• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN PEMBELAJARAN SEMPOA PADA YAYASAN SEMPOA SIP SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN PEMBELAJARAN SEMPOA PADA YAYASAN SEMPOA SIP SUMATERA UTARA."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN

PEMBELAJARANSEMPOAPADA YAYASAN

SEMPOA SIP SUMATERA UTARA

TESIS

Dicyu~n untu~

Memenulii Persyaratan

Da(am Memyerofeli Gefar Magister

Pend"ufi~n

Program Studi Ad'ministrasi

Penaitli~n

Oleh:

PELANGI WUNGU WIJA YA

NIM 061188130021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN

ME DAN

(2)

UNIVERSITAS NEGERI ME DAN PROGRAM PASCA SARJANA

TESIS

POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN PEMBELA.JARAN SEMPOA PADA YAYASAN SEMPOA SIP SUMA TERA UT ARA

Disusun dan di ajukan Oleh :

PELANGI WUNGU WIJAYA

NIM 061188130021

Tesls dlpertahankan dl depan Panitia Ujian Tesls pada tanggal19 Mel 2009 dan dlnyatakan telah memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister

Pendidlkan

Program Studi Adminlstrasl Pendldikan

Medan, 19 Mei 2009

Menyetujui Tim Pembimbing ing I,

0

/rLJ~

.

···

P~uan.

M.A. Ph.D

NIP.l30186746

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

'

~

(3)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No Nama

1

Prof. Porlindungon Pangoribuon,MA,Ph.D

2

Dr. So hat Siogion, M.Pd.

3

Dr. H. Syoiful Sagola, M.Pd

4

Dr~

Julogo Situmorang , M.Pd

5

Prof. Dr. Sohot Sarogih, M.Pd

Nama

: Pelangi Wuogu Wijaya

NIM

:061188130021

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa memberikan karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini ditulis sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih

kepada Prof. Drs. Sawal Gultom, M. Pd. sclaku Rektor Unimed, Prof. Dr.

Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana Unimed, Dr.

Syaiful Sagala, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

PPs Unimed, Prof. Parlindungan Pangaribuan, M.A. Ph.D. selaku

Pembimbing

I,

DR. Sahat Siagian, M.Pd. selaku Pembimbing II, yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis

dalam penyelesaian tesis ini. Hal yang sama juga penulis sampaikan kepada

Zainal Arifin, S.Pd. selaku rekan dan sahabat yang telah banyak memberikan

perhatian dalam penulisan tesis ini hingga selesai.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh rekan khususnya

ternan perkuliahan Angkatan B-

I

(2006) kelas Eksekutif Program Studi

Administrasi Pendidikan PPs Unimed, begitu juga kepada Drs. Nugroho,

M.M.(Direktur Sempoa SIP), Trisno (Pimpinan TC Merbabu), Toni, S.Kom.

(Pimpinan TC Stabat) dan semua pihak yang telah membantu penyelesainya

tesis ini.

Teristimewa buat lbunda tercinta, terkasih, tersayang yang senantiasa

dengan segenap kasih sayang yang Ibunda miliki, tercurah dalam perhatian

yang

tak

terhingga, mengalir menjadi suatu kekuatan bagi penulis dalam

meyelesaikan perkuliahan hingga penyeiesaian tugas ini. Dengan penuh

kerendahan hati penulis persembahkan semua ini buat Ibunda tercinta dan

seluruh keluarga tersayang.

(5)

Penulis juga menyadari

akan

keterbatasan kemampuan penulis baik

dari segi

waktu,

tenaga dan pengetahuan dalam rangka menyeselaikan tesis ini. Untuk itu, penulis dengan kerendahan hati siap menerima kritik dan saran

dari semua pihak demi kesempumaannya. Terima kasih kembali penuli<:

sampaikan kepada semua pihak, semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2009

Penulis,

(6)

ABSTRAK

Pelangi Wungu Wijaya. Po/a Manajemen Pendidikan Pembelajaran Sempoa pada Yayasan

Sempoa SIP Sumatra Utara. Tesis. Medan: Program Paseasarjana UNIMED, 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola manajemen pendidikan pembelajaran Sempoa pada yayasan Sempoa SIP Sumatra Utara. Fokus penelitian ini merupakan pendeskripsian tentang perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling), dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pembelajaran sempoa.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pimpinan Yayasan Sempoa SIP selaku lBO, Pimpinan TC, tenaga edukatif, siswa dan informan lainnya yang berhubungan dengan pembelajaran sempoa.

Data-data dari proses penelitian yang dilakukan dikumpulkan dan diinvetarisir dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan mereduksi data-data, menyajikan dan menyimpulkannya. Selanjutnya untuk keabsahan data tersebut diterapkan konsep kredibilitas, transferbilitas, defendabilitas, dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam pengelolaan pembelajaran sempoa, Yayasan Sempoa SIP Sumatra Utara memiliki gedung sendiri dan permanen. Dalam hal ini untuk penyelenggaraan pendidikan nonformal, luas ruangan dan jumlah kursi serta fasilitas Iainnya sudab ideal. Manajemen Yayasan Sempoa SIP Sumatra Utara dalam perencanaannya telah diprogram oleh lBO (Independent Business owner) yang mengutamakan peningkatan kualitas. Pengorganlsasian terdiri dari director, vice director, finance department, education department, development department dan resert department. Dalam pelaksanaannya yayasan merupakan owner dan melakukan pengembangan secara ekstemal dalam hal ini terhadap yang disebut TC (Training Center) untuk melaksanakan bersama-sama pembelajaran sempoa. Sedangkan pengawasan dilakukan secara langsung dan tidak langsung yaitu berupa laporan dan kunjungan ataupun dengan mengadakan pertemuan.

Terdapat berbagai kendala yang dihadapi oleh Yayasan Sempoa SIP Sumatra Utara, di dalam pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran sempoa ini diantaranya adalah masalah anggaranlbiaya dan tidak kalah pentingnya juga adalah kendala kurangnya perhatian pemerintah khususnya departemen pendidikan nasional. Disamping itu masih ada tanggapan negatif terhadap pembelajaran sempoa ini padahal tidak sedikit basil penelitian pakar dibidang ini yang menyatakan bahwa pembelajaran sempoa mampu mengoptimalkan fungsi otak anak.

(7)

ABSTRACT

Pelangi Wungu Wijaya.

Abacus Learning Management Education pattern at

Abacus lnstitue SIP, North Sumatra.

Thesis. Medan: The Graduate

Program, State Univenity OfMedan.l009.

The objectives of study are describe abacus learning management education pattern at abacus institue SIP, North Sumatra. The focuss of the research are descriptions about Planning, Organizing, Actuating, Controlling and the problems in process of abacus learning.

The research is descriptive using qualitative approach. Key notes informen were the leadership of abacus institue. SIP as lBO, TC leadership, trainer, students and the other informan which connect whit this learning style.

