ABSTRAK
Riandika Ratnasari. 2016.
Analisis Faktor Minat dan Minat terhadap Ilmu
MIPA dalam Memilih Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam pada Siswa Kelas X SMA Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di
Kabupaten Sleman
. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA berdasarkan responden yang terambil dan melihat faktor yang paling mempengaruhi minat siswa serta mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah 370 siswa kelas X yang diambil dari 3 SMA di Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi minat dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Proses validasi instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan uji pakar dan uji pendahuluan. Data dianalisis menggunakan regresi logistik.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sampel penelitian terdapat 348 siswa Kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang dengan kata lain masih banyak siswa kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang. Faktor yang mempengaruhi minat dibagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi keinginan, kebutuhan akan berprestasi, bakat pada ilmu eksakta, dan cita-cita. Faktor eksternal meliputi keluarga, pengalama, teman, guru, dan lingkungan sekolah. Faktor yang paling mempengaruhi siswa memilih kelompok PMIIA adalah indikator bakat pada ilmu eksakta yang termasuk faktor internal. Hubungan antara minat siswa memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dilihat pada koefisien Negelkerke. Berdasarkan nilai Negelkerke maka siswa memilih kelompok PMIIA dipengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi minat sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak txeermasuk dalam pengujian model.
ABSTRACT
Riandika Ratnasari.2016.Analysis of interest factors and interest in MIPA in choosing scince and mathematics class for the state Senior High School students of grade X at Sleman Regency which implement curriculum 2013. Thesis. Mathematic and Science Education. Faculty of teachers training and education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to find out students’ interest of grade X at Sleman regency toward PMIIA, to observe the factors that the most influential on students’ interest and to find out the correlation between the factors that influence in selecting PMIIA course and students’ interest.
The research was included into kuantitatif research using survey method. The research was done in the second semester academic year 2015/2016. The subjects of this research were 370 students of grade X from 3 Senior High Schools at Sleman regency which had implemented curriculum 2013. The research instrument was questionnaire that contains the students’ interest and the factors that influence students’ interest. The process of validation instrument was conducted in two phases; they were expert judgment and preliminary study. The data was analyzed by using logistic regression.
The result of data analyses showed that many students of grade X at Sleman regency had medium interest toward PMIIA course and the most influential factor why the students selected PMIIA was the indicator of students’ interest in science that belong to internal factor. Based on Negelkerke’s value, the students selected PMIIA course was influenced by factors that influence the students’ interest 31, 5% while 68, 5 % was influenced by others factors which were not involved in model testing.
i
ANALISIS FAKTOR MINAT DAN MINAT TERHADAP ILMU MIPA
DALAM MEMILIH KELOMPOK PEMINATAN MATEMATIKA DAN
ILMU-ILMU ALAM PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI YANG
MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Riandika Ratnasari
121414035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
v
KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
Tuhan Yesus Kristus
KAU yang sangat luar biasa dalam hidupku, sebagai BAPA
yang kekal dan setia memberikan berkat bagi umatnya yang
percaya serta MUJIZATMU selalu ada di kehidupanku
Kedua Orang Tuaku
Yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan
mencurahkan kasih sayangnya kepada anakmu ini
Rafael Andika Putra, Asnan Widiyatmoko, dan Robet
Endrianto Nugroho
Yang menjadi penyemangat didalam menyelesaikan tugas
akhir dan senantiasa menemaniku dalam keadaan suka dan
duka
Sahabat-sahabatku
Kalian menemaniku salama belajar di Prodi Pendidikan
Matematika, memberikan pengalaman hidup yang baru,
viii
ABSTRAK
Riandika Ratnasari. 2016.
Analisis Faktor Minat dan Minat terhadap Ilmu
MIPA dalam Memilih Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam pada Siswa Kelas X SMA Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di
Kabupaten Sleman
. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA berdasarkan responden yang terambil dan melihat faktor yang paling mempengaruhi minat siswa serta mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode survey. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah 370 siswa kelas X yang diambil dari 3 SMA di Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi minat dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Proses validasi instrumen dilakukan dua tahap yaitu dengan uji pakar dan uji pendahuluan. Data dianalisis menggunakan regresi logistik.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari sampel penelitian terdapat 348 siswa Kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang dengan kata lain masih banyak siswa kelas X PMIIA yang berada pada kategori minat sedang. Faktor yang mempengaruhi minat dibagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal meliputi keinginan, kebutuhan akan berprestasi, bakat pada ilmu eksakta, dan cita-cita. Faktor eksternal meliputi keluarga, pengalama, teman, guru, dan lingkungan sekolah. Faktor yang paling mempengaruhi siswa memilih kelompok PMIIA adalah indikator bakat pada ilmu eksakta yang termasuk faktor internal. Hubungan antara minat siswa memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dilihat pada koefisien Negelkerke. Berdasarkan nilai Negelkerke maka siswa memilih kelompok PMIIA dipengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi minat sebesar 31,5% sedangkan 68,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak txeermasuk dalam pengujian model.
ix
ABSTRACT
Riandika Ratnasari.2016.Analysis of interest factors and interest in MIPA in choosing scince and mathematics class for the state Senior High School students of grade X at Sleman Regency which implement curriculum 2013. Thesis. Mathematic and Science Education. Faculty of teachers training and education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The research aims to find out students’ interest in MIPA toward PMIIA class based on respondents that were taken and look at the most influential factor and to find out the relationship between the factors that influnce in choosing PMIIA class and students’ interests.
The research was included into kuantitatif research using survey method. The research was done in the second semester academic year 2015/2016. The subjects of this research were 370 students of grade X from 3 Senior High Schools at Sleman regency which had implemented curriculum 2013. The research instrument was questionnaire that contains the students’ interest and the factors that influence students’ interest. The process of validation instrument was conducted in two phases; they were expert judgment and preliminary study. The data was analyzed by using logistic regression.
The result of data analyses showed that based on research sampling, they were 348 students grade X PMIIA which were still in interest category. in other words, many students were still in moderate interest category. Factors that influence interest were divided into two, internal factor and external factor. The internal factor encompassed willingness, needs for achievement, aptitude in science, and goal.The External factor encompassed family, experience, friend, teacher, and school environment. The most influential factor in choosing PMIIA was the aptitude indicator in science which belong to internal factor. The relationship between students’ interest in choosing PMIIA class and the factors which inlunce students’ interest could be seen on Negelkerke’s value. Based on Negelkerke’s value, the students chose PMIIA class were influnced by the factors that influence interset about 31, 5% while 68, 5% influnced by others factors which were not included in model testing.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Faktor Minat dan M
inat Terhadap Ilmu MIPA dalam Memilih
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Pada Siswa Kelas X SMA
Negeri yang Menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
program studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma. Di dalam mengerjakan skripsi ini, banyak sekali pelajaran dan
pengalaman berharga yang didapatkan oleh penulis dari proses pra-penelitian,
penelitian, dan pengolahan data.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan,
bimbingan, dukungan, doa, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini panulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
2.
Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini.
3.
Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing dan membantu penulis selama belajar di Universitas
Sanata Dharma.
4.
Bapak/Ibu dari Dinas Kesatuan Bangsa dan BAPEDA yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.
5.
Bapak Drs. Shobariman, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1 Godean
tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
xi
6.
Bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah SMA N 2 Ngaglik tahun
ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan uji validasi dan penelitian.
7.
Bapak Drs. H. Tri Sugiharto selaku kepala sekolah SMA N 1 Kalasan
tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengadakan uji validasi dan penelitian.
8.
Ibu Tri Sujatwati, S.Pd. selaku Matematika Peminatan Kelas X PMIIA
SMA N 1 Godean tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.
9.
Ibu Maryati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X PMIIA
SMA N 2 Ngaglik tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.
10.
Ibu Suryati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X PMIIA SMA
N 1 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan kesempatan
dan bantuan selama proses penelitian.
11.
Ibu Nanik Supriyati, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling Kelas X
PMIIA SMA N 1 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan selama proses penelitian.
12.
Siswa-siswa Kelas X PMIIA SMA N 1 Godean, SMA N 2 Ngaglik, dan
SMA N 1 Kalasan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi
subyek penelitian dan mengisi instrumen penelitian dengan
sebaik-baiknya.
13.
Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sudarwanto dan Ibu Fetty Tatik
Saryanti yang selalu memberikan dukungan, doa, motivasi, semangat, dan
kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
14.
Asnan Widiyatmoko dan Rafael Andika Putra yang merupakan
penyemangat dalam penyelesaian skripsi ini.
15.
Sahabat
–
sahabatku yang luar biasa Adventa Rafelina, Putri Selisawati
Wahyu Ivana, Clara Prasetyawati Prabaningrum yang selalu memberikan
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
xiv
C.
Rumusan Masalah ... 4
D.
Tujuan Penelitian ... 5
E.
Batasan Istilah ... 5
F.
Manfaat Penelitian ... 6
G.
Sistematika Penulisan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Ketentuan Penetapan Kelompok Peminatan Kurikulum 2013 ... 9
B.
Minat ... 10
1.
Pengertian Minat ... 10
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 12
3.
Cara-cara Mengetahui Minat ... 20
C.
Uji Pendahuluan... 21
1.
Validitas ... 22
2.
Reliabilitas ... 23
D.
Regresi ... 25
1.
Pengertian Regresi ... 25
2.
Regresi Logistik ... 27
a)
Pengertian Regresi Logistik ... 27
b)
Model Regresi Logistik ... 28
c)
Asumsi-asumsi Regresi Logistik ... 30
xv
e)
Uji Multikolinearitas ... 33
f)
Estimasi Parameter ... 34
g)
Uji Signifikansi Parameter ... 36
h)
Uji Kesesuaian Model ... 39
i)
Ketepatan Klasifikasi Model ... 41
j)
Interpretasi Parameter Regresi Logistik ... 41
k)
Model Variabel Laten... 42
E.
Kerangka Berfikir ... 44
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Metode Penelitian ... 46
B.
Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
1.
Populasi Penelitian ... 47
2.
Sampel Penelitian... 48
C.
Variabel Penelitian... 50
1.
Variabel Bebas ... 50
2.
Variabel Terikat ... 51
D.
Instrumen Penelitian ... 51
E.
Uji Pendahuluan... 55
1.
Validitas ... 56
2.
Reliabilitas ... 58
F.
Teknik Analisis Data ... 59
xvi
H.
Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 63
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A.
Pelaksanaan Penelitian... 64
B.
Deskripsi Responden ... 66
C.
Uji Multikolinearitas ... 68
D.
Pendugaan Parameter... 70
E.
Keberartian Model ... 72
F.
Uji Serentak ... 73
G.
Uji Parsial ... 75
H.
Model Regresi Logistik Ordinal ... 77
I.
Ketepatan Klasifikasi Model ... 78
J.
Interpretasi Model ... 79
K.
Pembahasan ... 80
L.
Keterbatasan Penelitian ... 83
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ... 84
B.
Saran ... 85
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Rincian Jumlah Siswa Kelas X PMIIA ... 47
Tabel 3.2
Cluster Terpilih ... 49
Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Terikat ... 52
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Bebas ... 53
Tabel 3.5
Skor Pernyataan Positif dan Negatif ... 54
Tabel 3.6
Pengelompokan Kuesioner ... 55
Tabel 3.7
Jumlah Sampel Uji Pendahuluan ... 56
Tabel 3.8
Pelaksanaan Uji Pendahuluan ... 56
Tabel 3.9
Kisi-kisi Kuesioner Valid Variabel Terikat ... 57
Tabel 3.10
Kisi-kisi Kuesioner Valid Variabel Bebas ... 58
Tabel 3.11
Interval Minat ... 60
Tabel 4.1
Waktu Penelitian ... 65
Tabel 4.2
Rincian Responden ... 65
Tabel 4.3
Interval Minat ... 67
Tabel 4.4
Pelabelan Variabel Bebas ... 71
Tabel 4.5
Keputusan Pengujian ... 77
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir ... 44
Gambar 4.1
Diagram Terkait Jenis Kelamin ... 66
Gambar 4.2
Frekuensi Kategori Minat ... 67
Gambar 4.3
Output Nilai VIF Menggunakan SPSS 17 ... 69
Gambar 4.4
Output Pendugaan Parameter ... 70
Gambar 4.5
Output Nilai Deviance ... 72
Gambar 4.6
Output Rasio Likelihood G ... 74
Gambar 4.7
Output Uji Wald ... 76
xix
DAFTAR LAMPIRAN
A1 Pembuktian Rumus Regresi Logistik ... 89
L1
Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) ... 90
L2
Instrumen Penelitian yang Sudah Valid ... 97
L3
Lembar Validasi Kusioner (Uji Pakar Pertama) ... 103
L4
Lembar Validasi Kusioner (Uji Pakar Kedua)... 107
L5
Rekap Data Kuesioner Uji Pendahuluan ... 111
L6
Uji Pendahuluan (Perhitungan Validitas) ... 118
L7
Uji Pendahuluan (Perhitungan Reliabilitas) ... 134
L8
Rekap Data Kuesioner Penelitian ... 135
L9
Perhitungan Skor-T untuk Variabel Dependen ... 165
L10 Perhitungan Skor-T untuk Variabel Independen ... 180
L11 Bentuk Data Penelitian ... 195
L12 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Pertama) ... 196
L13 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Kedua) ... 200
L14 Contoh Hasil Kuesioner Uji Pendahuluan (Siswa Ketiga) ... 204
L15 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Pertama) ... 208
L16 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Kedua) ... 211
L17 Contoh Hasil Kuesioner Penelitian (Siswa Ketiga) ... 215
xx
L19 Surat Ijin Penelitian ... 220
L20 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
di SMA N 1 Kalasan ... 221
L21 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
di SMA N 2 Ngaglik ... 222
L22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
di SMA N 1 Godean ... 223
L23 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 1 Kalasan ... 224
L24 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 2 Ngaglik ... 224
L25 Dokumentasi Uji Pendahuluan di SMA N 1 Godean ... 225
L26 Dokumentasi Penelitian di SMA N 1 Kalasan ... 225
L27 Dokumentasi Penelitian di SMA N 2 Ngaglik ... 226
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada saat ini Indonesia melaksanakan kurikulum 2013. Kurikulum
2013 (K-13) merupakan kurikulum diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku
selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaan pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah sebagai
sekolah rintisan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu
aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjuk beberapa Sekolah
Menengah Atas Negeri di Kota Madya Yogyakarta untuk tetap
menerapkan Kurikulum 2013, yaitu : SMA Negeri 1 Yogyakarta, SMA
Negeri 2 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8
Yogyakarta. Di Kabupaten Sleman ada beberapa sekolah yang tetap
menerapkan Kurikulum 2013, yaitu : SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri
1 Kalasan, dan SMA Negeri 1 Sleman, SMA 1 Prambanan, SMA 2
Ngaglik, dll.
Proses penerimaan peserta didik di SMA yang menerapkan Kurikulum
2013 pertama kali dilakukan dengan seleksi Nilai Ebtanas Murni (NEM)
2
kelompok peminatan) dan melakukan tes peminatan. Rangkaian
langkah-langkah tersebut digunakan untuk melakukan pengelompokkan peserta
didik agar sesuai kelompok peminatan yang diinginkan sehingga siswa
kelas X sudah berada pada kelompok peminatannya masing-masing.
Penetapan kelompok peminatan didasarkan pada hasil tes peminatan,
pengisian angket peminatan, dan nilai rapor. Pada umumnya SMA hanya
membuka dua kelompok peminatan yaitu Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
(PIIS) dan Peminatan Ilmu-Ilmu Alam (PMIIA). Hasil dari pengisian
angket peminatan, tes peminatan dan nilai rapor mata pelajaran
Matematika dan IPA akan dijadikan bahan pertimbangan ketika peserta
didik menginginkan berada pada kelompok PMIIA.
Kelompok peminatan ini hampir sama dengan penjurusan pada
kurikulum 2006 (KTSP). Namun, pada kurikulum sebelumnya penjurusan
dilakukan ketika peserta didik naik kelas XI bukan di awal penerimaan
peserta didik baru. Selain itu penjurusan melihat dari nilai rapor, untuk
IPA maka akan melihat nilai Matematika, Biologi, Fisika, Kimia
sedangkan IPS melihat nilai Geografi, Sosiologi, Sejarah, dan Bahasa
Inggris.
Saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menerapkan Kurikulum 2013, ada
beberapa peserta didik yang mengatakan bahwa kelompok peminatan yang
dijalani tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ada juga yang mengatakan
3
sesuai dengan yang dipikirkan. Peserta didik yang memberikan alasan
seperti itu rata-rata sudah berada di kelas XI . Namun, ada juga peserta
didik yang mulai dari kelas X kelompok peminatan yang dijalani tidak
sesuai dengan minat yang sudah direncanakan. Ini terjadi karena mereka
mengetahui kelompok PMIIA hanya berdasarkan pendapat orang yang ada
di sekitarnya dan pengelompokan peminatan dilakukan terlalu dini.
Hal ini mengakibatkan ada beberapa nilai peserta didik jauh dari
rata-rata kelas dan minat belajar mereka kurang sebab minat siswa dalam
memilih kelompok peminatan sangat mempengaruhi keberlanjutan siswa
dalam berproses dalam kelompok peminatan tersebut. Jika siswa dari awal
memang sudah tidak berminat terhadap kelompok PMIIA maka
konsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung akan terganggu
sehingga prestasi akademik siswa cenderung rendah. Namun, sebaliknya
jika siswa sudah memilih kelompok peminatan berdasarkan minatnya
maka konsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung tidak akan
terganggu sehingga prestasi akademik cenderung bagus/tinggi.
Oleh sebab itu, peneliti perlu melakukan penelitian berkaitan dengan
minat terhadap Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dimiliki
peserta didik pada Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya kelas X
dalam memilih kelompok PMIIA berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat. Penelitian menggunakan peserta didik kelas X
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang menggunakan/menerapkan
4
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Siswa menjalani kelompok PMIIA tidak sesuai dengan minatnya.
2.
Siswa belum memiliki pandangan tentang materi pada kelompok
PMIIA.
3.
Minat siswa terkait ilmu MIPA dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi minat.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA
berdasarkan responden yang terambil?
2.
Faktor apa yang paling mempengaruhi minat siswa kelas X di
Kabupaten Sleman memilih kelompok PMIIA?
3.
Bagaimana hubungan antara minat siswa kelas X di Kabupaten
Sleman memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang
5
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui minat siswa terhadap ilmu MIPA pada kelompok PMIIA
berdasarkan responden yang terambil.
2.
Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi minat siswa kelas X di
Kabupaten Sleman memilih kelompok PMIIA.
3.
Mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan kelompok PMIIA dengan minat siswa X di Kabupaten
Sleman.
E.
Batasan Istilah
Adapun pembatasan istilahnya antara lain :
1.
Minat
Minat adalah suatu perasaan senang/suka terhadap suatu hal yang
disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya sehingga seseorang
memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan konsentrasi yang
lebih tinggi.
2.
Minat Terhadap MIPA
Mina terhadap MIPA adalah suatu perasaan senang/suka terhadap
mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang
disebabkan oleh faktor yang mempengaruhinya sehingga seseorang
memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan konsentrasi yang
6
3.
PMIIA
PMIIA merupakan singkatan dari Peminatan Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam.
4.
Analisis Regresi
Analisis regresi adalah sebuah metode statistik yang digunakan untuk
memodelkan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen.
F.
Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi Peneliti
Penelitian ini digunakan sebagai ajang untuk membuat tulisan/karya
ilmiah. Selain itu untuk mendalami materi statistika yaitu regresi
logistik yang belum pernah diajarkan selama perkuliahan di tingkat
Strata-1. Diharapkan peneliti mengetahui hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelompok PMIIA terhadap
minat siswa dan faktor mana yang paling mempengaruhi minat.
2.
Bagi Sekolah
Memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang faktor yang
signifikan mempengaruhi minat siswa kelas X di Kabupaten Sleman
memilih kelompok PMIIA dan hubungan antara minat siswa kelas X
memilih kelompok PMIIA dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
7
3.
Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan
Penelitian digunakan oleh mahasiswa lain sebagai salah satu sumber
belajar dalam menulis tugas.
G.
Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan
sistematika penulisan.
Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan teori-teori yang
menjadi acuan dalam penelitian. Ada dua teori penting yang digunakan
pada penelitian ini yaitu terori minat dan analisis regresi. Teori minat yang
digunakan yaitu pengertian minat menurut para ahli, faktor-faktor yang
mempengaruhi minat menurut Crow and Crow dan Dalyono, cara
mengetahui minat. Teori analisis regresi yang digunakan yaitu regresi
logistik, analisis regresi logistik ordinal, uji pendahuluan yang berisi uji
validitas dan reliabilitas.
Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis dan
metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,
instrumen penelitian, uji pendahuluan, teknik analisis data, prosedur
penelitian secara keseluruahan, dan penjadwalan waktu penelitian.
Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan
8
diambil, tahapan-tahapan analisis data, hasil analisis data, dan
pemabahasan.
Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan hasil
penelitian dan saran-saran dari peneliti untuk siswa, sekolah, dan
penelitian selanjutnya. Kesimpulan hasil penelitian disesuaikan dengan
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Ketentuan Penetapan Kelompok Peminatan Kurikulum 2013
Pilihan Kelompok Peminatan Kurikulum Sekolah Menengah Atas
(SMA) dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan
peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok
Peminatan. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas
kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam dan Peminatan
Ilmu-ilmu Sosial. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam disingkat
dengan PMIIA dan Peminatan Ilmu-ilmu Sosial di singkat dengan PIIS.
Sejak diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA), seorang peserta didik
sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang akan diminati.
Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan nilai rapor SMP/MTs dan
atau nilai ujian nasional SMP/MTs dan atau rekomendasi guru bimbingan
dan konseling di SMP dan atau hasil tes penempatan (placement test) di
SMA dan atau tes bakat minat oleh psikolog. Semua mata pelajaran yang
terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti oleh peserta didik.
Penentuan Kelompok Peminatan dilihat dari angket pilihan peminatan
yang dibagikan kepada peserta didik. Angket tersebut berisi nilai ijazah
10
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Inggris, dan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Selain itu, peserta didik harus mengisi angket minat
pada mata pelajaran Matematika, IPA (Biologi), IPA (FISIKA), Bahasa
Inggris, IPS (geografi, Sosiologi) dan IPS (Sejarah , Ekonomi) dalam
pembelajaran dan peserta didik menentukan Kelompok Peminatan yang
akan dipilih. Dasar dari pengelompokkan peminatan adalah angket
peminatan, nilai ijazah SMP, dan hasil test penempatan. Tes penempatan
merupakan tes awal yang digunakan untuk acuan dalam pengelompokkan
peminatan. Tes ini meliputi materi Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris. Jika ingin masuk pada
kelompok PMIIA maka akan melihat nilai mata pelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
B.
Minat
1.
Pengertian Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa
yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatian lebih banyak daripada siswa lain. Kemudian karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
membangkitkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya
11
(1991) juga mengartikan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu.
Menurut Winkel (Winkel, 1991 : 533) minat yaitu kecenderungan
yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu
bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Minat adalah rasa lebih
suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh (Slameto dalam Djali, 2008).
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan
dengan
keinginan-keinginan
atau
kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang
sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri (Sardiman,
1986 : 76). Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan
timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja (Bernard dalam Sardiman : 1986). Kamus Besar
Bahasa Indonesia mengartikan minat sebagai kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas minat dapat disimpulkan
sebagai perasaan senang/suka (kesenangan) pada suatu hal yang
12
seseorang akan memiliki kemauan untuk memberikan perhatian dan
konsentrasi yang lebih.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat yang berada pada diri seseorang mempengaruhi tujuan yang
akan dicapai. Menurut pendapat para ahli tersebut dapat diasumsikan
bahwa timbulnya minat dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Menurut Crow and Crow dalam anonim ejurnal
(Diah, 2010 : 19) menyebutkan ada 3 faktor yang dapat
mempengaruhi minat, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a)
Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini
dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu
mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang
menantang.
b)
Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri
dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh
hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya
hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
Misalnya lingkungan hidup bersama teman-teman, keluarga, dan
masyarakat.
c)
Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan
13
dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat
menghilangkan minat seseorang.
Menurut Rosyidah (dalam Susanto, 2015 : 60), timbulnya minat
pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang
timbul karena adanya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang berasal
dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini
biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat ilmiah. Kedua,
minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu,
timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan.
Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua,
dan kebiasaan atau adat.
Menurut Dalyono terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat
yaitu fakor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri individu (Dalyono, 2010 : 230). Faktor
internal meliputi bakat, motivasi, dan cita-cita.
a)
Bakat
Bakat adalah dasar atau sifat kepribadian, dasar pembawaan
sejak lahir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut C.
Semiawan, dkk (dalam Jahja, 2011 : 68) bakat merupakan
kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih. Setiap manusia memiliki bakat yang
14
dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu memungkinkannya
mencapai prestasi pada bidangnya (Jahja, 2011 : 68). Oleh karena
itu, dibutuhkan latihan sehingga bakat yang sudah dimiliki dapat
berkembang sehingga dapat berprestasi dengan maksimal pada
bidangnya. Pengetahuan, dorongan asosiasi dan moral dari
lingkungan terdekat juga diperlukan untuk memaksimalkan bakat
yang dimiliki seseorang. Jadi seseorang akan mudah mempelajari
yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang anak harus
mempelajari bahan yang lain dari bakatnya akan cepat bosan,
mudah putus asa, tidak senang (Ahmadi, 2012 : 82)
b)
Motivasi
Motivasi berasal dari kata dasar motif. Kata “motif”, diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 1986 : 78). Berawal dari
kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah aktif (Sardiman, 1986 : 78). Menurut Mc.
Donald (dalam Sardiman, 1986 : 78), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan menculnya
“
feeling
” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan
15
kesuksesan belajarnya (Ahmadi, 2012 : 83). Menurut Sumadi
Suryabrata (dalam Djali, 2008 : 101), motivasi adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk
melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah
kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu;
usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendaki.
c)
Cita-cita
Cita merupakan kata dasar dari cita-cita. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia cita diartikan sebagai perasaan hati. Cita-cita
adalah keinginan; angan-angan; kehendak yang selalu ada dalam
pikiran; tujuan yang sempurna akan dicapai atau dilaksanakan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada dasarnya setiap
manusia memiliki cita-cita dari kecil dan cita-cita yang diimpikan
setiap orang berbeda-beda. Cita-cita ini mempengaruhi dalam
pemilihan kelompok peminatan. Misalnya jika cita-cita anak
menjadi seorang dokter maka ia akan memilih kelompok PMIIA
karena untuk seleksi di Perguruan Tinggi dengan jurusan
kedokteran mengharuskan seorang anak berasal dari kelompok
16
bahwa faktor yang mempengaruhi minat timbul dari dalam dirinya
yaitu dorongan dari dalam diri seseorang yang menitik beratkan
pada hubungan biologis yaitu minat seseorang untuk memenuhi
kebutuhan ataupun keinginan fisik dan rohani. Kebutuhan yang
dimaksud pada penelitian ini adalah kebutuhan akan berprestasi
pada kelompok PMIIA.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu
(Dalyono, 20010 : 231). Faktor eksternal dalam penelitian ini meliputi
keluarga, teman, sekolah, pengalaman dan masyarakat.
a)
Keluarga
Keluarga adalah orang-orang yang menjadi penghuni rumah
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Keluarga merupakan
pusat pendidikan yang utama dan pertama (Ahmadi, 2012 : 85).
Oleh karena itu, minat seseorang dapat dipengaruhi dari keluarga
yang mencakup orang tua dan saudara. Orang tua yang terlalu
memaksakan kehendaknya tanpa mempedulikan kondisi anaknya
akan sangat mempengaruhi minat anak dalam memilih kelompok
peminatan begitu juga sebaliknya. Jika orang tua memahami
potensi yang dimiliki anaknya maka ketika anak memilih kelompok
peminatan PMIIA maupun PIIS akan didukung sepenuhnya oleh
orang tua. Saudara juga sangat mempengaruhi minat anak.
Contohnya ketika banyak saudaranya merupakan lulusan dari
17
tersebut. Jadi pada penelitian ini keluarga akan dilihat dari orang
tua dan keluarga besar.
b)
Sekolah
Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan memberikan pelajaran
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini yang
mempengaruhi minat dari unsur sekolah mencakup guru dan
fasilitas sekolah.
1)
Guru
Guru merupakan orang tua kedua ketika anak berada di
lingkungan sekolah, sehingga guru merupakan seseorang yang
mendidikan anak dengan baik. Pada penelitian ini lebih
mendalami tentang hubungan guru dengan siswa. Guru juga
seorang manusia yang memiliki sifat yang berbeda beda. Di
sekolah ada guru yang di senangi siswa dan ada guru yang tidak
disenangi oleh siswa. Hal ini bermula pada sifat dan sikap guru
yang tidak disenangi oleh murid-muridnya, seperti (Ahmadi,
2012 : 89) :
(a)
Kasar, suka marah, suka mengejek, tak pernah senyum, tak
suka membantu anak, suka membentak, dan lain-lain.
(b)
Tak pandai menerangkan, sinis, sombong.
(c)
Menjengkelkan, tinggi hati, pelit dalam memberi angka, tak
18
Kondisi guru yang seperti itu akan membuat pengalaman baru
sehingga siswa tidak menyukai pelajaran yang diampu oleh guru
tersebut. Hubungan guru dengan siswa pun menjadi tidak baik.
Oleh karena itu, guru sangat mempengaruhi minat siswa dalam
memilih kelompok peminatan.
2)
Fasilitas sekolah
Fasilitas yang lengkap akan membuat minat siswa semakin
tinggi untuk memilih kelompok peminatan.
3)
Teman Sekolah
Teman yang berada di lingkungan sekolah juga akan
mempengaruhi minat siswa dalam memilih kelompok
peminatan. Hal ini disebabkan, ketika banyak temannya yang
ingin memilih kelompok PMIIA maka anak dapat terpengaruh.
Sebaliknya, jika banyak temannya yang tidak ingin memilih
kelompok PMIIA maka anak dapat terpengaruh, sebab seorang
anak biasanya menginginkan teman satu kelas lagi ketika
memasuki sekolah.
c)
Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu
membentuk perikehidupan berbudaya menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini masyarakat mencakup teman
19
a.
Teman Bergaul
Biasanya seorang anak tidak hanya memiliki teman di
lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki teman di luar sekolah
yang bisa bermain bersama. Teman bergaul pengaruhnya sangat
besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Apabila anak suka
bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka ia akan malas
belajar, sebab cara hidup anak yang bersekolah berlainan dengan
anak yang tidak bersekolah (Ahmadi, 2012 : 92). Jika anak
sudah malas belajar maka ia akan menghindari mata pelajaran
yang dianggap sulit. Hal ini sangat mempengaruhi ketika anak
di hadapkan diantar kelompok peminatan yang ada. Ia akan
memilih rincian mata pelajaran pada kelompok peminatan yang
santai dan tidak perlu untuk belajar.
b.
Lingkungan Tetangga
Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi, minum
arak, menganggur, pedagang, tidak suka belajar, akan
mempengaruhi anak-anak yang bersekolah. Minimal tidak ada
motivasi bagi anak untuk belajar. sebaliknya jika tetangga terdiri
dari pelajar, mahasiswa, dokter, insinyur, dosen, akan
mendorong semangat belajar anak (Ahmadi, 2012 : 93). Jika
anak berada di lingkungan yang pertama ( menganggur,
20
mahasiswa, dll) maka hal tersebut akan mempengaruhi minat
anak dalam memilih kelompok peminatan.
d)
Pengalaman
Pengalaman dalam penelitian ini melihat tentang suatu kegiatan
yang pernah dialami oleh siswa sebelumnya khususnya dalam
bidang akademik. Misalnya siswa pernah mendapatkan nilai 10
ketika ulangan harian mata pelajaran Matematika. Kajadian
tersebut akan membuat siswa menyukai mata pelajaran Matematika
sehingga siswa terpacu untuk belajar Matematika.
Pada penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi minat adalah faktor internal dan eksternal. Faktor
internal dilihat dari bakat akademik siswa, kebutuhan akan berprestasi,
keinginan siswa dari dalam diri, dan cita-cita siswa di masa depan.
Sedangkan, faktor eksternal dilihat dari orang tua, saudara, guru,
fasilitas sekolah, teman, lingkungan masyarakat, dan pengalaman.
3.
Cara-cara Mengetahui Minat
Menurut pendapat Strong (dalam Winkel 1991 : 533), minat-minat
dapat berubah banyak antara umur 15 sampai 20 tahun, menjadi lebih
stabil antara umur 20 sampai 25 tahun, dan tidak akan berubah banyak
setelah seseorang mencapai kedewasaan. Ini berarti, bahwa pola minat
baru terbentuk secara cukup jelas pada akhir masa remaja.
Menurut pandangan Super (dalam Winkel 1991 : 533), minat yang
21
a)
Manifested interest : menyaksikan kegitan-kegiatan yang suka
dilakukan.
b)
Expressed interest : menanyakan secara langsung
kegiatan-kegiatan apa dan pekerjaan apa yang disukai.
c)
Inventoried interest : memberikan suatu tes minat di mana orang
harus menjawab sejumlah pernyataan tentang kegiatan apa yang
disukai dan kegiatan apa yang tidak disukai.
d)
Tested interest : memberikan tes untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan seseorang tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan bidang-bidang jabatan.
Pada penelitian ini untuk mengetahui minat menggunakan cara
inventoried interest dengan memberikan kuesioner ke siswa SMA
yang memilih kelompok PMIIA.
C.
Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan memiliki dua uji yaitu validitas dan reliabilitas.
Pengujian dilakukan untuk menguji instrumen apakah sudah baik atau
belum. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang
diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola
ukur yang sama (Syofian, 2013 : 75). Selanjutnya akan dijelaskan tentang
22
1.
Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Danang, 2010 : 89). Validitas atau kesahihan
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut mampu mengukur apa yang
ingin diukur (Syofian, 2013 : 75). Menurut Syofian Siregar terdapat
empat jenis validitas yaitu validitas rupa (face validity), validitas isi
(content validity), validitas kriteria (criterion validity), validitas
konstruk (construct validity). Pada penelitian ini menggunakan
validitas konstruk (construct validity) dengan rumus adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
X = skor butir setiap nomor
Y = skor total
N = jumlah siswa
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
a)
Menentukah H
0dan H
123
H
1= skor butir pernyataan tidak berkorelasi dengan total skor
konstruk.
b)
Menentukan nilai alpha
c)
Menentukan statistik uji
d)
Wilayah kritis dengan membandingkan r
hitungdengan r
tabele)
Menghitung nilai statistik uji
f)
Kesimpulan
Suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila :
1)
Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar,
1992;Soegiyono, 1999).
