• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geologi Struktur Pulau Taliabu, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Geologi Struktur Pulau Taliabu, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ix DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

SARI ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LEMBAR PETA ... xvi

DAFTARLAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. 1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1. 2 Perumusan Masalah ... 2

1. 3 Maksud dan Tujuan ... 3

1. 4 Waktu dan Tempat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2. 1 Geologi Daerah Penelitian ... 5

2. 2 Stratigrafi Daerah Penelitian ... 8

2. 3 Tektonik Daerah Penelitian ………..….……... ... 12

2. 4 Landasan Teori... 15

2.4.1 Geologi Struktur ... 15

2.4.2 Kekar ... 16

2.4.2.1 Analisis Kekar ... 18

2.4.2.2 Proyeksi Stereografi ... 19

2.4.3 Sesar ... 21

2.4.3.1 Permodelan Patahan Anderson (1951) ... 23

2.4.3.2 Permodelan Patahan Mendatar oleh Harding dkk (1971) ... 23

2.4.3.3 Teori Sistem Sesar Mendatar Moody and Hill (1956) ... 26

2.4.3.4 Klasifikasi Sesar ... 27

(2)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3. 1 Objek Penelitian ... 32

3. 2 Peralatan yang Digunakan ... 32

3.2.1 Peralatan Lapangan ... 32

3.2.2 Peralatan Analisis Data ... 33

3. 3 Langkah-langkah Penelitian ... 34

3.3.1 Tahap Perencanaan ... 34

3.3.2 Tahap Pekerjaan Lapangan ... 35

3.3.3 Tahap Pekerjaan Laboratorium dan Analisis Data ... 35

3.3.3.1 Analisis Citra Inderaja ... 35

3.3.3.2 Analisis Geologi Struktur ... 35

3.3.3.2.1 Pengolahan Data Kekar ... 36

3.3.3.2.2 Analisis Stereogram ... 36

3.3.3.2.3 Analisis Diagram Mawar (Rose Diargram) ... 37

3.3.3.2.4 Pengolahan Data Cermin Sesar ... 38

3.3.4 Tahap Penulisan Laporan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4. 1 Stratigrafi Daerah Penelitian ... 42

4.1.1 Batuan Metamorf Formasi Menanga ... 42

4.1.2 Batuan Granit Banggai ... 43

4.1.3 Batuan Sedimen Formasi Bobong ... 44

4.1.4 Batuan Sedimen Formasi Buya ... 45

4.1.5 Batuan Sedimen Formasi Tanamu ... 46

4.1.6 Batuan Metamorf Formasi Salodik ... 47

4. 2 Pola Kelurusan Berdasarkan Citra Satelit ... 48

4. 3 Karakteristik Data Unsur-Unsur Struktur Geologi ... 50

4.3.1 Pola dan Arah Tegasan dari Kekar ... 50

4.3.2 Pola Struktur Lipatan ... 61

(3)

xi

4.3.2.2 Antiklin Limbo ... 62

4.3.2.3 Sinklin Limbo ... 63

4.3.2.4 Antiklin Kilo ... 64

4.3.2.5 Sinklin Kilo ... 65

4.3.2.6 Antiklin Tangi ... 67

4.3.3 Pola Struktur Sesar ... 68

4.3.3.1 Pola Struktur Sesar Bagian Utara ... 69

4.3.3.2 Pola Struktur Sesar Bagian Barat ... 69

4.3.3.3 Pola Struktur Sesar Bagian Selatan ... 70

4.3.4 Pola Struktur Utama Yang Berkembang di Daerah Penelitian ... 75

4. 4 Hubungan Sistem Tegasan Dengan Kondisi Geologi di Lapangan ... 75

4. 5 Tinjauan Tektonik Daerah Penelitian ... 76

4. 6 Perkembangan Tektonik dan Urutan Sistem Struktur Geologi Daerah Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(4)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Lokasi Penelitian ... ... 4

Gambar 2.1 Distribusi blok kontinen, fragmen dan terrane serta suture utama di

wilayah Asia Tenggara (Metcalfe, 2006) ... 6

Gambar 2.2 Peta bathymetri Indonesia timur bagian utara dan struktur sesar sorong yang merupakan struktur utama yang mempengaruhi kondisi geologi struktur di Pulau Taliabu (Charlton, 2000) ... 6

Gambar 2.3 Peta Geologi Regional Kepulauan Sula hasil gabungan dari Peta Geologi lembar Banggai (Supandjono & Haryono, 1993) dan Peta Geologi Lembar Sanana (Surono & Sukarna, 1993) ... 7

Gambar 2.4 Rekonstruksi paleotektonik sebelum tumbukan menurut Charlton (1999) ... 13

Gambar 2.5 Rekonstruksi paleotektonik saat tumbukan menurut Charlton (1999)

... 13

Gambar 2.6 Rekonstruksi paleotektonik setelah tumbukan menurut Charlton (1999)

... 15

Gambar 2.7 Pola kekar berdasarkan genetiknya yang menunjukkan hubungan pola tegasan dengan pola kekar yang terbentuk (Hobs, 1976) ... 17

Gambar 2.8 Proyeksi stereografi dari sebuah bidang (Ragan, 1973) ... 19

Gambar 2.9 A. Jaring sama sudut (Wulf Net); B. Jaring sama luas (Schmidt Net) untuk analisis data kekar ... 20

Gambar 2.10 Counting Net dari Kalsbeek untuk analisis data kekar ... 21

Gambar 2.11 Unsur-unsur struktur sesar ... 22

Gambar 2.12 Klasifikasi sesar menurut Anderson, 1951 (dalam M. Thomas, 2006) berdasarkan analisa kekar dalam bentuk stereogram dan sistem tegasannya ... 23

Gambar 2.13 Percobaan Harding, Wilcox dan Seely (1971) ... 25

(5)

xiii

mendatar menganan (gambar kanan) ... 25

Gambar 2.15 Permodelan sesar mendatar Moody and Hill (1956) ... 27

Gambar 2.16 Diagram klasifikasi sesar (Rickard, 1972) ... 28

Gambar 3.1 Legenda dari program Tensor ... 38

Gambar 3.2 Berbagai tipe tegasan dan kenampakannya di peta. Tanda panah mengindikasikan tegasan pada bidang horizontal, dan panjang yang sesuai pada besaran tegasan relatif yang bekerja (rasio tegasan R). Tanda panah putih keluar mengindikasikan gaya ekstensif, sedangkan tanda panah hitam kedalam mengindikasikan gaya kompresif. Sumbu tegasan vertikal disimbolkan oleh lingkaran hitam untuk gaya ekstensif (σ1 vertikal), titik untuk strike-slip (σ2 vertikal), dan lingkaran putih untuk gaya kompresif (σ3 vertikal) ... 39

Gambar 3.3 Macam-macam stress regime (Delvaux, 1995) ... 39

Gambar 4.1 Singkapan batuan Formasi Menanga di daerah penelitian ... 43

Gambar 4.2 Singkapan batuan Formasi Bobong di daerah penelitian ... 45

Gambar 4.3 Singkapan batuan Formasi Buya di daerah penelitian ... 46

Gambar 4.4 Singkapan batuan Formasi Tanamu di daerah penelitian ... 47

Gambar 4.5 Singkapan batuan Formasi Salodik di daerah penelitian ... 47

Gambar 4.6 Penarikan kelurusan di daerah penelitian ... 49

Gambar 4.7 Diagram rosset kelurusan di daerah penelitian ... 49

Gambar 4.8 Legenda untuk gambar 4.9 dan 4.10 ... 57

Gambar 4.9 Proyeksi stereografi yang menunjukkan sistem tegasan Compressional ... 58

Gambar 4.10 Proyeksi stereografi yang menunjukkan sistem tegasan Ekstensional ... 59

Gambar 4.11 Diagram mawar arah tegasan maksimum gabungan (σ 1) ... 60

Gambar 4.12 Analisis stereogram Antiklin Kasango dari strike/dip sayap lipatan 62 Gambar 4.13 Analisis stereogram Antiklin Limbo dari strike/dip sayap lipatan63 Gambar 4.14 Analisis stereogram Sinklin Limbo dari strike/dip sayap lipatan . 64 Gambar 4.15 Analisis stereogram Antiklin Kilo dari strike/dip sayap lipatan ... 65

(6)

xiv

Gambar 4.17 Analisis stereogram Antiklin Tangi dari strike/dip sayap lipatan .. 67

Gambar 4.18 Pola struktur sesar yang berkembang di bagian barat daerah penelitian ... 69

Gambar 4.19 Asosiasi struktur daerah penelitian dengan struktur geologi regional Sesar Sorong berdasarkan permodelan sesar Moody and Hill (1956) ... 70

Gambar 4.20 Proyeksi cermin sesar Limbo pada program Tensor ... 71

Gambar 4.21 Ploting sesar Limbo pada segitiga klasifikasi Rickard ... 72

Gambar 4.23 Proyeksi cermin sesar Kilo pada program Tensor ... 73

Gambar 4.24 Ploting sesar Kilo pada segitiga klasifikasi Rickard ... 73

Gambar 4.25 Proyeksi cermin sesar Betino pada program Tensor ... 74

Gambar 4.26 Ploting sesar Betino pada segitiga klasifikasi Rickard ... 74

Gambar 4.27 Rekonstruksi paleotektonik setelah tumbukan (Charlton 1999) ... 77

Gambar 4.28 Perbandingan model Moody and Hill (1956) dengan sistem tektonik pada oligosen dan hasil deformasi di daerah penelitian ... 78

(7)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi lipatan berdasarkan besar sudut interlimb (Fleuty, 1964)

... 31

Tabel 2.2 Klasifikasi lipatan berdasarkan besar sudut plunge (Fleuty, 19640

... 31

Tabel 4.1 Tabulasi arah kelurusan utama Pulau Taliabu dan sekitarnya berdasarkan data DEM ... 50

Tabel 4.2 Hasil penentuan bidang maksima pada dips dari batuan yang terpotong dengan arah tegasan relatif utara-selatan ... 51

Tabel 4.3 Hasil penentuan bidang maksima pada dips dari batuan yang terpotong dengan arah tegasan relatif baratlaut-tenggara ... 52

Tabel 4.4 Hasil penentuan bidang maksima pada dips dari batuan yang terpotong dengan arah tegasan relatif timur-barat dan timurlaut-baratdaya 53

Tabel 4.5 Hasil interpretasi sistem tegasan compressional dari data kekar dengan program tensor ... 55

Tabel 4.6 Hasil interpretasi sistem tegasan ekstensional dari data kekar dengan program tensor ... 55

(8)

xvi

DAFTAR LEMBAR PETA

Lembar Peta

1. PETA KERANGKA GEOLOGI

2. PETA STRUKTUR GEOLOGI

(9)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I Data Kelurusan ... 85

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian melalui kajian model gugus pulau dalam pengembangan wilayah kepulauan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dapat diketahui

Akses menuju di beberapa objek wisata yang berada di Pulau Sulabesi, hanya satu objek wisata saja yang aksesnya terbilang mudah yaitu Wisata Pantai Wai Ipa, karena objek

Dengan demikian melalui kajian model gugus pulau dalam pengembangan wilayah kepulauan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dapat diketahui

Dengan kemiringan morfologi dasar laut yang cukup besar di Pantai Racuna, Tanjung Abaa, dan Tanjung Bora, gelombang pecah (breaker zone) relatif dekat dengan pantai, serta

Perubahan sosial yang terjadi akibat adanya modernisasi pada masyarakat, Modernisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi disini sangat berpengaruh terhadap sosial

Hasil analisis rasio petumbuhan kinerja pengelolaan keuangan Kabupaten Kepulauan Sula dapat dikategorikan belum cukup baik karena pertumbuhan PAD masih

Penentuan umur relatif satuan khuluk dilakukan berdasarkan hasil analisis tubuh gunungapi yang telah disebutkan sebelumnya dan disebandingkan dengan satuan batuan

Dengan kemiringan morfologi dasar laut yang cukup besar di Pantai Racuna, Tanjung Abaa, dan Tanjung Bora, gelombang pecah (breaker zone) relatif dekat dengan pantai, serta