• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT 4A DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI DAN SAMPAH ALUMINIUM FOIL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT 4A DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI DAN SAMPAH ALUMINIUM FOIL."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT 4A DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI DAN

SAMPAH ALUMINIUM FOIL

Oleh : Rusli Syahputra NIM. 409510004 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZEOLIT 4A

DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI DAN SAMPAH ALUMINIUM FOIL Rusli Syahputra (NIM 409510004)

ABSTRAK

Penelitian sintesis dan karakterisasi zeolit 4A dari limbah abu sekam padi dan sampah aluminium foil dijelaskan dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi abu sekam padi dan sampah aluminium foil yang paling optimum dalam sintesis zeolit 4A dan mengetahui pengaruh penambahan sampah aluminium foil, NaOH dan variasi suhu terhadap kristalinitas zeolit hasil sintesis. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah sekam padi dan sampah aluminium foil bungkus susu bubuk yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang. Sebelum digunakan abu sekam padi terlebih dahulu diberi perlakuan pemisahan secara magnetik hingga diperoleh abu sekam padi non magnetik, sedangkan sampah aluminium foil setelah dibersihkan, dipotong hingga menjadi potongan potongan kecil. Sintesis zeolit 4A dilakukan dengan metode hidrotermal yaitu mereaksikan sebanyak 5 g abu sekam padi non magnetik dengan variasi penambahan NaOH (14,5; 11,6; 9,7) g dalam akubides dengan variasi penambahan sampah aluminium foil (2,66;2, 2,12; 1,77) g. Reaksi ini dilakukan pada temperatur ruang selama 10 jam dengan perlakuan pengadukan pada kecepatan 600 rpm. Untuk menstabilkan reaksi yang terjadi maka sampel ini didiamkan kembali selama 1 malam pada suhu ruang. Kemudian hasilnya dilakukan untuk pembentukan gel pada suhu 70oC selama 3 jam yang ditambahkan Na2EDTA sebanyak 1 g untuk menghasilkan kristalinitas zeolit yang

lebih baik. Gel yang dihasilkan dikristalisasi untuk mendapatkan zeolit 4A melalui proses refluks dengan suhu (90oC, 100oC, 110oC) selama 8 jam dan menghasilkan zeolit berwarna putih keabuan. Zeolit dengan kristalinitas optimum dihasilkan pada Zeolit 4A (3), Zeolit 4A (6), dan Zeolit 4A (7) dengan komposisi kimia 14,5 g sampah aluminium foil 1,77 pada suhu 110oC dan variasi NaOH 11,6 g dan 1,77 g juga dengan variasi NaOH 9,7 g sampah aluminium

2,66 g . Hasil ini didukung oleh munculnya puncak serapan IR khas zeolit 4A yang menunjukkan bilangan gelombang (500 – 420) cm-1 untuk vibrasi tekuk T – O, (720 – 650) cm

-1 untuk vibrasi ulur simetrik pada daerah vibrasi internal tetrahedral dan vibrasi ulur asimetrik

ditandai dengan bilangan gelombang yang muncul pada (1250 – 950) cm-1 pada daerah vibrasi eksternal tetrahedral. Serta hasil AAS yang menunjukkan komposisi unsur Si dan Al yang dominan dan memiliki rasio Si/Al 1,08, 0,66 dan 0,89.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret – Juni 2013 adalah “Sintesis Dan Karakterisasi Zeolit 4A Dari Limbah Abu Sekam Padi Dan Sampah Aluminium Foil”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr. Iis Siti Jahro,

M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak

Drs. Marudut Sinaga, M.Si., dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si., M.Sc., sebagai

dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian

sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku

dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia,

Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan kepada seluruh Bapak

dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membantu penulis selama melaksanakan studi di

kampus UNIMED. Tak lupa pula terima kasih pada seluruh staff pegawai Laboratorium Kimia

UNIMED , Bang Jhon, Bang Eriadi, Bang Nizam, Bang Helmi, Bang Isa, Bang Daniel, Kak

Tia, Kak Sherry, dan Kak Minda. Serta Staff Laoratorium Penelitian Farmasi USU ( Kak Heni,

Bang Bayu dan Kak Yade) yang telah membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Zainul Ihsan, ST,

Ibunda Siti Suryani Lubis,, Adik (Fitri Khairani), dan saudara-saudara saya yang tiada henti

berdoa dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, semangat dan kasih sayangnya

sejak awal perencanaan penelitian hingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan NK’09 yang telah

mengukir kenangan indah bersama selama studi di UNIMED, khususnya sahabatku

Ardiansyah, Arini Fonica, Eka Indah Sari, Nurjannah, Nurfalah, Jenni Purnama Sari, Sri Astri

Yani, yang telah banyak membantu saya dalam pelaksanaan penelitian, memberi saran,

(4)

v

junior yang telah mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada penulis, serta pada semua pihak

terkait yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu..

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah

penelitian.

Medan, 28 Januari 2014 Penulis,

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaat Penelitian 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Sekam padi 4

2.1.1 Abu Sekam Padi 6

2.2 Silika 8

2.3 Aluminium Foil 9

2.4 Zeolit 10

2.4.1 Sifat Kimia dan Fisika 12

2.4.1.1 Sifat Fisika 12

2.4.1.2 Sifat Kimia 14

2.4.1.3 Selektifitas Zeolit 15

2.4.1.4 Luas Permukaan Zeolit 16

2.4.1.5 Penggolongan Zeolit 18

2.4 Zeolit 4A 20

(6)

vii

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.2. Sampel 22

3.3 Alat dan Bahan 22

3.3.1 Alat 22

3.3.2 Bahan 23

3.4 Rancangan penelitian 23

3.4.1 Preparasi Sekam Padi 23

3.4.1.1 Pengabuan Sekam Padi 23

3.4.1.2 Pemisahan Abu Sekam Padi Secara Magnetik 24

3.4.2 Preparasi Aluminium Foil 24

3.4.3 Sintesis Zeolit 4A 24

3.4.4 Karakterisasi Zeolit Hasil Sintesis 25

3.4.5 Bagan Alir Penelitian 27

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Preparasi Sekam Padi 30

4.1.1. Pengabuan Sekam Padi 30

4.1.2. Pemisahan Abu Sekam secara Maknetik 32

4.2. Preparasi Sampah Aluminium Foil 34

4.3. Sintesis Zeolit 4A dari Abu Sekam Padi Non Magnetik 35

4.3.1. Pengaruh Penambahan NaOH Pada Sintesis Zeolit 4A 35

4.3.2. Pengaruh Penambahan Aluminium Foil Pada Sintesis Zeolit 4A 37

4.3.3. Pengaruh Variasi Suhu Kristalisasi Pada Sintesis Zeolit 4A 38

4.3.4. Reaksi – reaksi pada Sintesis Zeolit 4A 39

4.4. Karakterisasi Zeolit 4A 40

4.4.1. Karakterisasi Dengan Spektroskopi Inframerah 40

4.4.1.1. Hasil Spektra Infra Merah Zeolit 4A Hasil Sintesis

Pada Penambahan NaOH 14,5 g 41

4.4.1.2. Hasil Spektra Infra Merah Zeolit 4A Hasil Sintesis

Pada Penambahan NaOH 11,6 g 43

4.4.1.3. Hasil Spektra Infra Merah Zeolit 4A Hasil Sintesis

(7)

viii

4.4.1.4. Perbandingan Data Spektogram IR Zeolit 4A Hasil

Sintesis dari Abu Sekam Padi dengan Spektogram IR

Standar Zeolit 4A 47

4.5. Karakterisasi Dengan Spektroskopi Serapan Atom (AAS) 50

4.5.1. Analisis Kadar Unsur Si dalam Zeolit 4A Hasil Sintesis 50

4.5.2. Analisis Kadar Unsur Al dalam Zeolit 4A Hasil Sintesis 52

4.5.3. Perbandingan Rasio Si/Al Hasil Analisis Zeolit 4A dengan AAS 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 57

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Penampang Melintang Sekam Utuh yang Belum dibakar 5

Gambar 2.2. Permukaan Sekam Padi yang dibakar pada Suhu 8500C 6

Gambar 2.3. Tetrahedra Alumina Silika (TO4) pada Struktur Zeolit 11

Gambar 2.4. Kerangka Struktur Zeolit 12

Gambar 2.5. Unit Bangun Sekunder Struktur Zeolit 19

Gambar 2.6. Struktur Zeolit 4A 20

Gambar 3.1. Bagan Alir Pengabuan Sekam Padi 27

Gambar 3.2. Bagan Alir Pemisahan Abu Sekam Padi Secara Magnetik 27

Gambar 3.3. Bagan Preparasi Sampah Aluminium Foil 28

Gambar 3.4. Bagan Sintesis Zeolit 4A 28

Gambar 3.5. Karakterisasi Zeolit 4A 29

Gambar 4.1. Sekam Padi 31

Gambar 4.2. Pemisahan Abu Sekam Padi Secara Magnetik 33

Gambar 4.3. Sampah Aluminium Foil Bungkus Susu Bubuk 34

Gambar 4.4. Spektra IR Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi

Penambahan Aluminium Foil (2,66; 2,12; 1,77) g dan variasi

suhu kristalisasi (110o,120o,130o) C pada Penambahan NaOH

sebanyak 14,5 g 41

Gambar 4.5. Spektra IR Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi

Penambahan Aluminium Foil (2,66; 2,12; 1,77) g dan variasi

suhu kristalisasi (110o,120o,130o) C pada Penambahan NaOH

sebanyak 11,6 g 43

Gambar 4.6. Spektra IR Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi

(9)

x

suhu kristalisasi (110o,120o,130o) C pada Penambahan

NaOH sebanyak 9,7 g

Gambar 4.7. Spektra IR Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi

Penambahan Aluminium Foil (2,66; 2,12; 1,77) g dan

variasi suhu kristalisasi (110o,120o,130o) C pada

Penambahan NaOH sebanyak (14,5; 11,6; 9,7) g

46

Gambar 4.8. Spektogram Zeolit 4A Yang Terbentuk Sempurna 49

Gambar 4.9. Kurva Standar Larutan Si 51

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Sekam Padi 6

Tabel 2.2. Komposisi Kimia Abu Sekam Padi 7

Tabel 2.3. Klasifikasi Zeolit 19

Tabel 4.1. Kadar Abu Sekam Padi 31

Tabel 4.2. Hasil Pemisahan Abu Sekam Padi Secara Magnetik 32

Tabel 4.3. Kadar Sampah AluminiumFoil yang Digunakan pada

Sintesis Zeolit 4A

35

Tabel 4.4. Berat Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi Penambahan

NaOH

36

Tabel 4.5. Berat Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi Penambahan

Sampah Aluminium Foil

37

Tabel 4.6. Berat Zeolit 4A Hasil Sintesis dengan Variasi Suhu

Kristalisasi

38

Tabel 4.7.. Data Hasil Sintesis Zeolit 4A Berdasarkan Karakterisasi

Kristalinitas dengan Menggunakan Spektroskopi Inframerah 47

Tabel 4.8. Absorbansi Larutan Standar Si pada Konsentrasi Tertentu 50

Tabel 4.9. Hasil Pengukuran Konsentrasi Si dengan AAS 52

Tabel 4.10. Absorbansi Larutan Standar Si Pada Konsentrasi Tertentu 52

Tabel 4.11. Hasil Pengukuran Konsentrasi Al dengan AAS 54

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perhitungan Kadar Abu Sekam Padi dari Setiap Proses

