ABSTRAK
PERAN ERITROPOIETIN TERHADAP ANEMIA
( STUDI PUSTAKA)
Hana Setiawati Dhanisworo, 2006 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr. Pembimbing II : Surjadi Kurniawan, dr., M. Kes
Gejala anemia merupakan komplikasi tersering dari gagal ginjal kronik, colitis ulcerativa, karsinoma, rheumatoid arthritis, kelainan pulmonal, gangguan reaksi sumsum tulang, dan HIV/AIDS. Penelitian terbaru diduga pengaruh eritropoietin dengan anemia terlihat jelas dalam semua keadaan penyakit tersebut.
Hormon eritropoietin merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh ginjal, yang berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah. Eritropoietin rekombinan dapat menyembuhkan gejala-gejala anemia dari pasien dengan gagal ginjal kronik, colitis ulcerativa, karsinoma, rheumatoid arthritis, kelainan pulmonal, gangguan reaksi sumsum tulang, dan HIV/AIDS.
Karya Tulis Ilmiah ini terutama menekankan kepada peran eritropoietin dalam menurunkan gejala anemia pada semua penyakit tersebut.
Eritropoietin akan dikeluarkan ketika kadar hemoglobin dan hematokrit turun. Sebagian kelainan tersebut di atas dihubungkan dengan penurunan sekresi hormon eritropoietin. Kadar eritropoietin, walaupun di sekitar normal, memiliki hubungan dengan derajat anemia, mengindikasikan hubungannya dengan defisiensi eritropoietin terhadap anemia pada kelainan-kelainan kronis. Akibat gangguan sintesis eritropoietin pada sel-sel ginjal dapat diperkirakan karena penghambatan sitokin. Anemia yang disebabkan karena gangguan sintesis eritropoietin umumnya gagal bereaksi terhadap terapi zat besi. Berdasarkan penelitian pasien yang diobati dengan eritropoietin menunjukkan peningkatan.
Kata kunci: Eritropoietin, anemia
ABSTRACT
INFLUENCE OF ERYTHROPOIETIN TO THE ANEMIA’S SYMPTOMS
(A LITERATURE STUDY)
Hana Setiawati Dhanisworo, 2006 Tutor I : Lisawati Sadeli, dr.
Tutor II : Surjadi Kurniawan, dr., M. Kes
Anemia’s symptoms is the most complicating disease from chronic renal failure, colitis ulcerative, carcinoma, rheumatoid arthritis, cardiovascular disease, pulmonal disease, bone marrow impairment reaction, and HIV/AIDS. The recent study presume erythropoietin influenced with anemia can be looks clearly with all that diseases.
Erythropoietin hormone is a glycoprotein which produce from kidney, the function from its hormone is to stimulate production of red cell. Erythropoietin recombinant can cured anemia’s symptom from patient with chronic renal failure, colitis ulcerative, carcinoma, rheumatoid arthritis, cardiovascular disease, pulmonal disease, bone marrow impairment, and HIV/AIDS.
Erythropoietin will increase when hemoglobin and hematocrit is reduced. A few of the diseases is related with decreasing of secretion erythropoietin hormone. Erythropoietin rate, when its normal, having a relation with anemia in chronic disease. Sintesis erythropoietin impairment in kidney’s cell can be detected. Cause sitokin impeded is result from iron therapy. Base on the study, patient in erythropoietic therapy shows increasing
Key words: Erythropoietin, anemia
x
4.2. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Eritropoietin merangsang proliferasi dan diferensiasi
progenitor eritroid menjadi retikulosit dan mencegah apoptosis 10
Gambar 2.2. Pada keadaan anemia, sel-sel darah merah berkurang sehingga
tekanan oksigen menurun dan merangsang pelepasan eritropoietin 10
Gambar 2.3. Eritropoietin merangsang reseptor eritropoietin, sel darah merah
dan tumor 15
Gambar 2.4. Mengobati anemia pada pasien dengan kemoterapi karsinoma 22
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penyebab Polisitemia
19
RIWAYAT HIDUP
Nama : Hana Setiawati Danisworo
Nomor Pokok Mahasiswa : 0210166
Tempat dan Tanggal Lahir : Cirebon, 28 April 1984
Alamat : JL. Sawahkurung 1 no. 4, Bandung
Riwayat Pendidikan :
• TK Saluyu, Cirebon, 1990 • SD Kristen I, Cirebon, 1996 • SMP Kristen I, Cirebon, 1999 • SMA Kristen I, Cirebon, 2002
• Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2002 - sekarang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Macam-macam tipe anemia banyak dibicarakan. Namun jarang sekali
eritropoietin dihubungkan dengan berbagai reaksi yang terjadi pada anemia,
sebagai contoh peran eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronis dengan anemia
yang dipertahankan hidupnya dengan dialisis. Peran dialisis di sini hanya untuk
mengeluarkan sisa penghancuran dari darah, tanpa adanya pengaruh terhadap
sumber eritropoietin. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya anemia
(Anonymous, 2005). Peran eritropoietin pada anemia juga ditemukan pada
penderita polisitemia sekunder, colitis ulserativa, karsinoma, rheumatoid arthritis,
kelainan pulmonal, gangguan sumsum tulang, infeksi HIV/AIDS. Pada penderita
polisitemia sekunder kelainan yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh
gangguan eritropoietin di mana kadar eritropoietin meninggi karena sekresi oleh
sel-sel tumor ganas maupun jaringan ginjal normal yang terletak di sekitar kista
ginjal atau tumor ganas di mana terjadi penekanan atau hipoksia (Jones, 1995).