2)
Koefisien korelasi product moment > r-tabel (
; n
–
2) n =
jumlah sampel.
3)
Nilai
. (Syofian, 2013 : 77).
2.
Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan
dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten (Danang, 2009 : 84). Reliabilitas
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula
(Syofian, 2013 : 87). Ujian reliabilitas alat ukur dapat dilakukan
24
ini menggunakan alat ukur internal consistency (internal) yang di
dalamnya terdapat dua metode yaitu metode alpha cronbach dan split
half method. Penelitian menggunakan metode alpha cronbach dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir/soal
= jumlah varians butir
= varians total
Varians total :
Varians butir :
Keterangan :
= jumlah butir soal
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas
25
D.
Regresi
1.
Pengertian Regresi
Persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan
nilai-nilai suat peubah takbebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah
bebas disebut persamaan regresi. Istilah ini berasal dari telaah
kebakaan yang dilakukan oleh Sir Francis Galton (1822-1911) yang
membandingkan tinggi badan anak laki-laki dengan tinggi badan
ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari
ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur
(regressed) mendekati nilaitengah populasi. Dengan kata lain, anak
laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih
pendek daripada ayahnya sedangkan anak laki-laki dari ayah yang
badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya
(Walpole, 1992 : 340).
Analisis regresi adalah sebuah metode statistik yang berguna untuk
memodelkan fungsi hubungan di antara variabel, dalam hal ini adalah
variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah
variabel terikat atau variabel yang dijelaskan oleh variabel lainnya
atau variabel yang dipengaruhi kedudukannya oleh variabel
independen (Sofyan Yamin, dkk, 2010 : 2). Variabel independen
adalah variabel bebas. Dalam hal model regresi, variabel independen
26
atau variabel prediksi bagi variabel dependen (Sofyan Yamin, dkk,
2010 : 2).
Analisis
regresi
umumnya
digunakan
dengan
tujuan
mengidentifikasi variabel-variabel bebas mana saja yang signifikan
dalam mempengaruhi variabel terikat dan seberapa besar perubahan
variabel-variabel bebas tersebut dapat mempengaruhi perubahan
terhadap variabel terikatnya dengan menghitung koefisien
variabel-variabel bebasnya (Yudiaatmaja, 2013 : 2). Hal ini di perkuat dengan
pernyataan Sunyoto (dalam Yudiaatmaja, 2013 : 2) yang menyatakan
tujuan analisis regresi adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
signifikan antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel
terikatnya. Pada regresi biasanya variabel dependen (variabel terikat)
dilambangkan dengan Y dan variabel independen (variabel bebas)
dilambangkan dengan X. Gujarati (dalam Ghozali, 2013 : 95)
menyatakan bahwa analisis regresi pada dasarnya adalah studi
mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau
lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan
untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai
rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen
yang diketahui.
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
27
dihitung dengan dua tujuan sekaligus : pertama, meminimumkan
penyimpangan antara aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada (Ghozali, 2013 : 95).
2.
Regresi Logistik
a)
Pengertian Regresi Logistik
Regresi logistik adalah bentuk regresi yang digunakan untuk
memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen, ketika variabel dependen adalah sebuah data dengan
ukuran biner/dikotomi (misalnya ya atau tidak, sukses atau gagal,
bagus atau rusak, mati atau hidup) (Sofyan Yamin, 2010 : 187).
David G. Kleinbaum dan Mitchel (2010 :5) mendefinisikan
“Logistic regression is a mathematical modeling approach that
can be used to describe the relationship of several Xs to a
dichotomous dependent variable, such as D”
.
Regresi logistik merupakan bagian dari model matematika yang
disebut model linear yang digeneralisasikan. Regresi logistik dilihat
dari variabel independen terbagi menjadi dua yaitu regresi logistik
sederhana (memiliki tepat satu variabel independen) dan regresi
logistik berganda (memiliki lebih dari satu variabel independen).
Logistic regression sebetulnya mirip dengan analisis diskriminan
yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel
terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2013 :
333). Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa regresi
28
sebuah persamaan antara variabel independen dan variabel
dependen dengan ukuran dikotomi.
b)
Model Regresi Logistik
Regresi logistik berhubungan dengan variabel dependen dan
independen,
biasanya
untuk
memudahkan
dalam
proses
pembentukan
persamaan
regresi,
variabel
independen
dilambangkan de
ngan “
X
” dan variabel dependen dilambangkan
dengan “
Y
”. Apabila variabel dependen memiliki dua
kemungkinan, misalnya “1” jika ya dan “0” jika tidak maka
variabel Y akan mengikuti distribusi Bernoulli. Fungsi logistik dari
regresi logistik adalah sebagai berikut :
Dimana nilai z berada diantara
sampai
.
Jika
, maka
.
Jika
, maka