commit to user
i
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KERJA HUMAS DIKANTOR WILAYAH
UTAMA XII PERUM PEGADAIAN SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan
Disusun Oleh:
AYU RISWIANA PUTRI
NIM. D1608083
PROGRAM DIPLOMA 3 STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv
MOTTO
Rencana adalah gambaran masa depan, tapi bertindak adalah keberhasilan dari
suatu rencana (Penulis)
Bangun jaringan dan image. Tak ada yang dapat diraih dengan cepat. Berpikirlah
jangka panjang. (Rhenald Kasali)
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan kerja keras, usaha dan pengorbanan selama ini, tugas
akhir ini telah selesai. Dengan segala kerendahan hati tugas akhir ini
kupersembahakan untuk :
ALLAH SWT
Yang Selalu Mengiringi Langkahku
MAMA Dewi Masitoh dan PAPA Sutrisno, SE. MM
Terimakasih atas dukungan, senyum, tawa, suka-cita, dan doa-doa yang selalu
mengiringiku. Maafkan atas peluh, amarah, dan tetes air mata yang harus
tertumpah hanya untuk membawaku hingga dititik ini.
Terimakasih banyak telah memberikan yang terbaik.
Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat Mama Papa Bahagia.
Aku Sayang Kalian.
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Terimakasih telah memberiku kesempatan mengejar Ilmu dan mengejar Mimpi di
jurusan Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
hidayah, anugerah, dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “Efektivitas Humas dalam Menangani Komununikasi
Perusahaan” (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Utama Perum Pegadaian
Semarang).
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan
program DIII Komunikasi terapan, dan memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan
Hubungan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca serta
pihak-pihak yang berkepentingan dengan tugas akhir ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan
dorongan bagi penulis sehingga tersusunnya tugas akhir ini sampai selesai.
1. Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberiku kesempatan
meraih Ilmu dan Cita-cita disini.
2. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Drs Eko Setyanto, M.S selaku Ketua Jurusan DIII Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Nuryanto M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah
berkenan memberikan waktu dan bimbingannya dalam penyelesaian tugas
commit to user
vii
5. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib. selaku Penguji 1, yang telah menguji
hingga terselesaikannya tugas akhir ini.
6. Ibu Chatarina Heni S., S.Sos, M.Si. selaku Pembimbing Akademik,
yang menjadi pembimbing dari semester 1 sampai dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Media.
7. Seluruh Staff dan Karyawan Program DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
8. Bapak Drs. Mokh. Muntaki selaku Pimpinan Wilayah Perum Pegadaian
Semarang, yang telah memberikan ijin untuk melakukan Kuliah Kerja Media.
9. Bapak Sargiyono, SH dan Bapak N. Ambardhi, SH. MM selaku Humas
Madya dan Humas Muda, yang begitu banyak membantu dalam memberikan
informasi yang diperlukan oleh penulis.
10.Seluruh staff dan karyawan di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian
Semarang.
11.Mama Dewi Masitoh dan Papa Sutrisno, SE. MM, yang selalu mendukung,
membimbing, dan menyayangiku.
12.Adik-adikku Bintang Satria Dwi Permana, Laras, dan Vino kalian yang selalu
memastikan dan mendukungku dalam mengerjakan hingga terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
13.Muhammad Cahyo Yuwono yang selalu membuatku nyaman dengan cinta,
commit to user
viii
14.Temanku satu magang dan satu kost Nenny Puspita Anggraini. Terimaksih
telah berjuang bersamaku dikota orang, meskipun kita merantau, kita tetap
bersemangat. Kebiasaan selama magang, obrolan-obrolan wanita, tawa, sebel,
gossip. Aku selalu rindu saat-saat perantauan kita.
15.Teman-teman terbaikku nurul, sinta, putri, rofiq, wiwis yang selalu kasih
update informasi dan menjadi teman bersama dalam senang dan susah. Edik
terimaksih buat bantuannya menjelang Pendadaran, Dimas dan Danang yang
solid menjadi ketua kelas, makasih buat kepemimpinannya, you are the best
for team. Fajar, Intan, Indra, remember your good presentation. Ane dan
Comel yang udah baik minjemin buku ke aku, hehe belum dibalikin. Budi,
partner saat ujian, haha belajar bareng biar nilai ujian sama. Risa, Dira, Galuh,
Wisnu, Didit, Dedek yang selalu membuat kelas berwarna dan semua
teman-teman PR’08 Fisip UNS terimakasih buat kerjasama team dan
kekeluargaannya. Keep our dreams alive,…and we will survive!!
16.Semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisa saya sebutkan satu per
satu, terima kasih banyak untuk semuanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak
untuk kesempurnaan penulisan Tugas Akhir.
Surakarta, Juni 201
commit to user
xi
J. Struktur Organisasi ……….. 32
Bab IV PELAKSANAAN MAGANG
commit to user
xiii
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 56
A.Kesimpulan ……….. 56
B. Saran ……….. 57
DAFTAR PUSTAKA ……….. 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 60
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Jajaran direksi Perum Pegadaian Periode 2011 s.d sekarang ……….. 16
Gamabr 3.1 Presentasi oleh Bp. Sargiyono kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang ……….. 38
Gambar 3.2 Presentasi oleh Bp. Ambardi kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang ……….. 39
Gambar 3.3 Penyerahan bingkisan ……….. 39
Gambar 2.1 Pinwil beserta humas dan sekertaris ……….. 48
Gambar 2.2 Penyerahan logam mulia ……….. 48
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan Masyarakat atau sering disingkat Humas adalah posisi yang
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan. Sasaran
humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional
humas bertugas membina hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang
mungkin terjadi di antara keduanya.
Suatu informasi yang direncanakan dan disebarluaskan, akan
mencapai kerjasama yang lebih produktif dan lebih effisien untuk
memenuhi kepentingan bersama.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. (Dasar-Dasar Public Relations,2007; hal 14)
Untuk itu seorang humas dituntut untuk memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik, intelektual yang tinggi, mempunya integritas
personal, pandai mengorganisir serta mampu menghadapi khalayak agar
mampu berfungsi sesuai dengan keahlian dan bidangnya.
Humas berperan sebagai jembatan antara perusahaan dengan public
internal dan public eksternal karena humas sendiri menjadi sumber
commit to user
2
Sedangkan pengertian Komunikasi dalam Public Relations adalah
proses dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata,
telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara
selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. (Colin
Coulson-Thomas.2002;3)
Komunikasi mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Komunikasi
Humas dengan public internal dan public eksternal secara dua arah lebih
baik ketimbang komunikasi satu arah. Namun, seorang praktisi humas harus
dapat menentukan kapan masing-masing komunikasi itu dapat digunakan.
Komunikasi dua arah dapat keluar dari pengendalian dan
efektivitasnya, untuk menuntut toleransi timbal-balik. Pengertian yang
timbal-balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan kelemahan,
peluang, sasaran dan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan, juga
menuntut pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok
yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Komunikasi, tentu saja harus
menyesuaikan diri dengan daya tangkap dan kemauan partisipan untuk
berbicara.
