• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor minat dan minat terhadap Ilmu MIPA dalam memilih kelompok peminatan Matematika dan ilmu-ilmu alam pada siswa kelas X SMA Negeri yang menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor minat dan minat terhadap Ilmu MIPA dalam memilih kelompok peminatan Matematika dan ilmu-ilmu alam pada siswa kelas X SMA Negeri yang menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman."

Copied!
244
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Riandika Ratnasari. 2016.

Analisis Faktor Minat dan Minat terhadap Ilmu

MIPA dalam Memilih Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu

Alam pada Siswa Kelas X SMA Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di

Kabupaten Sleman

. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA berdasarkan responden yang terambil dan melihat faktor yang paling mempengaruhi minat siswa serta mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa.

Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah 370 siswa kelas X yang diambil dari 3 SMA di Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi minat dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Proses validasi instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan uji pakar dan uji pendahuluan. Data dianalisis menggunakan regresi logistik.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sampel penelitian terdapat 348 siswa Kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang dengan kata lain masih banyak siswa kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang. Faktor yang mempengaruhi minat dibagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi keinginan, kebutuhan akan berprestasi, bakat pada ilmu eksakta, dan cita-cita. Faktor eksternal meliputi keluarga, pengalama, teman, guru, dan lingkungan sekolah. Faktor yang paling mempengaruhi siswa memilih kelompok PMIIA adalah indikator bakat pada ilmu eksakta yang termasuk faktor internal. Hubungan antara minat siswa memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dilihat pada koefisien Negelkerke. Berdasarkan nilai Negelkerke maka siswa memilih kelompok PMIIA dipengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi minat sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak txeermasuk dalam pengujian model.

(2)

ABSTRACT

Riandika Ratnasari.2016.Analysis of interest factors and interest in MIPA in choosing scince and mathematics class for the state Senior High School students of grade X at Sleman Regency which implement curriculum 2013. Thesis. Mathematic and Science Education. Faculty of teachers training and education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aims to find out students’ interest of grade X at Sleman regency toward PMIIA, to observe the factors that the most influential on students’ interest and to find out the correlation between the factors that influence in selecting PMIIA course and students’ interest.

The research was included into kuantitatif research using survey method. The research was done in the second semester academic year 2015/2016. The subjects of this research were 370 students of grade X from 3 Senior High Schools at Sleman regency which had implemented curriculum 2013. The research instrument was questionnaire that contains the students’ interest and the factors that influence students’ interest. The process of validation instrument was conducted in two phases; they were expert judgment and preliminary study. The data was analyzed by using logistic regression.

The result of data analyses showed that many students of grade X at Sleman regency had medium interest toward PMIIA course and the most influential factor why the students selected PMIIA was the indicator of students’ interest in science that belong to internal factor. Based on Negelkerke’s value, the students selected PMIIA course was influenced by factors that influence the students’ interest 31, 5% while 68, 5 % was influenced by others factors which were not involved in model testing.

(3)

i

ANALISIS FAKTOR MINAT DAN MINAT TERHADAP ILMU MIPA

DALAM MEMILIH KELOMPOK PEMINATAN MATEMATIKA DAN

ILMU-ILMU ALAM PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI YANG

MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Riandika Ratnasari

121414035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,

yang menghasilkan buahnya pada musimnya,

dan yang tidak layu daunnya;

apa saja yang diperbuatnya berhasil.

(7)

v

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

Tuhan Yesus Kristus

KAU yang sangat luar biasa dalam hidupku, sebagai BAPA

yang kekal dan setia memberikan berkat bagi umatnya yang

percaya serta MUJIZATMU selalu ada di kehidupanku

Kedua Orang Tuaku

Yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan

mencurahkan kasih sayangnya kepada anakmu ini

Rafael Andika Putra, Asnan Widiyatmoko, dan Robet

Endrianto Nugroho

Yang menjadi penyemangat didalam menyelesaikan tugas

akhir dan senantiasa menemaniku dalam keadaan suka dan

duka

Sahabat-sahabatku

Kalian menemaniku salama belajar di Prodi Pendidikan

Matematika, memberikan pengalaman hidup yang baru,

(8)
(9)
(10)

viii

ABSTRAK

Riandika Ratnasari. 2016.

Analisis Faktor Minat dan Minat terhadap Ilmu

MIPA dalam Memilih Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu

Alam pada Siswa Kelas X SMA Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di

Kabupaten Sleman

. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA berdasarkan responden yang terambil dan melihat faktor yang paling mempengaruhi minat siswa serta mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa.

Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah 370 siswa kelas X yang diambil dari 3 SMA di Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi minat dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Proses validasi instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan uji pakar dan uji pendahuluan. Data dianalisis menggunakan regresi logistik.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sampel penelitian terdapat 348 siswa Kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang dengan kata lain masih banyak siswa kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang. Faktor yang mempengaruhi minat dibagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi keinginan, kebutuhan akan berprestasi, bakat pada ilmu eksakta, dan cita-cita. Faktor eksternal meliputi keluarga, pengalama, teman, guru, dan lingkungan sekolah. Faktor yang paling mempengaruhi siswa memilih kelompok PMIIA adalah indikator bakat pada ilmu eksakta yang termasuk faktor internal. Hubungan antara minat siswa memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dilihat pada koefisien Negelkerke. Berdasarkan nilai Negelkerke maka siswa memilih kelompok PMIIA dipengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi minat sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak txeermasuk dalam pengujian model.

(11)

ix

ABSTRACT

Riandika Ratnasari.2016.Analysis of interest factors and interest in MIPA in choosing scince and mathematics class for the state Senior High School students of grade X at Sleman Regency which implement curriculum 2013. Thesis. Mathematic and Science Education. Faculty of teachers training and education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The research aims to find out students’ interest in MIPA toward PMIIA class based on respondents that were taken and look at the most influential factor and to find out the relationship between the factors that influnce in choosing PMIIA class and students’ interests.

The research was included into kuantitatif research using survey method. The research was done in the second semester academic year 2015/2016. The subjects of this research were 370 students of grade X from 3 Senior High Schools at Sleman regency which had implemented curriculum 2013. The research instrument was questionnaire that contains the students’ interest and the factors that influence students’ interest. The process of validation instrument was conducted in two phases; they were expert judgment and preliminary study. The data was analyzed by using logistic regression.

The result of data analyses showed that based on research sampling, they were 348 students grade X PMIIA which were still in interest category. in other words, many students were still in moderate interest category. Factors that influence interest were divided into two, internal factor and external factor. The internal factor encompassed willingness, needs for achievement, aptitude in science, and goal.The External factor encompassed family, experience, friend, teacher, and school environment. The most influential factor in choosing PMIIA was the aptitude indicator in science which belong to internal factor. The relationship between students’ interest in choosing PMIIA class and the factors which inlunce students’ interest could be seen on Negelkerke’s value. Based on Negelkerke’s value, the students chose PMIIA class were influnced by the factors that influence interset about 31, 5% while 68, 5% influnced by others factors which were not included in model testing.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Faktor Minat dan M

inat Terhadap Ilmu MIPA dalam Memilih

Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Pada Siswa Kelas X SMA

Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

program studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma. Di dalam mengerjakan skripsi ini, banyak sekali pelajaran dan

pengalaman berharga yang didapatkan oleh penulis dari proses pra-penelitian,

penelitian, dan pengolahan data.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,

bimbingan, dukungan, doa, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini panulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1.

Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

2.

Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini.

3.

Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang

telah membimbing dan membantu penulis selama belajar di Universitas

Sanata Dharma.

4.

Bapak/Ibu dari Dinas Kesatuan Bangsa dan BAPEDA yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

5.

Bapak Drs. Shobariman, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1 Godean

tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

(13)

xi

6.

Bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah SMA N 2 Ngaglik tahun

ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengadakan uji validasi dan penelitian.

7.

Bapak Drs. H. Tri Sugiharto selaku kepala sekolah SMA N 1 Kalasan

tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengadakan uji validasi dan penelitian.

8.

Ibu Tri Sujatwati, S.Pd. selaku Matematika Peminatan Kelas X PMIIA

SMA N 1 Godean tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan

kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.

9.

Ibu Maryati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X PMIIA

SMA N 2 Ngaglik tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan

kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.

10.

Ibu Suryati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X PMIIA SMA

N 1 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan kesempatan

dan bantuan selama proses penelitian.

11.

Ibu Nanik Supriyati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X

PMIIA SMA N 1 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan

kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.

12.

Siswa-siswa Kelas X PMIIA SMA N 1 Godean, SMA N 2 Ngaglik, dan

SMA N 1 Kalasan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi

subyek penelitian dan mengisi instrumen penelitian dengan

sebaik-baiknya.

13.

Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sudarwanto dan Ibu Fetty Tatik

Saryanti yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, semangat, dan

kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

14.

Asnan Widiyatmoko dan Rafael Andika Putra yang merupakan

penyemangat dalam penyelesaian skripsi ini.

15.

Sahabat

sahabatku yang luar biasa Adventa Rafelina, Putri Selisawati

Wahyu Ivana, Clara Prasetyawati Prabaningrum yang selalu memberikan

(14)
(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

(16)

xiv

C.

Rumusan Masalah ... 4

D.

Tujuan Penelitian ... 5

E.

Batasan Istilah ... 5

F.

Manfaat Penelitian ... 6

G.

Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Ketentuan Penetapan Kelompok Peminatan Kurikulum 2013 ... 9

B.

Minat ... 10

1.

Pengertian Minat ... 10

2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 12

3.

Cara-cara Mengetahui Minat ... 20

C.

Uji Pendahuluan... 21

1.

Validitas ... 22

2.

Reliabilitas ... 23

D.

Regresi ... 25

1.

Pengertian Regresi ... 25

2.

Regresi Logistik ... 27

a)

Pengertian Regresi Logistik ... 27

b)

Model Regresi Logistik ... 28

c)

Asumsi-asumsi Regresi Logistik ... 30

(17)

xv

e)

Uji Multikolinearitas ... 33

f)

Estimasi Parameter ... 34

g)

Uji Signifikansi Parameter ... 36

h)

Uji Kesesuaian Model ... 39

i)

Ketepatan Klasifikasi Model ... 41

j)

Interpretasi Parameter Regresi Logistik ... 41

k)

Model Variabel Laten... 42

E.

Kerangka Berfikir ... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis dan Metode Penelitian ... 46

B.

Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

1.

Populasi Penelitian ... 47

2.

Sampel Penelitian... 48

C.

Variabel Penelitian... 50

1.

Variabel Bebas ... 50

2.

Variabel Terikat ... 51

D.

Instrumen Penelitian ... 51

E.

Uji Pendahuluan... 55

1.

Validitas ... 56

2.

Reliabilitas ... 58

F.

Teknik Analisis Data ... 59

(18)

xvi

H.

Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 63

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A.

Pelaksanaan Penelitian... 64

B.

Deskripsi Responden ... 66

C.

Uji Multikolinearitas ... 68

D.

Pendugaan Parameter... 70

E.

Keberartian Model ... 72

F.

Uji Serentak ... 73

G.

Uji Parsial ... 75

H.

Model Regresi Logistik Ordinal ... 77

I.

Ketepatan Klasifikasi Model ... 78

J.

Interpretasi Model ... 79

K.

Pembahasan ... 80

L.

Keterbatasan Penelitian ... 83

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 84

B.

Saran ... 85

(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Rincian Jumlah Siswa Kelas X PMIIA ... 47

Tabel 3.2

Cluster Terpilih ... 49

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Terikat ... 52

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Bebas ... 53

Tabel 3.5

Skor Pernyataan Positif dan Negatif ... 54

Tabel 3.6

Pengelompokan Kuesioner ... 55

Tabel 3.7

Jumlah Sampel Uji Pendahuluan ... 56

Tabel 3.8

Pelaksanaan Uji Pendahuluan ... 56

Tabel 3.9

Kisi-kisi Kuesioner Valid Variabel Terikat ... 57

Tabel 3.10

Kisi-kisi Kuesioner Valid Variabel Bebas ... 58

Tabel 3.11

Interval Minat ... 60

Tabel 4.1

Waktu Penelitian ... 65

Tabel 4.2

Rincian Responden ... 65

Tabel 4.3

Interval Minat ... 67

Tabel 4.4

Pelabelan Variabel Bebas ... 71

Tabel 4.5

Keputusan Pengujian ... 77

(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir ... 44

Gambar 4.1

Diagram Terkait Jenis Kelamin ... 66

Gambar 4.2

Frekuensi Kategori Minat ... 67

Gambar 4.3

Output Nilai VIF Menggunakan SPSS 17 ... 69

Gambar 4.4

Output Pendugaan Parameter ... 70

Gambar 4.5

Output Nilai Deviance ... 72

Gambar 4.6

Output Rasio Likelihood G ... 74

Gambar 4.7

Output Uji Wald ... 76

(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

A1 Pembuktian Rumus Regresi Logistik ... 89

L1

Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) ... 90

L2

Instrumen Penelitian yang Sudah Valid ... 97

L3

Lembar Validasi Kusioner (Uji Pakar Pertama) ... 103

L4

Lembar Validasi Kusioner (Uji Pakar Kedua)... 107

L5

Rekap Data Kuesioner Uji Pendahuluan ... 111

L6

Uji Pendahuluan (Perhitungan Validitas) ... 118

L7

Uji Pendahuluan (Perhitungan Reliabilitas) ... 134

L8

Rekap Data Kuesioner Penelitian ... 135

L9

Perhitungan Skor-T untuk Variabel Dependen ... 165

L10 Perhitungan Skor-T untuk Variabel Independen ... 180

L11 Bentuk Data Penelitian ... 195

L12 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Pertama) ... 196

L13 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Kedua) ... 200

L14 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Ketiga) ... 204

L15 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Pertama) ... 208

L16 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Kedua) ... 211

L17 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Ketiga) ... 215

(22)

xx

L19 Surat Ijin Penelitian ... 220

L20 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

di SMA N 1 Kalasan ... 221

L21 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

di SMA N 2 Ngaglik ... 222

L22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

di SMA N 1 Godean ... 223

L23 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 1 Kalasan ... 224

L24 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 2 Ngaglik ... 224

L25 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 1 Godean ... 225

L26 Dokumentasi Penelitian di SMA N 1 Kalasan ... 225

L27 Dokumentasi Penelitian di SMA N 2 Ngaglik ... 226

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pada saat ini Indonesia melaksanakan kurikulum 2013. Kurikulum

2013 (K-13) merupakan kurikulum diterapkan oleh pemerintah untuk

menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku

selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa

percobaan pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah sebagai

sekolah rintisan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu

aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjuk beberapa Sekolah

Menengah Atas Negeri di Kota Madya Yogyakarta untuk tetap

menerapkan Kurikulum 2013, yaitu : SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA

Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8

Yogyakarta. Di Kabupaten Sleman ada beberapa sekolah yang tetap

menerapkan Kurikulum 2013, yaitu : SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri

1 Kalasan, dan SMA Negeri 1 Sleman, SMA 1 Prambanan, SMA 2

Ngaglik, dll.

Proses penerimaan peserta didik di SMA yang menerapkan Kurikulum

2013 pertama kali dilakukan dengan seleksi Nilai Ebtanas Murni (NEM)

(24)

2

kelompok peminatan) dan melakukan tes peminatan. Rangkaian

langkah-langkah tersebut digunakan untuk melakukan pengelompokkan peserta

didik agar sesuai kelompok peminatan yang diinginkan sehingga siswa

kelas X sudah berada pada kelompok peminatannya masing-masing.

Penetapan kelompok peminatan didasarkan pada hasil tes peminatan,

pengisian angket peminatan, dan nilai rapor. Pada umumnya SMA hanya

membuka dua kelompok peminatan yaitu Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial

(PIIS) dan Peminatan Ilmu-Ilmu Alam (PMIIA). Hasil dari pengisian

angket peminatan, tes peminatan dan nilai rapor mata pelajaran

Matematika dan IPA akan dijadikan bahan pertimbangan ketika peserta

didik menginginkan berada pada kelompok PMIIA.

Kelompok peminatan ini hampir sama dengan penjurusan pada

kurikulum 2006 (KTSP). Namun, pada kurikulum sebelumnya penjurusan

dilakukan ketika peserta didik naik kelas XI bukan di awal penerimaan

peserta didik baru. Selain itu penjurusan melihat dari nilai rapor, untuk

IPA maka akan melihat nilai Matematika, Biologi, Fisika, Kimia

sedangkan IPS melihat nilai Geografi, Sosiologi, Sejarah, dan Bahasa

Inggris.

Saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menerapkan Kurikulum 2013, ada

beberapa peserta didik yang mengatakan bahwa kelompok peminatan yang

dijalani tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ada juga yang mengatakan

(25)

3

sesuai dengan yang dipikirkan. Peserta didik yang memberikan alasan

seperti itu rata-rata sudah berada di kelas XI . Namun, ada juga peserta

didik yang mulai dari kelas X kelompok peminatan yang dijalani tidak

sesuai dengan minat yang sudah direncanakan. Ini terjadi karena mereka

mengetahui kelompok PMIIA hanya berdasarkan pendapat orang yang ada

di sekitarnya dan pengelompokan peminatan dilakukan terlalu dini.

Hal ini mengakibatkan ada beberapa nilai peserta didik jauh dari

rata-rata kelas dan minat belajar mereka kurang sebab minat siswa dalam

memilih kelompok peminatan sangat mempengaruhi keberlanjutan siswa

dalam berproses dalam kelompok peminatan tersebut. Jika siswa dari awal

memang sudah tidak berminat terhadap kelompok PMIIA maka

konsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung akan terganggu

sehingga prestasi akademik siswa cenderung rendah. Namun, sebaliknya

jika siswa sudah memilih kelompok peminatan berdasarkan minatnya

maka konsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung tidak akan

terganggu sehingga prestasi akademik cenderung bagus/tinggi.

Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan penelitian berkaitan dengan

minat terhadap Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dimiliki

peserta didik pada Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya kelas X

dalam memilih kelompok PMIIA berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat. Penelitian menggunakan peserta didik kelas X

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang menggunakan/menerapkan

(26)

4

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi

masalahnya adalah sebagai berikut :

1.

Siswa menjalani kelompok PMIIA tidak sesuai dengan minatnya.

2.

Siswa belum memiliki pandangan tentang materi pada kelompok

PMIIA.

3.

Minat siswa terkait ilmu MIPA dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi minat.

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1.

Bagaimana minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA

berdasarkan responden yang terambil?

2.

Faktor apa yang paling mempengaruhi minat siswa kelas X di

Kabupaten Sleman memilih kelompok PMIIA?

3.

Bagaimana hubungan antara minat siswa kelas X di Kabupaten

Sleman memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang

(27)

5

D.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1.

Mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA

berdasarkan responden yang terambil.

2.

Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi minat siswa kelas X di

Kabupaten Sleman memilih kelompok PMIIA.

3.

Mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa X di Kabupaten

Sleman.

E.

Batasan Istilah

Adapun pembatasan istilahnya antara lain :

1.

Minat

Minat adalah suatu perasaan senang/suka terhadap suatu hal yang

disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya sehingga seseorang

memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan konsentrasi yang

lebih tinggi.

2.

Minat Terhadap MIPA

Mina terhadap MIPA adalah suatu perasaan senang/suka terhadap

mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang

disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya sehingga seseorang

memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan konsentrasi yang

(28)

6

3.

PMIIA

PMIIA merupakan singkatan dari Peminatan Matematika dan

Ilmu-ilmu Alam.

4.

Analisis Regresi

Analisis regresi adalah sebuah metode statistik yang digunakan untuk

memodelkan hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

F.

Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.

Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan sebagai ajang untuk membuat tulisan/karya

ilmiah. Selain itu untuk mendalami materi statistika yaitu regresi

logistik yang belum pernah diajarkan selama perkuliahan di tingkat

Strata-1. Diharapkan peneliti mengetahui hubungan antara

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA terhadap

minat siswa dan faktor mana yang paling mempengaruhi minat.

2.

Bagi Sekolah

Memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang faktor yang

signifikan mempengaruhi minat siswa kelas X di Kabupaten Sleman

memilih kelompok PMIIA dan hubungan antara minat siswa kelas X

memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

(29)

7

3.

Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan

Penelitian digunakan oleh mahasiswa lain sebagai salah satu sumber

belajar dalam menulis tugas.

G.

Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan

sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan teori-teori yang

menjadi acuan dalam penelitian. Ada dua teori penting yang digunakan

pada penelitian ini yaitu terori minat dan analisis regresi. Teori minat yang

digunakan yaitu pengertian minat menurut para ahli, faktor-faktor yang

mempengaruhi minat menurut Crow and Crow dan Dalyono, cara

mengetahui minat. Teori analisis regresi yang digunakan yaitu regresi

logistik, analisis regresi logistik ordinal, uji pendahuluan yang berisi uji

validitas dan reliabilitas.

Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis dan

metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,

instrumen penelitian, uji pendahuluan, teknik analisis data, prosedur

penelitian secara keseluruahan, dan penjadwalan waktu penelitian.

Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan

(30)

8

diambil, tahapan-tahapan analisis data, hasil analisis data, dan

pemabahasan.

Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan hasil

penelitian dan saran-saran dari peneliti untuk siswa, sekolah, dan

penelitian selanjutnya. Kesimpulan hasil penelitian disesuaikan dengan

(31)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Ketentuan Penetapan Kelompok Peminatan Kurikulum 2013

Pilihan Kelompok Peminatan Kurikulum Sekolah Menengah Atas

(SMA) dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan

peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok

Peminatan. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas

kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam dan Peminatan

Ilmu-ilmu Sosial. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam disingkat

dengan PMIIA dan Peminatan Ilmu-ilmu Sosial di singkat dengan PIIS.

Sejak diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA), seorang peserta didik

sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang akan diminati.

Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs dan

atau nilai ujian nasional SMP/MTs dan atau rekomendasi guru bimbingan

dan konseling di SMP dan atau hasil tes penempatan (placement test) di

SMA dan atau tes bakat minat oleh psikolog. Semua mata pelajaran yang

terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik.

Penentuan Kelompok Peminatan dilihat dari angket pilihan peminatan

yang dibagikan kepada peserta didik. Angket tersebut berisi nilai ijazah

(32)

10

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Inggris, dan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Selain itu, peserta didik harus mengisi angket minat

pada mata pelajaran Matematika, IPA (Biologi), IPA (FISIKA), Bahasa

Inggris, IPS (geografi, Sosiologi) dan IPS (Sejarah , Ekonomi) dalam

pembelajaran dan peserta didik menentukan Kelompok Peminatan yang

akan dipilih. Dasar dari pengelompokkan peminatan adalah angket

peminatan, nilai ijazah SMP, dan hasil test penempatan. Tes penempatan

merupakan tes awal yang digunakan untuk acuan dalam pengelompokkan

peminatan. Tes ini meliputi materi Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,

Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris. Jika ingin masuk pada

kelompok PMIIA maka akan melihat nilai mata pelajaran Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

B.

Minat

1.

Pengertian Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa

yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan

perhatian lebih banyak daripada siswa lain. Kemudian karena

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

membangkitkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya

(33)

11

(1991) juga mengartikan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu.

Menurut Winkel (Winkel, 1991 : 533) minat yaitu kecenderungan

yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu

bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Minat adalah rasa lebih

suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh (Slameto dalam Djali, 2008).

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan

dengan

keinginan-keinginan

atau

kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang

sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu

mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri (Sardiman,

1986 : 76). Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan

timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu

belajar atau bekerja (Bernard dalam Sardiman : 1986). Kamus Besar

Bahasa Indonesia mengartikan minat sebagai kecenderungan hati yang

tinggi terhadap sesuatu.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas minat dapat disimpulkan

sebagai perasaan senang/suka (kesenangan) pada suatu hal yang

(34)

12

seseorang akan memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan

konsentrasi yang lebih.

2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat yang berada pada diri seseorang mempengaruhi tujuan yang

akan dicapai. Menurut pendapat para ahli tersebut dapat diasumsikan

bahwa timbulnya minat dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Menurut Crow and Crow dalam anonim ejurnal

(Diah, 2010 : 19) menyebutkan ada 3 faktor yang dapat

mempengaruhi minat, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a)

Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini

dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu

mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang

menantang.

b)

Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri

dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh

hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya

hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

Misalnya lingkungan hidup bersama teman-teman, keluarga, dan

masyarakat.

c)

Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan

(35)

13

dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat

menghilangkan minat seseorang.

Menurut Rosyidah (dalam Susanto, 2015 : 60), timbulnya minat

pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua

jenis yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang

timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang berasal

dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini

biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat ilmiah. Kedua,

minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu,

timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan.

Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua,

dan kebiasaan atau adat.

Menurut Dalyono terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat

yaitu fakor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor

yang berasal dari dalam diri individu (Dalyono, 2010 : 230). Faktor

internal meliputi bakat, motivasi, dan cita-cita.

a)

Bakat

Bakat adalah dasar atau sifat kepribadian, dasar pembawaan

sejak lahir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut C.

Semiawan, dkk (dalam Jahja, 2011 : 68) bakat merupakan

kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu

dikembangkan atau dilatih. Setiap manusia memiliki bakat yang

(36)

14

dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu memungkinkannya

mencapai prestasi pada bidangnya (Jahja, 2011 : 68). Oleh karena

itu, dibutuhkan latihan sehingga bakat yang sudah dimiliki dapat

berkembang sehingga dapat berprestasi dengan maksimal pada

bidangnya. Pengetahuan, dorongan asosiasi dan moral dari

lingkungan terdekat juga diperlukan untuk memaksimalkan bakat

yang dimiliki seseorang. Jadi seseorang akan mudah mempelajari

yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang anak harus

mempelajari bahan yang lain dari bakatnya akan cepat bosan,

mudah putus asa, tidak senang (Ahmadi, 2012 : 82)

b)

Motivasi

Motivasi berasal dari kata dasar motif. Kata “motif”, diartikan

sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam

dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 1986 : 78). Berawal dari

kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang telah aktif (Sardiman, 1986 : 78). Menurut Mc.

Donald (dalam Sardiman, 1986 : 78), motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan menculnya

feeling

” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan

(37)

15

kesuksesan belajarnya (Ahmadi, 2012 : 83). Menurut Sumadi

Suryabrata (dalam Djali, 2008 : 101), motivasi adalah keadaan

yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk

melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah

kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau

tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu;

usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak

melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendaki.

c)

Cita-cita

Cita merupakan kata dasar dari cita-cita. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia cita diartikan sebagai perasaan hati. Cita-cita

adalah keinginan; angan-angan; kehendak yang selalu ada dalam

pikiran; tujuan yang sempurna akan dicapai atau dilaksanakan

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada dasarnya setiap

manusia memiliki cita-cita dari kecil dan cita-cita yang diimpikan

setiap orang berbeda-beda. Cita-cita ini mempengaruhi dalam

pemilihan kelompok peminatan. Misalnya jika cita-cita anak

menjadi seorang dokter maka ia akan memilih kelompok PMIIA

karena untuk seleksi di Perguruan Tinggi dengan jurusan

kedokteran mengharuskan seorang anak berasal dari kelompok

(38)

16

bahwa faktor yang mempengaruhi minat timbul dari dalam dirinya

yaitu dorongan dari dalam diri seseorang yang menitik beratkan

pada hubungan biologis yaitu minat seseorang untuk memenuhi

kebutuhan ataupun keinginan fisik dan rohani. Kebutuhan yang

dimaksud pada penelitian ini adalah kebutuhan akan berprestasi

pada kelompok PMIIA.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu

(Dalyono, 20010 : 231). Faktor eksternal dalam penelitian ini meliputi

keluarga, teman, sekolah, pengalaman dan masyarakat.

a)

Keluarga

Keluarga adalah orang-orang yang menjadi penghuni rumah

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Keluarga merupakan

pusat pendidikan yang utama dan pertama (Ahmadi, 2012 : 85).

Oleh karena itu, minat seseorang dapat dipengaruhi dari keluarga

yang mencakup orang tua dan saudara. Orang tua yang terlalu

memaksakan kehendaknya tanpa mempedulikan kondisi anaknya

akan sangat mempengaruhi minat anak dalam memilih kelompok

peminatan begitu juga sebaliknya. Jika orang tua memahami

potensi yang dimiliki anaknya maka ketika anak memilih kelompok

peminatan PMIIA maupun PIIS akan didukung sepenuhnya oleh

orang tua. Saudara juga sangat mempengaruhi minat anak.

Contohnya ketika banyak saudaranya merupakan lulusan dari

(39)

17

tersebut. Jadi pada penelitian ini keluarga akan dilihat dari orang

tua dan keluarga besar.

b)

Sekolah

Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan

mengajar serta tempat menerima dan memberikan pelajaran

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini yang

mempengaruhi minat dari unsur sekolah mencakup guru dan

fasilitas sekolah.

1)

Guru

Guru merupakan orang tua kedua ketika anak berada di

lingkungan sekolah, sehingga guru merupakan seseorang yang

mendidikan anak dengan baik. Pada penelitian ini lebih

mendalami tentang hubungan guru dengan siswa. Guru juga

seorang manusia yang memiliki sifat yang berbeda beda. Di

sekolah ada guru yang di senangi siswa dan ada guru yang tidak

disenangi oleh siswa. Hal ini bermula pada sifat dan sikap guru

yang tidak disenangi oleh murid-muridnya, seperti (Ahmadi,

2012 : 89) :

(a)

Kasar, suka marah, suka mengejek, tak pernah senyum, tak

suka membantu anak, suka membentak, dan lain-lain.

(b)

Tak pandai menerangkan, sinis, sombong.

(c)

Menjengkelkan, tinggi hati, pelit dalam memberi angka, tak

(40)

18

Kondisi guru yang seperti itu akan membuat pengalaman baru

sehingga siswa tidak menyukai pelajaran yang diampu oleh guru

tersebut. Hubungan guru dengan siswa pun menjadi tidak baik.

Oleh karena itu, guru sangat mempengaruhi minat siswa dalam

memilih kelompok peminatan.

2)

Fasilitas sekolah

Fasilitas yang lengkap akan membuat minat siswa semakin

tinggi untuk memilih kelompok peminatan.

3)

Teman Sekolah

Teman yang berada di lingkungan sekolah juga akan

mempengaruhi minat siswa dalam memilih kelompok

peminatan. Hal ini disebabkan, ketika banyak temannya yang

ingin memilih kelompok PMIIA maka anak dapat terpengaruh.

Sebaliknya, jika banyak temannya yang tidak ingin memilih

kelompok PMIIA maka anak dapat terpengaruh, sebab seorang

anak biasanya menginginkan teman satu kelas lagi ketika

memasuki sekolah.

c)

Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu

membentuk perikehidupan berbudaya menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini masyarakat mencakup teman

(41)

19

a.

Teman Bergaul

Biasanya seorang anak tidak hanya memiliki teman di

lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki teman di luar sekolah

yang bisa bermain bersama. Teman bergaul pengaruhnya sangat

besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Apabila anak suka

bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka ia akan malas

belajar, sebab cara hidup anak yang bersekolah berlainan dengan

anak yang tidak bersekolah (Ahmadi, 2012 : 92). Jika anak

sudah malas belajar maka ia akan menghindari mata pelajaran

yang dianggap sulit. Hal ini sangat mempengaruhi ketika anak

di hadapkan diantar kelompok peminatan yang ada. Ia akan

memilih rincian mata pelajaran pada kelompok peminatan yang

santai dan tidak perlu untuk belajar.

b.

Lingkungan Tetangga

Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi, minum

arak, menganggur, pedagang, tidak suka belajar, akan

mempengaruhi anak-anak yang bersekolah. Minimal tidak ada

motivasi bagi anak untuk belajar. sebaliknya jika tetangga terdiri

dari pelajar, mahasiswa, dokter, insinyur, dosen, akan

mendorong semangat belajar anak (Ahmadi, 2012 : 93). Jika

anak berada di lingkungan yang pertama ( menganggur,

(42)

20

mahasiswa, dll) maka hal tersebut akan mempengaruhi minat

anak dalam memilih kelompok peminatan.

d)

Pengalaman

Pengalaman dalam penelitian ini melihat tentang suatu kegiatan

yang pernah dialami oleh siswa sebelumnya khususnya dalam

bidang akademik. Misalnya siswa pernah mendapatkan nilai 10

ketika ulangan harian mata pelajaran Matematika. Kajadian

tersebut akan membuat siswa menyukai mata pelajaran Matematika

sehingga siswa terpacu untuk belajar Matematika.

Pada penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi minat adalah faktor internal dan eksternal. Faktor

internal dilihat dari bakat akademik siswa, kebutuhan akan berprestasi,

keinginan siswa dari dalam diri, dan cita-cita siswa di masa depan.

Sedangkan, faktor eksternal dilihat dari orang tua, saudara, guru,

fasilitas sekolah, teman, lingkungan masyarakat, dan pengalaman.

3.

Cara-cara Mengetahui Minat

Menurut pendapat Strong (dalam Winkel 1991 : 533), minat-minat

dapat berubah banyak antara umur 15 sampai 20 tahun, menjadi lebih

stabil antara umur 20 sampai 25 tahun, dan tidak akan berubah banyak

setelah seseorang mencapai kedewasaan. Ini berarti, bahwa pola minat

baru terbentuk secara cukup jelas pada akhir masa remaja.

Menurut pandangan Super (dalam Winkel 1991 : 533), minat yang

(43)

21

a)

Manifested interest : menyaksikan kegitan-kegiatan yang suka

dilakukan.

b)

Expressed interest : menanyakan secara langsung

kegiatan-kegiatan apa dan pekerjaan apa yang disukai.

c)

Inventoried interest : memberikan suatu tes minat di mana orang

harus menjawab sejumlah pernyataan tentang kegiatan apa yang

disukai dan kegiatan apa yang tidak disukai.

d)

Tested interest : memberikan tes untuk mengetahui seberapa jauh

pengetahuan seseorang tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan bidang-bidang jabatan.

Pada penelitian ini untuk mengetahui minat menggunakan cara

inventoried interest dengan memberikan kuesioner ke siswa SMA

yang memilih kelompok PMIIA.

C.

Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan memiliki dua uji yaitu validitas dan reliabilitas.

Pengujian dilakukan untuk menguji instrumen apakah sudah baik atau

belum. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang

diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola

ukur yang sama (Syofian, 2013 : 75). Selanjutnya akan dijelaskan tentang

(44)

22

1.

Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Danang, 2010 : 89). Validitas atau kesahihan

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut mampu mengukur apa yang

ingin diukur (Syofian, 2013 : 75). Menurut Syofian Siregar terdapat

empat jenis validitas yaitu validitas rupa (face validity), validitas isi

(content validity), validitas kriteria (criterion validity), validitas

konstruk (construct validity). Pada penelitian ini menggunakan

validitas konstruk (construct validity) dengan rumus adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

X = skor butir setiap nomor

Y = skor total

N = jumlah siswa

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a)

Menentukah H

0

dan H

1

(45)

23

H

1

= skor butir pernyataan tidak berkorelasi dengan total skor

konstruk.

b)

Menentukan nilai alpha

c)

Menentukan statistik uji

d)

Wilayah kritis dengan membandingkan r

hitung

dengan r

tabel

e)

Menghitung nilai statistik uji

f)

Kesimpulan

Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila :

1)

Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar,

1992;Soegiyono, 1999).

2)

Koefisien korelasi product moment > r-tabel (

; n

2) n =

jumlah sampel.

3)

Nilai

. (Syofian, 2013 : 77).

2.

Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan

dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten (Danang, 2009 : 84). Reliabilitas

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula

(Syofian, 2013 : 87). Ujian reliabilitas alat ukur dapat dilakukan

(46)

24

ini menggunakan alat ukur internal consistency (internal) yang di

dalamnya terdapat dua metode yaitu metode alpha cronbach dan split

half method. Penelitian menggunakan metode alpha cronbach dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir/soal

= jumlah varians butir

= varians total

Varians total :

Varians butir :

Keterangan :

= jumlah butir soal

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas

(47)

25

D.

Regresi

1.

Pengertian Regresi

Persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan

nilai-nilai suat peubah takbebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah

bebas disebut persamaan regresi. Istilah ini berasal dari telaah

kebakaan yang dilakukan oleh Sir Francis Galton (1822-1911) yang

membandingkan tinggi badan anak laki-laki dengan tinggi badan

ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari

ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur

(regressed) mendekati nilaitengah populasi. Dengan kata lain, anak

laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih

pendek daripada ayahnya sedangkan anak laki-laki dari ayah yang

badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya

(Walpole, 1992 : 340).

Analisis regresi adalah sebuah metode statistik yang berguna untuk

memodelkan fungsi hubungan di antara variabel, dalam hal ini adalah

variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah

variabel terikat atau variabel yang dijelaskan oleh variabel lainnya

atau variabel yang dipengaruhi kedudukannya oleh variabel

independen (Sofyan Yamin, dkk, 2010 : 2). Variabel independen

adalah variabel bebas. Dalam hal model regresi, variabel independen

(48)

26

atau variabel prediksi bagi variabel dependen (Sofyan Yamin, dkk,

2010 : 2).

Analisis

regresi

umumnya

digunakan

dengan

tujuan

mengidentifikasi variabel-variabel bebas mana saja yang signifikan

dalam mempengaruhi variabel terikat dan seberapa besar perubahan

variabel-variabel bebas tersebut dapat mempengaruhi perubahan

terhadap variabel terikatnya dengan menghitung koefisien

variabel-variabel bebasnya (Yudiaatmaja, 2013 : 2). Hal ini di perkuat dengan

pernyataan Sunyoto (dalam Yudiaatmaja, 2013 : 2) yang menyatakan

tujuan analisis regresi adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

signifikan antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Pada regresi biasanya variabel dependen (variabel terikat)

dilambangkan dengan Y dan variabel independen (variabel bebas)

dilambangkan dengan X. Gujarati (dalam Ghozali, 2013 : 95)

menyatakan bahwa analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau

lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan

untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai

rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen

yang diketahui.

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing

variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi

(49)

27

dihitung dengan dua tujuan sekaligus : pertama, meminimumkan

penyimpangan antara aktual dan nilai estimasi variabel dependen

berdasarkan data yang ada (Ghozali, 2013 : 95).

2.

Regresi Logistik

a)

Pengertian Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bentuk regresi yang digunakan untuk

memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel

independen, ketika variabel dependen adalah sebuah data dengan

ukuran biner/dikotomi (misalnya ya atau tidak, sukses atau gagal,

bagus atau rusak, mati atau hidup) (Sofyan Yamin, 2010 : 187).

David G. Kleinbaum dan Mitchel (2010 :5) mendefinisikan

“Logistic regression is a mathematical modeling approach that

can be used to describe the relationship of several Xs to a

dichotomous dependent variable, such as D”

.

Regresi logistik merupakan bagian dari model matematika yang

disebut model linear yang digeneralisasikan. Regresi logistik dilihat

dari variabel independen terbagi menjadi dua yaitu regresi logistik

sederhana (memiliki tepat satu variabel independen) dan regresi

logistik berganda (memiliki lebih dari satu variabel independen).

Logistic regression sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan

yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel

terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2013 :

333). Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa regresi

(50)

28

sebuah persamaan antara variabel independen dan variabel

dependen dengan ukuran dikotomi.

b)

Model Regresi Logistik

Regresi logistik berhubungan dengan variabel dependen dan

independen,

biasanya

untuk

memudahkan

dalam

proses

pembentukan

persamaan

regresi,

variabel

independen

dilambangkan de

ngan “

X

” dan variabel dependen dilambangkan

dengan “

Y

”. Apabila variabel dependen memiliki dua

kemungkinan, misalnya “1” jika ya dan “0” jika tidak maka

variabel Y akan mengikuti distribusi Bernoulli. Fungsi logistik dari

regresi logistik adalah sebagai berikut :

Dimana nilai z berada diantara

sampai

.

Jika

, maka

.

Jika

, maka

Melihat kemungkinan nilai f(z) yang berada antara 0 dan 1,

maka dapat menunjukkan bahwa regresi logistik menggambarkan

probabilitas terjadinya suatu kejadian dan kurva fungsi logistik

berbentuk mirip dengan huruf S. Nilai z bisa dianggap sebagai

kombinasi dari berbagai penyebab timbulnya suatu kejadian,

(51)

29

batas tertentu. Kemudian pengaruhnya akan meningkat dengan

cepat dan probabilitasnya akan tetap tinggi mendekati 1.

Jika yang diberikan adalah variabel x untuk menyatakan fungsi

maka f(z) berubah menjadi f(x), sehingga fungsi logistik menjadi :

Fungsi

logistik

bisa

dibentuk

menjadi

:

Dimana

sehingga tidak mempengaruhi rumus baku dari

fungsi logistik.

Jika fungsi f(x) dipengaruhi oleh Y dan X maka f(x) dapat

dilambangkan menjadi

(dengan

, untuk

mempermudah notasi maka nilai

. Lambang

digunakan untuk menyatakan rata-rata bersyarat dari Y jika

diberikan nilai x. Bentuk model regresi logistiknya adalah sebagai

berikut :

Persamaan

di

atas

akan

ditransformasikan

menggunakan

transformasi logit adalah sebagai berikut:

Persamaan

disebut dengan bentuk logit dengan

(52)

30

merupakan bentuk model regresi logistik biner sederhana dengan

satu variabel bebas. Model regresi logistik berganda dengan k

variabel independen adalah :

Apabila

persamaan

diatas

ditransformasikan

dengan

transformasi logit, maka akan didapatkan bentuk logit :

c)

Asumsi-asumsi Regresi Logistik

Menurut Robert Burns dan Richard (2009) terdapat lima asumsi

dalam regresi logistik, yaitu :

1.

Regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan linear antara

variabel dependen dan independen.

2.

Variabel dependen harus dikotomi (2 kategori).

3.

Variabel independen tidak perlu berbentuk data interval, tidak

berdistribusi normal, tidak berhubungan linear, atau variansi

yang sama dalam setiap kelompok.

4.

Kategori (kelompok) harus saling eksklusif dan lengkap; kasus

hanya bisa dalam satu kelompok dan setiap kasus harus menjadi

anggota dari salah satu kelompok.

5.

Sampel yang digunakan lebih besar daripada regresi linear

karena koefisien maximum likelihood memprediksi sampel yang

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ....................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1.
Tabel 3.2 Cluster Terpilih Nama Cluster
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul ”Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Komputer dengan Menggunakan K-System pada PT Sempurna

Semakin penting, semakin maju, dan semakin modern suatu inovasi, akan semakin banyak menghasilkan konsekuensi, sebagian adalah konsekuensi yang tampak 1nyata2 dan sebagian

Output Uji Model

Aplikasi ini dapat melakukan pendeteksian plagiarisme pada program hasil assessment dan tugas mata kuliah Pemrograman Berorientasi Objek dengan menggunakan fitur Check

Structured Query Languange (SQL) - Data Definition Language - Data Manipulation Languange - Query Studi Kasus Project Based Learning - Mahasiswa menggunakan SQL

Hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,018 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang toilet training dengan praktik

Rumusan masalah dari latar belakang masalah di atas adalah terkait tentang atribut layanan yang mempunyai GAP besar pada tingkat kepuasan dan menjadi keluhan