i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA
MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING
PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikaan
RIKKI NAIBAHO NIM. 061266120192
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala hikmat dan karunianya yang telah diberikannNya, sehingga penulis dapat menyelesiakan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada
Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Selama penyusunan skripsi ini ternyata tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED. 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK UNIMED. 4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, Pembantu Dekan II FIK UNIMED. 5. Bapak Dr. Budi Valentino, M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED.
6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi (PJKR) FIK yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam proses akademik selam penulis menjadi mahasiswa UNIMED.
7. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Sekretaris jurusan PJKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan-arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini.
8. Bapak Afri Tantri, M.Pd, Ketua Prodi PJS dan Bapak Irfan , S.Pd, M.Or, selaku ketua prodi PKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or, pambimbing skripsi penulis yang sangat berjasa dan telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini, juga sangat sabar dalam mengarahkan penulisan hingga sripsi ini siap dituliskan.
10. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
11. Terimakasih kepada sekolah, Bapak/Ibu guru SMP SantoYoseph Medan, khususya Guru Olahraga dan seluruh siswa kelas VIII yang telah membantu penulis dalam penyelesian skripsi ini.
12. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Mangapul Naibaho dan Ibunda Annaria Bangun tercinta, oaring tua yang telah bersusah payah membesarkan, membimbing, dan membiayai dengan tulus hati sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, dan dengan sepenuh hati berdoa untuk penulis, dukungan kepada penulis dalam menyeslesikan sripsi ini. Juga penulis sangat berterimakasih kepada saudara kandung saya, abang saya K. naibaho/ J. Sitanggang, kakak Saya Denti Naibaho dan adik-adik saya Abadi Naibaho, Marindo Naibaho dan Iwan Supriadi Naibaho yang salalu mendoakan dan juga sebagai inspirasi penulis.
13. Terimakasih juga kepada rekan-rekan Guru, Suster-Suster dan Pegawai Santa Maria terkusus kepada Suster R.Purba SFD, Suster Clarensia SFD, Suster Monika SFD, Ibu Dra. N. Pasribu, Bapak Drs F. Purba, Bapak A. Purba, S.Pd Medan yang turut memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Terimakasih kepada rekan-rekan saya yang turut memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesian skripsi sini, terutama kepada Mikael Tampubolon, S.Pd, Ramses Sihotang, S.Si, Frans Tanmpubolon, S.Pd dan semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Akhirnya atas segala kebaikan dan ibadah yang telah diberikan kepada penulis biarlah itu dibalaskan oleh Tuhan Yesus Kristus dan menjadi berkat bagi kita semua. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Tuhan Yesus memberkati, AMIN.
Medan, Februari 2013
i ABSTRAK
RIKKI NAIBAHO. Peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013
Pembimbing Skripsi: Sabar Surbakti
Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang yang akan diberi tindakan berupa pembelajaran terhadap peencapaian hasil belajar lempar lembing. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi teknik dasar renang gaya dada. Dengan pelaksanaa penelitian tes hasil belajar ini dilaksanakan selama duakali pertemuan. Analisis data dilakukan dengan paparan data.
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keunggulan Dan Kelemahan Gaya Penemuan Terbimbing ... 14
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Tiap Kelas ... 24
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 30
Tabel 3.3 Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 32
Tabel 4.1 Deskripsi Datan Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 36
Table 4.2 Deskripsi Data Tes Awal (pre-test) Hasil Belajar Renang Gaya Dada 37
Tabel 4.3Deskripsi Hasil Post Tes Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada 41
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Posisi Tubuh Renang Gaya Dada ... 20
Gambar 2. Gerakan Kaki Renang Gaya Dada ... 21
Gambar 3. Gerakan Tangan Renang Gaya Dada ... 21
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berarti manusia Indonesia yang
seimbang baik jasmani maupun rohani. Melalui pendidikan bangsa Indonesia
ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang berkualitas.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional ini, perlu diperhatikan
keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana kita ketahui
bersama kesehatan memiliki peran penting dalam kehidupan, karena segala
aktifitas tidak akan berjalan dengan baik bila kondisi tubuh dalam keadaan sakit,
begitu pula halnya dalam bidang pendidikan.
