• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA

MELALUI GAYA MENGAJAR PENEMUAN TERBIMBING

PADA SISWA KELAS VIII SMP SANTO YOSEPH MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikaan

RIKKI NAIBAHO NIM. 061266120192

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala hikmat dan karunianya yang telah diberikannNya, sehingga penulis dapat menyelesiakan skripsi ini dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada

Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Selama penyusunan skripsi ini ternyata tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED. 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK UNIMED. 4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, Pembantu Dekan II FIK UNIMED. 5. Bapak Dr. Budi Valentino, M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED.

6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi (PJKR) FIK yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam proses akademik selam penulis menjadi mahasiswa UNIMED.

7. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Sekretaris jurusan PJKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan-arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini.

8. Bapak Afri Tantri, M.Pd, Ketua Prodi PJS dan Bapak Irfan , S.Pd, M.Or, selaku ketua prodi PKR FIK UNIMED yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or, pambimbing skripsi penulis yang sangat berjasa dan telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesian skripsi ini, juga sangat sabar dalam mengarahkan penulisan hingga sripsi ini siap dituliskan.

10. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

11. Terimakasih kepada sekolah, Bapak/Ibu guru SMP SantoYoseph Medan, khususya Guru Olahraga dan seluruh siswa kelas VIII yang telah membantu penulis dalam penyelesian skripsi ini.

12. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Mangapul Naibaho dan Ibunda Annaria Bangun tercinta, oaring tua yang telah bersusah payah membesarkan, membimbing, dan membiayai dengan tulus hati sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, dan dengan sepenuh hati berdoa untuk penulis, dukungan kepada penulis dalam menyeslesikan sripsi ini. Juga penulis sangat berterimakasih kepada saudara kandung saya, abang saya K. naibaho/ J. Sitanggang, kakak Saya Denti Naibaho dan adik-adik saya Abadi Naibaho, Marindo Naibaho dan Iwan Supriadi Naibaho yang salalu mendoakan dan juga sebagai inspirasi penulis.

13. Terimakasih juga kepada rekan-rekan Guru, Suster-Suster dan Pegawai Santa Maria terkusus kepada Suster R.Purba SFD, Suster Clarensia SFD, Suster Monika SFD, Ibu Dra. N. Pasribu, Bapak Drs F. Purba, Bapak A. Purba, S.Pd Medan yang turut memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(3)

15. Terimakasih kepada rekan-rekan saya yang turut memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesian skripsi sini, terutama kepada Mikael Tampubolon, S.Pd, Ramses Sihotang, S.Si, Frans Tanmpubolon, S.Pd dan semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya atas segala kebaikan dan ibadah yang telah diberikan kepada penulis biarlah itu dibalaskan oleh Tuhan Yesus Kristus dan menjadi berkat bagi kita semua. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Tuhan Yesus memberkati, AMIN.

Medan, Februari 2013

(4)

i ABSTRAK

RIKKI NAIBAHO. Peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013

Pembimbing Skripsi: Sabar Surbakti

Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan tahun ajaran 2012/2013. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang yang akan diberi tindakan berupa pembelajaran terhadap peencapaian hasil belajar lempar lembing. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi teknik dasar renang gaya dada. Dengan pelaksanaa penelitian tes hasil belajar ini dilaksanakan selama duakali pertemuan. Analisis data dilakukan dengan paparan data.

(5)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keunggulan Dan Kelemahan Gaya Penemuan Terbimbing ... 14

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Tiap Kelas ... 24

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 30

Tabel 3.3 Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 32

Tabel 4.1 Deskripsi Datan Hasil Belajar Renang Gaya Dada ... 36

Table 4.2 Deskripsi Data Tes Awal (pre-test) Hasil Belajar Renang Gaya Dada 37

Tabel 4.3Deskripsi Hasil Post Tes Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada 41

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Posisi Tubuh Renang Gaya Dada ... 20

Gambar 2. Gerakan Kaki Renang Gaya Dada ... 21

Gambar 3. Gerakan Tangan Renang Gaya Dada ... 21

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berarti manusia Indonesia yang

seimbang baik jasmani maupun rohani. Melalui pendidikan bangsa Indonesia

ingin menghasilkan bangsa Indonesia yang berkualitas.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional ini, perlu diperhatikan

keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana kita ketahui

bersama kesehatan memiliki peran penting dalam kehidupan, karena segala

aktifitas tidak akan berjalan dengan baik bila kondisi tubuh dalam keadaan sakit,

begitu pula halnya dalam bidang pendidikan.

Dalam isi undang-undang nomor 3 tahun 2005 bab I ayat (11) tentang

sistem keolahragaan Nasional, yaitu olahraga pendidikan adalah pendidikan

jasmani dan dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan

yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian,

keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. Oleh karena itu pemerintah

mencantumkan olahraga sebagai salah satu mata pelajaran yang diberi nama

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran

yang didalam pengajaranya menekankan aktifitas jasmani serta usaha yang

(8)

2

Pendidikan jasmani bertujuan agar siswa dapat mengerti dan dapat

mengembangkan kesehatan , kesegaran jasmani, dan keterampilan gerak melalui

berbagai bentuk permainan dalam cabang olahraga, mampu bersosialisasi dan

berpartisipasi secara aktif dan pasif dalam mengisi waktu luang dengan aktifitas

jasmani dan mengerti serta dapat melakukan upaya pencegahan penyakit / bahaya

yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan olahraga serta dapat melakukan

penanggulangan dan penanganan penyakit secara sederhana.

Mata pelajaran pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang merupakan

bagian dari keseluruhan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan aktifitas

jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan

jasmani, mental, sosial yang selaras, serasi dan seimbang. Pendidikan jasmani

merupakan salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam Kurikulum Pendidikan

Nasional yang diajarkan di sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA.

SMP adalah jenjang pendidikan yang usia siswa rata-rata 12 -15 tahun, ini

berarti usia peralihan dari anak-anak menuju remaja. Keadaan anak didik penuh

dengan gejolak emosi yang tidak stabil yang timbul dari dalam dirinya yang

menuntut dia selalu aktif dalam berbuat hal-hal yang ia sukai sekalipun diluar dari

hal yang normal. Sebagai seorang guru di SMP dituntut untuk lebih profesional

yaitu mampu membimbing dan mengarahkan setiap gejolak emosi siswa yang

tidak stabil yang dialaminya. Profesional itu adalah seorang guru harus mampu

mendorong siswa untuk tertarik mengikuti dan memahami apa yang akan

diajarkan ataupun diarahkan oleh guru. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru

(9)

3

memiliki strategi dan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah guru harus menguasai

tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut gaya mengajar.

Gaya mengajar adalah cara penyajian yang dikuasai oleh guru untuk

menyampaikan materi pada siswa, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,

dipahami, dan dipergunakan oleh siswa dengan baik. Gaya mengajar memberikan

pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan

gaya mengajar yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan

belajar dan mengajar yang efektif dan efisien dan diharapkan mencapai tujuan

sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini berarti bahwa penggunaan gaya mengajar

yang baik dan tepat akan dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar

yang menyenangkan dan bergairah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar merupakan suatu

perlakuan yang harus dilakukan oleh guru pada saat mengajar sebab dengan

begitulah siswa akan aktif dalam melakukan kegiatan gerakan olahraga. Dengan

aktifnya siswa mengikuti pelajaran penjas, maka dengan sendirinya kesegaran

jasmani pada siswa akan lebih baik. Dan dengan begitulah proses pembelajaran

penjas akan terlaksana dengan baik.

Gaya mengajar penemuan terbimbing adalah suatu proses yang melibatkan

adanya kerjasama yang baik secara emosional maupun kognitif antara siswa dan

gurunya. Namun kenyataanya yang dijumpai di lapangan, masih ada guru

pendidikan jasmani dan kesehatan dalam proses belajar mengajar masih sangat

(10)

4

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal

22 juli 2011 bersama guru pendidikan jasmani SMP Santo Yoseph Medan yaitu

Bapak Erik Perangin-angin S.Pd bahwa materi pembelajaran renang disekolah ini

dilakukan empat kali pertemuan dalam setiap semester yaitu satu kali pertemuan

untuk teori yang dilakukan diruangan kelas dan tiga kali praktek renang yang

dilakukan di kolam renang Waikiki di Jl. Flamboyan Raya Tanjung Selamat

Medan dan pelajaran ini dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Namun sesuai

dengan penjelasan dari guru pendidikan jasmani tersebut hasil pembelajaran

renang belum tercapai dengan baik dikarenakan pengetahuan siswa yang masih

minim dan mempunyai tingkat kemampuan dalam belajar renang yang berbeda -

beda. Pembelajaran renang kurang efektif khususnya renang gaya dada yang

diajarkan pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan karena siswa tersebut

memiliki kemampuan psikomotorik yang berbeda - beda. Sebagian siswa sudah

dapat menguasai materi namun sebagian lagi masih tahap pemahaman dan yang

paling fatal masih ada siswa yang kurang mengerti atau memahami sama sekali.

Dari pengamatan sementara yang dilakukan di sekolah SMP Santo Yoseph

Medan dalam mengajar sebagian besar guru khususnya guru pendidikan jasmani

masih belum efektif dalam menggunakan gaya mengajar. Hal ini terlihat dari cara

guru dalam penyampaian materi pelajaran yang menggunakan gaya mengajar

komando (style comand). Gaya mengajar komando merupakan gaya mengajar

yang dalam pelaksanaanya berpusat pada guru, artinya guru sepenuhnya

mengambil peran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya bisa

(11)

5

siswa tersebut diberikan kebebasan dalam belajar karena siswa sendiri lebih tahu

sejauh mana dia mengerti dan paham terhadap pembelajaran yang diterimanya

saat proses belajar. Khususnya dalam materi pelajaran renang yang sering

dilakukan di luar jam pelajaran atau diluar dari lingkungan sekolah dikarenakan

sarana dan prasarana yang kurang mendukung sehingga menggunakan les

tambahan sore untuk pelajaran renang. Les diberikan pada siswa karena siswa

tersebut memiliki pengetahuan yang sangat minim atau siswa tersebut belum

paham sama sekali tentang renang gaya dada.

Disamping itu siswa pada saat mengikuti pelajaran renang siswa

mempunyai keinginan yang tinggi untuk selalu berenang, ingin sekali melakukan

gerakan – gerakan yang baru didapatkanya dari penjelasan guru, hal ini terlihat

dari perilaku siswa dimana sebagian siswa yang selalu memanfaatkan waktu yang

sempit dimana saat pandangan guru terfokus pada siswa yang lain. Namun

penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah ini berorientasi pada titik pusat

guru dengan kata lain gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses

belajar–mengajar kurang memperhatikan aspek perkembangan motorik siswa

sehingga metode yang diajarkan tidak terlaksana dengan baik. Maka dengan

demikian penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul:

”Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada Melalui Gaya Mengajar

Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Yoseph Medan

(12)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut: Apakah gaya mengajar penemuan terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar pada siswa? Apakah dengan pemilihan gaya mengajar

yang tepat dapat memotifasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas? Sejauh

mana guru penjas menggunakan gaya mengajar dalam proses belajar mengajar?

C.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya interpretasi yang berbeda dan masalah yang

lebih luas, maka penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Dalam hal ini

penulis hanya membatasi tentang “ Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Dada

Melalui Gaya Mengajar Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas VIII SMP Santo

Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada melalui gaya

mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph

Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renang gaya dada

melalui gaya mengajar penemuan terbimbing pada siswa kelas VIII

(13)

7

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar renang gaya dada

melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII SMP

Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktifitas siswa pada saat mengikuti pelajaran renag gaya

dada melalui gaya mengajar Penemuan Terbimbing pada siswa kelas VIII

SMP Santo Yoseph Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah SMP Santo Yoseph Medan, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan masukan untuk pencapaian proses belajar mengajar yang baik.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ilmu

Keolahragaan, sehubungan dengan gaya mengajar penjas.

3. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dalam

bidang mengajar khususnya dalam hal gaya mengajar.

4. Bagi guru-guru penjas penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan

dan sebagai masukan dalam menerapkan gaya mengajar yang lebih baik dalam

(14)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa Gaya Mengajar Penemuan Perbimbing dapat memperbaiki proses

pembelajaran Renang Gaya Dada pada siswa kelas VIII SMP Santo Yoseph

Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan sebagai

Berikut:

1. Perlunya memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum mengadakan

pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi saat pembelajaran

2. Agar guru pendidikan jasmani dapat menerapkan Gaya Mengajar Penemuan

Terbimbing pada proses pembelajaran

3. Agar guru memberikan perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada

siswa/siswi yang belum tuntas

4. Masukan kepada peneliti berikutnya kiranya dapat menerapkan Gaya Mengajar

(15)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara

Burton,w, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Brotosuroyo (1993), Perencanaan Pengajaran Penjas Dan Kesehatan, Jakarta, Departemen Pendidikan Bagian Peningkatan Guru SD Setara D2 dan Kependidikan Bagian Peraturan Guru Penjas dan Kesehatan Setara SD dan D2

Counsiliman (1968), (Tim Dosen Renang FIK Unimed. 2001). Unimed, Medan.

Dimayanti, Mudjiono (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta penerbit Renika Cipta

Hamalik, (2002), Proses Belajar Mengajar, penerbit BUMI aksara

Howard, A. W, (2002), Diktat Strategi Belajar Mengajar. FIP Unimed

Ibrahim, M, (2007), http: www. Google.com/ reciprocal teaching/ (accesed 24 juli 2007)

Kartono, K, Pengantar Metodologi Reset Social. Penerbit PT. Mandar Maju, Bandung.

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Kounsilman (1986), Tim Dosen Renang FIK Unimed 2001. FIK Unimed

Moston Musca , (1986), Teaching Phsical Education. Third Edition. Sidney Colombus Toronto. London. Meril Publishing Company.

Nurkencana, (1986) Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional. Jakarta

PRSI / FINA, (1992). Renang Gaya Dada . Bandung

Roestiyah, (2008), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta

Riduwan, (2004), Belajar Mudah Untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Penerbit Alfabeta

(16)

52

Soejoko. H (1992), Olahraga Pilihan Renang. Jakarta. Depdikbud. Proyek Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.

Sudjana, (1992), Metode Statistika. Bandung. Penerbit Tarsito Bandung

Supandi, (1992), Strategi belajar mengajar paendidikan jasmani dan kesehatan. Milik Perpustakaan IKIP Medan FPOK.

Suryosubroto, B. (1997) Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Turbani Rusyana, (1989), Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung

Winkel, (2000), Psikologi Pengajaran , Jakarta. Grasindo

Kiram Yanur, (1992), Belajar Motorik, Jakarta. Depdikbid. Ditjen Pendidikan Tinggi

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Bab I Ayat (11) tentang Sistem Keolahragaan Nasional,

http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html.

http://pelatiholahraga.blogspot.com/2011/01/renang-gaya-dada-chest

Gambar

Tabel 2.1 Keunggulan Dan Kelemahan Gaya Penemuan Terbimbing ............
Gambar 1. Posisi Tubuh Renang Gaya Dada ..................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan daya pengurangan HTS dari tiga tipe BRD (TED super shooter, square mesh window, dan fish eye). HasH

Lebar tangga yang biasa digunakan (dan diijinkan) dalam bangunan rumah tinggal adalah minimal 80.. cm (tangga utama, bukan

Hasil analisis menunjukkan bahwa : a). Luas bangunan berpengaruh positi f dan signifikan terhadap harga rumah, b). Luas tanah berpengaruh positif dan sig nifikan terhadap harga

Taylor, 1993, Kualitatif Dasar-dasar Penelitian , Usaha Nasional, Surabaya... Bina Rena

Penyusunan skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN DAN TINGKAT UPAH TERHADAP RASA AMAN KARYAWAN PT.. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA”

Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integrative (integrasi

Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh PT Taspen (Persero) KC Bogor berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu menambah petugas penerimaan dan penelitian klaim

Baskoro Yudhoyono melihat potensi sektor-sektor unggulan di Kabupaten Magetan, khususnya sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Kunjungan di Magetan kali ini, anggota Komisi I