• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan -Aplikasi Spectrum v.5.46 Beta 1 dan FPET untuk Pelaksana Teknis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Panduan -Aplikasi Spectrum v.5.46 Beta 1 dan FPET untuk Pelaksana Teknis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2016"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Buku Panduan -Aplikasi Spectrum

v.5.46 Beta 1 dan FPET untuk

Pelaksana Teknis

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

2016

(4)
(5)

KATA SAMBUTAN

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pelaksana Teknis dapat dipublikasikan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sesuai amanat Undang-undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, merupakan institusi yang menangani bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Di bidang pengendalian penduduk pada tingkat pusat maupun provinsi, diperlukan adanya penyediaan data dasar kependudukan untuk mendukung perencanaan program pembangunan kependudukan di waktu yang akan datang, salah satunya melalui proyeksi (pemodelan). Untuk itu, dikembangkan aplikasi Spectrum yang difasilitasi oleh Avenir-Health dan Family Planning Estimation Tool (FPET) oleh Track20.

FPET dan spectrum merupakan salah satu alat pemodelan yang dikembangkan untuk membantu pelaksana teknis dalam memonitor pencapaian dan mengevaluasi pencapaian Program KKBPK, serta perencanaan kebijakan sebagai panduan implementasi di masa yang akan datang. Hasil yang diperoleh dari pemanfaatan aplikasi ini dapat membantu dalam menyusun proyeksi penduduk, Keluarga Berencana, dan dampak yang dihasilkan dari pertumbuhan penduduk.

(6)

Oleh karena itu, semoga panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET untuk pelaksana teknis ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pelaksana teknis dalam memahami konsep pemodelan yang dapat digunakan dalam pengembangan Program KKBPK di masa datang.

Jakarta, Desember 2016

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk,

DR. Wendy Hartanto, MA

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya buku Panduan Penggunaan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pelaksana Teknis dapat disusun dengan baik. Buku ini secara umum berisi tentang konsep dasar modeling menggunakan program Spectrum dan FPET beserta langkah kerja teknisnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dalam penyusunan buku panduan ini. Selain Buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET bagi pelaksana teknis, terdapat versi video yang berisi “Cara Cepat dan Tepat Memahami Spectrum dan FPET” yang terlampir pada buku ini.

Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pelaksana teknis BKKBN di tingkat pusat maupun provinsi dalam memahami konsep pemodelan serta konsep umum dari program Spectrum dan FPET, memahami cara membuat proyeksi untuk memonitoring dan mengevaluasi program, serta dapat menyusun rencana strategis dan merencanakan kebijakan yang dapat diadvokasikan kepada pemerintah pusat, provinsi, atau daerah untuk perbaikan dan pencapaian Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, semoga panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET untuk pelaksana teknis ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pelaksana teknis dalam memahami konsep pemodelan yang dapat digunakan dalam pengembangan Program KKBPK di masa datang.

Jakarta, Desember 2016

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk,

DR. Wendy Hartanto, MA

(8)

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pelaksana Teknis ini.

Jakarta, Desember 2016 Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk,

(9)

DAFTAR ISI

Kata Sambutan ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar isi ... vii

Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar ... x BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Sasaran ... 3 D. Ruang Lingkup ... 4

BAB II. KONSEP DASAR PROGRAM SPECTRUM FPET ... 5

A. Konsep Dasar Modeling ... 5

B. Program Spectrum ... 6

1. Pengertian ... 9

2. Alat Bantu (tools) ... 9

3. Metodologi ... 13

4. Indikator ... 13

C. Program FPET ... 27

1. Pengertian ... 27

2. Alat Bantu (Tools) ... 27

3. Metodologi ... 30

4. Indikator ... 30

D. Sumber Data ... 37

BAB III. LANGKAH KERJA TEKNIS ... 39

A. Langkah Kerja Spectrum ... 39

B. Langkah Kerja FPET ... 42

C. Merasionalkan Target Modeling dengan FPET ... 43 Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pelaksana Teknis ini.

Jakarta, Desember 2016 Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk,

(10)

D. Menggunakan Hasil Spectrum untuk

Mengisi Tools FPET ... 44

E. Menggunakan FPET untuk Menilai Skenario yang Dibuat di Spectrum ... 46

F. Memvalidasi Skenario Spectrum ... 51

G. Mengupdate Modeling dengan Data Terbaru ... 53

H. Mengambil Trend dari Data yang Ada ... 54

BAB IV. PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator berdasarkan Hirarki Sumber Data ... 16

Tabel 2.2 Input dan Hasil Proyeksi pada Modul DemProj ... 16

Tabel 2.3 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul FamPlan ... 21

Tabel 2.4 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul Rapid .... 25

Tabel 2.5 Indikator FPET Data Preparatin Tools ... 32

Tabel 2.6 Sumber Data Menurut Kelebihan dan Kekurangannya . 38 D. Menggunakan Hasil Spectrum untuk Mengisi Tools FPET ... 44

E. Menggunakan FPET untuk Menilai Skenario yang Dibuat di Spectrum ... 46

F. Memvalidasi Skenario Spectrum ... 51

G. Mengupdate Modeling dengan Data Terbaru ... 53

H. Mengambil Trend dari Data yang Ada ... 54

BAB IV. PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Deskripsi dasar metode ilmiah terkait modeling ... 6

Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Module DemProj ... 10

Gambar 2.3 Tampilan Menu pada Module Famplan ... 11

Gambar 2.4 Tampilan Menu pada Module Rapid ... 13

Gambar 2.5 FPET Data Preparation Tools ... 28

Gambar 2.6 Tampilan FPET Web ... 29

Gambar 2.7 Core Indicator Calculator ... 30

Gambar 3.1 Langkah Kerja Spectrum ... 39

Gambar 3.2 Excel Bantu Spectrum ... 25

Gambar 3.3 Tampilan Awal Aplikasi Spectrum ... 41

Gambar 3.4 Langkah Kerja Teknis FPET ... 43

Gambar 3.5 Langkah Kerja Teknis Spectrum ... 45

Gambar 3.6 Langkah Kerja Teknis dari Excel Bantu ke Spectrum 46 Gambar 3.7 Langkah Kerja Teknis dari Hasil Spectrum ke FPET ... 47

Gambar 3.8 Pengujian Hasil Spectrum ke FPET ... 48

Gambar 3.9 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 49

Gambar 3.10 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 50

Gambar 3.11 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 51

Gambar 3.12 Rasionalisasi Skenario Spectrum ke FPET ... 52

Gambar 3.13 Uji Probabilitas 2017 Sebelum Target Diturunkan .... 52

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. BKKBN memiliki tujuan menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Tugas yang dimiliki oleh BKKBN ini tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019 yang dapat diukur dari enam indikator utama yaitu (1) penurunan persentase laju pertumbuhan penduduk (LPP) hingga 1.21 %, (2) penurunan angka kelahiran total pada wanita usia subur (WUS) 15-49 menjadi 2,28 anak per perempuan, (3) peningkatan persentase pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate / CPR) dari 61,9% menjadi 66%, (4) penurunan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) menjadi 9.91%, (5) penurunan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun, dan (6) penurunan persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun dari 7.1% menjadi 6.6%. BKKBN memerlukan langkah strategis dalam bidang kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga, serta melakukan evaluasi pencapaian target setiap tahunnya.