Dalam isi undang-undang nomor 3 tahun 2005 bab I ayat (11) tentang
sistem keolahragaan Nasional, yaitu olahraga pendidikan adalah pendidikan
jasmani dan dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan
yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian,
keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Oleh karena itu pemerintah
mencantumkan olahraga sebagai salah satu mata pelajaran yang diberi nama
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran
yang didalam pengajaranya menekankan aktifitas jasmani serta usaha yang
2
Pendidikan jasmani bertujuan agar siswa dapat mengerti dan dapat
mengembangkan kesehatan , kesegaran jasmani, dan keterampilan gerak melalui
berbagai bentuk permainan dalam cabang olahraga, mampu bersosialisasi dan
berpartisipasi secara aktif dan pasif dalam mengisi waktu luang dengan aktifitas
jasmani dan mengerti serta dapat melakukan upaya pencegahan penyakit / bahaya
yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan olahraga serta dapat melakukan
penanggulangan dan penanganan penyakit secara sederhana.
Mata pelajaran pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang merupakan
bagian dari keseluruhan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan aktifitas
jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, mental, sosial yang selaras, serasi dan seimbang. Pendidikan jasmani
merupakan salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam Kurikulum Pendidikan
Nasional yang diajarkan di sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA.
SMP adalah jenjang pendidikan yang usia siswa rata-rata 12 -15 tahun, ini
berarti usia peralihan dari anak-anak menuju remaja. Keadaan anak didik penuh
dengan gejolak emosi yang tidak stabil yang timbul dari dalam dirinya yang
menuntut dia selalu aktif dalam berbuat hal-hal yang ia sukai sekalipun diluar dari
hal yang normal. Sebagai seorang guru di SMP dituntut untuk lebih profesional
yaitu mampu membimbing dan mengarahkan setiap gejolak emosi siswa yang
tidak stabil yang dialaminya. Profesional itu adalah seorang guru harus mampu
mendorong siswa untuk tertarik mengikuti dan memahami apa yang akan
diajarkan ataupun diarahkan oleh guru. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru
3
memiliki strategi dan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah guru harus menguasai
tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut gaya mengajar.
Gaya mengajar adalah cara penyajian yang dikuasai oleh guru untuk
menyampaikan materi pada siswa, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami, dan dipergunakan oleh siswa dengan baik. Gaya mengajar memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan
gaya mengajar yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan
belajar dan mengajar yang efektif dan efisien dan diharapkan mencapai tujuan
sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa penggunaan gaya mengajar
yang baik dan tepat akan dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar
yang menyenangkan dan bergairah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar merupakan suatu
perlakuan yang harus dilakukan oleh guru pada saat mengajar sebab dengan
begitulah siswa akan aktif dalam melakukan kegiatan gerakan olahraga. Dengan
aktifnya siswa mengikuti pelajaran penjas, maka dengan sendirinya kesegaran
jasmani pada siswa akan lebih baik. Dan dengan begitulah proses pembelajaran
penjas akan terlaksana dengan baik.
Gaya mengajar penemuan terbimbing adalah suatu proses yang melibatkan
adanya kerjasama yang baik secara emosional maupun kognitif antara siswa dan
gurunya. Namun kenyataanya yang dijumpai di lapangan, masih ada guru
pendidikan jasmani dan kesehatan dalam proses belajar mengajar masih sangat
4
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal
22 juli 2011 bersama guru pendidikan jasmani SMP Santo Yoseph Medan yaitu
Bapak Erik Perangin-angin S.Pd bahwa materi pembelajaran renang disekolah ini
dilakukan empat kali pertemuan dalam setiap semester yaitu satu kali pertemuan
untuk teori yang dilakukan diruangan kelas dan tiga kali praktek renang yang
dilakukan di kolam renang Waikiki di Jl. Flamboyan Raya Tanjung Selamat
Medan dan pelajaran ini dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Namun sesuai
dengan penjelasan dari guru pendidikan jasmani tersebut hasil pembelajaran
renang belum tercapai dengan baik dikarenakan pengetahuan siswa yang masih
minim dan mempunyai tingkat kemampuan dalam belajar renang yang berbeda -
beda. Pembelajaran renang kurang efektif khususnya renang gaya dada yang
diajarkan pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan karena siswa tersebut
memiliki kemampuan psikomotorik yang berbeda - beda. Sebagian siswa sudah
dapat menguasai materi namun sebagian lagi masih tahap pemahaman dan yang
paling fatal masih ada siswa yang kurang mengerti atau memahami sama sekali.
Dari pengamatan sementara yang dilakukan di sekolah SMP Santo Yoseph
Medan dalam mengajar sebagian besar guru khususnya guru pendidikan jasmani
masih belum efektif dalam menggunakan gaya mengajar. Hal ini terlihat dari cara
guru dalam penyampaian materi pelajaran yang menggunakan gaya mengajar
komando (style comand). Gaya mengajar komando merupakan gaya mengajar
yang dalam pelaksanaanya berpusat pada guru, artinya guru sepenuhnya
mengambil peran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya bisa
5
siswa tersebut diberikan kebebasan dalam belajar karena siswa sendiri lebih tahu
sejauh mana dia mengerti dan paham terhadap pembelajaran yang diterimanya
saat proses belajar. Khususnya dalam materi pelajaran renang yang sering
dilakukan di luar jam pelajaran atau diluar dari lingkungan sekolah dikarenakan
sarana dan prasarana yang kurang mendukung sehingga menggunakan les
tambahan sore untuk pelajaran renang. Les diberikan pada siswa karena siswa
tersebut memiliki pengetahuan yang sangat minim atau siswa tersebut belum
paham sama sekali tentang renang gaya dada.
Disamping itu siswa pada saat mengikuti pelajaran renang siswa
mempunyai keinginan yang tinggi untuk selalu berenang, ingin sekali melakukan
gerakan – gerakan yang baru didapatkanya dari penjelasan guru, hal ini terlihat
dari perilaku siswa dimana sebagian siswa yang selalu memanfaatkan waktu yang
sempit dimana saat pandangan guru terfokus pada siswa yang lain. Namun
penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah ini berorientasi pada titik pusat
guru dengan kata lain gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses
belajar–mengajar kurang memperhatikan aspek perkembangan motorik siswa
sehingga metode yang diajarkan tidak terlaksana dengan baik. Maka dengan
demikian penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul:
”Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar
Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut: Apakah gaya mengajar penemuan terbimbing dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa? Apakah dengan pemilihan gaya mengajar
yang tepat dapat memotifasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas? Sejauh
mana guru penjas menggunakan gaya mengajar dalam proses belajar mengajar?
C.Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya interpretasi yang berbeda dan masalah yang
lebih luas, maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Dalam hal ini
penulis hanya membatasi tentang “ Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada
Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo
Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya
mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph
Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimana aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renang gaya dada
melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII
7
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada
melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP
Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renag gaya
dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII
SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah SMP Santo Yoseph Medan, penelitian ini bermanfaat sebagai
bahan masukan untuk pencapaian proses belajar mengajar yang baik.
2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ilmu
Keolahragaan, sehubungan dengan gaya mengajar penjas.
3. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dalam
bidang mengajar khususnya dalam hal gaya mengajar.
4. Bagi guru-guru penjas penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan sebagai masukan dalam menerapkan gaya mengajar yang lebih baik dalam
50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Gaya Mengajar Penemuan Perbimbing dapat memperbaiki proses
pembelajaran Renang Gaya Dada pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph
Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai
Berikut:
1. Perlunya memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum mengadakan
pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi saat pembelajaran
2. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan
Terbimbing pada proses pembelajaran
3. Agar guru memberikan perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada
siswa/siswi yang belum tuntas
4. Masukan kepada peneliti berikutnya kiranya dapat menerapkan Gaya Mengajar
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara
Burton,w, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed
Brotosuroyo (1993), Perencanaan Pengajaran Penjas Dan Kesehatan, Jakarta, Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD Setara D2 dan Kependidikan Bagian Peraturan Guru Penjas dan Kesehatan Setara SD dan D2
Counsiliman (1968), (Tim Dosen Renang FIK Unimed. 2001). Unimed, Medan.
Dimayanti, Mudjiono (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta penerbit Renika Cipta
Hamalik, (2002), Proses Belajar Mengajar, penerbit BUMI aksara
Howard, A. W, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed
Ibrahim, M, (2007), http: www. Google.com/ reciprocal teaching/ (accesed 24 juli 2007)
Kartono, K, Pengantar Metodologi Reset Social. Penerbit PT. Mandar Maju, Bandung.
Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi
Kounsilman (1986), Tim Dosen Renang FIK Unimed 2001. FIK Unimed
Moston Musca , (1986), Teaching Phsical Education. Third Edition. Sidney Colombus Toronto. London. Meril Publishing Company.
Nurkencana, (1986) Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional. Jakarta
PRSI / FINA, (1992). Renang Gaya Dada . Bandung
Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta
Riduwan, (2004), Belajar Mudah Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta
52
Soejoko. H (1992), Olahraga Pilihan Renang. Jakarta. Depdikbud. Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.
Sudjana, (1992), Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito Bandung
Supandi, (1992), Strategi belajar mengajar paendidikan jasmani dan kesehatan. Milik Perpustakaan IKIP Medan FPOK.
Suryosubroto, B. (1997) Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Turbani Rusyana, (1989), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung
Winkel, (2000), Psikologi Pengajaran , Jakarta. Grasindo
Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Bab I Ayat (11) tentang Sistem Keolahragaan Nasional,
http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html.
http://pelatiholahraga.blogspot.com/2011/01/renang-gaya-dada-chest