Pada pasien karsinoma terjadi anemia yang disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain kemoterapi, pengobatan dengan radiasi, kehilangan darah dan defisiensi zat
besi. Kemoterapi dan radiasi dapat membunuh sel karsinoma, tetapi juga dapat
membunuh dan merusak se-sel yang sehat, termasuk sel darah darah merah.
Karena toksisitasnya, kemoterapi dapat menekan sel darah merah pada sumsum
tulang dan dapat mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga mempengaruhi fungsi
eritropoietin (Anonymous, 2005). Kelainan paru-paru obstruksi, infiltrasi
pulmonal difus (fibrosa atau granulomatosa), kyphoscoliosis, dan emboli
pulmonal multipel, mengawali terjadinya eritrositosis yang disebabkan oksigenasi
inadekuat pada sirkulasi darah yang melalui paru-paru. Hal ini terjadi akibat
menurunnya produksi eritropoietin pada kelainan yang disebutkan tadi yang
disertai infeksi kronis (Means, 2004). Banyak hal yang menyebabkan terjadinya
2
adanya inflamasi. Jaringan yang mengalami inflamasi mensekresikan sedikit
sitokin yang akan mempengaruhi pembentukan zat besi, sumsum tulang, dan
pembentukan eritropoietin (Anonymous, 2005). Sumsum tulang normal mampu
untuk meningkatkan sel darah merah 6-8 kali, untuk kompensasi terhadap reduksi
eritrosit. Namun hal ini tidak dapat terjadi pada keadaan patologis. Gangguan
terhadap penurunan kadar eritropoiesis dibagi dalam 3 keadaan: sekresi
eritropoietin yang rendah, menurunnya respon sumsum tulang terhadap
eritropoietin, dan eritropoiesis yang kekurangan zat besi (Means, 2004). Lebih
dari 80% individu dengan diagnosa AIDS memiliki kelainan darah, yaitu anemia.
Individu dengan HIV atau CD4 yang rendah, menderita anemia. Agar membuat
pasien HIV/AIDS dengan anemia dapat bertahan, dapat diberikan preparat
eritropoietin. Peran eritropoietin terhadap anemia sering terlewatkan sehingga
diperlukan bahan penulisan yang dapat mengungkapkan pentingnya pengaruh
eritropoietin terhadap anemia. Beberapa obat hasil rekombinan eritropoietin pun
dapat menyebabkan anemia (Anonymous, 2005).
1.2.Identifikasi Masalah
Eritropoietin dipengaruhi anemia yang dapat diakibatkan beberapa faktor
penyebab, antara lain karena kerusakan organ penghasil eritropoietin tersebut.
Masalah yang dikemukakan:
Apa peran eritropoietin pada anemia?
1.3.Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3.1.Maksud Penulisan
Maksud penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui hubungan
3
1.3.2.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui apakah
eritropoietin berperan terhadap anemia dan faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap pembentukan eritropoietin.
1.4.Manfaat Karya tulis ilmiah
1.4.1. Manfaat akademis
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan
tentang peran eritropoietin dan menumbuhkan minat baru terhadap penelitian
tentang hubungan eritropoietin dengan anemia.
1.4.2. Manfaat praktis
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
pengaruh eritropoietin terhadap anemia yang bermanfaat untuk mengatasi keadaan
anemia yang disebabkan kelainan yang berhubungan dengan eritropoietin.
1.5.Metodologi
Studi pustaka
1.6.Lokasi dan Waktu
4
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan di perpustakaan Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
1.6.2.Waktu
Penelusuran kepustakaan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dimulai bulan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Anemia bukanlah suatu kelainan atau penyakit, tetapi merupakan kumpulan
gejala yang menyertai suatu penyakit atau kelainan.
Eritropoietin dipengaruhi oleh keadaan hemoglobin, hematokrit, oksigen, dan
sitokin inflamasi yang disebabkan oleh tumor necrosis factor dan interleukin 1.
Terutama keadaan hipoksia yang akan menyebabkan ginjal mensekresi
eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah
merah.
Eritropoietin rekombinan dapat digunakan sebagai terapi terhadap anemia yang
menyertai keadaan colitis ulserativa, karsinoma, rheumatoid arthritis, kelainan
pulmonal, dan HIV/AIDS.
Bila eritropoietin digunakan sebagai doping, akan menyebabkan penebalan sel
darah merah sehingga darah sulit melalui kapiler yang tipis sehingga
menyebabkan perdarahan hidung. Masalah lebih berat akan timbul ketika tidur
yang dapat menyebabkan serangan jantung karena denyut jantung yang melambat.
4.2. Saran
Pada pasien dengan kelainan yang disertai anemia yang mendapatkan terapi
dengan preparat eritropoietin, perlu beberapa hal yang harus diperhatikan.
Contohnya mengenai efek samping, interaksi obat, dan kelainan-kelainan khusus
yang terdapat dalam diri pasien. Salah satunya adalah, pada pasien yang diberi
preparat eritropoietin harus diberikan juga preparat tambahan zat besi.
Perlu penelitian lebih lanjut tentang peran eritropoietin terhadap anemia yang
berhubungan dengan sitokin inflamasi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2002. http://www.drugdigest.org/DD/DVtl/uses/0,3915,234%7Cepo,00.
html. September 2005.
Anonymous. 2004. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003683.htm. September 2005.
Anonymous. 2005. http://en.wikipedia.org/wiki/erythropoietin. Oktober 2005.
Anonymous. 2005. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/Biology/Pages/k/Kidne
y/Hormones.html. November 2005.
Christensen R.D. 2004. Anemias Unique to Pregnancy and the Perinatal Period. In Wintrobe’s: Clinical Hematology. 11th ed. Baltimore, Maryland: Lippincott Williams & Walkins. p. 1481
Cremieux P.Y, McKenzie S R. 2004. Benefits of Early hemoglobin Response to Epoetin alfa in Elderly Patients with Chemotherapy-Related Anemia. http://www.gcrweb.com/anemiapss/pharma/pharm-disease.htm. Oktober 2005.
Dessypris E.N, Sawyer S.T. 2004. Erythropoiesis. In Wintrobe’s: Clinical Hematology. 11th ed. Baltimore, Maryland: Lippincott Williams & Walkins. p. 212
Gaspard K.J. 1998. Blood Cells and the Hematopoietic System. In Pathophysiology:
Concepts of Altered health States. 5th ed. Philadelphia: Lippincott-Raven publishers. p. 117-118
---. 1998. The Red Blood Cells and Alterations in Oxygen Transport. In Pathophysiology: Concepts of Altered health States. 5th ed. Philadelphia: Lippincott-Raven publishers. p. 134-137
Glader B. 2004. Anemia: General Aspects. In Wintrobe’s: Clinical Hematology.
11th
ed. Baltimore, Maryland: Lippincott Williams & Walkins. p. 947
32
Jones H. 1995. Catatan Kuliah Hematologi. Ed 5. Jakarta: EGC. Hal 15-24
Kiss J.E, Faruki H. 1995. Erythropoietin. http://path.upmc.edu/consult/rla/juli 1995. html. Oktober 2005.
Martindale. 2002.The Complete Drug Reference. http://www.cancerbacup.org.uk/
Treatments/Supportivetherapies/Eritropoietin.
Mastanduono J.J. 2004. Treating Anemia Associated with Chemotherapy.
http://www.uspharmacist.com/.../pix/Fea/anemiachart.Gif. Oktober 2005.
Means R T. 2004. Anemias Secondary to Chronic Disease and Systemic Disorders.
In Wintrobe’s: Clinical Hematology. 10th ed. Baltimore, Maryland: Lippincott Williams & Walkins. p. 1448-1453
---. 2004. Polycythemia: Erythrocytosis. In Wintrobe’s: Clinical Hematology. 10th
ed. Baltimore, Maryland: Lippincott Williams & Walkins. p. 1500-1502
SabaH.I. 2002. Anemia in Cancer Patients. http://www.moffitt.usf.edu/pubs/
ccjivsns/article.1.html. September 2005.
Segel G B. 1995. Hematology of the new born. In Williams: Hematology. 5th ed. New York: McGraw Hill. p. 57-60
Weir. 2005. http://www.medscape.com/vlewarticle/499076-print. Oktober 2005.