Audit Komunikasi dapat dilakukan untuk menguji pola komunikasi antara sebuah organisasi dan masyarakatnya. Selama suatu peroiode, mungkin arus pada saluran tertenu berubah menjadi dua arah atau saling berlawanan. Karena itu perubahan-perubahan yang terjadi perlu diidentifikasikan untuk menentukan langkah berikutnya, yakni, menguji sebab-sebab yang mungkin atau tidak, terdapat didalam kegiatan public Relation. (Colin Coulson-Thomas.2002;222)
Dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi
commit to user
3
demi tercapainya tujuan, dan pengetian bersama dengan public sebagai
khalayak sasarannya. (Rosady Ruslan.1998:79)
Dari pernyataan tersebut diatas, hal ini jelas bahwa peranan praktisi
Humas mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek-aspek
komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi, yaitu:
· Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif
sebagai sumber atau menyampaikan pesan-pesannya.
· Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi,
pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat
pendidikan dan emosi lain sebagainya yang akan
disampaikan komunikator kepada perorangan atau
kelompok tertentu (komunikasi).
· Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang
dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme
penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
· Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses
penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat
positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi,
danopini dari hasil komunikasi tersebut.
(Ruslan,Rosady.1998:79)
Penulis yang mengambil Jurusan Public Relations di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, memilih
commit to user
4
humas Perum Pegadaian merupakan divisi yang berdiri sendiri dan berada
langsung dibawah Pimpinan Wilayah.
Humas Perum Pegadaian memiliki peranan penting dalam setiap
kegiatan-kegatan yang diselenggarakan oleh Perum Pegadaian. Selain itu
Humas Perum Pegadaian melakukan aktivitas yang berkaitan dengan media
relations yaitu memberi informasi dengan komunikasi yang efektif seputar
kegiatan yang akan dilaksanakan. Humas berfungsi sebagai penyampai
informasi kepada publik baik internal maupun eksternal, juga sebagai
penjaga reputasi positif perusahaan agar mendapat image positif.
Oleh sebab itu keberadaan Humas di Kanwilut XII Perum Pegadaian
Semarang sangat diperlukan karena mampu berperan sebagai penunjang
manajemen dan aktifitas perusahaan demi tercapainya visi, misi dan tujuan
perusahaan.
Perum Pegadaian sendiri adalah salah satu Lembaga perkreditan tertua
bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan belanda dan telah dikenal
masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah
kebawah.
Slogan perusahaan ini adalah “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”
yang berarti Perum Pegadaian mampu membantu masyarakat dalam
memecahkan masalah keuangan dan tentunya tanpa menimbulkan masalah
baru.
Perum Pegadaian ini bergerak dibidang jasa yang membantu
commit to user
5
yang bergerak. Terlebih Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum
yang berdiri langsung dibawah BUMN. Lembaga Keuangan milik Negara
yang bersertivikasi. Sehingga masyarakat akan merasa aman dalam
meminjam uang.
Tempat penulis melakasanakan Kuliah Kerja Media, berada di Kantor
Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang. Kantor Wilayah yang
membawahi semua cabang dan unit di seluruh Jawa Tengah dan DIY.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media selama dua bulan
berturut-turut, dari tanggal 7 Februari 2011 s.d 7 April 2011. Penulis berharap
kegiatan KKM yang penulis laksanakan dapat menambah Ilmu dan Kualitas
penulis dalam bidang Kehumasan khususnya dalam hal berkomunikasi.
Untuk itu penulis mengambil judul untuk Tugas Akhir ini adalah
Efektivitas Komununikasi Kerja Humas dikantor Wilayah Utama XII Perum
Pegadaiana Semarang.
B. Tujuan Penulisan
Tugas Humas bukanlah semata-mata melakukan aksi melainkan
membutuhkan rencana-rencana dan diikuti dengan langkah-langkah
pengendalan melalui suatu proses evaluasi. Tetapi pertanyaan yang sering
muncul kemudian adalah, apa yang harus direncanakan?. Pertanyaan ini
merupakan pertanyaan dasar yang selalu muncul dalam pikiran praktisi
commit to user
6
sendiri apa kontribusinya bagi perusahaan. Dalam pembahasan ini tujuan
penulis adalah:
1. Mengetahui kegiatatan yang dilakukan humas secara efektif dalam
hal berkomunikasi pada Perusahaan.
2. Mencari tahu kesuliatan yang dihadapi penulis ketika menjalani
tugas sebagai seorang humas.
3. Mencari tahu cara mengatasi kesulitan sehingga tugas humas dapat
teratasi dengan baik.
4. Kemajuan apa aja yang penulis dapat setiap minggunya selama
menjadi humas.
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Humas
Humas biasa disebut sebagai bentuk komunikasi yang terselenggara antara
perusahaan yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengan
humas.
· Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suau organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pegertian. (Frank Jefkins.1995.9)
· Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat ,
menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap suatu individu atau orang/ perusahaan. (Soleh Soemirat
dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)
· Rachmadi menyebutkan Public Relations adalah salah satu bidang ilmu
komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu
organisasi/ perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)
· Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai
tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan
waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.(Effendy,
commit to user
8
Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relation (IPR), yakni
sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November
1987
· Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana
dengan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara
niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya”. (M. Linggar Anggoro, 2000:2)
Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City,
Agustus 1978, ditetapkan definisi humas sebagai berikut.
· Humas adalah seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, mempredisikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. (M. Linggar Anggoro, 2005:2)
B. Fungsi-fungsi Humas
Setiap kegiatan humas terdapat tahap rencana, menjaga, dan mengatasi
konflik. Semua itu terangkum dalam fungsi-fungsi humas.
· Humas memiliki fungsi memberikan penerangan kepada publik,
melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku
publik, serta upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga
sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya. (Kiat dan
Strategi Kampanye Public Relations. 2005;13)
· Setiap fungsi dan tugas humas adalah menyelenggarakan publikasi atau
commit to user
9
kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh
publik. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. 2005;14)
· Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus
(special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk memengaruhi opini publik. (Kiat dan
Strategi Kampanye Public Relations.2005;18)
· Menurut Rosady Ruslan menciptakan berita dilakukan melalui press
release, news letter, dan bulletin, dan hal lain yang mengacu pada teknis
penulisan 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why, dan How) dengan
sistematika penulisan "piramida terbalik", yang paling penting menjadi
lead dan intro yang kurang penting diletakkan di tengah batang berita.
(Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.2005;232)
C. Pengertian Komunikasi Humas
Berkomunikasi adalah kegiatan yang harus dilatih secara terus-mererus.
Sebab PR merupakan sumber informasi untuk internal dan eksternal perusahaan
melalui komunikasi.
· Sedangkan pengertian Komunikasi dalam Public Relations adalah proses
dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga,
dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara
selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. (Colin
commit to user
10
Berkomunikasi mempunysi tekhnik tersendiri, tidak bisa sembarangan
seorang PR menyampaikan informasi kepada public internal dan public eksternal
karena akan mempengaruhi kondisi perusahaan.
· Suatu perbedaan akan nampak jelas dalam membicarakan komunikasi satu arah dan dua arah. Komunikasi satu arah lebih cepat dibanding komunikasi dua arah, tapi komunikasi satu arah terkadang kurang akurat. Para penerima komunikasi dua arah cenderung memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap nilai informasi yang diterima dan relevansinya dengan kebutuhan mereka. Pengiriman komunikasi, dengan dua arah dapat segera menerima umpan balik. Dan ini sangat bernilai. (Colin Coulson-Thomas. 2002;14)
Proses penyampaian informasi pada umumnya berlangsung melalui suatu
media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang
dapat dimengerti atau dalam lambang yang sama.
· Dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi
adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan-pesan
(messages) demi tercapainya tujuan, dan pengetian bersama dengan public
sebagai khalayak sasarannya.(Rosady Ruslan.1998;79)
Peranan praktisi Humas mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai
aspek-aspek komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi,
yaitu:
· Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai
sumber atau menyampaikan pesan-pesannya.
· Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan,
commit to user
11
sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau
kelompok tertentu (komunikasi).
· Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada
khalayaknya.
· Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan
tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative menyangkut
tanggapan, persepsi, danopini dari hasil komunikasi tersebut.(Rosady
Ruslan.1998:79)
D. Teknik Evaluasi
Dengan melakukan pengujian yang berkala terhadap
masyarakat-masyarakat penting dan menyusun profil-profilnya kerap dapat mengungkapkan
perubahan-perubahan individual, pemahaman, sikap dan perilaku yang bisa
menjadi petunjuk mengenai alasan-alasan efektivitasnya program yang dilakukan
secara berkesinambungan.
· Audit Komunikasi dapat dilakukan untuk menguji pola komunikasi antara sebuah organisasi dan masyarakatnya. Selama suatu peroiode, mungkin arus pada saluran tertenu berubah menjadi dua arah atau saling berlawanan. Karena itu perubahan-perubahan yang terjadi perlu diidentifikasikan untuk menentukan langkah berikutnya yakni, menguji sebab-sebab yang mungkin atau tudak, terdapat didalam kegiatan public Relation. (Colin Coulson-Thomas.Public.2002;222)
E. Manajemen Public Relations
Manajemen dan Public Relations adalah dua bidang ilmu yang berkembang
secara terpisah. Akan tetapi, perkembangan manajemen akhirnya berhasi
commit to user
12
· Sudah barang tentu dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi
Public Relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk
mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana,
melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan
pengendalian yang disebut evaluasi. (Rhenald Kasali.1994.32)
F. Humas dalam bandingan dengan metode komunikasi lainnya.
Telah dipaparkan bahwa humas merupakan tekhnik komunikasi apabila
dilakukan oleh seorang dari pemimpin organisasi, dapat juga merupakan suatu
metode komunikasi jika dijalankan oleh suatu bagian, seksi, dan lain-lain.
commit to user
13
BAB III
DISKRIPSI INSTANSI
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdiri Perusahaan
a) Era Kolonial
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan
Belanda (VOC) mendirikan suatu maskapai perdagangan berupa Bank Van
Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem
gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20
Agustus 1746. Tujuan dari pendirian lembaga ini pada hakikatnya hanya
untuk kepentingan VOC sendiri yakni memperlancar kegiatan
perekonomian dan perdagangan yang dijalankan.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan
Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan,
dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal
mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).
Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi
menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang
menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode
liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian
diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi
kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth
commit to user
14
pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam
menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda
menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian
tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan
pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan
perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April
1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat),
selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun
Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan
Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat
tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan
Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa
pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi
Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji
Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang
yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama
commit to user
15 b) Era Kemerdekaan
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor
Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena
situasi perang yang kian terus memanas.
Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan
Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang
kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan
Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam
masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai
Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan
PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya
berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000)
berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat
semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi
public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan
kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan
kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada
dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Pegadaian adalah sebuah BUMN di Indonesia yang usaha
intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar
commit to user
16
Suwhono, Direktur Keuangan Budiyanto, Direktur Pengembangan Usaha
Wasis Djuhar, Direktur Operasi Moch. Edy Prayitno, dan Direktur Umum
dan SDM Sumanto Hadi. (sumber:arsip Perum Pegadaian.2010)
2. Profil Direksi Perum Pegadaian (dari kiri ke kanan) :
Berikut ini adalah profil Direksi Perum Pegadaian periode tahun
20011 s.d sekarang, dilihat dari asal-usul, sejarah pendidikan dan
pengalaman kerja:
Gambar 1.1
(Jajaran direksi Perum Pegadaian Periode Tahun 2011 s.d Sekarang.)
a) MOCH. EDY PRAYITNO
Sebagai Direktur Operasi.
Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen diraih tahun 1986 dari
Universitas Muhammadiyah Malang, dan gelar MBA diperoleh
dari Pusar Pengembangan Manajemen dan Teknologi Terapan
commit to user
17
Magister Hukum dari Universitas Narotama, Surabaya. Mulai
bekerja di Pegadaian tahun 1981. Karir pertamanya dimulai
sebagai Pemeriksa Pembantu di Kantor Daerah X Malang pada
tahun 1990-1991. Kemudian tahun 1991-1994 menjabat sebagai
Kepala Seksi Operasi dan Pemasaran di Kantor Daerah Malang.
Pada Tahun 1994-1997 menjabat sebagai Kepala Seksi Bina
Jasa Subdit Operasi dan Pemasaran. Tahun 1997-1998 sebagai
Inspektur Daerah di Kantor Daerah III Jakarta. Tahun
1998-1999 sebagai Kepala Kantor Daerah di Kantor Daerah XIII
Balikpapan. Tahun 1999-2001 menjadi Kasubdit Operasi dan
Pemasaran. Tahun 2001-2003 menjabat sebagai Kepala Kantor
Daerah pada Kantor Daerah III Jakarta. Tahun 2004-2008
menjabat sebagai Pemimpin Wilayah pada Kantor Wilayah
Surabaya. dan pada 29 Februari-5 Mei 2008 menjabat sebagai
Pemimpin Wilayah pada Kantor Wilayah Semarang. Puncak
karirnya di Pegadaian yaitu pada tanggal 6 Mei 2008 diangkat
sebagai Direktur Operasi Perum Pegadaian.
b) BUDIYANTO
Sebagai Direktur Keuangan.
Lulus Sarjana Ekonomi dari Jurusan Ekonomi Perusahaan
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada Tahun 1983, dan
meraih gelar Magister Manajemen (MM) dari Universitas
commit to user
18
Pegadaian tahun 1984. Karirnya diawali pada tahun 1988-1991
sebagai Pemeriksa di Kantor Daerah VI Semarang. Pada Tahun
1991-1993 sebagai Kepala Seksi Keuangan di Kantor Daerah VI
Semarang. Kemudian menjabat sebagai Kepala Seksi Evaluasi
dan Statistik pada Sub Direktorat Operasi dan Pemasaran pada
Tahun 1994. Kemudian tahun 1994-1995 sebagai Kepala Seksi
Investasi dan PErmodalan pada Sub Direktorat Anggaran dan
Permodalan. Menjabat sebagai Kasubdit Anggaran dan
Permodalan pada Tahun 1995-2001. Pada Tahun 2001 mencapai
jabatan puncaknya sebagai Direktur Keuangan untuk pertama
kalinya, dan sejak tanggal 6 Mei 2008 untuk kedua kalinya
ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Perum Pegadaian.
c) SUWHONO
Sebagai Direktur Utama.
Lahir di Sragen tanggal 4 Maret 1955. Menyelesaikan Studi
Strata Satu di Universitas Diponegoro pada Tahun 1980.
Sebelum Menjabat sebagai Direktur Utama Perum Pegadaian,
karirnya dimulai di Bank Bumi Daya sejak tahun 1981-2000,
lalu pada tahun 2000-2009 di Bank Mandiri yang merupakan
bank hasil merger empat buah Bank BUMN termasuk Bank
Bumi Daya. Pada Tahun 2005-2009 menjabat sebagai Komisaris
PT. Mandiri Sekuritas, dan pada tahun 2009 itu juga Beliau
commit to user
19
Direktur Keuangan PT. Pelindo I Medan sampai dengan
Februari 2011.
d) WASIS DJUHAR
Sebagai Direktur Pengembangan Usaha.
Pada Tahun 1983 meraih gelar Sarjana Pertanian dari Jurusan
Sosial dan Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada
tahun 1995 meraih Magister Manajemen (MM) dari Institut
Pusat Pengembangan Manajemen (IPPM) Jakarta. Mulai bekerja
di Pegadaian tahun 1984. Karir pertamanya sebagai Pemeriksa
di Kantor Daerah Pemeriksa Kebumen pada tahun 1988-1990.
Pada Tahun 1990-1991 menjabat sebagai pemeriksa di Kantor
Daerah Pemeriksa Makasar, dan pada Tahun 1991-1993 menjadi
Kepala Kantor Daerah V Makasar. Pada Tahun 1993-1995
menjabat sebagai Kepala Balai Diklat. Selanjutnya pada tahun
1995-1998 menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah VI
Semarang. Tahun 1998 menjadi Kepala Subdit Penelitian dan
Pengembangan Usaha. Pada tahun 1998-2002 menjadi Kepala
Pusat Teknologi Informasi. Tahun 2002-2003 menjadi Jeneral
Manajer Usaha Lain. Pada Tahun 2003-2008 menjadi Jeneral
Manajer Usaha Syariah. Pada Tanggal 6 Mei 2008 mencapai
puncak karir sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perum
commit to user
20
e) SUMANTO HADI
Sebagai Direktur Umum dan SDM.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah
Magelang pada tahun 1986. Magister Manajemen (MM) dari
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Tahun 1995. Mulai
bekerja di Pegadaian pada tahun 1978. Karirnya dimulai sebagai
Wakil Kepala Cabang Kelas I di Cabang Pegadaian makasar,
dan menjadi Wakil Kepala Cabang Kelas I di Cabang Samarinda
tahun 1992-1994. Setelah menyelesaikan kuliah S2, dari tahun
1995-1999 menjabat sebagai Kepala Seksi Pemasaran di Subdit
Operasi dan Pemasaran. Pada tahun 1999-2001 menjadi
Inspektur Daerah di Kantor Daerah II Padang. Selanjutnya pada
Tahun 2001-2003 menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah
Medan. Tahun 2003-2005 menjabat sebagai Kepala Pusat
Teknologi Informasi. Jabatan terakhir sebelum menjadi Direksi
adalah sebagai Jeneral Manajer SDM tahun 2005-2008. Sejak
tanggal 6 Mei 2008 menjabat sebagai Direktur Umum dan SDM
Perum Pegadaian.(sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)
B. Visi dan Misi
Sejalan dengan Perkembangan lingkungan masa depan, Pimpinan
dan seluruh staf Pegadaian bertekat mewujutkan komitmen yang tertuang
commit to user
21
pembiayaan Mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat
menengah ke bawah.
Pegadaian tetap berjuang untuk menunaikan Misi, yakni :
· Membantu Program Pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat
khususnya golongan menengah ke bawah denan memberikan solusi
keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha mikro
dan kecil.
· Memberikan manfaaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan
tata kelola.
· Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
(sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)
C. Budaya Perusahaan
Untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi perusahaan, maka
ditetapkan Budaya Perusahaan yang harus dipelajari, dipahami, dihayati,
dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian. Budaya Perusahaaan
diilhami oleh jiwa si Intan yang bersikap dalam bentuk me-NOW-kan
pelanggan dan diimplementasikan melalui semboyan 141.
Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN adalah Kepala
berbentuk berlian maksutnya adalah Pegadaian mengenal batu intan sudah
puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang
diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya
menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat
commit to user
22
kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian.
Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap
insan Pegadaian. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum
memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan
pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi
keteduhan sebagai insan Pegadaian. Jiwa si Intan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
· Inovatif : - Berinisiatif, kreatif dan produktif
- Berorientasi pada solusi
· Nilai Moral Tinggi : - Taat Beribadah
- Jujur dan berfikir positif
· Terampil : - Kompeten di bidangnya
- Selalu mengembangkan diri
· Adi Layanan : - Peka dan cepat tanggap
- Empatik, santun dan ramah
· Nuansa Citra : - Memiliki sense of belonging
- Peduli nama baik perusahaan
1. Aktualisasi si “INTAN”.
Untuk mengaktualisasikan si “INTAN” menjadi sumber nilai
perilaku seluruh jajaran perusahaan, perlu dikembangkan budaya kerja
sebagai berikut:
a. Kaitan antara si “INTAN” dengan pelanggan.
commit to user
23
kunci keberhasilan pelayanan pegadaian yang tercermin dalam
program Pelanggan Now. Untuk melaksanakan tema tersebut
dikembangkan suatu budaya kerja, pelayanan prima kepada pelanggan
merupakan tanggung jawab bersama dimanapun berada, apapun tugas
dan jabatannya.
b. Kaitan antara si “INTAN” dengan rekan kerja.
Dinyatakan dalam suatu tema keberhasilan perusahaan tercipta dari
sinergi dan kerjasama yang solid. Untuk melaksanakan tema tersebut
dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa kerjasama tim dan jaringan
kerja yang kompak akan menciptakan keberhasilan perusahaan.
c. Kaitan antara si “INTAN” dengan atasan-bawahan.
