• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Kalsium Dalam Darah Dengan Sindroma Premenstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Kalsium Dalam Darah Dengan Sindroma Premenstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2010."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2010

Komang Resty P.W., 2010 Pembimbing I : Winny Suwindere, drg., M.S. Pembimbing II : Meilinah Hidayat, dr., M. Kes. Sindroma Premenstruasi (SPM) terjadi pada jutaan wanita di dunia selama masa reproduksi mereka. Intake kalsium terbukti efektif untuk mengurangi gejala SPM.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kadar kalsium dalam darah berhubungan dengan SPM pada mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan penelitian case-control. Analisis statistik dengan menggunakan uji T tidak berpasangan. Subjek penelitian berjumlah 60 orang perempuan, terdiri atas 30 orang dengan riwayat SPM dan 30 orang tanpa riwayat SPM sebagai kontrol, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar kalsium dalam darah dengan metode kolorimetri.

Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan p=0,003 (p<0,005) antara kadar kalsium darah dengan riwayat SPM.

Simpulan penelitian ini adalah kadar kalsium dalam darah merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan SPM. Kadar kalsium dalam darah berhubungan secara signifikan dengan SPM.

(2)

v ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN BLOOD CALCIUM LEVEL AND PREMENSTRUAL SYNDROME IN MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

MEDICAL STUDENTS 2010

Komang Resty P.W., 2010 Tutor I : Winny Suwindere, drg., M.S. Tutor II : Meilinah Hidayat, dr., M. Kes.

Premenstrual syndrome (PMS) occurs in millions of women in the world during their reproductive period. Calcium intake was proven effective in reducing symptoms of PMS.

The aim of this research was to determine the relationship between blood calcium level and PMS in faculty of medicine students of Maranatha Christian University. Methods of this research was observational analytic with case-control design. Statistical analysis used independent T test. Subject of this research were 60 women, consist of 30 women with a history of PMS and 30 women without a history of PMS as a control. Then, the blood calcium level were measured with colorimetric method. The results of this research showed that there was significant relationship p=0,003 (p<0,005) between blood calcium level and a history of PMS.

Conclusion of this research that blood calcium level was one of the risk factors associated with PMS. The level of calcium in the blood was significantly associated with PMS.

(3)

vi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Menstruasi ... 6

(4)

vii

2.1.2 Siklus Endometrium ... 11

2.2 Sindroma Premenstruasi (SPM) ... 13

2.2.1 Definisi ... 13

2.3.4 Absorbsi Kalsium dan Metabolisme Kalsium ... 23

2.3.5 Kalsium Serum ... 26

2.3.6 Defisiensi Kalsium ... 28

2.3.7 Toksisitas Kalsium ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian (Desain) ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.2.1 Populasi ... 30

3.2.2 Sampel ... 30

3.3 Kriteria Pemilihan Sampel (Inklusi dan Eksklusi) ... 31

3.3.1 Kriteria Inklusi ... 31

3.3.2 Kriteria Eksklusi ... 31

3.4 Cara Pemilihan Sampel ... 32

3.5 Variabel dalam Penelitian ... 32

3.5.1 Variabel Dependen ... 32

3.5.2 Variabel Independen ... 32

(5)

viii

3.7 Teknik Pengukuran / Prosedur Kerja, Ukuran, Alat Penelitian

yang Digunakan ... 33

3.7.1 Teknik Pengukuran / Prosedur Kerja ... 33

3.7.2 Ukuran ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Kalsium Darah Subjek Penelitian ... 37

4.2 Pembahasan ... 40

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 41

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gejala-Gejala Sindroma Premenstruasi ... 15

Tabel 2.2 Sumber Makanan yang Mengandung Kalsium ... 19

Tabel 2.3 Adequate Intakes (AIs) untuk Kalsium ... 22

Tabel 2.4 Tolerable Uptake Intake Levels (ULs) untuk Kalsium ... 23

Tabel 4.1 Kadar Kalsium Darah pada Perempuan yang SPM dan yang Tidak SPM ... 38

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Kalsium Darah ... 39

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Statistik untuk Kadar Kalsium Darah ... 40

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Menstruasi pada Wanita ... 7 Gambar 2.1 Metabolisme Kalsium ... 26

(8)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Rata-rata Konsentrasi Kalsium Terionisasi pada Siklus Menstruasi .. 27 Grafik 4.1 Perbedaan Kadar Kalsium pada Perempuan dengan Riwayat SPM

dan Kontrol ... 39

(9)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 47

LAMPIRAN 2. Lembar Informasi Penelitian ... 48

LAMPIRAN 3. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) ... 49

LAMPIRAN 4. Dokumentasi Penelitian ... 50

LAMPIRAN 5. Pemeriksaan Kadar Kalsium dalam Darah ... 52

LAMPIRAN 6. Output Hasil Pengujian Statistik ... 53

LAMPIRAN 7. Kuesioner ... 54

LAMPIRAN 8. Contoh Hasil Pemeriksaan Kalsium Laboratorium Prodia ... 57

(10)

47 LAMPIRAN

(11)

48

LAMPIRAN 2. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Saya Komang Resty Pramudia Wardani, mahasiswi S1 fakultas kedokteran angkatan 2007, akan melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Kadar Kalsium dalam Darah dengan Sindroma Premenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2010. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk menjadi subjek penelitian yang akan saya lakukan.

Untuk mendukung keperluan data penelitian ini anda sebagai subjek penelitian akan mendapatkan 2 jenis perlakuan, yaitu:

1. Mengisi kuesioner tentang riwayat gejala Sindroma Premenstruasi yang pernah anda alami. Diharapkan agar anda sebagai subjek penelitian dapat mengisi kuesioner tersebut dengan jujur dan apa adanya yang anda alami. Setelah anda selesai mengisi kuesioner, anda akan digolongkan kembali dalam 2 kelompok yaitu kelompok mahasiswi dengan riwayat SPM dan kelompok mahasiswi tanpa riwayat SPM.

2. Anda akan menjalani pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar kalsium dalam darah. Pengambilan darah dilakukan oleh petugas laboratorium yang berpengalaman di bidangnya.

Manfaat yang diperoleh adalah dengan diketahuinya kadar kalsium darah anda, sedangkan risiko yang mungkin timbul adalah saat pengambilan darah akan sedikit terasa nyeri. Untuk risiko lain yang mungkin terjadi, seperti infeksi, penyakit menular, perdarahan dan penggumpalan darah/hematom, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meniadakannya dengan cara: menggunakan alat suntik yang steril dan baru, tindakan antiseptik yang baik, pemberian obat untuk mengatasi penggumpalan darah, serta pengambilan darah dilakukan oleh orang yang berpengalaman di bidangnya yaitu petugas laboratorium.

Segala biaya dalam penelitian ini ditanggung oleh peneliti.

Dengan demikian apabila anda bersedia untuk menjadi subjek penelitian ini, maka diharapkan untuk menandatangani Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent).

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

(12)

49

LAMPIRAN 3. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Email: ethic.fkukmrsi@m

ed.maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Hubungan Kadar Kalsium dalam Darah dengan Sindroma Premenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2010.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(13)

50

LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI PENELITIAN

Alat Otomatis Roche MODULAR D Analyzer: ACN 726

Tabung & Jarum Vaccutainer

(14)

51

Pengambilan Darah Sampel Darah dalam Tabung

(15)

52

Alkaline solution

LAMPIRAN 5. PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH

Alat :

Roche MODULAR D analyzer: ACN 726

Prinsip :

Pemeriksaan kolorimetri dengan endpoint determination dan sample blank Reagen :

R1 : Ethanolamine buffer: 1 mol/L, pH 10,6

R2 : o-cresolphthalein complexone: 0,3 mmol/L; 8-hydroxyquinoline: 13,8 mmol/L; hydrochloric acid: 122 mmol/L

Prosedur Pemeriksaan Kalsium

1. Bahan pemeriksaan yang telah diambil sebanyak 3 ml dalam tabung Vaccutainer 4cc plain tanpa antikogulan, didiamkan selama 30 menit untuk memisahkan bagian serum.

2. Bahan pemeriksaan dimasukan dalam alat sentrifugasi dan disentrifugasi selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

3. Pisahkan bagian serum masukkan ke dalam tabung reaksi.

4. Masukkan tabung reaksi ke dalam alat otomatis Roche MODULAR dan dilakukan pemeriksaan kalsium.

Reaksi yang Terjadi dalam Alat

(16)

53

Independent Samples Test

1.486 .228 3.125 58 .003 .36667 .117343 .131779 .601554

3.125 56.933 .003 .36667 .117343 .131686 .601648

Equal variances assumed Interv al of the Dif ference t-test for Equality of Means

(17)

54

LAMPIRAN 7. KUESIONER

KUESIONER KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN U.K.

MARANATHA 2010

IDENTITAS DIRI:

NAMA :

USIA :

ALAMAT :

(18)

55

Riwayat Menstruasi

1. Pada usia berapa anda pertama kali mendapatkan menstruasi? ……….. tahun

2. Apakah siklus menstruasi anda teratur ? a. Ya

b. Tidak

3. Berapa lama frekuensi menstruasi anda? ...hari

4. Berapa lama siklus menstruasi anda? ...hari

5. Apakah anda merasakan ada perubahan fisik (contoh: jerawat, breast swelling, sakit kepala, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah anda merasakan perubahan psikologis (contoh: mood swing , sensitif, mudah menangis, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi? a. Ya

b. Tidak

7. Apakah gejala-gejala tersebut rata-rata muncul di setiap siklus menstruasi? a. Setiap siklus

b. Sering, pernah terjadi lebih dari 2 siklus berturut-turut c. Kadang-kadang, tidak tentu

(19)

56

Riwayat Gejala Sindroma Premenstruasi

Cara mengisi:

- Beri tanda M pada tanggal berapa anda menstruasi

- Mulai dari 14 hari sebelum menstruasi gejala-gejala apa sajakah yang anda rasakan, dilihat dari daftar gejala di bawah ini

- Isi setiap kotak dengan angka 1-5 menurut intensitas / pengaruh gejala pada aktivitas sehari-hari (1: tidak mengganggu – 5: sangat mengganggu)

(20)

57

LAMPIRAN 8. CONTOH HASIL PEMERIKSAAN KALSIUM

(21)

58

RIWAYAT HIDUP

Nama : Komang Resty Pramudia Wardani

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710162

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 4 Juni 1989

Alamat : Jl. Cihanjuang Komplek Bumi Hanjuang Blok J-8

Kabupaten Bandung Barat 40559

Agama : Hindu

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1995, lulus TK Seruni Kartika Chandra Bandung Tahun 2001, lulus SD Negeri Banjarsari I Bandung Tahun 2004, lulus SMP Negeri 2 Bandung

Tahun 2007, lulus SMA Negeri 2 Bandung

Tahun 2007 – sekarang, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sindroma Premenstruasi (SPM) secara luas diartikan sebagai gangguan siklik berulang berkaitan dengan variasi hormonal perempuan dalam siklus menstruasi, yang berdampak pada emosional dan kesejahteraan fisik dari jutaan perempuan selama masa reproduksi seorang perempuan. Sindrom ini ditandai dengan kelompok tanda dan gejala yang kompleks, yang terjadi selama fase luteal dari siklus menstruasi dan berkurang segera setelah onset menstruasi. Gejala ini umumnya akan muncul kembali pada menstruasi yang akan datang (Jacobs-Thys, 2000). Gejala SPM pada umumnya termasuk depresi, perasaan sensitif berlebihan, lemah badan, kram perut, breast tenderness, gangguan mood dan sakit kepala (Bertone et al., 2005).

Sekitar 80-95% perempuan pada usia reproduktif yaitu sekitar 14-59 tahun

mengalami gejala-gejala SPM yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Sekitar 40% perempuan berusia 14-50 tahun dan sekitar 14% perempuan antara usia 20-35 tahun menderita SPM yang dapat berpengaruh sangat hebat sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari pekerjaannya. Banyak perempuan mengalami gejala ringan dan sekitar 30-50% menderita gejala yang berat (Reid et al., 2007). Penelitian tahun 2005 menunjukkan 71,93% siswi SLTP di Semarang mengalami SPM (Dian Mira Taufikasari, 2005). Penelitian Irine Christiany pada tahun 2006 menunjukkan sebanyak 60,8% remaja putri SMU di Surabaya mengalami SPM ringan dan mengalami SPM berat sebanyak 39,2% (Irine Christiany dkk., 2006).

(23)

2

perempuan dengan pemberian 1200 mg kalsium karbonat per hari selama 3 siklus, terbukti kalsium mampu meringankan gejala-gejala SPM sebesar 48% dari skor total dibandingkan dengan plasebo (Jacobs-Thys, 2000). Gejala-gejala seperti kegelisahan, hidrasi, dan depresi mulai berkurang pada penderita SPM yang mengkonsumsi kalsium (Schoor et al., 2002). Penelitian lain yang dilakukan Raymond pada 46 penderita SPM dengan usia rata-rata 36,2 tahun dan 50 perempuan normal dengan usia rata-rata 37,7 tahun, didapatkan kadar kalsium darah pada penderita SPM lebih rendah secara signifikan, dibandingkan dengan perempuan normal (Shamberger, 2002). Menurut penelitian Bertone-Johnson et al., di Amerika, asupan kalsium dan vitamin D yang tinggi bisa mengurangi risiko

SPM. Kadar kedua zat gizi tersebut pada perempuan yang mengalami SPM di dalam darah lebih rendah dan suplementasi kalsium bisa mengurangi keparahan gejala yang dialami (Bertone et al., 2005).

Belum ada penelitian yang secara spesifik membahas pada usia mahasisiwi, yaitu sekitar 19-22 tahun. Mahasiswi termasuk dalam golongan yang rentan mengalami SPM karena memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan remaja dan pola makan yang tidak baik dikarenakan memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi, sehingga cenderung mengalami kekurangan sejumlah zat gizi mikro dan vitamin.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dalam darah dengan kejadian SPM pada mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

(24)

3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui kadar kalsium dalam darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM dan tanpa riwayat SPM.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan kadar kalsium dalam darah dengan sindroma premenstruasi pada mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Manfaat akademis : untuk memberi informasi ilmiah dalam bidang gizi dan ilmu kesehatan masyarakat, khususnya tentang zat gizi mikro kalsium dan SPM.

2. Manfaat praktis : untuk memberi informasi pada masyarakat mengenai hubungan kadar kalsium dalam darah dengan SPM.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(25)

4

memperberat gejala SPM dan kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya SPM) (Dian Mira Taufikasari, 2000).

Kadar kalsium berhubungan dengan riwayat gejala SPM karena kekurangan kalsium mengakibatkan peningkatan permeabilitas membran saraf terhadap ion natrium, sehingga potensial aksi lebih mudah terjadi (Guyton dkk., 2007). Gejala yang ditimbulkan karena kekurangan kalsium diantaranya kram otot, kelelahan, perubahan nafsu makan dan perubahan irama jantung (Weaver et al., 2006). Suatu penelitian yang dilakukan oleh Jacobs pada perempuan yang menderita SPM telah terbukti bahwa suplemen kalsium efektif untuk mengatasi masalah mood dan gejala- gejala somatik (Jacobs-Thys, 2000).

1.5.2 Hipotesis

Terdapat hubungan antara kadar kalsium dalam darah dengan SPM pada mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

1.6 Metodologi Penelitian

(26)

5

1.7 Lokasi dan Waktu

(27)

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium dalam darah berhubungan dengan Sindroma Premenstruasi (SPM) pada mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5.2 Saran Untuk masyarakat:

- Dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium sesuai RDA yaitu minimal 1000 mg per hari dan berolahraga untuk mencegah serta mengurangi gejala dari SPM. Untuk peneliti:

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pembagian derajat gejala dari SPM dikaitkan dengan kadar kalsium dalam darah dan hubungannya dengan asupan kalsium.

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengkaji lebih lanjut hubungan kadar kalsium darah dengan SPM.

(28)

44

DAFTAR PUSTAKA

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). 2010.

Premenstrual Syndrome. Melalui

http://www.acog.org/publications/patient_education/bp057.cfm. Diunduh

tanggal 31 Agustus 2010

Berek J.S. 2007. Berek & Novak’s Gynaecology. 14th ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins. p.358-360

Bertone-Jhonson E.R., Hankinson S.E., Bendich A., Johnson S.R., Willett W.C., Manson J.E. 2005. Calcium and Vitamin D Intake and Risk of Incident Premenstrual Syndrome. Arch Intern Med. 165:1246-1252. Melalui http://archinte.ama-assn.org/cgi/content/full/165/11/1246. Diunduh tanggal 31 Agustus 2010

Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom SL., Hauth J.C., Gilstrap L., Wenstrom K.D. 2007. Williams Obstetrics. 22nd ed. Texas: McGraw-Hill

Dian Mira Taufikasari. 2005. Pengaruh Tingkat Konsumsi (Vitamin C, Magnesium, Asam Lemak Omega 6), Aktivitas Fisik dan Olahraga dengan Sindrom Pramenstruasi di SLTP Hidayatullah Semarang. Melalui http://eprints.undip.ac.id/4877/1/2669.pdf. Diunduh tanggal 26 November

2010

Frank J. 2005. Premenstrual Syndrome (PMS). Melalui http://www.emedicinehealth.com/premenstrual_syndrome_pms/article_em

.htm. Diunduh tanggal 27 September 2010

Ganong W.F. 2003. Review of Medical Physiology. 21st ed. San Francisco: McGraw-Hill

Granner D.K., Murray R.K., Mayes P.A., Rodwel V.W. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.539-546

(29)

45

Melalui http://faqs.org/nutrition/Ca-De/Calcium.html. Diunduh tanggal 31 Agustus 2010

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.1064-1072

Health Link British Columbia. 2007. Food Sources of Calcium and Vitamin D Irene Christiany, Mohammad Hakimi, Toto Sudargo. 2006. Hubungan Status

Gizi, Asupan Zat Gizi Mikro (Kalsium, Magnesium) dan Hubungannya dengan Sindroma Premenstruasi pada Remaja Putri SMU Sejahtera di Surabaya.

Jacobs-Thys S. 2000. Micronutrients and The Premenstrual Syndrome: The Case for Calcium. Journal American College of Nutrition, 2(19): 220-227 Krause. 2008. Food, Nutrition and Diet Therapy. Philadelphia: W.B. Saunders

Company. p.112-273

Len Funk. 2005. Metabolic Disease. Orthoteers the guiding light in orthopaedic

education. Melalui

http://www.orthoteers.com/(S(chmujfcxmtxq1ank3mw0bcdq))/mainpage.a

spx?section=10&article=48. Diunduh tanggal 19 Oktober 2010

National Institutes of Health (NIH) Office of Dietary Supplements. 2009. Melalui http://ods.od.nih.gov/factsheets/calcium. Diunduh tanggal 15 November

2010

Rayburn, W. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika. p.287 Reid R.L., Yen S.S. 2007. Premenstrual Syndrome. Melalui

http://www.ajog.org/medline/record/ivp_00029378_139_85. Diunduh tanggal 30 Agustus 2010

Schoor V.J.R.N, Ficnk P. 2002. Monthly Blues-Premenstrual Syndrome.

Incorporating Pharmacy Management. Melalui

http://www.medphar.co.2a/sapj/2002/juli/pms.html. Diunduh tanggal 30

(30)

46

Shamberger R.J. 2002. Calcium, Magnesium, and Other Elements in the Red Blood Cells and Hair of Normals and Patients with Premenstrual Syndrome. Biological Trace Element Research, (94): 123

Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p.37, 41, 127

Storck S., Zieve D. 2008. Premenstrual Syndrome. Melalui

http://health.allrefer.com/health/premenstrual-syndrome-pms-and-premenstrual-dysphoric-disorder-pmdd-info.html. Diunduh tanggal 31

Agustus 2010

Weaver C.M., Heaney R.P. 1999. Calcium. In Shils M., Olson J.A., Shike M., Ross A.C. Modern Nutrition in Health and Disease. 9th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins. p.141-155

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Sinkronisasi Data Berbasis Teks yang secara umum dapat berjalan dengan baik sehingga tidak menutup kemungkinan

Isu Bencana dan Prinsip-Prinsip Humanitarian Dalam Studi Ilmu Hubungan Internasional.. Anita Afriani Sinulingga

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.“A” selama kehamilan trimester III dengan keluhan fluor albus, pada persalinan dengan persalinan

Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan

Namun, pada beberapa foto yang memperlihat- kan seluruh bagian tubuh bayi menggunakan teknik ruang tajam luas ( DOF luas) dalam pemotretan dengan menyetel diafragma f/5

Universitas Negeri

Kegiatan Perkuatan Tebing Sungai Pekerjaan Perkuatan Tebing Kali Jalidin Ds Mojayan Kec Klaten Tengah..

Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih