• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

Di susun Oleh :

Putri Pri Mastuti

J 210131015

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Menopause merupakan hal yang alami bagi kaum wanita dan tidak dapat dipungkiri ataupun dihindari. Namun beberapa wanita masih belum mengetahui tentang hal ini, termasuk perubahan fisiologis maupun psikis yang akan terjadi setelah menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam menghadapi menopause. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan rancangan pre test and post test one group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 orang ibu yang berusia lebih dari 35 tahun di Posyandu Aisiyah Pucangan dan Posyandu Mawar Pabelan Kartasura, yang dtentukan dengan teknik sampling total sampling. Perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisa data dengan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pre test pengetahuan 10,27 dan nilai rata-rata post test pengetahuan 11,73. Sedangkan untuk nilai rata-rata pre test sikap sebesar 57,02 dan post test sikap 60,29. Analisis data skor pengetahuan dan sikap menunjukkan nilai p value 0,000 dimana p < 0,05 maka Ho ditolak. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam mengahadapi menopause di Posyandu Aisiyah pucangan dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura.

(4)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

1

Putri Pri Mastuti, 2Sulastri, 3Ambarwati ABSTRACT

Menopause is natural occurrence to the women. It is also accomplished fact. However, some women still understand yet with the menopause one. It includes physiological change or psychological change which happens after menopause. This research paper aims at knowing the influence of health education toward the women’s knowledge and attitude facing menopause. This research method is pre experiment with pre test design and post test one group design. This research sampling amount to 41 mothers who be more than 35years old at Posyandu Aisiyah Pucangan and Posyandu Mawar Pabelan Kartasura which is determined by technique sampling - total sampling. The treatment is giving health education by using lecture method. Measuring of knowledge and attitude is done before and after treatment. The instrument which is used in this research is questioner. Technique of analyzing data is paired sample t-test. The research finding shows the average value of knowledge’s pre-test is 10.27 and knowledge’s post-test is 11.73. Besides, the average value of attitude’s pre-test is 57.02 and attitude’s post-test is 60.29. Scoring knowledge and attitude of analyzing data shows p value 0.000 where p < 0.05, Ho is rejected. The conclusion of this research is having influence between health education toward the women’s knowledge and attitude facing menopause at Posyandu Aisiyah Pucangan and Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura.

(5)

1 LATAR BELAKANG

Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari harapan hidup penduduknya. Data dari profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2013 jumlah penduduk menurut jenis kelaminnya setiap tahun mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2013. Pada tahun 2010 terdapat 118.010.413 penduduk perempuan, tahun 2011 sebesar 119.768.768 penduduk perempuan, tahun 2012 sebesar 121.553.332 penduduk perempuan dan pada tahun 2013 sebesar 123.364.472 (Depkes, 2013).

Menurut Direktur Bina kesehatan Jiwa kementerian Kesehatan, Eka Viora dalam majalah Tempo (2013) usia harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 2014 rata-rata akan mencapai 72 tahun, pada perempuan angka harapan hidup ini lebih besar, bisa lima tahun lebih tinggi. Peningkatan angka harapan hidup ini menyebabkan bertambahnya populasi penduduk wanita (Sufa, 2013).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000 jumlah wanita Indonesia mencapai 14,4 juta jiwa dan pada tahun 2020 diprediksi meningkat mencapai 28.822.879 jiwa (Nugroho, 2008). Meningkatnya jumlah penduduk wanita tersebut berpengaruh terhadap jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang memasuki usia menopause dimana setiap tahunnya mengalami peningkatanyang sangat signifikan. Setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita diseluruh dunia mengalami menopause dan diperkirakan meningkat dari 500 juta pada tahun 2015 menjadi lebih dari 1 milyar pada tahun 2030.

Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO, pada tahun 2000, total populasi wanita yang mengalami menopause di seluruh dunia mencapai 645 juta orang, tahun 2010 mencapai 894 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2 milyar orang (Aso, 2008). Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan proyeksi penduduk pada tahun 2008 sebanyak 5.320.000 wanita Indonesia memasuki masa menopause pertahunnya (BKKBN, 2006).

Menopause merupakan hal yang alami bagi kaum wanita dan tidak dapat dipungkiri ataupun dihindari, menopause terjadi karena pengaruh hormon esterogen dan progesterone yang menurun. Penurunan drastis kadar kedua hormon ini akan diikuti berbagai perubahan pada fisik dan psikis. Beberapa wanita menganggap menopause merupakan momok yang menakutkan, kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar dan tidak cantik lagi ketika menopause itu datang. Banyak wanita yang mengeluh dengan datangnya menopause mereka akan menjadi cemas. Kecemasan yang muncul pada wanita menopause sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan (Proverawati, 2010).

(6)

2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

Tingkat kecemasan yang dialami wanita dalam menghadapi menopause berhubungan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Pemukiman Bebesan Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh Tengah bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu usia 45-50 tahun (Zasri, 2012)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Karang Kepoh II Salatiga terdapat ibu usia 40-55 tahun yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik tentang menopause sebesar 10%, berpengetahuan cukup 77,5% dan berpengetahuan kurang sebesar 12,5% (Ningtyas, 2011).Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Desa Ponowaren Tawangsari Sukoharjo yang menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 25 ibu (54,30%), 17 ibu (37,00%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 4 ibu (8,70%) pengetahuan kurang (Hastutik, 2010). Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu-ibu tentang menopause sebagian besar masuk dalam kategori berpengetahuan cukup.

Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang dimengerti mengenai sikap dalam menghadapi menopause. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari banyak wanita yang belum memahami bagaimana harus bersikap dalam menghadapi menopause (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang,

karena apabila suatu perilaku didasari dengan pengetahuan yang baik maka ibu akan semakin siap dalam menghadapi menopause dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti media massa, media cetak, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya (Dewi, 2010).

(7)

3 baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah menggunakan alat bantu visual slide power point sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan responden.

Berdasarkan latar belakangt ersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam menghadapi menopause di Posyandu Aisiyah Ranting Pucangan Kartasura dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperiment, dengan rancangan pre test and post test one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita premenopause di posyandu lansia Aisiyah ranting Pucangan Kartasura dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura sebanyak 41 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2005). Dengan kriteria inklusi bersedia menjadi responden, wanita yang berusia lebih dari 35 tahun, wanita premenopause, aktif mengikuti kegiatan di posyandu Aisiyah ranting Pucangan Kartasura dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura. Teknik analisa data yang digunakan adalah paired t Test (Riwidikdo, 2012).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Aisiyah Ranting Pucangan Kartasura dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura, tujuan penelitian

untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam menghadapi menopause.

Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur paling banyak berumur antara41-45 tahun, yaitu sebanyak 25 orang (61%) dan paling sedikit berumur antara 36-40 tahun yaitu sebanyak 7 orang (17%).

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir bahwa karakteristik responden berdasar pendidikan terakhir paling banyak tamat SMA, yaitu sebanyak 14 orang (34,1%), dan paling sedikit tamat Diploma, yaitu sebanyak 2 orang (4,9%).

(8)

4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

Total 41 100,0

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasar jenis pekerjaan paling banyaks ebagai ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 21 orang (51,2%), dan paling sedikit bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 5 orang (12,2%).

Hasil Analisis Univariat 1. Pengetahuan

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pre Test dan Post Test nilai pengetahuan pre test kategori baik terdapat 3 orang (7,3%) responden, sedangkan pada nilai pengetahuan post test kategori baik terdapat 6 orang (14,6%) responden, sehingga terjadi kenaikan pengetahuan kategori baik dari pre test ke post test sebanyak 3 orang (7,3%).

2. Sikap

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Sikap Pre Test dan Post Test terdapat 21 orang (51,22%) responden, kategori positif terdapat 20 orang (48,78%) responden, sedangkan pada nilai sikap post test kategori negatif terdapat 19 orang (46,34%) responden, kategori positif terdapat 22 orang (53,66%) responden, sehingga dilihat dari kategori positif terjadi kenaikan sikap dari 20 orang (48,78%) menjadi

22 orang (53,66%) atau terjadi kenaikan sikap sebesar 2 orang (4,88%).

Hasil Analisis Bivariat

1. Uji Normalitas Data

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data

-value -α Kriteria Pre Pengetahuan 0,069 0,05 Normal Post Pengetahuan 0,056 0,05 Normal Pre Sikap 0,812 0,05 Normal Post Sikap 0,420 0,05 Normal Tabel 6 di atas memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi masing-masing data > 0,05, sehingga disimpulkan data berdistribusi normal, selanjutnya untuk uji bivariat jika data numerik berdistribusi normal menggunakan Statistict Parametrics dengan Paired Sample T-Test.

2. Pengaruh Pendidikan Keseha-tan dengan Menggunakan Media Ceramah terhadap Pengetahuan tentang Meno-pause

(9)

5 pengetahuan menjadi 11,73, sehingga terjadi kenaikan rata rata-rata pre test ke post test dari 10,27 menjadi 11,73 atau sebesar 1,46.

3. Pengaruh Pendidikan Keseha-tan dengan Menggunakan Media Ceramah terhadap Sikap tentang Menopause

Tabel 8 Hasil Uji Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Menggunakan Ceramah terhadap Sikap tentang Menopause disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media ceramah terhadap sikap tentang menopause. Nilai rata-rata pre test sikap sebesar 57,02 nilai rata-rata post test sikap menjadi 60,29, sehingga terjadi kenaikan nilai rata-rata pre test ke post test dari 57,02 menjadi 60,29 atau sebesar 3,27.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umur responden paling banyak antara 41-45 tahun. Salah satu yang mempengaruhi pengetahaun dan sikap seseorang adalah umur (Mubarak, 2006). Umur sangat mempengaruhi masyarakat dalam memperoleh informasi yang lebih banyak secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat menambah pengalaman, kematangan dan pengetahuan. Semakin bertambahnya umur seseorang,

maka kematangan berpikir akan meningkat, sehingga kemampuan menyerap informasi dan pengetahuan termasuk dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai menopause juga meningkat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak berpendidikan SMA. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk menyerap

informasi dan

mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal kesehatan. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan pendidikan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat (Maulana, 2009). Pendidikan bertujuan untuk mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat, konsep-konsep, sikap, dan persepsi serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru serta meningkatkan pengetahuan yang cukup atau kurang (Notoatmodjo, 2005).

(10)

6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

1. Pengetahuan Wanita dalam Mengadapi Menopause

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata pre test sebesar 10,27 meningkat menjadi 11,73. Adanya peningkatan pengetahuan responden mengenai menopause sebagai akibat dari penerimaan informasi yang baru dan bermanfaat bagi wanita. Penyuluhan dengan metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan dimana metode ini paling mudah diterapkan pada masyarakat yang bermacam tingkat pengetahuannya. Metode ini memiliki beberapa keunggulan seperti pemberi materi mudah menguasi kelas atau pertemuan tersebut, dapat diikuti oleh banyak peserta, relatif mudah dalam penyiapan dan pelaksanaan, teknik ceramah yang baik sangat mendukung tercapainya penyerapan dan pemahaman yang optimal terhadap materi yang disampaikan (Kostaman, 2010). Selanjutnya dengan media leaflet diharapkan dibaca oleh responden dirumah sehingga dapat meningkatkan pemahaman responden mengenai menopause.

Pengetahuan responden pada pre test sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 30 responden (73,2%) dan hanya 3 responden yang berpengetahuan baik (7,3%). Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan pengetahuan responden mengalami peningkatan ditandai dengan adanya 6 responden (14,6%) dengan kategori pengetahuan baik, pengetahuan dengan kategori rendah tidak mengalami perubahan yaitu tetap 8

responden (19,5%) dan kategori cukup turun menjadi 27 responden (65,9%).

Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas di Desa Karang Kepoh II Salatiga tahun 2011 menunjukkan terdapat ibu usia 40-55 tahun yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebesar 10%, berpengetahuan cukup 77,5% dan berpengetahuan kurang sebesar 12,5%. Hal ini sejalan dengan penelitian Hastutik (2010) di Desa Ponowaren, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dengan hasil sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 25 ibu (54,30%), 17 ibu (37,00%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 4 ibu (8,70%) memiliki pengetahuan kurang.

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain. Pengalaman adalah guru terbaik, merupakan sumber pengetahuan atau cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).

(11)

7 2. Sikap Wanita dalam Menghadapi

Menopause

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan sikap antara sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata pre test sebesar 57,02 meningkat menjadi 60,29 pada nilai rata-rata post test.

Hasil pre test menunjukkkan bahwa sikap responden yang negatif (menolak perubahan yang terjadi) lebih banyak dari pada responden yang bersikap positif (menerima setiap perubahan yang terjadi), dimana 21 responden (51,22%) bersikap negatif, dan 20 responden (48,78%) bersikap positif. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan responden yang bersikap positif lebih banyak dari pada yang bersikap negatif, atau meningkat 2 responden (4,88%) menjadi 22 responden (53,66%), sedangkan responden yang bersikap negatif turun 2 responden (4,88%) dari 21 responden (51,22%) menjadi 19 responden (46,34%).

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rahmadhani di Desa Gunung Kelawas Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 menunjukkan sikap dalam mengahapi menopause sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah tidak baik 21 orang (58,3%), rata-rata sikap ibu 2,278 dengan standar deviasi 0,6595. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan adalah sangat baik 23 orang (63,9%), dengan rata-rata sikap ibu 3,444 dengan standar deviasi 0,8087.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2007). Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus atau obyek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit). Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek (masalah kesehatan termasuk penyakit) proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau obyek kesehatan tersebut.

Sikap merupakan suatu kesiapan terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan objek.Menurut Notoatmodjo (2010) ada tiga komponen sikap, yaitu kepercayaan (keyakinan) terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek, dan kecenderungan untuk bertindak. 3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan

terhadap Pengetahuan Wanita dalam Menghadapi Menopause

Hasil penelitian menunjukkan nilai t = -10,445 dan  = 0,000,

karena p <α = 0,05 maka dapat

disimpulkan Ho di tolak dan menerima Ha, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap pengetahuan wanita dalam menghadapi menopause. Hal ini sejalan dengan penelitian Lubis (2013) dengan hasil penelitian terdapat peningkatan pengetahuan pada responden setelah dilakukan intervensi melalui penyyuluhan dengan metode ceramah.

(12)

8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

kenaikan nilai rata-rata pre test ke post test dari 10,27 menjadi 11,73 atau sebesar 1,46 (12,45%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sungkar (2010) dengan hasil penelitian tingkatpengetahuan warga mengenai PSN mengalami peningkatan setelah diberikan penyuluhan.

Proses pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah memungkinkan adanya komunikasi dua arah yaitu antara pemberi pendidikan kesehatan dan adanya pertanyaan dari responden, menjadikan pengetahuan yang diberikan mudah dicerna. Oleh karena itu adanya peningkatan nilai kuisioner dari responden menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan antara pre test dan post test. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pulungan (2011) yang membuktikan bahwa metode pendidikan kesehatan dengan ceramah dapat meningkatkan pengetahuan setelah dilakukan post test dibandingkan dengan pre test.

Efektitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap pengetahuan dalam menghadapi menopause dapat dilihat dari nilai mean difference sebesar -1,46, artinya pendidikan kesehatan melalui metode ceramah mampu meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi menopause sebesar 1,46, dimana pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang, karena apabila suatu perilaku didasari dengan pengetahuan yang baik maka

semakin siap ibu dalam menghadapi menopause dibandingkan wanita yang memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti media massa, media cetak, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya (Dewi, 2010). 4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan

terhadap Sikap Wanita dalam Menghadapi Menopause

Hasil penelitian menunjukkan nilai t = -4,065 dan  = 0,000,

karena p <α = 0,05 maka dapat

(13)

9 oleh Martiningsih (2013) yang menunjukkan terdapat perubahan sikap responden setalah diberikan pendidikan kesehatan dengan nilai p- value sebesar 0,001.

Efektitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah terhadap sikap dalam mengadapi menopause dapat dilihat dari nilai mean difference sebesar -3,268, artinya pendidikan kesehatan melalui metode ceramah mampu meningkatkan sikap dalam menghadapi menopause sebesar 3,268. Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang dimengerti mengenai sikap dalam menghadapi menopause.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susanti (2013) dengan hasil penelitian ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap dengan nilai p =

0,000 <α (0,05). Hal ini juga sejalan

penelitian yang dilakukan Arifah (2010), pendidikan kesehatan mampu meningkatkan sikap wanita (t=2.398 dan p=0.019) tentang menopause. Analisis variabel umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan kedua kelompok menunjukkan p>0.05 berarti kedua kelompok komparabel atau sebanding. Hasil analisis statistic t-test dengan menunjukkan nilai pre test p<0.05 dan post test p<0.05, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause dengan metode ceramah terhadap sikap wanita.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Rata-rata nilai pre test pengetahuan sebesar 10,27 dan nilai rata-rata post test pengetahaun sebesar 11,73. 2. Untuk nilai rata-rata pre test

sikap sebesar 57,02 dan nilai rata-rata post test sikap sebesar 60,29.

3. Pendidikan kesehatan tentang menopause dengan metode ceramah dapat menaikkan skor pengetahuan sebesar 1,46 (12,45%) dan sikap 3,27 (5,42%).

B. Saran

1. Bagi ilmu keperawatan, dapat dijadikan referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada wanita dalam menghadapi menopause.

2. Bagi pengurus posyandu terutama pengurus Posyandu Aisiyah Pucangan dan Posyandu Mawar Indah Pabelan, dengan adanya pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah terhadap pengetahaun dan sikap wanita, sebaiknya untuk lebih sering dan secara berkelanjutan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap anggota posyandu.

(14)

10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, S. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul dan Media Visual Terhadap Pengetahuan dan

Sikap Wanita dalam

Menghadapi

Menopause.http://journal.unair. ac.id. Diakses 24 Februari 2015 Aso, T. (2008). Demography of The

Menopause and Pattern of Climacteric Symptomps in The East Asian Region, Departmen of Obstetrics and Gynaecology, Tokyo Medical and Dental University School of Medicine,

Tokyo, Japan.

Diakses tanggal 15 Maret 2014 Depkes RI. (2013).Profil Kesehatan

Indonesia

2013.http://depkes.go.id.

Jakarta: Departemen kesehatan Republik Indonesia. diakses 12 Mei 2014

Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Hastutik (2010). Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Pada Ibu-ibu di Desa Ponowaren Tawangsari sukoharjo. http://ejurnal.mithus.ac.id. Diakses 15 Maret 2014

Kostaman, T. (2010). Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. http://tatangkostaman.blogspot. de/2010/08/ceramah.html?m=1. Diakses 24 Mei 2015

Lubis, Z. (2013). Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Diskusi terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri 065014

Kelurahan Namogajah

Kecamatan medan Tuntungan. http://jurnal.usu.ac.id. Diakses 11 Juli 2015

Martiningsih. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kanker Serviks terhadap Perubahan Pengetahuan dan

Sikap dalam Upaya

Pencegahan pada Ibu PKK di Desa Pulisen Kabupaten Boyolali.

http://eprints.ums.ac.id. Di akses tanggal 11 Juli 2015 Mubarak dan Chayatin. (2009). Teori

dan Ilmu kesehatan

Masyarakat, Pendidikan Kesehatan, Konsep Perilaku dan Perilaku. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi penelitian Kesehatan, Cetakan Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta. ______________. (2010). Metodologi

penelitian Kesehatan, Cetakan Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta. Ningtyas, A. (2011). Gambaran

(15)

11 Menopause di Desa Karang

Kepoh II salatiga.

http://ejurnal.akbidpantiwilasa. ac.id. Diakses 15 Maret 2014 Nugroho. (2008). Keperawatan

Gerontik. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Pulungan. (2011). Pengaruh Metode

Penyuluhan terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dokter Kecil dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di Kecamatan Helvetia. http://repository.usu.ac.id. Diakses 11 Juli 2015

Rahmadhani, D. (2010). Pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan tentang menopause terhadap sikap dalam menghadapi menopause pada ibu klimakterium di Desa Gunung Kelawas Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang tahun 2014. http://repository.usu.ac.id.Diak ses 20 Januari 2015

Rostiana, T dan Kurniati,N.M.T (2009). Kecemasan Wanita yang Menghadapi Menopause. http://ejournal.gunadarma.ac.id . Diakses 12 Mei 2014

Riwidikdo, H. (2012). Statistik kesehatan belajar mudah tehnik analisa data dalam penelitian kesehatan (Plus aplikasi software SPSS). Yogjakarta: Nuha Medika

Riyanti, Y. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap

Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Ibu serta kejadian Hiperbilirubinemia pada Bayi Baru Lahir di RSAB Harapan Kita Jakarta. http://lib.ui.ac.id. Diakses 11 Juli 2015

Sufa, I.R. (2013). Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia Naik.

http://m.tempo.co/read/news/20 13/10/08/173520055/Angka- harapan-Hidup-Masyarakat-Indonesia-naik. Diakses 4 April 2104

Sugiyono. (2006). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sungkar, S (2010). Pengaruh Penyuluhan Terhadap tingkat Pengetahuan Masyarakat dan Kepadatan Aedes Aefypti di kecamatan Bayah Provinsi Banten. Makara, Kesehatan,

Vol.14, No. 2.

http://ejournal.unsrat.ac.id. Diakses 11 Juli 2015

Susanti, A. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pemerikasaan Payudara Sendiri (Sadari) terhadap Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara pada

wanita Usia Subur.

http://perpusnwu.web.id. Di akses tanggal 11 Juli 2015 Zasri, Y.Y. (2012).Hubungan

Pengetahuan dan Sikap

Terhadap Kecemasan

Menghadapi Menopause pada Ibu Usia 45-50 Tahun di

Kemukiman Bebesan

(16)

12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE

Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

Aceh tengah 2012.

http://ejournal.uui.ac.id/jurnal/. Diakses tanggal 15 Maret 2014.

1

Mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Pabelan

Kartasura Tromol Pos 1 Pabelan

Kartasura 2

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura

3

Referensi

Dokumen terkait

pertama yakni (penelitian) melalui penelitian yang berhubungan dengan bentuk-bentuk pelaksanaan perjanjian kredit. Adapun data primer tersebut diperoleh dari informan yang.

Prevalensi obesitas sentral tertinggi ditemukan pada sampel berjenis kelamin perempuan dengan umur 45-54 tahun (Sulawesi Utara dan DKI Jakarta) dan 55-64 tahun (Gorontalo);

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) sangat efektif diterapkan dalam

[r]

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional Pada Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Dan Hari otonomi Daerah tahun 2009.. Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak

conduct a research entitled a naturalistic study on Teaching Reading at the. Second Year of SMP Muhammadiyah

Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan data sekunder antara lain : data iklim rata-rata periode 1990-2008 (Curah hujan dan Temperatur); data kejadian kasus DBD

Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai golongan elit berpendidikan yang hanya mempunyai tugas untuk belajar. Namun menurut pandangan mahasiswa sendiri mereka menganggap