Analisis Risiko Bencana Gerakan Tanah di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Parameter-parameter yang digunakan dalam pemetaan bencana tanah longsor adalah kemiringan lereng, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, jenis tanah, faktor
(2) Sebaran tingkat risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Windusari meliputi: (a) tingkat risiko bencana tanah longsor rendah dengan luas 3.200 ha tersebar di
Pemetaan menggunakan tujuh parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tata guna lahan, geologi, kedalaman solum, tekstur tanah, permeabilitas tanah dan masing-masing
Pada hasil penelitian yang didapat maka sudah dapat dilihat wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko terjadinya bencana tanah longsor yaitu kecamatan Kakas
Metode yang digunakan adalah studi literatur yang meliputi analisa dari peta topografi, peta geologi, peta morfometri, peta pergerakan tanah, dan dari peta tersebut
1) Memperhatikan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi pada Peta Kerentanan Gerakan tanah dan menghindari pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum
Penyebab dari tingginya tingkat risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Sukasada adalah wilayah yang terancam luas, kepadatan penduduk yang tinggi, tingginya nilai
Setiap musim hujan, bencana tanah longsor selalu terjadi akibat kondisi tanah yang tidak stabil dan diisi oleh curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab terjadinya tanah