ABSTRAK
Risko Wicaksono. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Dengan Menggunakan Media Bantu Geogebra Pada Materi LINGKARAN di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan demonstrasi menggunakan media bantu Geogebra dilihat dari 1) motivasi belajar siswa dan 2) prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian adalah metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis persentase dan analisis kecenderungan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang berjumlah 26 siswa. Penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket/kuesioner, lembar kerja siswa, dan tes akhir tertulis. Lembar kerja siswa digunakan peneliti sebagai instrumen penemuan terbimbing dengan demonstrasi Geogebra, kuesioner bertujuan untuk mengetahui sikap/motivasi siswa terhadap metode pembelajaran yang dilakukan peneliti , dan tes akhir tertulis bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan metode pembelajaran yang dilakukan peneliti terhadap prestasi hasil belajar siswa. Penelitian diadakan sebanyak 4 kali pertemuan (5 JP) dan termasuk dalam melaksanakan tes akhir penilaian. Secara garis besar penelitian ini mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menemukan definisi/pemahaman yang siswa bangun dari hasil kerja mereka sendiri menggunakan lembar kerja siswa dan melihat tingkat keberhasilan penelitian dari prestasi hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian terdapat 6 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dan 14 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( ≥ 70 ). Hasil analisa menunjukan bahwa pemanfaatan program Geogebra sebagai media bantu dalam pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap prestasi hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 70% dan rata-rata nilai siswa mencapai 77,85. Dari hasil kuesioner menunjukan bahwa motivasi siswa bersifat netral terhadap motivasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran.
ii
ABSTRACT
Risko Wicaksono. 2015.The Implementation Guided Discovery Learning Model by Using GeoGebra Program as an Assistive Media The Main Subject of Circle at Class VIII A Pangudi Luhur Wedi Klaten Junior High School. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teachers Training And Education, Sanata Dharma University.
The purpose of this research was to know about the success rate of the implementation of guided discovery learning model by demonstrating using assisstive media Geogebra. It is seen from 1) students’ learning motivation, 2) the results of the main learning process that students had. The research method that being used in this research is descriptive-qualitative methods based on percentage analysis and trend analysis. The subjects of this research are VIII A-grade-students from Pangudi Luhur Wedi Klaten Junior High School which contain of 26 students. This research was held on even semester batch 2013/2014.
The research instrument that being used are questionnaire, students’ worksheet
and final written test. The students’ worksheet is used by the researcher as guided discovery learning instrument by Geogebra demonstration. The questionnaire was to know the characteristics/motivations of the students toward learning method, and the final written test was purposed to know about the success rate of the method toward
students’ learning result achievement. The research was held in 4 meetings (5 JP) including the final assessment. The main point of the learning process that being applied in this research is students can be persuaded to find the main definition/comprehension that students built from the results of their worksheets.
After doing the research, there are six students who haven’t reached the
Minimum Criteria (≥70). The analysis showed - based on criteria that being used - the usage of Geogebra as an assistive media in a learning process which used guided discovery learning has a high rate of succes toward students’ result by seeing the high percentage (70%) of the students that pass the test with an average score 77,85. It is also showed in result of the questionnaire that the motivation of students is neutral toward the students learning motivation in the main point of discussion.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANTU GEOGEBRA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR WEDI
KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Risko Wicaksono
091414096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“
Kegagalan bukan berarti terjatuh , namun menolak untuk bangkit.”
-Anonim-“Jika anda dapat memimpikannya, berarti anda dapat melakukannya.”
-Walt
Disney-“Setiap kemajuan besar tidak lebih dari sebuah impian yang ada
dalam pikiran seorang visioner.”
-Robin
Sharma-“Ketika kamu berhasil kamu tahu siapa teman
-temanmu.
Ketika kamu gagal, teman-temanmu tahu siapa
kamu.”
-Aristoteles-
“Bawalah aku berjalan dala
m kebenaran-MU dan ajarlah aku,
sebab Engkau Allah yang menyelamatkan aku,
Engkau kunanti-
nantikan sepanjang hari.”
-Mazmur 25:5-
Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua orangtuaku yang selalu memberi kasih sayang dan semangat serta doa
Mbahku putri Sastro Ngadinem yang selalu menjagaku dan menyayangiku
Adikku terkasih Dwi Santoso
Teman-temanku yang selalu memberikan semangat dan motivasi
vii
ABSTRAK
Risko Wicaksono. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Dengan Menggunakan Media Bantu Geogebra Pada Materi LINGKARAN di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan demonstrasi menggunakan media bantu Geogebra dilihat dari 1) motivasi belajar siswa dan 2) prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian adalah metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis persentase dan analisis kecenderungan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang berjumlah 26 siswa. Penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket/kuesioner, lembar kerja siswa, dan tes akhir tertulis. Lembar kerja siswa digunakan peneliti sebagai instrumen penemuan terbimbing dengan demonstrasi Geogebra, kuesioner bertujuan untuk mengetahui sikap/motivasi siswa terhadap metode pembelajaran yang dilakukan peneliti , dan tes akhir tertulis bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan metode pembelajaran yang dilakukan peneliti terhadap prestasi hasil belajar siswa. Penelitian diadakan sebanyak 4 kali pertemuan (5 JP) dan termasuk dalam melaksanakan tes akhir penilaian. Secara garis besar penelitian ini mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran dengan menemukan definisi/pemahaman yang siswa bangun dari hasil kerja mereka sendiri menggunakan lembar kerja siswa dan melihat tingkat keberhasilan penelitian dari prestasi hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian terdapat 6 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dan 14 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( ≥ 70 ). Hasil analisa menunjukan bahwa pemanfaatan program Geogebra sebagai media bantu dalam pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi terhadap prestasi hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 70% dan rata-rata nilai siswa mencapai 77,85. Dari hasil kuesioner menunjukan bahwa motivasi siswa bersifat netral terhadap motivasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran.
viii
ABSTRACT
Risko Wicaksono. 2015.The Implementation Guided Discovery Learning Model by Using GeoGebra Program as an Assistive Media The Main Subject of Circle at Class VIII A Pangudi Luhur Wedi Klaten Junior High School. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teachers Training And Education, Sanata Dharma University.
The purpose of this research was to know about the success rate of the implementation of guided discovery learning model by demonstrating using assisstive media Geogebra. It is seen from 1) students’ learning motivation, 2) the results of the
main learning process that students had. The research method that being used in this research is descriptive-qualitative methods based on percentage analysis and trend analysis. The subjects of this research are VIII A-grade-students from Pangudi Luhur Wedi Klaten Junior High School which contain of 26 students. This research was held on even semester batch 2013/2014.
The research instrument that being used are questionnaire, students’ worksheet and final written test. The students’ worksheet is used by the researcher as guided discovery learning instrument by Geogebra demonstration. The questionnaire was to know the characteristics/motivations of the students toward learning method, and the final written test was purposed to know about the success rate of the method toward
students’ learning result achievement. The research was held in 4 meetings (5 JP) including the final assessment. The main point of the learning process that being applied in this research is students can be persuaded to find the main definition/comprehension that students built from the results of their worksheets.
After doing the research, there are six students who haven’t reached the
Minimum Criteria (≥70). The analysis showed - based on criteria that being used - the usage of Geogebra as an assistive media in a learning process which used guided discovery learning has a high rate of succes toward students’ result by seeing the high percentage (70%) of the students that pass the test with an average score 77,85. It is also showed in result of the questionnaire that the motivation of students is neutral toward the students learning motivation in the main point of discussion.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan,
bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. R. Rohandi, M.Ed., Ph.D. selaku dekan FKIP.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika
sekaligus selaku ketua jurusan PMIPA.
3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku dosen pembimbing
skripsi. Terimakasih atas segala dukungan, bimbingan, serta telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan
skripsi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan serta telah membantu penulis menyelesaikan studi.
4. Bruder Samina selaku kepala SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang telah
memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Yohanes Sutarjo, S.Pd. selaku guru matematika kelas VIII SMP
Pangudi Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan kesempatan, motivasi,
x
6. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing,
membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Segenap guru SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, yang telah memberikan
motivasi serta keramah tamahan selama di sekolah kepada penulis.
8. Kedua orang tuaku Dra. Th. Endang Susanti dan Cornelius Sadanan atas
dukungan, motivasi, dan doa, serta cinta kasih yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi ini.
9. Mbah putri Sastro Ngadinem yang selalu menjaga dan menyayangi penulis.
10.Adikku Dwi Santoso yang selalu memberi semangat kepada penulis.
11.Lusiana Ayu Damar Sari selaku orang yang telah menjaga kesehatan, serta
memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
12.Benedictus Dhiki Dwi Purnama, Albertus Adhitya Ch. Trimakasih atas kerja
sama kalian dalam membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13.Leo Agung Noviar K.A., Fransiscus Dimas, Ignatius Candra Budhiawan,
Aryatningtyas Prihastuti, Ari Nugroho, Ch. Niken Putri, Seravina Servin F.N.,
Epafroditus, dan teman-teman Pendidikan Matematika 2009 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu. Trimakasih karena telah memberikan motivasi
kepada penulis.
14.Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, yang telah
bersedia membantu penulis selama penulis melakukan penelitian.
15.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
xi
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka dengan rendah hati penulis
bersedia menerima kritik dan saran.
Yogyakarta, 3 Maret 2015
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Belajar dan Pembelajaran ... 10
1. Pengertian Belajar ... 10
2. Pengertian Pembelajaran ... 13
3. Belajar dan Pembelajaran Matematika ... 13
B. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing ... 15
C. Media Pembelajaran Program Geogebra ... 18
1. Pengertian Media ... 18
2. Aplikasi Geogebra ... 19
D. Materi Lingkaran Dalam dan Luar Segitiga ... 21
1. Lingkaran Luar Segitiga ... 21
2. Lingkaran Dalam Segitiga ... 23
D. Data Instrumen Penelitian ... 30
E. Validitas ... 32
F. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS dan DESKRIPSI DATA ... 40
A. Tahapan Penelitian ... 40
1. Persiapan Penelitian... 40
xiv
B. Hasil Penelitian ... 43
C. Analisis Data dan Deskripsi Data ... 53
1. Analisis dan Deskripsi Hasil Belajar ... 53
2. Keterlaksaan Pembelajaran ... 70
3. Analisis dan Deskripsi Motivasi Siswa ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
A. Kesimpulan ... 76
B. Keterbatasan Penelitian ... 76
C. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Instrumen Penelitian ... 30
Table 3.2 Kisi-Kisi Soal ... 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ... 33
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian ... 36
Tabel 3.5 Ketuntasan Belajar Siswa... 36
Tabel 3.6 Ketuntasan Belajar Siswa secara Kualitatif ... 36
Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Siswa ... 38
Tabel 3.8 Motivasi Siswa secara Kualitatif... 38
Tabel 4.1 Tabel Kegiatan Penelitian ... 43
Tabel 4.2. Penilaian Siswa ... 54
Tabel 4.3. Kriteria Penilaian ... 55
Tabel 4.4.Penilaian Hasil Belajar secara Kualitatif ... 56
Tabel 4.5. Sampel Analisis Hasil Belajar ... 56
Tabel 4.6. Motivasi Siswa Berdasarkan Aspek ... 72
Tabel 4.7. Motivasi Setiap Siswa Kelas VIIIA ... 72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lingkaran Luar Segitiga ... 21
Gambar 2.2. Lingkaran Dalam Segitiga ... 23
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ... 27
Gambar 4.1 Gambar lingkaran luar segitiga ... 46
Gambar 4.2 Garis sumbu segitiga ... 47
Gambar 4.3 Gambar lingkaran dalam segitiga ...50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A
Lampiran Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dan Silabus ...82
Lampiran Lembar Kerja Siswa ...92
Lampiran Soal Tes Tertulis dan Kunci Jawaban ...106
Lampiran Validitas Pakar ...110
Lampiran Lembar Kuesioner ...120
Lampiran Surat Ijin Penelitian ...124
LAMPIRAN B Lampiran Hasil Lembar Kerja Siswa ...126
Lampiran Hasil Tes Tertulis Siswa ...140
Lampiran Hasil Angket Siswa ...146
Lampiran Lembar Observasi Pembelajaran ...152
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah sebuah proses kegiatan yang disengaja dan ditujukan
bagi siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan
yang ditetapkan (Purwanto, 2009). Pendidikan memegang peranan penting
dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
bersaing dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan, pendidikan di Indonesia pun dituntut untuk berkembang
pesat sesuai dengan kemajuan teknologi.
Keberhasilan pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada beberapa
faktor diantaranya guru sebagai fasilitator dan motivator siswa, sarana,
prasarana (termasuk metode dan media pembelajaran), serta keaktifan siswa
dalam proses belajar mengajar. Sikap guru dalam proses belajar mengajar,
sifat guru, gaya memimpin kelas, metode dan media pembelajaran yang
digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran merupakan faktor luar siswa
yang berpengaruh dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
upaya mencapai suatu tujuan. Tujuan dari pembelajaran adalah perubahan
perilaku, pola berpikir dan nilai sebagai hasil belajar. Proses pembelajaran
hendaknya menggunakan media serta metode pembelajaran yang menarik dan
termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung. Perasaan senang dan
motivasi belajar dari siswa merupakan faktor dalam yang mempengaruhi
proses belajar mengajar.
Salah satu mata pelajaran yang menjadi tolok ukur kemampuan
seseorang dalam bidang pendidikan adalah pelajaran matematika. Pelajaran
matematika telah dipelajari oleh siswa dari tingkat dasar hingga tingkat
menengah atas. Belajar matematika membutuhkan ketekunan dan keseriusan
siswa, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami pembelajaran.
Selain itu, penggunaan metode dan alat bantu dalam menyampaikan materi
pembelajaran juga dapat mempermudah siswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMP Pangudi Luhur
Wedi Klaten, guru masih menggunakan metode konvensional. Metode
konvensional yang diterapkan oleh guru berupa metode ceramah dengan
pedoman buku pelajaran tanpa menggunakan media/alat peraga. Siswa
terlihat kurang aktif dan kurang memperhatikan penjelasan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Dari wawancara yang dilakukan dengan
siswa, sebagian siswa menginginkan belajar menggunakan media komputer
seperti saat mereka diajar oleh mahasiswa PPL Universitas Sanata Dharma
karena siswa merasa lebih jelas. Selama observasi berlangsung, peneliti
melihat belum optimalnya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru. Interaksi yang berlangsung di dalam kelas sebagian besar hanya
berjalan satu arah, sehinggga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang
oleh pihak sekolah pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu ≥ 70. Dari hasil
wawancara yang peneliti lakukan dengan guru mata pelajaran matematika
kelas VIII A, diperoleh keterangan bahwa sebagian besar siswa baru mampu
mencapai KKM setelah melalui proses remedial. Selain itu, fasilitas yang
tersedia di sekolah masih belum digunakan secara maksimal. Fasilitas
tersebut antara lain berupa proyektor dan laboratorium komputer, sehingga
peneliti ingin memanfaatkan fasilitas ini dalam proses pembelajaran.
Dari permasalahan di sekolah yang tersebut, peneliti ingin memperbaiki
kegiatan pembelajaran tersebut menggunakan metode penemuan terbimbing
dengan menggunakan lembar kerja siswa. Metode ini memiliki keunggulan
untuk mengaktifkan siswa baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Dengan metode penemuan terbimbing, siswa diajak untuk turut aktif
dan berperan penting dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk ikut
ambil bagian dalam proses pembelajaran dengan berinteraksi secara aktif,
baik dengan teman kelompok maupun dengan guru untuk menemukan
konsep-konsep yang dipelajari dengan arahan yang diberikan oleh peneliti.
Peneliti menggunakan aplikasi Geogebra sebagai media bantu demonstrasi
menggunakan metode penemuan terbimbing dengan lembar kerja siswa
dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas proyektor. Menurut
David Wess (Chandra Budhiawan, 2012), Geogebra memungkinkan siswa
untuk aktif dalam membangun pemahaman konsep geometri, program ini
memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan
Diharapkan dari metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti mampu
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
Model pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing
dengan menggunakan lembar kerja siswa dan media Geogebra ini akan
mengajak siswa mampu menemukan cara dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan persoalan matematika secara konstruktif. Sesuai dengan hasil
diskusi dengan guru mata pelajaran, penelitian ini diterapkan pada materi
lingkaran dalam dan luar segitiga. Tentu hal ini menuntut peneliti kreatif dan
inovatif mengolah aplikasi Geogebra untuk membantu siswa mampu melukis
dan memahami materi lingkaran luar dan dalam segitiga yang dilakukan
dengan metode penemuan terbimbing menggunakan lembar kerja siswa.
Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan, peneliti mengangkat judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANTU GEOGEBRA PADA
MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR
WEDI KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yang
dilakukan peneliti pada tanggal 21 dan 25 Januari 2014, peneliti memperoleh
informasi mengenai kemampuan siswa bahwa dalam 1 kelas rata-rata
Selain itu guru juga menyatakan bahwa hampir setiap ujian ketuntasan siswa
tercapai setelah melalui proses remidi dalam pembelajaran matematika. Dari
hasil observasi, peneliti mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dengan menggunakan metode konvensional. Dari hasil pengamatan dan
diskusi yang telah dilakukan peneliti bersama guru, disepakati bahwa materi
yang masih perlu dibantu untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi
siswa adalah lingkaran pada pokok bahasan lingkaran luar dan dalam segitiga.
C. PEMBATASAN MASALAH
Seperti yang telah dikemukakan oleh peneliti bahwa pengaruh eksternal
dan internal siswa sangat berperan penting dalam motivasi serta hasil belajar
siswa. Pada penelitian ini masalah dibatasi pada:
1. Pokok bahasan yang dibahas peneliti adalah lingkaran, dengan
kompetensi dasar menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya,
dengan melukiskan dan menghitung jari-jari lingkaran dalam dan luar
suatu segitiga.
2. Metode pembelajaran yang peneliti gunakan adalah penemuan
terbimbing (guided discovery) dengan aplikasi Geogebra sebagai media
bantu untuk demonstrasi.
3. Tingkat keberhasilan penelitian dalam pembelajaran dilihat dari hasil
belajar siswa (hasil tes) dan motivasi siswa dalam pemberian kuesioner
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan
peneliti, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari
motivasi belajar siswa di kelas VIIIA pada pokok bahasan lingkaran
luar dan dalam segitiga?
2. Sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari hasil
belajar siswa di kelas VIIIA pada pokok bahasan lingkaran luar dan
dalam segitiga?
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari
motivasi belajar siswa pada materi lingkaran kelas VIIIA di SMP
Pangudi Luhur Wedi.
2. Untuk mengetahui keberhasilan model pembelajaran penemuan
terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari hasil belajar
F. PENJELASAN ISTILAH
Penjelasan istilah dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian terhadap
topik dalam judul penelitian, yaitu :
1. Model pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang berkaitan erat
dengan cara-cara atau metode mengajar yang peneliti gunakan agar
tercapai sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Penemuan terbimbing adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
siswa sehingga siswa mampu menemukan, memahami, dan mengalami
sendiri pemahaman serta konsep-konsep yang belum diketahui oleh
siswa dengan bimbingan dari guru.
3. Media adalah suatu upaya manusia yang menjadikan orang lain mampu
memahami topik yang diperagakan tanpa harus mengadakan kontak
langsung dengan topik tersebut. Sedangkan media bantu merupakan
upaya yang dilakukan manusia dengan menggunakan suatu alat
penunjang untuk menjadikan topik kegiatan menjadi lebih mudah
dipahami.
4. Program aplikasi Geogebra adalah program aplikasi komputer yang
digunakan sebagai penunjang untuk membelajarkan matematika
khususnya geometri dan aljabar.
5. Materi lingkaran adalah pokok bahasan matematika pada tingkat
sekolah menengah pertama yang secara eksplisit dalam penelitian ini
G. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Bagi guru :
a. Sebagai media bagi guru dan calon guru dalam mengenal software
pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pembelajaran
matematika di sekolah.
b. Sebagai media bagi guru dan calon untuk mengembangkan
kemampuan dan keahlian komputer serta mengaplikasikannya dalam
pembelajaran matematika.
2. Bagi Siswa :
a. Sebagai media untuk siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep
dan kreatifitas belajar matematika.
b. Menambah wawasan siswa tentang alternatif cara belajar dan
mengkonstruksi pengetahuannya.
3. Bagi Peneliti :
Mampu mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti serta
menerapkannya dalam melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan
H. SISTEMATIKA PENELITIAN
Agar penyusunan skripsi ini sistematis, maka sistematika penelitian yang
peneliti paparkan adalah sebagai berikut:
Pada tahap awal penelitian, peneliti melaksanakan observasi kelas yang
dilakukan pada minggu kedua bulan Januari. Observasi ini bertujuan untuk
mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas
mengenai materi lingkaran. Saat menentukan topik, kelas, dan instrumen
yang akan digunakan sebagai penelitian, peneliti melakukan konsultasi
kepada guru mata pelajaran. Peneliti membuat instrumen serta perangkat
pembelajaran yang divalidasi oleh guru dan dosen pembimbing sebagai
validitas uji pakar. Setelah melakukan observasi dan validasi instrumen,
peneliti menentukan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan jadwal
mata pelajaran matematika.
Peneliti melaksanakan penelitian di kelas VIIIA selama 2 hari atau 4 jam
pelajaran dan 1 hari untuk melaksanakan tes kemampuan belajar siswa
sebagai sumber data. Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti
mengolah data sesuai dengan pedoman yang digunakan untuk menentukan
kesimpulan dari hasil akhir penelitian. Peneliti mencantumkan hasil
pengolahan data berupa kesimpulan pada bab akhir penelitian dan
10 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang tidak pernah berakhir sejak
manusia ada dan berkembang di muka bumi. Belajar merupakan proses dan
aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami sejak manusia di dalam
kandungan, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja hingga menjadi
dewasa, sampai nanti tutup usia, sesuai dengan prinsip pembelajaran
sepanjang hayat.
Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011:9). Slamet menyatakan bahwa
(2003:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Crow (Suyono 2011:128-129), belajar diperolehnya dari
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Belajar dikatakan
berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah
dipelajarinya, sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote learning,
mempedulikan makna. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI, 2011:23), belajar adalah berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
Dari pandangan-pandangan mengenai definisi belajar, menurut (Suyono,
2011) kita dapat menemukan beberapa ciri-ciri umum kegiatan belajar
antara lain sebagai berikut:
a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan. Belajar dan
berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat
hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan
melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat.
b. Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip
pembelajaran sepanjang hayat (life long learning).
c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif.
d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar
harus mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan
keterampilan hidup (life skill). Menurut Ki Hadjar Dewantara belajar
harus mengembangkan cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa
(motivasi), dan karya (psikomotor).
e. Kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat dan waktu.
Berlangsung di sekolah (kelas dan halaman sekolah), di rumah, di
masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar, dalam bengkel kerja,
f. Belajar berlangsung baik tanpa guru atau dengan guru. Berlangsung
dalam situasi formal, informal, dan nonformal.
g. Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan
kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang
bernilai tinggi.
h. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan yang sangat kompleks.
i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Hambatan dapat
terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya,
adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi, kelelahan atau
kejenuhan belajar.
j. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan
bimbingan orang lain. Orang lain itu dapat guru, orang tua, teman
sebaya yang kompeten dan lainnya.
Dari beberapa ciri-ciri serta definisi belajar yang dikemukakan beberapa
ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses /
kegiatan yang dilakukan seseorang sejak kecil dan terus-menerus sehingga
menjadikan orang tumbuh dan berkembang serta mengalami perubahan
2. Pengertian Pembelajaran
Secara umum, pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru
sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran
adalah upaya guru menciptakan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,
minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyono,
2011:98).
3. Belajar dan Pembelajaran matematika
Dalam penelitian terkait, pengertian pembelajaran matematika menurut
Tim MKPBM (2001:8-9) terbagi dua macam:
a) Pengertian pembelajaran matematika secara sempit, yaitu
proses pembelajaran dalam lingkup sekolah, sehingga terjadi proses
sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru,
sumber atau fasilitas, dan teman sesama siswa.
b) Pengertian pembelajaran matematika secara luas, yaitu upaya penataan
lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar matematika
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Nickson (Jajang, 2005:5) berpendapat bahwa pembelajaran matematika
adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep
dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses
internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau prinsip itu terbangun.
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama.
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Depdiknas, 2006:346)
menyebutkan pemberian mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara
konsep dan mengaplikasian konsep matematika secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan/masalah.
e) Memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu: memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam pelajaran
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah. Tujuan umum pertama, pembelajaran matematika pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah memberikan
penekanan pada penataan latar dan pembentukan sikap siswa. Tujuan
penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.
Dari beberapa pendapat dan tujuan pembelajaran matematika tersebut
dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran matematika menuntut guru
untuk dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung
baik secara psikomotorik, kognitif, maupun afektif. Proses pembelajaran
yang diharapkan tidak lagi berpusat pada guru melainkan pada siswa,
sehingga konsep atau prinsip itu terbangun dengan metode atau
pendekatan mengajar dan pengggunaan aplikasi agar dapat bermanfaat
dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa. Guru bukan
mentransfer pengetahuan pada siswa tetapi membantu agar siswa
membentuk sendiri pengetahuannya.
B. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Model (Markaban, 2008:9) menurut kamus W.J.S. Poerwadarminta
adalah sesuatu yang patut ditiru, sedangkan arti lainnya adalah pola atau
contoh. Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi
pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) ada beberapa
pengertian dari strategi yaitu: (1) ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang dan
damai, (2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki. Sedangkan menurut Markaban (2008:10) model pembelajaran
adalah pola komprehensif yang patut dicontoh, menyangkut bentuk utuh
pembelajaran, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
strategi pembelajaran yang berkaitan erat dengan cara-cara atau metode
mengajar, didalamnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran yang peneliti gunakan agar tercapai sesuai dengan tujuan
penelitian.
Menurut Sund (Roestiyah 2008:20), pembelajaran penemuan
terbimbing (Discovery learning) adalah proses mental dimana siswa mampu
menyimpulkan sesuatu konsep atau prinsip dengan arahan dan bimbingan
dari guru. Yang dimaksud dengan proses mental antara lain ialah :
mengamati, menggolong-golongkan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya segitiga, persegi, kubus,
balok dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip antara lain
ialah: apabila ditentukan garis-garis sumbu pada segitiga, maka perpotongan
ketiga garis tersebut merupakan titik pusat lingkaran luar segitiga. Dalam
teknik ini siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri atau mengalami proses
mental itu sendiri, dan guru sebagai fasilitator dan membimbing.
Suherman (2001) dalam bukunya mengatakan, model pembelajaran
penemuan terbimbing (Discovery Learning) merupakan kegiatan
dari guru sehingga peserta didik dapat menemukan sesuatu hal yang baru
bagi dirinya sendiri meskipun hal tersebut bukan merupakan temuan yang
benar-benar baru dalam masyarakat. Hal-hal yang baru tersebut dapat
berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan, dan sejenisnya. Siswa harus
melakukan dugaan-dugaan, perkiraan, coba-coba, dan usaha lainnya dengan
pengetahuan siapnya melalui cara induksi, deduksi, observasi, dan
ekstrapolasi untuk menemukan hal-hal yang belum mereka ketahui. Metode
penemuan yang dipandu oleh guru ini pertama dikenalkan oleh Plato dalam
suatu dialog antara Socrates dan seorang anak, maka sering disebut juga
dengan metode Socratic (Cooney, Davis, 1975: 136). Metode ini melibatkan
suatu dialog/interaksi antara siswa dan guru dimana siswa mencari
kesimpulan yang diinginkan melalui suatu urutan pertanyaan yang diatur
oleh guru.
Jadi model penemuan terbimbing yang peneliti maksud adalah suatu
aktivitas dalam pembelajaran yang dialami siswa bersama guru sebagai
proses belajar. Proses belajar yang peneliti maksud adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan siswa dengan arahan guru, sehingga siswa mampu
menemukan, memahami, dan mengalami sendiri pemahaman serta
konsep-konsep yang belum diketahui oleh siswa. Berdasarkan petunjuk dari orang
lain atau guru mengenai lingkaran luar dan dalam segitiga, siswa dapat
menemukan membangun pengetahuannya sendiri. Metode penemuan
terbimbing yang peneliti terapkan menggunakan lembar kerja siswa sebagai
melakukan perhitungan untuk menentukan jari-jari. Peneliti menggunakan
pertanyaan serta langkah-langkah dalam lembar kerja siswa dan demonstrasi
menggunakan aplikasi Geogebra untuk memberikan rangsangan kepada
siswa dalam melukiskan lingkaran serta penarikan kesimpulan. Penarikan
kesimpulan dalam penelitian ini bertujuan untuk menanamkan konsep
melukiskan lingkaran luar dan dalam segitiga secara mendalam kepada
siswa dengan menuntun siswa untuk menyimpulkannya sendiri.
C. Media Pembelajaran Program Geogebra 1. Pengertian Media
Menurut Trianto (2010), media adalah suatu upaya manusia yang
menjadikan orang lain mampu memahami topik yang diperagakan tanpa
harus mengadakan kontak langsung dengan topik tersebut. Media
pembelajaran digunakan sebagai penyampai pesan dari beberapa sumber
saluran ke penerima pesan. Berbagai macam media pembelajaran (Trianto,
2010) antara lain:
a. Media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau
diagram.
b. Media model solid atau dimensi tiga, seperti model-model benda ruang
dimensi tiga, diorama, dan sebagainya.
c. Media proyeksi seperti film, filmstrip, OHP.
d. Media informasi, komputer, internet.
Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
a. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa.
b. Tidak bersifat verbalistik.
c. Metode pembelajaran lebih bervariasi.
d. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas.
e. Mengatasi keterbatasan ruang.
Bagi peneliti, media dalam proses pembelajaran merupakan hal
penting yang harus diperhatikan. Adanya media sebagai alat bantu untuk
menyampaikan pesan/materi pelajaran dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga diharapkan siswa mampu menerima materi
pelajaran secara menyeluruh dan dapat dipahami dengan baik. Sehingga
menurut peneliti media bantu dalam penelitian ini ialah upaya yang
dilakukan manusia dengan menggunakan sesuatu alat penunjang untuk
menjadikan topik kegiatan menjadi lebih mudah dipahami.
2. Aplikasi Geogebra
Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran matematika adalah program Geogebra. Geogebra
dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Geogebra
adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya
geometri dan aljabar. Program ini melengkapi berbagai program komputer
untuk pembelajaran aljabar yang sudah ada, seperti Derive, Maple,
Geometry’s Sketchpad atau CABRI. Apabila program-program komputer
tersebut digunakan secara spesifik untuk membelajarkan aljabar atau
geometri secara terpisah, maka Geogebra dirancang untuk membelajarkan
geometri sekaligus aljabar secara simultan.
Program Geogebra sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa.
Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya
hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, Geogebra dapat diinstal pada
komputer pribadi dan dimanfaatkan kapan dan di manapun oleh siswa
maupun guru dari link berikut http://www.Geogebra.org/cms/en
/download. Bagi guru, Geogebra menawarkan kesempatan yang efektif
untuk mengkreasikan lingkungan belajar interaktif yang memungkinkan
siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis. Geogebra dapat
mendorong proses penemuan dan keinginan siswa bereksperimen di kelas.
Menurut Mahmudi (2010: 43), Geogebra sangat bermanfaat sebagai media
pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut:
a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Dalam hal ini, dalam pembelajaran yang bersifat tradisional, guru
memanfaatkan Geogebra untuk mendemonstrasikan dan
memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.
b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini Geogebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi
konsep matematika tertentu, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam
c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Penggunaan aplikasi Geogebra pada penelitian ini sebagai alat bantu
bagi siswa untuk membantu menemukan suatu konsep matematis secara
visual, misalnya tempat kedudukan titik-titik atau karakteristik
lingkaran.
D. Materi Lingkaran Dalam dan Luar Segitiga
Pengertian serta langkah melukis lingkaran dalam dan luar segitiga
peneliti menggunakan pedoman dari buku Marsigit, M.A. 2009 dengan
judul Matematika 2 SMP Kelas VIII.
Untuk mengetahui pengertian lingkaran luar segitiga, maka
perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.1. Lingkaran Luar Segitiga
Pada gambar terlihat bahwa segitiga ABC memiliki lingkaran yang
mengelilingi dengan jari-jari lingkaran dari titik pusat lingkaran J menuju
semua titik sudut segitiga. Dengan definisi mengenai lingkaran, maka
disimpulkan bahwa lingkaran luar segitiga adalah lingkaran yang melalui
ketiga titik sudut pada segitiga tersebut.
Untuk dapat melukiskan lingkaran luar segitiga terdapat beberapa
langkah-langkah agar dapat dilukiskan dengan baik. Berikut adalah
langkah-langkah untuk melukis lingkaran luar segitiga:
Gambarlah sebuah segitiga ABC dengan panjang sisi yang diinginkan.
Tentukan garis-garis sumbu yang terdapat pada segitiga. Melukis garis
sumbu pada sebuah sisi segitiga dapat ditentukan dari menggambar 2
buah lingkaran yang berjari-jari sama dan bertitik pusat pada kedua
ujung garis yang merupakan salah satu sisi segitiga tersebut, maka
akan diperoleh perpotongan 2 buah lingkaran, jika titik perpotongan
kedua lingkaran ditarik sebuah garis lurus akan membentuk sebuah
garis yang tegak lurus dengan sisi pada segitiga dan membagi sisi
segitiga menjadi dua sama panjang, garis tersebut merupakan garis
sumbu segitiga. Lakukan langkah-langkah tadi untuk menggambar
garis-garis sumbu lainnya.
Jika diamati, dari perpotongan ketiga garis sumbu pada segitiga akan
didapat sebuah titik potong dari garis-garis sumbu yang nantinya
merupakan titik pusat dari lingkaran luar segitiga ABC.
Siswa dapat menggambar sebuah lingkaran menggunakan jangka
dengan titik pusat yang telah ditetapkan dari perpotongan ketiga garis
pada segitiga. Maka lingkaran tersebut adalah lingkaran luar segitiga
ABC.
Sedangkan lingkaran dalam segitiga, perhatikan gambar berikut;
Gambar 2.2. Lingkaran Dalam Segitiga
Pada gambar terlihat bahwa segitiga ABC memiliki lingkaran yang
terdapat didalam segitiga dan menyinggung ketiga sisi pada segitiga ABC,
panjang jari-jari lingkaran dari titik pusat lingkaran berjarak sama dari
ketiga sisi pada segitiga. Dengan definisi mengenai lingkaran, maka
lingkaran tersebut melalui titik-titik DEF pada segitiga. Jadi dapat
disimpulkan bahwa lingkaran dalam segitiga adalah lingkaran yang
menyinggung ketiga sisi pada segitiga tersebut.
Untuk dapat melukiskan lingkaran dalam segitiga terdapat beberapa
langkah-langkah agar dapat dilukiskan dengan baik. Berikut merupakan
langkah-langkah untuk melukis lingkaran dalam segitiga :
Gambarlah segitiga sebuah ABC dengan panjang sisi yang diinginkan.
Tentukan garis-garis bagi yang terdapat pada segitiga. Melukis garis
melukis sebuah lingkaran yang titik pusatnya adalah salah satu titik
tersebut dengan titik pusat masing-masing D dan E. Maka jika ditarik
garis dari titik A menuju perpotongan 2 lingkaran yang berpusat di D
dan E akan terbentuk sebuah garis yang melalui titik sudut A dan
membagi besar sudut A menjadi tepat 2 bagian sama besar, garis
tersebut adalah garis bagi segitiga di titik A.
Lukislah semua garis bagi segitiga dari semua titik sudut pada segitiga
ABC, sehingga didapat sebuah titik potong dari perpotongan
garis-garis bagi yang merupakan titik pusat dari lingkaran dalam segitiga
ABC. Untuk menentukan jari-jari lingkaran dalam segitiga dengan
menggambar, dibutuhkan ketelitian lebih yaitu dengan
menggambarkan sebuah garis yang melalui titik pusat lingkaran dan
tegak lurus dengan salah satu sisi pada segitiga sebagai jari-jari
lingkaran dalam segitiga ABC. Sehingga dapat dilukiskan sebuah
lingkaran dalam segitiga ABC dengan tepat.
Dengan langkah yang diberikan dapat ditentukan jari-jari lingkaran
yang berkaitan dengan panjang sisi segitiga dan luas segitiga (persamaan
√
Maka dapat dikaitkan dengan persamaan jari-jari lingkaran luar
segitiga
dan jari-jari lingkaran dalam segitiga dengan persamaan;
E. Kerangka Berpikir
Banyak faktor yang dapat menimbulkan kesulitan mempelajari
matematika yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan
faktor yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan menggunakan metode penemuan terbimbing. Pada
penelitian ini pembelajaran yang dilaksanakan menitikberatkan pada
pemahaman siswa dengan metode penemuan terbimbing dengan
demonstrasi menggunakan media bantu Geogebra. Dengan proses
pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan
pemanfaatan program Geogebra maka diharapkan siswa dapat
memecahkan kesulitan-kesulitan dalam mempelajari matematika,
26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-kualitatif. Penekanan pada pendekatan kualitatif bukanlah pengujian hipotesis
melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara
berfikir formal dan argumentatif (Azwar: 2009). Penelitian kualitatif menurut
Sugiyono (Gunawan, 2013:83) yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dan peneliti merupakan instrumen
kunci. Sedangkan menurut Creswell (Gunawan, 2013:83) yaitu suatu proses
penelitian untuk memahami masalah-masalah manusia dengan menciptakan
gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan dengan kalimat, dan
melaporkan secara terperinci yang diperoleh dari sumber data. Data kualitatif
digunakan untuk meneliti dengan melihat keadaan objek penelitian melalui
uraian, pengertian atau penjelasan suatu peristiwa pada masa sekarang dengan
tujuan membuat deskripsi secara sistematis sehingga dapat lebih mudah
dipahami dan disimpulkan. Uraian kesimpulan didasari oleh pengolahan data
numerik secara sederhana dengan analisis persentase dan analisis
kecenderungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari pendekatan
analisisnya, penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan
perhitungan persentase ketuntasan dan kesimpulan yang didasari pada
Budi dalam sebuah jurnal. Berdasarkan pemahaman penelitian deskriptif
kualitatif yang peneliti gunakan, diperoleh ciri-ciri penelitian dekriptif
kualitatif menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (Gunawan, 2013:95-96)
antara lain adalah : (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber
data, (2) memiliki sifat dekriptif analitik, (3) tekanan pada proses bukan pada
hasil, (4) bersifat induktif, (5) mengutamakan makna. Ciri yang peneliti
gunakan didasari pada bagan sebagai prosedur penelitian dalam
(Sudjana,2001), berikut adalah bagannya:
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
Tahap Deskripsi
Tahap Reduksi
Pembatasan Masalah
Fokus Penelitian
Tahap Seleksi
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan & Deskripsi Data
B. SETING PENELITIAN
Seting penelitian ini terdiri dari:
1. Objek Penelitian : Pengaruh penerapan metode pembelajaran
dalam materi lingkaran dalam dan luar
segitiga.
2. Subyek Penelitian : Siswa kelas VIIIA
3. Tempat Penelitian : SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten.
4. Waktu Penelitian : Semester genap tahun ajaran 2013/2014
Februari - Maret 2014.
C. RANCANGAN PENELITIAN
Sebelum peneliti terjun untuk melakukan penelitian di sekolah, terlebih
dahulu peneliti melalui beberapa tahap-tahap yang akan dilakukan
diantaranya:
1. Tahap Deskripsi
Peneliti menghubungi pengurus instansi terkait, yaitu kepala sekolah
SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. Kemudian peneliti mengajukan surat
pengantar dari Universitas untuk melakukan penelitian di SMP Pangudi
Luhur Wedi Klaten dan menyerahkannya kepada pihak sekolah.
Peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika untuk
mengetahui karakteristik siswa dan metode yang dilakukan dalam
pembelajaran dikelas serta mengkaji materi sesuai dengan kompetensi
siswa dengan mewawancarai siswa mengenai proses pembelajaran
matematika di sekolah. Peneliti juga melakukan observasi kelas secara
keseluruhan untuk mengetahui secara langsung proses pembelajaran di
dalam kelas untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan dalam tahap
penelitian.
2. Tahap Reduksi
Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrumen yang
diperlukan, seperti lembar observasi guru dan siswa, soal evaluasi dalam
setiap pertemuan, menyiapkan soal sebagai post-test untuk mengetahui
hasil belajar siswa, kuesioner motivasi siswa, LKS, dan RPP yang
dibutuhkan dalam tahap penelitian di dalam kelas.
3. Tahap Seleksi
Setelah melalui tahap reduksi, peneliti melakukan pengumpulan data
di dalam kelas sebagai bahan analisis. Peneliti melakukan analisis dan
deskripsi data yang diperoleh selama melakukan penelitian di kelas VIII A
SMP Pangudi Luhur menggunakan pedoman dalam penelitian. Untuk
melihat tingkat keberhasilan pada penerapan metode pembelajaran
penemuan terbimbing dengan memanfaatkan program GeoGebra sebagai
media demonstrasi, dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pada
D. DATA INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan peneliti terbagi sebagai berikut:
Penelitian ini memiliki 2 variabel yang menjadi tolak ukur, yaitu hasil
belajar siswa dan motivasi siswa. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,
hasil belajar dilakukan dengan penilaian terhadap latihan-latihan dan tes
evaluasi yang dideskripsikan pada tahap pengolahan data. Sedangkan untuk
data motivasi akan dilakukan dengan penyebaran angket berupa kuesioner
terbuka kepada siswa, dengan pernyataan siswa dalam kuesioner terbuka
dapat dideskripsikan mengenai persaan siswa. Dalam penyusunan soal-soal
tes, terlebih dahulu menentukan kisi kisi soal sesuai dari RPP yang dibuat.
Table 3.1 Instrumen Penelitian
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1 Hasil
Tes tertulis Soal tes
1. Tes
Dalam pengambilan data untuk variabel pemahaman adalah
menggunakan tes. Tes ataupun penilaian yang dilakukan adalah 2
kali latihan dan tes evaluasi (post-test) yang terdiri dari 3 butir
soal.
Table 3.2 Kisi-Kisi Soal Standar
Pengambilan data untuk variabel penemuan dan pemahaman ini
dilakukan dalam bentuk non-tes. Instrumen non-tes yang digunakan
E. VALIDITAS
1. Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana
tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004).
Uji validitas instrumen dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen
yang dibuat sudah tepat dan sesuai dengan penelitian yang hendak
dilakukan. Untuk mengetahui validitas setiap instrumen pada penelitian
ini peneliti melakukan validitas pakar (validitas konstruk). Teknik
penilaian pakar digunakan untuk mengetahui validitas soal latihan,
validitas lembar kerja siswa, validitas RPP, lembar kuesioner motivasi,
lembar observasi kegiatan, dan soal tes evaluasi. Validitas instrumen
yang peneliti gunakan disahkan oleh beberapa ahli dalam bidangnya,
yaitu dosen dan beberapa guru mata pelajaran matematika. Bukti
validitas yang peneliti peroleh akan dilampirkan dalam penelitian.
(Lampiran A4).
2. Instrumen Motivasi Belajar
Dalam kuesioner terdapat lima item pertanyaan. Dalam lima
pertanyaan tersebut memuat dua aspek, yaitu: keaktifan (motivasi
intrinsik), dan penemuan (motivasi ekstrinsik). Untuk nomor pertanyaan
1 dan 2 memuat aspek keaktifan. Nomor 3 dan 4 memuat aspek
penemuan. Sedangkan untuk melihat pemahaman siswa nomor
Dalam kuesioner ini peneliti akan mengumpulkan informasi dari
siswa mengenai motivasi dan pemahaman siswa selama pembelajaran
bersama peneliti. Adapun aspek-aspek terkait akan menjadikan data bagi
peneliti dengan perhitungan jawaban ‘Ya’ berbobot 1 poin dan jawaban ‘Tidak’ berbobot 0 poin. Berikut adalah aspek-aspek yang dibuat
peneliti:
1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran bersama peneliti (motivasi
intrinsik).
2) Siswa mampu menemukan langkah-langkah melukis serta
menentukan unsur-unsur lingkaran dalam dan luar segitiga dengan
metode pembelajaran penemuan terbimbing menggunakan media
bantu Geogebra (motivasi ekstrinsik).
