• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SE-KOTA MADYA MEDAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN BIMBINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SE-KOTA MADYA MEDAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN BIMBINGAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI

KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI

SMA NEGERI SE-KOTA MADYA MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

SYAHRI ROMADONA SIREGAR NIM. 109451019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, serta kesehatan juga petunjuk yang sangat luar biasa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Walaupun dalam setiap

perjalanan kehidupan selalu ada hambatan dan cobaan yang silih berganti namun

alhamdulillah dengan atas izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan

Dan Konseling Di SMA Negeri Se-Kota Medan T.A 2013-2014.”

Skripsi ini ditulis untuk memenuhui salah satu persyaratan memperoleh

gelar sarjana (S-1) pendidikan pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari banyak

pihak yang terkait dalam membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun M.S selaku Dekan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S

selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku

Pembantu Dekan II, dan Bapak Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu

Dekan III di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) dan Ibu

(6)

iii

4. Bapak Drs. Edidon hutasuhut, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Dimana beliau banyak sekali memberikan motivasi, pengarahan, saran,

dan koreksi yang sangat membantu dalam penyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nur’Aini, M.S, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

membimbing saya dengan baik selama masa perkuliahan.

6. Bapak Dr. M.Rajab Lubis, M.Pd,selaku Dosen Penyelaras yang telah

membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini yang sangat bermanfaat

bagi peneliti.

7. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, selaku dosen penyelaras yang memberikan

masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Zulhaini S, selaku dosen penyelaras yang juga banyak

memberi-kan masumemberi-kan demi perbaimemberi-kan skripsi ini

9. Bapak dan Ibu Dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan

dan Konseling (PPB/BK) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

10.Terima kasih kepada bapak / ibu T.U FIP yang selama ini membantu

proses berjalannya siding .

11.Teristimewa penulis sampaikan kepada Ibunda tercinta, Hj. Nurliani

Nasution, S.Pd atas segala kasih sayang, doa, dan pengorbanannya selama

ini sehingga peneliti bisa selalu termotivasi dalam menjalani hidup untuk

lebih baik lagi dan terlebih dalam pengerjaan skripsi ini. Kepada

Ayahanda H. Hasan Basri Siregar, S.Pd terimakasih atas pengorbanan, doa

(7)

iv

S.Sos,dan adik-adikku Zainal Rizki dan Maria Ulfa terimakasih atas doa,

canda dan tawa dalam mengisi hari-hari peneliti.

12.Buat teman-teman terdekatku selama berada di kelas BK Setambuk 2009 :

Daniel ardyan,S.Pd, Romy putra bawamenewi,S.Pd, Febrianta bangun,

Mohd izwan ,S.Pd, Imanuel menangna, Dianson Sinaga,S.Pd, Frendo

Sitepu,S.Pd, M. Sidik Ginting,S.Pd, Boris Becker Manurung,S.Pd,

Fahruzi Munte,S.Pd, Hananda Fitra P,S.Pd, Agnes indah sari,S.Pd, Tiara

Azwani, S.Pd, dan Mutiara Agustania Siregar,S.Pd, Doddy H, Fidelis ,

Esau,S.Pd, Repa septi lestari S.Pd ,Terimakasih atas setiap kenangan yang

tak terlupakan, canda dan tawa yang pernah kita lewati. Terimakasih atas

segala support dan pertolongan tulus yang kalian berikan selama kita

bersama. Terimakasih untuk setiap kebaikan hati dan pertolonganya

selama ini. Peneliti sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti kalian.

Tak ada kata yang lebih pantas untuk menggambarkan kebahagiaan ini

selain kata terimakasih dan aku menyayangi kalian.

13.Buat teman-teman yang menemani saya dan member motivasidan

sarannya terimakasih kepada: Briptu,Putra A.W, Bripka, toyok Bripka

ardy, Bripka Lubis , Bg Eko, Bg Candra mohon maaf kalau belum

tersebutkan.

14.Untuk semua teman-teman dari kelas BK setambuk 2009 seluruhnya,

semoga kelak kita bisa berjumpa lagi dengan cerita baru kita yang lebih

(8)

v

15.Untuk teman-teman PPLT 2012 Di SMKN 1 TALAWI Kab. Batu Bara

yang takkan terlupakan, semoga kelak kita bisa berkumpul kembali untuk

kembali berbagi pengalaman baru kita.

16.Untuk teman-teman yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang

telah sangat membantu penulis selama masa pengerjaan skripsi ini, penulis

ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari

pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua terutama dalam bidang Bimbingan dan konseling

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(9)

ABSTRAK

SYAHRI ROMADONA SIREGAR NIM : 109451019, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan Dan Konseling Se-Kota

Madya Medan Jurusan Psikologi Pendidikan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan 2014

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru bimbingan dan konseling SMA se-kota madya Medan. Populasi adalah seluruh guru bimbingan dan konseling SMA se-kota Medan dengan jumlah 103. Sampel penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling dari 6 sekolah dengan jumlah 24. Metode penelitian ini adalah deskripstif persentase. Dari pengelolahan data diperoleh hasil mean variabel X 42,1, mean dari variabel Y 65. Dari Uji homogenitas dan normalitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen dan normal. Setelah itu melihat korelasi kedua variabel adanya korelasi sebesar 1,19. Dengan taraf signifikan 0,05 (0,404), yaitu r hitung > r tabel ( 1,19>0,404). Setelah uji hipotesis dengan uji t, didapatlah t hitung sebesar 8,69. Selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel 1,71 dengan df=n1+n2-2, dari df 24 pada taraf signifikan 5 % = 1,71. Karena t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel yaitu

8,69 > 1,71, maka hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan kesimpulan bahwa adanya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru bimbingan dan konseling sekota medan diterima.

(10)

ii

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Indentifikasi Masalah ... 7

2.2. Pengertian Budaya Organisasi ... 9

2.2.1. Pengertian Budaya ... 9

2.2.7. Struktur Organisasi Sekolah ... 16

2.3. Motivasi Kerja ... 23

2.3.1. Pengertian Motivasi ... 23

(11)

iii

2.3.3. Fungsi Motivasi ... 27

2.4. Pengertian Kinerja... 28

2.5. Kerangka Konseptual ... 29

2.6. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Jenis Penelitian ... 31

3.2. Populasi dan Sampel ... 31

3.2.1. Populasi ... 31

3.2.2. Sampel ... 33

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 34

3.3.1. Variabel Penelitian ... 34

3.3.2. Defenisi Oprasional ... 34

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.4.1. Kriteria Penilaian Angket ... 35

3.4.2. Penentuan Skorsing Pada Kriteria Objektif Pada Angket ... 36

3.5. Validitas Tes ... 38

3.6. Reliabilitas Tes ... 39

3.7. Tekhnik Analisis Data ... 40

3.8. Uji Hipotesisi ... 40

3.8.1. Uji Normalitas ... 41

3.8.2. Uji Homogenitas ... 41

3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43

4.1. Hasil Penelitian ... 43

4.2. Analisis Data Penelitian ... 43

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

4.2.1.1. Uji Validitas Angket Variabel X Budaya Organisasi ... 43

4.2.1.2. Uji Reliabilitas Angket Variabel X Budaya Organisasi ... 45

4.2.1.3. Menentukan Rata-rata (Mean), Standar Deviasi dan Variansi ... 45

(12)

iv

4.2.1.5. Uji Validitas Angket Variabel Y Motivasi Kerja ... 51

4.2.1.6. Uji Reliabilitas Angket Variabel X Motivasi Kerja ... 53

4.2.1.7. Menentukan Rata-rata (Mean), Standar Deviasi dan Variansi ... 53

4.2.1.8. Analisis Deskripsi Persentase Jawaban Angket Variabel Y ... 55

4.3. Pengujian Hipotesis ... 59

4.3.1. Uji Homogenitas ... 59

4.3.2. Uji Normalitas ... 60

4.4. Pengujian Hipotesisi... 60

4.4.1. Uji Korelasi ... 60

4.4.2. Uji t ... 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 64

(13)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1. Jenis Nilai dan Perilaku Dasarnya menurut Spranger ... 17

2. Tabel 3.1. Populasi Guru BK Se-Kota Madya Medan ... 32

3. Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... 33

4. Tabel 3.3. Skala Angket ... 35

5. Tabel 3.4. Kriteria Penilaian ... 36

6. Tabel 3.5. Kisi-kisi Intrument... 37

7. Tabel 4.1. Hasil Validasi variabel X Budaya Organisasi ... 43

8. Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Mean, Standar Deviasi dan Variansi ... 45

9. Tabel 4.3. Kriteria Penilaian ... 46

10. Tabel 4.4. Tabulasi Data Persentase Jawaban Angket Variabel X ... 47

11. Tabel 4.5. Hasil Validasi variabel Y Motivasi Kerja ... 51

12. Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Mean, Standar Deviasi dan Variansi ... 53

13. Tabel 4.7. Kriteria Penilaian ... 54

14. Tabel 4.8. Tabulasi Data Persentase Jawaban Angket Variabel Y ... 55

15. Tabel 4.9. Koefisien Korelasi ... 60

(14)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1. Angket Penelitian ... 67

2. Lampiran 2. Hasil Uji Validasi Angket Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru BK ... 68

3. Lampiran 3. Hasil Validasi Variabel X Budaya Organisasi ... 70

4. Lampiran 4. Perhitungan Validasi Angket Variabel X... 72

5. Lampiran 5. Perhitungan Relibilitas ... 74

6. Lampiran 6. Hasil Validasi Variabel Y Motivasi Kerja ... 76

7. Lampiran 7. Perhitungan Validasi Angket Variabel Y... 78

8. Lampiran 8. Perhitungan Relibilitas ... 80

9. Lampiran 9. Perhitungan, Mean, Standart Deviasi Variabel X ... 82

10. Lampiran 10. Perhitungan, Mean, Standart Deviasi Variabel Y ... 84

11. Lampiran 11. Uji Homogenitas ... 85

12. Lampiran 12. Uji Normalitas ... 88

13. Lampiran 13. Perhitungan Korelasi Variabel X Terhadap Variabel Y ... 90

14. Lampiran 14. Uji Hipotesis ... 93

15. Lampiran 15. R tabel ... 95

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kondisi pendidikan di Indonesia kenyataannya sulit mengalami kemajuan

yang berarti, bahkan dalam skala global masih jauh dibawah negara-negara

tetangga. Kondisi terebut terlihat dari kian maraknya pelanggaran yang dilakukan

oleh anak disekolah, dipandang sebagai cermin rendahnya karakter positif pada

anak dan sistem pendidikan yang kurang baik. Pemicu masalah rendahnya

karakter positif pada anak adalah iklim disekolah meliputi budaya organisasi

disekolah, pengelolahan sekolah dan kinerja guru disekolah. Sekolah merupakan

sebuah organisasi yang tidak bisa lepas dari budaya yang diciptakannya. Menurut

Sutrisno (2010 : 3) Budaya Organisasi adalah perangkat sistem nilai-nilai

(values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions) atau

norma-norma yang telah berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu

organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah

organisasinya. Sekolah yang berprestasi merupakan dambaan setiap komponen

masyarakat, dan menaruh perhatian besar terhadap kuantitas dan kualitas output

sekolah yang dihasilkan.

Dalam kondisi seperti ini jelas sulit diharapkan untuk mewujudkan

sekolah berprestasi, banyak masalah yang diidentifikasi oleh Mukhtar dalam

Sutrisno (2010 : 10 ) yang harus dihadapi oleh organisasi sekolah. Pertama adalah

(16)

dan moral dalam mendidik, akan menghadapi kendala dalam melaksanakan

tugasnya disebabkan karena kurangnya perhatian sekolah terhadap kesejahteraan

guru. Kedua kurangnya fasilitas pengajaran yang mendukung guru melakukan

inovasi pada aktivitas pembelajarannya. Ketiga, kurangnya kejelasan tugas-tugas

yang diemban, atau mungkin terlalu banyaknya tugas yang diberikan kepadanya,

sementara tenaga yang tersedia sangatlah terbatas. Keempat, adalah kurang

tersedianya sarana fasilitas pendukung seperti tenaga administrasi, laboratorium

dan perpustakaan.

Pada prinsipnya kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan

baik dan mencapai hasil yang maksimal sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,

baik faktor yang berasal dari diri guru itu sendiri (internal) maupun faktor dari

luar diri guru (eksternal). Kedua faktor ini sangat mempengaruhi kinerja guru.

Guru akan memiliki kinerja yang baik untuk melakukan tugas-tugasnya

tergantung dari motivasi kerja. Artinya guru yang mempunyai orientasi perilaku

positif adalah warga sekolah yang merasa puas, sedangkan guru yang mempunyai

perilaku negatif adalah warga sekolah tidak merasa puas.

Perubahan budaya kerja sangat pula menentukan kinerja guru. Menurut

Setiadi (2006: 23) “budaya kerja adalah perilaku kerja individu yang meliputi

nilai-nilai berupa: kerja keras, ulet, disiplin, produktif dan tanggung jawab,

kreatif, dinamis, konsekuen, konsekuen dan responsive”. Perubahan budaya kerja

sangat menentukan peningkatan suatu kinerja guru untuk mengubah suatu

lingkungan belajar supaya menjadi lebih hidup, dinamis, nyata, dan pembelajaran

(17)

professional. Perubahan budaya sebagai komponen penting untuk menyediakan

suatu kondisi agar kinerja guru tumbuh dengan baik.

Guru memegang peranan penting menjadi motor atau penggerak untuk

menampakkan kinerja yang tinggi sehingga dapat melahirkan suatu kreativitas

dan peningkatan pembangunan demi menjawab kebutuhan orang tua, masyarakat,

lapangan kerja dan industry pemerintah, terlebih lagi menjawab tuntutan tanggung

jawab untuk bangsa dan Negara. Budaya kerja yang terjaga dan tercipta dengan

baik akan menghasilkan hasil kinerja yang maksimal.

Dapatlah dikatakan bahwa budaya kerja yang kuat akan berdampak pada

kinerja dan merupakan inspirasi pada pengembangan sumber daya manusia

terhadap lahirnya kretivitas. Budaya kerja adalah komponen yang sangat penting

dalam meningkatkan kinerja guru dan proses terjadinya budaya kerja yang baik

sangatlah panjang, hal ini erat kaitannya dengan pribadi masing-masing guru.

Selain budaya kerja guru, motivasi kerja juga memiliki peran yang sangat penting

untuk meningkatkan kinerja guru, sebagai upaya pencapaian mutu lulusan.

Peranan motivasi adalah sebagai proses yang membangkitkan dan

memnopang perilaku terarah pada tujuan tertentu yang disebabkan oleh

factor-faktor luar atau karakteristik pribadi dari individu yang bersangkutan. Pada

dasarnya setiap organisasi termasuk lingkungan pendidikan akan selalu berupaya

agar semua elemen yang terlibat di dalamnya seperti kepalah sekolah dan guru

dapat meberikan kinerja dan prestasi kerja yang optimal dalam rangka

mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Motivasi menjadi sesuatu yang sangat penting karena motivasi merupakan

(18)

berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan. Hasibun (dalam Kambey,

2010:79) menjelaskan bahwa motivasi mempunyai daya penggerakan yang

menciptakan kegairahan kerja agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan

terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan. Sesorang

yang memiliki motivasi kerja kuat senantiasa berkemauan yang tinggi untuk

mencapai sesuatu yang lebih tinggi pula. Seandainya ia mengalami kegagalan

maka ia akan terus berusaha lebih giat untuk memperoleh sukses di masa

mendatang. Sebaliknya seorang yang mempunyai motivasi kerja rendah apabila

mengalami kegagalan akan berakibat kemampuannya cenderung menurun,

sehingga kegagalan yang satu akan diikuti kegagalan-kegagalan berikutnya.

Seseorang yang memiliki motivasi kerja tinggi selalu melihat hubungan

antara usaha dengan kinerja yang diperoleh. Dia menganggap kerja keras itu

membawa kepada keberhasilan, dan usaha-usaha tanpa kerja keras akan

membawa kepada kegagalan. Wursanto (dalam Kambey, 2010:134) mentakan

bahwa setiap manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu pada dasarnya

didorong oleh suatu motivasi tertentu. Motivasi merupakan keinginan, hasrat dan

tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri manusia yang menyebabkan

mealkukan sesuatu dan berbuat sesuatu dan mengaitkan dengan factor psikologis

yaitu instrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsic meliputi: sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman,

pengetahuan dan cita-cita, sedangkan factor ekstrinsik yaitu factor dari luar yang

muncul karena ada rangsangan. Dalam konsep organisasi sebagaimana yang

dinyatakan oleh Siagian (2004:18) kualitas sumber daya manusia pada dasarnya

(19)

yang dimiliki belum tentu menjamin kinerja guru atau pegawai yang ada.

Dikatakan demikian sebab sebaik apapun kualitas dan kemampuan yang dimiliki

jika tidak ditunjang dengan adanya motivasi terutama yang bersumber dari dalam

diri maka sangat sulit bagi guru untuk dapat meningkatkan prestasi kerja karena

motivasi kerja merupakan kerangka dasar yang membangun prestasi kerja

seseorang.