Dinyatakan dalam suatu tema bahwa atasan merupakan teladan bagi
bawahan untuk menciptakan integritas dan harmonisasi di lingkungan
kerja. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya
kerja, bahwa setiap atasan harus matang dalam berfikir dan bertindak
dewasa serta memiliki visi strategis.
d. Kaitan antara si “INTAN” dengan bawahan-atasan.
Dinyatakan dalam suatau tema bahwa bawahan haruslah loyal dan
berintegritas serta berdedikasi tinggi untuk mencapai prestasi kerja.
Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja,
bahwa sebagai pegawai harus disiplin, peka dan tanggap terhadap
commit to user
24
e. Kaitan antara si “INTAN” dengan aset perusahaan.
Dinyatakan suatu tema bahwa penggunaan aset secara efektif dan
efisien akan meningkatkan produktifitas perusahaan. Untuk
melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa
aset perusahaan adalah alat usaha yang harus dijaga dan dioprasikan
secara efisien.
f. Kaitan antara si “INTAN” dengan mitra kerja (rekan).
Dinyatakan dalam suatu tema bahwa kualitas mitra kerja merupakan
kriteria utama untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam
pengadaan barang dan jasa. Untuk melaksanakan tema tersebut
dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa rekan adalah mitra kerja
yang ikut mendukung keberhasilan perusahaan.
g. Kaitan antara si “INTAN” dengan pesaing.
Dinyatakan dalam suatu tema bahwa pesaing adalah mitra dan pemacu
semangat bersaing secara sehat untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu
budaya kerja, bahwa kami harus memimpin dalam persaingan dan
menjadikan pesaing sebagai motivator keberhasilan.
h. Kaitan antara si “INTAN” dengan pemilik atau shareholder.
Dinyatakan dalam suatu tema : bahwa kami harus memberikan
keuntungan yang optimal kepada pemilik atau shareholder.
commit to user
25
2. Arti semboyan 141
Agar pelaksanaaan si Intan mampu membangkitkan semangat dan
menjiwai seluruh gerak langkah insane pegadaian, maka
diimplementasikan dalam semboyan 141 yang diambil dari sejarah
berdirinya pegadaian tanggal 1 April 2011.
Arti semboyan 141 adalah nomor satu di Jasa Gadai, dalam 4 tahun
mendatang akan menjadi nomor satu di industry pembiayaan Mikro dan
Kecil.
a. “1” (depan)
artinya Orientasi pada sikap menomorsatukan pelanggan yaitu
Orientasi pada kepuasan pelanggan menjadi arah seluruh
jajaran perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis yang
terwujud dalam pelaksanaan program pelanggan NOW.
b. “4” (tengah)
artinya Tekad dalam pelayanan untuk melaksanakan orientasi
sikap menomor satukan pelanggan yang diaktualisasikan
melalui:
· Senyum, mencerminkan keramahan
· Salam, mencerminkan keikhlasan
· Sapa, mencerminkan keakraban
commit to user
26 c. “1” (belakang)
artinya Hasil berupa kebersamaan dalam kepuasan para
pemangku kepentingan.(sumbe:arsip Perum Pegadaian 2010)
D. Tujuan Perusahaan
Iklim dan pesaing usaha yang bergerak dinamis, kemajuan dan
penerapan teknologi pada kehidupan sehari-hari tidak dapat dibendung,
kondisi masyarakat yang semakin cerdas dan kritis, serta banyaknya
pilihan produk yang tersedia dipasar, mengharuskan Pegadaian memposisi
kembali tujuan yang selama ini ingin dicapainya. Melihat kondisi tersebut
di atas maka Pegadaian harus menjadi lebaga keuangan modern yang
menyediakan segala macam jenis produk-produk pembiayaan skala mikro,
kecil dan menengah yang dibutuhkan masyarakat.
Tujuan tersebut yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekaligus memupuk keuntungan melalui pemberian pinjaman skala mikro,
kecil dan menengah serta melaksanakan usaha lainnya berdasarkan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan tujuan
tersebut, Pegadaian menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai berikut:
- Pemberian pinjaman atas dasar hokum gadai.
- Pemberian pinjaman atas dasar hokum yang menerapkan
prinsi-prinsio fidusia.
- Menjalankan usaha lainnya yang menunjang terwujudnya misi
commit to user
27
E. Makna dan Arti Logo Perum Pegadaian
Logo adalah ciri dari suatu perusahaan. Logo merupakan symbol yang
membedaka suatu perusahaan dari perusahaan lain dan mempunyai tujuan
yang berfungsi mencapai visi dan misi perusahaan. Perum Pegadaian
memiliki logo yang memilik makna dan arti sebagai berikut:
1. Bagian-bagian logo.
Apabila dijabarkan tiap bagian logo terdapat 4 bagian yaitu:
· Pohon Rindang Warna Hijau
· Timbangan Warna Hitam
· Huruf Logo “Pegadaian”
· Moto “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”
2. Makna dan arti.
Logo Perum Pegadaian memiliki makna dan arti dari tiap-tiap bagian
yaitu:
· Pohon Rindang Warna Hijau
- Melindungi Masyarakat
- Membantu Masyarakat
- Senantiasa Tumbuh dan berkembang
commit to user
28
· Timbangan Warna Hitam
- Keseimbangan dalam pelayanan
- Keterbukaan dalam pelayanan
- Kejujuran dalam pelayanan
· Huruf Logo “Pegadaian”
- Bentuk Huruf Bermakan Sederhana,
Kepraktisan dan Kemudahan
- Huruf Miring (Italic) Bermakna
Dinamis dan Terus Bergerak Maju
- Huruf Tebal (Bold) Bermakna
Keteguhan dan Kekokohan
F. Motto
Motto Perusahaan ini adalah “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”
yang mempunyai maksud Perum Pegadaian mampu membantu masyarakat
ataupun nasabah dalam memecahkan masalah keuangan dan tentunya
tanpa menimbulkan masalah baru.
“Mangatasi Masalah tanpa Masalah”. Artinya:
- Merupakan Credo atau keyakinan bahwa setiap pelanggan
mempunyai masalah yang dapat diatasi oleh Pegadaian.
- Merupakan Etika kerja bagi Aparat Pegadaian untuk membantu
commit to user
29
- Menegadakan kepada masyarakat bahwa Pegadaian tidak
menuntut persyaratan dan prosedur yang berbelit yang dapat
menambah masalah baru.
G.
Bisnis Inti
Berikut ini adalah produk-produk Perum Pegadaian yang
terdapat di pusat, wilayah, cabang dan unit:
- KCA (Kredit Cepat Aman)
KCA adalah layanan kredit berdasarkan hukum gadai dengan
pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp.
200.000.000,-. (Jaminan)nya berupa barang bergerak, baik barang perhiasan
(emas) dan (berlian). peralatan [elektronik], kendaraan maupun alat rumah
tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan
pengembaliannya dilakukan dengan membayar uang pinjaman dan sewa
modalnya.
- Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Layanan ini ditujukan kepada pengusaha mikro dan kecil sebagai
alternatif pemenuhan modal usaha dengan penjaminan secara fidusia dan
pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Kredit Kreasi
merupakan modifikasi dari produk lama yang sebelumnya dikenal dengan
nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian. Agunan yang diterima saat ini
adalah BPKB kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor).
- Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
Merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil
(dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
- Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)
Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha
rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk
commit to user
30
angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa
menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan Pegadaian untuk
membantu kegiatan UKM di INDONESIA
- Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)
Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan
rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian
secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri
Perumahan Rakyat.
- KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling.
Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar
terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan
harga para tengkulak.
- Investa (Gadai Efek)
Gadai Efek merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat
dengan agunan berupa saham dengan sistem gadai.
- Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
Adalah produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang
bekerjasama dengan Western Union.
- Kagum (Kredit Serba Guna untuk Umum)
Merupakan layanan kredit yang ditujukan bagi pegawai
berpenghasilan tetap.
- Jasa Taksiran dan Jasa Titipan
Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang
ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang
dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lain-lain. Jasa Titipan
adalah pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang
atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang akan
pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah
commit to user
31 - Rahn (Gadai Syariah)
Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip
syariah dengan mengacu pada sistem administrasi modern.
- Arrum (Ar-Rahn untuk Usaha Mikro Kecil)
Adalah produk dengan konstruksi penjaminan fidusia untuk
pengusaha mukro-kecil dengan prinsip syariah.
- Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
Adalah penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat
yang berminat untuk berinvestasi pada emas secara tunai dan angsuran.
Emas yang telah dibeli dari produk Mulia ini dapat diperjualbelikan kembali
di Bursa Mulia apabila di kemudian hari membutuhkan uang dalam waktu
yang singkat.(seumber:arsip Perum Pegadaian.2011)
H. Bisnis Lain
Perum Pegadaian mempunyai jenis pruduk lain seperti properti dan
lelang. Keterangannya adalah:
- Properti
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan assetnya yang kurang produktif,
Pegadaian membangun gedung untuk disewakan, baik dengan cara
pembiayaan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak ketiga dengan
Sistem Bangun-Kelola-Alih atau Build-Operate-Transfer (BOT) dan Kerja
Sama Operasi (KSO).
- Jasa Lelang
Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT Balai Lelang Artha
Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99,99% (Perum Pegadaian) dan
0,01% (Deddy Kusdedi). PT Balai Lelang Artha Gasia bergerak dibidang
jasa lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan di muka umum
secara lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(sember:arsip Perum
commit to user
32
I. Penghargaan / Award
Perum Pegadaian telah menerima beberapa award / penghargaan atas
beberapa prestasinya :
BUMN Terbaik Jasa Keuangan I
Finalis Bubu Awards
(sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)
J. Struktur Organisasi
Berikut ini merupakan struktur organisasi yang ada di Kantor Wilayah
Utama XII Perum Pegadaian Semarang:
Pemimpin Wilayah Utama
Humas dan Hukum Inspektorat Wilayah Utama
Ahli Taksir
Teknologi Informasi
Pembinaan Usaha Kecil dan Koprasi
Manajemen Resiko
Bagian Operasi dan Pengembangan Bagian Logistik
Bagian Keuangan Kantor Cabang
Bagian Sumber Daya Manusia Kantor Cabang Pegadaian Syariah
commit to user
33
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Gambaran Umum
Kegiatan Kuliah Kerja Media yang berlangsung selama 2 bulan, dimulai
pada tanggal 7 Februari 2011 s.d 7 April 2011 di bagian Humas, dirasakan penulis
sangat mendapatkan banyak pengalaman didalam dunia kerja.
Penulis tidak hanya ditempatkan dibagian humas saja. Dalam
pelaksanaannya penulis ditempatkan dibagian Humas, Sekertaris termasuk
operator, dan Logistik. Setiap minggu secara bergantian dengan teman sesama
magang, penulis diberi kesempatan untuk mempelajari setiap pekerjaan dibagian
Humas, Sekertaris, dan Logistik.
Alasan humas Perum Pegadaian memberi penulis kesempatan untuk
mempelajari juga bagian sekertaris dan logistik karena sekertaris dan logisik
merupakan bagian yang paling berkaitan dengan humas dalam hampir setiap
pekerjaan.
Pada bagian sekertaris penulis tidak hanya dapat mempelajari tentang
pekerjaan sekertaris saja karena di bagian sekertaris terdapat Operator. Penulis
dapat mempelajari bagaimana menjadi operator yang selalu berhubungan dengan
komunikasi internal dan eksernal Perum Pegadaian.
Pada bagian logistik tentu berkaitan dengan administrasi perkantoran.
Penulis dapat mempelajari bagaimana ekspedisi surat menyurat.
Berikut kegiatan yang penulis pelajari selama melaksanakan Kuliah Kerja
commit to user
34
B. Kegiatan Magang
1. Minggu ke satu periode 7 Februari 2011 s.d 11 Februari 2011
Penulis ditempatkan dibagian sekertaris. Penulis diperkenalkan
dengan selurh divisi Kantor Wilayah Utama Pegadaian, sebagai
bentuk kerja sama team selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja
Media. Penulis mempelajari bagaimana berpenampilan, berperilaku,
berbicara yang baik sebagai seorang sekertaris.
Penulis juga diberi kesempatan untuk berperan sebagai operator.
Penulis diperbolehkan menerima dan menyambungkan telephone ke
internal dan eksternal perusahaan
a) Kesulitan yang dihadapi
Penulis masih agak canggung ketika menghadapi pejabat
perusahaan dan menerima atau menyambungkan telephone.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis banyak bertanya dan meminta saran kepada sekertaris dan
operator ketika merasa kesulitan atau tidak paham.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Setelah seminggu mempelajari dan berperan aktif sebagai
sekertaris dan operator, penulis sudah bisa tenang dan sigap dalam
menghadapi pejabat perusahaan dan juga sudah lancar dalam
menerima atau menyambungkan telephone ke internal atau
commit to user
35
2. Minggu ke dua periode 14 Februari 2011 s.d 18 Februari 2011
Penulis masih ditempatkan dibagian sekertaris pada hari senin
dan selasa dan rabu sampai jumat penulis ditempatkan dibagian
humas. Pada bagian sekertaris tugas penulis sama dengan minggu
pertama. Perbedaannya saat minggu kedua, tengah berlangsung test
wawancara penerimaan pegawai outsourching Perum Pegadaian dan
dihadiri oleh Bapak Sumanto Hadi selaku Direktur Umum dan SDM
Perum Pegadaian. Penulis diajari bagaimana menjamu seperti peran
sekertaris ketika Bapak Direktur dan Bapak Pimpinan Wilayah sedang
istirahat jeda menguji test. Dibagian humas penulis mempelajari
bagaimana mengarsip dokumen-dokumen perusahaan.
a) Kesulitan yang dihadapi
Kurang paham cara mengarsip sesuai dengan standar perusahaan
karena penulis masih baru jadi belum terbiasa.
b) Cara mengatasi kesulitan
Menanyakan dan mempelajari kepada humas bagaimana mengarsip
dengan baik. Sehingga berkas dapat tertata rapi ketika pengarsipan
telah selesai.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Setelah seminggu mempelajari dan berperan dibagian sekertaris
dan humas, penulis mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan
commit to user
36
3. Minggu ke tiga periode 21 Februari 2011 s.d 25 Februari 2011
Pada minggu ketiga penulis ditempatkan di bagian humas.
Penulis diberi kesempatan mengikuti kegiatan tourney humas Perum
Pegadian untuk Pengarahan Program CSR di SMK Abdi Negara
Magelang. Program kerjasama CSR (Corporate Social Responsibility)
adalah program praktek kerja lapangan kerjasama Perum Pegadaian
dengan SMK maupun Universitas untuk siswa-siswi dan
mahasiswa-mahasiswi tingkat akhir.
Kunjungan mengenai program CSR diwakili oleh Humas Madya
dan Humas Muda Perum Pegadaian yang akan memberi sosialisasi
kepada seluruh siswa-siswi jurusan Akutansi.
Presentasi dari Humas Madya Bp. Sargiyono mengawali acara
pada kunjungan tersebut. Presentasi yang disuguhkan berisi tentang
Sejarah Perum Pegadaian, dimana beliau menjelaskan awal mula
Perum Pegadaian berdiri sampai sekarang, apa saja visi misi, tujuan,
slogan, dan bagaimana pelayanan Perum Pegadaian kepada nasabah.
Setelah penjelasan yang umum mengenai Perum Pegadaian. Bp.
Sargiyono menjelaskan ketika siswa-siswi SMK Abdi Negara
Magelang memulai program magang CSR mereka harus sigap. Perum
Pegadaian didalam memberi Pelayanan kepada nasabah berprinsip
dalam waktu 15 menit pinjaman dapat cair karena sebagai efisiensi
commit to user
37
nasabah akan merasa nyaman ketika menggadaikan barang dan staff
operasional bisa dapat cepat melayani nasabah lain yang akan
menggadaikan.
Kemudian beliau memberi tahu apa saja syarat untuk mengikuti
praktek kerja program CSR, yang pertama menggadaikan terlebih
dahulu barang berharga atau barang bergerak mereka kemudian
kwitansinya disimpan untuk dijadikan bukti pernah menggadaikan,
barang yang digadaikan tersebut bisa langsung diambil hari itu juga.
Maksut dari alasan mereka harus mencoba menggadaikan adalah
mereka dapat merasakan sebagai nasabah yang dilayani. Sehingga
ketika nanti mereka melayani akan mengetahui yang dirasakan
nasabah.
Syarat selanjutnya ketika sudah diterima magang CSR adalah
bersih hati, jujur, niat bekerja, dan tanggung jawab. Disiplin
Pegadaian diterangkan pada kecakapan, ketelitian, dan kejujuran.
Penilaian yang paling penting dari kegiatan tersebut adalah
commit to user
38
Gambar 3.1
(Presentasi oleh Bp. Sargiyono kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang.)
Presentasi selanjutnya diberikan oleh Humas Muda, Bp. Ambardi.
Beliau lebih mempresentasikan Pegadaiana dan Progaram Magang CSR
secara khusus.
Perum Pegadaian adalah Jasa Keuangan non Bank yang berkaitan
langsung oleh siklus dan asuransi yang dibawahi langsung oleh BUMN.
Tugas yaitu meningkatkan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Untuk itu demi menciptakan generasi penerus yang lebih handal,
Pegadaian memenrikan kesempatan kepada siswa-siswi mengikuti magang
CSR selama 6 bulan.
Penempatan magang kanwil, cabang, atau unit dapat disesuaikan
dengan tempat tinggal siswa agar tidak memerlukan banyak biaya untuk
kepentingan magang. Siswa menerima gaji berupa uang sejumlah Rp
commit to user
39
sekitarnya, namun apabila melaksanakan magang diluar wilayah Semarang
sekitar Jateng atau DIY siswa menerima gaji sejumlah Rp 35.000,-.
Gambar 3.2
(Presentasi oleh Bp. Ambardi kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang.)
Setelah Presentasi didepan siswa-siswi kemudian Bp. Sargiyono dan
Bp. Ambardi berpamitan dan memberi bingkisan kepada Sekolah sebagai
tanda terimaksih atas terjalinnya kerjasama Perum Pegadaian dengan SMK
Abdi Negara Magelang melalui program magang CSR diwakili oleh Kepala
commit to user
40
Gambar 3.3
(Penyerahan bingkisan Perum Pegadaian diwakili Bp. Sargiyono sebagai Humas Madya dan Kepala Sekolah SMK Abdi Negara Magelag.)
a) Kesulitan yang dihadapi
Presentasi yang monolog membuat siswa yang mendengarkan
presentasi merasa bosan dan kurang interest. Tidak adanya guru
pendamping ketika presentasi membuat kelas kurang dekat antara
presentator dan siswa.
Keterbatasan waktu juga menjadi penghambat tersampainya
seluruh penyampaian presentasi.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis memberi saran untu membuat visualisasi seperti power
point atau video mengenai Perum Pegadaian ketika presentasi.
Visualisasi akan membuat siswa menjadi fokus dan tertarik untuk
memperhatikan. Membuat gimmick yang berhadiah juga menjadi
penyemangat tersendiri ketika presentasi berlangsung. Perlunya
kekompakan team antara humas madya dan humas muda ketika
presentasi.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Penulis mendapatkan ilmu bagaimana humas berkomunikasi
langsung dengan eksternal perusahaan.
commit to user
41
Penulis ditempatkan dibagian sekertaris. Tugas yang penulis
kerjakan hampir sama dengan minggu-minggu sebelumnya di
sekertaris. Perbedaannya kali ini penulis mendapat tugas
mendistribusikan surat-surat ke Pimpinan Wilayah dan mengirim
faximile.
a) Kesulitan yang dihadapi
Tidak banyak kendala yang penulis hadapi pada minggu keemapat.
Ketelitian dan fokus harus tetap terjaga oleh penulis.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis selalu berusaha berkomunikasi dengan sekertaris dan
operator mengenai bagaimana seorang sekertaris dan operator
sesungguhnya dalam bekerja di Kanwil Pegadaian.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Penulis sudah diperbolehkan berperan aktif membantu pekerjaan
sekertaris dan operator.
5. Minggu ke lima periode 7 Maret 2011 s.d 11 Maret 2011
Pada minggu ke lima penulis ditempatkan dibagian humas.
Sebelumnya selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, setiap hari
jumat pagi penulis dan semua pejabat pgawai Perum Pegadaian di
wajibkan mengikuti senam.
Senam pagi rutin yang diadakan setiap hari jumat di Lapangan
Tenis Perum Pegadaian. Dilaksanakan mulai pukul 06.30 s.d 07.30
commit to user
42
sebagai pelatih senam. Diharapkan peserta yang mengikuti kegiatan
tersebut dapat berolahraga sehingga menyegakan tenaga dan pikiran
selama seminggu bekerja. Dikantin juga telah disiapkan minuman
seperti kanacang ijo dan koktail yang diberikan Perusahaan untuk
peserta senam agar merasa segar setelah malaksanakan senam.
Tetapi pada pukul 08.00 WIB semua pegawai, atasan, dan
peserta senam harus siap untuk kembali bekerja sesuai dengan
peraturan. Selain itu senam jumat pagi rutin tersebut dapat
mendekatkan interaksi internal pegawai yang berlainan divisi.
Bertujuan juga untuk mendekatakan kinerja pegawai agar selalu
berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Perum Pegadaian.
a) Kesulitan yang dihadapi
Ketika melaksanakan senam pagi setiap hari jumat adalah
kurangnya kesadaran mengikuti kegiatan tersebut, dikarenakan
beberapa hal atau kepentingan masing-masing individu yang
menjadi berhalangan ikut senam.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis memberi saran kepada humas untuk mewajibkan kepada
seluruh pemimpin, staff atau pegawai, dan praktek kerja mengikuti
senam dengan membuat absensi, apabila tidak mengikuti akan
commit to user
43
Selain itu Pemimpin Puncak harus ikut berperan dengan selalu
mengikuti senam wajib tersebut agar pegawai akan merasa sungkan
apabila tidak mengikuti senam wajib.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Penulis merasa segar setelah senam berasama. Penulis menjadi
bersemangat bekerja kembali. Penulis dapat berinteraksi langsung
dengan pejabat pegawai Kanwil Perum Pegadaian.
6. Minggu ke enam periode 14 Maret 2011 s.d 18 Maret 2011
Pada minggu ke enam penulis ditempatkan dibagian logistik.
Penulis berperan dalam kegiatan ekspedisi surat-menyurat dan
perlengkapan kantor. Surat-surat yang akan dikirim atau diterima
prosesnya harus melalui bagian logistik terlebih dahulu, kemudian
dipilah-pilah sesuai alamat dan dicatat sebagai bukti pengiriman surat.
a) Kesulitan yang dihadapi
Penulis harus teliti ketika mencatat surat-surat yang akan dikirim.
Semua surat yang akan dikirim sesuai tujuan diperiksa kembali
apakah sudah lengkap terdapat perihal, nomer surat, dan alamat.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis bekerja secara team sehingga ketelitian lebih terjamin.
Penulis tetap teliti dan fokus ketika bekerja.
commit to user
44
Penulis tahu bagaimana ekspedisi pengiriman surat di Kantor
Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang.
7. Minggu ke tujuh periode 21 Maret 2011 s.d 25 Maret 2011
Penulis ditempatkan dibagian humas. Penulis mengerjakan
pekerjaan humas mengenai kliping berita. Kliping berita merupakan
kegiatan rutin yang dijalankan oleh staff humas. Mencari dan
membaca berita-berita yang berhubungan dengan Perum Pegadaian
melalui surat kabar harian nasional maupun lokal. Berita-berita
tersebut dikumpulkan, dianalisa dan dikelompokan menjadi
kategori-kategori positif, negatif atau netral.
Langkah selanjutnya berita dikelompokan sesuai dengan tema
yang yaitu berita umum, ekonomi, dan berita hukum. Evaluasi berita
diadakan setiap minggu pada berita yang bersifat negatif. Hal ini
dimaksutkan untuk melihat sejauh mana Perusahaan dapat mengatasi
masalah dan mengambil tindakan. Cara umum biasanya dengan dapat
mengundang pers lokal untuk mengklarifikasi berita tersebut.
Sedangkan apabila berita tersebut dimuat disurat kabar Nasional,
Perum Pegadaian akan mengirim Press Release pada surat kabar yang
bersangkutan. Tujuannya adalah untuk menjaga citra perusahaan.
Penulis mengelompokan berita umum, ekonomi, dan berita
hukum yang berkaitan dengan Perum Pegadaian atau berita keuangan.
commit to user
45
kerjakan. Hasil dari kliping tersebut nantinya akan menjadi dokumen
diperpustakaan humas Perum Pegadaian.
a) Kesulitan yang dihadapi
Ketika penulis tidak menemukan berita yang berkaitan dengan
Perum pegadaian.
b) Cara mengatasi kesulitan
Penulis meneliti kembali pada berita terakhir yang diliput oleh
media massa yang sudah dikliping. Dilihat dari berita termasuk
berita positif atau berita negative. Apabila berita termasuk berita
positif berarti posisi perusahaan masih digaris aman atau
terkondisikan dengan baik namun apabila berita termasuk berita
negaif perusahaan, humas harus segera mengkonsultasikan berita
tersebut kepada pemimpin wilayah.
c) Kemajuan yang telah dicapai
Penulis dapat mengkliping berita sesuai dengan tema yang
bersangkutan dan mengetahui berita teraktual.
8. Minggu ke delapan periode 28 Maret 2011 s.d 1 April 2011
Tanggal 1 April 2011, Perum Pegadaian genap berusia 110
tahun. Sebagai sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), kinerja lembaga jasa keuangan mikro berbasis gadai dan
commit to user
46
Perayaan untuk mengenang usia Pegadaian memang layak
dilaksanakan. Sehingga loyalitas Pegadaian terhadap Masyarakat dan
Negara dapat dirasakan semua pihak.
Penulis dalam kegiatan upacara HUT Perum Pegadaian ke-110
pada tanggal 1 April 2011, dilibatkan sebagai pembawa nampan
cindramata yang akan diberikan kepada Purna Tugas Perum
Pegadaian sebagai wujud penghargaan jasa-jasa mereka selama
bekerja dan mengabdi kepada Perum Pegadaian. Sebelumnya penulis
mengikuti gladi bersih yang diadakan sehari sebelum menjelang acara.
Tujuan penulis ditunjuk sebagai panitia acara adalah mewakili
salah satu dari peserta praktek kerja dari UNS dan Undip, agar ikut
mensukseskan acara terebut sebagai bentuk keterkaitan dengan Perum
Pegadaian.
Setelah upacara berlangsung dilanjutkan dengan syukuran yang
mengundang Direksi, Purna Tugas, Seluruh Pejabat dan Pegawai yang
masih bekerja di Pegadaian, serta Wartawan Media.
Acara syukuran tersebut berlangsung dengan khitmad dan
kekeluargaan. Rangkaian acara HUT Perum Pegadaian diakhir dengan
wawancara langsung Pimpinan Wilayah dengan Wartawan-wartawan
yang telah diundang maupun wartawan yang datang mencari berita
mengenai HUT Perum Pegadaian.