3) Siswa mampu memahami materi melukis lingkaran dalam dan luar
segitiga.
Berikut adalah pertanyaan yang peneliti gunakan sebagai soal dalam
kuesioner :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
No. Pertanyaan
Aspek penilaian
1. Apakah dalam pembelajaran matematika kamu sering mengajukan diri secara pribadi untuk menjawab pertanan yang diberikan guru? Uraikan!
1
2. Dalam tindak kerja mengerjakan soal apakah kamu ikut memberikan ide dalam penyelesaiannya? Uraikan!
3. Dengan demonstrasi menggunakan Geogebra, apakah kamu menemukan cara melukiskan dan menentukan unsur-unsur lingkaran dalam dan luar segitiga secara pribadi? Uraikan!
2
4. Saat memperhatikan demonstrasi guru menggunakan Geogebra dan LKS apakah kamu dapat menarik kesimpulan mengenai lingkaran dalam dan luar segitiga secara umum, misalkan apa itu lingkaran luar segitiga? Uraikan!
2
5. Apakah dalam memahami materi lingkaran dalam dan luar segitiga ini kamu merasa kesulitan? Jelaskan!
3
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Pengolahan Data Hasil Penelitian
a. Penilaian hasil tes dan latihan
Soal yang akan dibuat dengan jenis soal uraian. Peneliti memilih
soal uraian sebagai sumber data karena dengan soal uraian peneliti
dapat melihat proses serta pola pikir siswa dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan, sehingga secara menyeluruh dapat
dilakukan penilaian. Berikut adalah system penilaian yang akan
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa : Latihan
Penskoran nilai (soal nomor 1,2, dan 4 berbobot 25 poin; nomor
Sesuai dengan kompetensi dasar yang tertera pada silabus,
peneliti membuat kompetensi melukis lingkaran luar dan dalam
segitiga, dan melakukan pengukuran secara manual serta
melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus persamaan
Herron untuk menentukan nilai jari-jari lingkaran menjadi tolak
ukur penilaian. Dengan hasil perhitungan dan pengukuran
dilakukan pengamatan, maka selisih hasil yang didapat
merupakan acuan skor pada jari-jari lingkaran.
Tes Evaluasi
Tiap butir soal memiliki bobot yang berbeda, disesuaikan
dengan tingkat pemahaman, dan KKM yang harus dicapai siswa ≥70.
Penilaian/skor yang diperoleh hampir sama dengan
penilaian dalam latihan pada aspek yang berkaitan dengan
melukis lingkaran luar dan dalam segitiga serta menentukan
unsur-unsurmya. Penskoran terlampir dalam kunci jawaban soal
tes.
Menghitung rata-rata kelas dengan rumus:
Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang terlibat:
Untuk melihat persentase ketuntasan belajar siswa peneliti
menggunakan tabel penilaian Kartika Budi dalam sebuah jurnal
ilmiah (2001:53) sebagai landasan analisis. Hasil belajar siswa
ditetapkan menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian
Tabel 3.5 Ketuntasan Belajar Siswa
% siswa yang
Tabel 3.6 Ketuntasan Belajar Siswa secara Kualitatif
Jumlah siswa yang memperoleh nilai
b. Analisis motivasi belajar siswa
Berikut langkah-langkah perhitungan motivasi belajar siswa
setelah data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner:
Mengelompokkan jawaban siswa ke dalam jawaban ya atau
tidak.
Menghitung total jawaban siswa pada setiap pertanyaan.
Menghitung persentase jawaban motivasi belajar dengan
rumus:
Mengelompokkan jawaban ke dalam setiap aspek
digunakan untuk melihat hasil motivasi siswa dalam bentuk
tabel.
Aspek motivasi instrinsik =
Melihat persentase jawaban pada aspek motivasi intrinsik
dan ekstrinsik yang dikelompokkan, peneliti menggunakan
penilaian miotivasi yang digunakan dalam jurnal ilmiah
Kartika Budi (April, 2001: 54) sebagai hasil dalam menarik
kesimpulan mengenai motivasi belajar siswa.
Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Siswa
% motivasi Keterangan
≤ 20 Sangat Negatif (SN) 21-40 Negatif (N) 41-60 Netral (Nt) 61-80 Positif (P) 81-100 Sangat Positif (SP)
Tabel 3.8 Motivasi Siswa secara Kualitatif
S
Selain itu, peneliti juga melihat pernyataan terbuka dari siswa
sebagai deskripsi mengenai tanggapan siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan bersama peneliti. Untuk lebih
meyakinkan, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa
siswa untuk konfirmasi terhadap jawaban mereka pada
kuesioner.
c. Wawancara terbuka
Dalam mengkaji data motivasi, peneliti menggunakan
kuesioner terbuka dengan pandangan bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan dan latar belakang masing-masing dalam
belajar. Dengan melakukan wawancara kepada beberapa siswa,
peneliti dapat mengetahui tanggapan siswa lebih dalam untuk
merefleksikan proses pembelajaran bersama peneliti yang
ditujukan kepada beberapa siswa secara acak. Berikut adalah
pertanyaan yang diajukan peneliti:
Bagaimana yang kamu rasakan setelah pembelajaran
dengan peneliti?
Apakah belajar menggunakan metode dan media yang
peneliti gunakan membuat kamu lebih memahami materi
40 BAB IV
TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN DESKRIPSI DATA,
A. TAHAPAN PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan yaitu
mengobservasi siswa di kelas selama guru mengajar, membuat RPP,
menyiapkan instrumen, dan menyiapkan program Geogebra. Selain itu,
peneliti juga melakukan uji validitas soal, RPP, Lembar Kerja Siswa, dan
media pembelajaran sebagai instrumen penelitian dengan menggunakan
uji pakar atau validitas konstruk.
a. Observasi
Observasi dilaksanakan selama 2 kali yang berlangsung pada
bulan Januari. Peneliti mengamati proses belajar mengajar yang
berlangsung selama di dalam kelas. Materi pembelajaran yang peneliti
amati selama melakukan observasi mengenai lingkaran. Pada
kesempatan pertama untuk observasi yang berlangsung pada hari Jumat
dan Sabtu 24-25 Januari di kelas 8 A,B, dan C. Selama observasi,
peneliti mengamati guru menjelaskan cara menentukan unsur-unsur lingkaran, menentukan π, menentukan persamaan luas lingkaran,
metode yang digunakan berupa metode ceramah dengan menggunakan