• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tes Bentuk Teka-TekiSilang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Nusantara Pada Siswa KelasX SMA Negeri 1 Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Tes Bentuk Teka-TekiSilang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Nusantara Pada Siswa KelasX SMA Negeri 1 Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TES BENTUK TEKA-TEKI SILANG (TTS)

TERHADAP HASIL BELAJAR SENI RUPA NUSANTARA

PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIPISPIS

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

VIVI SYAFITRI

NIM 209151028

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Medan, April 2014

(6)

ABSTRAK

Vivi Syafitri, NIM : 209151028. Pengaruh Tes Bentuk Teka-Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Nusantara Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh tes bentuk Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar seni rupa Nusantara pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sipispis. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi penelitian adalah seleuruh siswa kelas X yang berjumlah 4 kelas yakni sebanyak 130 siswa. Sampel diambil secara random sampling (acak) sebanyak 64 siswa yaitu kelas X-A dan X-B. Pada kelas X-A dilakukan dengan pemberian tes TTS (Eksperimen) dan pada kelas X-B dilakukan dengan pemberian tes pilihan ganda (Kontrol).

Untuk mengetahui hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan uji statistic t. hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai rata-rata pre tes kelas Eksperimen diperoleh 72,438dengan standar deviasi 5,174 dan nilai rata-rata pre tes kelas Kontrol diperoleh71,250dengan standar deviasi5,697.

Uji hipotesis menunjukkan thitung pada dk = 62 dengan taraf α = 0,05 diperoleh 0,895 sedangkan ttabel pada dk = 62 dan tafar α = 0,05 diperoleh 1,669. Oleh karena thitung < ttabel maka hipotesis Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pokok bahasan seni rupa Nusantara.

Sedangkan hasil post tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan pemberian tes TTS diperoleh 88,125 dengan standar deviasi 5,229 dan hasil belajar siswa yang diberi tes Pilihan Ganda diperoleh nilai rata-rata 83,875 dengan standar deviasi 26,306. Dengan demikian hasil belajar siswa yang diberi tes TTS lebih baik daripada siswa yang diberi tes Pilihan Ganda.

Uji hipotesis menunjukkan thitung pada dk = 62 dengan taraf α = 0,05 diperoleh 3,36 sedangkan ttabel pada dk = 62 dan taraf α = 0,05 diperoleh 1,66. Oleh karena itu thitung> ttabel, maka hipotesis Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif tes bentuk teka-Teki silang (TTS) terhadap hasil belajar siswa seni rupa Nusantara pada siswa di kelas X SMA Negeri 1 Sipispis kabupaten Serdang Bedagai tahun pelajaran 2013/2014 .

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam waktu yang tepat. Pengaruh Tes Bentuk Teka-Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa Nusantara Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pelajaran 2013/2014. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni 3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan SeniRupa

4. Dr.Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa 5. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi dan dosen

pembimbing akademik.

6. Drs. Sugito, M.Pd selaku narasumber yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

7. Drs. Dermawan Sembiring, M.Hum, selaku narasumber yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

8. Drs, R. Triyanto, M.Sn, selaku narasumber yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.

9. Bapak/Ibu Dosen selaku staf pegawai Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni.

10. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Sipispis Sadden Sirait, S.Pd.

11. Kepada bapak Amer Asad Sitohang guru seni rupa SMA Negeri 1 Sipispis yang telah banyak membantu selama penelitian.

12. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Suroso dan Ibunda Arleli yang telah banyak berjuang untuk penulis.

13. Kepada Kakak (Kiki Sundari) dan adik (Afsah Ulfah) yang senantiasa mendoakan dan memotivasi penulis.

14. Buat Mbah tersayang terima kasih atas Doanya untuk penulis.

15. Kepada yang tersayang Muali yang senantiasa mendoakan, memotivasi serta menghibur penulis.

(8)

17. Kepada Sartika Br. Sembiring, Afifah dwiwiranti, Dwi Esti Utami, Dewi Juliana Berutu, Atika dewi, Sulastri , Esti Karisma Putri, Vita Fatimah atas dukungannya

18. Kepada teman – teman seperjuangan Budiami, DTM Iskandar, Feri Gunawan, Bringin Nusantara, Roles Sinaga, Adril Husni, Erwin Antoni, M. Irvan, M. Anwar, Clara Florentina, Meliasna Br.Barus, Evarianti Tarigan, Sufrio Simatupang, Dedi Roy Ginting, M. Dai Lubis, Zunaidi Salam, Wira Tama, Hari Sanjaya.

19. Kepada keluarga di Medan K ira sekeluarga dan pak Amin sekeluarga atas doanya untuk penulis.

20. Kepada adik-adik, dan teman-teman penguni kos 245(Tika,Wita,Ulan)atas dukungannya.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya seni rupa.

Medan, April 2014 Penulis,

(9)

iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

1. Belajar ... 6

a. Pengertian Belajar ... 6

b. Hasil Belajar ... 7

c. Pengertian Hasil Belajar Seni Rupa Nusantara ... 9

d. Materi Seni Rupa Nusantara ... 9

2. Tes ... 20

3. Tes Bentuk Teka-Teki Silang (TTS) ... 21

4. Pelaksanaan Pemberian Tes ... 24

B. Penelitian Relevan ... 26

C. Kerangka Konseptual ... 26

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D. Metode Penelitian ... 31

E. Desain Penelitian ... 32

F. Prosedur Penelitian... 33

G. Defenisi Operasional Variabel ... 35

H. Instrumen Penelitian ... 35

I . Tenik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

(10)

2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 45

3. Pengujian Hipotesis ... 50

4. Temuan Peneliti ... 50

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Untuk Penguji Validitas ... 36

Tabel 3.2 Kriteria Untuk Penguji Reliabilitas ... 37

Tabel 3.3 Kriteria Untuk Penguji Taraf Kesukaran ... 38

Tabel 3.4 Kriteria Untuk Penguji Daya Pembeda ... 39

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Pretest Pada Kedua Kelompok ... 44

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alat-alat dari tulang ... 10

Gambar 2.2. sarkopagus dan Menhir ... 13

Gambar 2.3. Nekara dan Moko ... 14

Gambar 2.4. Lukisan tangan dan reptil pada dinding... 15

Gambar 2. 5. Prasasti Adityawarman di Batusangkar ... 16

Gambar 2.6. Candi Prambanan dan Borobudur... 17

Gambar 2.7. ReliefPenari Di Depan Pangeran Sidharta Gautama ... 18

Gambar 2.8. Ukiran dalam medalion dari masjid Mantingan Jepara dan Menara Mesjid ... 19

Gambar 3.1.Bagan Populasi dan Penarikan Sampel Penelitian. ... 31

Gambar 3.2 Bagan Rancangan Kelompok Kontrrol Tidak Sepadan ... 32

Gambar 3.3 Skema Prosedur Penelitian ... 34

Gambar 4.1 Diagram Kelas Eksperimen Pre-tes ... 54

Gambar 4.2 Diagram Kelas Eksperimen Pos Tes ... 55

Gambar 4.3 Diagram Kelas Kontrol Pre-tes ... 55

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai Siswa ... 62

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP kelas eksperimen tes TTS) ... 63

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP kelas kontrol tes pilihan ganda) ... 78

Lampiran 3. Soal dan Kunci Jawaban ... 93

Lampiran 4. Tes TTS dan Kunci Jawaban ... 102

Lampiran 5. Tes Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban ... 107

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Soal ... 116

Lampiran 7. Perhitungan Reabilitas Soal ... 121

Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 123

Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal ... 127

Lampiran 10. Tabel Validitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran Soal ... 131

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa ... 135

Lampiran 12. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varian Pretes ... 137

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varian posttes .... 139

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian ... 141

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 147

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis ... 149

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian ... 153

Lampiran 18. Tabel Harga Kritik Dari r Product Moment ... 155

Lampiran 19. Tabel nilai kritis untuk uji liliefors dan Tabel Wilayah Luas di Bawah Normal 0 ke z ... 156

Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 157

Lampiran 20. Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t ... 158

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Seni Rupa adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari

di sekolah. Secara formal, diberikan kepada siswa SMA Negeri 1 Sipispis. Dalam

belajar Seni Rupa, kegiatan berekspresi lebih banyak dibandingkan dengan

kegiatan apresiasi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan apresiasi juga

sangat diperlukan dalam pelajaran seni rupa. Karena siswa juga perlu

mendapatkan wawasan khususnya mengenai teori, dengan kata lain pembelajaran

harus seimbang antara praktek dengan teori.

Proses pembelajaran juga sangat membutuhkan pemilihan bentuk tes

pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mampu

memotivasi siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan. Dengan pemilihan tes

yang tepat, diharapkan siswa akan termotivasi dan bisa membangkitkan semangat

siswa serta dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Dilihat dari kenyataan yang ada, salah satu faktor yang menyebabkan

siswa kurang termotivasi dalam mengerjakan tes yang diberikan yaitu penerapan

tes yang kurang bervariasi. Contohnya tes bentuk Pilihan ganda yang dalam

proses pembelajarannya banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

(15)

2

bentuk pilihan ganda. Hal ini merupakan sebagian penyebab rendahnya hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan penulis di SMA

Negeri 1 Sipispis Kab.Serdang Bedagai, siswa kurang tertarik dalam menjawab

tes yang diberikan guru pada materi seni rupa Nusantara sehingga hasil belajar

siswa rendah, terlihat hanya 37,5% dari 32 siswa yang mencapai Kriteria

Kelulusan Minimal (KKM) mata pelajatran tersebut (KKM 75), selebihnya siswa

tidak mencapai KKM. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat di lampiran 1. Untuk

mengatasi penurunan hasil belajar tersebut diperlukan variasi tes yang dapat

menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan aktivitas dan nilai siswa

dalam pelajaran seni rupa Nusantara.

Untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

diperlukan suatu tes yang sesuai dalam pembelajaran yaitu tes bentuk Teka-Teki

Silang (TTS). Teka-Teki Silang (TTS) merupakan cara penyajian pelajaran yang

santai, mudah dan menyenangkan, maka diharapkan dengan menggunakan tes

bentuk Teka-Teki Silang (TTS) siswa tidak merasa bosan dan lebih memotivasi

siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru. Penggunaan tes bentuk

Teka-Teki Silang (TTS) akan membuat siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal

dengan sungguh-sungguh, karena jawaban tes Teka-Teki Silang (TTS) saling

berkaitan satu dengan yang lainnya. Mengisi Teka-Teki Silang (TTS) membuat

siswa berpikir untuk mencari jawaban. Dan apabila siswa belum menemukan

jawabannya maka perasaan penasaran melanda dan siswa mencari cara untuk

(16)

3

mengingat karakteristik Teka-Teki Silang (TTS) yang mudah dan menyenangkan,

diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari uraian di atas, ada suatu keinginan dari peneliti untuk melakukan

eksperimen bagaimana tes bentuk Teka-Teki Silang (TTS) dibuat dan dipakai oleh

guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar Seni Rupa Nusantara siswa. Atas

dasar pemikiran di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul: Pengaruh Tes Bentuk Teka-Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar

Seni Rupa Nusantara Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sipispis Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbul

pertanyaan-pertanyaan yang perlu dicari jawabannya antara lain; Cara memotivasi siswa agar

lebih tertarik dalam mengerjakan soal seni rupa Nusantara di SMA Negeri 1

Sipispis. Pokok bahasan Seni Rupa Nusantara perlu diajarkan di Sekolah SMA

Negeri 1 Sipispis. Penggunaan tes bentuk Teka-Teki Silang (TTS) dapat

meningkatkan hasil belajar seni rupa Nusantara di SMA Negeri 1 Sipispis. Tes

bentuk Teka-Teki Silang (TTS) lebih tinggi dalam meningkatkan hasil belajar seni

(17)

4

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah di atas maka penulis membuat batasan

masalah pada bentuk tes yang kurang tepat dalam proses belajar mengajar.

Sehingga yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah penggunaan tes bentuk

Teka-teki Silang (TTS) dalam pembelajaran seni rupa Nusantara, kemudian akan

dilihat seberapa besar pengaruh tes bentuk Teka-teki Silang (TTS) terhadap hasil

belajar seni rupa Nusantara pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sipispis kab.

Serdang Bedagai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: Apakah hasil belajar Seni Rupa Nusantara yang

diajarkan dengan tes bentuk Teka-teki Silang (TTS) lebih tinggi dibandingkan

dengan hasil belajar seni rupa Nusantara yang diajarkan dengan tes bentuk pilihan

ganda?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui tinggi keberhasilan hasil

belajar siswa yang diajar dengan tes bentuk Teka-teki Silang (TTS) dibandingkan

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan tes bentuk pilihan ganda dalam

materi seni rupa Nusantara di kelas X SMA Negeri 1 Sipispis kab. Serdang

(18)

5

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, pengetahuan dan pengalaman siswa belajar dapat lebih

berkembang karena seringnya mengerjakan Tes.

b. Bagi peneliti, pengalaman peneliti dalam menerapkan pemberian tes bentuk

teka-teki silang (TTS) dan tes bentuk pilihan ganda setelah selesai pelajaran

akan menjadi langkah awal dari inovasi yang dapat diaplikasikan kelak

dalam pembelajaran di kelas.

c. Bagi guru, pengalaman guru mata pelajaran Seni Rupa dalam proses

pembelajaran dengan pemberian Tes akan bermanfaat sebagai inovasi

terbaru dalam pembelajaran Seni Rupa khususnya pada pokok bahasan Seni

Rupa Nusantara.

d. Bagi lembaga,sebagai dokumen perangkat pembelajaran dengan pemberian

tes bentuk Tela-Teki Silang (TTS) dan tes bentuk pilihan ganda dapat

dimanfaatkan sebagai bahan informasi di Universitas serta acuan inovasi

bagi guru lain di sekolah pada pembelajaran bidang studinya

masing-masing, serta sebagai bahan informasi dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan kajian untuk menadakan penelitian yang lebih

(19)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan analisis data pada BAB IV menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar yang yang diberi tes

bentuk Teka-Teki Silang (TTS) dan yang diberi tes bentuk Pilihan Ganda pada

materi seni rupa Nusantara, dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar seni rupa

Nusantara yang diberi tes bentuk Teka-Teki Silang (TTS) lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar seni rupa Nusantara yang diberi tes bentuk

Pilihan Ganda. Dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis penelitian. Pengujian

hipotesis penelitian yang dilakukan dengan uji beda t. Hasil pengujian hipotesis

diperoleh t hitung= 3,36 sedangkan t tabel = 1,66. Karena thitung> ttabel berarti Ha

diterima atau Ho ditolak. Jika Ha (hipotesis yang seharusnya diterima) atau Ho

(hipotesis yang seharusnya ditolak) ada pengaruh tes bentuk Teka-Teki Silang

(TTS) terhadap hasil belajar seni rupa Nusantara pada siswa kelas X SMA

Negeri 1 Sipispis. Data penelitian juga didukung dengan nilai rata-rata siswa

pada materi seni rupa Nusantara sebelum diberikan pengajaran untuk kelompok

eksperimen adalah 72,44 dan setelah diberikan tes bentuk Teka-Teki Silang

(TTS) nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 88,13. Pada kelompok kontrol

nilai rata-rata siswa pada materi seni rupa Nusantara sebelum diberikan

pengajaran untuk kelas kontrol adalah 71,25 dan setelah diberikan tes bentuk

(20)

57

B. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka ada

hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Saran Akademik

a. Penerapan tes bentuk Teka-Teki Silang adalah tes yang menekankan pada

keaktifan dan rasa senang serta penasaran siswa dalam menjawab soal.

Hasil belajar yang diberi tes bentuk Teka-Teki Silang lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar yang diberi tes bentuk Pilihan Ganda

pada materi seni rupa Nusantara. Kepada peneliti berikutnya tes bentuk

Teka-Teki Silang juga cocok diterapkan pada materi pelajaran seni rupa

lainnya, seperti seni rupa mancanegara, dasar-dasar seni rupa, dan materi

seni rupa yang sifatnya bukan praktek.

b. Dalam meningkatkan hasil belajar dalam pelajaran seni rupa, guru lebih

bijak memilih variasi tes yang dapat memotivasi siswa untuk lebih tertarik

serta lebih aktif dalam pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi

pelajaran.

2. Saran Praktis

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar seni rupa Nusantara, guru

sebaiknya menggunakan tes bentuk Teka-Teki Silang untuk merangsang

(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi revisi 4. Jakarta: Rineka Cipta.

Mushlihin al-Hafizh. 2013. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle. (Online). Tersedia : http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-crossword-puzzle.html (Diakses pada tanggal 29 juni 2013/20:25:20).

Purwanto, N. 2007. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdarkarya.

Sagala, S. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung: Kencana.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sundari, Kiki. 2012. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara yang Diberi Latihan Soal TTS (Teka-Teki Silang) dengan Latihan Soal Pilihan Ganda pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP Swasta Budi Agung Medan Tahun Pembalajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Widoyoko, E. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakatra: Pustaka Belajar.

http://niahidayati.net/manfaat-teka-teki-silang-sebagai-penambah-wawasan-dan-mengasah-kemampuan.html(Diakses pada tanggal 29 juni 2013/19:30:10).

http://ikisworld.blogspot.com/2012/02/peninggalan-zaman-megalitikum.html (Diakses pada tanggal 29 juni 2013/19:30:17).

http://ibnul-whatever.blogspot.com/2011/06/wujud-akulturasi-kebudayaan-hindu-budha.html(Diakses pada tanggal 29 juni 2013/19:30:21).

(22)

59

http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/05/paleolithikum-zaman-batu-tua.html(Diakses pada tanggal 29 juni 2013/19:32:45).

http://www.photodharma.net/Indonesia/19-Candi-candi /19-Candi-candi.html (Diakses pada tanggal 29 juni 2013/19:35:30).

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Untuk Penguji Validitas ............................................................
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z .............. 157

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Pembukaan Penawaran 01.113/POKJA V/2015 tertanggal 18 September 2015, dan setelah kami laksanakan evaluasi teknis terdapat beberapa hal yang akan

Matahari merupakan sebuah bola besar yang terdiri dari bahan gas panas yang menjadi sumber energi yang sangat besar.. Ketersediaan air

Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa

Isolat bakteri asam laktat dari buah mangga mempunyai karakteristik secara makroskopik yaitu warna putih susu, bentuk bulat, tepi entire , permukaan halus dan elevasi

Dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 2 membahas tentang Allah yang mengutus seorang Rasul, dari kalangan yang ummi atau buta huruf untuk membacakan ayat-ayatNya

Tes pada penelitian ini berupa tes kemampuan siswa untuk mengetahui pemahaman materi sejarah dan tes kesadaran sejarah, dilakukan pada setiap awal (pretest) dan

• Secara nasional, ketersediaan sumber EBT tersebar dan untuk beberapa jenis energi misalnya panas bumi dan air skala besar terletak pada daerah yang konsumsi energinya masih rendah.

 Di antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi dengan variabel respon kualitatif, pendekatan LPM relatif sedernaha karena parameter di