• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infusa Batang Sereh (Cymbopogon Citratus) Sebagai Penghalau Nyamuk Culex Betina.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Infusa Batang Sereh (Cymbopogon Citratus) Sebagai Penghalau Nyamuk Culex Betina."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv ABSTRAK

PENGARUH BATANG SEREH (Cymbopogon citratus) SEBAGAI PENANGKAL NYAMUK CULEX BETINA

Erick Prawira S,2007, Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes Pembimbing II : Susy Tjahjani,dr.,M.Kes

Indonesia adalah suatu negara yang beriklim tropis dan sering ditemukan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan iklim tersebut. Salah satunya adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Bahan-bahan penangkal nyamuk banyak diciptakan, terutama yang berbahan dasar kimia sintetik yang mempunyai banyak efek samping. Sereh (Cymbopogon citratus) dikenal sebagai tanaman obat penangkal nyamuk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas batang sereh (Cymbopogon citratus) sebagai penghalau nyamuk.

Metode penelitian bersifat penelitian prospektif laboratorium eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan hewan coba nyamuk Culex betina. Nyamuk diberi 5 perlakuan, diberikan infusa batang sereh 40%, 50%,60%,kontrol positif (DEET), dan kontrol negatif (akudest). Nyamuk kemudian dimasukkan ke dalam kotak kaca dan dilakukan pengamatan. Data yang diamati adalah jumlah nyamuk yang terdapat pada tempat yang diberi perlakuan dalam waktu 10 menit. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan = 0,01 dilanjutkan dengan uji Tukey.

Hasil percobaan membuktikan jumlah nyamuk yang ada pada sisi yang diberi perlakuan infusa batang sereh 60%, 50%,40% menunjukkan perbedaan yang bermakna dibandingkan kontrol negatif. (p= 0,000, p= 0,000, dan p= 0,000) Infusa batang sereh 50% dan 60% menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dengan DEET 13% (p=0,991 dan p=0,685).

Kesimpulan penelitian adalah infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) varietas setempat mempunyai daya penangkal nyamuk yang berbeda dalam berbagai konsentrasi dan infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) 50% dan 60% memiliki potensi yang setara dengan DEET.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v ABSTRACT

INFUSION OF SERAI STEM AS FEMALE CULEX MOSQUITO REPELLENT

Erick Prawira S, 2007, 1st Tutor : Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes 2nd Tutor : Susy Tjahjani,dr.,M.Kes

Indonesia is a tropical country and many diseases are related to the climate, for example, those which spreaded by mosquitoes. Many mosquitoes repellents invented are chemical snythetic repellent which have many side effect. In the other hand, many scientific researches has been done to find natural repellent, one of those is the serai (Cymbopogon citratus).

The aim of this research is to know the effectivity of the serai (Cymbopogon citratus) as mosquitoes repellent.

This experiment is based on the real experimental perspective method using full random method with comparative characteristic. Female Culex mosquitoes are used in this experiment. The mosquitoes were given 5 treatment, 40%,50%, and 60% of serai stem infusionpositive control (DEET 13%) and negative control (aquadest). After that, the mosquitoes were put into the glass box. The amount of mosquitoes which stayed in the treatment area for 10 minutes were observed. The data were then analyzed using oneway ANOVA, followed with Tukey test with =0.01.

The result shows that the amount of mosquitoes in treatment area at 60%, 50%,

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3

1.5.1 Kerangka pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis penelitian... 4

1.6 Metodologi ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi dari Nyamuk... 6

2.2 Nyamuk Culex ... 7

2.2.1 Taksonomi Nyamuk Culex ... 7

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.2.3 Siklus Hidup Nyamuk Culex ... 8

2.2.4 Culex Sebagai Vektor Penyakit ... 9

2.2.4.1 Filariasis ... 9

2.2.4.2 West Nile Encephalitis... 15

2.2.4.2.1 Pendahuluan ... 15

2.2.4.2.2 Gejala Klinik ... 16

2.2.4.2.3 Diagnosis... 16

2.2.4.2.4 Terapi ... 16

2.2.4.3 Western Equine Encephalitis ... 17

2.2.4.4 Eastern Equine Encephalitis... 18

2.2.4.5 St Louis Encephalitis... 19

2.2.4.6 Japanese Encephalitis... 21

2.3 Penangkal Nyamuk ... 22

2.3.1 DEET (N<N-diethyl-3-methylbenzamide) ... 23

2.3.2 Sereh (Cymbopogon citratus) ... 25

2.3.2.1 Taksonomi Sereh (Cymbopogon citratus) ... 26

2.3.2.2 Kandungan Kimia dan Manfaat ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 28

3.2 Pembuatan Infusa Batang Sereh... 28

3.3 Metode Penelitian... 29

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

3.3.2 Variabel Penelitian ... 29

3.3.3 Metode Penarikan Sampel... 30

3.3.4 Prosedur Kerja... 30

3.3.5 Metode Analisis ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 37

4.2.1 Hal-Hal yang Mendukung... 37

4.2.2 Hal-Hal yang Tidak Mendukung ... 37

4.2.3 Kesimpulan ... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN... 42

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Jumlah nyamuk yang masih ada pada sisi yang diberi perlakuan dengan berbagai

konsentrasi……….34 Tabel 4.2 Uji beda rata-rata Tukey Nyamuk yang masih tetap pada sisi yang sama

antara kelompok

(7)

Universitas Kristen Maranatha x DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gb 2.1 Culex quinquefasciatus... 7

Gb 2.2 Culex pipiens... 8

Gb 2.3 Siklus Hidup Nyamuk ... 8

Gb 2.4 Siklus hidup Wucheria bancrofti ( Da Silva dan Moser, 2006) ... 11

Gb 2.5 Mikrofilaria dari Wucheria bancrofti ... 11

Gb 2.6 Penyakit Elephantiasis ... 13

Gb 2.7 Virus West Nile Encephalitis ... 15

Gb 2.8 Virus Eastern Equine Encephalitis (EEE) ... 18

Gb 2.9 Virus St Louis Encephalitis... 19

Gb 2.10 Virus Japanese Encephalitis ... 21

(8)

Universitas Kristen Maranatha xi DAFTAR GRAFIK

Halaman

(9)

42 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1

Perhitungan Dosis :

(10)

Universitas Kristen Maranatha 43

Lampiran 2 :

Hewan Coba :

Kotak kaca :

(11)

Universitas Kristen Maranatha

3 8.0000 4.00000 2.30940 -1.9366 17.9366 4.00 12.00

3 9.0000 3.60555 2.08167 .0433 17.9567 6.00 13.00

3 11.0000 2.64575 1.52753 4.4276 17.5724 8.00 13.00

3 18.3333 1.52753 .88192 14.5388 22.1279 17.00 20.00

3 44.6667 .57735 .33333 43.2324 46.1009 44.00 45.00

15 18.2000 14.39345 3.71637 10.2292 26.1708 4.00 45.00

DEET

(12)

Universitas Kristen Maranatha

Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 99% Confidence Interval

(13)

Universitas Kristen Maranatha

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

(14)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah suatu negara yang beriklim tropis dan penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan iklim tersebut sering ditemukan. Salah satunya penyakit yang

disebarkan oleh nyamuk. Nyamuk dapat menyebarkan berbagai penyakit pada

manusia, contohnya adalah malaria yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles, demam

berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes, encephalitis dan filariasis yang

disebarkan oleh nyamuk Culex. Bahkan pada tahun 2007, penyakit yang disebarkan

oleh nyamuk-nyamuk diatas ditemukan meningkat (Kompas, 2007).

Jenis nyamuk yang biasa menyerang manusia adalah nyamuk betina. Nyamuk

betina dengan proboscisnya akan mencucuk manusia untuk mendapatkan darah yang

selanjutnya digunakan untuk pematangan telur. Untuk pembentukan telur tersebut

dibutuhkan zat yang disebut protin yang bisa didapatkan pada darah manusia dan

mamalia (Gillett, J. D, 1972).

Mengingat bahaya yang disebarkan oleh nyamuk dan berbagai dampak buruk

yang dapat disebabkannya, maka diperlukan suatu penangkal nyamuk yang biasanya

disebut sebagai repellent. Penangkal nyamuk ini dapat menangkal nyamuk yang akan

mencucuk kulit manusia sehingga dapat menurunkan prevalensi penyakit yang

disebarkan oleh nyamuk.

Penangkal nyamuk yang ada di pasaran harus diwaspadai karena mengandung zat

kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Berbagai dampak buruk dapat

disebabkan oleh penangkal nyamuk seperti sesak nafas yang biasanya disebabkan

oleh penangkal nyamuk bakar atau semprot, bahkan reaksi alergi dapat timbul akibat

penangkal nyamuk oles. Dampak yang terjadi bermacam-macam tergantung dari

(15)

Universitas Kristen Maranatha

2

Penangkal nyamuk umumnya terdiri atas kandungan aktif DEET, sulingan

minyak catnip-nepetalactone, citronella atau sulingan minyak eucaliptus (Gillett, J.

D, 1972). Banyak penangkal nyamuk yang dapat menyebabkan efek samping, baik

pada kulit manusia atau efek lainnya yang disebabkan oleh zat aktif sintetik kimia

organik yang sering dipakai sebagai bahan dasarnya. Oleh karena itu, banyak peneliti

ingin membuat penangkal nyamuk dari zat organik, seperti tanaman dan buah-buahan

alami.

Pemakaian tanaman dan buah-buahan alami sebagai penangkal nyamuk dapat

meminimalkan efek samping dibandingkan dengan penangkal nyamuk yang berasal

dari bahan sintetik kimia organik. Pada tahun- tahun terakhir ini ramai dilakukan

penelitian untuk mewujudkan kemungkinan digunakannya zat-zat alami tersebut

sebagai pengganti penangkal nyamuk yang berbahan dasar sintetik kimia organik

(Singh et al, 2001).

Menurut penelitian di India dan Malaysia, minyak sereh dapat digunakan sebagai

penangkal nyamuk (Wikipedia, 2007). Batang sereh (Cymbopogon citratus)

mempunyai kandungan zat aktif citronella yang diduga dapat digunakan sebagai

penangkal nyamuk, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai infusa

batang sereh sebagai penangkal nyamuk.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Apakah infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) setempat di Indonesia dapat

digunakan sebagai penangkal nyamuk .

Bagaimana efek infusa batang sereh dibandingkan dengan DEET

(16)

Universitas Kristen Maranatha

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud : Mengetahui adanya efek penangkal nyamuk dari infusa batang

sereh terhadap nyamuk Culex

Tujuan : Membuat penangkal nyamuk Culex dengan bahan dasar infusa

batang sereh sehingga kontak manusia dengan nyamuk dapat

dikurangi.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Akademis : Mengetahui efek penangkal nyamuk yang berasal dari

infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) di Indonesia

dan menambah wawasan tentang tanaman tradisional.

Manfaat Praktis : 1. Memberikan alternatif penangkal nyamuk yang

alami dibandingkan penangkal nyamuk yang berasal

dari bahan sintetik.

2. Dengan adanya penangkal nyamuk, kemungkinan

adanya pengurangan jumlah penyakit yang disebarkan

oleh nyamuk.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Menangkal cucukan nyamuk terutama cucukan nyamuk Culex pada saat ini

banyak diupayakan dengan cara menggunakan bahan-bahan alami, salah satunya

adalah minyak sereh yang berasal dari tanaman Cymbopogon citratus atau yang

(17)

Universitas Kristen Maranatha

4

Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang batang sereh ini dan ternyata

batang sereh ini berkhasiat sebagai penangkal nyamuk. Batang sereh ini mengandung

suatu zat yang bernama sitronelol atau yang disebut citronella yang biasanya terdapat

pada penangkal nyamuk yang sudah tersedia (Ernayenti, 2006).

Tumbuhan Cymbopogon citratus banyak terdapat di Indonesia, maka ada

keinginan penulis untuk menggunakan tumbuhan Cymbopogon citratus, sebagai

penangkal nyamuk dibandingkan penangkal nyamuk yang sudah ada di pasaran yang

biasanya berbahan sintetik kimia organik yang biasanya mempunyai efek samping

yang banyak(Haris, 1994).

1.5.2 HipotesisPenelitian

1. Infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) varietas setempat mempunyai daya

penangkal nyamuk yang berbeda dalam berbagai konsentrasi.

2. Infusa batang sereh (Cymbopogon citratus) varietas setempat pada konsentrasi

tertentu mempunyai efek penangkal nyamuk yang sama seperti DEET.

1.6 Metodologi

Desain Penelitian : Menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan

ruang lingkup penelitian prospektif laboratorium eksperimental

yang bersifat komparatif.

Metode Uji : Data yang terkumpul dianalisi secara statistik menggunakan uji

ANAVA satu arah dengan = 0,01 dilanjutkan dengan uji

(18)

Universitas Kristen Maranatha

5

1.7Lokasi dan Waktu

Lokasi : Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha

Waktu : Februari - Juli 2007

(19)

39 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

A,Carol. Turkington.2002.Filariasis.

http://www.healthline.com/galecontent/filariasis/3. 6 mei 2007

A,David.Donson.2007.west nile encephalitis.

http://www.emedicinehealth.com/west_nile_virus/page13_em.htm#Authors%20and %20Editors. 6 mei 2007

Aupali.Ismid,s.H,Wibowo.et al.2006. Estimation of the prevalence of lymphatic filariasis by a pool screen PCR assay using blood spots collected on filter paper.

http://phil.cdc.gov/phil/home.asp Public Health Image Library. 25 April 2007

Brunhes.2000. mosquito. http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito. 25 April 2007

Crossen, Eric,sandnoval.2004.Filariasis life cycle.

http://www.stanford.edu/class/humbio103/ParaSites2004/Filariasis/lifecycle_files/i mage004.gif. 23 April 2007

deVries,C.R.2005.Lymphatic filariasis.Indian Journal of urology,21 :5-8

Fradin, M.S. 1998. Mosquitos and mosquitos repellent : A Clinicians Guide. Annals of internal medicine, 128 :931-940

Gordon C.Cook dan Alimuddin Zumla.2003. Arbovirus infection. In : Manson tropical disease.21th ed.London : ELBS Saunders. P.707-55

HardinMD.2006.Flavivirus.

http://www.lib.uiowa.edu/hardin/md/pictures22/cdc/PHIL_1871_lores.jpg. 23 April 2007

Harrington.2007.invasive mosquito vectors and

pathogens.http://environment.cornell.edu/source/invasive/harrington.pdf. 23 April 2007

Haris, Ruslan,. 1994. Tanaman Minyak Atsiri. Penebar Swadaya, Jakarta

(20)

Universitas Kristen Maranatha

40

Loney, Dennis.2005.Mosquito repellent. http://www.chemistry.org/portal/a/c/s/1/ feature_ent.html?id=4acf6768ce1b11d5f2944fd8fe800100. 5 mei 2007

James, M.T., Harwood, R.F.1969. Herms Medical Entomology. 6th ed.Toronto, Ontario Canada : The MacMillan Company.p. 174,208-210,213-215

Kompas.2007.Kasus Demam Berdarah Melonjak .http://www.kompas.com/kompas-cetak/1202/07/kesehatan. 12 Februari 2007

Minessota department of health.2007.western equine encephalitis.

http://www.health.state.mn.us/divs/idepc/diseases/weencephalitis/index.html 5 mei 2007

Piekarski.1962.Medical Parasitology. England : University of Cambridge p 129-132

Ogg, Barb.2002. what’s the scoop on insect repellent.

http://lancanster.unl.edu/enviro/pest/article/insectrepell.html. 26 Juni 2007-02-10

Russel,C,R. 1999.The other of mosquito of southeastern Australia. http://www.arbovirus.health.nsw.gov.au/areas/arbovirus/mosquit/mosqphotos/culex _quinquefasciatus.jpg. 26 Juni 2007

Singh.S.P., Raghavendra.k, Singh.R.K., Subbarao.S.K.2001.Studies in larvacidal.in.

Current science, vol.81, no 12, December 25th ,2001

Smittskyddinstitute.2006.Diagnostik Analisis for Filaria.

http://www.smittskyddsinstitutet.se/upload/Analyser/Bild22-SBb.gif. 26 Juni 2007

Torino.2005.Ufficio stampa. http://www.comune.torino.it/ucstampa/2005/culex-pipiens.jpg. 26 Juni 2007

Wikipedia.2006.Eastern equine encephalitis.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

41

_______.2007.Cymbopogon. http://en.wikipedia.org/wiki/Cymbopogon. 23 April 2007

_______.2007.mosquito. http://en.wikipedia.org/wiki/Mosquito.5 maret 2007

_______.2007.western equine encephalitis. http://en.wikipedia.org/wiki/western equine encephalitis. 5 Mei 2007

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan teknik analisis framing dengan konsep Entman untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo membingkai pemberitaan Bom Panci Istana 2016 pada periode

Komite audit yang aktif mengadakan pertemuan minimal empat kali dalam satu tahun dan hadirnya auditor eksternal Big 4 sebagai mekanisme pengawasan independen yang berfungsi

Dengan ditetapkannya Undang- undang tentang Penanaman Modal pada tahun 2007, BKPM menjadi sebuah lembaga Pemerintah yang menjadi koordinator kebijakan penanaman modal,

Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh antara variabel rebranding , kualitas layanan terhadap citra merek studi pada pelanggan Majelis Mie Cabang

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan total dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang

Penggunakan RP dianggap lebih murah dibandingkan dengan pupuk superfosfat (SP 36) yang merupakan pupuk pabrik. 3) Pupuk Kalium (K), sumber hara yang banyak digunakan adalah pupuk MOP

agalactiae isolat NK1 yang bersifat toksik serta komponen antigeniknya pada ikan nila, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan pengendalian penyakit

Dan dari hasil pembahasan di atas, persamaan diferensial linear tak homogen dengan koefisien variabel lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan dengan metode numerik dari pada