• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) : STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) : STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Elsi Melyna 1006238

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

Oleh

Elsi Melyna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Elsi Melyna 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

ELSI MELYNA 1006238

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT NIP. 196402141990031003

Pembimbing II

Wahyudin, MT NIP. 197304242008121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, MT

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan

tekanan (strum und drang), suatu masa yang ditandai dengan ketegangan emosi

yang tinggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Nurihsan dan

Agustin, 2011, hlm. 66). Faktor lain penyebab terjadinya ketegangan emosi yang

tinggi dalam diri remaja adalah karena pada fase ini remaja dihadapkan dengan

tekanan sosial dalam usaha penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi dan

lingkungan yang baru dalam hidupnya. Maka tidak jarang pada masa ini banyak

remaja yang dihadapkan dengan berbagai macam masalah, tidak hanya

menyangkut masalah kenakalan remaja tetapi juga masalah-masalah lainnya,

seperti masalah pribadi, masalah sosial, masalah kesulitan dalam belajar, masalah

motivasi, masalah psikologis, masalah perkembangan jasmani dan kesehatan, dan

lain-lain.

Namun, ketidakdewasaan pemikiran remaja dan perkembangan emosi

yang belum stabil menyebabkan remaja sulit dalam mengatasi masalah dalam

hidupnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bantuan orang dewasa yang

dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan

(5)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya

agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada

guru BK (Bimbingan dan Konseling).

Konseling adalah satu jenis pelayanan yang merupakan bagian terpadu

dari bimbingan (Rochman Natawidjaja, 1987, hlm. 32). Jika bimbingan

merupakan proses pemberian bantuan oleh pembimbing kepada

individu/kelompok secara terus menerus dan sistematis dengan tujuan agar

individu/kelompok tersebut dapat menjadi pribadi yang mandiri, sedangkan

konseling merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaitu pelayanan yang

diberikan oleh konselor kepada seseorang secara individual atau kelompok untuk

mengusahakan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut.

Jadi, pemberian layanan konseling kepada siswa sangatlah penting karena akan

dapat memantau pemberian bimbingan yang telah diberikan kepada siswa

sebelumnya dan tentu saja sangat membantu siswa dalam mengusahakan

pemecahan masalah yang sedang dihadapinya.

Untuk memudahkan pemberian layanan konseling kepada siswanya, guru

BK di SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling

untuk menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan konseling.

Untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan

penghimpunan data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri,

peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung

jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking

(6)

proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling

siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan

sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan

jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Hal ini menyebabkan

proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling

siswa menjadi kurang efektif dan efisien.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membuat sebuah sistem

rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa agar dapat membantu

guru BK dalam menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan

konseling dan agar proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan

akurat. Selain menghasilkan data prioritas penerima layanan konseling siswa,

sistem ini juga akan menampilkan kriteria-kriteria apa saja yang belum tercapai

oleh siswa, sehingga pemberian layanan konseling siswa dapat diberikan sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan siswa tersebut.

Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berjudul Sistem

Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Konseling Siswa Menggunakan

Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI)

oleh Tauffan Aslin menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh oleh sistem cukup

mampu mendekati hasil yang diperoleh oleh guru BK. Dari tujuh nilai terbesar

yang diperoleh dari perhitungan guru BK, hanya satu nama yang tidak termasuk

ke dalam hasil yang diperoleh dari sistem.

Penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa ini tergolong ke

(7)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif (Kusumadewi dkk.

2006, hlm. 69). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah MADM ini, antara lain yaitu Simple Additive Weighting (SAW),

Weighting Product (WP), ELECTRE, Technique for Order Performance by

Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan Analytic Hierarchy Process (AHP).

Dan metode yang dipilih untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah MADM

pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Dalam jurnal

yang berjudul Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection

Problem disebutkan bahwa metode SAW disarankan untuk menyelesaikan

masalah penyeleksian dalam proses pengambilan keputusan multikriteria. Proses

pengambilan keputusan multikriteria yang dimaksud adalah pengambilan

keputusan berdasarkan beberapa kriteria untuk menghasilkan alternatif terbaik.

Oleh karena itu, metode SAW ini sangat cocok digunakan pada penelitian

ini, karena dalam menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan

proses penyeleksian berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Sehingga diharapkan

dengan adanya sistem rekomendasi ini dapat membantu guru BK dalam proses

pengolahan data untuk mendapatkan data prioritas penerima layanan konseling

siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

(8)

1. Bagaimana menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di

SMP Laboratorium UPI menggunakan metode SAW ?

2. Bagaimana membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima

layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI menggunakan

metode SAW ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah pada penelitian ini, maka penulis menentukan

beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di SMP Laboratorium UPI.

2. Kriteria yang menjadi penilaian pada penelitian ini adalah kriteria yang

telah ditentukan oleh guru BK SMP Laboratorium UPI, meliputi

absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking),

kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan

stabilitas emosi.

3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data siswa kelas VII

SMP Laboratorium UPI.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengimplementasikan metode SAW untuk menentukan prioritas

(9)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan

konseling siswa di SMP Laboratorium UPI untuk membantu guru BK

di SMP Laboratorium UPI dalam menentukan prioritas penerima

layanan konseling siswa.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan pembangunan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu dapat membantu guru BK dalam mengolah data untuk menentukan prioritas

penerima layanan konseling siswa sehingga proses pengolahan data dapat

dilakukan dengan cepat dan akurat. Selain itu, agar pemberian layanan konseling

siswa dapat diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka

mengumpulkan data penelitiannya untuk kegunaan dan tujuan tertentu. Dan

metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan

literatur yang ada kaitannya dengan penelitian baik berupa textbook,

paper, dan jurnal, serta melakukan browsing internet yang bertujuan

untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan

penelitian.

(10)

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan

wawancara kepada guru BK SMP Laboratorium UPI.

3. Analisis dan perancangan sistem

Analisis dan perancangan sistem dilakukan dengan menganalisis dan

merancang sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling

siswa menggunakan metode SAW. Dan model pengembangan

perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah model

sekuensial linear.

4. Implementasi

Implementasi adalah proses pengimplementasian sistem berdasarkan

hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan

sebelumnya.

5. Pengujian

Pengujian adalah proses pengujian sistem yang telah dibuat. Dan

metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

pengujian black box.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika laporan skripsi ini diuraikan tentang kerangka

penulisan skripsi sebagai berikut :

(11)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa

menggunakan metode SAW.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan proses pembuatan sistem

rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode

SAW.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan.

Lampiran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Afshari, Alireza., Mojahed, Majid., dan Yusuff, Rosnah Mohd. (2010). Simple

Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem,

International Journal of Innovation, Management and Technology, 1, (5), 511-515.

Aslin, Tauffan. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas

Konseling Siswa Menggunakan Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI). Skripsi, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Izzaty, Rita Eka. Penerimaan Teman Sebaya Sebagai Indikator Kemampuan

Penyesuaian Diri : Arti Penting Pengembangan Karakter Sejak Usia Dini.

[Online]. Tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-rita-eka-izzaty-spsi-msi/paper%20untuk%20semnas%20paud.pdf [Diakses 3 Maret 2014].

Komarudin, Agus., Abdillah, Gunawan., dan Hidayat, Dody. (2012). Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Balai Pengobatan Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) (Studi Kasus : Kota

Cimahi), Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas

Diponegoro, 53-61.

Kusumadewi, Sri. dkk. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy

MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyuluhan

Kelompok I. Bandung : Diponegoro.

Nurihsan, Achmad Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan

Anak dan Remaja. Bandung : Refika Aditama.

Prayitno dan Amti, Erman. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta : Rineka Cipta.

Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering : A Practitioner’s Approach 5th

ed. New York : McGraw-Hill Companies.

Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak P.E Nila. (2008). Proses Bimbingan

(13)

Elsi Melyna, 2014

SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M. Ali. (2002). Sistem Pendukung Keputusan.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Surya, Moh. (1988). Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Teori & Praktek).

Referensi

Dokumen terkait

Cici Erfanni (120304133) dengan judul skripsi Analisis Pengaruh Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM) Terhadap Stabilitas Harga Beras di Kabupaten

ketersediaan beras dapat terjaga dalam provinsi yang mencukupi dan harga yang.. relative stabil pada tingkat yang wajar, sehingga masyarakat dapat

[r]

Beberapa perubahan ini berhubungan dengan disperse kolagen yang terjadi lebih awal pada kehamilan dan mengakibatkan keadaan patologis seperti serviks inkompeten.. Proses remodeling

piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan mengepel” ”Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ? Sampai jumpa ”.. Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan

Penelitian ini adalah survei deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya zat pewarna buatan pada saus cabai bakso bakar dan zat pemanis buatan pada “ saus gejrot tahu

Pengajuan absen harian selain untuk memantau kedisiplinan pegawai juga untuk sebagai dasar dalam pengajuan uang makan yang menjadi hak setiap PNS4.

Saus cabai dan “saus gejrot” merupakan produk olahan pangan yang populer di kalangan mahasiswa USU (Universitas Sumatera Utara) karena saus ini digunakan pada jajanan