FISIKA KUANTUM
Fisika kuantum:
“ilmu yang mempelajari kelakukan materi dan
energi pada skala molekul, atom, inti dan bahkan
pada level mikroskopik lainnya yang lebih kecil.”
Kuantum:
Sejarah lahirnya Fisika Kuantum
Awal abad 20, fsika kuantum berkembang sebagai
cabang baru dalam teori fsika dan digunakan untuk
memahami rahasia interaksi antara materi dan radiasi.
Ketidakmampuan
mekanika
klasik
dan
teori
elektromagnetisme dalam menjelaskan efek tertentu
dari radiasi
mengembangkan kerangka teori baru.
Fisika kuantum dimulai ketika:
1859 – 1960 : Michael Faraday menemukan sinar katoda.
Gustav Kirchof : menyatakan tentang radiasi benda hitam
1887 : Ludwig Boltzman menyatakan bahwa bentuk energi
pada sistem fsika berbentuk diskrit.
1900: Max Planck “energi itu terkuantisasi” ( ketika ilmuwan
Sejarah Perkembangan Fisika Kuantum
Sifat yang diamati dari radiasi benda hitam tidak bisa
diterangkan dengan teori-teori fsika klasik, sampai akhirnya Planck menurunkan persamaan yang dapat menerangkan radiasi spektrum ini sebagai fungsi temperatur.
1905 (Albert Einstein)
berhasil menjelaskan efek
fotolistrik dengan dasar teori Planck.
1913 (Neils Bohr)
menjelaskan garis-garis spektrum
dari atom hidrogen dengan menggunakan teori
kuantisasi.
Namun teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana interaksi atom-atom penyusun ini bisa menyusun kumpulan makroskopis.
1924 (Louise de Broglie)
menyatakan bahwa partikel
dapat menunjukkan sifat gelombang dan sebaliknya.
Hanya berlaku untuk partikel tunggal.
1927 – 1929:
Mulai 1927 dilakukan penerapan mekanika kuantum untuk sebuah bidang teori medan kuantum. (P.A.M. Dirac, W. Pauli, V. Weisskopf, dan P. Jordan)
1940 mencapai puncak penelitian perumusan elektrodinamika kuantum. (R.P. Feynmen, F. Dyson, J. Schwinger, dan S.I Tomonaga). ...teori kuantum tentang elektron, positron, dan medan elektromagnet.
Pada tahun 1975 lahir teori kuantum Chromoynamics oleh Politzer, Gross, dan Wilczek.
Simpulan perkembangan fsika kuantum
Awal-awal penemuan :
Radiasi benda hitam
Efek fotolistrik
Dualisme gelombang partikel:
Eksperimen celah ganda Young
Hipotesis de Broglie
Efek Compton
Ide dan interpretasi penelitian:
Interpretasi copenhagen
RADIASI BENDA HITAM
Pendahuluan
Pernahkah kalian menggunakan pakaian
hitam di siang hari yang panas? Jika pernah,
bagaimana rasanya? Pasti sangat panas
bukan?
Ini karena warna hitam menyerap semua cahaya atau sinar yang jatuh mengenainya sehingga benda tersebut akan menjadi panas.
Pernahkah memperhatikan bola lampu yang
menyala? Menurut Anda, manakah yang
benar dari pernyataan berikut:
suatu lampu bola menyala/bercahaya karena
flamennya dipanaskan
suatu lampu bola menjadi panas karena
Pernahkah kalian melihat lampu pijar? Jika kalian
perhatikan, pada bagian flamen lampu berwarna
kuning keputih-putihan padahal lampu berwarna
biru. Mengapa hal ini terjadi?
Ini terjadi karena suhu lampu pijar di atas 2.000 K. Semua benda yang berada pada suhu di atas 2.000 K akan memancarkan cahaya putih.
Pernahkah kalian melihat proses pembuatan
pisau/pedang? Besi yang dipanaskan terlihat
berwarna kuning kemerah-merahan bukan? Mengapa
demikian?
“Setiap benda akan memancarkan cahaya pada saat
dipanaskan (radiasi panas), contoh: besi dipanaskan. “
Benda baru terlihat karena meradiasikan panas jika suhunya
melebihi 1.000 K. Pada suhu ini benda mulai berpijar merah
seperti kumparan pemanas sebuah kompor listrik. Pada suhu
di atas 2.000 K benda berpijar kuning atau keputih-putihan,
seperti pijar putih dari flamen lampu pijar. Begitu suhu
benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum
cahaya yang dipancarkannya berubah. Hal ini menyebabkan
pergeseran warna-warna spektrum yang diamati, yang dapat
digunakan untuk menentukan suhu suatu benda.
Pertanyaannya sekarang adalah
Jika ada besi, perunggu, kuningan, dan baja dipanaskan pada
suhu yang sama, apakah warna yang terpancar sama atau
berbeda?
Ternyata selain cahaya tampak yang diradiasikan
suatu benda, suatu benda ketika dipanaskan juga
memancarkan radiasi elektromagnetik lainnya.
radiasi juga tetap terjadi bila benda yang digunakan
berwarna hitam (mis: karbon) radiasi baru melemah
jika benda didinginkan sampai mendekati temperatur
mutlak (0 kelvin)
radiasi cahaya tampak hanya merupakan bagian
kecil saja dari radiasi keseluruhan
“Pada akhirnya yang dipancarkan adalah radiasi
gelombang elektromagnetik”
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang elektromagnetik = gelombang
transversal dgn dua arah getar yaitu medan magnet
dan medan listrik.
Ciri gelombang elektromagnetik:
Dapat merambat di ruang hampa
Tidak bermuatan listrik
Merupakan gelombang transversal
Memiliki sifat umum gelombang
Tidak dapat dibelokkan arah rambatannya baik medan
listrik/magnet.
C = f
C = cepat rambat gelombang (3 × 108 m/s)
Spektrum gelombang
elektromagnetik
Radiasi Panas
Radiasi panas adalah radiasi yang dipancarkan oleh sebuah
benda sebagai akibat suhunya.
Setiap benda memancarkan radiasi panas secara kontinu
dalam bentuk gelombang elektromagnetik, tetapi pada umumnya, kalian dapat melihat sebuah benda, karena benda itu memantulkan cahaya yang datang padanya, bukan karena benda itu memancarkan radiasi panas. (slide 10)
Secara umum bentuk terperinci dari spektrum radiasi panas
yang dipancarkan oleh suatu benda panas bergantung pada komposisi benda itu. Walaupun demikian, hasil eksperimen menunjukkan bahwa ada satu kelas benda panas yang
memancarkan spektra panas dengan karakter universal.
Benda Hitam
Benda hitam (
black body
) : benda yang menyerap
semua panjang gelombang dari radiasi
elektromagnetik.
Jadi tidak ada radiasi yang
dipantulkan keluar dari benda hitam.
(nilai
absorptansi dan emisivitas = 1)
emisivitas (daya pancar) merupakan karakteristik suatu materi, yang menunjukkan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan luas oleh suatu permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada temperatur yang sama. Sementara itu, absorptansi (daya serap) merupakan perbandingan fuks pancaran atau fuks cahaya yang diserap oleh suatu benda terhadap fuks yang tiba pada benda itu. Benda hitam akan menyerap cahaya sekitarnya jika suhunya lebih rendah
daripada suhu sekitarnya dan akan memancarkan cahaya ke sekitarnya jika suhunya lebih tinggi daripada
Intensitas Radiasi
Radiasi benda hitam: radiasi elektromagnetik
yang diemisikan oleh sebuah benda hitam.
Tahun 1879: Josef Stefan
Mengetahui karakter
universal dari radiasi benda hitam
Daya total per satuan luas (P/A) = intensitas total (I)
P/A yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh benda hitam adalah sebanding pangkat empat dari suhu mutlaknya.
I : intensitas radiasi (W/m2)
tetapan Stefan-Boltzman (5,67 × 10-8 Wm-2K-4) T : suhu mutlak (K)
untuk kasus benda panas tapi bukan benda hitam ideal, maka
e : koefsien emisivitas
Persamaan-persamaan lain:
Beberapa tahun kemudian, Ludwig Boltzman secara teoritis menurunkan hukum Josef Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Hukum Stefan-Boltzman:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan
pangkat empat temperatur termodinamikanya”.
Hukum Pergeseran Wien
Untuk sebuah benda hitam, berlaku suatu hubungan antara
panjang gelombang dengan suhu mutlak yang dinyatakan: C : tetapan pergeseran Wien (2,898 × 10-3 mK)
Gambar 8.3 memperlihatkan grafk hubungan antara intensitas radiasi dan panjang gelombang radiasi benda hitam ideal pada tiga temperatur yang berbeda.
Grafk ini dikenal sebagai grafk distribusi spektrum. Intensitas merupakan daya yang dipancarkan per satuan panjang gelombang. Ini merupakan fungsi panjang gelombang I maupun temperatur T, dan disebut distribusi spektrum.
Pada gelombang panjang, analisis
Wien tidak sesuai dengan hasil eksperimen.
Pada gelombang pendek, analisis Wien
sesuai dengan hasil eksperimen.
Teori Klasik Rayleigh-Jeans
Secara teoritis, Rayleigh-Jeans menggunakan teori ekipartisi
energi fsika klasik (termodinamika klasik) menurunkan fungsi distribusi spektrum. Dia menganggap bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan pada radiasi kalor bersifat kontinu.
Hasil perhitungan klasik Hukum Rayleigh-Jeans, yang
dinyatakan:
P ( λ,T ) = 8 π kTλ-4
dengan k merupakan konstanta Boltzmann.
Untuk panjang gelombang panjang, diperoleh
analisis yang sesuai dengan hasil eksperimen
Untuk panjang gelombang pendek, tidak sesuai. Begitu λ mendekati nol, fungsi P ( λ , T ) yang
ditentukan secara percobaan juga mendekati nol, tetapi fungsi yang dihitung mendekati tak
terhingga karena sebanding dengan λ−4 .
Hukum Radiasi Planck
Hukum radiasi Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi
yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. energi merupakan suatu besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paket-paket kecil terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket kecil ini disebut kuanta.
Max Planck menyatakan dua asumsi mengenai energi radiasi
benda hitam.
Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidak kontinu, tetapi dalam paket-paket energi diskret yang disebut dengan kuantum (foton).
Besar energi radiasi E = hf, jika terdapat n buah foton, maka E = nhf E = energi radiasi foton (J)
h = tetapan Planck (6,63 × 10-34 Js)
n = bilangan kuantum utama (1, 2, 3 ....)
f = frekuensi getaran molekul (Hz) energi ini terkuantisasi
DUALISME GELOMBANG
PARTIKEL
Partikel dan gelombang sejak lama dikenal
sebagai dua kuantitas yang berbeda dan sama
sekali tidak berhubungan
elektron dikenal sebagai partikel bermuatan
negatif dan menjadi penghantar listrik dalam
logam
cahaya dikenal sebagai radiasi gelombang EM dari
benda yang dipanaskan
Hipotesis de Broglie
Cahaya memiliki 2 sifat, yaitu sebagai partikel dan
gelombang.
Sebagai gelombang dinyatakan oleh panjang gelombang Sebagai partikel dinyatakan dengan besaran momentum
Hubungan antara momentum dengan panjang gelombang
sebuah foton:
Berdasarkan sifat dualisme cahaya ini Louis de Broglie
mengemukakan teori:
“partikel (seperti elektron) yang bergerak ada kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang tertentu”.
Mengingat bahwa: p = mv, maka persamaan diatas akan memiliki persamaan panjang gelombang de Broglie sebagai berikut:
Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik “peristiwa keluarnya/terlepasnya elektron
dari permukaan logam karena radiasi elektromagnetik”
1887: Hertz menemukan efek fotolistrik
1900: Lenard mengkaji efek fotolistrik yang ditemukan
Hertz
1905: Albert Einstein menggunakan gagasan Max Planck
tentang kuantisasi energi untuk menjelaskan efek fotolistrik
Salah satu jenis peradiasi elektromagnetik yaitu CAHAYA,
Alat tersebut merupakan alat untuk menyelidiki efek
fotolistrik yang berupa rangkaian yang memiliki tabung kaca hampa udara, pelat logam (elektrode) A (anoda) dan C (katoda), dan terdapat amperemeter + voltmeter.
Pada saat tabung di ruang gelap (tidak ada cahaya
masuk) amperemeter tidak menyimpang (di angka nol) tidak ada arus yang mengalir di rangkaian. (tidak ada elektron yang keluar dari pelat C)
Cahaya datang (dengan frekuensi tertentu)
menumbuk pelat C elektron terpancar dari pelat C
ketika elektron menumbuk anoda A terjadi aliran elektron di ruang antara C dan A terjadi aliran arus pada rangkaian luar amperemeter mencatat arusnya.
Jika tegangan diperkecil hingga polaritas baterai
terbalik, pada nilai tegangan kritis –V0 tidak ada arus
tidak ada elektron yang keluar. Potensial ini disebut dengan potensial henti V0.
Hanya elektron dengan energi kinetik ½mv2 yang lebih
besar daripada eV0 yang dapat mencapai anoda A.
Sehingga hubungan antara energi maksimum yang dapat dicapai:
Ekmax = mv2 = eV0
Hubungan antara I dengan V untuk 2 nilai
intensitas yang berbeda
Ketika intensitas meningkat, arus yang mengalir juga
meningkat, nilai potensial henti sama.
EFEK FOTOLISTRIK DIDASARI DENGAN DUA TEORI, yakni
TEORI GELOMBANG dan TEORI FOTON
Teori gelombang berorientasi pada dua sifat penting
gelombang cahaya, yaitu intensitas dan frekuensi GAGAL menerangkan sifat penting efek fotolistrik.
Teori Foton menyatakan bahwa semua foton memiliki
TEORI GELOMBANG DALAM EFEK FOTOLISTRIK
Teori gelombang energi kinetik fotoelektron bertambah jika
intensitas cahaya diperbesar. Nyatanya besarnya Ek maksimum fotoelektron tidak bergantung pada sifat cahaya.
Teori gelombang efek fotolistrik dapat terjadi pada tiap
frekuensi asalkan intensitasnya memenuhi. Nyatanya hanya dibutuhkan frekuensi ambang f0 untuk menghasilkan
fotoelektron.
Teori gelombang dibutuhkan rentang waktu yang cukup lama
agar elektron berhasil mengumpulkan energi untuk keluar dari permukaan logam. Nyatanya elektron lepas dari permukaan logam tanpa selang waktu.
Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa Ek maks
TEORI FOTON DALAM EFEK FOTOLISTRIK
Untuk melepaskan elektron dari permukaan logam, diperlukan kerja minimum yang disebut dengan fungsi kerja atau energi ambang (W0).
Intensitas naik jumlah elektron lepas naik tidak terjadi
perubahan energi elektron energi kinetik maksimum elektron tidak berubah.
Frekuensi naik energi kinetik naik, dengan persamaan:
Ekmaks = hf – W0
Jika fcahaya < fambang tidak ada elektron keluar dari logam
Elektron lepas dari logam sesaat setelah penyinaran terjadi.
Efek Compton
Ilmuwan Amerika, Arthur Holy Compton
mempelajari gejala tumbukan antara foton elektron. Berdasarkan kesetaraan massa dan energi (E = mc2) dan besarnya
energi tiap foton (E = ), dapat diperoleh persamaan momentum :
p = mc =
Ketika terjadi tumbukan antara foton dan
elektron, setelah itu foton aka kehilangan energi sebesar ∆E = hf – hf’, sehingga panjang gelombang setelah bertumbukan akan bertambah besar ( > ). Berdasar hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum, hubungan antara dengan , memenuhi persamaan :
Terima Kasih
Ikwan Wahyudi - 2018
FIS IKA KU