Hal ini dapat dipahami karena dalam realita yang ada, seseorang dalam

dalam melaksanakan sesuatu pasti dibangun atas dasar adanya keinginan untuk

bertindak demi mencapai atau memenuhi suatu kebutuhan. Motivasi kerja dapat

dijadikan kekuatan untuk mendorong seorang guru agar melakukan pekerjaannya

dengan penuh semangat dan profesional. Seorang guru akan memiliki motivasi

kerja yang tinggi, apabila kebutuhannya terpenuhi baik kebutuhan lahir maupun

kebutuhan bathin. Dengan motivasi kerja guru yang tinggi, diharapkan para guru

terdorong untuk bekerja semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya.

Kenyataannya, para guru di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Madya Medan

khususnya guru BK tidak selalu bekerja dengan motivasi yang tinggi. Agar guru

memiliki motivasi yang kuat, mereka harus bekerja dalam lingkungan sekolah atau

budaya organisasi yang kondusif.

Budaya orgaisasi merupakan unsur dinamis yang ada pada tempat dimana ia

bekerja. Budaya organisasi bagi guru merupakan segala sesuatu yang ada didalam

organisasi sekolah, baik fisik maupun sosial. Budaya organisasi juga merupakan

kebisaaan, tradisi, dan tata cara umum dalam melakukan sesuatu dan sebagian

besar berasal dari pendiri organisasi (Falikhatun, 2003. didalam Danang dan

(20)

(motivasi) kepada setiap individu yang ada, dan dalam struktur organisasi tersebut

harus dapat bekerja dengan nyaman dan maksimal. Sebaliknya budaya organisasi

yang kurang mendukung akan mempengaruhi motivasi kerja. Berkaitan dengan

terwujudnya sekolah berprestasi, hal itu tidak terlepas dari kinerja guru yang

berada di organisasi sekolah tersebut. Kinerja guru pada dasarnya terfokus pada

perilaku guru di dalam pekerjaannya. Sedangkan perihal efektivitas kerja guru

dapat dilihat sejauh mana kinerja tersebut dapat memberikan pengaruh kepada

anak didik.

Secara spesifik tujuan kinerja juga mengharuskan para guru membuat

keputusan khusus dimana tujuan pembelajaran dinyatakan dengan jelas dalam

bnetuk tingkah laku yang kemudian ditransfer kepada peserta didik. Pada konteks

guru sebagai anggota organisasi sekolah akan lebih mudah mencapai efektivitas

kerja yang tinggi jika ia mempunyai perilaku dan komitmen. Menyadari bahwa

dirinya tidak hanya sebagai anggota dari organisasi sekolah tetapi juga paham

terhadap tujuan organsiasi sekolah tersebut. Dengan demikian seorang guru akan

dapat memahami sasaran dan kebijaksanaan organisasi yang pada akhirnya dapat

berbuat dan bekerja sepenuhnya untuk keberhasilan organisasi sekolah. Apabila

seorang individu dapat memahami sasaran dan kebijaksanaan organisasi, dengan

kata lain pengembangan budaya organisasi diharapkan dapat menimbulkan

komitmen guru untuk tujuan dimaksud.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa

sekolah menengah keatas di kota Medan. Kebanyakan para guru BK belum

menjalankan tugasnya dengan baik dan kurang profesionalitasnya kinerja guru

(21)

penelitian yang berjudul: “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apa Motivasi Guru BK Di Sekolah ?

2. Bagaimana Iklim Budaya Organisasi Di sekolah?

3. Bagaimana Profesionalitas Guru BK Di sekolah ?

4. Bagaimana Peranan guru bidang study disekolah?

5. Apa Tekanan Terhadap Guru BK Di Sekolah?

1.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah, serta untuk

menghindari pengembangan masalah, maka penulis membuat batasan masalah

yaitu: “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan

Konseling di SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun yang jadi masalah dalam penelitian ini, sesuai dengan pembatasan

(22)

Bagaimana Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru

Bimbingan Konseling di SMA Negeri Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri

Se-Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.6. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang diharapkan dari penelitian ini. Kedua manfaat

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis.

a. Manfaat bagi penulis, penelitan ini akan menjadi bentuk pengabdian,

penerapan dari ilmu yang telah didapat, serta memberi pengalaman baru.

b. Sebagai bahan masukkan untuk guru BK dan sekolah untuk meningkatkan

kompetensi guru.

c. Sebagai nilai tambah dan informasi bagi penulis guna meningkatkan

pengetahuan bidang pendidikan.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai referensi dan masukkan bagi civitas akademik dan para pendidik

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Dari pengelolahan data diperoleh hasil mean variabel X = 42,1, mean dari variabel Y = 65

2. Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,8 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk pembilang = 24-1=23. Dk penyebut = 24-1 = 23. Dan

α = 0.05 dan F tabel = 0,752. Tampak bahwa Fhitung > Ftabel (1,8 > 0,752).

Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen..

3. Dengan membandingkan nilai z hitung (-0,529) dengan nilai z tabel distribusi normal dengan N= (n-1) = (24-1 = 23) dan taraf sig 0.05 didapat nilai z tabel

distibusi normal = 0,214. Sehingga z hitung < z tabel (-0,529< 0,214).

Dengan kata lain data berdistribusi normal.

4. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi variabel X dengan variabel Y diketahui r hitung= 1,19 dengan N = 24 pada taraf signifikan α = 5% maka

diketahui r tabel= 0,404 dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa r hitung lebih

besar dari r tabel (1,19 > 0,404). Berdasarkan pedoman tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa adanya korelasi kedua variabel tersebut.

5. Harga pada N-1 = 24-1 pada taraf nyata sig = 0,05 diperoleh sebesar 8,69. Maka > ( 8,69 > 1,71). Maka hipotesis yang menyatakan

“adanya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru bimbingan

(24)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka

diperoleh kesimpulan bahwa “ada pengaruh positif yang signifikan budaya

organisasi terhadap motivasi kerja guru bimbingan dan konseling SMA se-kota

madya Medan.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak

diantaranya:

1. Bagi pemerintah khususnya dinas pendidikan, hendaknya melakukan

evaluasi dan berbagai pelatihan bagi guru BK terhadap proses kinerjanya

agar dapat lebih meningkatkan kualitas konselor dalam kegiatan

bimbingan dan konseling dengan membuat organisasi.

2. Bagi kepala sekolah, hendaknya lebih memperhatikan lagi peran guru BK

yang merupakan pilar penting dalam operasional sekolah dalam

menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi dengan membuat

organisasi baik.

3. Bagi para guru BK mari meningkatkan kualitas kerja profesional lagi agar

menciptakan pandangan yang lebih baik lagi terhadap profesi guru BK

dengan membentuk organisasi khusus BK.

4. Bagi para mahasiswa calon guru, mampu menyiapkan diri dengan terus

meningkatkan kompetensi diri sebelum terjun kelapangan, agar kelakn

tidak gamang jika menjadi guru BK kelak.

5. Diharapkan adanya penelitian lanjutan tentang kinerja guru BK disekolah

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Burhanuddin & Danang. 2011. Prilaku Organisasi. Yogyakarta: PT. Buku Seru

Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

Setiadi. 2007. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Uzer, Usman. 1989. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Kencana

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. Rambu-rambu

Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung : ABKIN.

Barnawi & Arifin, Mohammad. 2012. Kinerja Guru Profesional Instrumen Pembinaan, Peningkatan & Penilaian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Kemendiknas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK

Guru). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Dan Analisis Data

Sekunder. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugono, D & Tim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional.

Fakultas Ilmu Pendidikan, 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FIP Universitas Negeri Medan.

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Gibson. Dkk. 1989. Organisasi Dan Manajemen Perilaku, Struktur. (http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/, diakses 13 Desember 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus ini, para pemikir Nasionalis arab yang mengembangkan paham Nasionalisme baik itu yang bersifat local (Watoniyah) seperti Izzad Darwaza atau Pan

Tuhan ingin kita melihat dan merasakan (mencecap) apa yang menjadi bebanku, apa yang menjadi beban mereka, menyadari kebaikan Tuhan dalam hidupku selama ini, menyadari

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mensintesa HAp dari kerabang telur ayam kampung dan kerabang telur ayam broiler, dan

Perhitungan tingkat signifikan hubungan antara Kualitas Pelayanan salon dan Loyalitas Pelanggan dengan menggunakan uji t,dimana hasil yang diperoleh adalah

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Riau pada 10 tahun tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor migrasi dari pulau jawa yang sangat tinggi

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran KAP, opini audit, pergantian manajemen, pergantian komite audit, kesulitan keuangan, dan perubahan persentase

PENGARUH LATIHAN RELAKSASI AUTOGENIC DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VIDEO TERHADAP KESIAPAN MENTAL ATLET DALAM PERTANDINGAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia

Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap beberapa faktor yang mendukung terhadap keberhasilan sebuah tim futsal. Penulis beranggapan bahwa