• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016"

Copied!
293
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII C SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Elizabet Ananda Putri 101414019. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Saya persembahkan karya ini untuk: Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan berkat, kasih, penyertaan, dan mukjizat; Bapak Ibu tercinta, Antonius Muhyamin dan Maria Sukaisih yang selalu mendoakan dan mendukung saya; Kakak tersayang, Agatha Eka Agustina yang selalu menghibur dan memberikan semangat; Almamater yang saya banggakan.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 29 September 2016. Elizabet Ananda Putri. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Elizabet Ananda Putri. NIM. : 101414019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII C SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 29 September 2016 Yang menyatakan. Elizabet Ananda Putri. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Elizabet Ananda Putri, 2016. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Materi Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran dan (2) dampak dari metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran terhadap minat siswa dalam pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berupa data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 pada materi garis singgung lingkaran. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak 4 pertemuan yang pada pertemuan pertama dihadiri 8 siswa, pertemuan kedua dihadiri 4 siswa, pertemuan ketiga dihadiri 7 siswa, pertemuan keempat dihadiri 6 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian, meliputi instrumen pembelajaran: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan instrumen pengumpulan data: lembar Keterlaksanaan RPP, lembar angket minat belajar siswa, lembar Tes Kemampuan Awal (TKA), lembar Tes Hasil Belajar (THB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran telah dan dapat terlaksana dengan baik. Hal ini didapat dari hasil persentase Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh sebesar 96,875 %. Langkah-langkah dalam penelitian dengan metode penemuan terbimbing, sebagai berikut: (a) guru membuat LKS yang berisikan masalah yang akan dikerjakan oleh siswa, (b) siswa melakukan penyelidikan terhadap masalah yang diberikan, (c) siswa menyelesaikan masalah. Ketika siswa mengalami kesulitan menyelesaikan masalah, maka guru akan membantu siswa dengan berdialog, (d) siswa mengoreksi penyelesaian masalah bersama dengan guru, (e) siswa menyimpulkan konsep apa yang ditemukan setelah menyelesaikan masalah, (f) guru memberikan penguatan terhadap apa yang disimpulkan oleh siswa. 2. Terdapat dampak dari metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran yang dilihat dari minat belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi, yaitu: (a) minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran dengan jumlah persentase minat belajar seluruh siswa untuk kriteria norma SM+M = 16,67 % + 83,33 % adalah 100 % di mana persentase tersebut lebih besar dari atau sama vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan 75 % sehingga masuk dalam kriteria Berminat. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kriteria minat belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi dengan menerapkan metode penemuan terbimbing adalah Berminat, (b) hasil belajar siswa dengan penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran dengan jumlah persentase hasil belajar seluruh siswa untuk kriteria norma SB+B+CB = 33,33 % + 16,67 % + 16,67 % adalah 66,67 % di mana persentase tersebut lebih besar dari atau sama dengan 65 % sehingga masuk dalam kriteria Cukup. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kriteria hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi dengan menerapkan metode penemuan terbimbing adalah Cukup. Selain itu dilihat dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diperoleh 66,67 % siswa yang tuntas memenuhi KKM dan sebanyak 33,33 % siswa yang tidak tuntas atau belum mencapai KKM. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan untuk mencapai KKM, namun sebagian besar siswa sudah dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Kata kunci: penemuan terbimbing, garis singgung lingkaran, minat belajar, hasil belajar. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Elizabet Ananda Putri, 2016. The Implementation of Guided Discovery Method on The Topic of Tangent for Class of VIII C in Santo Aloysius Turi Junior High School at The Academic Year 2015/2016. Essay. Study Program of Mathematics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta. This study aimed to determinte (1) implementation of guided discovery method on tangent, and (2) the impact of guided discovery methods on tangent to the students interest in mathematics learning, and student achievement in mathematics learning with guided discovery methods. This study was descriptive research thats form of quantitative and qualitative data. This research was conducted in April 2016 on the tangent circles subject. The research subjects were students on the VIII C Santo Aloysius Turi Junior High School. The implementation of teaching learning process conducted of 4 meetings, the first meeting was attended by 8 students, the second meeting was attended by 4 students, the third meeting was attended by 7 students, the fourth meeting was attended by 6 students. The research instruments, including by learning instruments: lesson plan and student activity sheet, and data collection instruments : accomplished sheet of lesson plan, questionnaire sheet of student interest, Early Ability Test sheet, Learning Achievement Test sheet. The study results shew: 1. The implementation of guided discovery methods on tangent has been and can be done well, It was obtained from the percentage of lesson plan accomplished obtained at 96.875 %. The steps in the guided discovery methods study, as follows : (a) teachers create student activity sheet that contain a problem that will be done by students, (b) students investigate on the given problem, (c) students solve problems. When students have difficulty to solve the problem, then the teacher will help students with a dialogue, (d) students correcting problem solving along with teacher, (e) students concluded the concept of what was found after solve the problem, (f) teachers gave reinforcement for what was inferred by students. 2. There was the impact of guided discovery methods on tangent as seen from student interest and learning achievement student on the VIII C Santo Aloysius Turi Junior High School, thats is: (a) student interest in learning mathematics with application of guided discovery methods on tangent on the percentage of the student's interest in learning throughout the norm criteria, SM+M = 16,67 % + 83,33 % is 100 % in which the percentage is more than or equal of 75 % thus included in the criteria ‘Interested’. So, it can be concluded that the criteria of student interest class of VIII C Santo Aloysius Turi Junior High Shcool by guided discovery methods is Interested, (b) student learning achievement with guided discovery methods on tangent on the percentage of all students learning achievement to the criteria of the norm. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SB+B+CB = 33,33 % + 16,67 % + 16,67 % is 66,67 % in which the percentage is more than or equal of 65 % thus included in the criteria ‘Enough’. So, it can be concluded that the student achievement on the VIII C Santo Aloysius Turi Junior High School with implementation of guided discovery methods is Enough. Additionally seen from KKM (Minimal Criteria for Completeness) acquired 66.67 % of students who completed KKM and as much as 33.33 % of students who did not complete or did not reached the KKM. So it can be concluded that there are some students who still have difficulties to reach KKM, but most students are able to achieve a predetermined KKM. Keywords: guided discovery, tangent, interest in learning, learning achievement. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Materi Garis Singgung Lingkaran Kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016. Selama proses penyusunan skripsi, penulis menghadapi hambatan dan rintangan. Namun, berkat anugerah-Nya, doa, dukungan, serta motivasi dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, penulis dapat melalui dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;. 2.. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika;. 3.. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini;. 4.. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. dan Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc., selaku dosen penguji skripsi;. 5.. Segenap dosen, karyawan sekretariat JPMIPA, dan segenap karyawan lainnya atas segala pelayanan selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma;. 6.. Bruder Kosmas Mulyadi, S.Pd., CSA., selaku Kepala SMP Santo Aloysius Turi atas perijinan untuk pelaksanaan penelitian;. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7.. Ibu Hendri Widyanti, S.Pd., selaku guru matematika yang meluangkan waktu dan membimbing penulis selama pelaksanaan penelitian;. 8.. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi yang telah membantu sebagai subyek penelitian;. 9.. Bapak Antonius Muhyamin, Ibu Maria Sukaisih, Kakak Agatha Eka Agustina, Mbah Kakung, Mbah Putri, Tante Murdasih, Suster Widi, Romo Yohan, Bude Suryo, Adik Lena dan Peter, serta saudara-saudara saya atas doa, dukungan, semangat, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;. 10. Mitha, Istri, Dhea, Yohana, Yolanda, Rany, Judith, dan sahabat-sahabat atas dukungan, semangat, keceriaan, dan bantuan yang diberikan selama penyusunan skripsi ini; 11. Semua pihak yang tanpa sengaja tidak disebutkan di sini, namun telah memberikan begitu banyak doa dan dukungan agar skripsi ini selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik selalu penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan.. Yogyakarta, 29 September 2016. Elizabet Ananda Putri. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vi. ABSTRAK ..................................................................................................... vii. ABSTRACT ................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ................................................................................... xi. DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi. DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1. B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3. C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4. D. Batasan Istilah .................................................................................. 4. E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5. F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6. G. Sistematika Penelitian ...................................................................... 6. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ............................................... 8. B. Konstruktivisme dan Tahap-Tahap Perkembangan Menurut Jean Piaget ......................................................................... 12. C. Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky ............................................... 17. D. Metode Penemuan Terbimbing ........................................................ 18. 1.. Langkah-Langkah Metode Penemuan Terbimbing .................. 18. 2.. Guided Reinvention ................................................................... 22. E. Minat ................................................................................................ 24. F. Materi ............................................................................................... 26. 1.. Panjang Garis Singgung Lingkaran .......................................... 27. 2.. Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran ............................ 27. G. Kerangka Berpikir ............................................................................. 31. H. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 32. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 34. B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 34. C. Subyek Penelitian ............................................................................. 35. D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 35. 1.. Instrumen Pembelajaran ........................................................... 35. 2.. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 37. E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40. F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 41. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 49. 1.. Deskripsi dan Jadwal Penelitian ............................................... 49. 2.. Pengamatan Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 50. Proses Pembelajaran pada Tiap Pertemuan .............................. 52. 3.. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Analisis Data .................................................................................... 60. 1.. Hasil Tes Kemampuan Awal (TKA) ........................................ 60. 2.. Angket Minat Siswa ................................................................. 118. 3.. Hasil Tes Hasil Belajar (THB).................................................. 119. C. Hasil Belajar Siswa Dilihat dari LKS ............................................. 136 1.. Lembar Kegiatan Siswa 1 ........................................................ 139. 2.. Lembar Kegiatan Siswa 2 ........................................................ 146. 3.. Lembar Kegiatan Siswa 3 ........................................................ 152. D. Hambatan pada Saat Melakukan Penelitian .................................... 159 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 160 B. Saran ............................................................................................... 162 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 163 LAMPIRAN .................................................................................................. 165. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget ............................. 15. Tabel 3.1 Skor untuk Tiap Jawaban ............................................................ 42. Tabel 3.2 Kriteria Minat Siswa ................................................................... 43. Tabel 3.3 Kriteria Minat Seluruh Siswa ...................................................... 43. Tabel 3.4 Kriteria Norma Hasil Belajar Siswa ............................................ 46. Tabel 3.5 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa .......................................... 47. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 49. Tabel 4.2 Keterlaksanaan RPP .................................................................... 50. Tabel 4.3 Daftar Nilai TKA Siswa .............................................................. 52. Tabel 4.4 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 1 ................................................ 61. Tabel 4.5 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 2 ................................................ 75. Tabel 4.6 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 3 ................................................ 86. Tabel 4.7 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 4 ................................................ 95. Tabel 4.8 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 5 ............................................... 104 Tabel 4.9 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 6 ............................................... 114 Tabel 4.10 Kriteria Minat Belajar Siswa Setelah Penelitian ........................ 118 Tabel 4.11 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa Setelah Penelitian .......... 118 Tabel 4.12 Hasil-Hasil THB Siswa Nomor 1 ............................................... 119 Tabel 4.13 Hasil-Hasil THB Siswa Nomor 2 ............................................... 125 Tabel 4.14 Hasil-Hasil THB Siswa Nomor 3 ............................................... 131 Tabel 4.15 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siswa .......................................... 137. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.16 Kriteria Norma Hasil Belajar Siswa ........................................... 137 Tabel 4.17 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa ......................................... 138 Tabel 4.18 Hasil Belajar yang Dicapai Seluruh Siswa ................................. 139 Tabel 4.19 Hasil-Hasil LKS 1 ...................................................................... 140 Tabel 4.20 Hasil-Hasil LKS 2 ...................................................................... 147 Tabel 4.21 Hasil-Hasil LKS 3 ...................................................................... 153. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Panjang Garis Singgung Lingkaran ........................................ 27. Gambar 2.2. Garis Singgung Persekutuan Luar .......................................... 28. Gambar 2.3. Garis Singgung Persekutuan Dalam ....................................... 28. Gambar 2.4. Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar ............................ 28. Gambar 2.5. Menentukan PGSPL ............................................................... 29. Gambar 2.6. Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam ......................... 29. Gambar 2.7. Menentukan PGSPD ............................................................... 30. Gambar 4.1. Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 1 .................................... 61. Gambar 4.2. Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 1 .................................... 62. Gambar 4.3. Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 1 .................................... 62. Gambar 4.4. Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 1 .................................... 63. Gambar 4.5. Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 1 .................................... 63. Gambar 4.6. Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 1 .................................... 64. Gambar 4.7. Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 1 .................................... 65. Gambar 4.8. Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 1 .................................... 67. Gambar 4.9. Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 1 .................................... 69. Gambar 4.10 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 1 .................................. 73. Gambar 4.11 Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 2 .................................... 75. Gambar 4.12 Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 2 .................................... 76. Gambar 4.13 Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 2 .................................... 77. Gambar 4.14 Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 2 .................................... 77. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.15 Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 2 .................................... 78. Gambar 4.16 Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 2 .................................... 79. Gambar 4.17 Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 2 .................................... 79. Gambar 4.18 Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 2 .................................... 81. Gambar 4.19 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 2 .................................... 83. Gambar 4.20 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 2 .................................. 85. Gambar 4.21 Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 3 .................................... 86. Gambar 4.22 Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 3 .................................... 86. Gambar 4.23 Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 3 .................................... 86. Gambar 4.24 Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 3 .................................... 87. Gambar 4.25 Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 3 .................................... 88. Gambar 4.26 Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 3 .................................... 89. Gambar 4.27 Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 3 .................................... 89. Gambar 4.28 Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 3 .................................... 90. Gambar 4.29 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 3 .................................... 91. Gambar 4.30 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 3 .................................. 93. Gambar 4.31 Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 4 .................................... 95. Gambar 4.32 Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 4 .................................... 95. Gambar 4.33 Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 4 .................................... 96. Gambar 4.34 Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 4 .................................... 96. Gambar 4.35 Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 4 .................................... 97. Gambar 4.36 Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 4 .................................... 98. Gambar 4.37 Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 4 .................................... 98. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.38 Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 4 .................................... 99. Gambar 4.39 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 4 ................................... 101 Gambar 4.40 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 4 ................................. 102 Gambar 4.41 Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 5 ................................... 104 Gambar 4.42 Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 5 ................................... 104 Gambar 4.43 Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 5 ................................... 105 Gambar 4.44 Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 5 ................................... 106 Gambar 4.45 Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 5 ................................... 106 Gambar 4.46 Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 5 ................................... 107 Gambar 4.47 Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 5 ................................... 108 Gambar 4.48 Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 5 ................................... 109 Gambar 4.49 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 5 ................................... 111 Gambar 4.50 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 5 ................................. 112 Gambar 4.51 Jawaban Siswa 1 pada TKA Nomor 6 ................................... 114 Gambar 4.52 Jawaban Siswa 2 pada TKA Nomor 6 ................................... 114 Gambar 4.53 Jawaban Siswa 3 pada TKA Nomor 6 ................................... 114 Gambar 4.54 Jawaban Siswa 4 pada TKA Nomor 6 ................................... 114 Gambar 4.55 Jawaban Siswa 5 pada TKA Nomor 6 ................................... 115 Gambar 4.56 Jawaban Siswa 6 pada TKA Nomor 6 ................................... 115 Gambar 4.57 Jawaban Siswa 7 pada TKA Nomor 6 ................................... 115 Gambar 4.58 Jawaban Siswa 8 pada TKA Nomor 6 ................................... 115 Gambar 4.59 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 6 ................................... 116 Gambar 4.60 Jawaban Siswa 10 pada TKA Nomor 6 ................................. 117. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.61 Jawaban Siswa 3 pada THB Nomor 1 ................................... 119 Gambar 4.62 Jawaban Siswa 4 pada THB Nomor 1 ................................... 120 Gambar 4.63 Jawaban Siswa 6 pada THB Nomor 1 ................................... 121 Gambar 4.64 Jawaban Siswa 8 pada THB Nomor 1 ................................... 121 Gambar 4.65 Jawaban Siswa 9 pada THB Nomor 1 ................................... 122 Gambar 4.66 Jawaban Siswa 10 pada THB Nomor 1 ................................. 123 Gambar 4.67 Jawaban Siswa 3 pada THB Nomor 2 ................................... 125 Gambar 4.68 Jawaban Siswa 4 pada THB Nomor 2 ................................... 125 Gambar 4.69 Jawaban Siswa 6 pada THB Nomor 2 ................................... 126 Gambar 4.70 Jawaban Siswa 8 pada THB Nomor 2 ................................... 127 Gambar 4.71 Jawaban Siswa 9 pada THB Nomor 2 ................................... 128 Gambar 4.72 Jawaban Siswa 10 pada THB Nomor 2 ................................. 129 Gambar 4.73 Jawaban Siswa 3 pada THB Nomor 3 ................................... 131 Gambar 4.74 Jawaban Siswa 4 pada THB Nomor 3 ................................... 132 Gambar 4.75 Jawaban Siswa 6 pada THB Nomor 3 ................................... 133 Gambar 4.76 Jawaban Siswa 8 pada THB Nomor 3 ................................... 134 Gambar 4.77 Jawaban Siswa 9 pada THB Nomor 3 ................................... 135 Gambar 4.78 Jawaban Siswa 10 pada THB Nomor 3 ................................. 136 Gambar 4.79 LKS 1 Siswa 2 ....................................................................... 140 Gambar 4.80 LKS 1 Siswa 3 ....................................................................... 141 Gambar 4.81 LKS 1 Siswa 4 ....................................................................... 142 Gambar 4.82 LKS 1 Siswa 6 ....................................................................... 142 Gambar 4.83 LKS 1 Siswa 7 ........................................................................ 143. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.84 LKS 1 Siswa 8 ....................................................................... 143 Gambar 4.85 LKS 1 Siswa 9 ....................................................................... 144 Gambar 4.86 LKS 1 Siswa 10 ..................................................................... 145 Gambar 4.87 LKS 2 Siswa 4 ....................................................................... 147 Gambar 4.88 LKS 2 Siswa 8 ....................................................................... 148 Gambar 4.89 LKS 2 Siswa 9 ....................................................................... 149 Gambar 4.90 LKS 2 Siswa 10 ..................................................................... 150 Gambar 4.91 LKS 3 Siswa 3 ....................................................................... 153 Gambar 4.92 LKS 3 Siswa 4 ....................................................................... 153 Gambar 4.93 LKS 3 Siswa 6 ....................................................................... 154 Gambar 4.94 LKS 3 Siswa 7 ....................................................................... 155 Gambar 4.95 LKS 3 Siswa 8 ....................................................................... 156 Gambar 4.96 LKS 3 Siswa 9 ....................................................................... 156 Gambar 4.97 LKS 3 Siswa 10 ..................................................................... 157. xxii.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A .............................................................................................. 165 Lampiran A.1 : Surat Ijin Penelitian ...................................................... 166 Lampiran A.2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............ 167 LAMPIRAN B .............................................................................................. 168 Lampiran B.1 : Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 169 Lampiran B.2 : Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ................... 190 Lampiran B.3 : Contoh Pengisian Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ..................................................... 197 LAMPIRAN C .............................................................................................. 204 Lampiran C.1 : Lembar Kegiatan Siswa 1 ............................................ 205 Lampiran C.2 : Contoh Hasil Lembar Kegiatan Siswa 1 ...................... 208 Lampiran C.3 : Lembar Kegiatan Siswa 2 ............................................ 211 Lampiran C.4 : Contoh Hasil Lembar Kegiatan Siswa 2 ...................... 214 Lampiran C.5 : Lembar Kegiatan Siswa 3 ............................................ 217 Lampiran C.6 : Contoh Hasil Lembar Kegiatan Siswa 3 ...................... 220 LAMPIRAN D .............................................................................................. 223 Lampiran D.1 : Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa ......................... 224 Lampiran D.2 : Lembar Instrumen Angket Minat Belajar Siswa .......... 225 Lampiran D.3 : Daftar Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIII C ...................................................... 229 Lampiran D.4 : Contoh Pengisian Lembar Angket Minat Belajar ........ 230. xxiii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN E .............................................................................................. 233 Lampiran E.1. : Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Awal (TKA) ............. 234. Lampiran E.2. : Soal Tes Kemampuan Awal (TKA) ............................. 236. Lampiran E.3. : Penyelesaian dan Penskoran Tes Kemampuan Awal (TKA) ..................................... 239. Lampiran E.4. : Contoh Lembar Jawab Tes Kemampuan Awal (TKA) ..................................... 244. Lampiran E.5. : Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar (THB) ...................... 247. Lampiran E.6. : Soal Tes Hasil Belajar (THB) ...................................... 249. Lampiran E.7. : Penyelesaian dan Penskoran Tes Hasil Belajar (THB) .............................................. 251. Lampiran E.8. : Contoh Lembar Jawab Tes Hasil Belajar (THB) ......... 255. LAMPIRAN F ............................................................................................... 259 Lampiran F.1. : Foto Pelaksanaan Pembelajaran ................................... 260. LAMPIRAN G .............................................................................................. 262 Lampiran G.1 : Transkrip Wawancara S4 ............................................. 263 Lampiran G.2 : Transkrip Wawancara S9 ............................................. 266. xxiv.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembelajaran adalah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) (Sudjana, 2004: 28). Artinya di dalam proses pembelajaran peserta didik dan pendidik harus aktif agar tercipta interaksi yang edukatif. Hal yang bertolakbelakang didapati dalam dunia pendidikan, pembelajaran yang nyata di kelas, yaitu siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran. Siswa belum dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. Saat proses belajar mengajar siswa hanya diarahkan untuk menerima informasi dan menghafal informasi yang telah diterimanya.. Kurangnya. pendidik. dalam. membimbing. siswa. untuk. menghubungkan informasi yang telah diberikan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari membuat siswa kurang berminat dalam proses belajar mengajar. Dari observasi yang dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi, guru menjelaskan bagaimana cara mendapatkan rumus dan mengaplikasikannya melalui diskusi kelas untuk membimbing siswa saat mengerjakan soal di kelas tersebut. Saat proses pembelajaran, guru dan siswa mengacu pada buku pelajaran matematika. Guru menjelaskan di depan kelas bagaimana menemukan sebuah rumus dan siswa. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. mencatat di buku tulis mereka masing-masing, lalu guru memberikan soal latihan untuk menerapkan rumus tersebut. Metode pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru matematika di kelas tersebut kurang berorientasi pada siswa dan cenderung berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa tidak memiliki inisiatif untuk menambah pengetahuan dan konsep pada suatu materi sehingga belum memberikan hasil belajar yang diharapkan. Menurut Hudojo (1988: 132), jika peserta didik terlibat aktif dalam menemukan pola dan struktur matematika, ia akan memahami konsep dan teorema lebih baik, ingat lebih lama dan mampu mengaplikasikannya ke situasi lain. Dari. keadaan. seperti. itu,. guru. harus. dapat. mengubah. metode. pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini. Guru diharapkan dapat mengembangkan kreativitas siswa dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu juga guru dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan siswa sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran matematika. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru untuk mengarahkan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan, menemukan konsep, dan memecahkan masalah yang dihadapi adalah dengan metode penemuan terbimbing. Di mana dengan metode penemuan terbimbing ini siswa dapat mencari dan menemukan ilmu dan pengetahuannya dengan bimbingan guru. Guru menjadi fasilitator sehingga dengan metode ini siswalah yang aktif dalam mengembangkan pengetahuannya dalam menemukan suatu konsep..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Peneliti ingin menerapkan suatu metode di kelas yaitu dengan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran dan peneliti ingin melihat dampaknya dari minat dan hasil belajar siswa. Materi garis singgung lingkaran merupakan materi baru yang diterima oleh siswa kelas VIII dan menurut peneliti sangat cocok dalam proses pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing. Penemuan terbimbing merupakan metode untuk membantu siswa dalam menemukan konsep atau pengetahuan secara mandiri dengan bimbingan pengajar maupun Lembar Kegiatan Siswa.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti ingin mengetahui: 1.. Bagaimana menerapkan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran di kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi?. 2.. Apa dampak dari metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran terhadap siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi? Dalam hal ini pertanyaan peneliti tersebut dapat dirinci menjadi: a.. Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran terhadap siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi?. b.. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran terhadap siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi?.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. C. Pembatasan Masalah Melihat latar belakang ini, maka penulis perlu membuat suatu batasan penelitian agar tidak terjadi adanya perluasan pembahasan penelitian. Adapun batasan-batasan yang telah dibuat, yaitu: 1.. Penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran untuk mengetahui minat dan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi, sehingga penelitian ini hanya terpusat pada metode penemuan terbimbing yang mampu membantu siswa dalam memahami materi dan membantu siswa dalam menemukan pengetahuan atau konsep pada materi garis singgung lingkaran.. 2.. Materi dalam penelitian ini adalah garis singgung lingkaran sehingga hasil penelitian ini juga belum tentu berlaku untuk mata pelajaran lain maupun materi lainnya.. 3.. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu sekolah. Sehingga hasil penelitian ini diterapkan pada sekolah tersebut dan belum tentu metode ini dapat berlaku pada sekolah lain dengan jenjang pendidikan yang sama.. D. Batasan Istilah 1.. Belajar adalah suatu proses yang dialami seseorang dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri sehingga terjadi perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui latihan atau pembelajaran..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. 2.. Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap suatu aktivitas yang disukainya dengan disertai perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan melakukan sesuatu.. 3.. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.. 4.. Metode penemuan terbimbing adalah kegiatan pembelajaran di mana guru berperan sebagai fasilitator, guru membimbing siswa saat diperlukan dan siswa harus berusaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.. 5.. Garis singgung lingkaran adalah garis yang apabila diperpanjang akan memotong lingkaran hanya pada satu titik.. 6.. Panjang garis singgung lingkaran adalah jarak dari suatu titik di luar lingkaran dengan titik singgung pada lingkaran.. 7.. Panjang garis singgung lingkaran persekutuan luar adalah jarak antara dua titik singgung dari dua lingkaran yang dilalui dengan garis singgung persekutuan luar.. 8.. Panjang garis singgung lingkaran persekutuan dalam adalah jarak antara dua titik singgung dari dua lingkaran yang dilalui dengan garis singgung persekutuan dalam.. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.. Mengetahui pelaksanaan penerapan metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran di kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. 2.. Mengetahui dampak dari metode penemuan terbimbing pada materi garis singgung lingkaran terhadap siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi yang ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa.. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Bagi Guru Penelitian ini mampu membantu guru matematika dalam usaha membangun minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi garis singgung lingkaran melalui metode penemuan terbimbing.. 2.. Bagi Siswa Penelitian ini mampu membantu siswa dalam mengkontruksi pengetahuan, menemukan. konsep,. dan. memecahkan. masalah. pada. pembelajaran. matematika materi garis singgung lingkaran. Siswa juga mampu menambah wawasannya dalam mengkonstruksi pengetahuannya. 3.. Bagi Peneliti Penelitian ini mampu menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam menerapkan metode. penemuan terbimbing,. sehingga peneliti. dapat. membangun minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi garis singgung lingkaran.. G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu:.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. 1.. Bab I memuat latar belakang dilaksanakan penelitian ini, rumusan masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.. 2.. Bab II memuat landasan teori, kerangka berpikir, dan hasil penelitian yang relevan. Dalam landasan teori terdiri dari pengertian belajar dan hasil belajar, konstruktivisme dan tahap-tahap perkembangan menurut Jean Piaget, teori pembelajaran sosial Vygotsky, metode penemuan terbimbing, minat, uraian materi.. 3.. Bab III memuat jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.. 4.. Bab IV memuat pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, hasil belajar siswa dilihat dari LKS, hambatan-hambatan peneliti pada saat melakukan penelitian.. 5.. Bab V memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar Nana Sudjana (1987: 28) menyatakan bahwa belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Menurut Hilgard dan Marquis (Sagala, 2003: 13), belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri. James L. Mursell (Sagala, 2003: 13) mengemukakan belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 282) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Akibat dari belajar tersebut, siswa memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik semakin bertambah baik. Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dialami seseorang dengan mengalami, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh pengetahuan sendiri sehingga terjadi perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Nana Sudjana (1989: 22) bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif. 8.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai), serta bidang psikomotor (kemampuan/keterampilan bertindak/berperilaku). Ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar siswa sebab ketiga aspek tersebut tidak terpisahkan atau saling terhubung satu aspek dengan aspek lainnya. Namun, dalam penelitian ini peneliti hanya mengamati hasil belajar siswa dalam aspek kognitif dan afektif. Menurut Bloom dan para rekannya (Sudjana, 2013: 50-53), terdapat enam kategori dalam aspek kognitif, yaitu: 1.. Pengetahuan Hafalan (Knowledge) Siswa mengingat kembali pengetahuan yang telah tersimpan dalam memori ingatannya. Pengetahuan tersebut sifatnya faktual dan pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum rumus, dan lainnya. Dari sudut respon belajar siswa, pengetahuan itu perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Namun, dalam kategori ini hasil belajar siswa berada pada tingkat yang rendah dibandingkan dengan kategori lainnya. Di sisi lain pula, kategori ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari kategori lain yang lebih tinggi.. 2.. Pemahaman (Comprehention) Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep dan memerlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Dalam kategori ini, siswa perlu mengkonstruksi arti dari konsep pembelajaran dan siswa mampu.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. membedakan, menjelaskan, meramalkan, menafsirkan, memperkirakan, memberi contoh, mengubah, membuat rangkuman, menulis kembali, melukiskan dengan kata-kata sendiri. 3.. Penerapan (Application) Dalam penerapan perlu adanya konsep, teori, hukum, dan rumus. Hal ini dikarenakan. penerapan. merupakan. memecahkan. persoalan. dengan. menggunakan rumus tertentu dan menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan. Dalam kategori ini, siswa perlu lebih banyak melakukan keterampilan mental, seperti; menghitung, memecahkan, mendemontrasi, mengungkapkan,. menjalankan,. menggunakan,. menghubungkan,. mengerjakan, mengubah, menunjukkan proses, memodifikasi, mengurutkan. 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah kesanggupan memecahkan, mengurai suatu kesatuan yang utuh menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti atau mempunyai tingkatan. Dalam kategori ini, siswa perlu mengkreasi sesuatu yang baru. 5.. Sintesis (Synthesis) Sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur bagian menjadi suatu kesatuan yang utuh. Dengan sintesis dan analisis maka berpikir kreatif untuk menemukan sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah dikembangkan, seperti;. menggabungkan,. menyusun,. merancang,. menyimpulkan, menghubungkan, dan lain-lain.. mengkonstruksi,.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 11. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgement yang dimilikinya, dan kriteria yang dipakainya. Membandingkan kriteria dengan suatu yang tampak/aktual/terjadi mendorong seseorang menentukan keputusan tentang nilai sesuatu tersebut. Ada lima kategori dalam aspek afektif sebagai hasil belajar. Kategori tersebut dimulai dari tingkat yang dasar sampai tingkat yang kompleks, yaitu: 1.. Recieving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima stimulasi dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi atau gejala.. 2.. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan orang terhadap stimulasi yang datang dari luar.. 3.. Valuing atau penilaian, yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.. 4.. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi.. 5.. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Berdasarkan paparan di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan. suatu kemampuan yang dimiliki siswa melalui suatu kegiatan belajar. Kemampuan tersebut terdiri dari tiga aspek yaitu, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Pada penelitian, peneliti akan fokus pada hasil belajar untuk aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif berkenaan dengan kemampuan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan perolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. Aspek afektif berkenaan dengan perasaan, emosi, dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran. Peneliti melihat lima kategori dalam aspek kognitif dalam penelitian ini, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis.. B. Konstruktivisme dan Tahap-Tahap Perkembangan Menurut Jean Piaget Menurut Piaget (Trianto, 2011: 29), pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Adapula dalam teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana siswa secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalamanpengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Perkembangan kognitif tersebut sebagai hasil perkembangan saling melengkapi antara asimilasi dan akomodasi dalam proses menyusun kembali dan mengubah apa yang telah diketahui. Menurut Piaget (Suparno, 1996: 32) proses asimilasi dan akomodasi ini terus berjalam dalam diri seseorang. Asimilasi. adalah. proses. kognitif. yang. dengannya. seseorang. mengintegrasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya. Namun, apabila pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada, maka orang itu akan mengadakan akomodasi. Akomodasi adalah proses kognitif.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. seseorang membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996: 32) Asimilasi tetap dan menambah terhadap yang ada dan menghubungkannya dengan yang telah lalu. Sedangkan akomodasi merupakan hasil dari yang ditambahkan dan diciptakan oleh lingkungan, pengamatan yang tidak sesuai dengan apa yang diketahui dan dipikirkan. Piaget (1971, Siregar dan Nara, 2010: 39) mengemukakan bahwa pengetahuan. merupakan. ciptaan. manusia. yang. dikonstruksikan. dari. pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus menerus dan setiap kali terjadi. rekonstruksi. karena. adanya. pemahaman. baru.. Dalam. aliran. konstruktivisme, pengetahuan dipahami sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran orang lain yang belum memiliki pengetahuan. Piaget (1969, Trianto, 2009: 29) mengemukakan bahwa setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak dewasa mengalami empat tahap perkembangan kognitif. Empat tahap perkembangan kognitif seseorang, yaitu : (1) tahap sensori-motor, (2) tahap praoperasional, (3) tahap operasional konkret, dan (4) tahap operasional formal. Pada tahap sensori-motor berkembang pada anak sejak lahir sampai sekitar umur 2 tahun. Selama tahap ini, seorang anak belum berpikir dan menggambarkan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. suatu kejadian atau objek secara konseptual meskipun perkembangan kognitif sudah mulai ada. Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya. Adaptasi dan organisasi dengan cara asimilasi dan akomodasi yang bekerja sejak awal menyebabkan suatu perubahan skema anak yang terus menerus atau dapat dikatakan pengetahuan anak terhadap lingkungannya. Pada tahap praoperasional berkembang dari umur 2 tahun sampai umur 7 tahun. Selama taraf ini, seorang anak mulai berkembang kemampuan berbahasa dan beberapa bentuk pengungkapan, serta penalaran pralogika juga mulai berkembang. Pada tahap ini, intelegensi anak lebih kepada pemikiran simbolis, bahasa, pemikiran intuitif, dan pemikiran egosentris. Pada tahap ini pula anak belum mempunyai konsep akan reversibilitas dan kekekalan zat. Pada tahap operasional konkret berkembang dari umur 7 tahun sampai umur 11 tahun. Selama tahap ini, seorang anak memperkembangkan kemampuan menggunakan pemikiran logis dalam berhadapan dengan persoalan-persoalan yang konkret. Pada tahap ini, intelegensi anak sudah sangat maju dengan dicirikan dengan pemikiran anak sudah berdasarkan logika tertentu dengan sifat reversibilitas dan kekekalan. Namun, cara berpikir seorang anak masih terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret. Pada tahap operasional formal berkembang dari umur 11 tahun ke atas. Selama taraf ini, seorang remaja sudah memperkembangkan pemikiran abstrak, dan penalaran logis untuk macam-macam persoalan. Ia dapat berpikir fleksibel dan efektif, serta mampu berhadapan dengan persoalan yang kompleks. Ia dapat.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. membuat desain untuk suatu percobaan yang memerlukan pemikiran dan penggunaan banyak variabel secara bersamaan. Pada tahap ini, unsur pokok yang dimiliki remaja adalah pemikiran deduktif, induktif, dan abstraktif. Remaja dalam pemikiran deduktif yakni dapat mengambil kesimpulan khusus dari pengalaman yang umum. Seorang remaja dalam pemikiran induktif yakni dapat mengambil kesimpulan umum dari pengalaman-pengalaman yang khusus. Terakhir, pemikiran abstraktif di mana seorang remaja mengabstrasikan tidak langsung dari objek. Empat tingkat perkembangan kognitif tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget Tahap. Perkiraan Usia. Kemampuan-Kemampuan Utama. Sensorimotor. Lahir sampai 2 tahun. Terbentuknya. konsep. “kepermanenan. objek”. dan. kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan Praoperasional. 2 sampai 7 tahun. Perkembangan. kemampuan. menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan. objek-objek. dunia.. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. Operasi Konkret. 7 sampai 11 tahun. Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuankemampuan. baru. termasuk. penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi. tetapi. desentrasi,. dan. pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Operasi Formal. 11 tahun sampai dewasa. Pemikiran. abstrak. simbolis. mungkin. dan. murni. dilakukan.. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. (Sumber:Nur,1998:11). Jika dilihat dari tahap pembelajaran Piaget, maka siswa kelas VIII masuk pada tahap operasi formal. Dalam materi ini, siswa dituntut untuk dapat berpikir secara abstrak. Pada tahapan ini, siswa sudah menginjak usia kisaran 12 tahun. Di usia mereka, sepatutnya mereka sudah mampu berpikir secara logis tanpa kehadiran benda-benda konkret atau sudah mampu melakukan abstraksi (mampu berpikir secara abstrak). Namun, dilihat dari usia mereka yang seharusnya sudah masuk dalam tahap operasi formal, ada beberapa siswa yang masih dalam tahap operasi konkret karena perkembangan kognisi perlu secara bertahap, bukan terjadi secara mendadak. Oleh karena itu, dalam kondisi siswa yang masih dalam tahap.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. operasi konkret perlu diberikan bimbingan untuk dapat membantu siswa supaya dapat berkembang cara berpikirnya dari hal yang konkret ke hal yang abstrak. Dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode penemuan terbimbing, metode ini dapat digunakan untuk membantu siswa baik yang masih dalam tahap operasi konkret maupun yang sudah berada dalam tahap operasi formal.. C. Teori Pembelajaran Sosial Vygotsky Menurut Trianto (2010: 38), Vygotsky berpendapat seperti Piaget, bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa. Teori Vygotsky ini, lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. Menurut Vygotsky bahwa proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugastugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka. Menurut Slavin (2008: 60), Vygotsky percaya bahwa pembelajaran terjadi ketika anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal mereka (zone of proximal development). Tugas-tugas dalam zona perkembangan proksimal adalah sesuatu yang masih belum dapat dikerjakan seorang anak sendirian tetapi benarbenar dapat dikerjakan dengan bantuan teman atau orang dewasa yang lebih kompeten. Gagasan kunci yang berasal dari pendapat Vygotsky tentang pembelajaran sosial ialah topangan (scaffolding): bantuan yang diberikan oleh teman atau orang dewasa yang lebih kompeten. Proses pemberian topangan kepada siswa dilakukan sebagai berikut; selama tahap-tahap awal perkembangannya topangan yang.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. diberikan akan cukup banyak dan ini akan berlangsung sampai siswa tersebut mampu mengikuti, lalu mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah siswa dapat melakukannya. Penafsiran terkini terhadap ide-ide Vygotsky adalah siswa seharusnya diberikan tugas-tugas kompleks, sulit, dan realistis, kemudian diberikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas itu.. D. Metode Penemuan Terbimbing 1.. Langkah-Langkah Metode Penemuan Terbimbing Metode penemuan dengan bimbingan guru dikenal dengan nama metode penemuan terbimbing. Metode ini melibatkan suatu dialog/interaksi antara siswa dan guru di mana siswa mencari kesimpulan yang diinginkan melalui suatu urutan pertanyaan yang diatur oleh guru. Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing, menekankan siswa untuk belajar aktif. Guru bertindak sebagai fasilitator, dan membimbing siswa jika diperlukan. Guru yang berperan sebagai fasilitator artinya guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran (Sanjaya, 2009: 23). Sebagai fasilitator, guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Siswa akan mudah menangkap pesan dari guru saat guru tersebut memiliki kemampuan komunikasi yang baik, selain itu minat belajar siswa akan meningkat. Siswa juga didorong untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. menemukan konsep, prinsip, ataupun prosedur berdasarkan bahan ajar yang telah disediakan oleh guru, Siswa mendominasi dalam kegiatan pembelajaran, dan didorong untuk berpikir kritis menemukan bahan yang dipelajarinya dengan bantuan instruksi atau petunjuk dari guru. Markaban (2006: 15) mengemukakan bahwa pada metode penemuan terbimbing, siswa dihadapkan pada situasi di mana siswa bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan mencobacoba hendaknya dianjurkan. Guru bertindak sebagai petunjuk jalan dan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan baru. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing yang diungkapkan oleh Markaban (2006: 16), yaitu: a.. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya,. perumusan. harus. jelas,. hindari. pernyataan. yang. menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah. b.. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju melalui pertanyaan-pertanyaan atau Lembar Kerja Siswa (LKS).. c.. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang dilakukan.. d.. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat siswa tersebut di atas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai. e.. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya.. f.. Sesudah. siswa. menemukan. apa. yang dicari,. hendaknya. guru. menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan tersebut benar. Jerome Bruner (Trianto, 2009: 38) mengenalkan belajar penemuan (Discovery Learning) sebagai salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam metode Discovery menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2009: 78) adalah sebagai berikut: a.. Mengidentifikasi kebutuhan siswa,. b.. Seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari,. c.. Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari,. d.. Menentukan peran yang akan dilakukan masing-masing peserta didik,. e.. Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki dan ditemukan,. f.. Mempersiapkan setting kelas,. g.. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan,. h.. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan dan penemuan,.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. i.. Menganalisis sendiri atas data temuan,. j.. Merangsang terjadinya dialog interaksi peserta didik,. k.. Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam melakukan penemuan,. l.. Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil temuan. Kelebihan dari metode penemuan terbimbing menurut Markaban adalah. sebagai berikut: a.. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.. b.. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inkuiri (mencari-temukan).. c.. Mendukung kemampuan problem solving siswa.. d.. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.. e.. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya (Marzano, 1992). Kekurangan dari metode penemuan terbimbing menurut Markaban. adalah sebagai berikut: a.. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.. b.. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. c.. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan penemuan terbimbing. Dari paparan mengenai langkah-langkah proses pembelajaran. menggunakan metode penemuan terbimbing dari beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing, sebagai berikut: a.. Guru membuat LKS yang berisikan masalah yang akan dikerjakan oleh siswa.. b.. Siswa melakukan penyelidikan terhadap masalah yang diberikan.. c.. Siswa menyelesaikan masalah. Ketika siswa mengalami kesulitan menyelesaikan masalah, maka guru akan membantu siswa dengan berdialog.. d.. Siswa mengoreksi penyelesaian masalah bersama dengan guru.. e.. Siswa. menyimpulkan. konsep. apa. yang. ditemukan. setelah. menyelesaikan masalah. f.. Guru memberikan penguatan terhadap apa yang disimpulkan oleh siswa.. 2.. Guided Reinvention Freudenthal mengenalkan istilah “guided reinvention” dalam dunia pendidikan. Guided reinvention dapat kita sebut penemuan kembali dengan bimbingan, bimbingan dari seseorang yang lebih dewasa maupun yang memiliki. pengetahuan. lebih. banyak. atau. berpengalaman.. Menurut.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. Freudenthal (Wijaya, 2012: 20), matematika. sebaiknya tidak diberikan. kepada siswa sebagai suatu produk jadi yang siap pakai, melainkan sebagai suatu. bentuk. kegiatan. dalam. mengkonstruksi. konsep. matematika.. Kebermaknaan konsep matematika merupakan konsep utama dari Pendidikan Matematika Realistik. Proses belajar siswa hanya akan terjadi jika pengetahuan (knowledge) yang dipelajari bermakna bagi siswa. Menurut Susento (2004: 21-28), pada proses reinvensi berlangsung dalam empat tahap, yaitu tahap situasional, tahap referensial, tahap umum, dan tahap formal. Dalam tahap pertama yaitu tahap situasional, tahap ini merupakan tahap di mana pengetahuan dan strategi yang bersifat situasional dan terbatas digunakan dalam konteks situasi yang sedang dihadapi. Selanjutnya adalah tahap kedua yaitu tahap referensial, tahap ini merupakan tahap di mana model situasi dan strategi khusus digunakan untuk mengacu/menjelaskan situasi masalah yang sedang dihadapi. Setelah itu adalah tahap ketiga yaitu tahap umum, tahap ini merupakan tahap di mana model penalaran dan strategi matematis digunakan untuk menghadapi berbagai macam situasi masalah yang mirip. Dan yang terakhir adalah tahap keempat yaitu tahap formal, tahap ini merupakan tahap di mana prosedur dan notasi baku digunakan untuk memecahkan masalah matematika. Guided reinvention merupakan salah satu prinsip yang harus ada di dalam model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education). Di mana metode. penemuan. terbimbing. yang. akan. dilakukan. oleh. peneliti. menggunakan model pembelajaran RME. Dalam proses guided reinvention.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. pada penelitian ini, siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Peneliti yang sebagai fasilitator akan membimbing siswa untuk menemukan konsep tanpa memberitahukan hasil akhirnya. Peneliti akan mengarahkan siswa dengan beberapa pertanyaan atau berdialog dengan siswa agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Setelah itu, siswa akan menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah menggunakan konsep yang dimilikinya.. E. Minat Menurut Winkel (1987: 105) minat diartikan sebagai kecenderungan subyek menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Perasaan senang terhadap matematika akan mempengaruhi tingkah laku siswa dalam pelajaran matematika dan dalam hal ini seringkali siswa dapat lebih mudah mempelajari materi baru. Sebaliknya, perasaan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. tidak menyukai atau tanpa ada perasaan senang terhadap matematika merupakan salah satu hambatan untuk belajar matematika yang efektif. Menurut Hurlock (1978: 115) diuraikan ciri-ciri minat, sebagai berikut: a.. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Terjadinya perubahan pada beberapa minat dipengaruhi oleh adanya perubahan fisik.. b.. Minat bergantung pada kesiapan belajar Anak tidak dapat mempunyai minat sebelum siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola tersebut.. c.. Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat. Seiring dengan perubahan usia semakin luas lingkungan dan semakin bertambah minat yang diinginkan.. d.. Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak.. e.. Minat dipengaruhi pengaruh budaya Seorang anak akan mendapatkan kesempatan dari orangtua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenal apa saja yang oleh kelompok budaya.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi budaya mereka. f.. Minat berbobot emosional Bobot emosional dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang menyenangkan akan memperkuat minat, sedangkan bobot emosional yang tidak menyenangkan akan memperlemahkan minat.. g.. Minat itu egosentris Minat disamakan dengan egosentris. Minat seorang anak laki-laki pada matematika, sering berlandaskan pada keyakinan bahwa kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha. Berdasarkan paparan di atas dapat dikatakan bahwa minat adalah. kecenderungan seseorang terhadap suatu aktivitas yang disukainya dengan disertai perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan melakukan sesuatu. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang disukainya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu dengan perasaan senang.. F. Materi Pengertian serta langkah menemukan rumus panjang garis singgung lingkaran menggunakan pedoman dari buku Sukino dan Sumangunsong (2008) dengan judul Matematika SMP Jilid 2 Kelas VIII..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. 1.. Panjang Garis Singgung Lingkaran (PGSL) Panjang garis singgung lingkaran (PGSL) yang ditarik dari titik di luar lingkaran dapat dihitung, apabila diketahui panjang jari-jari lingkaran (r) dan titik pusat lingkaran dengan titik di luar lingkaran tersebut (d). Seperti pada gambar di bawah ini.. Gambar 2.1 Panjang Garis Singgung Lingkaran ∆OPQ (baca: segitiga OPQ) siku-siku di P, dengan OP = r, OQ = d, dan PQ = PGSL. Berdasarkan Teorema Pythagoras diperoleh: √ √ √ 2.. Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran Secara umum garis singgung dua lingkaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: a.. Garis Singgung Persekutuan Luar (GSPL).

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. Gambar 2.2 Garis Singgung Persekutuan Luar b.. Garis Singgung Persekutuan Dalam (GSPD). Gambar 2.3 Garis Singgung Persekutuan Dalam 3.. Menentukan Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran a.. Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar (PGSPL). Gambar 2.4 Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Gambar 2.4 menunjukkan dua lingkaran yang berpusat di A dengan jari-jari R (lingkaran besar) dan lingkaran kecil yang berpusat di B dengan jari-jari r. Jarak kedua pusat lingkaran adalah AB = d, dan PQ adalah panjang garis singgung persekutuan luar = PGSPL..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. Langkah-Langkah Menentukan PGSPL (PQ): (i) Tarik garis melalui pusat lingkaran kecil (titik B) sejajar garis PQ hingga tegak lurus garis AP, yaitu (ii). .. adalah persegi panjang, berarti –. serta. dan atau. – .. (i) (ii) Gambar 2.5 Menentukan PGSPL Perhatikan. siku-siku di. . Berdasarkan Teorema. Pythagoras, diperoleh: √ √ √ b.. Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam (PGSPD). Gambar 2.6 Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam Gambar 2.6 di atas menunjukkan lingkaran besar yang berpusat di A dengan jari-jari R dan lingkaran kecil yang berpusat di B dengan jari-.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. jari r. Jarak antara kedua pusat lingkaran adalah AB = d, dan PQ adalah panjang garis singgung persekutuan dalam = PGSPD. Langkah-Langkah Menentukan PGSPD (PQ): (i) Tarik garis melalui pusat lingkaran kecil (titik B) sejajar garis PQ hingga tegak lurus garis AP di titik P’, yaitu (ii). ’.. adalah persegi panjang, berarti serta. dan atau. .. (i) (ii) Gambar 2.7 Menentukan PGSPD Perhatikan. siku-siku. Pythagoras, diperoleh: √ √ √. di. .. Berdasarkan. Teorema.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. G. Kerangka Berpikir Hasil Belajar. Aspek Kognitif. Aspek Afektif tentang Minat. Tes Kemampuan Awal (TKA) Mendapatkan informasi pengetahuan awal tentang prasyarat yang sudah dimiliki siswa. Merancang RPP Mengujicoba RPP. Menyusun Lembar Angket. Menyusun Pedoman Wawancara. Pengambilan data tentang minat siswa sebelum dan sesudah penerapan. Wawancara untuk memperkuat hasil angket. Merancang Topangan Mengujicoba Topangan. Hasil Belajar dan Deskripsi Hasil Belajar berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Minat dan Deskripsi Minat Siswa berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. H. Hasil Penelitian yang Relevan Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu tentang metode penemuan terbimbing dan materi garis singgung lingkaran. 1.. Penelitian yang dilakukan oleh Jaya (2011) menyimpulkan bahwa: (1) ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan prisma, (2) minat siswa dalam belajar matematika pada pokok bahasan prisma dengan menggunakan metode penemuan terbimbing ada pada kriteria berminat. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh Jaya (2011) dalam penelitiannya, sebagai berikut. a.. Mengaitkan pengetahuan awal siswa. b.. Menyampaikan tujuan pembelajaran. c.. Melaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. d.. Melakukan observasi. e.. Siswa diminta merumuskan kesimpulan dalam bimbingan guru. f.. Siswa mengerjakan LKS. g.. Guru menjadi fasilitator mengarahkan dalam diskusi kelas tentang pemecahan masalah pada prisma. h.. Siswa diminta mengerjakan Evaluasi. i.. Melakukan refleksi. j.. Mengelompokkan siswa untuk bekerjasama. k.. Siswa menampilkan hasil kelompok. l.. Guru membuat penilaian..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 2.. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2008) menyimpulkan bahwa: (1) terdapat potensi-potensi dalam APIMath SMP yaitu dalam apersepsi, identifikasi,. penguat. konsep,. dan. pengenalan. konsep,. (2). peneliti. menggunakan model penemuan terbimbing yang sesuai dengan prinsip pembelajaran dengan komputer yaitu kemandirian dan keaktifan untuk mengatasi berbagai keterbatasan API Math SMP 5, (3) model pembelajaran dengan menggunakan API Math SMP 5 sudah cukup efektif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dilihat dari tinjauan statistika walaupun banyak bagian pembahasan materi yang harus ditambahkan untuk mengatasi keterbatasan API Math SMP 5, dan (4) kesulitan-kesulitan dalam penelitian adalah pembahasan materi yang terlalu singkat dan kurang menekankan pada proses sehingga banyak bagian yang harus ditambahkan dan dijelaskan oleh guru..

Gambar

Tabel 3.2 Kriteria Minat Siswa  Skor (%)  Kriteria  ≤ 20  Tidak Berminat (TM)  21 – 40   Kurang Berminat (KM)  41 – 60   Cukup Berminat (CB)  61 – 80   Berminat (M)  81 – 100   Sangat Berminat (SM)
Tabel 4.3 Daftar Nilai TKA Siswa  No.  Nama Siswa  Skor  Nilai
Tabel 4.4 Hasil-Hasil TKA Siswa Nomor 1  Siswa  Hasil yang Dicapai Siswa  Siswa 1
Gambar 4.9 Jawaban Siswa 9 pada TKA Nomor 1  Pada lembar jawab siswa nomor 1 di poin a, siswa sudah  menjawab  dengan  tepat  untuk  pertanyaan  besar  ∠2  dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

dijelaskan bagaimana menentukan persamaan garis singgung yang melalui suatu titik pada lingkaran.. Dengan Tanya jawab, dibahas bagaimana menentukan persamaan garis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematika dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VIII D SMP N

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Materi Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Penggunaan Metode Ceramah dan Diskusi di Kelas

Dari satu titik di luar lingkaran, dapat ditarik dua buah garis singgung pada lingk aran tersebut. Garis yang menghubungkan kedua titik singgung disebut garis polar atau garis

Reflektif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Garis. Singgung Lingkaran Kelas VIII A (Unggulan) MTsN Pagu Tahun

BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI GARIS SINGGUNG.. LINGKARAN KELAS VIII DI MTS NEGERI TUNGGANGRI TAHUN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Gorontao pada materi garis singgung lingkaran pada indikator

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Materi Lingkaran dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester 2” yang disusun