• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Transkip Wawancara

Station Manager dan Program Director |

92.9 FM Solo Radio

(3)

Transkip Wawancara Station Manager Solo Radio

Dicky Hendro W.

Surakarta, 15 Januari 2016

1. Tujuan merubah program musik?

“ Tujuannya ya ingin menyajikan program yang lebih baru dan fresh sehingga pendengar kita nantinya meningkat”

2. Program seperti apa yang buat?

“Program yag dibuat kebetulan kia ngelihat program- program primeti yang ada di kota-kota gedhe, kaya Ardhan Bandung, Gen FM, nah kita pengen bikin program yang diplot kaya mereka, jadi ada program prime

time, special program gitu deh”

3. Bagaimana melakukan perubahan terhadap program – program yang sudah ada?

“jadi kita lihat program itu selama ini gimana, respon pendengar apakah

ada respon atau tidak”

4. Segementasi pendengar program Solo Radio sendiri seperti apa?

“kalo segmentasi kita sihdari usia 15- 30 tahun ya” 5. Bagaiamana mengetahui program itu bagus atau tidak?

“Dari sms, dari respon disocial media, sama hasil AC Nelson”

6. Apakah ratting juga menjadi alasan merubah program?

“Oh iya tentu itu sudah pasti dimana mana, bahkan stasiun tv juga selalu melihat ratting program”

7. Bisa tau ratting program Solo radio yang dari AC Nelson

“Kalo itu ga bisa dikasih tau”

8. Radio mana saja yang dianggap sebagai competitor?

“ Radio kompetitor kita saat ini Sas ya”

(4)

“oh perubahan pasti ada, dulu pendengar kita banyak, Cuma sekarang ya mungkin karena sekarang orang udah bisa download lagu, ada aplikasi di smartphone jadi ya mereka mungkin males dengerin dan pendengar jadi

turun”

10.Ada penurunan atau kenaikan pedengar?

“Ada”

11.apa yang dilakukan sehingga solo radio membuat program baru?”

“ Ya awalnya kita monitoring dulu radio kompetitor kita, apa sih

yangbikin pendengar tertarik dengan radio sebelah, misal dari playlist lagu kah, atau dari konten, dari situ kita bisa membandingkan dengan program

kita”

12. analisa dari internal program sendiri apakah ada?”

“Oh sudah pasti, kita juga pasti lihat bagaimana program itu, respon

daripendengar, kalo program yang dapat respon baik kita pertahankan kalo

respon sedikit ya kita ganti dengan yang baru, biar pendengar ga bosan”. Transkip Wawancara Program Director Solo Radio

Fachri Aulia

Surakarta, 29 Januari 2016

1. Apa yang membuat Solo Radio membuat dan merubah beberapa program?

“Ehm aku disini posisi sebenernya PD baru ya, tapi pas tercetus mau bikin

program baru itu ya aku juga andil. Yang pertama sih sebenernya kita pengen ngerefresh program yah, biar lebih seger, menarik dan yang kedua

kita pengen ningkatin jumlah pendengar kita”

2. proses sehinga Solo Radio kemudian ingin membuat program itu seperti apa?”

(5)

bikin program baru biar pendengar kita tuh nambah gitu hlo jadi ada yang barulah di usia yang ke 12, program lebih fresh, pendengar meningkat,

client buat ngiklan diradio juga banyak.”

4. Kalo SWOT program musiknya sendiri apa?

“ Kalo strenght yah kita punya banyak program dengan konten yang

berbeda tiap hari, kita selalu muterin lagu yang hits, kita punya penyiar yang masih muda- muda, anak hitz se solo, siapa sih yang ga kenal abbas, topik,inez ya kan kalo weaknes ya kebanyakan program malah bikin pendengar jadi bingung ga fokus sama program yang ada terus kalo peluang ya kita punya program yang radio lain ga punya, kaya indielism, jomblish, ada cinta diudara terus ancamannya sih ya program kita banyak

yang niru sih ya gitu aja”

5. Strategi apa yang dilakukan untuk pembuatan?

“Kita liat sih program mana yang perlu diganti dan dipertahankan,

rulemodel program kita ya ngikutin ala program jakartalah, kaya Prambors, Gen FM yang ada prime time, special program gitu, terus kita liat clocking program yang pas buat program ini jam berapa, manfaatin social media, pokoknya ya strategi kita pertahanin yang bagus ganti yang kurang direspon sama yang baru.”

6. Program yang disajikan sendiri seperti apa?

“Ya program music semua sama, Cuma kita main di konten aja sih itu yang bikin kita beda dari radio lain, konten kita tuh banyak”

7. Apakah ada strategi dalam pembuatan program?

“Strategi sih ada”

8. Strategi seperti apa yang dipake?

“Ya strategi kita yang pertama melihat radi kometitor lain, terus lihat

programnya respon bagaimana, setelah itu baru kita bikin program yang

sesuai dengan keinginan pendengar”

9. Upaya apa yang dilakukan supaya pendengar tau kalo ada program baru?

(6)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kalau soal perubahannya, Ada gak perubahan yang terjadi baik dari segi program atau pun iklan setelah radio Zenith bergabung dengan CPP RADIONET.. # Enggak ada

Nah sebelumnya kita udah mau lebaran gitu yah kita nyari dokter ini, tapi ga ada yaudah ke dokter lain, psikiater juga terus taunya teh pas mau dibawa ke situ teh dia teh

Bagas Kurnianto, L100070037, Strategi Komunikasi Pemasaran Program Musik dalam Meningkatkan Jumlah Pengiklan di Solo Radio FM, Skripsi, Program Studi Ilmu

Dengan judul skripsi STRATEGI RADIO ELISA FM SALATIGA UNTUK MENGEMAS PROGRAM ACARA SESUAI DENGAN VISI DAN MISI sebagai salahsatu syarat untuk mendapatkan gelar

STRATEGI RADIO ELISA FM SALATIGA UNTUK MENGEMAS PROGRAM ACARA SESUAI DENGAN VISI DAN MISI.. Dalam bab ini peneliti ingin membahas tentang strategi radio Elisa Fm

Motion FM Manado dilakukan dengan memberikan konsep program dan perhatikan konten, durasi dalam penyajian, menyajikan program berkonten lokal sebanyak 60%, banyak

Dari 10 stasiun radio yang ada, hanya 2 stasiun radio yang memiliki program siaran bersegmentasi anak-anak yaitu radio Suara Pati FM dan PAS FM.. Itupun masing-masing