Buku Panduan
-Aplikasi Spectrum dan FPET
untuk Pemangku Kepentingan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
2016
KATA SAMBUTAN
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pemangku Kepentingan dapat dipublikasikan.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sesuai amanat Undang-undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, merupakan lembaga yang menangani bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Di bidang pengendalian penduduk pada tingkat pusat maupun provinsi, diperlukan adanya penyediaan data dasar kependudukan untuk mendukung perencanaan Program KKBPK di waktu yang akan datang, salah satunya melalui proyeksi (pemodelan). Untuk itu, dikembangkan aplikasi Spectrum yang difasilitasi oleh Avenir-Health dan Family Planning Estimation Tool (FPET) oleh Track20.
FPET dan spectrum merupakan salah satu alat pemodelan yang dikembangkan untuk membantu pelaksana teknis dalam memonitor pencapaian dan mengevaluasi pencapaian Program KKBPK, serta perencanaan kebijakan sebagai panduan implementasi di masa yang akan datang. Hasil yang diperoleh dari pemanfaatan aplikasi ini dapat membantu dalam menyusun proyeksi penduduk (DemProj), Keluarga Berencana (FamPlan), dan dampak yang dihasilkan dari pertumbuhan penduduk (Rapid). Oleh karena itu, semoga panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET untuk pemangku kepentingan ini dapat dimanfaatkan
untuk membantu pemangku kepentingan dalam memahami konsep pemodelan yang dapat digunakan dalam penentuan kebijakan Program KKBPK di masa datang.
Jakarta, Desember 2016 Deputi Bidang Pengendalian Penduduk,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya buku Panduan Penggunaan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pemangku Kepentingan dapat disusun dengan baik. Buku ini secara umum berisi tentang konsep dasar pemodelan, menggunakan program Spectrum dan FPET beserta serta penentuan program berdasarkan skenario prioritas.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dalam penyusunan buku panduan ini. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pemangku kepentingan dalam memahami konsep pemodelan serta konsep umum dari program Spectrum dan FPET. Selain itu, diharapkan dari hasil pemodelan yang dihasilkan dapat disusun rencana strategis yang akan diambil baik untuk penentuan kebijakan, perencanaan, maupun perbaikan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di masa yang akan datang.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku Panduan Aplikasi Spectrum dan FPET untuk Pemangku Kepentingan ini.
Jakarta, Desember 2016 Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk,
Benny Benu untuk membantu pemangku kepentingan dalam memahami
konsep pemodelan yang dapat digunakan dalam penentuan kebijakan Program KKBPK di masa datang.
Jakarta, Desember 2016 Deputi Bidang Pengendalian Penduduk,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar... iii
Kata Sambutan ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar ... x BAB I. PENDAHULUAN ... ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Sasaran ... 3 D. Ruang Lingkup ... 3
BAB II. KONSEP DASAR PROGRAM SPECTRUM DAN FPET ... 5
A. Konsep Dasar Modeling ... 5
B. Program Spectrum ... 6
1. Pengertian ... 6
2. Alat Bantu (tools) ... 9
3. Manfaat dan Penggunaan ... 19
C. Program FPET ... 20
1. Pengertian ... 20
2. Alat Bantu (tools) ... 20
3. Manfaat dan Penggunaan ... 23
BAB III. PENENTUAN PROGRAM BERDASARKAN SKENARIO PRIORITAS ... . 25
A. Program Spectrum ... 25
1. Gambaran Penentuan Skenario ... 25
2. Tahapan Penggunaan Spectrum ... 28
B. Program FPET ... 31
C. Modeling Memiliki Kelebihan dan Keterbatasan ... 32
D. Membandingkan dan Mengkombinasikan Hasil Modeling untuk Mendapatkan Hasil
yang Utuh ... 34
BAB IV. PENUTUP ... 37
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
Daftar Pustaka ... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul
DemProj ... 11
Tabel 2.2 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul FamPlan.... ... 14
Tabel 2.3 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul Rapid ... 16
Tabel 2.4 Indikator RPJMN ... 22
Tabel 3.1 Contoh Pembuatan Skenario / Modifikasi Program ... 30
D. Membandingkan dan Mengkombinasikan Hasil Modeling untuk Mendapatkan Hasil yang Utuh ... 34
BAB IV. PENUTUP ... 37
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
Daftar Pustaka ... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Contoh Modifikasi dan Goal pada Aplikasi
Spectrum ... 26
Gambar 3.2. Langkah Kerja Spectrum ... 28
Gambar 3.3. Langkah Kerja FPET ... 31
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas di Bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). BKKBN memiki tujuan menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Tugas yang dimiliki oleh BKKBN ini tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019 yang dapat diukur dari enam indikator utama yaitu (1) penurunan persentase laju pertumbuhan penduduk (LPP) hingga 1.21 %, (2) penurunan angkat kelahiran total pada wanita usia subur (WUS) 15-49 menjadi 2,28 anak per perempuan, (3) peningkatan persentase pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate / CPR) dari 61,9% menjadi 66%, (4) penurunan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) menjadi 9.91%, (5) penurunan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun, dan (6) penurunan persentase kehamilan yang tidak diingin dari WUS 15-49 tahun dari 7.1% menjadi 6.6%. BKKBN memerlukan langkah strategis dalam Bidang KKBPK serta melakukan evaluasi pencapaian target setiap tahunnya.
Pembangunan Nasional di Bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Sesuai Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009. BKKBN sebagai institusi pemerintah yang menangani bidang pengendalian penduduk serta keluarga
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Contoh Modifikasi dan Goal pada Aplikasi
Spectrum ... 26
Gambar 3.2. Langkah Kerja Spectrum ... 28
Gambar 3.3. Langkah Kerja FPET ... 31
berencana bertugas menyediakan data parameter dasar kependudukan. Analisis data parameter kependudukan dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan Program (KKBPK).
Kependudukan merupakan permasalahan jangka panjang sehingga penanggulangannya dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan pertimbangan tersebut, diperlukan alat bantu (tools) yang mampu membantu pelaksana teknis dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian program KKBPK serta merencanakan kebijakan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Salah satu alat bantu yang digunakan adalah Spectrum. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir
Health. Spectrum dapat digunakan sebagai model kebijakan
yang akan berguna bagi penyusun kebijakan dilengkapi dengan alat bantu analisis untuk mendukung pengambilan keputusan. Selain itu terdapat aplikasi Family Planning
Estimation Tool (FPET) yang dikembangkan oleh Track20.
Aplikasi ini digunakan untuk memonitor pencapaian Program KKBPK dan dapat memproyeksi situasi di waktu yang akan datang melalui konsep pemodelan (proyeksi) yang dihasilkan. Selain FPET, alat bantu yang bisa digunakan adalah Spectrum yang dikembangkan oleh Avenir Health.
Pentingnya kedua alat bantu ini mendorong diperlukannya panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun provinsi sehingga mendapatkan gambaran terkait pengaplikasian hasil perhitungan menggunakan alat bantu
modeling Spectrum dan FPET untuk membuat perencanaan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran kepada pemangku kepentingan mengenai hasil perhitungan alat bantu modeling untuk digunakan sebagai bahan diseminasi dan advokasi, serta perencanaan Program KKBPK.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai prinsip dasar
modeling.
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai alat bantu
modeling yang ada.
c. Meningkatkan pengetahuan dalam memilih langkah strategis berdasarkan hasil modeling.
d. Mampu menentukan kebijakan yang efektif dan efisien sesuai dengan dengan kemampuan yang ada. C. Sasaran
Buku panduan penggunaan aplikasi FPET dan Spectrum ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan seperti pimpinan BKKBN Pusat dan Provinsi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Perguruan Tinggi, dsb.
D. Ruang Lingkup
Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaplikasian hasil perhitungan alat bantu modeling untuk membuat perecanaan terkait program kependudukan dan berencana bertugas menyediakan data parameter dasar
kependudukan. Analisis data parameter kependudukan dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan Program (KKBPK).
Kependudukan merupakan permasalahan jangka panjang sehingga penanggulangannya dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan pertimbangan tersebut, diperlukan alat bantu (tools) yang mampu membantu pelaksana teknis dalam memonitoring dan mengevaluasi pencapaian program KKBPK serta merencanakan kebijakan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Salah satu alat bantu yang digunakan adalah Spectrum. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir
Health. Spectrum dapat digunakan sebagai model kebijakan
yang akan berguna bagi penyusun kebijakan dilengkapi dengan alat bantu analisis untuk mendukung pengambilan keputusan. Selain itu terdapat aplikasi Family Planning
Estimation Tool (FPET) yang dikembangkan oleh Track20.
Aplikasi ini digunakan untuk memonitor pencapaian Program KKBPK dan dapat memproyeksi situasi di waktu yang akan datang melalui konsep pemodelan (proyeksi) yang dihasilkan. Selain FPET, alat bantu yang bisa digunakan adalah Spectrum yang dikembangkan oleh Avenir Health.
Pentingnya kedua alat bantu ini mendorong diperlukannya panduan penggunaan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun provinsi sehingga mendapatkan gambaran terkait pengaplikasian hasil perhitungan menggunakan alat bantu
modeling Spectrum dan FPET untuk membuat perencanaan
keluarga berencana nasional bagi para pemangku kepentingan. Buku ini terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I. Pendahuluan; Bab II. Konsep Dasar Program FPET dan Spectrum; Bab III. Penentuan Program berdasarkan Skenario Prioritas; Bab IV. Penutup. Dalam penggunaan buku ini, pemangku kepentingan akan dihubungkan dengan buku panduan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pelaksana teknis dan video “Cara Cepat dan Tepat Memahami Spectrum” dan “30 Menit Paham FPET”.
BAB II
KONSEP DASAR PROGRAM SPECTRUM
DAN FPET
A. Konsep Dasar Modeling
Modeling adalah sekumpulan cara atau alat untuk
mendeskripsikan data, hubungannya satu sama lain, serta batasan konsistensinya. Modeling juga dapat didefinisikan sebagai penyederhanaan karena beberapa komponen dalam sistem dapat dihilangkan ketika mengembangkan model. Melalui model yang dihasilkan, permasalahan atau keadan tertentu, konfigurasi dari semua komponen, dan korelasi antara komponen dapat dipahami dengan lebih sederhana.
Modeling sangat bermanfaat bagi setiap program
dalam memprediksi situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Beberapa fungsi dari pemodelan diantaranya sebagai alat bantu untuk berpikir, berkomunikasi, serta alat bantu dalam proyeksi. Modeling memiliki kemampuan untuk menghasilkan sebuah kemiripan dengan kondisi aktual. Maka, penilaian kontras antara model dan kondisi aktual harus dimasukkan ke dalam langkah evaluasi. Model yang dihasilkan berupa proyeksi dalam bentuk skenario- skenario bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Melalui modeling, pemangku kepentingan dibantu untuk lebih mudah menilai berapa target yang harus dicapai setiap tahunnya dan impact yang akan terjadi di masa mendatang baik untuk program kependudukan dan keluarga berencana ataupun program pemerintah secara umum, tentunya dengan skenario program yang dibuat.
keluarga berencana nasional bagi para pemangku kepentingan. Buku ini terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I. Pendahuluan; Bab II. Konsep Dasar Program FPET dan Spectrum; Bab III. Penentuan Program berdasarkan Skenario Prioritas; Bab IV. Penutup. Dalam penggunaan buku ini, pemangku kepentingan akan dihubungkan dengan buku panduan aplikasi Spectrum dan FPET bagi pelaksana teknis dan video “Cara Cepat dan Tepat Memahami Spectrum” dan “30 Menit Paham FPET”.
Spectrum dan FPET merupakan salah satu alat
modeling yang dikembangkan untuk membantu memonitor
pencapaian dan memproyeksi situasi program kependudukan dan keluarga berencana. Apabila dibandingkan dengan alat
modeling lainnya, Spectrum dibuat berdasarkan sistem
Windows yang mudah dipelajari dan digunakan. Sistem yang sederhana ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki pengetahuan terhadap perangkat lunak Windows untuk mengoperasikannya dengan hanya sedikit arahan. Sedangkan FPET dibuat untuk melihat perkiraan per tahun berdasarkan indikator inti dengan menggunakan modeling statistik yang bersumber dari data survei dan layanan statistik. Hal ini menjadikan FPET sebagai alat modeling yang dipercaya dapat menggambarkan proyeksi situasi program. B. Program Spectrum
1. Pengertian
Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada system komputer, yaitu window. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir Health agar dapat digunakan para pemangku kepentingan untuk memberikan informasi mengenai suatu dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari pembangunan saat ini.
Program Spectrum dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti menstimulasi terjadinya sebuah dialog mengenai suatu isu atau kebijakan, memberikan suatu kerangka pikir yang jelas dalam memahami isu-isu dan mengevaluasi beberapa alternative, membantu pemangku kepentingan dalam menetapkan tujuan (goal), serta memfasilitasi program perencanaan dan pengambilan keputusan.
Program Spectrum menggunakan pendekatan regresi Gaussian dimana sistem hanya bisa memilih salah satu sumber data yang diyakini paling valid dan reliable untuk menghasilkan proyeksi dalam satu waktu (single
years projection). Dengan menggunakan pendekatan
tersebut, dapat diketahui proyeksi beberapa variable
output dengan memasukan data parameter yang
dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut.
Pada program Spectrum terdapat 9 modul yang tersedia antara lain:
a. Modul Demography Projection
Modul Demography Projection atau yang disingkat dengan istilah DemProj merupakan suatu program untuk menyusun proyeksi penduduk
b. Modul Family Planning
Modul Family Planning atau yang disingkat dengan istilah FamPlan merupakan suatu program untuk menghitung komponen dan kebutuhan program Keluarga Berencana.
c. Modul Benefit Cost
Modul Benefit Cost merupakan suatu program untuk memperkirakan perhitungan biaya dan keuntungan dari pelaksanaan program Keluarga Berencana.
d. Modul AIDS Impact Model
Modul AIDS impact model atau yang disingkat dengan istilah AIM merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari epidemik AIDS, termasuk jumlah orang yang terinfeksi HIV, jumlah orang meninggal akibat AIDS, jumlah penderita Spectrum dan FPET merupakan salah satu alat
modeling yang dikembangkan untuk membantu memonitor
pencapaian dan memproyeksi situasi program kependudukan dan keluarga berencana. Apabila dibandingkan dengan alat
modeling lainnya, Spectrum dibuat berdasarkan sistem
Windows yang mudah dipelajari dan digunakan. Sistem yang sederhana ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang memiliki pengetahuan terhadap perangkat lunak Windows untuk mengoperasikannya dengan hanya sedikit arahan. Sedangkan FPET dibuat untuk melihat perkiraan per tahun berdasarkan indikator inti dengan menggunakan modeling statistik yang bersumber dari data survei dan layanan statistik. Hal ini menjadikan FPET sebagai alat modeling yang dipercaya dapat menggambarkan proyeksi situasi program. B. Program Spectrum
1. Pengertian
Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada system komputer, yaitu window. Program Spectrum dikembangkan oleh Avenir Health agar dapat digunakan para pemangku kepentingan untuk memberikan informasi mengenai suatu dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari pembangunan saat ini.
Program Spectrum dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti menstimulasi terjadinya sebuah dialog mengenai suatu isu atau kebijakan, memberikan suatu kerangka pikir yang jelas dalam memahami isu-isu dan mengevaluasi beberapa alternative, membantu pemangku kepentingan dalam menetapkan tujuan (goal), serta memfasilitasi program perencanaan dan pengambilan keputusan.
HIV/AIDS yang memerlukan perawatan dan jumlah orang yang beresiko tinggi.
e. Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth
Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth atau yang disingkat dengan istilah RAPID merupakan suatu program untuk melihat dampak dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran terhadap beberapa sektor sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, urbanisasi dan pertanian.
f. Modul Adolescent Reproductive Health
Modul Adolescent Reproductive Health atau yang disingkat dengan istilah NewGen merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari perilaku kesehatan reproduksi remaja, termasuk informasi mengenai perilaku seksual, perkawinan, kehamilan, aborsi, dan HIV- IMS.
g. Modul Prevention of Mother-To-Child Transmission Modul prevention of mother-to-child transmission atau yang disingkat dengan PMTCT merupakan suatu program untuk mengukur biaya dan manfaat program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk perawatan antiretroviral, pilihan pemberian makan bayi dan alternatif cara melahirkan.
h. Modul Safe Motherhood
Modul Safe Motherhood merupakan suatu program untuk menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu.
i. Modul Allocate
Modul Allocate merupakan suatu program mengembangkan perencanaan kesehatan reproduksi nasional untuk efisiensi penggunaan anggaran kesehatan reproduksi.
2. Alat bantu (Tools)
Dalam buku panduan ini, hanya akan dibahas tiga modul yang berhubungan dengan program kependudukan dan keluarga berencana yaitu Demographic Projection (DemProj), Family Planning (FamPlan), dan Sosioeconomic Impact of High Fertility and Population Growth (RAPID).
a. DemProj 1) Pengertian
DemProj pertama kali dikembangkan pada tahun 1980 dalam bentuk program komputer yang mudah digunakan untuk menghasilkan informasi proyeksi penduduk di masa yang akan datang. Untuk menyusun proyeksi penduduk, DemProj mempertimbangkan dua aspek yaitu : a) Jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun
tertentu berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia
b) Komponen demografi dari suatu wilayah yang terdiri dari tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. DemProj merupakan program dasar untuk menyusun proyeksi pada modul-modul lainnya dalam program Spectrum.
HIV/AIDS yang memerlukan perawatan dan jumlah orang yang beresiko tinggi.
e. Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth
Modul Socioeconomic Impacts of High Fertility and Population Growth atau yang disingkat dengan istilah RAPID merupakan suatu program untuk melihat dampak dari pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran terhadap beberapa sektor sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, urbanisasi dan pertanian.
f. Modul Adolescent Reproductive Health
Modul Adolescent Reproductive Health atau yang disingkat dengan istilah NewGen merupakan suatu program untuk memperkirakan dampak dari perilaku kesehatan reproduksi remaja, termasuk informasi mengenai perilaku seksual, perkawinan, kehamilan, aborsi, dan HIV- IMS.
g. Modul Prevention of Mother-To-Child Transmission Modul prevention of mother-to-child transmission atau yang disingkat dengan PMTCT merupakan suatu program untuk mengukur biaya dan manfaat program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk perawatan antiretroviral, pilihan pemberian makan bayi dan alternatif cara melahirkan.
h. Modul Safe Motherhood
Modul Safe Motherhood merupakan suatu program untuk menentukan biaya yang dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu.
2) Manfaat
a) Dasar dalam perencanaan
b) Tools untuk mendapatkan gambaran besarnya masalah yang dihadapi di masa yang akan datang pada proses dialog pemangku kepentingan
c) Tools yang dibutuhkan pada proses penyusunan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
3) Indikator
Indikator yang terdapat dalam modul DemProj dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan progam kependudukan dan keluarga berencana nasional. Berikut ini, tabel indikator yang perlu di input ke dalam modul DemProj dan hasil proyeksinya.
Tabel 2.1 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul DemProj
Indikator Input Hasil Proyeksi Rincian
• Penduduk population) • Angkakelahiran
total (Total Fertility Rate)
• Angka kelahiran berdasarkan kelom-pok umur (ASFR) • Rasio jenis kelamin
kelahiran (Sex ratio at birth) • Angka harapan hidup Expectancy) (Penduduk) Population Fertility
a. Total penduduk (Total population) b. Populasi berusia 0-4 (Population aged 0 – 4) c. Populasi berusia 5-14 (Population aged 5 – 14) d. Populasi berusia 15-49 (Population aged 15 – 49) e. Populasi berusia 15-64 (Population aged 15 – 64) f. Populasi berusia 65+ (Population aged 65+)
a. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate)
b. Angka kelahiran kasar (Gross Reproduction Rate) • Model life table
• Migrasi Internasional (Internasional Migration)
a. Net Reproduction Rate
b. rata-rata usia subur (Mean age of Childbearing)
c. Rasio anak perempuan (Child- Woman Ratio)
Kejadian
(Vital Events) a. Births (Angka kelahiran) b. Death (Angka kematian) c. CBR
d. CDR
e. Annual Growth Rate
Ratio a. Rasio jenis kelamin (Sex ratio) b. Rasio ketergantungan
(Depen-dency ratio)
Age group a. All age group (semua usia) b. Define age group (kelompok
usia tertentu)
c. Median age (usia median penduduk)
2) Manfaat
a) Dasar dalam perencanaan
b) Tools untuk mendapatkan gambaran besarnya masalah yang dihadapi di masa yang akan datang pada proses dialog pemangku kepentingan
c) Tools yang dibutuhkan pada proses penyusunan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
3) Indikator
Indikator yang terdapat dalam modul DemProj dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan progam kependudukan dan keluarga berencana nasional. Berikut ini, tabel indikator yang perlu di input ke dalam modul DemProj dan hasil proyeksinya.
b. FamPlan 1) Pengertian
FamPlan pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh Research Triangle Institute untuk memproyeksikan jumlah peserta KB dan akseptor yang diperlukan untuk memenuhi target fertilitas atau prevalensi. FamPlan dapat menghitung komponen dan kebutuhan dari program Keluarga Berencana khususnya mengenai ketersediaan kontrasepsi. FamPlan didesain untuk selalu digunakan secara terintegrasi dengan aplikasi DemProj.
FamPlan umumnya digunakan untuk memproyeksikan implikasi pencapaian jumlah akseptor berbagai metode kontrasepsi dimasa yang akan dapat digunakan untuk menghitung biaya dan keuntungan program KB dan menghitung peningkatan cakupan per kapita dari layanan sosial yang dapat diharapkan sebagai hasil dari menurunnya pertumbuhan penduduk. 2) Manfaat
a) Menganalisis dampak demografi dan fertilitas dari CPR yang ditetapkan
b) Menganalisis dampak program Keluarga Berencanaatas penetapan fertilitas yang diinginkan
c) Membandingkan beberapa skenario dari perencanaan program
d) Mengevaluasi perkembangan pencapaian indikator program KB
e) Menganalisis dampak dari perubahan mix kontrasepsi
f) Memperkirakan biaya program KB
g) Menganalisis dampak dari perubahan
proximate determinant.
3) Indikator
Indikator yang terdapat dalam modul FamPlan dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan progam keluarga berencana nasional. Berikut ini, tabel indikator yang perlu di input ke dalam modul FamPlan dan hasil proyeksinya. b. FamPlan
1) Pengertian
FamPlan pertama kali dikembangkan pada tahun 1989 oleh Research Triangle Institute untuk memproyeksikan jumlah peserta KB dan akseptor yang diperlukan untuk memenuhi target fertilitas atau prevalensi. FamPlan dapat menghitung komponen dan kebutuhan dari program Keluarga Berencana khususnya mengenai ketersediaan kontrasepsi. FamPlan didesain untuk selalu digunakan secara terintegrasi dengan aplikasi DemProj.
FamPlan umumnya digunakan untuk memproyeksikan implikasi pencapaian jumlah akseptor berbagai metode kontrasepsi dimasa yang akan dapat digunakan untuk menghitung biaya dan keuntungan program KB dan menghitung peningkatan cakupan per kapita dari layanan sosial yang dapat diharapkan sebagai hasil dari menurunnya pertumbuhan penduduk. 2) Manfaat
a) Menganalisis dampak demografi dan fertilitas dari CPR yang ditetapkan
b) Menganalisis dampak program Keluarga Berencanaatas penetapan fertilitas yang diinginkan
c) Membandingkan beberapa skenario dari perencanaan program
TabeL 2.2 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul FamPlan
Indikator Input Hasil Proyeksi Rincian
• Family planning o Method Mix o Source mix o Proximate determinant o Child survival o Cost of services o Fees o Method attributes o effectiveness • Goal o Unmet Need o CPR o mCPR o TFR
Fertility and family planning use Impact of FP a. TFR b. Contraceptive Prevalence (CPR) c. Modern Contraceptive Prevalence (mCPR)
d. Percent Unmet Need e. Average Effectiveness f. Total fecundity g. Users
h. Additional modern method user since 2012
i. Acceptors j. CYP
a. Number of unintended pregnancies averted dueto modern methode use
b. Number of maternal deaths averted due to modern method use c. Women of reproductive
age
d. Married women of reproductive age
Demographic event a. Pregnancies b. Births
c. Rapid
1) Pengertian
Rapid pertama kali dikembangkan pada tahun 1978 untuk menyusun proyeksi dampak sosial ekonomi (ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian) akibat tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk.
Proyeksi yang dihasilkan RAPID dapat digunakan sebagai dasar pada materi advokasi yang disusun untuk menyampaikan informasi strategis bagi pemangku kepentingan guna terlaksananya dialog rancangan kebijakan mengenai peranan kependudukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
Rapid menggabungkan indikator-indikator sosial-ekonomi (tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat partisipasi siswa sekolah dasar serta menengah, dan jumlah tenaga kesehatan) dengan data-data kependudukan dan proyeksi penduduk untuk mendapatkan gambaran dampak dinamika penduduk terhadap sektor-sektor pembangunan sosial ekonomi di masa mendatang.
2) Manfaat
a) Mendapatkan gambaran konsekwensi dalam suatu negara/daerah dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kelahiran yang ditekan melalui program Kependudukan dan Keluarga Berencana.
b) Meningkatkan pengetahuan penentu kebijakan terhadap pentingnya penurunan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
c) Memberikan gambaran bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi.
TabeL 2.2 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul FamPlan
Indikator Input Hasil Proyeksi Rincian
• Family planning o Method Mix o Source mix o Proximate determinant o Child survival o Cost of services o Fees o Method attributes o effectiveness • Goal o Unmet Need o CPR o mCPR o TFR
Fertility and family planning use Impact of FP a. TFR b. Contraceptive Prevalence (CPR) c. Modern Contraceptive Prevalence (mCPR)
d. Percent Unmet Need e. Average Effectiveness f. Total fecundity g. Users
h. Additional modern method user since 2012
i. Acceptors j. CYP
a. Number of unintended pregnancies averted dueto modern methode use
b. Number of maternal deaths averted due to modern method use c. Women of reproductive
age
d. Married women of reproductive age
Demographic event a. Pregnancies b. Births
c. Rapid
1) Pengertian
Rapid pertama kali dikembangkan pada tahun 1978 untuk menyusun proyeksi dampak sosial ekonomi (ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian) akibat tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk.
3) Indikator
Indikator yang terdapat dalam modul Rapid dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan progam kependukan dna keluarga berencana nasional. Berikut ini, tabel indikator yang perlu di input ke dalam modul FamPlan dan hasil proyeksinya.
Tabel 2.3 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul RAPID Indikator Input Hasil Proyeksi
Bidang Ekonomi
• Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 10-14 tahun • Tingkat partisipasi angkatan
kerja penduduk 15-64 tahun
• Persentase angka
pertumbuhan PDB per tahun
• Jumlah tenaga kerja (Labour force)
• Jumlah pekerjaan baru yang dibutuhkan (New job required)
• Angka ketergantungan anak (Child dependents) • Produk domestic bruto
(GDP)
• Angka pertumbuhan PDB per kapita (GDP per capita)
Bidang pendidikan
• Angka partisipasi murid sekolah dasar
• Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah guru sekolah dasar
• Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah sekolah dasar
• Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah dasar
• Rata-rata usia masuk sekolah dasar (Children of primary school age)
• Jumlah murid sekolah dasar (Primary students) • Jumlah guru sekolah
dasar yang dibutuhkan (Primary teachers required)
• Jumlah sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary school required)
Indikator Input Hasil Proyeksi • Angka partisipasi murid
sekolah menengah pertama
• Rasio murid sekolah
menengah terhadap jumlah guru sekolah menengah pertama
• Rasio murid sekolah
menengah terhadap
jumlah sekolah menengah pertama
• Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah menengah pertama
Rata-rata biaya sekolah dasar yang diperlukan (Primary expenditure required)
• Rata-rata usia masuk sekolah menegah pertama (Children of secondary school age) • Jumlah murid sekolah
menengah pertama (Secondary students)
• Jumlah guru sekolah menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary teachers required)
• Jumlah sekolah
menengah pertama yang dibutuhkan (Secondary school required)
Bidang Kesehatan
• Rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah dokter
• Rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah perawat
• Rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah puskesmas
• Rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah rumah-sakit
• Rasio jumlah penduduk
terhadap jumlah tempat tidur rumah sakit
• Biaya kesehatan rutin rata-rata per orang
o Jumlah dokter yang dibutuhkan (Doctors required)
o Jumlah perawat yang dibutuhkan (Nurse required)
o Jumlah Puskesmas yang dibutuhkan (Health centers required)
o Jumlah rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital required)
o Jumlah tempat tidur rumah sakit yang dibutuhkan (Hospital beds required)
3) Indikator
Indikator yang terdapat dalam modul Rapid dipilih berdasarkan keterkaitannya dengan progam kependukan dna keluarga berencana nasional. Berikut ini, tabel indikator yang perlu di input ke dalam modul FamPlan dan hasil proyeksinya.
Tabel 2.3 Indikator Input dan Hasil Proyeksi pada Modul RAPID Indikator Input Hasil Proyeksi
Bidang Ekonomi
• Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk 10-14 tahun • Tingkat partisipasi angkatan
kerja penduduk 15-64 tahun
• Persentase angka
pertumbuhan PDB per tahun
• Jumlah tenaga kerja (Labour force)
• Jumlah pekerjaan baru yang dibutuhkan (New job required)
• Angka ketergantungan anak (Child dependents) • Produk domestic bruto
(GDP)
• Angka pertumbuhan PDB per kapita (GDP per capita)
Bidang pendidikan
• Angka partisipasi murid sekolah dasar
• Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah guru sekolah dasar
• Rasio murid sekolah dasar terhadap jumlah sekolah dasar
• Pengeluaran rutin rata-rata per murid sekolah dasar
• Rata-rata usia masuk sekolah dasar (Children of primary school age)
• Jumlah murid sekolah dasar (Primary students) • Jumlah guru sekolah
dasar yang dibutuhkan (Primary teachers required)
• Jumlah sekolah dasar yang dibutuhkan (Primary school required)
Indikator Input Hasil Proyeksi
o Rata-rata pengeluaran kesehatan per tahun (Annual recurrent health expenditure)
o Penduduk risiko
kesehatan tinggi (Population at high health
risk) Urbanisasi
• Persentase jumlah
penduduk perkotaan yang tinggal di kota besar
• Jumlah orang per jumlah rumah tangga di kota besar
o Jumlah penduduk
daerah perkotaan (Total urban population)
o Jumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan besar (Population of major city)
o Rumah tangga perkotaan (Urban households)
o Annual new urban
household
o Jumlah penduduk usia 12-25 tahun di daerah perkotaan (Urban youth 12-25)
Bidang Pertanian
• Lahan subur Konsumsi
bahan pangan pokok per kapita per tahun
• Total produksi bahan pangan pokok pada tahun dasar
• Peningkatan produksi
bahan pangan
o Luas lahan subur pe o Jumlah konsumsi bahan
pangan pokok (Consumption of major
crop (MT)
o Produksi bahan pangan pokok (Production of major crop (MT)
3. Manfaat dan Penggunaan
Ketiga modul yang telah dijelaskan di atas memiliki banyak manfaat yang berguna bagi para pemangku kepentingan terkait program kependudukan dan keluarga berencana nasional yang dapat diimplementasikan di wilayah kerjanya untuk mencapai tujuan dari program tersebut, seperti hasil proyeksi DemProj dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan, mendapatkan gambaran besarnya masalah yang dihadapi di masa yang akan datang pada proses dialog pemangku kepentingan, serta dibutuhkan pada proses penyusunan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Hasil proyeksi FamPlan dapat digunakan untuk menganalisis dampak demografi dan fertilitas dari CPR yang ditetapkan, menganalisis dampak program Keluarga Berencana atas penetapan fertilitas yang diinginkan, membandingkan beberapa skenario dari perencanaan program KB dan kelahiran, mengevaluasi perkembangan pencapaian indikator program KB, menganalisis dampak dari perubahan penggunaan kontrasepsi, serta memperkirakan biaya program KB.
Selain itu, hasil proyeksi Rapid digunakan untuk mendapatkan gambaran konsekuensi dalam suatu wilayah dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kelahiran yang ditekan melalui program kependudukan dan keluarga berencana, meningkatkan pengetahuan penentu kebijakan terhadap pentingnya penurunan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk dalam pembangunan sosial dan ekonomi, serta memberikan gambaran bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi.
Indikator Input Hasil Proyeksi
o Rata-rata pengeluaran kesehatan per tahun (Annual recurrent health expenditure)
o Penduduk risiko
kesehatan tinggi (Population at high health
risk) Urbanisasi
• Persentase jumlah
penduduk perkotaan yang tinggal di kota besar
• Jumlah orang per jumlah rumah tangga di kota besar
o Jumlah penduduk
daerah perkotaan (Total urban population)
o Jumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan besar (Population of major city)
o Rumah tangga perkotaan (Urban households)
o Annual new urban
household
o Jumlah penduduk usia 12-25 tahun di daerah perkotaan (Urban youth 12-25)
Bidang Pertanian
• Lahan subur Konsumsi
bahan pangan pokok per kapita per tahun
• Total produksi bahan pangan pokok pada tahun dasar
• Peningkatan produksi
bahan pangan
o Luas lahan subur pe o Jumlah konsumsi bahan
pangan pokok (Consumption of major
crop (MT)
o Produksi bahan pangan pokok (Production of major crop (MT)
C. Program FPET 1. Pengertian
Family Planning Estimation Tool (FPET) dibuat oleh
Track20, bekerja sama dengan Divisi Kependudukan PBB (UNPD) dan National University of Singapore, ditujukan untuk membantu proses perhitungan beberapa indikator utama FP2020. FPET merupakan aplikasi web yang digunakan untuk menghitung estimasi indikator utama keluarga berencana, seperti prevalensi alat kontrasepsi dan proporsi unmet need KB. FPET menggunakan data survei yang ada untuk mendapatkan estimasi indikator tersebut. Keunggulan aplikasi ini adalah FPET dapat memonitor perkembangan program menggunakan data survei dari berbagai sumber secara bersamaan.
PET menggunakan pendekatan Bayesian, dimana dalam pemodelannya menggunakan data historis untuk menentukan tren jangka panjang sesuai dengan kurva pertumbuhan logistik, dan menambahkan model time
series dengan autokorelasi untuk menangkap
penyimpangan sekitar tren. 2. Alat Bantu (Tools)
Alat Bantu FPET terdiri dari FPET Data Preparation Tool, FPET Web, dan Core Indicator Calculator berbasis Excel (CIC/Kalkulator Indikator Inti).
a. FPET Data preparation tool
Adalah alat bantu yang disediakan oleh FPET untuk menginput data-data yang dibutuhkan. Data-data yang dibutuhkan adalah hasil survei dari beberapa tahun yang telah dilakukan. Informasi yang dibutuhkan antara lain CPR, mCPR, dan unmet need. Data-data yang dimasukkan ke dalam tool ini akan
tersimpan dalam format .csv untuk proses upload di
website.
b. FPET web
FPET Web adalah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan output dengan pendekatan metode Bayesian. Metode Bayesian ini merupakan model hirarkis yang membentuk kurva berdasarkan historis data. FPET Web harus terkoneksi dengan website track20 dalam penggunaannya untuk proses mengunggah (upload) data dan pengolahannya. Setelah proses mengunggah data selesai, alat bantu ini akan bisa menghasilkan hasil (result) berupa indikator output, target, dan grafik.
c. Core Indicator Calculator berbasis Excel FP2020 (CIC/Kalkulator Indikator Inti)
CIC merupakan alat perhitungan berbasis Microsoft Excel yang digunakan untuk mengolah data output dari FPET web dan beberapa input, yang kemudian akan menghasilkan indicator-indikator dalam keluarga berencana yang dapat digunakan untuk memonitor perkembangan program. Dalam menjalankan CIC diperlukan beberapa input dari data survey dan FPET Web (mCPR dan unmet need metode modern). Kalkulasi di dalam CIC dijalankan berdasarkan data dari negara terkait dan data regional maupun global yang dijadikan sebagai asumsi.
CIC menghitung indikator 1-9 yang ada di dalam FP2020, yaitu
1.
jumlah pengguna alat kontrasepsi modern tambahan,2.
Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR)wanita usia subur, C. Program FPET
1. Pengertian
Family Planning Estimation Tool (FPET) dibuat oleh
Track20, bekerja sama dengan Divisi Kependudukan PBB (UNPD) dan National University of Singapore, ditujukan untuk membantu proses perhitungan beberapa indikator utama FP2020. FPET merupakan aplikasi web yang digunakan untuk menghitung estimasi indikator utama keluarga berencana, seperti prevalensi alat kontrasepsi dan proporsi unmet need KB. FPET menggunakan data survei yang ada untuk mendapatkan estimasi indikator tersebut. Keunggulan aplikasi ini adalah FPET dapat memonitor perkembangan program menggunakan data survei dari berbagai sumber secara bersamaan.
PET menggunakan pendekatan Bayesian, dimana dalam pemodelannya menggunakan data historis untuk menentukan tren jangka panjang sesuai dengan kurva pertumbuhan logistik, dan menambahkan model time
series dengan autokorelasi untuk menangkap
penyimpangan sekitar tren. 2. Alat Bantu (Tools)
Alat Bantu FPET terdiri dari FPET Data Preparation Tool, FPET Web, dan Core Indicator Calculator berbasis Excel (CIC/Kalkulator Indikator Inti).
a. FPET Data preparation tool
Adalah alat bantu yang disediakan oleh FPET untuk menginput data-data yang dibutuhkan. Data-data yang dibutuhkan adalah hasil survei dari beberapa tahun yang telah dilakukan. Informasi yang dibutuhkan antara lain CPR, mCPR, dan unmet need. Data-data yang dimasukkan ke dalam tool ini akan
3.
Proporsi wanita unmeet need untuk alat kontrasepsi modern,4.
proporsi wanita dengan kebutuhan kontrasepsi terpenuhi oleh alat kontrasepsi modern,5.
jumlah kehamilan tidak diinginkan (KTD),6.
jumlah kehamilan tidak diinginkan yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern,7.
jumlah kematian ibu yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern,8.
jumlah aborsi tidak aman yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern, dan9.
proporsi distribusi pengguna alat kontrasepsi modern berdasarkan jenisnya.Salah satu data dasar yang digunakan untuk menghitung indikator dalam kalkulator ini yaitu data jumlah penduduk dunia berdasarkan UNPD. Namun untuk perhitungan Indonesia menggunakan data proyeksi penduduk Bappenas. Beberapa indikator utama tersebut dapat digunakan sebagai tolok ukur pencapaian target RPJMN. Berikut tabel indikator RPJMN yang dapat diukur dari output FPET Web maupun CIC.
Tabel 2.4 Indikator RPJMN
No. Indikator RPJMN
1 Proporsi pemakaian kontrasepsi (mCPR)
2 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 3 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 4 Persentase Peserta KB aktif MKJP
3. Manfaat dan Penggunaan
Berikut ini manfaat dan penggunaan FPET dari masing-masing alat bantu (tools) yang ada :
a. FPET Data Preparation Tool
FPET data Preparation Tool digunakan untuk mengentri data yang akan diunggah ke Web. Input data yang dimasukkan dapat berupa data dari berbagai sumber. Keluaran yang dihasilkan yaitu file dalam bentuk .csv yang siap untuk diunggah di FPET Web.
b. Family Planning Estimation Tool (FPET) FPET bermanfaat untuk :
1) Mendapatkan estimasi indikator-indikator tertentu dari berbagai sumber data yang ada.
2) Mengetahui trend indikator tersebut untuk beberapa tahun ke depan sehingga dapat memperkirakan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil untuk mencapai target.
3) Tolok ukur pencapaian target RPJMN dalam pemakaian kontrasepsi dan kebutuhan alat kontrasepsi yang tidak terpenuhi tanpa menggunakan intervensi.
4) Memonitor perkembangan program FP2020
c. Core Indicator Calculator (CIC/Kalkulator Indikator Inti) berbasis Excel Terdapat beberapa manfaat dari CIC antara lain :
1) Mengetahui trend yang terjadi tanpa adanya intervensi apapun.
2) Menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mendapatkan target yang ingin dicapai
3.
Proporsi wanita unmeet need untuk alatkontrasepsi modern,
4.
proporsi wanita dengan kebutuhan kontrasepsi terpenuhi oleh alat kontrasepsi modern,5.
jumlah kehamilan tidak diinginkan (KTD),6.
jumlah kehamilan tidak diinginkan yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern,7.
jumlah kematian ibu yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern,8.
jumlah aborsi tidak aman yang dapat dicegah oleh penggunaan alat kontrasepsi modern, dan9.
proporsi distribusi pengguna alat kontrasepsi modern berdasarkan jenisnya.Salah satu data dasar yang digunakan untuk menghitung indikator dalam kalkulator ini yaitu data jumlah penduduk dunia berdasarkan UNPD. Namun untuk perhitungan Indonesia menggunakan data proyeksi penduduk Bappenas. Beberapa indikator utama tersebut dapat digunakan sebagai tolok ukur pencapaian target RPJMN. Berikut tabel indikator RPJMN yang dapat diukur dari output FPET Web maupun CIC.
Tabel 2.4 Indikator RPJMN
No. Indikator RPJMN
1 Proporsi pemakaian kontrasepsi (mCPR)
2 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 3 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 4 Persentase Peserta KB aktif MKJP
berdasarkan indikator- indikator yang mempengaruhinya.
3) Mengetahui target yang harus dicapai setiap tahunnya untuk mencapai target yang diinginkan dalam jangka panjang.
4) Mengamati dan mengontrol kemajuan program FP2020.
BAB III
PENENTUAN PROGRAM BERDASARKAN
SKENARIO PRIORITAS
A. Program Spectrum
1. Gambaran Penentuan Skenario
Pada aplikasi Spectrum dapat dibuat beberapa skenario program berdasarkan tujuan (goal) yang ditetapkan. Penentuan goal terdapat pada module FamPlan. Terdapat empat goal yang bisa dipilih dan dibuat skenarionya, antara lain :
1. Reducing Unmet Need for contraception
Menurunkan angka unmet need (kebutuhan KB yang tidak terpenuhi) sesuai target yang ingin dicapai pada waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019.
2. Reaching a goal for Contraceptive Prevalence Rate Menetapkan angka pemakaian kontrasepsi (CPR) saat ini dan CPR yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Sumber data yang dapat digunakan adalah SDKI dan target RPJMN 2015 – 2019.
3. Reaching a goal for Total Fertility Rate
Menetapkan target TFR dimasa yang akan datang untuk level nasional atau provinsi. Sumber data yang dapat digunakan adalah target RPJMN 2015 – 2019. 4. Reaching a goal for Modern CPR
Menetapkan angka pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) saat ini dan mCPR yang ingin dicapai dalam waktu tertentu.
berdasarkan indikator- indikator yang mempengaruhinya.
3) Mengetahui target yang harus dicapai setiap tahunnya untuk mencapai target yang diinginkan dalam jangka panjang.
4) Mengamati dan mengontrol kemajuan program FP2020.
Selain dapat membuat beberapa skenario dari goal yang ada, modeling juga dapat dilakukan dengan menentukan dampak modifikasi demografi atau kependudukan seperti pada angka kelahiran berdasarkan kelompok umur (ASFR) ataupun modifikasi pada program keluarga berencana yaitu persentase pemakaian alat kontrasepsi (method mix). Berikut ini variasi modifikasi dan goal yang dapat dilakukan.
Pembuatan skenario pada setiap goal dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
1)
Goal mengikuti trend atau kondisi yang ada 2) Goal sesuai dengan target RPJMN atau RPJMD3) Goal menggunakan target realistis di masa yang akan datang
Contoh modifikasi pada angka kelahiran menurut kelompok umur dibangun berdasarkan logika pengendalian atau penurunan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun). Fertilitas remaja merupakan isu penting dari segi kesehatan dan social karena berhubungan dengan tingkat kesakitan serta kematian ibu dan anak. Ibu dan anak yang berumur remaja lebih berpeluang untuk mengalami masalah pada bayinya atau bahkan mengalami kematian yang berkaitan dengan persalinan. Dari sisi populasi, berpeluang memiliki anak kembali yang lebih besar karena masa reproduksinya yang lebih lama. Apabila hal ini tidak dikendalikan, maka bonus demografi hanya akan menjadi peluang yang tidak termanfaatkan (Lakip BKKBN 2015).
Contoh lain modifikasi pada program keluarga berencana yaitu persentase pemakaian alat kontrasepsi seperti meningkatkan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) untuk mengurangi risiko drop-out karena pemakaian MKJP seperti MOW, MOP,iud, dan implant masih rendah. Kemudian, perubahan trend penggunaan metode jangka pendek (non MKJP) seperti suntik, pil, kondom menjadi penggunaan metode MKJP. Selain dapat membuat beberapa skenario dari goal
yang ada, modeling juga dapat dilakukan dengan menentukan dampak modifikasi demografi atau kependudukan seperti pada angka kelahiran berdasarkan kelompok umur (ASFR) ataupun modifikasi pada program keluarga berencana yaitu persentase pemakaian alat kontrasepsi (method mix). Berikut ini variasi modifikasi dan goal yang dapat dilakukan.
Hal ini untuk mengurangi risiko kegagalan kontrasepsi karena penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek berisiko dengan alasan kepatuhan. Selain itu, menurunkan angka pemakaian kontrasepsi tradisional karena terkait efektivitasnya yang rendah (50%). Penggunaan kontrasepsi ini merupakan salah satu upaya untuk pengendalian ferlitilas serta menenkan pertumbuhan penduduk yang paling efeketif.
Skenario goal dan modifikasi yang dilakukan akan berdampak pada hasi Rapid pada bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, pertanian, dan urbanisasi. Hal ini berkaitan dengan berbagai sector pemerintahan dan setiap alternative yang dibuat akan memiliki konsekuensi terdahap pembiayaan. Disini peran pemangku kepentingan sangat penting untuk menentukan apakah program yg dirancang rasional untuk dijalankan atau tidak. 2. Tahapan Penggunaan Spectrum
Dalam menggunakan alat bantu Spectrum terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Langkah Kerja Spectrum
Instalasi Program Spectrum Siapkan excel bantu Input Data pada modules DemProj, FamPlan, dan Rapid Pembuat an Skenario / modifikasi program Output / Results Diseminasi dan Advokasi
a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan instalasi dari program Spectrum ke dalam komputer yaitu dengan dua cara antara lain, melakukan instalasi dari CD-ROM atau unduh melalui website http://www.avenirhealth.org/software-spectrum.php . Spectrum yang tersedia pada website tersebut merupakan latest version yaitu Spectrum v.546. Saat ini sudah tersedia Spectrum bahasa Indonesia terbaru versi 5.446 Beta 1
b. Proses selanjutnya yaitu siapkan excel bantu yang berisi indikator- indikator yang terdapat pada aplikasi Spectrum, khusunya modul DemProj, FamPlan, dan Rapid. c. Input data pada modul DemProj, Famplan, dan Rapid.
Pada saat input data, harus ditentukan goal apa yang akan dibuat pada modul FamPlan. Data input yang pertama merupakan data dasar (baseline) tanpa skenario ataupun modifikasi program.
d. Selanjutnya, pembuatan skenario goal / modifikasi program. Pada tahap ini perlu ditetapkan target dan asumsi, modeling mensyaratkan adanya perkiran-perkiran yang disusun berdasarkan target atau asumsi di masa mendatang. Seperti yang telah dijelaskan di atas, pembuatan skenario goal dapat mengikuti trend atau kondisi yang ada, mengikuti target RPJMN atau RPJMD, ataupun menggunakan target realistis di masa yang akan datang. Contoh pembuatan skenario / modifikasi program seperti pada tabel di bawah ini
Hal ini untuk mengurangi risiko kegagalan kontrasepsi karena penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek berisiko dengan alasan kepatuhan. Selain itu, menurunkan angka pemakaian kontrasepsi tradisional karena terkait efektivitasnya yang rendah (50%). Penggunaan kontrasepsi ini merupakan salah satu upaya untuk pengendalian ferlitilas serta menenkan pertumbuhan penduduk yang paling efeketif.
Skenario goal dan modifikasi yang dilakukan akan berdampak pada hasi Rapid pada bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, pertanian, dan urbanisasi. Hal ini berkaitan dengan berbagai sector pemerintahan dan setiap alternative yang dibuat akan memiliki konsekuensi terdahap pembiayaan. Disini peran pemangku kepentingan sangat penting untuk menentukan apakah program yg dirancang rasional untuk dijalankan atau tidak. 2. Tahapan Penggunaan Spectrum
Dalam menggunakan alat bantu Spectrum terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.2 Langkah Kerja Spectrum
Instalasi Program Spectrum Siapkan excel bantu Input Data pada modules DemProj, FamPlan, dan Rapid Pembuat an Skenario / modifikasi program Output / Results Diseminasi dan Advokasi
Tabel 3.1 Contoh Pembuatan Skenario / Modifikasi Program
Skenario / Modifikasi 2012 2019 2035 Tahun
1. Goal TFR 2.63 2.28 1.8 2. Goal CPR 55.8 % 66 % 70 % 3. ASFR 15-19 10.2 % 5.8% 0% 4. Method mix a. Tradisional - Sanggama terputus - Pantang berkala - Tradisional lainnya b. Non MKJP - Suntik - Pil - kondom c. MKJP - implan - iud - MOW - MOP 2.46 % 12.53% 1.24% 39.62% 22.34% 2.41% 5.69% 1.83% 11.87% 0% 4.1% 0.7% 0.2% 44% 24.8% 2.7% 6.9% 2.2% 14.4% 0%
e. Setelah memiliki file yang terdiri dari data dasar (baseline) dan data skenario selanjutnya dapat dikeluarkan hasilnya baik dari modul DemProj, FamPlan, dan Rapid. Hasil modeling ini perlu di uji sebagai upaya validasi untuk memastikan bahawa data dasar dan skenario ataupun modifikasi yang ditetapkan telah diproses dengan benar.
f. Diseminasi dan advokasi hasil modeling. Setelah disusun, hasil modeling sebaiknya didisemenasikan dan diadvokasikan kepada pemangku kepentingan. Secara khusus, hasil modeling tersebut dapat mendorong terlaksananya dialog kebijakan
berkaitan dengan permasalahan strategis. Selain itu, hasil modeling juga dapat dijadikan informasi melalui booklet kebijakan, dokumen-dokumen konferensi, dan publikasi lainnya.
Semua proses dari mulai menyiapkan excel bantu, proses pengisian data pada modul DemProj, FamPlan, dan Rapid, pembuatan scenario program, serta mengeluarkan hasil / result dapat dilihat melalui video “Langkah Cepat dan Tepat Memahami Spectrum” yang terlampir pada buku ini atau dapat diunduh melalui www.desentralisasi-me-kb.net. Selain itu, pemangku kepentingan juga dapat merujuk pada Buku Materi yang diterbitkan oleh BKKBN melalui :
o
Softcopy Buku Materi Pembelajaran Program Spectrum dapat diakses pada alamat website : http://www.bkkbn.go.id/materi/default.aspxo
Softcopy Buku Materi Pembelajaran Aplikasi Spectrum dapat diakses pada alamat website: http://www.bkkbn.go.id/materi/default.aspxB. Program FPET
Sebelum dapat menggunakan FPET, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
Gambar 3.3 Langkah Kerja FPET
a. Mengunduh FPET Data Preparation tool dari
http://www.track20.org/pages/resources/ all-resources/track20_tools. Untuk dapat menggunakannya,
FPET Data Preparation tool perlu diunduh dan diinstal
terlebih dahulu. Tabel 3.1 Contoh Pembuatan Skenario / Modifikasi Program
Skenario / Modifikasi 2012 2019 2035 Tahun
1. Goal TFR 2.63 2.28 1.8 2. Goal CPR 55.8 % 66 % 70 % 3. ASFR 15-19 10.2 % 5.8% 0% 4. Method mix a. Tradisional - Sanggama terputus - Pantang berkala - Tradisional lainnya b. Non MKJP - Suntik - Pil - kondom c. MKJP - implan - iud - MOW - MOP 2.46 % 12.53% 1.24% 39.62% 22.34% 2.41% 5.69% 1.83% 11.87% 0% 4.1% 0.7% 0.2% 44% 24.8% 2.7% 6.9% 2.2% 14.4% 0%
e. Setelah memiliki file yang terdiri dari data dasar (baseline) dan data skenario selanjutnya dapat dikeluarkan hasilnya baik dari modul DemProj, FamPlan, dan Rapid. Hasil modeling ini perlu di uji sebagai upaya validasi untuk memastikan bahawa data dasar dan skenario ataupun modifikasi yang ditetapkan telah diproses dengan benar.
f. Diseminasi dan advokasi hasil modeling. Setelah disusun, hasil modeling sebaiknya didisemenasikan dan diadvokasikan kepada pemangku kepentingan. Secara khusus, hasil modeling tersebut dapat mendorong terlaksananya dialog kebijakan
b. Menyiapkan data menggunakan FPET Data Preparation Tool
FPET Data Preparation Tool digunakan untuk menginput
data yang dibutuhkan. Proses ini dapat menggunakan lebih dari satu sumber data
c. Mengunggah hasil dari FPET Data Preparation
Tool ke www.fpet.track20.org dan menjalankan FPET,
d. Menyimpan file output yang diperoleh.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara mendapatkan output, anda dapat melihat video tutorial FPET “30 Menit Paham FPET” yang terlampir pada buku ini atau dapat diunduh melalui www.desentralisasi-me-kb.net. . Informasi lebih lanjut, dapat melalui email ke: track20@avenirhealth.org
C. Modeling memiliki kelebihan dan keterbatasan
Modeling merupakan suatu alat bantu untuk menjelaskan dan memperkirakan suatu kondisi berdasarkan parameter terpilih. Setiap modeling yang dibuat tidak akan dapat memperkirakan suatu kejadian dengan sangat tepat/sesuai dengan realita, namun hasil pengukuran modeling setidaknya memberikan gambaran kepada kita kondisi yang menyerupai realita. Selain itu berbagai modeling dibuat dengan metode yang berbeda sehinga informasi yang dihasilkannya pasti berbeda.
Modeling Spectrum menggunakan pendekan Regresi Gausian dimana setiap parameter yang ingin di proyeksikan dibatasi hanya satu nilai yang paling dinilai tepat, pendekatan ini seolah-olah mengenyampingkan sumber data lainnya yang mungkin sebenarnya lebih tepat. Kejelian pelaksana teknis dalam memilih sumber data baik SDKI atau Susenas menjadi pertimbangan utama dalam membuat modeling dengan menggunakan Spectrum sebab Setiap sumber data juga memiliki kelebihan dan keterbatasan, SDKI bisa merepresentasikan keadaan saat ini dengan lebih akurat karena metodologi yang digunakan diset untuk menghitung
parameter kependudukan dan fertilitas, akan tetapi memiliki keterbatasan dalam hal rentang waktu survey yang dilakukan setiap lima tahun sekali, sehingga ada kesulitan dalam melihat trend setiap tahunnya selain itu SDKI juga diset hanya merepresentasikan provinsi sehingga pengukuran level kabupaten mengunakan nilai asumsi. Sedangkan data Susenas diperoleh setiap tahun dan data yang yang dihasilkan hingga level kabupaten, namun sayangnya survey ini tidak didesign untuk mengukur parameter kependudukan, sehingga trend data susenas perlu dilakukan penyesuaian trend.
Kelebihan modeling spectrum adalah dapat memperkirakan effect dari program intervensi yang dibuat sebagai contoh Spectrum mampu memperkirakan effek dari pengalihan pengguna kontrasepsi tradisional ke modern dengan mengeluarkan jumlah kelahiran yang menurun akibat perubahan metode kontrasepsi (modul famplan), selain itu spectrum mampu mengkonversi parameter kependudukan untuk melihat dapak sector lainnya (modul rapid), contohnya apabila kita berhasil mengendalikan penduduk maka kita akan dapat melihat effect pada sector pendidikan dengan terjadinya penurunan kebutuhan ruang kelas, guru, dan biaya oprasional lainnya, dan kelebihan lainnya adalah kita juga dapat membuat simulasi target yang ingin dicapai serta memperkirakan suber daya yang harus dipersiapkan uantuk mencapai target tersebut (setup goal).
Berbeda dengan Spectrum, FPET menggunakan metode Bayesian dimana modeling ini dapat menggunakan lebih dari satu sumber data untuk menjalankannya, dengan metode tersebut hasil modeling terkoreksi dengan beberapa data yang berbeda methodology sehingga prediksi model ini setidaknya dapat menggambarkan situasi yang lebih real, namun metode ini tetap menyisakan kelemahan, yaitu FPET tidak dapat menilai kualitas methodology sumber data sehingga ketika FPET dijalankan dengan menggunakan sumber data Susenas dan SDKI, sedangkan kita tahu SDKI hanya dilakukan per lima b. Menyiapkan data menggunakan FPET Data Preparation Tool
FPET Data Preparation Tool digunakan untuk menginput
data yang dibutuhkan. Proses ini dapat menggunakan lebih dari satu sumber data
c. Mengunggah hasil dari FPET Data Preparation
Tool ke www.fpet.track20.org dan menjalankan FPET,
d. Menyimpan file output yang diperoleh.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara mendapatkan output, anda dapat melihat video tutorial FPET “30 Menit Paham FPET” yang terlampir pada buku ini atau dapat diunduh melalui www.desentralisasi-me-kb.net. . Informasi lebih lanjut, dapat melalui email ke: track20@avenirhealth.org
C. Modeling memiliki kelebihan dan keterbatasan
Modeling merupakan suatu alat bantu untuk menjelaskan dan memperkirakan suatu kondisi berdasarkan parameter terpilih. Setiap modeling yang dibuat tidak akan dapat memperkirakan suatu kejadian dengan sangat tepat/sesuai dengan realita, namun hasil pengukuran modeling setidaknya memberikan gambaran kepada kita kondisi yang menyerupai realita. Selain itu berbagai modeling dibuat dengan metode yang berbeda sehinga informasi yang dihasilkannya pasti berbeda.
Modeling Spectrum menggunakan pendekan Regresi Gausian dimana setiap parameter yang ingin di proyeksikan dibatasi hanya satu nilai yang paling dinilai tepat, pendekatan ini seolah-olah mengenyampingkan sumber data lainnya yang mungkin sebenarnya lebih tepat. Kejelian pelaksana teknis dalam memilih sumber data baik SDKI atau Susenas menjadi pertimbangan utama dalam membuat modeling dengan menggunakan Spectrum sebab Setiap sumber data juga memiliki kelebihan dan keterbatasan, SDKI bisa merepresentasikan keadaan saat ini dengan lebih akurat karena metodologi yang digunakan diset untuk menghitung
tahun sedangkan susenas setiap tahun, maka trend yang dihasilkan akan condong mengikuti trend Susenas (data Susenas ada setiap tahun yang menyebabkan titik-titik Susenas lebih rapat dibandingkan dengan SDKI). Selain itu kelemahan FPET lainnya adalah tidak dapat menilai efek dari intervensi karena hanya bisa membangun model per indikator. Sehingga penggunaannya tidak dapat digunakan untuk memilih dan membuat skenario program intervensi.
Gambar 3.4 Hasil Modeling FPET
D. Membandingkan dan Mengkombinasikan hasil modeling untuk mendapatkan hasil yang utuh
Hasil dua modeling yang dibuat sebaiknya diperbandingkan hasilnya untuk mendapatkan hasil yang konsisten. Poses membadingkan dilakukan hanya pada parameter utama (CPR/mCPR) yaitu dengan mencocokan hasil dari kedua modeling Spectrum dan FPET. Tujuan membandingkan adalah untuk menyempurnakan kelemahan masing-masing metode. Seperti yang telah dibahas sebelumnya jika modeling spectrum hanya menggunakan satu nilai yang dianggap paling tepat dan seakan-akan menyampingkan hasil
pengukuran yang lainnya, untuk menyempurnakannya FPET memiliki fungsi untuk menentukan probabilitas trend yang dibangun di Spectrum dapat terjadi dengan melihat trend dari semua jenis pengukuran, apabila hasil perbandingan dengan trend yang ada di FPET menunjukan probabilitas terjadi sudah tinggi maka kedua model tersebut dapat dikatakan sudah konsisten. Disisi lain FPET juga memiliki kelemahan dalam menentukan scenario, untuk menyempurnakannya modeling Spectrum dapat mensimulasikan scenario dari perhitungan FPET yang dijadikan baseline untuk membuat scenario.
Selain menilai probabilitas untuk terjadi, untuk membandingkan hasil kedua modeling juga dapat dilakukan dengan pendekatan membandingkan dengan interval keyakinan, yaitu dengan cara menyandingkan hasil perhitungan Spectrum dengan interval kepercayaan FPET. Jika nilai Spectrum masih berada pada wilayah diantara batas bawah dan batas atas, maka nilai tersebut masih rasional dan dinilai konsisten.
Penggunaan tools modeling Spectrum dan FPET sebaiknya juga hasus dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Hal ini dikarenakan proses modeling aplikasi ini satu sama lain saling melengkapi. Output yang tidak dapat dihasilkan di Spectrum bisa didapatkan dengan menggunakan FPET, sehingga dalam melakukan analisis dapat lebih komprehensif. Informasi yang didapat dari FPET dan Spectrum perlu dikombinasikan untuk mendapatkan seluruh indikator modeling.
Ada beberapa data output dari Spectrum akan menjadi input bagi FPET sehingga kita perlu mengetahui informasi dari kedua aplikasi tersebut. Spectrum dapat memprediksi dampak dari intervensi yang dibuat, sebagai contoh: apabila kita menaikkan angka MKJP maka Spectrum dapat memprediksi penurunan angka kelahiran total akibat peningkatan MKJP. tahun sedangkan susenas setiap tahun, maka trend yang
dihasilkan akan condong mengikuti trend Susenas (data Susenas ada setiap tahun yang menyebabkan titik-titik Susenas lebih rapat dibandingkan dengan SDKI). Selain itu kelemahan FPET lainnya adalah tidak dapat menilai efek dari intervensi karena hanya bisa membangun model per indikator. Sehingga penggunaannya tidak dapat digunakan untuk memilih dan membuat skenario program intervensi.
Gambar 3.4 Hasil Modeling FPET
D. Membandingkan dan Mengkombinasikan hasil modeling untuk mendapatkan hasil yang utuh
Hasil dua modeling yang dibuat sebaiknya diperbandingkan hasilnya untuk mendapatkan hasil yang konsisten. Poses membadingkan dilakukan hanya pada parameter utama (CPR/mCPR) yaitu dengan mencocokan hasil dari kedua modeling Spectrum dan FPET. Tujuan membandingkan adalah untuk menyempurnakan kelemahan masing-masing metode. Seperti yang telah dibahas sebelumnya jika modeling spectrum hanya menggunakan satu nilai yang dianggap paling tepat dan seakan-akan menyampingkan hasil
Informasi angka kelahiran total yang dihadilkan dapat dijadikan basis dalam perhitungan menggunakan FPET untuk menghasilkan informasi indokator lainnya seperti :
a. jumlah kehamilan yang tidak diinginkan
b. jumlah kehamilan yang tidak diinginkan dihindari karena penggunaan kontrasepsi modern
c. jumlah aborsi yang tidak aman dihindari karena penggunaan kontrasepsi modern
d. jumlah kematian ibu dihindari karena penggunaan kontrasepsi modern
Selain itu apabila kita memilih TFR sebagai goal Spectrum, maka Spectrum akan memberikan informasi jumlah CPR yang harus dicapai (target). Apakah CPR yang harus tercapai tersebut mungkin terjadi? Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilakukan pengujian di FPET. FPET akan memberikan informasi probabilitas dari rencana/skenario yang akan terjadi. Informasi ini akan dijadikan penentu untuk pembuatan skenario. Apakah skenario yang telah dibuat perlu disesuaikan dengan menurunkan/menaikkan target atau menetapkan target yang sama dengan rentang waktu pencapaian yang lebih panjang.
Setelah kita mengembangkan model dari dua modeling yang ada, maka langkah yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan proses pembaharuan data, proses ini dilakukan setiap kita memperoleh informasi/data baru dari survey yang menyediakan parameter modeling tersebut. Pembaharuan data selain ditujukan untuk mengkoreksi hasil juga diat dijadikan acuan dalam memonitoring program yang sedang dijalankan, yaitu denga melihat apakah hasil pengukuran terbaru tersebut masih sejalan dengan target yang ingin dikejar.