• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS VA SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS VA SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS

PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS V

A

SD. NEGERI 104202 BANDAR SETIA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEWI WULAN SARI

NIM: 1103311014

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

DEWI WULAN SARI. NIM : 1103311014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs Pada Mata Pelajaran SAINS Kelas VA SD Negeri 104202 Bandar Setia. (Pembimbing: Dr. NAEKLAN SIMBOLON, M.Pd).

Skripsi : Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED 2014

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sains khusunya pada materi pokok pesawat sederhana masih rendah di bawah nilai KKM. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs pada mata Pelajaran Sains Kelas VA SD Negeri 104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014.

Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/ 2014. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang mencakup perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti memberi pre test untuk mengetahui letak kesulitan pada mata pelajaran Sains dalam materi Pesawat Sederhana dilanjutkan dengan siklus I dan

post test siklus I, siklus II dan diakhri dengan pemberian pos tes siklus II dengan

tes hasil belajar Sains dengan menggunakan bentuk tes pilihan berganda Jumlah sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VA SD Negeri 104202 Bandar Setia sebanyak 37 orang siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh data tes awal hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata 43,78, dimana terdapat 7 siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan persentase hasil belajar secara klasikal hanya 18,92% atau < 80%. Secara klasikal dan hal ini masih tergolong rendah dan belum berhasil bagi proses pembelajaran peserta didik. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan dan penerapa tindakan kelas siklus I menggunakan model pembelajaran

Practice Rehearsal Pairs maka diperoleh nilai rata-rata mengalami kenaikan

menjadi 61,35, siswa yang tuntas belajar terdapat 21 orang siswa dan persentase hasil belajar siswa secara klasikal 56,75% < 80% dan ini juga tergolong cukup tetapi belum berhasil dalam tindakan kelas yang dilakukan. Kemudian peneliti melanjutkan dan melakukan perbaikan dan penerapan pada siklus II maka diperoleh nilai rata-rata menjadi 77,57, siswa yang sudah tuntas sebanyak 31 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar siswa 83,78% > 80%. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains dalam materi pokok Pesawat Sederhana di kelas VA SD Negeri 104202 Bandar Setia Tahun Ajaran 2013/2014.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains dalam materi pokok pesawat sederhana kelas VA SD Negeri 104202 Bandar setia Tahun Ajaran 2013/2014. Disarankan agar guru dan peneliti lainnya untuk menggunakan model pembelajaran Practice Rehearsal

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Batasan Masalah ... 4

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN TEORITIS 2.1.Kajian Teoritis... ... 7

2.1.1. Hakekat Belajar... ... 7

2.1.2. Ciri-ciri Belajar ... 8

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar 9 2.1.4. Hakikat Hasil Belajar ... 14

(8)

2.1.7. Model Pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs

(Praktek Berpasangan) ... 20

2.1.8. Hakikat Pembelajaran Sains ... 23

2.1.9. Tujuan Pembelajaran Sains Sekolah Dasar ... 25

2.1.10.Kurikulum Sains Kelas V Sekolah Dasar ... 26

2.1.11.Materi Pembelajaran (Pesawat Sederhana) ... 28

2.2.Kerangka Berfikir ... 34

2.3.Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian ... 36

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.3.Subjek dan Objek Penelitian ... 37

3.4.Operasional Variabel Penelitian ... 37

3.5.Desain Penelitian ... 39

3.6.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39

3.7.Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 49

3.8.Analisis Data... 50

3.9.Jadwal Penelitian ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 54

(9)

4.1.2.Deskripsi Data Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 58

4.1.3.Deskripsi Data Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 72

4.1.4.Paparan Seluruh Hasil Penelitian ... 87

4.1.5.Pengujian Hipotesis ... 94

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 98

5.2. Saran ... 99

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tuas Jenis Pertama (Palu) ... 29

Gambar 2. Tuas Jenis Kedua (Gerobak Dorong) ... 29

Gambar 3. Tuas Jenis Ketiga ( Sekop) ... 30

Gambar 4. Orang Menaikkan Drum Ke dalam Truk dengan Bidang Miring ... 30

Gambar 5. Alat – Alat yang Menggunakan Prinsip Bidang Miring ... 31

Gambar 6. Katrol Tetap (Timba Sumur ) ... 32

Gambar 7. Katrol Bebas ... 32

Gambar 8. Katrol Majemuk (Campuran) ... 33

Gambar 9. Alat yang menggunakan Roda (Kursi Roda) ... 33

Gambar 10. Model Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin ... 39

Gambar 11. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pada Tes Awal (Pre Test) ... 58

Gambar 12. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pada Post Test Siklus I ... 71

Gambar 13. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pada Post Test Siklus II ... 86

Gambar 14. Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa... 90

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Analisis Data Kumulatif Nilai Mata Pelajaran Sains Kelas V

SD. Negeri 104202 Bandar Setia... 2

Tabel 2. Kurikulum Sains Kelas V SD ... 26

Tabel 3. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ... 50

Tabel 4. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 53

Tabel 5. Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal (Pre Test) ... 55

Tabel 6. Deskripsi Nilai Siswa pada Tes Awal (Pre Test) ... 56

Tabel 7. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal pada Tes Awal (Pre Test) ... 57

Tabel 8. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus I ... 64

Tabel 9. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I ... 66

Tabel 10. Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus I ... 68

Tabel 11. Deskripsi Nilai Siswa pada Post Test Siklus I ... 69

Tabel 12. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada Post Test Siklus I ... 70

Tabel 13. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus II ... 79

Tabel 14. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II ... 81

Tabel 15. Hasil Belajar Siswa pada Post Test Siklus II ... 83

(12)

Tabel 17. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada

Post Test Siklus II ... 85

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Saat Tes Awal (Pre Test), Post Test Siklus I, Post Test Siklus II ... 88

Tabel 19. Hasil Penelitian pada saat Tes awal, Siklus I dan Siklus II ... 89

Tabel 20. Rekapitulasi Observasi Kegiatan Mengajar Guru ... 90

Tabel 21. Rekapitulasi Observasi Kegiatan Siswa ... 92

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I Pertemuan ke – 1 ... 101 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I Pertemuan ke – 2 ... ... 108 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II Pertemuan ke – 1 ... 115 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II Pertemuan ke – 1 ... 122 Lampiran 5. Tes Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre - Test )... 129

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar Siswa Pada Post – Test Siklus I... 130 Lampiran 7. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru

Pada Siklus I ... 131

Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I ... 133

Lampiran 9. Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 135

Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru

Pada Siklus II ... 136

Lampiran 11. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II ... 138

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Saat Tes Awal (Pre Test), Post Test Siklus I,

(14)

Lampiran 14. Lembar Soal Post – Test Siklus I... 143

Lampiran 15. Lembar Soal Post – Test Siklus II ... 145

Lampiran 16. Lembar Kunci Jawaban Post – Test (Tes Awal),

Post – Test Siklus I, dan Post – Test Siklus II ... 147

Lampiran 17. Daftar Nama Siswa Kelas V SD. Negeri 104202

Bandar Setia T.P. 2013-2014 ... 148

Lampiran 18. Nama Siswa dan Pembagian Kelompok Diskusi dan Demonsterasi Kelas VA SD. Negeri 104202

Bandar Setia T.P 2013 / 2014 ... 149

Lampiran 19. Nilai Post – Test Mata Pelajaran Sains Kelas V SD. Negeri 104202 Bandar Setia Dalam Rentang

Tiga Tahun Terakhir ... 150

Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian ... 151

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu

mengembangkan pembelajaran sesuai dengan tuntutan era globalisasi saat

sekarang ini. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya

otonomi di bidang pendidikan pada saat sekarang ini, memberikan kesempatan

dan wewenang bagi sekolah untuk melakukan berbagai inovasi dalam

pengembangan dan implementasi kurikulum, pembelajaran, bimbingan siswa dan

manajemen pendidikan.

SD. Negeri 104202 Bandar Setia merupakan salah satu sekolah dasar

negeri yang ada di kecamatan Percut Sei Tuan.Sebagai salah satu sekolah dasar

milik pemerintah, SD. Negeri 104202 Bandar Setia dituntut untuk menghasilkan

peserta didik/siswa yang memiliki daya pikir dan daya nalar yang tinggi.Berbagai

model pembelajaran coba dikembangkan dan diterapkan tenaga pendidik/guru SD.

Negeri 104202 Bandar Setia untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

setiap bidang studi yang diajarkan di sekolah.

Sains sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah merupakan

bidang kajian ilmu pengetahuan alam yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang

relevan dan sejalan seperti matematika, fisika, kimia dan berbagai disiplin ilmu

lainnya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk melakukan kajian-kajian

(16)

Untuk memahami mata pelajaran Sains, para siswa dituntut untuk

memiliki daya pikir yang kuat serta daya nalar yang tinggi pula.Berdasarkan hasil

pengamatan di kelas VA SD. Negeri 104202 Bandar Setia, diketahui bahwa siswa

masih kurang termotivasi untuk belajar dan mengikuti pelajaran Sains.

Tabel 1.

Analisis Data Kumulatif Nilai Mata Pelajaran Sains Kelas VA SD. Negeri 104202 Bandar Setia

No. Tahun Sumber: Daftar Nilai Siswa Kelas VA SD. Negeri 104202 Bandar Setia

Dari tabel di atas dapat diidentifikasikan bahwa nilai akhir semester siswa

dalam rentang waktu tiga tahun terakhir tergolong rendah.Siswa yang memiliki

nilai di atas KKM lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang memiliki nilai di

bawah KKM.

Pada tahun pelajaran 2011/2012, siswa yang memiliki nilai di atas KKM

pada semester II berjumlah 23 orang (62,16%). Pada tahun pelajaran 2012/2013,

siswa yang memiliki nilai di atas KKM pada semester II berjumlah 25 orang

(67,57%). Pada tahun pelajaran 2013/2014, siswa yang memiliki nilai di atas

KKM pada semester I berjumlah 21 orang (56,76%). Berdasarkan hasil perolehan

nilai mata pelajaran Sains tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

(17)

Selama ini, guru selaku pendidik/pengajar dalam menyampaikan materi

pelajaran masih bersifat monoton atau dilakukan dengan metode ceramah dan

pemberian tugas. Sehingga banyak dari siswa dalam mengikuti mata pelajaran

sains cenderung merasa cepat bosan atau jenuh. Oleh karena itu, tenaga

pendidik/guru perlu menyajikan pembelajaran sains dengan lebih menarik, kreatif

dan bermakna. Para siswa perlu diajak untuk memperhatikan dan mempelajari

keadaan alam yang ada di sekitarnya. Dengan demikian akan menambah

ketertarikan, daya kritis dan kreativitas siswa dalam mempelajari Sains.

Practice rehearsal pairs merupakan salah satu bentuk inovasi dalam

model pembelajaran yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik/guru untuk

menyajikan materi pembelajaran kepada para siswa atau peserta didik agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui model

pembelajaran practice rehearsal pairs, diharapkan ketika proses pembelajaran

berlangsung dapat memberikan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan

bagi siswa, sehingga mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar serta

tujuan dari pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat terealisasi

dengan baik.

Pada dasarnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang

diinginkan, maka setiap tenaga pendidik/guru harus benar-benar memperhatikan

metode pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan dapat menghasilkan kegiatan

belajar dan mengajar yang efektif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar

(18)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk mengangkat

permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul: “Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Practice

Rehearsal Pairs Pada Mata Pelajaran Sains Kelas VA SD. Negeri 104202

Bandar Setia.”

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu gambaran atas objek yang akan

diteliti berdasarkan pengamatan penulis. Identifikasi masalah merupakan sesuatu

yang sangat diperlukan dalam membuat suatu penelitian.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

yang menjadi identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah:

1. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sains masih rendah di bawah nilai

KKM.

2. Siswa masih kurang termotivasi untuk belajar dan mengikuti pelajaran Sains.

3. Guru selaku pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran masih bersifat

monoton atau hanya dilakukan dengan metode ceramah dan pemberian tugas.

4. Siswa cenderung merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran pada

mata pelajaran Sains.

1.3. Batasan Masalah

Dalam membahas judul di atas tentunya penulis dihadapkan pada beberapa

kendala seperti waktu, biaya dan keahlian dalam menyusun suatu karya ilmiah.

(19)

“Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran practice rehearsal pairs pada mata pelajaran Sains materi

pokok pesawat sederhana di kelas VA SD. Negeri 104202 Bandar Setia T.P.

2013-2014.”

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari

jawabannya melalui pengumpulan data. Adapun rumusan masalah pada penelitian

ini yang sudah disusun secara sistematis yaitu: “Apakah dengan menggunakan

model pembelajaran practice rehearsal pairs pada mata pelajaran Sains

materi pokok pesawat sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VASD. Negeri 104202 Bandar Setia T.P. 2013-2014?”

1.5. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan terarah apabila dirumuskan tujuan dari penelitian

tersebut, karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai arah penelitian

yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan tujuan yaitu:

“Untuk memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa kelas VA SD.

Negeri 104202 Bandar Setia T.P. 2013-2014 pada mata pelajaran Sains

materi pokok pesawat sederhana dengan menggunakan model pembelajaran

(20)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis maupun secara

praktis.Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat teori-teori yang

telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Secara praktis hasil penelitian ini

diharapkan bermanfaat:

1. Bagi Sekolah

Melalui hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk mengambil kebijaksanaan mengenai strategi peningkatan hasil belajar

siswa di sekolah.

2. Bagi Guru

Melalui hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai acuan untuk

menggunakan model pembelajaran practice rehearsal pairsdalam

menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dengan demikian para siswa

akan merasa termotivasi dan pada akhirnya hasil belajar yang diperolehnya

sesuai dengan target yang diinginkan pemerintah.

3. Bagi Siswa

Melalui hasil penelitian ini, dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

Sains khususnya pada materi pokok pesawat sederhana.

4. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Peneliti Lain)

Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Sains

dengan menggunakan model pembelajaran practice-rehearsal pairs (latihan

praktek berpasangan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran practice-rehearsal pairs (latihan

praktek berpasangan) berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif

dalam mengikuti pembelajaran, karena pengalaman dan diskusi yang dilakukan

siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa, membuat guru untuk

lebih menguasai materi dan mampu mengembangkannya serta guru sebagai

fasilitator harus meguasai materi dan mampu mengembangkannya serta guru

sebagai motivator yang mampu memotivasi siswa untuk melakukan penemuan

melalui percobaan dan menyediakan kesempatan, pengalaman yang mendukung

proses belajar mengajar.

Terlihat pre test hasil belajar yang diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar

43,78 dengan tingkat ketuntasan 18,92%. Kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran belum optimal dan kegiatan siswa juga belum maksimal. Siswa

belum terkondisi dengan baik, sehingga masih banyak siswa yang membuat ramai

dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar

61,35 dengan tingkat ketuntasan 56,75%. Hal ini terlihat pada proses diperoleh

(22)

Dapat dilihat bahwa pada siklus II kegiatan guru dan siswa sudah

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

practice-rehearsal pairs (latihan praktek berpasangan) secara maksimal sehingga hasil

yang diperoleh juga maksimal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran practice-rehearsal pairs (latihan

praktek berpasangan) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik

sesuai dengan indikator keberhasilan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran

khususnya pembelajaran Sains untuk menggunakan model pembelajaran

practice-rehearsal pairs (latihan praktek berpasangan) sehingga pembelajaran

menjadi optimal dan hasil belajar menjadi meningkat.

2. Kepala sekolah disarankan untuk membuat kebijakan agar semua guru

menggunakan model pembelajaran practice-rehearsal pairs (latihan praktek

berpasangan) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil siswa belajar sehingga

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

3. Bagi peneliti yang lain, disarankan agar menggunakan model pembelajaran

Practice Rehearsal Pairs ( latihan praktek berpasangan) pada mata pelajaran

Sains dan mata pelajaran lainnya sehingga pembelajaran menjadi optimal dan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Daradjat, Zakiah. 2001. Metodik Khusus Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Http://zukhrufarisma.wordpress.com/2010/11/02/strategi-pembelajaran.(diakses 10 Februari 2014)

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.

_______. 2012. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Mikrodo, Gordo. 2008. IPA SD Untuk Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Paizaluddin dan Ermalinda. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Refandi. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Timur Putra Mandiri.

Rositawaty dan Aris Muharam. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.

Samatowa, Usman. 2010. Bagaimana Membelajarkan IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

Silberman, Mel. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi Dan

Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Gambar

Tabel 18.  Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Saat Tes Awal (Pre Test),
Tabel 1. Analisis Data Kumulatif Nilai Mata Pelajaran Sains

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan 3M (Melipat, Menggunting, Menempel) dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu tahap pra tindakan, siklus I dan siklus II. Terlaksananya penerapan 3M dalam

Adapun manfaat yang diharapkan adalah diperoleh informasi mengenai tingkat infeksi BCMV pada benih petani dan komersial yang digunakan/ditanam untuk menjadi dasar

Miller, The eccentric digraph of a digraph, Proceeding of AWOCA’01, Lembang-Bandung, Indonesia, 2001, pp. Oellermann, Applied and Algorithmic Graph Theory, International Series

Keadaan ini identik dengan hasil penelitian di perairan Teluk Kapontori, Pulau Buton yang dilakukan oleh Hamzah dan Nababan (2009) bahwa persentasi kelangsungan hidup

Sebagai tempat wisata Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta tidak hanya menampilkan koleksi hewan, terdapat juga berbagai fasilitas dan wahana yang dapat dinikmati

- Terwujudnya Water Sport Center yang memiliki tatana ruang dalam dan tampilan bangunandengan karakter fleksibel, luwes, aktif dan atraktif ke dalam bentuk. dan ruang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun selasih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus sensitif dengan zona hambat pada konsentrasi

Paru-paru juga mengalami pembendungan atau kongesti, yang diakibatkan oleh adanya gagal jantung karena menurunnya laju filtrasi glomerulus akibat kerusakan ginjal.. Menurut