Pembangunan nasional di bidang kependudukan dan keluarga berencana telah memberikan dampak positif

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Deskripsi dasar metode ilmiah terkait modeling ... 6

Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Module DemProj ... 10

Gambar 2.3 Tampilan Menu pada Module Famplan ... 11

Gambar 2.4 Tampilan Menu pada Module Rapid ... 13

Gambar 2.5 FPET Data Preparation Tools ... 28

Gambar 2.6 Tampilan FPET Web ... 29

Gambar 2.7 Core Indicator Calculator ... 30

Gambar 3.1 Langkah Kerja Spectrum ... 39

Gambar 3.2 Excel Bantu Spectrum ... 25

Gambar 3.3 Tampilan Awal Aplikasi Spectrum ... 41

Gambar 3.4 Langkah Kerja Teknis FPET ... 43

Gambar 3.5 Langkah Kerja Teknis Spectrum ... 45

Gambar 3.6 Langkah Kerja Teknis dari Excel Bantu ke Spectrum 46 Gambar 3.7 Langkah Kerja Teknis dari Hasil Spectrum ke FPET ... 47

Gambar 3.8 Pengujian Hasil Spectrum ke FPET ... 48

Gambar 3.9 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 49

Gambar 3.10 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 50

Gambar 3.11 Hasil Pengujian Skenario Spectrum ke FPET ... 51

Gambar 3.12 Rasionalisasi Skenario Spectrum ke FPET ... 52

Gambar 3.13 Uji Probabilitas 2017 Sebelum Target Diturunkan .... 52

(14)

terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Sesuai Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009. BKKBN sebagai institusi pemerintah yang menangani bidang pengendalian penduduk serta keluarga berencana bertugas menyediakan data parameter dasar kependudukan. Analisis data parameter kependudukan dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan program pembangunan khususnya pembangunan kependudukan.

Kependudukan merupakan permasalahan jangka panjang sehingga penanggulangannya dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan pertimbangan tersebut, diperlukan alat bantu (tools) yang mampu membantu pelaksana teknis dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian program kependudukan dan keluarga berencana serta merencanakan kebijakan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah Spectrum. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir Health. Spectrum dapat digunakan sebagai model kebijakan yang akan berguna bagi penyusun kebijakan dilengkapi dengan alat bantu analisis untuk mendukung pengambilan keputusan. Selain itu terdapat aplikasi Family Planning Estimation Tool (FPET) yang dikembangkan oleh Track20. Aplikasi ini digunakan untuk memonitor pencapaian program KB dan dapat memproyeksi situasi di waktu yang akan datang melalui konsep modeling (proyeksi) yang dihasilkan. Penggunaan kedua aplikasi diatas dapat menggunakan sumber data dari berbagai survey yang ada seperti SDKI, SUSENAS, dll. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari hasil survey tersebut.

Pentingnya kedua alat bantu ini mendorong diperlukannya panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pengelola program kependudukan dan KB yakni pelaksana teknis untuk memudahkan penggunaan aplikasi

(15)

dalam memonitor capaian program KB baik di tingkat pusat maupun provinsi. Selain itu, buku panduan ini dibuat untuk membantu pelaksana teknis dalam memahami konsep pemodelan serta mengembangkan pemodelan dengan alat bantu modeling yakni melalui Spectrum dan FPET.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran mengenai cara membuat proyeksi program kependudukan dan keluarga berencana dengan menggunakan alat bantu modeling bagi pelaksana teknis di tingkat pusat maupun provinsi.

2. Tujuan Khusus

a.

Meningkatkan pengetahuan mengenai prinsip dasar modeling

b.

Meningkatkan pengetahuan mengenai alat bantu modeling yang ada

c.

Meningkatkan pengetahuan mengenai langkah teknis dalam menggunakan alat bantu modeling

d.

Meningkatkan keterampilan menggunakan alat bantu modeling

C. Sasaran

Buku panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET ini ditujukan kepada pelaksana teknis di tingkat pusat dan provinsi.

terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Sesuai Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009. BKKBN sebagai institusi pemerintah yang menangani bidang pengendalian penduduk serta keluarga berencana bertugas menyediakan data parameter dasar kependudukan. Analisis data parameter kependudukan dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan program pembangunan khususnya pembangunan kependudukan.

Kependudukan merupakan permasalahan jangka panjang sehingga penanggulangannya dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan pertimbangan tersebut, diperlukan alat bantu (tools) yang mampu membantu pelaksana teknis dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian program kependudukan dan keluarga berencana serta merencanakan kebijakan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah Spectrum. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir Health. Spectrum dapat digunakan sebagai model kebijakan yang akan berguna bagi penyusun kebijakan dilengkapi dengan alat bantu analisis untuk mendukung pengambilan keputusan. Selain itu terdapat aplikasi Family Planning Estimation Tool (FPET) yang dikembangkan oleh Track20. Aplikasi ini digunakan untuk memonitor pencapaian program KB dan dapat memproyeksi situasi di waktu yang akan datang melalui konsep modeling (proyeksi) yang dihasilkan. Penggunaan kedua aplikasi diatas dapat menggunakan sumber data dari berbagai survey yang ada seperti SDKI, SUSENAS, dll. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari hasil survey tersebut.

Pentingnya kedua alat bantu ini mendorong diperlukannya panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pengelola program kependudukan dan KB yakni pelaksana teknis untuk memudahkan penggunaan aplikasi

(16)

D. Ruang Lingkup

Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai cara membuat proyeksi program kependudukan dan keluarga berencana dengan menggunakan alat bantu modeling bagi pelaksana teknis BKKBN di tingkat pusat dan provinsi. Buku ini terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I. Pendahuluan; Bab II. Konsep Dasar Program Spectrum dan FPET; Bab III. Langkah Kerja Teknis; Bab IV. Penutup. Dalam penggunaannya, pelaksana teknis akan dihubungkan dengan Video Tutorial “Langkah Cepat dan Tepat Memahami Spectrum” dan “30 Menit Paham FPET”

(17)

BAB II

KONSEP DASAR PROGRAM SPECTRUM

DAN FPET

A. Konsep Dasar Modeling

Modeling adalah sekumpulan cara atau alat untuk mendeskripsikan data, hubungannya satu sama lain, serta batasan konsistensinya. Modeling juga dapat didefinisikan sebagai penyederhanaan karena beberapa komponen dalam sistem dapat dihilangkan ketika mengembangkan model. Melalui model yang dihasilkan, permasalahan atau keadan tertentu, konfigurasi dari semua komponen, dan korelasi antara komponen dapat dipahami dengan lebih sederhana.

Modeling sangat bermanfaat bagi setiap program dalam memprediksi situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Beberapa fungsi dari pemodelan diantaranya sebagai alat bantu untuk berpikir, berkomunikasi, serta alat bantu dalam proyeksi. Modeling memiliki kemampuan untuk menghasilkan sebuah kemiripan dengan kondisi aktual. Maka, penilaian kontras antara model dan kondisi aktual harus dimasukkan ke dalam langkah evaluasi. Model yang dihasilkan berupa proyeksi dalam bentuk skenario-skenario bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Melalui modeling, pelaksana teknis dibantu untuk lebih mudah menilai dan mengevaluasi target RPJMN 2015-2019 dan FP2020 antara model (skenario dan proyeksi) dengan kondisi nyata saat ini. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

D. Ruang Lingkup

Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai cara membuat proyeksi program kependudukan dan keluarga berencana dengan menggunakan alat bantu modeling bagi pelaksana teknis BKKBN di tingkat pusat dan provinsi. Buku ini terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I. Pendahuluan; Bab II. Konsep Dasar Program Spectrum dan FPET; Bab III. Langkah Kerja Teknis; Bab IV. Penutup. Dalam penggunaannya, pelaksana teknis akan dihubungkan dengan Video Tutorial “Langkah Cepat dan Tepat Memahami Spectrum” dan “30 Menit Paham FPET”

(18)

Gambar 2.1. Deskripsi dasar metode ilmiah terkait modeling (Dym and Ivey, 1980)

Spectrum dan FPET merupakan salah satu alat modeling yang dikembangkan untuk membantu memonitor pencapaian dan memproyeksi situasi program Keluarga Berencana (KB). Apabila dibandingkan dengan alat modeling lainnya, Spectrum dibuat berdasarkan sistem Windows yang mudah dipelajari dan digunakan. Sistem yang sederhana ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki pengetahuan terhadap perangkat lunak Windows untuk mengoperasikannya dengan hanya sedikit arahan. Sedangkan FPET dibuat untuk melihat perkiraan per tahun berdasarkan indikator inti dengan menggunakan modeling statistik yang bersumber dari data survei dan layanan statistik. Hal ini menjadikan FPET sebagai alat modeling yang dipercaya dapat menggambarkan proyeksi situasi program. B. Program Spectrum

1. Pengertian

Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada sistem komputer, yaitu window.

(19)

Program Spectrum dikembangkan oleh United State Agency International Development (USAID) – Health Policy Intitiave (HPI), sekarang menjadi Avenir Health, agar dapat digunakan para pemangku kebijakan untuk memberikan informasi mengenai suatu dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari pembangunan saat ini. Salah satu kelebihan policy model Spectrum dari model-model sebelumnya yang telah dikembangkan adalah policy model Spectrum telah memadukan beberapa modul-modul kedalam satu sistem.

Pada program Spectrum terdapat 9 modul yang tersedia antara lain:

a.

Modul Demographic Projection

Modul Demographic Projection atau yang disingkat dengan istilah DemProj merupakan suatu program untuk menyusun proyeksi penduduk

b.

Modul Family Planning

Modul Family Planning atau yang disingkat dengan istilah FamPlan merupakan suatu program untuk menghitung komponen dan kebutuhan program Keluarga Berencana.

c.

Modul Benefit Cost

Modul Benefit Cost merupakan suatu program untuk memperkirakan perhitungan biaya dan keuntungan dari pelaksanaan program Keluarga Berencana.

d.

Modul AIDS Impact Model

Modul AIDS impact model atau yang disingkat dengan istilah AIM merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari epidemik AIDS, termasuk jumlah orang yang terinfeksi HIV, jumlah orang meninggal akibat AIDS, jumlah penderita HIV/AIDS yang memerlukan perawatan dan jumlah orang yang beresiko tinggi.

Gambar 2.1. Deskripsi dasar metode ilmiah terkait modeling (Dym and Ivey, 1980)

Spectrum dan FPET merupakan salah satu alat modeling yang dikembangkan untuk membantu memonitor pencapaian dan memproyeksi situasi program Keluarga Berencana (KB). Apabila dibandingkan dengan alat modeling lainnya, Spectrum dibuat berdasarkan sistem Windows yang mudah dipelajari dan digunakan. Sistem yang sederhana ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki pengetahuan terhadap perangkat lunak Windows untuk mengoperasikannya dengan hanya sedikit arahan. Sedangkan FPET dibuat untuk melihat perkiraan per tahun berdasarkan indikator inti dengan menggunakan modeling statistik yang bersumber dari data survei dan layanan statistik. Hal ini menjadikan FPET sebagai alat modeling yang dipercaya dapat menggambarkan proyeksi situasi program. B. Program Spectrum

1. Pengertian

Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada sistem komputer, yaitu window.

(20)

e. Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth

Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth atau yang disingkat dengan istilah RAPID merupakan suatu program untuk melihat dampak dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran terhadap beberapa sektor sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, urbanisasi dan pertanian.

f. Modul Adolescent Reproductive Health

Modul Adolescent Reproductive Health atau yang disingkat dengan istilah NewGen merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari perilaku kesehatan reproduksi remaja, termasuk informasi mengenai perilaku seksual, perkawinan, kehamilan, aborsi, dan HIV- IMS. g. Modul Prevention of Mother-To-Child Transmission

Modul prevention of mother-to-child transmission atau yang disingkat dengan PMTCT merupakan suatu program untuk mengukur biaya dan manfaat program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk perawatan antiretroviral, pilihan pemberian makan bayi dan alternatif cara melahirkan.

h. Modul Safe Motherhood

Modul Safe Motherhood merupakan suatu program untuk menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu.

i. Modul Allocate

Modul Allocate merupakan suatu program mengembangkan perencanaan kesehatan reproduksi nasional untuk efisiensi penggunaan anggaran kesehatan reproduksi.

(21)

2. Alat bantu (Tools)

Dalam buku panduan ini, hanya akan dibahas tiga modul yang berhubungan dengan program kependudukan dan keluarga berencana yaitu Demographic Projection (DemProj), Family Planning (FamPlan), dan Sosioeconomic Impact of High Fertility and Population Growth (RAPID).

a. DemProj 1) Pengertian

DemProj pertama kali dikembangkan pada tahun 1980 dalam bentuk program komputer yang mudah digunakan untuk menghasilkan informasi proyeksi penduduk di masa yang akan datang. Untuk menyusun proyeksi penduduk, DemProj mempertimbangkan dua aspek yaitu :

a) Jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun tertentu berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia

b) Komponen demografi dari suatu wilayah yang terdiri dari tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. DemProj merupakan program dasar untuk menyusun proyeksi pada modul-modul lainnya dalam program Spectrum.

2) Manfaat

DemProj dapat digunakan sebagai: a) Dasar dalam perencanaan

b) Tools untuk mendapatkan gambaran besarnya masalah yang dihadapi di masa yang akan datang pada proses dialog pemangku kebijakan c) Tools yang dibutuhkan pada proses penyusunan

kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

e. Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth

Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth atau yang disingkat dengan istilah RAPID merupakan suatu program untuk melihat dampak dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran terhadap beberapa sektor sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, urbanisasi dan pertanian.

f. Modul Adolescent Reproductive Health

Modul Adolescent Reproductive Health atau yang disingkat dengan istilah NewGen merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari perilaku kesehatan reproduksi remaja, termasuk informasi mengenai perilaku seksual, perkawinan, kehamilan, aborsi, dan HIV- IMS. g. Modul Prevention of Mother-To-Child Transmission

Modul prevention of mother-to-child transmission atau yang disingkat dengan PMTCT merupakan suatu program untuk mengukur biaya dan manfaat program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk perawatan antiretroviral, pilihan pemberian makan bayi dan alternatif cara melahirkan.

h. Modul Safe Motherhood

Modul Safe Motherhood merupakan suatu program untuk menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu.

i. Modul Allocate

Modul Allocate merupakan suatu program mengembangkan perencanaan kesehatan reproduksi nasional untuk efisiensi penggunaan anggaran kesehatan reproduksi.

(22)

Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Modules DemProj

b. FamPlan 1) Pengertian

FamPlan pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh Research Triangle Institute untuk memproyeksikan jumlah peserta KB dan akseptor yang diperlukan untuk memenuhi target fertilitas atau prevalensi. FamPlan dapat menghitung komponen dan kebutuhan dari program Keluarga Berencana khususnya mengenai ketersediaan kontrasepsi. FamPlan didesain untuk selalu digunakan secara terintegrasi dengan aplikasi DemProj. FamPlan umumnya digunakan untuk memproyeksi-kan implikasi pencapaian jumlah akseptor berbagai metode kontrasepsi dimasa yang akan dapat digunakan untuk menghitung biaya dan keuntungan program KB dan menghitung peningkatan cakupan per kapita dari layanan sosial yang dapat diharapkan sebagai hasil dari menurunnya pertumbuhan penduduk.

(23)

2) Manfaat

Program FamPlan memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a) Menganalisis dampak demografi dan fertilitas dari CPR yang ditetapkan

b) Menganalisis dampak program Keluarga Berencana atas penetapan fertilitas yang diinginkan

c) Membandingkan beberapa skenario dari perencanaan program KB, fertilitas dan lain-lain

d) Mengevaluasi perkembangan pencapaian indikator program KB

e) Menganalisis dampak dari perubahan mix kontrasepsi

f) Memperkirakan biaya program KB

g) Menganalisis dampak dari perubahan proximate determinant.

Gambar 2.3 Tampilan Menu pada Modules FamPlan Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Modules DemProj

b. FamPlan 1) Pengertian

FamPlan pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh Research Triangle Institute untuk memproyeksikan jumlah peserta KB dan akseptor yang diperlukan untuk memenuhi target fertilitas atau prevalensi. FamPlan dapat menghitung komponen dan kebutuhan dari program Keluarga Berencana khususnya mengenai ketersediaan kontrasepsi. FamPlan didesain untuk selalu digunakan secara terintegrasi dengan aplikasi DemProj. FamPlan umumnya digunakan untuk memproyeksi-kan implikasi pencapaian jumlah akseptor berbagai metode kontrasepsi dimasa yang akan dapat digunakan untuk menghitung biaya dan keuntungan program KB dan menghitung peningkatan cakupan per kapita dari layanan sosial yang dapat diharapkan sebagai hasil dari menurunnya pertumbuhan penduduk.

(24)

c. Rapid

1) Pengertian

Rapid pertama kali dikembangkan pada tahun 1978 untuk menyusun proyeksi dampak sosial ekonomi (ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian) akibat tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk. Proyeksi yang dihasilkan Rapid dapat digunakan sebagai dasar pada materi advokasi yang disusun untuk menyampaikan informasi strategis bagi pemangku kebijakan guna terlaksananya dialog rancangan kebijakan mengenai peranan kependudukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Rapid menggabungkan indikator-indikator sosial-ekonomi (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi siswa sekolah dasar serta menengah, dan jumlah tenaga kesehatan) dengan data-data kependudukan dan proyeksi penduduk untuk mendapatkan gambaran dampak dinamika penduduk terhadap sektor-sektor pembangunan sosial ekonomi di masa mendatang.

2) Manfaat

a) Mendapatkan gambaran konsekuensi dalam suatu negara/daerah dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kelahiran yang ditekan melalui program Kependudukan dan Keluarga Berencana.

b) Meningkatkan pengetahuan penentu kebijakan terhadap pentingnya penurunan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

(25)

c) Memberikan gambaran bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi.

Gambar 2.4 Tampilan Menu pada Modules Rapid

3. Metodologi

Program Spectrum menggunakan pendekatan regresi Gaussian dimana sistem hanya bisa memilih salah satu sumber data yang diyakini paling valid dan reliable untuk menghasilkan proyeksi dalam satu waktu (single years projection). Dengan menggunakan pendekatan tersebut, dapat diketahui proyeksi beberapa variable output dengan memasukan data parameter yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut.

4. Indikator

Pada program Spectrum terdapat dua indikator yaitu indikator input dan output. Indikator yang terdapat pada buku panduan pelaksana teknis ini hanya indikator yang berkaitan dengan program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Berikut ini adalah penjelasan indikator berdasarkan modules yang digunakan:

c. Rapid

1) Pengertian

Rapid pertama kali dikembangkan pada tahun 1978 untuk menyusun proyeksi dampak sosial ekonomi (ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian) akibat tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk. Proyeksi yang dihasilkan Rapid dapat digunakan sebagai dasar pada materi advokasi yang disusun untuk menyampaikan informasi strategis bagi pemangku kebijakan guna terlaksananya dialog rancangan kebijakan mengenai peranan kependudukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Rapid menggabungkan indikator-indikator sosial-ekonomi (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi siswa sekolah dasar serta menengah, dan jumlah tenaga kesehatan) dengan data-data kependudukan dan proyeksi penduduk untuk mendapatkan gambaran dampak dinamika penduduk terhadap sektor-sektor pembangunan sosial ekonomi di masa mendatang.

2) Manfaat

a) Mendapatkan gambaran konsekuensi dalam suatu negara/daerah dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kelahiran yang ditekan melalui program Kependudukan dan Keluarga Berencana.

b) Meningkatkan pengetahuan penentu kebijakan terhadap pentingnya penurunan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

(26)

a. DemProj

1) Indikator Input

a) First Year Population (Jumlah penduduk pada tahun dasar tertentu)

Indikator ini dihitung berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur 5 tahun (0-4, 5-9, sampai 80+). Sumber data yang dapat digunakan adalah sensus penduduk & proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS).

b) Total Fertiliy Rate (TFR)

Adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan sampai dengan akhir masa reproduksinya. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI dan SUPAS.

c) Age-Specific Fertility Rates (ASFR)

Angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR) menunjukkan banyaknya anak yang dilahirkan oleh perempuan pada suatu tahun tertentu per 1.000 perempuan menurut kelompok umur tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI.

d) Sex Ratio at Birth

Adalah perbandingan banyaknya bayi laki-laki dengan bayi perempuan pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 jumlah penduduk perempuan. Sex ratio at Birth di beberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki- laki per 100 bayi perempuan. Sumber data yang dapat digunakan adalah proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS)

(27)

e) Life Expectancy

Adalah perkiraan jumlah tahun hidup dari individu yang berdiam di suatu wilayah dari sekelompok makhluk hidup tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS)

f) Model life table

Di Indonesia pada umumnya, model life table yang digunakan adalah Coale Demeny West. Model ini menyesuaikan dengan kondisi Indonesia yang merupakan Negara berkembang. g) Migration (Migrasi)

Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif /batas bagian dalam suatu Negara.

-

Net Migration adalah selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Apabila migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar, maka disebut migrasi neto positif, sedangkan jika migrasi keluar lebih besar daripada migrasi masuk maka disebut migrasi nego negative.

-

Male age distribution adalah migrasi neto (net migration) laki- laki menurut kelompok umur

-

Male age distribution adalah migrasi neto (net migration) perempuan menurut kelompok umur

Sumber data yang dapat digunakan adalah proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS) a. DemProj

1) Indikator Input

a) First Year Population (Jumlah penduduk pada tahun dasar tertentu)

Indikator ini dihitung berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur 5 tahun (0-4, 5-9, sampai 80+). Sumber data yang dapat digunakan adalah sensus penduduk & proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS).

b) Total Fertiliy Rate (TFR)

Adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan sampai dengan akhir masa reproduksinya. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI dan SUPAS.

c) Age-Specific Fertility Rates (ASFR)

Angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR) menunjukkan banyaknya anak yang dilahirkan oleh perempuan pada suatu tahun tertentu per 1.000 perempuan menurut kelompok umur tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI.

d) Sex Ratio at Birth

Adalah perbandingan banyaknya bayi laki-laki dengan bayi perempuan pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 jumlah penduduk perempuan. Sex ratio at Birth di beberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki- laki per 100 bayi perempuan. Sumber data yang dapat digunakan adalah proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS)

(28)

Berikut adalah tabel indikator berdasarkan hirarki sumber data.

Tabel 2.1 Tabel Indikator berdasarkan Hirarki Sumber Data No Indikator Hirarki Sumber Data 1 First year population Sensus Penduduk

Proyeksi Bappenas

2 Total Fertility Rate SDKI

SUPAS

3 ASFR SDKI

SUPAS

4 Sex ratio at birth Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

5 Life Expectancy Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

6 Migration - Net migration - Male age distribution - Female age distribution

Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

2) Indikator Output

Indikator output atau proyeksi yang dapat dihasilkan dari modul DemProj dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.2 Indikator Output dari Modules DemPro

No Indikator Output Rincian

1. Population a. Total population

b. Population aged 0 – 4

c. Population aged 5 – 14

d. Population aged 15 – 49

e. Population aged 15 – 64

(29)

2 Fertility a. Total Fertility Rate

b. Gross Reproduction Rate c. Net Reproduction Rate

d. Mean age of Childbearing (rata-rata usia

subur)

e. Child-woman Ratio (rasio anak perempuan

3 Vital Events a. Births (Angka kelahiran) b. Death (Angka kematian) c. CBR

d. CDR e. LP 4 Ratio a. Sex ratio

b. Dependency ratio

5 Age group a. All age group (semua usia)

b. Define age group (kelompok c. Median age (usia median penduduk) b. FamPlan

1) Indikator Input a) Method Mix

Adalah persentase dari seluruh peserta KB yang menggunakan metode kontrasepsi tertentu dan harus berjumlah 100%. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI.

b) Source Mix

Adalah persentase pemakai alat kontrasepsi menurut sumber pelayanan kontrasepsi. Sumber data yang dapat digunakan diperoleh dari survei nasional.

Berikut adalah tabel indikator berdasarkan hirarki sumber data.

Tabel 2.1 Tabel Indikator berdasarkan Hirarki Sumber Data No Indikator Hirarki Sumber Data 1 First year population Sensus Penduduk

Proyeksi Bappenas

2 Total Fertility Rate SDKI

SUPAS

3 ASFR SDKI

SUPAS

4 Sex ratio at birth Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

5 Life Expectancy Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

6 Migration - Net migration - Male age distribution - Female age distribution

Proyeksi penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA)

2) Indikator Output

Indikator output atau proyeksi yang dapat dihasilkan dari modul DemProj dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.2 Indikator Output dari Modules DemPro

No Indikator Output Rincian

1. Population a. Total population

b. Population aged 0 – 4

c. Population aged 5 – 14

d. Population aged 15 – 49

e. Population aged 15 – 64

(30)

c) Proximate determinant (faktor penentu fertilitas) Merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi ferrtilitas. Terdiri dari beberapa indikator, antara lain:

-

Percent of women 15-49 in union

Persentase wanita usia 15-49 tahun yang berstatus kawin. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI

-

Postpartum insusceptibility (months)

Adalah periode setelah melahirkan dimana wanita tidak terpapar untuk hamil karena amenorrhea paska kelahiran. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI

-

Unintended pregnancy terminated/induced abortion (%)

Rata-rata jumlah aborsi yang dapat dialami wanita apabila dia bertahan hidup hingga usia 49 tahun dan mengalami aborsi pada usia tertentu. Apabila aborsi merupakan tindakan ilegal di suatu Negara, maka akan sulit mendapatkan data mengenai aborsi.

-

Sterility (%)

Sterilitas diukur dari persentase wanita yang tidak memiliki anak hingga akhir masa reproduksi.

d) Child Survival

-

Percent of births with any risk (persentase kelahiran dengan risiko)

-

IMR in survey year (angka kematian bayi pada tahun survey)

(31)

-

Under-five mortality rate in survey year (angka kematian di bawah lima tahun pada tahun survey)

-

Relation of risky births to contraceptive use (Hubungan kelahiran berisiko dengan penggunakan kontrasepsi)

-

Relation of IMR (infant mortality rate) to risky births (Hubungan IMR (Angka Kematian Bayi) dengan kelahiran berisiko)

-

Relation of U5MR (under five mortality rate) to risky births

(Hubungan U5MR (Angka Kematian anak di Bawah 5 Tahun) dengan kelahiran berisiko)

e) Cost of services

Biaya pelayanan kontrasepsi ditentukan oleh jasa pelayanan KB dan sumber pelayanan kontrasepsi. Biaya pelayanan kontrasepsi dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan metode dan sumber pelayanan.

f) Effectiveness

Adalah proporsi dari pemakai kontrasepsi yang tidak menjadi hamil selama satu tahun pemakaian. g) Fees

Biaya adalah pada harga total terhadap suatu metode kontrasepsi dan dibayar oleh pengguna. Informasi ini dipakai untuk menentukan pendapatan sektor publik dan harga net sektor publik.

h) Method Attributes

Setiap metode kontrasepsi dapat dikelompokkan c) Proximate determinant (faktor penentu fertilitas)

Merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi ferrtilitas. Terdiri dari beberapa indikator, antara lain:

-

Percent of women 15-49 in union

Persentase wanita usia 15-49 tahun yang berstatus kawin. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI

-

Postpartum insusceptibility (months)

Adalah periode setelah melahirkan dimana wanita tidak terpapar untuk hamil karena amenorrhea paska kelahiran. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI

-

Unintended pregnancy terminated/induced abortion (%)

Rata-rata jumlah aborsi yang dapat dialami wanita apabila dia bertahan hidup hingga usia 49 tahun dan mengalami aborsi pada usia tertentu. Apabila aborsi merupakan tindakan ilegal di suatu Negara, maka akan sulit mendapatkan data mengenai aborsi.

-

Sterility (%)

Sterilitas diukur dari persentase wanita yang tidak memiliki anak hingga akhir masa reproduksi.

d) Child Survival

-

Percent of births with any risk (persentase kelahiran dengan risiko)

-

IMR in survey year (angka kematian bayi pada tahun survey)

(32)

menjadi permanent, metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan jangka pendek.

Pada metode kontrasepsi permanen seperti MOW dan MOP, diperlukan data umur rata rata di mana akseptor mendapatkan metode tersebut. Pada MKJP diperlukan data jumlah tahun rata- rata seseorang menggunakan metode tersebut sebelum berhenti atau perlu memperbarui metode tersebut. Sedangkan metode kontrasepsi jangka pendek diperlukan data jumlah rata- rata komoditi yang dibutuhkan untuk penggunaan efektif metode tersebut.

i) Goal

Dalam aplikasi Spectrum terdapat beberapa target atau goal yang dapat dipilih, antara lain : i. Reducing Unmet Need for contraception

Menurunkan angka unmet need sesuai target yang ingin dicapai pada waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019.

ii. Reaching a goal for Contraceptive Prevalence Rate

Menetapkan CPR saat ini dan CPR yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI dan target RPJMN 2015 – 2019.

iii. Reaching a goal for Total Fertility Rate

Menetapkan target TFR dimasa yang akan datang untuk level nasional atau provinsi. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019.

(33)

iv. Reaching a goal for Modern CPR

Menetapkan mCPR saat ini dan mCPR yang ingin dicapai dalam waktu tertentu.

2) Indikator Output

Beberapa Indikator output atau proyeksi yang

dihasilkan dari modul FamPlan dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.3 Indikator Ouput dari Modules FamPlan

No Indikator Output Rincian

1 Fertility and family planning

use a.b. TFR Prevalens

c. Percent Unmet Need

d. Average Effectiveness

e. Total fecundity

f. Users

g. Acceptors

2 Woman of reproductive age a. Women of reproductive age

b. Married women of reproductive age

3 Demographic event a. Pregnancies

b. Births c. RAPID

1) Indikator Input

a) Economy (bidang ekonomi)

-

Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 10-14 tahun (Labour Force Participation Rate Males 10-14)

Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 10-14 tahun dibedakan menurut penduduk menjadi permanent, metode kontrasepsi jangka

panjang (MKJP) dan jangka pendek.

Pada metode kontrasepsi permanen seperti MOW dan MOP, diperlukan data umur rata rata di mana akseptor mendapatkan metode tersebut. Pada MKJP diperlukan data jumlah tahun rata- rata seseorang menggunakan metode tersebut sebelum berhenti atau perlu memperbarui metode tersebut. Sedangkan metode kontrasepsi jangka pendek diperlukan data jumlah rata- rata komoditi yang dibutuhkan untuk penggunaan efektif metode tersebut.

i) Goal

Dalam aplikasi Spectrum terdapat beberapa target atau goal yang dapat dipilih, antara lain : i. Reducing Unmet Need for contraception

Menurunkan angka unmet need sesuai target yang ingin dicapai pada waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019.

ii. Reaching a goal for Contraceptive Prevalence Rate

Menetapkan CPR saat ini dan CPR yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI dan target RPJMN 2015 – 2019.

iii. Reaching a goal for Total Fertility Rate

Menetapkan target TFR dimasa yang akan datang untuk level nasional atau provinsi. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019.

(34)

laki-laki dan perempuan. Apabila tidak ada data tersebut, maka tingkat partisipasi angkatan kerja dapat diasumsikan 0 karena penduduk pada usia tersebut bukan merupakan bagian penduduk angkatan kerja

-

Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 15-64 tahun (Labour Force Participation Rate Males 15-64)

Dibedakan menurut penduduk laki-laki dan perempuan

-

Persentase angka pertumbuhan PDB per tahun Sumber data potensial yang dapat digunakan yaitu data rencana pembangunan nasional, laporan tahunan UNESCO (Organisasi Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya PBB), web BPS, dsb.

b) Education (bidang pendidikan)

-

Angka partisipasi murid sekolah dasar

-

Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah guru sekolah dasar

-

Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah sekolah dasar

-

Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah dasar

-

Angka partisipasi murid sekolah menengah pertama

-

Rasio murid sekolah menengah terhadap jumlah guru sekolah menengah pertama

(35)

jumlah sekolah menengah pertama

-

Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah menengah pertama

Catatan :

Angka Angka partisipasi murid sekolah dasar adalah angka partisipasi kasar, yaitu: jumlah murid sekolah dasar dibagi dengan jumlah penduduk yang dianggap berada pada usia sekolah dasar.

Angka partisipasi murid sekolah menengah pertama adalah angka partisipasi kasar, yaitu: jumlah murid sekolah menengah pertama dibagi dengan jumlah penduduk yang dianggap berada pada usia sekolah menengah. c) Health (bidang kesehatan)

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah dokter

Dihitung dengan membagi jumlah penduduk dalam satu tahun dengan jumlah dokter di tahun yang sama.

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah perawat

Dihitung dengan membagi jumlah penduduk dalam satu tahun dengan jumlah perawat di tahun yang sama.

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah puskesmas

Dihitung dengan membagi jumlah penduduk dalam satu tahun dengan jumlah Puskesmas pada tahun yang sama.

laki-laki dan perempuan. Apabila tidak ada data tersebut, maka tingkat partisipasi angkatan kerja dapat diasumsikan 0 karena penduduk pada usia tersebut bukan merupakan bagian penduduk angkatan kerja

-

Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 15-64 tahun (Labour Force Participation Rate Males 15-64)

Dibedakan menurut penduduk laki-laki dan perempuan

-

Persentase angka pertumbuhan PDB per tahun Sumber data potensial yang dapat digunakan yaitu data rencana pembangunan nasional, laporan tahunan UNESCO (Organisasi Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya PBB), web BPS, dsb.

b) Education (bidang pendidikan)

-

Angka partisipasi murid sekolah dasar

-

Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah guru sekolah dasar

-

Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah sekolah dasar

-

Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah dasar

-

Angka partisipasi murid sekolah menengah pertama

-

Rasio murid sekolah menengah terhadap jumlah guru sekolah menengah pertama

(36)

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah rumah-sakit Dihitung dengan membagi jumlah penduduk dalam satu tahun dengan jumlah rumah-sakit pada tahun yang sama.

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah tempat tidur rumah sakit

Dihitung dengan membagi jumlah penduduk di dalam satu tahun dengan jumlah tempat tidur rumah-sakit pada tahun yang sama.

-

Biaya kesehatan rutin rata-rata per orang

Dihitung dengan membagi biaya rutin untuk kesehatan dalam satu tahun dengan jumlah penduduk di tahun yang sama.

Asumsi terhadap jumlah penduduk terhadap setiap poin di atas dapat tetap konstan di masa yang akan datang atau dapat berubah untuk mencerminkan sasaran pada rencana pembangunan, begitu pula dengan biaya kesehatan rutin rata- rata per orang.

d) Urbanization (Urbanisasi)

-

Persentase jumlah penduduk perkotaan yang tinggal di kota besar

Dihitung dengan membagi penduduk yang tinggal di kota besar di suatu wilayah dalam satu tahun dengan jumlah penduduk perkotaan di suatu wilayah di tahun yang sama. Asumsi ini dapat tetap konstan di masa yang akan datang, atau dapat dirubah untuk mencerminkan kebijakan-kebijakan migrasi. Asumsi ini juga dapat dirubah berdasarkan pada pertumbuhan kota besar pada masa lalu.

(37)

-

Jumlah orang per jumlah rumah tangga di kota besar

e) Agriculture (Bidang pertanian)

-

Lahan subur

-

Konsumsi bahan pangan pokok per kapita per tahun

Dihitung dengan membagi jumlah konsumsi bahan makanan pokok dalam satu tahun dengan jumlah penduduk di tahun yang sama.

-

Total produksi bahan pangan pokok pada tahun dasar

-

Peningkatan produksi bahan pangan pokok tahunan

2) Indikator Output

Indikator output atau proyeksi yang dihasilkan dari modul RAPID dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.4 Indikator Output dari Modules Rapid

No Indikator Output Rincian

1 Ekonomi (Economy) a. Jumlah tenaga kerja (Labour force)

b. Jumlah pekerjaan baru yang dibutuhkan

(New job required)

c. Angka ketergantungan anak (Child dependents)

d. Produk domestic bruto (GDP)

e. Angka pertumbuhan PDB per kapita (GDP per capita)

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah rumah-sakit Dihitung dengan membagi jumlah penduduk dalam satu tahun dengan jumlah rumah-sakit pada tahun yang sama.

-

Rasio jumlah penduduk terhadap jumlah tempat tidur rumah sakit

Dihitung dengan membagi jumlah penduduk di dalam satu tahun dengan jumlah tempat tidur rumah-sakit pada tahun yang sama.

-

Biaya kesehatan rutin rata-rata per orang

Dihitung dengan membagi biaya rutin untuk kesehatan dalam satu tahun dengan jumlah penduduk di tahun yang sama.

Asumsi terhadap jumlah penduduk terhadap setiap poin di atas dapat tetap konstan di masa yang akan datang atau dapat berubah untuk mencerminkan sasaran pada rencana pembangunan, begitu pula dengan biaya kesehatan rutin rata- rata per orang.

d) Urbanization (Urbanisasi)

-

Persentase jumlah penduduk perkotaan yang tinggal di kota besar

Dihitung dengan membagi penduduk yang tinggal di kota besar di suatu wilayah dalam satu tahun dengan jumlah penduduk perkotaan di suatu wilayah di tahun yang sama. Asumsi ini dapat tetap konstan di masa yang akan datang, atau dapat dirubah untuk mencerminkan kebijakan-kebijakan migrasi. Asumsi ini juga dapat dirubah berdasarkan pada pertumbuhan kota besar pada masa lalu.

(38)

2 Pendidikan

(Education) a. Rata-rata (Children of primary school age) usia masuk sekolah b. Jumlah murid sekolah dasar (Primary

students)

c. Jumlah guru sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary teachers required)

d. Jumlah sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary school required)

e. Rata-rata biaya sekolah dasar yang diperlukan (Primary expenditure required) f. Rata-rata usia masuk sekolah menegah

pertama (Children of secondary school age) g. Jumlah murid sekolah menengah pertama

(Secondary students)

h. Jumlah guru sekolah menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary teachers

required)

i. Jumlah sekolah menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary school required) j. Rata-rata biaya sekolah menengah pertama

yang diperlukan (Secondary expenditure

required)

3 Kesehatan (Health) a. Jumlah dokter yang dibutuhkan (Doctors

required)

b. Jumlah perawat yang dibutuhkan (Nurse

required)

c. Jumlah Puskesmas yang dibutuhkan (Health centers required)

d. Jumlah rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital required)

e. Jumlah tempat tidur rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital beds required)

f. Rata-rata pengeluaran kesehatan per tahun (Annual recurrent health expenditure)

g. Penduduk risiko kesehatan tinggi (Population at high health risk)

(39)

4 Urbanisasi

(Urbanization) a. Jumlah penduduk daerah perkotaan (Total urban population)

b. Jumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan besar (Population of major city) c. Rumah tangga perkotaan (Urban

households)

d. Annual new urban household

e. Jumlah penduduk usia 12-25 tahun di daerah perkotaan (Urban youth 12-25) 5 Pertanian (Agriculture) a. Luas lahan subur per kapita (Arable land per

capita (HA)

b. Jumlah konsumsi bahan pangan pokok (Consumption of major crop (MT)

c. Produksi bahan pangan

pokok (Production of major crop (MT)

C. Program FPET 1. Pengertian

Family Planning Estimation Tool (FPET) merupakan alat bantu yang dibuat oleh Track20 bekerja sama dengan Divisi Kependudukan PBB (UNPD) dan National University of Singapore. FPET dapat digunakan untuk memperkirakan angka prevalensi kontrasepsi dan proporsi unmet need wanita usia subur dari berbagai survei yang ada. selain itu, FPET dapat digunakan untuk menghasilkan perkiraan (proyeksi) baik level nasional maupun provinsi tergantung pada data yang dimasukkan ke dalam alat ini.

2. Alat Bantu (Tools)

Alat Bantu FPET terdiri dari FPET Data Preparation Tool, FPET Web, dan Core Indicator Calculator berbasis Excel (CIC/Kalkulator Indikator Inti).

a. FPET Data Preparation Tool

Adalah alat bantu yang disediakan oleh FPET untuk menginput data-data yang dibutuhkan. Data-data 2 Pendidikan

(Education) a. Rata-rata (Children of primary school age) usia masuk sekolah b. Jumlah murid sekolah dasar (Primary

students)

c. Jumlah guru sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary teachers required)

d. Jumlah sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary school required)

e. Rata-rata biaya sekolah dasar yang diperlukan (Primary expenditure required) f. Rata-rata usia masuk sekolah menegah

pertama (Children of secondary school age) g. Jumlah murid sekolah menengah pertama

(Secondary students)

h. Jumlah guru sekolah menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary teachers

required)

i. Jumlah sekolah menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary school required) j. Rata-rata biaya sekolah menengah pertama

yang diperlukan (Secondary expenditure

required)

3 Kesehatan (Health) a. Jumlah dokter yang dibutuhkan (Doctors

required)

b. Jumlah perawat yang dibutuhkan (Nurse

required)

c. Jumlah Puskesmas yang dibutuhkan (Health centers required)

d. Jumlah rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital required)

e. Jumlah tempat tidur rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital beds required)

f. Rata-rata pengeluaran kesehatan per tahun (Annual recurrent health expenditure)

g. Penduduk risiko kesehatan tinggi (Population at high health risk)

(40)

yang dibutuhkan adalah hasil survei dari beberapa tahun yang telah dilakukan. Informasi yang dibutuhkan antara lain CPR, mCPR, dan unmet need. Data-data yang dimasukkan ke dalam tool ini akan tersimpan dalam format .csv untuk proses upload di website.

Gambar 2.5. FPET Data Preparation Tool

b. FPET web

FPET Web adalah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan output dengan pendekatan metode Bayesian. Metode Bayesian merupakan model hirarkis yang membentuk kurva berdasarkan historis data. FPET Web harus terkoneksi dengan website track20 dalam penggunaannya untuk proses mengunggah (upload) data dan pengolahannya. Setelah proses mengunggah data selesai, alat bantu ini akan bisa menghasilkan hasil (result) berupa indikator output, target, dan grafik.

(41)

Gambar 2.6 Tampilan FPET Web

c. Core Indicator Calculator berbasis Excel FP2020 (CIC/Kalkulator Indikator Inti)

CIC merupakan alat bantu untuk menghasilkan indikator inti FP2020 berbasis Microsoft Excel. CIC menghitung indikator 1-9 yang ada di dalam FP2020, yaitu

1) Jumlah pengguna tambahan metode kontrasepsi modern

2) Prevalensi Kontrasepsi Modern (mCPR) wanita usia subur

3) proporsi wanita unmeet need untuk alat kontrasepsi modern

4) Proporsi wanita dengan kebutuhan kontrasepsi terpenuhi oleh alat kontrasepsi modern

5) Jumlah kehamilan tidak diinginkan (KTD)

6) Jumlah kehamilan tidak diinginkan yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern

yang dibutuhkan adalah hasil survei dari beberapa tahun yang telah dilakukan. Informasi yang dibutuhkan antara lain CPR, mCPR, dan unmet need. Data-data yang dimasukkan ke dalam tool ini akan tersimpan dalam format .csv untuk proses upload di website.

Gambar 2.5. FPET Data Preparation Tool

b. FPET web

FPET Web adalah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan output dengan pendekatan metode Bayesian. Metode Bayesian merupakan model hirarkis yang membentuk kurva berdasarkan historis data. FPET Web harus terkoneksi dengan website track20 dalam penggunaannya untuk proses mengunggah (upload) data dan pengolahannya. Setelah proses mengunggah data selesai, alat bantu ini akan bisa menghasilkan hasil (result) berupa indikator output, target, dan grafik.

(42)

7) Jumlah kematian ibu yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern

8) Jumlah aborsi tidak aman yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern

9) Proporsi distribusi pengguna alat kontrasepsi modern berdasarkan jenisnya.

Salah satu data dasar yang digunakan untuk menghitung indikator dalam kalkulator ini yaitu data jumlah penduduk dunia berdasarkan UNPD. Namun, untuk perhitungan Indonesia menggunakan data proyeksi penduduk Bappenas.

Gambar 2.7 Core Indicator Calculator 1-9 Track20 (CIC/Kalkulator Indikator Inti)

3. Metodologi FPET

FPET menggunakan pendekatan Bayesian, dimana dalam pemodelannya menggunakan data historis untuk menentukan tren jangka panjang sesuai dengan kurva pertumbuhan logistik, dan menambahkan model time series dengan autokorelasi untuk menangkap penyimpangan sekitar tren.

4. Indikator

FPET Data Preparation Tool, FPET Web, dan CIC berbasis Excel saling berkaitan. Proses input dilakukan di FPET Data Preparation Tool dan outputnya dikeluarkan oleh

(43)

FPET Web. Kemudian hasil dari FPET Web dipindahkan ke CIC dan ditambahkan beberapa input untuk menghasilkan output FP2020.

a. FPET Data Preparation Tool

Data yang akan diolah diinput melalui FPET Data Preparation Tool. Apabila dalam satu tahun terdiri dari beberapa survei, maka seluruh data dapat diinput secara bersamaan pada tahun yang sama. Data yang perlu disiapkan untuk diinput ke dalam FPET Data Preparation Tool antara lain : 1) CPR

CPR adalah persentase pasangan usia subur berstatus kawin dan berumur 15-49 tahun yang sedang menggunakan alat atau cara KB. Sumber data CPR terdiri dari beberapa data survei, antara lain SDKI, Susenas, dan PMA2020.

2) mCPR

mCPR merupakan persentase pasangan usia subur berstatus kawin yang sedang menggunakan alat atau cara KB modern. Data mCPR dapat diambil dari data hasil survei SDKI, Susenas, dan PMA2020.

3) Unmet need

Unmet need adalah proporsi wanita usia subur berstatus kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menunda memiliki anak atau tidak menginginkan mempunyai anak lagi. Sumber-sumber data Unmet need terdiri dari SDKI, Susenas, dan PMA2020. 7) Jumlah kematian ibu yang dapat dicegah oleh

penggunaan alat kontrasepsi modern

8) Jumlah aborsi tidak aman yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern

9) Proporsi distribusi pengguna alat kontrasepsi modern berdasarkan jenisnya.

Salah satu data dasar yang digunakan untuk menghitung indikator dalam kalkulator ini yaitu data jumlah penduduk dunia berdasarkan UNPD. Namun, untuk perhitungan Indonesia menggunakan data proyeksi penduduk Bappenas.

Gambar 2.7 Core Indicator Calculator 1-9 Track20 (CIC/Kalkulator Indikator Inti)

3. Metodologi FPET

FPET menggunakan pendekatan Bayesian, dimana dalam pemodelannya menggunakan data historis untuk menentukan tren jangka panjang sesuai dengan kurva pertumbuhan logistik, dan menambahkan model time series dengan autokorelasi untuk menangkap penyimpangan sekitar tren.

4. Indikator

FPET Data Preparation Tool, FPET Web, dan CIC berbasis Excel saling berkaitan. Proses input dilakukan di FPET Data Preparation Tool dan outputnya dikeluarkan oleh

(44)

4) Tahun survei dilakukan

Merupakan keterangan tahun survei tersebut mulai dimulai dan berakhir.

5) Jumlah Wanita Menikah Usia Subur

Untuk menghitung estimasi di level provinsi, perlu ditambahkan informasi jumlah wanita menikah usia subur pertahun dari tahun 1970-2035. Data ini sudah tersedia secara default di FPET Data Preparation Tool untuk level nasional sehingga untuk menghitung estimasi di level nasional, input jumlah wanita menikah usia subur tidak diperlukan.

Indikator berdasarkan hirarki sumber data dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5 Indikator Input FPET Data Preparation Tool Berdasarkan Hirarki Sumber Data

No Indikator Hirarki Sumber Data

1 CPR 1.SDKI 2.Susenas 3.PMA2020 2 mCPR 1.SDKI 2.Susenas 3.PMA2020

3 Unmet need 1.SDKI

2.

3.

(45)

b. FPET Web

Variabel yang dihasilkan dari FPET Web adalah : 1) Contraceptive Prevalence (CPR)

CPR digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah pemakai alat kontrasepsi terhadap pasangan usia subur yang berusia 15-49 tahun. CPR yang dihasilkan di FPET Web merupakan CPR untuk mengetahui trend ke depan. Variabel ini dapat digunakan untuk memprediksi target FP2020 dan RPJMN.

2) Prevalence of Modern Modern Methods (mCPR) mCPR digunakan untuk melihat perbandingan jumlah pemakai alat kontrasepsi modern terhadap pasangan usia subur 15-49 tahun.

3) Prevalence of Traditional Methods

Adalah angka pemakaian kontrasepsi tradisional seperti senggama terputus, pantang berkala, dan metode amenorrhea laktasi terhadap pasangan usia subur 15-49 tahun.

4) Unmetneed for modern methods

Merupakan proporsi wanita usia subur berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin menjarangkan kelahiran berikutnya dalam jangka waktu minimal dua tahun tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi modern.

5) Total demand for Family Planning

Total demand for FP atau total permintaan terhadap KB digunakan untuk melihat jumlah wanita di usia reproduktif (15 – 49 tahun) yang menikah dan yang sedang menggunakan 4) Tahun survei dilakukan

Merupakan keterangan tahun survei tersebut mulai dimulai dan berakhir.

5) Jumlah Wanita Menikah Usia Subur

Untuk menghitung estimasi di level provinsi, perlu ditambahkan informasi jumlah wanita menikah usia subur pertahun dari tahun 1970-2035. Data ini sudah tersedia secara default di FPET Data Preparation Tool untuk level nasional sehingga untuk menghitung estimasi di level nasional, input jumlah wanita menikah usia subur tidak diperlukan.

Indikator berdasarkan hirarki sumber data dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.5 Indikator Input FPET Data Preparation Tool Berdasarkan Hirarki Sumber Data

No Indikator Hirarki Sumber Data

1 CPR 1.SDKI 2.Susenas 3.PMA2020 2 mCPR 1.SDKI 2.Susenas 3.PMA2020

3 Unmet need 1.SDKI

2.

3.

(46)

setidaknya satu alat kontrasepsi, serta unmeet need untuk keluarga berencana

6) Demand Satisfied

Proporsi WUS (atau PUS) yang ingin menunda anak atau tidak lagi menambah anak yang sedang menggunakan alat kontrasepsi.

7) Demand Satisfied with a Modern Method

Proporsi WUS (atau PUS) yang ingin menunda anak atau tidak lagi menambah anak yang sedang menggunakan alat kontrasepsi modern. c. Core Indicator Calculator (CIC/Kalkulator Indikator Inti)

Indikator 1-9 1. Variabel Input

a) mCPR wanita menikah dan Unmet need untuk metode modern hasil perhitungan FPET Web

b) Data-data terbaru untuk mCPR pasangan usia subur (PUS) dan mCPR wanita usia subur (WUS). Salah satu sumber data ini adalah SDKI.

c) Jumlah wanita usia subur 15-49 tahun. Data ini bisa bersumber dari Proyeksi Penduduk Indonesia BPS.

d) Angka kelahiran hidup tahunan, merupakan angka default yang berasal dari estimasi dari UNPD WPP 2015. Angka ini dapat diubah dengan hasil perhitungan dari Spectrum.

e) Persentase niat kehamilan yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi. Data ini dapat diperoleh dari hasil survei SDKI.

(47)

f) Angka Kematian Ibu (AKI) dari hasil survei SDKI g) Prevalensi penggunaan alat kontrasepsi

wanita 15-49 tahun untuk masing-masing jenis alat kontrasepsi modern dari survei terbaru. Hasil penjumlahan total angka ini adalah mCPR. Angka ini dapat diambil dari data survei SDKI, Susenas, maupun PMA2020 terbaru.

h) Metode Mix mCPR. Hasil penjumlahan total angka ini adalah 100%. Metode mix dapat bersumber dari SDKI, Susenas, maupun PMA2020.

2. Variabel yang dihasilkan

Variabel yang dihasilkan dari perhitungan CIC adalah sebagai berikut:

a)

Indikator 1 : Jumlah pengguna tambahan metode kontrasepsi modern

Merupakan selisih jumlah wanita usia subur (atau pasangannya) yang menggunakan alkon modern dalam satu kurun waktu tertentu. Variabel input yang mempengaruhi Indikator 1 adalah jumlah wanita usia subur, mCPR hasil perhitungan FPET, dan rasio mCPR WUS terhadap PUS.

b)

Indikator 2: Prevalensi Kontrasepsi Modern (mCPR) Wanita Usia Subur

Merupakan proporsi wanita usia subur (atau pasangannya) yang menggunakan metode kontrasepsi modern. Variabel input yang mempengaruhi Indikator 2 antara lain mCPR hasil perhitungan FPET, dan rasio mCPR WUS terhadap PUS.

setidaknya satu alat kontrasepsi, serta unmeet need untuk keluarga berencana

6) Demand Satisfied

Proporsi WUS (atau PUS) yang ingin menunda anak atau tidak lagi menambah anak yang sedang menggunakan alat kontrasepsi.

7) Demand Satisfied with a Modern Method

Proporsi WUS (atau PUS) yang ingin menunda anak atau tidak lagi menambah anak yang sedang menggunakan alat kontrasepsi modern. c. Core Indicator Calculator (CIC/Kalkulator Indikator Inti)

Indikator 1-9 1. Variabel Input

a) mCPR wanita menikah dan Unmet need untuk metode modern hasil perhitungan FPET Web

b) Data-data terbaru untuk mCPR pasangan usia subur (PUS) dan mCPR wanita usia subur (WUS). Salah satu sumber data ini adalah SDKI.

c) Jumlah wanita usia subur 15-49 tahun. Data ini bisa bersumber dari Proyeksi Penduduk Indonesia BPS.

d) Angka kelahiran hidup tahunan, merupakan angka default yang berasal dari estimasi dari UNPD WPP 2015. Angka ini dapat diubah dengan hasil perhitungan dari Spectrum.

e) Persentase niat kehamilan yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi. Data ini dapat diperoleh dari hasil survei SDKI.

(48)

c)

Indikator 3: Persentase wanita yang k ebutuhan kontrasepsinya belum terpenuhi untuk metode kontrasepsi modern

Adalah proporsi wanita (atau pasangannya) yang ingin menunda anak atau tidak ingin memiliki anak lagi tetapi saat ini tidak sedang menggunakan alat kontrasepsi modern. Indikator 3 diperoleh dari unmet need hasil perhitungan FPET.

d)

Indikator 4: Persentase wanita yang kebutuhan kontrasepsinya terpenuhi dengan metode kontrasepsi modern

Adalah proporsi wanita usia subur (atau pasangannya) yang ingin menunda anak atau tidak ingin memiliki anak lagi dan sedang menggunakan alat kontrasepsi. Indikator 4 dipengaruhi oleh variabel input unmet need dan mCPR WUS hasil perhitungan FPET.

e)

Indikator 5: Jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)

Variabel input yang mempengaruhi jumlah kehamilan yang tidak diinginkan adalah proporsi kehamilan yang ingin ditunda, proporsi kehamilan yang tidak diinginkan, dan angka kelahiran hidup tahunan.

f)

Indikator 6: Jumlah kehamilan tidak diinginkan yang dapat dicegah oleh penggunaan alkon modern

Indikator 6 dipengaruhi oleh variable input mCPR hasil perhitungan FPET dan proyeksi jumlah wanita usia subur.

Gambar

Gambar 2.1. Deskripsi dasar metode ilmiah terkait modeling   (Dym and Ivey, 1980)
Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Modules DemProj
Gambar 2.3 Tampilan Menu pada Modules FamPlan Gambar 2.2 Tampilan Menu pada Modules DemProj
Gambar 2.4 Tampilan Menu pada Modules Rapid
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengenalan Khalayak yang dilakukan oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Nasional Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Di Kabupaten Bekasi Untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi terbaik berasal dari faktor kekuatan dan peluang (SO) yaitu (1) memanfaatkan ketersedian petunjuk teknis untuk pengembangan mitra

(2013:70) menyatakan “Data Flow Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi diagram alir data adalah representatik grafik yang menggambarkan aliran informasi dan

Pencatatan dan Pelaporan dilakukan mulai dari alat/obat kontrasepsi diterima sampai dengan alat/obat dikeluarkan dari gudang dengan menggunakan Buku Barang Masuk

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang

Penyelenggaraan Makanan, Konsumsi Pangan, dan Status Gizi Residen di Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (UPT T&R

Untuk memberikan arah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi selama kurun waktu 2010-2025 agar pelaksanaan reformasi birokrasi di K/L dan Pemda dapat berjalan secara

Hambatan-hambatan dalam evaluasi program kampung Keluarga Berencana oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas PPKBP3A Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis