17
15
17
13
4
60
41
35
27
32
18
16
25
19
18
5
41
25
29
20
33
13
23
20
19
15
6
44
35
30
28
29
26
25
22
20
18
Tabel 4 Hasil pengamatan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh
hijau dengan dosis 5,20 g/kg BB
Waktu Tempuh (detik)
Hari 2
Hari 4
Hari 6
Hari 8
Hari 10
No. Mencit
I
II
I
II
I
II
I
II
I
II
1
34
20
21
17
22
14
15
10
11
8
2
39
50
32
25
29
18
24
18
20
14
3
41
30
27
28
30
18
26
19
20
22
4
53
54
28
29
26
25
23
19
18
17
5
24
32
30
20
19
17
22
18
19
14
6
38
18
25
17
28
11
20
16
13
15
Ket :
Hari 2 : Pengamatan ke-1
Hari 4 : Pengamatan ke-2
Hari 6 : Pengamatan ke-3
Hari 8 : Pengamatan ke-4
Lampiran 3
Tabel rerata waktu tempuh
Tabel 5 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi akuades
Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata
1 52,50 42,00 40,00 32,50 31,00 39,60
2 47,00 38,00 27,50 27,00 25,50 33,00
3 22,00 19,00 18,50 18,00 15,00 18,50
4 55,00 38,50 24,50 24,00 23,00 33,00
5 24,00 24,00 21,00 20,00 18,50 21,50
6 57,00 47,50 44,50 43,50 29,00 44,30
Rerata 42,92 34,83 29,33 27,50 23,67 31,65
Tabel 6 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau
dengan dosis 0,65 g/kg BB
Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata
1 48,00 36,50 34,50 25,50 22,50 33,40
2 36,00 24,50 21,00 19,50 17,00 23,60
3 26,50 22,50 17,50 16,50 14,00 19,40
4 44,50 29,00 22,50 19,50 19,00 26,90
5 27,00 21,50 20,00 19,50 15,50 20,70
51
Tabel 7 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau
dengan dosis 2,60 g/kg BB
Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata
1 37,50 28,50 24,00 21,50 18,50 26,00
2 32,50 23,00 21,50 18,50 16,50 22,40
3 28,50 22,50 18,50 16,00 15,00 20,10
4 50,50 31,00 25,00 20,50 18,50 29,10
5 33,00 24,50 23,00 21,50 17,00 23,80
6 39,50 29,00 27,50 23,50 19,00 27,70
Rerata 36,92 26,42 23,25 20,25 17,42 24,85
Tabel 8 Rerata waktu tempuh kelompok mencit yang diberi infusa teh hijau
dengan dosis 5,20 g/kg BB
Rerata Waktu Tempuh (detik) No. Mencit Pengamatan ke-1 Pengamatan ke-2 Pengamatan ke-3 Pengamatan ke-4 Pengamatan ke-5 Rerata
1 27,00 19,00 18,00 12,50 9,50 17,20
2 44,50 28,50 23,50 21,00 17,00 26,90
3 35,50 27,50 24,00 22,50 21,00 26,10
4 53,50 28,50 25,50 21,00 17,50 29,20
5 28,00 25,00 18,00 20,00 16,50 21,50
6 28,00 21,00 19,50 18,00 14,00 20,10
Lampiran 4
Tabel Perserntase Penurunan Waktu Tempuh
Rumus perhitungan penurunan persentase = (P
1– Px) X 100%
P
1Keterangan : P
1= waktu tempuh pengamatan pertama
Px = waktu tempuh pengamatan ke-x (2, 3, 4, 5)
Tabel 9 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi
akuades
Penurunan waktu tempuh (%)
No mencit
I
II
III
IV
Rerata
1
20,00
23,81
38,10
40,95
30,71
2
19,15
41,49
42,55
45,74
37,23
3
13,64
15,91
18,18
31,82
19,89
4
30,00
55,45
56,36
58,18
50,00
5
0,00
12,50
16,67
22,92
13,02
6
16,67
21,93
23,68
49,12
27,85
53
Tabel 10 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi
infusa teh hijau dengan dosis 0,65 g/kg BB
Penurunan waktu tempuh (%)
No mencit
I
II
III
IV
Rerata
1
23,96
28,13
46,88
53,13
38,02
2
31,94
41,67
45,83
52,78
43,06
3
15,09
33,96
37,74
47,17
33,49
4
34,83
49,44
56,18
57,30
49,44
5
20,37
25,93
27,78
42,59
29,17
6
25,84
30,34
42,70
52,81
37,92
Rerata
25,34
34,91
42,85
50,96
38,52
Tabel 11 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi
infusa teh hijau dengan dosis 2,60 g/kg BB
Penurunan waktu tempuh (%)
No mencit
I
II
III
IV
Rerata
1
24,00
36,00
42,67
50,67
38,33
2
29,23
33,85
43,08
49,23
38,85
3
21,05
35,09
43,86
47,37
36,84
4
38,61
50,50
59,41
63,37
52,97
5
25,76
30,30
34,85
48,48
34,85
6
26,58
30,38
40,51
51,90
37,34
54
Tabel 12 Persentase penurunan waktu tempuh kelompok mencit yang diberi
infusa teh hijau dengan dosis 5,20 g/kg BB
Penurunan waktu tempuh (%)
No mencit
I
II
III
IV
Rerata
1
29,63
33,33
53,70
64,81
45,37
2
35,96
47,19
52,81
61,80
49,44
3
22,54
32,39
36,62
40,85
33,10
4
46,73
52,34
60,75
67,29
56,78
5
10,71
35,71
28,57
41,07
29,02
6
25,00
30,36
35,71
50,00
35,27
Rerata
28,43
38,55
44,69
54,30
41,49
Keterangan :
I
: persentase penurunan hasil pengamatan kedua (hari ke-4) dibandingkan
dengan pengamatan pertama (hari ke-2)
II
: persentase penurunan hasil pengamatan ketiga (hari ke-6) dibandingkan
dengan pengamatan pertama (hari ke-2)
III
: persentase penurunan hasil pengamatan keempat (hari ke-8)
dibandingkan dengan pengamatan pertama (hari ke-2)
IV
: persentase penurunan hasil pengamatan kelima (hari ke-10) dibandingkan
Lampiran 5
Hasil Statistik
Estimates
Measure: persen
29.784
a5.779
13.740
45.828
38.516
a3.184
29.676
47.356
39.865
a2.999
31.538
48.191
41.495
a4.406
29.263
53.726
plakuan
1
2
3
4
Mean
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence Interval
Covariates appearing in the model are evaluated at the
following values: subject = 3.50.
56
Pairwise Comparisons
Measure: persen
-8.732* 2.613 .029 -15.988 -1.476
-10.080* 3.347 .039 -19.374 -.786
-11.710* 1.558 .002 -16.037 -7.384
8.732* 2.613 .029 1.476 15.988
-1.348 1.500 .420 -5.513 2.817
-2.978 1.412 .103 -6.900 .943
10.080* 3.347 .039 .786 19.374
1.348 1.500 .420 -2.817 5.513
-1.630 2.079 .477 -7.402 4.142
11.710* 1.558 .002 7.384 16.037
2.978 1.412 .103 -.943 6.900
1.630 2.079 .477 -4.142 7.402
(J) plakuan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 (I) plakuan 1 2 3 4 Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Differencea
Based on estimated marginal means
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).
a.
Multivariate Tests
.972 22.882a 3.000 2.000 .042 .972
.028 22.882a 3.000 2.000 .042 .972
34.324 22.882a 3.000 2.000 .042 .972
34.324 22.882a 3.000 2.000 .042 .972
Pillai's trace
Wilks' lambda
Hotelling's trace
Roy's largest root
Value F Hypothesis df Error df Sig.
Partial Eta Squared
Lampiran 6
Foto Cara Kerja
24 ekor mencit
Aklimatisasi selama 7 hari
Dibagi menjadi 4 kelompok (n=6)
58
Kontrol
(akuades)
Infusa daun
teh hijau
(2,60 g/kg BB)
Infusa daun
teh hijau
(0,65 g/kg BB)
Infusa daun
teh hijau
(5,20 g/kg BB)
Perlakuan p.o 0,5 ml 1x sehari, 10 hari
59
Start box
10 detik
RIWAYAT HIDUP
Nama : Ratika
NRP : 0410165
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 12 Maret 1986
Alamat : Jl. Tarian Raya Timur blok J no. 19, Jakarta 14250
Riwayat Pendidikan :
• SD Tunas Karya I, Jakarta Utara, lulus tahun 1998
• SMP Tunas Karya, Jakarta Utara, lulus tahun 2001
• SMUK 5 BPK Penabur, Jakarta Utara, lulus tahun 2004
• Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Dengan bertambahnya usia, tubuh mengalami proses penuaan termasuk otak
akan mengalami perubahan fungsi intelektual. Perubahan intelektual dapat berupa
sulit mengingat kembali, berkurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan
dan bertindak (lebih lamban) (Lily D Sidiarto, 1999).
Para ahli kesehatan telah lama mencari suatu cara untuk mengatasi masalah
penurunan fungsi intelektual tersebut, antara lain melalui penggunaan bahan –
bahan alam. Teh hijau (Camellia sinensis L.) dipercaya mempunyai kemampuan
untuk memperbaiki daya ingat dan berbagai manfaat kesehatan lainnya seperti
menurunkan kolesterol, mencegah kanker, mengurangi berat badan, dan
meningkatkan respon imun (Schlundt, 2006).
Kandungan teh antara lain substansi fenol (polifenol, flavonol), substansia
non-fenol (karbohidrat, alkaloid, klorofil dan zat warna lain, protein dan asam-asam
amino, asam organik, substansia resin, vitamin, mineral), substansia penyebab
aroma rasa (fraksi karboksilat, fraksi fenolat, fraksi karbonil, fraksi netral bebas
karbonil), dan enzim-enzim (Andi Nur Alam Syah, 2006).
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan manfaat teh hijau bagi kesehatan.
Diduga asam amino L-theanine (gamma – ethylamino – L – glutamic acid ) yang
terdapat pada daun teh hijau mempunyai efek meningkatkan daya ingat (Perrini,
2003; Andi Nur Alam Syah, 2006).
L-theanine merupakan asam amino utama dalam teh hijau dan membentuk
50% dari asam amino bebas daun teh hijau. Terdapat 1- 2 % asam amino dari
berat kering daun teh hijau. Efek L-theanine terhadap proses belajar dan daya
2
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai
berikut :
• Apakah teh hijau meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit betina
galur Swiss Webster.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari salah satu bahan alam
yang dapat meningkatkan proses belajar dan daya ingat.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa daun teh hijau
terhadap proses belajar dan daya ingat mencit.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam
bidang Farmakologi tentang efek daun teh hijau terhadap proses belajar dan daya
3
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan
daun teh hijau untuk meningkatkan proses belajar dan daya ingat.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran :
Teh hijau mengandung L-theanine yang memiliki efek kerja meningkatkan
serotonin dan dopamin yang merupakan transmiter otak, sehingga terjadi
peningkatan fasilitasi penjalaran sinaps. Hal ini menyebabkan peningkatan proses
belajar dan daya ingat (Nathan, dkk, 2006; Brunton, dkk, 2006: Guyton & Hall,
1997).
1.5.2 Hipotesis
Infusa daun teh Hijau (Camellia sinensis L.) dapat meningkatkan proses
belajar dan daya ingat mencit betina galur Swiss-Webster.
1.6 Metodologi
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan
dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif terhadap 4 kelompok
betina galur Swiss Webster. Data yang diamati adalah waktu yang diperlukan
mencit (detik) mulai dari start box sampai mencapai makanan (pellet) di goal area
pada Maze Learning Box.
4
1.7 Lokasi dan Waktu
Lokasi : laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Teh hijau meningkatkan proses belajar dan daya ingat mencit.
5.2 Saran
Dilakukan percobaan lanjutan dengan menggunakan sediaan ekstrak.
Dilakukan percobaan dengan waktu perlakuan yang lebih lama.
Dilakukan percobaan untuk mengetahui kadar L-theanine pada setiap jenis
Daftar Pustaka
Anderson J.R. 1999. Perspectives on Learning and Memory. In J.R. Anderson ed.: Learning and Memory : An Integrated Approach. Second edition. USA : John Wiley & sons, Inc. p.1, 30-1,95-6
Andi Nur Alam Syah. 2006. Sehat Dengan Ramuan Tradisional : Taklukan
Penyakit Dengan Teh Hijau. Jakarta : Agromedia Pustaka. hal. 5, 12, 20-22, 24-27, 30-32, 47-57, 59-61, 81, 91, 94-99.
BBC News. 1999. Health scientists cut their mobile phone use.
http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/288245.stm. 28 Januari 2008.
Bruneton J. 1999. Pharmacognosy : Phytochemistry Medical Plant. 2nd edition.
Paris: Lavoisier Publishing. Page: 1075
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Dirjen POM. hal. 9
Dorland W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC. hal. 667
Drug Development Technology. 1996. Cross section of the human brain showing
dopamine and serotonin pathways.
http://www.drugdevelopment-technology.com/projects/bifeprunox/bifeprunox3.html. 25 Novemnber 2007
Fulder S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka. hal. 43-4
Ganong W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. hal. 255-6, 259, 261
Granner D.K. 2003. Hormon Medula Adrenal. In R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell ed. : Biokimia Harper. Jakarta : EGC. hal. 561
Greatvista Chemicals. 2005. L-theanine.
44
Hellweg R., Lohmann P., Roman H., Kuhl A., Riepe M. R. 2005. Spatial
navigation in complex and radial mazes in APP23 animals and neurotrophin signaling as a biological marker of early impairment.
http://www.learnmem.org/cgi/content/full/13/1/63. 1 Desember 2007
Hernani, Mono Rahardjo. 2006. Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta :
Penebar Swadaya. hal. 69
Iskandar Japardi. 2002. Learning and Memory.
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi18.pdf. 25 November 2007
IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia : Teh.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=159. 25 November 2007
Lily D Sidiarto.1999. Penanggulangan mudah-lupa dan kepikunan. Majalah
Kedokteran Indonesia (The Journal of the Indonesian Medical Association), 12(49) : 523 – 6
Kalis L. 2005. Reading Some New Tea Leaves.
http://appserv.pace.edu/execute/page.cfm?doc_id=15386. 1 Desember 2007
Marx M.H. 1969. Learning Processes. In M.H. Marx ed. : Learning : Processes. USA : The Macmillan Company. p. 4
Memmler, Cohen, Wood. 1996. Structure & Function of the Human Body. Sixth edition. Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers. p. 119-120
Nathan P.J., Lu K., Gray M., Oliver C. 2006. The Neuropharmacology of L-Theanine (N-ethyl-L-Glutamine) : A Possible Neuroprotective and
Cognitive Enhancing Agent. Journal of Herbal Pharmacotherapy, 2(6) :
21-30
45
Perrini C. 2003.L-Theanine: How a Unique Anxiety Reducer and Mood Enhancer
Increases Alpha Waves and Alertness.
http://www.web-us.com/l-theanine_anxiety_reducer.htm. 12 Maret 2007
Powledge T.M. 2002. Beating Abuse. http://www.chemistryexplained.com/Ne-Nu/Neurotransmitters.html. 3 Desember 2007
Salian V. M. 2007. Tea (Camellia sinensis).
http://sliceoftheday.wordpress.com/2007/02/. 25 November 2007
Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. 2001. Farmakoterapi dalam neurologi.
Jakarta : Salemba Medika. hal. 21
Sanders-Bush E. & Mayer S.E. 2006. 5-Hydroxytryptamine (Serotonin) : Receptor Agonist and Antagonist. In Brunton L. L., Kazo J. S., Parker K. L. ed. :Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. eleventh edition. USA : Mc. Graw Hill. p. 297
Schlundt D. 2006. Green tea and Memory.
http://healthpsych.psy.vanderbilt.edu/MemoryTea.htm. 27 April 2007
Schmidt R. F. & Thews G. 1980. Human Physiology. New York :
Springer-Verlag Berlin Heidelberg. p. 66-7, 164-8
Setiawan Dalimartha. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta:
Trubus Agriwidya. hal. 150
Sherwood L. 2004. Human Physiology : From Cells to Systems. Fifth edition.
USA : Brooks/Cole – Thomson Learning. p. 146, 157, 159
Snell R. S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 3. Edisi 3. Jakarta : EGC. hal.103-4
46
Venusri Latif. 2006. Cara Memori Bekerja. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/032006/06/0905.htm. 2 Agustus 2007.
White A.M. 2004. What Happened? Alcohol, Memory Blackouts, and the Brain. http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh27-2/186-196.htm. 3 Desember 2007
Wikipedia. 2007. Theanine. http://en.wikipedia.org/wiki/Theanine. 8 Maret 2007
Woodworth R. S. & Schlosberg H. 1954. Maze Learning. In Robert S.W. &
Harold S. eds.: Experimental Psychology. Revised Edition. New York.
p. 614-6, 618
Yokogoshi H., Kobayashi M., Mochizuki M., Terashima T. 1998. Effect of theanine, r-glutamylethylamide, on brain monoamines and striatal dopamine