The datas of the research process are obtained from interview, observation and libnuy research. Methods of analizying datas by reducing data, presenting and concluding. Credibility, transferbility, defendability, and conftrmability concepts are used to validity of data.

The findings indicate that abacus learning management, Abacus Intitue SIP. North Sumatra has own building and permanent. In this case, it means that to organize Nonformal education, the wide of the classroom, number of chairs and the other facilities have suitable. In planing, it has programmed by lBO (independent Bussines Owner) who focuss to increase the quality. The organizing consist of director, vice director, finance department, education department development department and resert department. In actuating, the institue is the owner and do the external increasing. In this case, there is TC (Training Center) does abacus learning style together. While in controlJing did direct and indirect like make a report and visiting or meeting.

There are some problems for it, to increase the actuating of this abacus learning style, one of them is fee. Then, this is very important too, less attention from the government especially National Education Department. In the other side, there is still negative conception for it whereas there are many education experts said thet abacus learning style can optimize the function of the children's brain.

Based on the result of the research suggested the government. Especially Education Department apply this abacus learning style in the schools. It hopes for all of society especially for parents and education practition can support it, so it can be a big donation in advances of education for our country.

(8)

DAFTARISI

HALAMAN PERSETUJIJAN

ABSTRAK ... ..

ABSTRACT ... ii

KAT A PENGANT AR... iii

DAFT AR lSI ... ~... iv

DAFT AR GAM BAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAD I : PENDAHULUAN ... . A. Latar Belakang ... .... .... ... .. B. Fokus Penelitian ... II C. Rumusan Masalah ... ... ... ... ... ... .. ... II D. Tujuan Penelitian ... 12

E. Manfaat Penelitian ... ... ... ... 13

F. Batasan Istilah . .. .. .. . .. . .... .. . .. .... . ... . ... .... ... .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 16

A. Dasar Teoritis ... 16

I. Pengertian Manajemen ... ... 16

2. Pembelajaran Sempoa ... 21

a. Sejarah dan Perkembangan Sempoa .. ... ... ... 22

b. Metode Berhitung ... ... ... ... 26

c. Usia

Ideal Belajar .. ... 26

d. Tingkatan Belajar Mental Aritmatika ... .... .. . .. .. .. .. . ... .. ... 28

e. Manfaat Belajar Aritmatika . ... ... ... ... ... ... 28

(9)

f. Relevansi Kecerdasan Anak dengan Latihan Sempoa ... 30

g. Tahapan Belajar Sempoa ... 32

h. Penunjang Belajar Sempoa ... 33

3. Training Center (TC) ... 35

4. Tenaga Edukasi Sempoa ... 35

5. Kendal a- kendala ... 36

a. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap model pembelajaran sempoa ... 37

b. Kurangnya anggaran untuk pengembangan model pembelajaran sempoa ... ... 39

c. Masih adanya tanggapan negatifterhadap model pembelajaran sempoa ... 40

6. Pol a Manajemen ... ... 41

a. Perencanaan (Planning) ... 42

b. Pengorganisasian (Organizing) ... ... ... 46

l. Kepala Sekolah ... 47

2. Wakil Kepala Sekolah ... 49

2.a. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum ... 50

2.b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Administrasi, Keuangan, dan ~ ... 50

2.c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Peserta Didik dan Hubungan Masyarakat ... 51

3. Guru sebagai Pendidik dan Penanggungjawab Pembelajaran ... 53

4. Konselor sebagai Pendukung Kualitas Belajar ... 54

(10)

c. Pelaksanaan (Actuating) ... .... ... 56

d. Pengawasan (Controlling) ... ... ... 58

B. Dasar Konseptual ... 59

BAB Ill: METODE PENELITIAN ... 61

A. Lokasi das1 Waktu Penelitian ... 61

B. Subjek Penelitian ... 62

I. Alasan Memilih Metodepenelitian Kualitatif ... ... 62

2. Latar penelitian ... ... ... 62

C. Teknik Pengumpulan Data ... ... 63

I . Cib~ervasi .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. . .. .... . . .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. 64

2. Wawancara ... ... .... 65

3. Studi Dokumentasi ... 66

D. Analisis Data ... ... 67

E. Keabsahan Penelitian ... ... ... 68

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian .... ... ... ... .... ... .. 71

I. Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara ... .. .. .. ... .. .. .. .. .. ... .. . . . ... . .. .. . . 71

a. Gedung dan Ruang ... ... ... ... ... .. 71

b. Model Pembelajaran Sempoa ... 73

I. Metode dan Fasilitas ... ... ... 73

2. Usia ideal belajar ... 74

3. Tingkatan Belajar Mental Aritmatika Sempoa SIP... 75

4. Manfaat Belajar Aritmatika ... 76

5. Training Center ( TC) ... 77

6. Tenaga Edukasi Sempoa ... 78

(11)

d. Pengorganisasian Yayasan ... 79

I . Director .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . . 80

2. Vice Director ... 80

3. Finance Department ... ... 81

4. Education Department ... ... ... 82

5. Development Department ... 83

6. Resert Department ... ... ... .. .... ... . . .. .. . .. .. ... .. .. . 83

e. Pelaksanaan ... ... . 84

f. Pengawasan .... .. .. .. .. ... ... ... ... ... .... . ... ... . .. .. .. .. . .. . 86

g. Kendala- kendala ... 87

2. TC. SEMPOA SIP SIMPANG KANTOR ... ... 91

3. TC. SEMPOA SIP MERBABU ... 103

4. TC. SEMPOA SIP STABAT ... 112

B. Pembahasan ... ... ... 122

I. Perencanaan Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara . .. .. ... .... 122

2. Pengorganisasian Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara ... 123

3. Pelaksanaan ( kinerja) Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara .... 124

4. Pengawasan pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara ... 125

5. Kendala- Kendala dalam Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara 126 DAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

A. Simpulan ... ... ... .... ... ... ... ... 128

B. Saran ... ... 133

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Sempoa Jepang yang disebut Soroban ... 25

Gambar 2: Manfaat Belajar Sempoa ... ... 29

Gam bar 3: Keterampilan

Otak

Kiri

dan

Otak

Kanan ... 31

Gambar 4: Struktur Organisasi SMA Swasta ... 47

Gambar 5: Tabel kegiatan danjadwal penelitian ... 61

Gambar 6: Structural Organization of Sempoa Indonesia

Pratama ...

80

Gambar 7: Skema Fungsi Manajernen Yayasan Sempoa SIP Sumatera

Utara ... 91

Gambar 8: Struktur Organisasi Sempoa SIP Simpang Kantor ... 99

Gambar 9: Struktur Organisasi Sempoa SIP Merbabu ... l 08

Gambar 10: Struktur Organisasi Sempoa SIP Stabat ... 118

[image:12.516.90.437.119.613.2]
(13)

Larnpiran 1

Larnpiran2 Lampiran 3

Larnpiran4

Larnpiran

5

Larnpiran 6 Larnpiran 7 Lampiran 8 Larnpiran 9 Lampiran 10 Larnpiran 11 Larnpiran 12 Larnpiran 13 Larnpiran 14 Larnpiran 15 Larnpiran 16 Larnpiran 17 Lampiran 18 Larnpiran 19 Larnpiran 20 Larnpiran 21 Larnpiran 22 Larnpiran 23

DAFT AR LAMPIRAN

: Pedoman Observasi, Wawancara dan Studi

Dokumentasi ... 138

: Wawancara dengan Direktur Sempoa SIP ... 142

: Wawancara TC (Training Center) Sempoa SIP cabang Simpang Kantor ... 147

: Wawancara TC (Training Center) Sempoa SIP cabang Merbabu ... 153

: Wawancara TC (Training Center) Sempoa SIP cabang Stabat ... 161

: Foto-foto Dokumentasi di Lokasi Penelitian ... 168

: Info Marketing Sempoa SIP ... ... ... ... 188

: Format Pemindahan Alarnat TC ... 208

: Format Surat Keterangan Training ... 209

:Format Laporan Evaluasi Kemampuan Siswa ... 210

: Format Data Siswa ... 211

:Format Permohonan Sertifikat ... 212

:Format

Kartu

tanda Pembelian Buku ... 213

: Mars Sempoa SIP ... 214

: Notulen Pertemuan TC ... 215

: Pengumuman Lomba Sempoa SIP ... 218

: Surat Informasi ... 220

: Daftar Pembelian Buku Pada Setiap TC ... 233

: Kontes Coach Sempoa SIP ... 234

: Surat keteranag Yayasan Sempoa ... 236

: Surat Keterangan Sempoa SIP TC Simpang kantor ... 237

: Surat Keterangan Sempoa SIP TC Merbabu ... 238

: Surat Keterangan Sempoa SIP TC Stabat ... 239

(14)

BABI

PENDAHULUAN

A.

LATARBELAKANG

Pendidikan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi semua

orang.Pendidikan adalah investasi bagi sebuah bangsa Bagi sebuah bangsa

yang ingin maju tentu menjadikan pendidikan sebagai sebuah prioritas yang

harus mendapatkan perhatian yang penuh.

Indonesia merupakan bangsa dan negara yang sedang berkembang.

sementara bangsa dan negara lain telah lebih dulu maju. Disisi lain bangsa

lndonsia dihadapkan pada sebuah sistem persaingan bebas. Dengan demikian

bangsa ini harus siap membenahi,menata dan memberikan perhatian yang besar terhadap sektor pendidikan.Namun tidak pula dapat dikatakan bahwa

pendidikan di Indonesia ini tertinggal,hanya saja perlu kebijakan-kebijakan

yang dapat mendorong sebagai langkah percepatan. Bastian menggambarkan kondisi sektor pendidikan di Indonesia sebagai berikut:

"Sektor pendidikan Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat selama dua dekade terakhir.Pada tahun 1998,tingkat anak yang mendaftar ke sekolah dasar mencapai lebih dari 90%.Namun,sektor ini juga diwarnai oleh tingginya angka anak putus sekolah dan rendahnya angka siswa yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.Adanya krisis ekonomi turut memperparah kondisi ini,terutama bagi keluarga miskin."(Bastian, 2007:2)

Dengan demikian jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengupayakan agar sektor pendidikan di Indonesia harus bangkit.

(15)

Krisis ekonomi yang berkepajangan diharapkan segera selesai, sehingga

kemiskinan tidak lagi sebagai suatu hambatan untuk memperoleh pendidikan

yang layak dan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah.

Tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia harus dapat memberdayakan

semua potensi yang ada untuk mendongkrak keberhasilan pendidikan

nasional, lewat berbagai cara.Sehingga akan berdarnpak tidak hanya pada segi

kuantitas. Sementara kualitas pendidikan di Indonesia menduduki peringkat

terburuk di antara 12 negara Asia dan ASEAN (Bastian, 2007:2).

Dengan kenyataan yang demikian perlu diupayakan peningkatkan

disektor pendidikan yang berjalan di Indonesia ke arab peningkatan kualitas.

Sehingga kelak menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang juga

memiliki kualitas yang patut untuk dibanggakan.Selanjutnya akan

membangun negeri

ini

menjadi maju dan terpandang di mata dunia.

Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006 yang

merupakan kebijakan operasionalisasi program dan sasaran kegiatan pokok

pendidikan, salah satunya adalah mengintensifkan pendidikan nonformal

dengan merevitalisasi fungsi-fungsi lembaga pendidikan yang ada di

masyarakat, serta mempermudah akses dalam memperoleh bahan ajar

(Bastian, 2007:10).

Menurut Kamars, (2005: 130) di lndonesaia hanya dikenal pendidikan

formal (jalur pendidikan sekolah)

dan

pendidikan non-formal (jalur

pendidikan luar sekolah). Hal ini tercantum dalarn Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, Bab I Pasal 1 ayat 11,12 dan 13.

(16)

Pendidikan keluarga yang diselenggarakan dalam keluarga antara lain

memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.

Hal itu menurut sistem pendidikan nasional termasuk bagian dari jalur

pendidikan luar sekolah. Dalam hal ini beberapa pakar menyebut pendidikan

keluarga ini dengan istilah Informal Educatioan atau Pendidikan Informal.

Salah Satu lembaga pendidikan yang berada dalam lingkup pendidikan

non-formal adalah YAYASAN SEMPOA (SIP) SUMATERA UTARA yang

merupakan sebuah pusat pendidikan yang bergerak dalam bidang Sistem

Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak.Dalam hal ini elemen yang

paling mendasar sebagai bagian dari proses pembelajaran sempoa adalah

penguatan ingatan.

Melalui pembelajaran sempoa diharapkan anak-anak didik memiliki

kemampuan pencapaian tingkat kecerdasan yang optimal. Pen~idikan mental aritmatika adalah merupakan salah satu cara yang ideal. Mental aritmatika

merupakan kemampuan berhitung di luar kepala sebagai suatu keterampilan

(mencongkak). Sempoa merupakan alat bantu dalam pendidikan mental

aritmatik~ Merupakan metoda berhitung yang sama halnya seperti yang ditemui dalam belajar matematika dasar.Di antaranya belajar menambah

(+),mengurangi (-),mengalikan (x),dan membagi (:).

Walaupun perkembangan pembelajaran sempoa tidak merupakan suatu

bagian model pembelajaran yang bentuknya diwajibkan pada setiap sekolah,

namun saat ini tidak sedikit juga sekolah-sekolah yang menyisipkan atau

menjadikan sempoa sebagai mata pelajaran tambahan di sekolah-sekolah,

yang pada umumnya dilaksakan pada tingkat sekolah dasar.

(17)

Pembelajaran mental aritmatika di Indonesia sek.arang telah menjadi

suatu yang trendi. Orang tua merasa ketinggalan bila anaknya tidak ikut

mental aritmatika. Di Bogor sendiri tempat-tempat untuk belajar mental

arimatika secara privat sangat banyak selang setahun ini, belum lagi yang

bekerja sama dengan sekolah-sekolah. Bachtiar, M. 2002. Hitung Cepat Tepat

Sempoa Mania. Trend Mental Aritmatika, (online),

(http://sempoamaniaJripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Pelajaran Matematika bagi sebagaian pelajar dirasa sebagai momok.

Namun dengan adanya Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak

(Sempoa) temyata banyak anak usia TK dan SD mampu mengerjakan 80 soal

dalam

waktu

lima menit.Hal ini membuktikan pelajaran Matematika jika

metodenya tepat akan menjadikan pelajaran yang mengasyikkan dan bukan

menjadi momok lagi. s_uara Merdeka, El-45k, 28 Juni 2001. Hitung Cepat

Tepat Sempoa Mania Kompetisi Sempoa Lima Menit Menyelesaikan 80 Soal,

(online), (http://sempoamania.triood.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008). Seiring dengan perkembangannya, pengelolaan model pembelajaran

sempoa mampu menempatkan model pembelajaran ini menjadi sebagai suatu

terobosan. Memberikan nuansa baru yang begitu menarik di dunia pendidikan

di Indonesaia. Kehadiran model yang masih terbilang baru

ini

mampu

memberikan motivasi yang begitu kuat dan akurat untuk menunjang

pemberhasilan mata pelajaran yang terkait.

Dengan pemberian pelajaran yang tepat dan sesuai kemampuan anak,

maka kemampuan anak tersebut dapat berkembang secara maksimal. Saat ini

perkembangan model pembelajaran yang di

dasari

pada metode mental arit
(18)

matika selain Sempoa (SIP), kursus-kursus serupa banyak berkembang, di

antaranya Adil Sempoa Mandiri (Asma), Aloha Indonesia Abakus (AlA),

International Mental Arimatic (IMA), dan Mental Aritmatik Soroban (MAS).

Jumlah ini diperkirakan

akan

terns bertambah.Penyebabnya,di samping sedang

tren,syarat dan izin pendiriannya tidak terlalu

rumit.

Kalim,Nurdin.

2006.

Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania.

Mencetak Einstein secara Alamiah, atau

Robot-Robot,

(online), (http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses

22 juni 2008).

Seiring dengan perkembangan motode pembelajaran Sempoa, tidak

sedikit pula persoalan yang muncul. Ada banyak anggapan dan tanggapan

tentang keberadaan proses pembelajaran mental arimatika ini. Tidakkah

karena keinginan agar anaknya menjadi superpintar, maka sejumlah orang tua

menjejali anak-anak mereka dengan sejumlah kursus-kursus. Termasuk dalam

hal ini adalah kursus mental aritmatika.Sehingga memberikan beban tambahan

terhadap anak-anak.

Mulyadi sebagai Psikolog anak menilai hal ini sebagai berikut:

"Maraknya kursus itu mewakili gejala kehausan orang tua untuk

memberikan semacam akselerasi kepada putra-putrinya.Jika sasarannya tercapai itu dapat mendongkrak gengsi orang tua.Mereka senang bukan main kalau ada yang bilang,"Wah, anak lbu (Bapak) hebat, Jeng." Fenomena itu menggambarkan kekeliruan persepsi orang tua bahwa makin digenjot anak makin hebat." Kalim,Nurdin. 2006. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania.

Mencetak Einstein secara Alamiah, atau Robot-Robot,

(online), (http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Di Sumatera Utara kursus seperti ini tampak cukup berkembang.lni

berarti model pembelajaran ini mendapatkan simpatik dari berbagai kalangan

para orang tua. Apalagi tidak sedikit sekolah yang menerapkan model

(19)

pembelajaran sempoa ini sebagai satu kesatuan dalam proses pembelajaran sebagai mana layaknya mata pelajaran lainnya.

Tujuan pembelajaran mental aritmatik adalah agar anak dapat mengira

dan rnenguasai azas matematik.Secara tersirat sebenamya lebih dari itu,yaitu

merangsang dan rnernbina potensi kepintaran dan kehebatan rninda

kanak-kanak (IQ,EQ,SQ) secara terapi ketika

85

% minda mereka sedang

berk.embang pesat sehingga usia 10

tahun.(Mukadimah dari Pengasas BMA.

Mental Artitmetik.

2006. */rt-4, Kaltirn Post). Dengan sistem tersebut,

perhitungan rnemakai pergerakan posisi biji-biji sempoa. Setelah

rurnus-rumusnya diketahui, pergerakan biji-biji sempoa itu cukup dibayangkan dalam

otak si anak (mental), sehingga anak dapat menjawab soal dengan cepat.

Kalim,Nurdin. 2006. Hitung Cepat Tepat Sernpoa Mania

Mencetak Einstein

secara

Alamiah,

atau

Robot-Robot,

(online),

(http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Fenomena ini cukup menarik, maraknya kursus seperti ini tetap saja

mengundang pro dan kontra. Tentu saja yang memiliki anggapan bahwa

metode belajar begitu sangat dibutuhkan, terutama untuk mengasah

kecerdasan anak.Menurut Tukirnan,General Manager Aloha Indonesia

Abakus, sistern belajar

ini

memang dirancang

untuk

melatih fungsi otak kiri

dan kanan. Kalim,Nurdin. 2006. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania.

Mencetak

Einstein

secara

Alamiah,

atau

Robot-Robot,

(online),

(http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm. diakses 22 juni 2008).

Sedangkan yang kontra berpandangan bahwa model pendidikan tersebut

belum begitu perlu. khususnya untuk anak yang berusia di bawah lima tahun

(20)

(balita).Metode ini dianggap memaksa si anak melakukan tugas-tugas berat

sebelum waktunya Bukankah dalam usia balita, anak-anak seharusnya

rnenghabiskan waktunya untuk bermain-rnain atau belajar sambil bermain.

Mulyadi ( dalam, Kalim:2006) menawarkan solusi, yakni kern bali

kepada prinsip the best interest of the child. Jadi, kalau anak-anak haus akan

kegiatan, oke-oke saja Yang penting jangan dipaksa. Kembalikanlah rnereka

kepada dunia bermainnya Mereka harus senang melakukan apa saja,

asalkanpositif. Kalim,Nurdin. 2006. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania.

Mencetak

Einstein

secara

Alamiah,

atau

Robot-Robot,

(online),

(http:/ /sempoamaniatripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Dalam pengelolaannya Sernpoa (SIP) terbilang eksis, sebuah

pengelolaan yang berlangsung secara profesioanal. Pengembangan dari sebuah

produk pemikiran yang memiliki mindship menajemen mutu.Mengpotimalkan

kualitas sebagai dasar pengembangannya.Sehingga dalam kurun waktu lebih

kurang satu dekade, Sempoa SIP telah memiliki cabang-cabang,di antaranya :

Sempoa SIP Banda Aceh, Sempoa SIP Simalingkar, Sempoa SIP Griya Riatur,

Sempoa SIP Brigjen Katamso, Sempoa SIP Krakatau, Sernpoa SIP Lubuk

Pakarn, Sempoa SIP Madong Lubis, Sempoa SIP Merbabu, Sempoa SIP

P.Brayan, Sempoa SIP Langsa,. Sempoa SIP P.Siantar, Sempoa SIP R.Prapat,

Sempoa SIP Sejati, Sempoa SIP Simpang Kantor, Sempoa SIP Langsa,

· Saempoa SIP Tasbi, Sempoa SIP Tarutung, Sempoa SIP Tanjung Morawa,

Sempoa SIP Wahidin, Sempoa SIP Waringin.

Dalam pengembangannya Sempoa SIP Mencetak tenaga edukasi

melalui Training dalam proses bertahap tentunya sesuai pada level-level yang

(21)

telah terprogram, oleh Trainer yang berpengalaman dan pada

bidangnya.Sehingga benar-benar tenaga edukasi yang dipersiapkan memiliki

kelayakan sesuai dengan kompentensinya dan mampu mengembangkan

Sempoa SIP Secara profesianal.

Sebagai bentuk dari sebuah alur kordinasi yang baik, cabang-cabang

selalu dilibatkan untuk memikirkan dan melakukan upaya dengan model

penerapan sistem pengembangnya secara koperatif. Sebuah ide atau konsep

baru selalu di transfer kepada cabang-cabang.Adalah sebuah bentuk model

pembinaan yang bersama-sama berkembang. Bila anda ingin membuat

perbaikan besar yang amat berarti, lakukanlah sesuatu pada paradigma

(Covey, 2005:31 ). Pola pertemuan dengan membahas berbagai materi yang

menyangkut tentang berbagai evaluasi yang terlaksana antara rentang waktu

satu hingga dua bulan sekali, dimana sebuah paradigma diuraikan, dijadikan

sebagai suatu kekuataan paradigma yang tepat (Covey,2005:33).

Bagi Praktisi sempoa, sempoa merupakan sebuah objek yang

benar-benar harus mendapatkan perhatian yang khusus. Hal ini tentunya

menyangkut, bahwa sempoa merup~an sebuah model pembelajaran yanr melibatkan pengembangan keterampilan anak terhadap sebuat alat hitung yang

bernama sempoa sebagai dasar untuk menguasai azas matematika dasar yang

berlanjut hingga dapat mengembangkan pola itu secara · imajinatif. Tidak

hanya sampai pada tingkatan menerapkan keterampilan namun proses itu

berlangsung hingga seorang anak dapat dapat memilki mental yang baik,

membangun kreatifitas dan pembentukan kepribadian yang percaya diri.

(22)

····-

. ..

,.,_

Ketika Sempoa SIP benar-benar memiliki komitmen yang begitu jelas,

melangsungkan sebuah model dalam mekanisme dari sebuah menajemen yang

berorientasi terhadap kualitas dan kesungguhan adalah merupakan sebuah aset

yang diterapkan, maka basil dari sebuah kinerja yang solid membentak asumsi

dan persefsi pada berbagai elemen masyarakat dalam hal ini adalah para orang

tua. Sehingga mempercayakan anak-anak mereka dibina kemampuanannya

oleh Sempoa SIP, dan mereka merasakan sebuah perkembangan dari basil

kesungguhan yang diterapkan.Sehingga pada akhiranya para orang tua

menggantungkan kepercayaan. Sehingga munculah, bahwa sempoa sebagai

suatu tren baru yang benar-benar dapat dirasakan efek positifuya. Di sinilah

letak peranan seorang pemimpin di dalam menggerakkan dan megendalikan

sebuah organisasi dengan sebuah paradigma yang tepat.

Berangkat dari sebuah eksistensi seorang ~mimpin yang mampu menggerakkan, mengendalikan menurut Covey, (2005:41) sebagai berikut:

••satu orang itu adalah pemimpin formalnya -CEO atau ketuanya. Sangat sering hal itu mulai dengan orang lain

seorang profesinal, seorang manajer atau asisten entah siapa. Terlepas dari posisi mereka,orang-orang itu pertama-tama mengubah diri mereka sendiri dari dalam ke luar. Karakter,

kompetensi, inisiatif, dan energi positif mereka- pendek kata, otoritas moral mereka- mengilhami dan mengangkat orang-orang di sekitar mereka Mereka memiliki gambaran yang jelas mengenai identitas diri yang mengakar pada kesejatian diri mereka, menemukan kekuatan dan bakat mereka, dan memanfaatkannya untuk melayani kebutuhan, dan memberi basil yang bagus. Orang-orang mengetahui hal itu, mereka lalu diberi tanggung jawab yang semakin besar. Mereka memenuhi tanggung jawab itu dan sekali lagi membuahkan hasii.Akibatnya, semakin banyak orang yang mengetahui hal itu dan memberi pujian. Orang-orang puncak ingin mempelajari gagasan mereka- bagaimana mereka dapat menyelesaikan dan mencapai begitu banyak hal. Budaya di tempat kerja mereka

lalu terfokus ke arab diri dan visi mereka"

(23)

Hal yang terilustrasi di atas benar-benar tergarnbar ketika penulis

mengadakan kunjungan ketempat pertemuan pemimpin TC (Training Central)

di Komplek Ayarn Mas Pennai, Jl. Ayarn Kelurahan Sidodadi no.lO-B Medan. (Minggu. 2 Maret 2008).

Berdasarkan pengamatan dan data awal penulis seperti yang telah

dikemukakan di atas, fenomena yang tergambar mengenai Yayasan Sempoa

SIP secara ringkas adalah sebagai berikut:

l. Dalam satu dekade Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara telah

berkembang secara pesat.

2. Kondisi fisik Yayasao Sempoa SIP Sumatera Utara, peralatan dan perlengkapan memadai.

3. Memiliki tenaga edukasi melalui Training Central yang tersertifikasi

oleh _Sempoa SIP

Pusat.

4. Pengelolaan dan pembinaan cabang-cabang (TC!fraining Sentral) yang harus terus mendapatkan perhatian

5. Problem pendanaan sebagai salah satu kendala untuk penunjang

pemberhasilan pengembangan model Pembelajaran Sempoa.

Dengan berbagai fenomena tentang Yayasan Sempoa SIP seperti yang

telah dikemukakan di atas itulah yang menimbulkan pertanyaan, bagaimana

manajemennya? Apa saja yang merupakan kendala yang dihadapi dalam

melakukan pengelolaan Yayasan Sempoa SIP.Berdasarkan hal-hal tersebut di

atas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang masalah yang

berhubungan dengan Yayasan Sempoa SIP,khususnya tentang Pola

Ma.najcmcn Y ayasan Sempoa SIP Sumatera

Utara.

Diharapkan dengan
(24)

melakukan penelitian ini hasilnya dapat menjadi jawaban atas berbagai

pertanyaan seputar tentang Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara.

B. FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat terlihat bahwa

penyelenggaraan sebuah lembaga pendidikan nonformal dalam hal ini adalah

model pembelajaran sempoa. merupakan suatu mekanisme penyelenggaraan

sekaligus pengelolaan yang terlihat begitu komplek:s.Meliputi di antara

pengembangan silabus, pengadaan buku, sistem pembinaan cabang-cabang,

pengadaan sarana dan peralatan, pengadaan tenaga edukatif, sehingga semua

itu membutuhkan pengelolaan yang benar-benar profesionai.Selanjutnya

bcrda;;arkan hal-hal yang telah dikemukakan terdahulu, maka penelitian ini

difokuskan pacta. "Pola Manajemen Pendidikan Pembelajaran Sempoa pada

Yayasan Sempoa SIP SumatentlJtar&."

C. RUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

pcnclitian ini adala."t bagaimm1a manajcmcn Yaya<>an Scmpoa STP Sumatcrt

Utara? Untuk lebih terarahnya permasalahan tersebut, maka spcsifikasik;'lli k:;::

dalam bentuk pertanyaan-pcrtanyaan scbagai bcrikut:

1. Baga-imana sistcm perencanaan pcngcmbangan model

pembelajaran sempoa pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

2. Bagaimana pengorga:lisasian model pembelajaran scmpca pada

Y ayasan Sempoa (SIP) Sumatera l Jtara?

(25)

. -- ....

_-3. Bagaimana pelaksanaan program pembelajaran sempoa pada

Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

4. Bagaimana pengawasan dilakukan terhadap TC (Training Center)

pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

5. Apa saja yang menjadi kendala dalam pengelolan model

pembelajaran sempoa pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

D. TUJU AN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola

Manajemen Model Pembelajaran Sempoa pada Y ayasan Sempoa SIP

Sumatera Utara.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sistem perencanaan pengembangan model

pembelajaran sempoa pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

2. Mengetahui pengorganisasian model pembelajaran sempoa pada

Yayasan Sempoa (SIP) Sumatera Utara?

3. Mengetahui pelaksanaan program pembelajaran sempoa pada

Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

4 . Mengetahui pengawasan dilakukan terhadap TC (Training Center)

pada Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara?

· 5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolan

model pembelajaran sempoa pada Yayasan Sempoa SIP Swnatera

Utara?

(26)

E. MANFAAT PENELITIAN

l. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian

ini

dapat dijadikan sebagai bahan kajian

untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan masalah manajemen

pembelajaran sempoa khususnya, dan pada umumnya dalam bidang

Administrasi Pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitiuan ini diharapkan bermanfaat untuk:

a Bahan masukan bagi Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara dalam

pengelolaan model pembelajaran sempoa.

b Bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera

Utara dan Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai pihak yang

memiliki kewenangan terhadap penyelenggaraan

pendidikan,khususnya penyelenggaraan pendidikan nonfonnal.

c Bahan masukan bagi praktisi sempoa dalam mengembangkan

model pembelajaran sempoa.

d Bahan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam hal

yang berkaitan dengan pola manajemen dan pengembangan model

pembelajaran sempoa

F. BATASAN ISTILAH

1. Pola Manajemen pembelajaran Sempoa adalah suatu model,suatu

sistem, atau suatu cara kerja dalam penerapan fungsi-fungsi

(27)

manajemen, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan. Khususnya dalam pengelolaan pembelajaran sempoa.

2. Perencanaan adalah hal yang berkenaan secara teknis dalam mengambil

keputusan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dalam

hal ini adalah tindakan apa yang akan diambil dalam rangka

pengelolaan model pembelajaran sempoa secara tepat dan ak:urat.

3. Pembelajaran sempoa adalah Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak. yaitu belajar Aritmatika dengan menggunakan sebuah alat

hitung yang disebut sempoa. Dengan sistem tersebut, perhitungan

memakai pergerakan posisi biji-biji sempoa.Setelah rumus-rumusnya

diketahui,pergerakan biji-biji sempoa itu cukup dibayangkan dalam

otak si anak (mental).

4. Pengorganisasian adalah kegiatan mengalokasikan sebuah pekerjaan

yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan

wewenang tertentu serta tanggung jawab masing-masing untuk

bertanggung jawab untuk setiap komponen kerja dan menyediakan

lingkungan ketja yang sesuai dan tepat.Struktur organisasi dalam

Yayasan Sempoa SIP Secara umum terrdiri dari Director, Vice

Direktor, Finance Department, Educatioan Departmen. Development

Department, dan Resert Department.

(28)

5. Pelaksanaan yang dimaksud adalah sistem pelaksanaan ketja,

yaitupelaksanaan ketja dari setiap unit organisasi mulai dari pimpinan

hingga staf-stafuya. Dimulai dari sistem perencanaan,pelaksanaan,

pembinaan hingga sampai kepada evalusi.

6. Pengawasan adalah mulai dari pengarahan sampai kepada tindakan

yang dilakukan untuk mengawasi pelaksanaan tersebut berjalan atau

tidak, sesuai atau tidak dengan apa yang telah diprogramkan.

7. Kendal a adalah yang merupakan faktor penghambat yang

mengakibatkan sesuatu tidak mencapai sasaran. Kendala dapat muncul

dari sisi internal maupun ekstemal.

(29)

A. Simpulan

BABY

KESIMPULAN DAN SARAN

I. Model pembelajaran sempoa merupakan metoda menghitung, sama halnya dengan belajar matematika dasar, yakni dengan belajar menambah {+),

mengurangi {-), mengalikan {x), dan membagi {:) dengan memakai alat yang disebut

sempoa.

Pada tahap awal, anak-anak diajarkan menguasai sempoa sebagai alat untuk menghitung sampai mahir, lalu keterampilan tangan itu dipindahkan ke dalam alam imajinasinya sampai akhirnya anak-anak tidak memerlukan alat sempoa lagi. Dengan kata lain sudah dapat

menghitung dengan baik. Model Pembelajaran Sempoa ini secara berkala mengalami penyesuaian seiring dengan kebutuhan dan perkembangan waktu. Perubahan-perubahan ke arab penyempurnaan ini merupakan pola-pola baru yang dikembangkan oleh lBO untuk dikembangakan kepada TC masing-masing.

2. Kurikulum model pembelajaran sempoa menggunakan sistem pengajaran dan pelatihan secara menyeluruh (Global-holistic learning). Mengasah kemampuan Visual, Audio dan Kinestetik pada anak serta sebagai pelatihan EQ dan SELF MOTIVATION. Ada empat (4) tingkatan I level utama pada sist~m pembelajaran sempoa SIP:

(30)

Level

Junior

Foundation

Intermediate

Advanced

Waktu Usia Modul

4 - 6

6 bulan tahun

12 6- 12 bulan tahun

12 bulan 12 bulan 4 4 3 Materi Pelatihan

Sempoa yang berwarna-warni dan menggunakan

pensil

warna untuk melatih dan memperkembangkan sensorik dan motorik halus anak, pengenalan angka, dan dasar-dasar sempoa.

Memberi penekanan pada pelatihan kreatifitas dan kepercayaan diri, proses dan akurasi dalam aritmatika, dasar operasi +, -, x, dan . dalam sempoa, serta latiban

· -'- tan konsentrasi.

Program lanjutan pengoptimalisasi otak dengan menggunakan mental aritmatika dengan sistem kompetisi an memberi penekanan pada speed thinking dan high concentration, team work dan motivation, akurasi dan kecepatan dalam aritmatika. Penekanan utama pada pencapaian dan level dengan melatih konsentrasi, keakuratan dan kecepatan aritmatika dengan digit yang lebih kompleks. Tambahan

~~jH b~tv~ ~rkalian

dan

pembagian desimal dan % discount dan creative thinking, self motivation dan akar pangkat 2. lulus dari Advanced, diwisuda dan dianugerahi pengharaan Abacus, mental & Arithmatic dari Sempoa SIP.

Setiap siswa akan dapat mendapatkan sertifikat di a.khir setiap levelnya,

Sertifikat ini merupakan kewenangan pihak

mo

sebagai penyelenggara model pembelajaran sempoa. Dengan demikian

mo

yang berhak mengeluarkan sertifikat tersebut kepada

peserta

yang telah selesai mengikuti level atau jenjang pembelajaran sempoa tersebut.
(31)

3. Program perencanaan yang dikemukan oleh Direktur Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara, dalam penyusunan program perencanaan tersebut dibantu oleh Vice Director dan bidang lainnya serta pimpinan TC. Program perencanaaan itu meliputi dianataranya adalah perencanaan pengembangan dan pembentukan TC, pengembangan SDM, kurikulum, Modul, program,

buku panduan dan buku siswa. Namun tidak terlihat pembatasan yangjelas dalam program yang telah dirumuskan. Keterkaitan TC dapat mempengaruhi proses pencapaian tujuan, setidaknya yang terjadi adalah pola target yang serupa atau dapat menimbulkan kemungkinan kerancuan pada posisi antara Yayasan sebagai lBO dan TC. Yayasan Sempoa SIP mengedepankan perencanaan yang sepenuhnya, sebaliknya TC merencanakan strategi untuk dapat mencapai target yang telah dirumuskan oleh lBO. Untuk kepentingan TC juga merumuskan perencanaan sesuai dengan kapasitasnya dalam pengembangannya mengakomodir perencanaan Yayasan Sempoa SIP yang telah terumus.

4. Organisasi Yayasan Sempoa SIP Sumatera Utara, terdiri dari director, vice director, finance department, education department, development department dan resert department. Mekanisme kerja organisasi tersebut meliputi pembinaan TC, kelompok kerja TC, administrasi, international grading test, international competition, dan teacher up grading. Melihat perkembangan TC yang begitu pesat, bagi pimpinan sangat memungkinkan untuk melakukan perubahan ataupun pengembangan srtuktur organisasi. Sehingga dalam melaksanakan pola manajemen yayasan memposisikannaya sesuai dengan wilayah.Dengan demikian akan teJjadi efisiensi mekanisme keJja, sehingga tugas yang diemban oleh pimpinan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

(32)

S. Pelaksanaan kinerja Yayasaan Sempoa SIP Sumatera

Utara,

sebagai lBO daerah dalam pelaksanaan kegiatannya berfungsi sebagai sentral kordinasi infonnasi terbadap berbagai kebijakan ataupun hal-hal yang menyangkut tentang model pembelajaran sempoa untuk dilanjutkan dan dikembangkan

oleb masing-masing TC. Secara umum sangat berkaitan tentang pembinaan yang dilakukan diantaranya hal-hal tersebut adalah tentang intensiflkasi dan ekstensiflkasi TC, traning, workshop, seminar, event, dan pendistribusian berbagai kebutuhan TC terhadap aktifltasnya. Dengan kapasitas togas yang begitu luas untuk itu pengembangan struktur organisasi sangat dibutuhkan. Hal ini diharapkan dapat menunjang keberbasilan organisasi dalam melaksanakan mekanisme kerja yang lebih terarah dan profesional.

6. Pembinaan yang dilakukan terhadap TC dilaksanakan sedikitnya sekali dalam satu bulan. ~utinitas ini diikuti oleh seluruh TC dibawah naungan lBO daerah. Dalam pertemuan ini banyak dibicarakan menyangkut berbagai masalah yang dihadapi, motivasi dan merumuskan berbagai kesimpulan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan, baik untuk skala regional, nasional dan intemasional. Pembinaan yang di lakukan oleh yayasan tampak lebih bersifat umum. Bagi TC yang telah mandiri tentunya tidak begitu sulit untuk melaksanakan hal-hal sesuai dengan target yang ingin dicapai. Tetapi sebaliknya terhadap TC yang belum mandiri dapat menjadi problem, sehingga dalam hal ini yayasan selaku lBO perlu memberikan skala prioritas dalam melakukan pembainaan kepada TC yang belum lagi mencapai kemandirian tersebut.

(33)

7. Pengawasan pada Yayasan Sempoa SIP Sumetera Utara. pada prinsifuya

adalah memberikan perbatian terhadap TC dalam melaksanakan proses untuk mencapai tujuan yang maksimal. Dalam nrtinitasnya pengawasan itu meliputi tentang laporan TC, identifikasi kasus, kunjungan, dan penanganan berbagai kendala yang dihadapi oleh TC dalam aktifitasnya. 8. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Yayasan · Sempoa

SIP,

dalam

mengembangkan model pembelajaran sempoa hal yang menjadi masalah paling utama adalah masalah anggaran. Untuk melakukan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di samping itu masih kecilnya perhatian pemerintah dan hal ini adalah departemen pendidikan nasional terhadap model pembelajaran sempoa. Meski secara langsung dan tidak langsung sebenamya keberadaan model pembelajaran ini telah diakui manfaatnya oleh berbagai kalangan. De

mikian juga halnya yang dihadapi oleh TC, untuk bisa bertah!Ul dan dapat melakukan keberlangsungan TC secara terus-menerus maka TC tampaknya hams mengejar aspek kuantitas. Di sisi lain pencapaian aspek kuantias saja tidak cukup walau di dukung oleb ketersedian anggaran yang cukup tetapi aspek kualitas juga sangat menentukan keberhasilan TC dalam mengembangkan model pembelajaran sempoa ini.

(34)

B. Saran

I. Agar dapat memberikan pemahaman yang seluas-luasnya, Yayasan diharapkan dapat lebih mensosialisasikan model pembelajaran sempoa tersebut dengan memberikan infomasi yang seluas-luasnya kepada

masyarakat, sebab tidak sedikit masyarakat masih asing dengan model pembelajaran sempoa.

2. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada caJon tenaga edukatif sempoa, untuk mengikuti training atau pelatihan, Sehingga TC memiliki kesempatan yang sangat terbuka untuk merekrut tenaga edukatif secara profesional.

3. Melakukan upaya mensosialisasikan model pembelajaran sempoa kepada pemerintah terutama kepada departemen pendidikan nasional, agar model pembelajaran sempoa dapat diterapkan di setiap sekolah apakah sebagai mata pelajaran utama atau setidaknya sebagai muatan lokal.

4. Diharapkan lBO dapat mempertahankan prestasi kinerja organisasi yang temilai telah baik dan selanjutnya dapat melahirkan sistem dan menajemen yang lebih memiliki kemampuan kinerja organisasi yang lebih prima.

5. Sistem kordinasi struktural yang tergambar dalam struktur organisasi Yayasan Sempoa SIP hendaknya dibuat tampak jelas hubungan antara yayasan sebagai lBO dengan TC yang berada di bawahnya, demikian pula sebaliknya. Sehingga garis oganisasi tersebut Jebih permanen.

(35)

6. Pada prinsifuya Sempoa SIP memberikan sumbangan yang cukup besar untuk generasi bangsa Indonesia, untuk itu diharapkan dapat terus-menerus meningkatkan upaya mendongkrak kemampuan dan mempersiapkan insan Indonesia sejak usia dini memiliki intelegensi yang benar-benar berkualiatas melalui proses pembelajaran sempoa, sebingga menjadi insan Indonesia yang unggul, mampu bersaing di masa depan, menjadi insan berkepribadian Indonesia modren dan berakhlak mulia.

(36)

DAFfAR PUSTAKA

*/rt-4, Kaltim Post Tarakan . 2006. Mukadimah dari Pengasas BMA Mental

Artitmetik. (online) diakses 28 Pebruari 2008

Abeng, Tanri. 2006. Profosi Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bachtiar, Mahdi. 2002. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania. Trend Mental

Aritmatika, (online), Ortto://sempoamania.tripod.com/artikel.htm,

diakses 22 juni 2008).

Bachtiar, Mahdi. 2002. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania. Sempoa Picu

Kemampuan Anak, (online),

(http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Bastian, lndra. 2007. Alcuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

BMI/Insan Kamil dan Hendro Wahyudi, Psikomotor Anak Meningkat Berkat

Sempoa,

http://www.Iiputan6/sosbud/?id/=480: diakses 21 Juli 2008.

Bungin, M. B .. 2003. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Burhanuddin.1994. Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. 2003. Head First. Jakarta: Gramedia.

Buzan, Tony. 2007. Mind Map. Jakarta: Gramedia.

Covey, Steven R .. 2005. The 8th Habit: Melampaui Efektifitas, Menggapai

Keagungan. Terjemahan: Wandi S. Brata dan zein Isa. Jakarta:

Gramedia.

Djiwandono, S. E. W .. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Fattah, Nanang. 2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Kalim, Nurdin. 2006. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania. Mencetak Einstein

secara Alamiah, atau Robot-Robot, (online),

(http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Kamars, M. D .. 2005. Administrasi Pendidikan. Padang: CV. Suryani Indah.

Miles dan Huberman. 1992. Ana/isis Data Kualitatif Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.

(37)

Moenir, H. A. S .. 2003.

Manajemen Pelayanan Umum.

Jakarta: Bwni Aksara. Moleong, L. J .. 2007.

Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Poerwadanninta, W. J. 8 .. 1985.

Kamus umum Bahasa Indonesia.

Jakarta; PN. Balai Pustaka

Prawiradilaga, D. S .. 2007

.Prinsip Desain Pembelajaran.

Jakarta: Kencana.

SaduiJoh, Uyoh.

2004.Pengantar Filsafat Pendidikan.

Bandung: CV. Alfebeta.

Sagala, Saiful. 2007.

Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan.

Bandung: Alfebeta.

Sagala, Syaiful. 2007.

Desain Organisasi Pendidikan dalam lmplementasi

kebijakan otonomi Daerah.

Jakarta: Uhamka Press.

Sahertian, P. A .. 2000.

Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Ranglca Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sempoa SIP. 2006.

Marketing

KIT.

Medan

Siswanto, 2002.

Mental Aritmatika Sempoa

Jilid

I.

Cetakan Ill. Jakarta; Elex media Komputindo.

Spradly, J.P .. 1980.

Principation Observation.

New York: Holt Rinchard dan Winston.

SuaraMerdeka. El-45k, 28 Juni 2001. Hitung Cepat Tepat Sempoa Mania.

Kompetisi Sempoa Lima Menit Menye/esaikan 80 Soal,

(online), (http://sempoamania.tripod.com/artikel.htm, diakses 22 juni 2008).

Suherman,Erman.

Model Be/ajar dan Model Pembelajaran Berorientasi

Kompetensi.

(http://www.aritmatikaindonesia.com: diakses 21 Juni 2008)

Sukardi. 2005.

Metodologi Penelitian Pendidilcan.

Jakarta: Bumi Aksara.

UMC Mental Aritmatik,

Mental Aritmatilca Sempoa Dua Tangan adalah salah

satu jawabannya,

(online) (http://www.wncindo.com/arit.htm, diakses 21 juni 2008).

Usman, Husaini. 2006.

Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

(38)

Wexley, K. N. dan Gary A. Yuki 2003.

Perilalcu Organisasi dan Psilrologi

Personalia. Terjemahan oleh Muh. Shobaruddin. Jakarta: Rineka Cipta.

Widyastuti, D. E .. 2002,

Pandai Berhitung dengan Sempoa. Jakarta: Puspa

Swara.

Wikipedia.

Sejarah Sempoa,

(online), hitp:llwww.google.eo.id/wiki/, diakses

19 Juni 2008.

Wikipedia.

Be/ajar Sempoa,

(online), http://www.google.eo.id/wikil, diakses

28 Pebruari 2008.

Gambar

Gambar 1: Sempoa Jepang yang disebut Soroban ........................................  25

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dalam bentuk gelombang elektromagnetik, tetapi pada umumnya, kalian dapat melihat sebuah benda, karena benda itu memantulkan cahaya yang datang padanya, bukan

Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan metode kooperatif model group invesigation dengan baik dapat dilihat dari aktivitas siswa serta hasil

Setelah membaca teks tentang sikap kerja sama, siswa mampu menyajikan gagasan utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis dalam bentuk peta

Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Copula, karena pola hubungan curah hujan dan ENSO di lima kabupaten tidak mengikuti distribusi normal.. Selain itu,

Penggunaan Teknik kuesioner bertujuan untuk mendapatkan tentang penilaian kelayakan panduan literasi digital berbasis budaya sekolah menurut pendapat tutor dan

Hubungan Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham dengan Likuiditas sebagai variabel pemoderasi menunjukkan adanya hubungan yang positif karena semakin tinggi nilai CR akan meyakinkan