BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi secara melimpah, cepat dan mudah. Diperlukan kemampuan untuk memperoleh, mengelola dan memanfaatkan dengan baik untuk mampu bertahan pada era global yang terus berubah. Untuk itu dibutuhkan pemikiran yang sistematis, kritis, dan logis yang semua itu dapat dikembangkan melalui matematika.
Matematika merupakan ilmu Universal yang mendasari kemajuan teknologi modern, yang mempunyai peran penting untuk peningkatan daya pikir manusia. Pantas matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran sebagai syarat kelulusan sekolah mulai SD, SMP, dan SMA di Indonesia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini (Panduan KTSP, 2006).
dipahami, tidak hanya karena dari faktor siswa yang malas belajar, tetapi bisa juga karena motivasi belajar matematika siswa yang masih rendah.
Motivasi merupakan faktor penggerak atau dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Sehingga motivasi menentukan tingkat aktivitas seseorang, semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin besar pula aktivitas dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Sehingga motivasi belajar sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
SMP Negeri 3 Mojolaban tidak terlepas dari permasalahan mengenai proses pembelajaran matematika. Dari hasil pengamatan peneliti di SMP Negeri 3 Mojolaban pada saat pembelajaran matematika berlangsung adalah motivasi belajar yang masih rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa terlihat dari siswa yang memperhatikan penjelasan guru hanya 44,11%, siswa yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan guru dan mengemukakan pendapat hanya 8,82%, serta siswa yang mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru 29,41%. Sehingga dari banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran, kurang dari 30% siswa yang memiliki motivasi yang tinggi.
menjadi membosankan dan akhirnya menjadikan motivasi belajar siswa rendah. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini: 1). Menimbulkan kegairahan belajar, 2). Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, 3). Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya (Fatah Syukur, 2005:28).
Dari masalah di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran matematika harus diperbaiki guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika dapat didukung dengan metode pembelajaran yang inovatif. Dengan menggunakan metode tersebut kerumitan dalam matematika disederhanakan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan Collaborative Learning dibantu dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007. Collaborative Learning mampu merangsang keaktifan siswa, perhatian siswa dan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran yang akhirnya mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Setelah ditemukan suatu metode yang dirasa tepat, maka perlu adanya kolaborasi antara guru dan peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto,2006:3). Dengan dilakukan penelitian tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah yang selama ini ada dalam pembelajaran matematika terutama dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan:
1. Apakah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
Collaborative Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint
2007 dapat meningkatkan keaktifan siswa?
2. Apakah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
Collaborative Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint
2007 dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap penjelasan guru? 3. Apakah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
Collaborative Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint
2007 dapat meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian lebih terarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan keaktifan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengemukakan pendapat.
2. Meningkatkan perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
3. Meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru khususnya pada mata pelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan dimuka, diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tak langsung. Berikut manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dikolaborasikan dengan penelitian yang lain mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti.
a. Manfaat bagi siswa, dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran.
b. Manfaat bagi guru, memberikan masukkan kepada guru sebagai metode pembelajaran inovatif, yaitu metode Collaborative
Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007,
sehingga dapat memperbaiki kualitas proses pembelajaran matematika serta meningkatkan kreatifitas guru dan semakin inovatif dalam proses pembelajaran karena bertambahnya pengalaman dengan menggunakan metode baru.
c. Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran matematika.
E. Definisi Istilah
1. Motivasi
Motivasi merupakan faktor penggerak atau dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Motivasi dibagi dari dua macam, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tumbuh berawal dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tumbuh berawal dari luar, misalnya dorongan dari orang lain.
2. Collaborative Learning
Collaborative Learning merupakan penggabungan beberapa
pendekatan pembelajaran dalam satu proses belajar mengajar termasuk di dalamnya pendekatan mengajar konvensional yaitu ceramah, diskusi, presentasi, tanya jawab, atau lainnya. Dalam pembelajaran Collaborative
Learning, pendekatan konvensional tetap digunakan, hanya saja dilakukan
penekanan-penekanan khusus pada kekurangan masing-masing metode. Menurut Adi W. Gunawan, Collaborative Learning bukan sekedar bekerja sama dalam satu kelompok, tetapi penekanannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas.
Barbara Leigh T. Smith dan Jean MacGregor yang dikutip dari berbagai sumber web browsing (http://en.collaborativelearning.go.id) menjelaskan Collaborative learning sebagai berikut : "Collaborative
melibatkan usaha intelektual bersama oleh siswa, atau siswa dan guru bersama-sama. Biasanya, siswa bekerja dalam kelompok dua atau lebih, untuk mencari saling pengertian, solusi, atau makna, atau membuat suatu produk”.
3. Microsoft PowerPoint
Microsoft PowerPoint merupakan perangkat lunak untuk
presentasi yang dikeluarkan dan dikelola oleh Microsoft. Aplikasi ini sering digunakan oleh para pebisnis, trainer, pendidik, apalagi oleh perkantoran untuk memperlancar kerja mereka.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint), ”Microsoft
PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word,
Excel, Accessdan beberapa program lainnya”.
Microsoft PowerPoint 2007 merupakan versi terbaru dari
Microsoft Office dengan perubahan tampilan atau fitur yang jauh berbeda