Pengabuan

67

Lampiran 2. Perhitungan Berat Sampah AluminiumFoil yang

Ditambahkan Berdasarkan Perbandingan Rasio Si/Al

80

Lampiran 3. Perhitungan Berat NaOH yang Ditambahkan Sebagai Kation

Penyeimbang

83

Lampiran 4. Perhitungan Mol NaOH yang bereaksi 85

Lampiran 5. Perhitungan Perbandingan Mol Si Dan Al Pada Zeolit 4A

Yang Terbentuk

89

Lampiran 6. Spektogram Zeolit X Pembanding Hasil Penelitian Flanigen,

dkk (1971)

92

Lampiran 7. Dokumentasi Hasil Penelitian 93

Lampiran 8. Spektra Inframerah Zeolit 4A Hasil Sintesis 102

Lampiran 9. Hasil Absorbansi Uji Kadar Si dan Al pada Zeolit 4A Hasil

Sintesis dengan Menggunakan AAS

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Padi merupakan produk utama pertanian di negara-negara agraris,

termasuk Indonesia. Penggilingan padi menghasilkan 72% beras, 5-8% dedak, dan

20-22% sekam (Prasad, dkk., 2001). Sekam padi merupakan produk samping

yang melimpah dari hasil penggilingan padi. Selama ini sekam padi hanya

digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran batu bata merah, pembakaran

untuk memasak atau dibuang begitu saja. Penanganan sekam padi yang kurang

tepat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Pembakaran sekam padi

yang tidak sempurna menghasilkan gas CO yang bila terserap menyebabkan

keracunan dan gangguan pengangkutan O2 dalam darah sedangkan pembakaran

sekam yang sempurna menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan pemanasan

global.

Sekam padi mengandung 78-80% bahan organik (lignin, selulosa, gula)

jika sekam dibakar dihasilkan sisa pembakaran berupa abu sekam padi sebanyak

20-22% (Yalcin dan Sevinc, 2001). Krishnarao, dkk., (2001), melaporkan bahwa

kandungan abu dalam sekam padi bervariasi dari 13 sampai 29% tergantung dari

variasi padi, iklim dan lokasi geografisnya. Nilai paling umum kandungan silika

(SiO2) dalam abu sekam padi adalah 86,90 – 97,30 dan sejumlah kecil alkali dan

logam pengotor. Apabila kandungan silikanya mendekati atau di bawah 90%

kemungkinan disebabkan oleh adanya sampel sekam padi yang telah

terkontaminasi oleh zat lain yang kandungan silikanya rendah (Houston, 1972;

Prasad , dkk., 2001).

Silika merupakan bahan kimia yang pemanfaatannya sangat luas mulai

bidang elektronik, mekanik, seni, dan pembuatan senyawa-senyawa kimia,

termasuk pembuatan zeolit. Kebanyakan zeolit ZSM-5 (Zeolite Socony Mobile-5)

komersial diproduksi dari silika komersial dalam bentuk gel, sol dan silika asap

amorf (amorphus fumed silica). Namun demikian, material limbah dengan

(13)

2

(fly ash) adalah sumber silika alternatif yang potensial untuk sintesis zeolit. Kajian

sebelumnya telah menunjukkan bahwa, abu sekam padi dalam bentuk amorphus

dapat diperoleh dari pemanasan sekam padi terkontrol pada suhu 500-600 °C. Abu

sekam padi yang dihasilkan digunakan sebagai sumber silika dalam sintesis zeolit

dengan menggunakan templat atau bebas templat (Cheng, et al.,2005; Kim, et al.,

2006).

Perkembangan industri dan kemajuan teknologi mendorong perubahan

gaya hidup manusia. Oleh karena itu jenis dan komposisi sampah terus berubah

dari tahun ke tahun. Semakin maju suatu negara, semakin beraneka ragam jenis

sampah yang dihasilkan. Semakin modern suatu gaya hidup akan semakin sedikit

pula sampah organik yang dihasilkan. Berikut ini adalah komposisi sampah di Kota Medan dalam persen :

No. Komponen Sampah Persentase

(%)

1 Sampah Organik

a. Daun daunan 32,00

b. Makanan 16,20

2 Sampah Anorganik

a. Kertas 17,50

b. Plastik 13,50

c. Kaca 2,30

d. Logam 3,50

e, Karet 2,30

f. Kayu 4,50

g. Lain-lain 8,20

Jumlah 100

Sumber : Dinas Kebersihan Kota Medan.2005

Sama halnya seperti abu sekam padi bungkus berlapis alumunium foil juga

banyak ditemui di masyarakat. Sebagian besar bungkus berlapis aluminium foil

ini hanya digunakan sebagai pembungkus produk sekali pakai, seperti : makanan,

minuman, deterjen, dan lain-lain. Tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi

terhadap produk-produk berkemasan berupa bungkus berlapis aluminium foil ini

(14)

3

Sementara itu sampah botol-botol plastik dapat berakhir di tangan para pendaur

ulang plastik. Sampah yang jumlahnya sangat banyak ini tentunya membutuhkan

mekanisme pengelolaan sehingga penekanan jumlah sampah di TPA dapat

dilakukan.

Aluminium foil merupakan lembaran aluminium yang memiliki ketebalan

kurang dari 0,1 cm. Komposisi dari aluminium foil biasanya adalah hampir murni

aluminium yaitu sekitar 92% - 99,99% Al. Pada penelitian ini Aluminium foil

akan dimanfaatkan sebagai sumber aluminium pada pembuatan zeolit 4A dan

untuk sumber silikanya akan digunakan abu sekam padi. Oleh karena itu penulis

mengajukan judul penelitian “Sintesis dan Karakterisasi Zeolit 4A dari Limbah

Abu Sekam Padi dan Sampah Aluminium Foil.”

1.2 Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada sintesis dan karakterisasi zeolit 4A dari

limbah abu sekam padi dan sampah aluminium foil kemasan susu bubuk

khususnya di kabupaten Deli Serdang.

1.3 Rumusan masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Berapa komposisi kimia abu sekam padi dan Aluminium foil yang dapat

menghasilkan zeolit 4A dengan kualitas optimum?

2. Bagaimana pengaruh penambahan kadar NaOH terhadap zeolit 4A?

3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap kualitas zeolit 4A yang dihasilkan?

1.4 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan utnuk mengetahui komposisi Aluminium foil dan

abu sekam padi yang digunakan dalam pembuatan zeolit 4A dan untuk

mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kualitas zeolit 4A.

1.5 Manfaat penilitian

Sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi atau menanggulangi

permasalahan limbah sekam padi dan aluminium foil yang melimpah untuk

(15)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Zeolit 4A dapat disintesis menggunakan bahan dasar berupa limbah abu

sekam padi dan sampah aluminium foil dengan adanya serapan khas zeolit

4A berdasarkan hasil analisa menggunakan Spektroskopi Inframerah.

2. Ada sembilan jenis zeolit 4A yang berhasil di sintesis dengan variasi

penambahn NaOH, sampah aluminium foil dan suhu kristalisasi.

3. Dari kesembilan Zeolit 4A yang terbentuk hanya 3 yang dikarakterisasi

dengan AAS dikarenakan hasil spektra Inframerah yang hampir mirip,

pemilihan sampel tersebut didasarkan pada luas daerah terbentuknya zeolit

(yang paling optimum).

4. Variasi penambahan NaOH tidak memberikan pengaruh terhadap berat

zeolit yang dihasilakan dalam rasio Si/Al yang sama.

5. Variasi penambahan sampah aluminium foil mempengaruhi berat kristal

zeolit 4A yang dihasilkan. Untuk setiap rasio Si/Al, berat zeolit 4A semakin

besar dengan bertambahnya berat sampah aluminium foil.

6. Untuk variasi suhu kristalisasi, pada rasio Si/Al = 0,8 suhu pembentukan

zeolit 4A adalah pada suhu 90oC; 100oC dan 110 oC. Untuk rasio Si/Al = 1

yaitu suhu 90oC; 100oC dan 110 oC. Begitu juga dengan rasio Si/Al = 1,2

pada suhu 90oC; 100oC dan 110 oC.

7. Berdasarkan hasil karakterisasi Spektroskopi Inframerah pada serapan khas

zeolit 4A , tingkat kristalinitas optimum adalah pada Zeolit 4A (3) dengan

variasi 14,5 g NaOH; 1,77 g sampah aluminium foil dan suhu 110oC. Lalu

Zeolit 4A (6) dengan penambahan 11,6 g NaOH; 1,77 g sampah aluminium

foil dan suhu 110oC dan Zeolit 4A (7) dengan penambahan 9,7 g NaOH;

(16)

57

5.2. Saran

Adapun saran dari penelitian untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut :

1. Peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian lanjutan dengan sumber –

sumber limbah lain yang mengandung aluminium dan silika yang dapat

digunakan untuk sintesis Zeolit 4A.

2. Perlu dilakukan variasi terhadap kecepatan pengadukan dan lamanya

pengadukan yang digunakan dalam proses pembentukan gel aluminasilikat

pembentuk zeolit 4A.

3. Perlu dilakukan uji kadar air pada Zeolit 4A hasil sintesis untuk mengetahui

(17)

58

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M, Prof. Dr. 2008. Keunggulan Alumunium Foil & Logam. Departemen

Perindustrian (Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah). 2007.

Kemasan Flexibel. Jakarta.

Azis, M.H., Yanti, S., Pranita, S., Hidayat, S., (2010), Bahan Galian Zeolit, Jurusan

Kimia FMIPA, Universitas Mataram, NTB

Bharadwaj, A., Y. Wang, S. Sridhar, and V.S. Arunachalam. 2004. Pyrolysis of

rice husk. Research Comunication. 07. 981-986.

Cheng, Y. Lian-Jun Wang, Jiang-Sheng Li, Yu- Chuan Yang, Xiu-Yun Sun ,

(2005), “Preparation and Characterization of nanosized ZSM-5 zeolites in

the absence of organic template”, Materials Letters, 59, 3427 – 3430.

Dyer, A., 1988, An Introduction to Zeolite Molecular Sieves, John Wiley and Sons Ltd., Chichester, England

Ertan, A., and Ozkan, 2005, CO2 and N2 Adsorption on the Acid (HCl, HNO3, H2SO4, and H3PO4) Treated Zeolites. Adsorption, Vol 11, 151-156

Flanigen, E.M., 1980, Molecular Sieve Zeolit Technology-TheFirst Twenty-Five Years, Pure & Appl.Chem., 52: 2191-2211

Foletto, E.L., C. Volzone dan L.M. Porto. 2006. Clarification of Cottonseed Oil:

How Structural Properties of Treated Bentonites by Acid Affect Bleaching

Efficiency. Latin American Applied Research 36 (2006)

Gale, T., 2005, From How Products Are Made, vol. 1, Detroit

Hara, (1986), Utilization of Agrowaste for Building Material, International

Research and Development Cooperation Division, AIST, MITI, Japan

Harjanto, S., (1987) : Lempung, Zeolit, Dolomit, dan Magnesit, Publikasi khusus,

(18)

59

Harsono, H. 2002. Pembuatan Silika Amorf dari Limbah Sekam Padi. Jurnal Ilmu

Dasar FMIPA UniversitasJember Jawa Timur.

Houston, D.F., (1972), Rice Chemistry and Technology, American Association of

Cereal Chemist, Inc. Minnesota.

Hurlbut, C,. S., Jr. And C. Klein. 1977, Manual of Mineralogy (after J. D. Dana).

19th Ed. John Wiley and Sons, New York.

Jahro, I.S., 1998, Sintesis dan Karakterisasi Zeolite 4A dari Fraksi Non Magnetik

Abu Layang, Tesis, PPS UGM Yogyakarta.

Jamil TS, Ibrahim HS, El-Maksoud IHA, El-Wakeelet ST. 2010. Application of

zeolite prepared from Egyptian kaolin for removal of heavy metal: I.

Optimum conditions. Desalination258: 34-40.

Krishnarao R. V., Subrahmanyam J., Kumar, T. J., (2001), Studies on The

Formation of Black in Rice Husk Silica Ash, Jurnal of the European Ceramic Society, Vol. 21, hal. 99-104

Las, T. (2006). Potensi Zeolit untuk Mengolah Limbah Industridan Radioaktif, PTLR BATAM, hal 1-8

Panneerselvam P, Thinakarana N, Thiruvenkataravi KV, Palanichamyb M,

Sivanesana S. 2008. Phosphoric acid modified-Y zeolites: A novel,

efficient and ion exchanger. Journal of Hazardous Materials. 159: 427-434.

Prasad C.S., Maiti K,N., Venugopal R., (2001), “Effect of rice husk ash in

whiteware compositions”, Ceramic International, 27, 629-635.

Robertson G. 2006. Food Packaging Principles and Practices. Ed ke-2. Boca

Raton, Fla: Taylor & Francis.

Sardi, Idris. 2006. Identifikasi Silika Amorf dari Sekam Padi. Program Studi Ilmu

(19)

60

Smith, K., 1992, Solid Support and Catalyst in Organic Synthesis, Ellis Horwood

PTR, Prentice Hall, London.

Sherrington, D. C., and A. P. Kybett, 2001, Supported Catalysts and Their

Application, Royal Society of Chemistry. London, 61-65

Shinohara, Y. and N. Kohyama, “Quantitative analysis of tridymite and cristobalite

crystallized in rice husk ash by heating,” Industrial Health, 42, 277 285

(2004).

Soenardjo, (1991), Karakteristik Sekam Padi, http://www.scribd.com/doc//4869

5259/BAB-1-5. 1991-:210.

Triantafillidis, C., Vlessidis, A., and Evmiridis, N., 2000, Dealuminated H-Y

Zeolite: Influence of The Degree and The Type of Dealumination Method

on Structural and Acidic Characteristics of H-Y Zeolite, Ind. Eng. Chem Vol. 39, No. 2, 307-3019

Yalcin, N., Sevinc, V., (2001) , “Studies on silica obtained from rice husk”, CeramicInternational ,27, 219 – 224.

Gambar

Gambar 4.7.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menawarkan produk melalui internet, ternyata sebagian besar responden berpendapat bahwa promosi keberadaan Medagifts masih sedikit diketahui masyarakat oleh karena itu

Terlaksananya Kegiatan promosi produk UMKM Kota Payakumbuh pada event: Payakumbuh Fashion Week, Padang Fair dan Bazar Ramadhan Provinsi Sumater Barat. Terlaksananya Kegiatan

Penelitian Mengenai Evaluasi Kelayakan Tarif Angkutan Umum Perdesaan Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) di Kabupaten Kebumen – Jawa Tengah (Studi Kasus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru mata pelajaran produktif pada abad 21.

Komunikasi intern merupakan salah satu unsur penting dalam sosialiasi di lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)

Kedua kelompok ini diberikan soal tes akhir yang sama dengan soal tes awal (pretes), hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman

Dalam rangka pengembangan keilmuan pada masing-masing program studi maka sejak FTP UB berdiri pada tahun 1998, mulai dikembangkan ke arah pembentukan sejumlah

Menurut IAI dalam SAK ETAP 2.1, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat