• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Risiko Bencana Gerakan Tanah di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Risiko Bencana Gerakan Tanah di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang."

Copied!
204
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 4. Pengharkatan Variabel Kemiringan Lereng
Tabel 15. Pembobotan Variabel Kerentanan Sosial
Tabel 24. Pembobotan Variabel Kapasitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Parameter-parameter yang digunakan dalam pemetaan bencana tanah longsor adalah kemiringan lereng, intensitas curah hujan, penggunaan lahan, jenis tanah, faktor

(2) Sebaran tingkat risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Windusari meliputi: (a) tingkat risiko bencana tanah longsor rendah dengan luas 3.200 ha tersebar di

Pemetaan menggunakan tujuh parameter yaitu kemiringan lereng, curah hujan, tata guna lahan, geologi, kedalaman solum, tekstur tanah, permeabilitas tanah dan masing-masing

Pada hasil penelitian yang didapat maka sudah dapat dilihat wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko terjadinya bencana tanah longsor yaitu kecamatan Kakas

Metode yang digunakan adalah studi literatur yang meliputi analisa dari peta topografi, peta geologi, peta morfometri, peta pergerakan tanah, dan dari peta tersebut

1) Memperhatikan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi pada Peta Kerentanan Gerakan tanah dan menghindari pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum

Penyebab dari tingginya tingkat risiko bencana tanah longsor di Kecamatan Sukasada adalah wilayah yang terancam luas, kepadatan penduduk yang tinggi, tingginya nilai

Setiap musim hujan, bencana tanah longsor selalu terjadi akibat kondisi tanah yang tidak stabil dan diisi oleh curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab terjadinya tanah