• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Course Review Horay Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Matesih Tahun Pembelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Course Review Horay Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Matesih Tahun Pembelajaran 2012/2013."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ATIK SRI SULASTIYAH

A54A 100042

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA

SISWA KELAS III SD NEGERI 03 MATESIH

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Atik Sri Sulastiyah

A54A 100042

ABSTRAK

Atik Sri Sulastiyah , Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 151 halaman.

Salah satu metode yang dipandang cukup efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah metode Course Review Horay.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode Course Review Horay pada siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih tahun pelajaran 2012/2013.Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Subyek dalam Penelitian ini adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan soal tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis interaktif.Hasil penelitian ini, data awal tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA hanya sekitar 59,45 %. Setelah siklus I pertemuan 1dilaksanakan, terjadi peningkatan tingkat keaktifan siswa menjadi 60,26%. Pada pertemuan 2 siklus I terjadi peningkatan kembali tingkat keaktifan siswa menjadi 61,62%. Tingkat keaktifan siswa terus-menerus bertambah pada pertemuan 1 dan 2 siklus II, dengan persentase masing-masing sebesar 84,87% dan 85,82%.Dengan demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode Course Review Horay dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan

seluruh potensi yang ada pada diri manusia baik aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang

berkualitas diperlukan strategi pembelajaran yang diharapkan mampu

memperbaiki system pendidikan yang telah berlangsung selama ini.

Metode pembelajaran merupakan cara mengajar yang tepat dilakukan oleh

guru dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran diantaranya menciptakan

suasana aktif di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Terciptanya kondisi yang aktif ini akan berdampak baik bagi siswa, sehingga

siswa akan mudah menyerap materi yang diberikan oleh guru. Namun pada

kenyataannya guru sampai sekarang masih cenderung memilih metode ceramah

dan Tanya jawab sebagai metode yang cukupmu dan dapat diterapkan di kelas.

Metode ceramah ini menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dalam proses

pembelajaran di kelas.

Masalah tersebut khususnya terjadi pada proses pembelajaran IPA di kelas

III SD Negeri 03 Matesih di mana dalam kegiatan pembelajaran guru masih

menggunakan metode konvensional (ceramah). Siswa cenderung pasif karena

guru terkesan menguasai kelas, pembelajaran berlangsung satu arah, sehingga

siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan observasi dari 46 siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih, keaktifan

belajar siswa hanya mencapai 59,45%, sehingga dapat disimpulkan bahwa

keaktifan siswa tergolong rendah.

Salah satu metode yang dapat efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran adalah metode Course Review Horay. Course Review Horay

adalah model pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan

soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi

nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban benar harus

(5)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui metode Course Review Horayp ada siswa kelas III SD

Negeri 03 Matesih tahun pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di kelas III SD Negeri 03 Matesih, Desa Moyoretno ,

Kelurahan Matesih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar dalam kurun

waktu penelitian selama 16 minggu, yaitu dimulai dari bulan Maret sampai bulan

Juni 2013. Subyek penelitian yaitu guru dan siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih

Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa

sebanyak 46 siswa, terdiri dari 20 siswa laki- laki dan 26 siswa perempuan.

Sementara obyek penelitian ini yaitu penggunaan metode Course Review

Horay pada pembelajaran IPA kelas III.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus di mana setiap siklus dilakukan dalam 2 kali

pertemuan dan melalui 4 tahapan penelitian dengan langkah- langkah antara lain:

(1) Perencanaan tindakan (planning); (2) Pelaksanaan tindakan (acting) (3)

Pengamatan (observing); dan (4) Refleks i(reflecting).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik observasi,t es , dokumentasi dan wawancara.

a. Observasi, Observasi (pengamatan) dilakukan untuk semua kegiatan di dalam

pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa saat proses

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Course Review Horay.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, kerjasama

siswa dalam kelompok dan kemandirian siswa dalam berdiskusi.

b. Tes ,Teknik tes ini digunakan untuk memperoleh data tingkat penguasaan

siswa tentang hasil belajar IPA siswa pada akhir setiap siklus pembelajaran

dengan metode course review horay.

c. Dokumentasi, Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

(6)

d. Wawancara , Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh

data dan keterangan dari guru dan siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih

mengenai kondisi awal sebelum diterapkan pembelajaran dengan metode

course review horay.

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencatat atau

mendapatkan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini juga memerlukan

beberapa instrumen yaitu lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi

kinerja guru dan Soal test. Kemudian untuk memeriksa validitas data digunakan

teknik Triangulasi data. Menurut Moleong ( 2002:330) “ Yang dimaksud dengan

triangulasi data adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara

memanfaatkan data lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu”.

Dalam penelitian ini teknik triangulasi menggunakan triangulasi

sumber data dan triangulasi tehnik. Triangulasi dilakukan melalui wawancara,

observasi langsung dan observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung dalam

bentuk pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian yang kemudian dari hasil

pengamatan tersebut diambil benang merah yang menghubungkan diantara

keduanya. Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah dengan

membandingkan data dan mengecek derajat kepercayaan suatu data atau informasi

yang diperoleh melalui alat yang tersedia dalam metode kualitatif.

Demi kesinambungan dan kedalaman analisis data, dalam penelitian ini

digunakan teknik analisis interaktif dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Merupakan pengelompokan data- data yang dibutuhkan dalam

mendukung proses penelitian berdasarkan kriteria tertentu untuk mencari

data- data yang diinginkan.

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

(7)

c. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap

sekumpulaninformasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan.

d. Kesimpulan data

Tujuan terakhir dari setiap penelitian adalah mendapatkan

kesimpulan mengenai apa yang telah disampaikan dengan hasil penelitian.

Dengan diperolehnya kesimpulan, maka masalah dalam penelitian yang

disajikan dibahas dan dicarikan jalan keluarnya akan nampak dengan jelas

Sedangkan dalam penentuan tingkat pencapaian penelitian digunakan

indikator- indicator sebagai berikut: a) turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya 75%, b) terlibat dalam pemecahan masalah, 70%, c) Bertanya

kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapinya, 75% , d) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan

untuk pemecahan masalah, 80%, e) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai

dengan petunjuk guru 85%, f) Menilai kemampuan dirinya dan hasil–hasil

yang diperolehnya 75%, g) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah

yang sejenis 80%, h) yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau

persoalan yang dihadapinya 80%, i) peningkatan hasil belajar 75%

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa proses

pembelajaran IPA di kelas III SD Negeri 03 Matesih guru masih menggunakan

metode konvensional (ceramah) sehingga tingkat keaktifan siswa hanya sebesar

59,45%.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini diuraikan sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan (planning)

a. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(8)

c. Membentuk siswa dalam kelompok-kelompok belajar sesuai prosedur

dalam metode pembelajaran.

2. Tindakan (acting)

a. Apersepsi

Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi, dan menyampaikan tujuan

dari pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Kegiataninti

Guru membimbing siswa untuk bergabung dengan kelompoknya

masing-masing. Kemudian guru memberikan materi yang akan didiskusikan siswa

dalam kelompoknya masing- masing.

c. Penutup

Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi, guru memberikan

penguatan materi kepada siswa. Pembelajaran ditutup dengan salam.

3. Observasi (observation)

Semua hasil pengamatan selama proses pembelajaran dikumpulkan

untuk dianalisis, untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang

telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas

dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dari hasil analisis dapat

digunakan untuk merefleksi apakah kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila belum maka

penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) dengan memperbaiki

proses pembelajaran agar dapat meningkatkan pelaksanaan penelitian.

Siklus II

1. Perencanaan (planning)

Langkah- langkah yang dilakukan sama dengan tahap planning siklus I.

2. Tindakan (acting)

Fase tindakan siklus II merupakan pengulangan tindakan pada siklus I.

(9)

Observasi pada siklus II dilakukan untuk mengamati apakah proses

pembelajaran pada siklus II telah mengalami peningkatan dibandingkan

siklus sebelumnya. Semua hasil pengamatan selama proses pembelajaran

dikumpulkan untuk dianalisis, untuk mengetahui jalannya pelaksanaan

pembelajaran.

4. Refleksi (reflecting)

Digunakan untuk menganalisis hasil pelaksanaan siklus II apakah

sudah dapat memenuhi indikator penelitian yang ditetapkan. Hasil analisis

dapat digunakan untuk merefleksi apakah kegiatan pembelajaran.

Hasil tindakan dari siklus I sampai siklus II dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 1 Perbandingan Persentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

N

Indikator

Perte-muan

pemecahan masalah

60,8% 60,8% 63% 84,7% 84,7% 70%

3. Bertanya kepada siswa lain atau guru

63,0% 63% 63% 84,7% 86,9% 75%

4. Berusaha mencari

berbagai informasi

58,6% 58,6% 60,8% 80,4% 80,4% 80%

5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

63,0% 58,6% 65,2% 89,1% 80,4% 80%

6. Menilai kemampuan

dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

56,5% 63% 58,6% 86,9% 97,8% 75%

7. Melatih diri dalam

memecahkan soal atau masalah yang sejenis

56,5% 58,6% 58,6% 82,6% 86,9% 80%

8. Kesempatan

(10)

Tabel2. Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III

No Nama NilaiPrasiklus

(11)

44 Zahra 72 70 70 90 80

45 Hendra 62 60 60 70 80

46 Zaka 70 70 70 70 70

Jumlah 3346 3360 3420 3580 3710 Rata-

rata

72,7 73,4 74,3 77,82 80,65

Berdasarkan observasi dari 46 siswa kelas III SD Negeri 03 Matesih,

keaktifan belajar siswa hanya mencapai 60%, sehingga dapat disimpulkan bahwa

keaktifan siswa tergolong rendah.

Salah satu metode yang dapat efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran adalah metode Course Review Horey. Berdasarkan hasil

refleksi terhadap pembelajaran siklus I diperoleh hasil bahwa sebagian besar

siswa masih memperoleh nilai keaktifan yang rendah pada indikator 6, 7, dan 8.

Siswa masih belum mampu menilai kemampuan dirinya dan hasil yang

diperolehnya. Siswa juga belum aktif dalam memecahkan masalah atau persolana

yang berkaitan dengan materi. Rata-rata total keaktifan belajar siswa pada siklus I

baru mencapai 60,9% dan hasil ini masih belum memenuhi indikator pencapaian

yang telahdirumuskan sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA masih

harus ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi terhadap

pembelajaran menggunakan metode course review horey pada siklus I maka

diputuskan bahwa penelitian kemudian dilanjutkan ke siklus II karena keaktifan

belajar siswa masih belum memenuhi indikator penelitian.

Penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah

aktif dalam pembelajaran IPA menggunakan metode corse review horay. Hasil

tersebut dibuktikan dengan persentase keaktifan siswa untuk masing-masing

indikator telah memenuhi kriteria pencapaian atau Indikator pencapaian Rata-rata

total keaktifan siswa meningkat dengan hasil 85,34% sehingga meningkat dari

siklus sebelumnya. Rata-rata total keaktifan belajar siswa pada siklus II telah

memenuhi indikator penelitian untuk setiap indikator yang ditetapkan, sehingga

penelitian pada siklus II telah dikatakan berhasil.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

(12)

0%

persentase keaktifan siswa pada siklus II memenuhi indikator pencapaian yang

dirumuskan. Berdasarkan keseluruhan proses penelitian pada siklus II yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian pada siklus II telah berjalan

optimal sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Peningkatan keaktifan siswa

melalui metode course review horey dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Grafik Hasil Keaktifan Siswa

Berdasarkan keseluruhan proses penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang dirumuskan bahwa penerapan metodeCourse Review

Horaydapatmeningkatkankeaktifansiswadalampembelajaran IPA padasiswakelas

III SD Negeri 03 MatesihTahunPelajaran 2012/2013 telah dapat dibuktikan

kebenarannya.

SIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan proses penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang dirumuskan yaitu diduga penerapan metode Course Review Horay dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada siswakelas III SD

Negeri 03 Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013 telah dapat dibuktikan

kebenarannya. Peningkatan keaktifan siswa adalah 60,87% pada siklus I dan

meningkat pada siklus II sebesar 85,3%.

59,45 60,26 61,62

(13)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D. 1998. Pendekatan STM dalam Meningkatkan Pembelajaran IPA

(PTK pada Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Keramat 3 Kota

Cirebon). Bandung: Tesis SPs UPI.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta dan Balitbang Puskur.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam#Pendidikan_ilmu_pengetahuan_al am_di_Indonesia

Iskandar, S.M. 2001. Pendidikan Ilmu Alam. Jakarta: Depdikbud

Moloeng, lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana.

Sardiman, A. M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algensindo.

Sulistyorini, S. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Dan Penerapnnya

Dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media.

Sutrisno, Leo dkk. 2007. Pengembangan pembelajaran IPA SD. Jakarta :

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Suyitno, Amin. 2006. Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya

Gambar

Tabel 1 Perbandingan Persentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
Tabel2. Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III
Gambar 1. Grafik Hasil Keaktifan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Penelusuran atau skrining kandungan kimia dan aktivitasnya pada kulit batang sangat diperlukan untuk mengetahui efek sitotoksik fraksi non polar ekstrak etanolik kulit batang

Dapat digunakan untuk membantu dalam penyusunan laporan, perhitungan rugi laba dan penyusunan neraca secara cepat, mendapatkan hasil perhitungan yang akurat dan benar

Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan generator sebagai cadangan jika PLN mengalami gangguan, sedangkan air diperoleh dari

Perbaikan proposal dan penyusunan RIP tersebut adalah persiapan untuk negosiasi pembiayaan (costing negotiation) yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2014. Kegiatan

Gambar 14 Hasil perhitungan packet loss ratio pengiriman paket data Pada Gambar 14 juga dapat dilihat bahwa site Gunung Bayan memiliki nilai packet loss terbesar dibandingkan

Pada penelitian ini penulis merancang sebuah produk multitool dengan menggunakan pendekatan metode kansei engineering.Multitool adalah sebuah produk yang didalamnya

Additional Documents affected: Supporting Documentation: Comments: Status: Assigned To: Disposition:. 2

dampak aktivitas jasmani (sepakbola dan boxing) terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu