Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Elsi Melyna 1006238
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
Oleh
Elsi Melyna
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Elsi Melyna 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
ELSI MELYNA 1006238
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
(STUDI KASUS : SMP LABORATORIUM UPI)
TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I
Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, MT NIP. 196402141990031003
Pembimbing II
Wahyudin, MT NIP. 197304242008121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Rasim, MT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan
tekanan (strum und drang), suatu masa yang ditandai dengan ketegangan emosi
yang tinggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar (Nurihsan dan
Agustin, 2011, hlm. 66). Faktor lain penyebab terjadinya ketegangan emosi yang
tinggi dalam diri remaja adalah karena pada fase ini remaja dihadapkan dengan
tekanan sosial dalam usaha penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi dan
lingkungan yang baru dalam hidupnya. Maka tidak jarang pada masa ini banyak
remaja yang dihadapkan dengan berbagai macam masalah, tidak hanya
menyangkut masalah kenakalan remaja tetapi juga masalah-masalah lainnya,
seperti masalah pribadi, masalah sosial, masalah kesulitan dalam belajar, masalah
motivasi, masalah psikologis, masalah perkembangan jasmani dan kesehatan, dan
lain-lain.
Namun, ketidakdewasaan pemikiran remaja dan perkembangan emosi
yang belum stabil menyebabkan remaja sulit dalam mengatasi masalah dalam
hidupnya. Oleh karena itu, remaja membutuhkan bantuan orang dewasa yang
dapat membimbing dan membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi. Bantuan orang dewasa di sini dapat berupa orang tua, lingkungan, dan
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah-sekolah pada saat sekarang ini telah menyediakan fasilitas bagi siswanya
agar bisa berkonsultasi menyampaikan permasalahan yang dihadapinya kepada
guru BK (Bimbingan dan Konseling).
Konseling adalah satu jenis pelayanan yang merupakan bagian terpadu
dari bimbingan (Rochman Natawidjaja, 1987, hlm. 32). Jika bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan oleh pembimbing kepada
individu/kelompok secara terus menerus dan sistematis dengan tujuan agar
individu/kelompok tersebut dapat menjadi pribadi yang mandiri, sedangkan
konseling merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaitu pelayanan yang
diberikan oleh konselor kepada seseorang secara individual atau kelompok untuk
mengusahakan pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut.
Jadi, pemberian layanan konseling kepada siswa sangatlah penting karena akan
dapat memantau pemberian bimbingan yang telah diberikan kepada siswa
sebelumnya dan tentu saja sangat membantu siswa dalam mengusahakan
pemecahan masalah yang sedang dihadapinya.
Untuk memudahkan pemberian layanan konseling kepada siswanya, guru
BK di SMP Laboratorium UPI membuat prioritas penerima layanan konseling
untuk menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan konseling.
Untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan
penghimpunan data setiap siswa, meliputi absensi, data pelanggaran, sosiometri,
peringkat (ranking), kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung
jawab, dan stabilitas emosi. Data tersebut kemudian diolah dan diranking
proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling
siswa di SMP Laboratorium UPI masih dilakukan secara terpisah berdasarkan
sumber data, sementara kriteria yang akan menjadi penilaian cukup banyak dan
jumlah guru BK yang akan mengolah data hanya sedikit. Hal ini menyebabkan
proses pengolahan data untuk menentukan prioritas penerima layanan konseling
siswa menjadi kurang efektif dan efisien.
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membuat sebuah sistem
rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa agar dapat membantu
guru BK dalam menentukan siswa mana yang paling membutuhkan layanan
konseling dan agar proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat. Selain menghasilkan data prioritas penerima layanan konseling siswa,
sistem ini juga akan menampilkan kriteria-kriteria apa saja yang belum tercapai
oleh siswa, sehingga pemberian layanan konseling siswa dapat diberikan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan siswa tersebut.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berjudul Sistem
Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Konseling Siswa Menggunakan
Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI)
oleh Tauffan Aslin menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh oleh sistem cukup
mampu mendekati hasil yang diperoleh oleh guru BK. Dari tujuh nilai terbesar
yang diperoleh dari perhitungan guru BK, hanya satu nama yang tidak termasuk
ke dalam hasil yang diperoleh dari sistem.
Penentuan prioritas penerima layanan konseling siswa ini tergolong ke
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif (Kusumadewi dkk.
2006, hlm. 69). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah MADM ini, antara lain yaitu Simple Additive Weighting (SAW),
Weighting Product (WP), ELECTRE, Technique for Order Performance by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dan Analytic Hierarchy Process (AHP).
Dan metode yang dipilih untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah MADM
pada penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Dalam jurnal
yang berjudul Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection
Problem disebutkan bahwa metode SAW disarankan untuk menyelesaikan
masalah penyeleksian dalam proses pengambilan keputusan multikriteria. Proses
pengambilan keputusan multikriteria yang dimaksud adalah pengambilan
keputusan berdasarkan beberapa kriteria untuk menghasilkan alternatif terbaik.
Oleh karena itu, metode SAW ini sangat cocok digunakan pada penelitian
ini, karena dalam menentukan prioritas penerima layanan konseling ini dilakukan
proses penyeleksian berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Sehingga diharapkan
dengan adanya sistem rekomendasi ini dapat membantu guru BK dalam proses
pengolahan data untuk mendapatkan data prioritas penerima layanan konseling
siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
1. Bagaimana menentukan prioritas penerima layanan konseling siswa di
SMP Laboratorium UPI menggunakan metode SAW ?
2. Bagaimana membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima
layanan konseling siswa di SMP Laboratorium UPI menggunakan
metode SAW ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah pada penelitian ini, maka penulis menentukan
beberapa batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di SMP Laboratorium UPI.
2. Kriteria yang menjadi penilaian pada penelitian ini adalah kriteria yang
telah ditentukan oleh guru BK SMP Laboratorium UPI, meliputi
absensi, data pelanggaran, sosiometri, peringkat (ranking),
kemampuan umum (intelegensi), kepemimpinan, tanggung jawab, dan
stabilitas emosi.
3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data siswa kelas VII
SMP Laboratorium UPI.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan metode SAW untuk menentukan prioritas
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Membangun sebuah sistem rekomendasi prioritas penerima layanan
konseling siswa di SMP Laboratorium UPI untuk membantu guru BK
di SMP Laboratorium UPI dalam menentukan prioritas penerima
layanan konseling siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan pembangunan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu dapat membantu guru BK dalam mengolah data untuk menentukan prioritas
penerima layanan konseling siswa sehingga proses pengolahan data dapat
dilakukan dengan cepat dan akurat. Selain itu, agar pemberian layanan konseling
siswa dapat diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka
mengumpulkan data penelitiannya untuk kegunaan dan tujuan tertentu. Dan
metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengumpulkan
literatur yang ada kaitannya dengan penelitian baik berupa textbook,
paper, dan jurnal, serta melakukan browsing internet yang bertujuan
untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan
penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan
wawancara kepada guru BK SMP Laboratorium UPI.
3. Analisis dan perancangan sistem
Analisis dan perancangan sistem dilakukan dengan menganalisis dan
merancang sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling
siswa menggunakan metode SAW. Dan model pengembangan
perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini adalah model
sekuensial linear.
4. Implementasi
Implementasi adalah proses pengimplementasian sistem berdasarkan
hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan
sebelumnya.
5. Pengujian
Pengujian adalah proses pengujian sistem yang telah dibuat. Dan
metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
pengujian black box.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika laporan skripsi ini diuraikan tentang kerangka
penulisan skripsi sebagai berikut :
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa
menggunakan metode SAW.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan proses pembuatan sistem
rekomendasi prioritas penerima layanan konseling siswa menggunakan metode
SAW.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan.
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Afshari, Alireza., Mojahed, Majid., dan Yusuff, Rosnah Mohd. (2010). Simple
Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem,
International Journal of Innovation, Management and Technology, 1, (5), 511-515.
Aslin, Tauffan. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas
Konseling Siswa Menggunakan Pendekatan AHP-TOPSIS (Studi Kasus : SMA Laboratorium Percontohan UPI). Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Izzaty, Rita Eka. Penerimaan Teman Sebaya Sebagai Indikator Kemampuan
Penyesuaian Diri : Arti Penting Pengembangan Karakter Sejak Usia Dini.
[Online]. Tersedia di : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/dr-rita-eka-izzaty-spsi-msi/paper%20untuk%20semnas%20paud.pdf [Diakses 3 Maret 2014].
Komarudin, Agus., Abdillah, Gunawan., dan Hidayat, Dody. (2012). Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Balai Pengobatan Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) (Studi Kasus : Kota
Cimahi), Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Universitas
Diponegoro, 53-61.
Kusumadewi, Sri. dkk. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Natawidjaja, Rochman. (1987). Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyuluhan
Kelompok I. Bandung : Diponegoro.
Nurihsan, Achmad Juntika dan Agustin, Mubiar. (2011). Dinamika Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung : Refika Aditama.
Prayitno dan Amti, Erman. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta : Rineka Cipta.
Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering : A Practitioner’s Approach 5th
ed. New York : McGraw-Hill Companies.
Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak P.E Nila. (2008). Proses Bimbingan
Elsi Melyna, 2014
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PENERIMA LAYANAN KONSELING SISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M. Ali. (2002). Sistem Pendukung Keputusan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Surya, Moh. (1988). Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Teori & Praktek).