• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI COST OVERRUN PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN NASIONAL DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI COST OVERRUN PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN NASIONAL DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI COST OVERRUN PADA PELAKSANAAN PROYEK

JALAN NASIONAL DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

Achirul Aprisal Annas1) dan Tri Joko Wahyu Adi2)

1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus MMT-ITS: Jln. Cokroaminoto No. 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

e-mail: achirul_peace@yahoo.com

2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Kompleksitas pada pelaksanaan Proyek Jalan Nasional di Provinsi Jawa Timur seringkali menyebabkan perbedaan pada apa yang telah direncanakan dengan pelaksanaan dilapangan, sehingga selalu menghadapi masalah yang sama, seperti terjadinya keterlambatan pekerjaan dan pembengkakan biaya (cost overrun). Berdasarkan fakta dilapangan menunjukkan bahwa sekitar 20% dari total pelaksanaan proyek jalan nasional yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum mengalami pembengkakan biaya (http://emonitoring.pu.go.id), oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi cost overrun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya cost overrun dengan mengidentifikasi peristiwa resiko yang terjadi dalam periode tahun 2011 s/d 2013. Selanjutnya hasil identifikasi tersebut akan dilakukan evaluasi besaran cost overrun dengan menggunakan metode Statistical Process Control

(SPC) yaitu melakukan pemetaan faktor penyebab cost overrun dengan pareto diagram,

melakukan analisis akar permasalahan yang terjadi dengan fishbone diagram serta melakukan analisa besaran cost overrun dengan control chart dan selanjutnya dilakukan tindakan atas penanganan resiko dari akar permasalahan dengan melakukan wawancara kepada expert serta kajian literatur di lingkungan kementerian Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur. Hasil evaluasi cost overrun dari peristiwa resiko didapatkan 29 peristiwa resiko yang dikelompokkan dalam 5 faktor penyebab terjadinya cost overrun, yaitu: Faktor Perubahan Desain, Faktor Koordinasi & Komunikasi yang buruk dalam organisasi, Faktor Keterlambatan dalam Pengambilan Keputusan, Faktor Keterlambatan dalam Penyerahan/Penggunaan Lahan dan Faktor Keterlambatan dalam Pembayaran Termin.

Kata kunci:Cost Overrun, Pelaksanaan Proyek Jalan Nasional, Metode SPC.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam pelaksanaan proyek jalan mempunyai resiko yang sangat tinggi diantaranya kenaikan harga material, proses pembebasan lahan yang lama, dokumen yang tidak lengkap, perubahan desain dan faktor resiko yang lain, sehingga dengan adanya resiko tersebut banyak dijumpai proyek yang mengalami keterlambatan waktu sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun). Cost overrun pada tahap pelaksanaan proyek sangat tergantung pada perencanaan, koordinasi, dan

(2)

pengendalian dari kontraktor serta bergantung pada estimasi anggaran biaya. Untuk memperkecil/meminimumkan terjadinya nilai cost overrun yaitu dengan mengetahui penyebab terjadinya pembengkakan biaya baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, koordinasi sumber daya, maupun pengendalian keuangan dan waktu.

Perumusan Masalah

Faktor-faktor apa saja dalam pelaksanaan proyek jalan nasional di Provinsi Jawa Timur yang menyebabkan cost overrun dari sudut pandang owner?, dan bagaimana tindakan atas penanganan resiko dari faktor penyebab terjadinya cost overrun tersebut?.

Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab dari cost overrun serta melakukan tindakan mitigasi atas penanganan resiko untuk meminimalisasi faktor penyebab terjadinya cost overrun dengan pengendalian proses statistik.

METODA

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru berupa pengelompokan suatu komponen aktivitas atau kegiatan untuk memperoleh suatu perumusan dalam suatu permasalahan dengan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan objek penelitian sesuai dengan kenyataan serta mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh guna mendapatkan sumber penyebab terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun).

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer.

Data yang diperoleh secara langsung berupa hasil wawancara kepada pejabat pembuat komitmen sebagai seorang yang bertanggung jawab mengelola proyek atau kepada expert (ahli) sebagai seorang yang berpengalaman dalam bidangnya dengan mengklarifikasi komponen aktivitas atau kegiatan yang menjadi sumber penyebab utama terjadinya cost overrun pada pelaksanaan proyek jalan di Provinsi Jawa Timur.

2. Data Sekunder.

Data yang didapat dari hasil pengumpulan data pelaksanaan proyek jalan nasional periode tahun 2011 s/d tahun 2013 pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Provinsi Jawa Timur pada masing-masing satker (dokumen kontrak, dokumen teknis proyek, dokumen addendun, RAB, Lap. bulanan, dll).

Populasi Penelitian

Populasi penelitian yang dijadikan sebagai sample/sensus dalam penelitian ini adalah nama paket pekerjaan atau ruas jalan pada pelaksanaan proyek jalan di Provinsi Jawa Timur yang mengalami pembengkakan biaya (cost overrun).

Metoda Penelitian

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Statistical Process Control untuk melakukan pengendalian proses control dalam pengukuran dan

(3)

analisa keragaman (variation) dari setiap proses dan hasilnya. Analisa SPC untuk evaluasi cost overrun, adalah :

a) Identifikasi Penyebab Utama Cost Overrun dengan Pareto Diagram. b) Analisis Akar Penyebab Cost Overrun dengan Fishbone Diagram. c) Analisa Cost Overrun dengan Grafik Kendali (Control Chart).

HASIL DAN DISKUSI

Analisa Penelitian

Analisa dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Dari hasil pengumpulan data baik yang diperoleh dari survey pendahuluan, pengolahan data sekunder, wawancara maupun kajian literatur di lingkungan kementerian Pekerjaan Umum, diperoleh 5 (lima) sumber penyebab terjadinya cost overrun dari sisi pemilik proyek / owner, adalah :

1) Faktor Perubahan Desain.

2) Faktor Koordinasi & Komunikasi yang buruk dalam organisasi. 3) Faktor Keterlambatan dalam Pengambilan Keputusan.

4) Faktor Keterlambatan dalam Penyerahan / Penggunaan Lahan. 5) Faktor Keterlambatan dalam Pembayaran Termin.

Identifikasi Penyebab Utama Cost Overrun dengan Diagram Pareto.

Analisa faktor penyebab cost overrun dengan diagram pareto untuk memberikan gambaran tingkat pentingnya atau prioritas kategori kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian.

No Faktor penyebab cost overrun Freq.

Kejadian Besaran Overrun (Rp.) Relative freq. Percent (%) Cum. Re. Freq. (%) a b c d e f g 1 Perubahan Desain 24 Rp. 321.281.502,11 24 42,11 42,11

2 Koordinasi & Komunikasi yang

buruk dalam organisasi 12 Rp. 121.270.337,78 36 21,05 63,16 3 Keterlambatan dalam

Pengambilan Keputusan 10 Rp. 87.018.209,55 46 17,54 80,70 4 Keterlambatan dalam

Penyerahan / Penggunaan Lahan 8 Rp. 52.479.645,09 54 14,04 94,74 5 Keterlambatan dalam

Pembayaran Termin 3 Rp. 5.298.093,03 57 5,26 100,00

(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH 387.175.100 187.636.680 411.281.520 186.511.160 654.444.980 326.336.936 367.500.000 49.144.060 375.050.000 AVERAGE 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 140.241.925,5 UCL 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 657.966.676,6 LCL -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, -377.482.825, OUTLIER AVERAGE; 140.241.925,5238 UCL; 657.966.676,6767 LCL; -377.482.825,6291 -600.000.000 -400.000.000 -200.000.000 0 200.000.000 400.000.000 600.000.000 800.000.000 M e a n CONTROL CHART

Analisa Control Chart berdasarkan Perubahan Desain.

(Σxi) = Rp 2.945.080.436,- dan (n) = 24, maka : rata-rata ( mean / μ ) = Σxi = 140.241.925,52

n standard deviasi

= 172.574.917,05

Terdapat tiga garis pada grafik pengendali dalam diagram adalah sbb : 1) Batas Kendali Atas (Upper Control Limit / UCL).

UCL = μ + 3σ

= 657.966.676,68

2) Garis Tengah (Center Line / CL). CL = μ

= 140.241.925,52

3) Batas Kendali Bawah (Lower Control Limit / LCL). LCL = μ - 3σ

(5)

Analisa Akar Penyebab Cost Overrun dengan Fishbone Diagram.

Untuk mencari akar permasalahannya, maka dibuat fishbone diagram berdasarkan pada data hasil wawancara dengan expert yang telah dilakukan. analisa dengan menggunakan Fishbone diagram untuk mengetahui sebab dan akibat suatu masalah dan menentukan penyebab dari suatu permasalahan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data hingga analisa yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang Evaluasi cost overrun pada pelaksanaan proyek jalan nasional di Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

1. Terdapat 5 (lima) faktor penyebab terjadinya cost overrun pada pelaksanaan proyek jalan nasional dari sisi pemilik proyek (owner) di Provinsi Jawa Timur, yaitu :

a. Faktor Perubahan Desain.

b. Faktor Koordinasi dan komunikasi yang buruk dalam organisasi. c. Faktor Keterlambatan dalam Pengambilan Keputusan.

d. Faktor Keterlambatan dalam Penyerahan / Penggunaan Lahan. e. Faktor Keterlambatan dalam Pembayaran termin.

2. Berdasarkan analisa Fishbone diagram diketahui akar permasalahan dari masing-masing faktor penyebab terjadinya cost overrun pada pelaksanaan proyek jalan nasional di Provinsi Jawa Timur, yaitu :

a. Faktor Perubahan Desain.

- Kesalahan desain/gambar yang dibuat oleh perencana. - Desain awal tidak dapat dilaksanakan dilapangan. - Kesalahan Metode Pelaksanaan

b. Faktor Koordinasi dan komunikasi yang buruk dalam organisasi. - Informasi yang didapat tidak lengkap.

- Kesalahan metode / teknik.

c. Faktor Keterlambatan dalam Pengambilan Keputusan. - Tidak adanya koordinasi dan komunikasi.

- Informasi proyek yang didapat tidak jelas. - Kurangnya Pengetahuan.

(6)

- Lamanya dalam hal perijinan dan regulasi.

- Permasalahan yang timbul dari lingkungan masyarakat (sosial). - Pemahaman peraturan tentang prosedur pembebasan tanah. e. Faktor Keterlambatan dalam Pembayaran termin.

- Prosedur pembayaran yang lambat. - Belum tersedianya anggaran.

DAFTAR PUSTAKA

Acharya, N. K., Young D. L., Soo. Y. K., and Jong. C. L. (2006). Analysis of

Construction Delay Factor: A Korean Perspective. Proceedings of the 7th Asia

Pacific Industrial Engineering and Management Systems Conference 2006 17-20 December 2006, Bangkok, Thailand.

Ahuja, H. N., (1984), Project Management : Techniques in Planning and Controlling

Construction Project, John Wiley & Sons, New York.

Arditi, D., Akan, G.T. and Gurdamar, S., Reason for Delay in Public Projects in

Turkey, Construction Management and Economics, vol 3. 1985.

Asiyanto (2009), Manajemen Risiko untuk Kontraktor, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Assaf, S.A. and Al-Hejji, S.A. (2011). Change Orders in Construction Projects in Saudi

Arabia., International Journal of Project Management, 24, 349-357

Aquilano, Nicholas J, F. Robert Jacobs, Richard B. Chase (2011). Operations

Management for Competitive Advantage. Mc Graw Hill. USA

Barie, D.S., Paulson, Jr. B.C. and Sudinarto. (1995). Manajemen Konstruksi Profesional. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Bayazit, O and P. Rauch. (2006). SWOT analyses and SWOT strategy formulation for

forest owner cooperations in austria. Eur J Forest Res . pages. 413-420

Chapman, C. and Ward, S. (2003), Project Risk Management: Processes, Techniques

and Insights, John Wiley & Sons Ltd, Chichester.

Clough, Richard H., and Sears, Glen A., (1984) Construction contracting, Fourth Edition, John Wiley & Sons, New York.

Cooper, D. and Chapman, C. (1993) Risk Analysis for Large Project. First Edition. John Wiley & Sons Ltd., Norwich.

Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi, jilid 2. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Flanagan, R. and Norman, G. (1993), Risk Management and Construction, Blackwell Science Ltd., Xford.

Fouad, Rami, and Peaw, T.L. (2010) A Practical Guide For Jordanian Industrial

Organizations With Statistical Process Control Tools. International Journal of

Business, Management and Social Sciences, Volume 4, Number 6. Pages 693-700 Gray,C.F and Larson,E.W. (2000). Project Management. First Edition . Irwin

(7)

Halpin, W., (1998) Construction Management, John Willey & Sons, Inc., 2nd Edition Canada

Kerzner, Harold (1995) Project Management. Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York.

Khaled M. N, Walid M. N, and Mohamed Y. H, (2005), “Evaluating Cost Overruns of

Asphalt Paving Project Using Statistical Process Control Methods” Journal of

Construction Engineering and Management, Vol. 131, No. 11.

Le-Hoai, L., Lee, Y.D. and Lee, J.Y. (2008). “Delay and Cost Overruns in Vietnam

Large Construction Projects: A comparison with other selected countries”, KSCE

Journal of Civil Engineering, 367-377

Oakland. John S. And Roy R. Followell (2008). Statistical Process Control Sixth

Edition. Heinemann is an imprint of Elsevier. USA.

Ritz, (1994), Total Construction Project Management, Mac Graw Hill Book Company, Singapore.

Shahin, Arsh and Saaty T.L. (2011) Proposing An Integrated Framework of Seven

Basic and New Quality Management Tools and Techniques : A Roadmap. Journal

Industrial Engineering. Vol. 1 No. 14 Page 98-120.

Petcu, A., Draghici, M., and Anagnoste, S. (2010). Using Statistical Process Control As

A Motivational Tool for Process Improvement. The annals of the University of

Oredea, Economics Sciences Page 442-456.

PMBOK, A Guide to the Project Management Body of Knowledge Guide, Fourth

Edition (2008).

Project Management Institute (2008), A Guide to the Project Management Body of

Knowledge, Third Edition, American National Standard, PA.

Proboyo, Budiman, (2009) Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan

Pering-kat dari Penyebab-penyebabnya, Tesis pasca-sarjana - Universitas Kristen

Petra, Surabaya.

Ward, S.C. (1999), “Assessing and Managing Important Risks”, International Journal

of Project Management, Vol. 17, No. 6, hal. 331-336.

Waring, A. and Glendon, A.I. (1998), Managing Risk, First Edition, International Thomson Business Press, London.

Yoder, E. J., and M.W. Witczak (1975), “Principles of Pavement Design”, second edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.

Zhi, H (1995) Risk Management for overseas Construction Project. International

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kualifikasi yang diharapkan adalah operator / teknisi Mikro Hardness Tester mampu mengoperasikan alat dengan kemampuan mengukur sangat baik, yaitu data uji yang

Lapisan kering produk yang berstruktur rongga (porous) mempunyai konduktivitas yang sangat rendah, sehingga penghantaran panas ke permukaan sublimasi sangat rendah Penelitian

Siswa mengamati gambar, siswa dapat mengelompokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dengan cermat..

Eksploratorium Tambang Batubara Sawahlunto memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengetahui, memahami dan mengalami topografi daerah bekas tambang di kawasan Tanah Hitam

melalui aplikasi LPSE kepada Pokja Bag ian Layanan Peng adaan Kabupaten Ponorog o SPRINT 24 dan tembusan secara off- line kepada PPK Pembang unan J alan Bidang

Training Need Analysis Training Objectives Training Delivery Training Evaluation Training Process What are the training needs for this person and/or job.. Objective should

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing. • Faktor

Penelitian ini bertujuan untuk dapat membuat prototype sistem keamanan rumah kos yang mengimlementasikan pengolahan citra dalam mendeteksi bahaya pencurian dan