• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR

KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013

Oleh : Lisda Sianipar NIM 408121066

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Judul Skripsi : Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Balajar Siswa Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester I T.A 2012/2013.

Nama Mahasiswa : Lisda Sianipar

NIM : 408121066

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Togi Tampubolon, M.Si NIP. 19610501 198703 1 003

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Fisika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dr. Derlina, M.Si

NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001

(3)

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (My

Savior) atas segala karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Balajar Siswa

Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester

I T.A 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Togi Tampubolon, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Manter Sihotang, Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd dan Dr. Mariati P Simanjuntak,

M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, selaku dosen

pembimbing akademik. Kepada Bapak Drs. Manuntun Siahaan, MM selaku

kepala sekolah dan Bapak Torang Sirait, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika di

SMP Negeri 1 Pematang Siantar dan seluruh staf pegawai yang telah membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda Ch.Sianipar dan Ibunda

L.Sinaga yang telah memberikan dukungan moril, materil dan doa kepada penulis.

Juga terima kasih buat semangat dan doa dari adik-adikku (Fernandus Sianipar,

Novelina Sianipar, dan Okri Sianipar), dan seluruh keluargaku yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah memberi semangat dan membantu penulis

(4)

Terima kasih buat dukungan dan semangat, penulis sampaikan kepada

teman-teman seangkatan Fisika 2008 terkhusus buat Mawan Elfrida Sinaga, Prima

Sianipar, Maria Ulfa, Fitriani Rizki, Rahmania, Lailatul Husna. Terima kasih juga

buat semangat dan doa dari sahabatku yang luar biasa (Doles Nainggolan).

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

(5)

iii

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR

KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013

Oleh ; Lisda Sianipar Nim.408121066

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi listrik statis di kelas IX semester I SMP Negeri 1 Pematangsiantar T.A 2012/2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pematangsiantar yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas IX5 sebagai kelas eksperimen dan IX2 sebagai kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Instrumen dalampenelitian ini adalah berupa tes dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal dengan 4 option. Soal tersebut selain divalilidasi oleh validator juga divalidasikan ke sekolah dan telah valid dan memiliki reliabilitas yang tinggi. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Batasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Belajar ... 7

2.1.2 Aktivitas Belajar ... 7

2.1.3 Hasil Belajar ... 8

2.2Model Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.1Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) ... 13

2.2.2Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) ... 14

(7)

vii

2.2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) ... 16

2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 16

2.2.5.1Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ... 17

2.2.5.2Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw... 18

2.3Model Pembelajaran Konvensional ... 18

2.4Materi Pokok ... 20

2.4.1 Muatan Listrik ... 20

2.4.2 Medan Listrik ... 22

2.4.3 Hukum Coulomb ... 23

2.4.4 Elektroskop ... 24

2.4.5 Manfaat dan Bahaya Listrik Statis ... 25

2.5Kerangka Konseptual ... 25

2.6Hipotesis penelitian ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.2.1. Populasi Penelitian ... 27

3.5 Rancangan Dan Prosedur Penelitian ... 31

3.5.1 Rancangan Penelitian ... 31

(8)

3.6 Teknik Analisis Data ... 33

3.6.1 Uji Normalitas ... 33

3.6.2. Uji Homogenitas ... 34

3.6.3. Uji Hipotesis Penelitian ... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan dan Analisis Data ... 37

4.2 Pengujian Analisa Data ... 39

4.2.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 39

4.2.2 Uji Normalitas Data ... 39

4.2.3 Uji Homogenitas Data ... 39

4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 40

4.3 Pembahasan ... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan kelompok pembelajaran kooperatif dengan

kelompok pembelajaran konvensional ... 11

Tabel 2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif ... 12

Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 13

Tabel 2.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI ... 14

Tabel 2.5 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS... 15

Tabel 2.6 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ... 16

Tabel 2.7 Muatan Listrik yang Dihasilkan beberapa Muatan ... 21

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal ... 28

Tabel 3.2 Nama-nama Validator ... 28

Tabel 3.3 Desain Penelitian (Two group, pretest, postes desain) ... 31

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Pretes Kelas Kontrol . 37 Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Postes Kelas Kontrol . 38 Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 39

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel ... 39

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel... 39

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw ... 17

Gambar 2.2 Model Atom ... 20

Gambar 2.3 Arah Medan Listrik... 21

Gambar 2.4 Memberi muatan dengan cara menggosok ... 21

Gambar 2.5 Memberi muatan dengan cara induksi ... 22

Gambar 2.6. Arah gaya listrik dan garis gaya listrik antara dua muatan ... 22

Gambar 2.7 Elektoskop dan Cara Kerjanya ... 24

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 37

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 46

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 57

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III... 67

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa... 77

Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... 81

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar ... 90

Lampiran 7. Tabulasi Data Untuk Mencari Validitas Tes ... 95

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes... 96

Lampiran 9. Tabulasi Data Uji Reliabilitas Tes ... 98

Lampiran 10.Perhitungan Reliabilitas ... 100

Lampiran 11.Tabel Penolong Untuk Menghitung Daya Beda Tes... 101

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes... 102

Lampiran 13. Tabel Penolong Untuk Menghitung Tingkat Kesukaran Tes . 104 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes ... 105

Lampiran 15. Data Nilai Kelas Eksperimen ... 107

Lampiran 16. Data Nilai Kelas Kontrol ... 108

Lampiran 17. Uji Normalitas Data ... 109

Lampiran 18. Uji Homogenitas ... 112

Lampiran 19. Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar Siswa ... 114

Lampiran 20. Uji Hipotesis ... 117

Lampiran 21. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 119

Lampiran22. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 120

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah untuk berkembangnya potensi peserta

didik, sebab pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan

dan kemajuan dalam menanggapi tantangan masa depan. Namun, apabila kualitas

pendidikan itu sendiri rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia

yang rendah pula. Maka dari pada itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menjadikan sumber daya manusia

yang berkualitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan

pembelajaran yang diberikan guru di sekolah. Namun, pada kenyataannya

perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru masih belum mengalami

peningkatan.

Pembelajaran yang diberikan guru di sekolah pada umumnya masih

menerapkan pembelajaran konvensional yang sifatnya mendengar, mencatat, dan

mengerjakan soal-soal. Hal ini membuat siswa bosan dan mengakibatkan sulit

untuk memahami pelajaran. Terlebih bila berbicara dengan pelajaran eksakta,

apalagi mata pelajaran fisika. Kesulitan siswa tersebut disebabkan siswa kurang

termotivasi untuk belajar karena metode yang digunakan guru dalam proses

belajar mengajar dianggap kurang efektif. Guru hanya menjelaskan materi,

menyuruh siswa mencatat, kemudian mengerjakan soal yang menyebabkan

kurangnya interaksi, kerjasama diantara siswa maupun interaksi antara siswa dan

guru, sehingga siswa hanya mempelajari materi sendirian yang menyebabkan

siswa menjadi pasif atau tidak adanya aktivitas untuk memahami dan mengerti

pelajaran. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Diperkuat lagi dari data nilai siswa yang diperoleh dari guru bidang studi fisika di

SMP N 1 P.Siantar kelas IX1 diperoleh bahwa nilai rata-rata fisika menunjukkan

dari 42 siswa di kelas IX1 hanya 21,4% ( 9 orang siswa) yang memperoleh nilai

(13)

2

Jika dikaji secara lebih mendalam, memang tidaklah wajar penyebab

rendahnya mutu pendidikan ditimpakan pada guru semata sebab banyak

faktor-faktor lain yang ikut terlibat di dalamnya, antara lain siswa, lingkungan, sarana

dan prasarana serta masing-masing merupakan suatu sistem ibarat mata rantai

yang menyatu dengan yang lainnya. Tentunya masing-masing mempunyai

peranan dan fungsinya sendiri. Namun dari beberapa faktor-faktor tersebut yang

paling bertanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan adalah guru.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan

kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan

dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan

belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru harus

berusaha untuk memperkuat motivasi siswa dalam belajar. Hal tersebut dapat

dicapai melalui pengorganisasian kelas, penyajian pengajaran yang baik,

penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, sikap dan karakteristik

guru dalam mengelola proses belajar-mengajaar dan hubungan pribadi yang

menyenangkan baik di dalam dan di luar kelas agar tercipta pembelajaran yang

menarik bagi siswa.

Guru sebagai seorang pengajar dalam penyajian pelajaran yang menarik

mempunyai tugas untuk merencanakan dan menetapkan strategi yang digunakan

secara matang agar siswa lebih termotivasi dalam belajar supaya siswa memiliki

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap untuk mempersiapkan diri melanjut ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah

satu caranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik

minat siswa.

Peneliti ingin mencoba menerapkan suatu model pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif disusun

dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa

(14)

kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan

belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya (Trianto, 2011:58).

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe model yang dapat

diterapkan, antara lain : 1. Student Team Achievement Divisions (STAD); 2.

Jigsaw; 3. Group Investigation (GI); dan 4. Struktural yang meliputi Think Pair

Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti

menerapkan model kooperatif tipe jigsaw karena model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw merupakan model kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang

memiliki tanggung jawab lebih besar dalam tim khususnya pada materi yang

dibebankan pada siswa tersebut untuk diberikan penjelasan kepada teman

kelompok, keterampilan belajar kooperatif dan menguasai pengetahuan secara

mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk

mempelajari materi sendirian. Adapun kelebihan model pembelajaran ini antara

lain siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran karena setiap kelompok

memiliki permasalahan yang berbeda dan siswa lebih mudah memahami

pelajaran. Melalui model ini siswa dituntut untuk mengemukakan pendapat

masing-masing terkait materi yang sedang dipelajari sehingga keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran dapat meningkat.

Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw ini sudah pernah diteliti oleh Tarigan (2010) pada materi besaran dan

satuan dikelas VII diperoleh rata-rata tes akhir 70,75, Manalu (2009) pada materi

pokok Zat dan Kalor diperoleh rata-rata tes akhir 7,6 serta Sirait (2010) pada

materi pokok Basaran dan Satuan diperoleh rata-rata tes akhir 6,59. Hal ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar siswa yaitu dari nilai pretes ke nilai postes siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya telah terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan saran dari peneliti sebelumnya 1)

Sirait (2010) menyarankan agar membuat perencanaan yang lebih baik pada saat

pengorganisasian kelompok dan menjelaskan peran masing-masing siswa dalam

berdiskusi sebelum pembelajaran, 2) Tarigan (2010) menyarankan agar

(15)

4

kelompok serta memperhatikan dan memantau aktivitas yang dilakukan siswa

secara keseluruhan.

Upaya yang akan dilakukan berdasarkan saran-saran dari peneliti

sebelumnya adalah membuat perencanaan yang lebih matang baik penguasaan

materi, model yang akan diterapkan serta kesiapan diri pada saat pengorganisasian

kelompok yang disampaikan sebelum pembelajaran, menjelaskan peran siswa

dalam berdiskusi, menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan bahan diskusi

kelompok, dan memantau aktivitas yang dilakukan siswa secara menyeluruh.

Berdasarkan uraian di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester I T.A 2012/2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1.Hasil belajar siswa pada bidang studi fisika masih rendah.

2.Kurangnya kerjasama diantara siswa.

3.Interaksi antara siswa dalam pembelajaran masih kurang.

4.Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang efektif.

5.Siswa kurang termotivasi untuk belajar.

6.Kurangnya aktivitas siswa.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis membatasi masalah dalam

penelitian ini yakni :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran

(16)

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Statis di SMP Negeri 1

Pematang Siantar kelas IX semester I T.A 2012/2013 yang disertai dengan

pengamatan aktivitas belajar siswa.

1.4Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model Kooperatif

Tipe Jigsaw pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP

Negeri 1 Pematang Siantar?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP

Negeri 1 Pematang Siantar?

3. Apakah ada perbedaaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP

Negeri 1 Pematang Siantar?

4. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IX selama pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model

kooperatif Tipe Jigsaw pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX

semester I SMP Negeri 1 Pematang Siantar.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran

Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP

Negeri 1 Pematang Siantar.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaaan yang signifikan antara hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe

Jigsaw dengan pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik

(17)

6

4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas IX selama pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :

1. Sebagai latihan pelaksanaan penelitian ilmiah bagi peneliti.

2. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar fisika di masa yang akan datang.

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan

model pembelajaran tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.

4. Sebagai pengalaman belajar bagi siswa dan memberikan variasi model

pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar fisika siswa dalam

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan nilai rata-rata postes 74,62 pada

materi listrik statis di kelas IX5 SMP N 1 Pematangsiantar.

2. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan

pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata postes 64,94 pada materi

listrik statis di kelas IX2 SMP N 1 Pematangsiantar.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik statis di kelas IX semester I SMP

Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2012/2013 dengan thitung = 2,33 > ttabel = 1,59

4. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi listrik statis di kelas IX

semester I SMP N 1 Pematangsiantar T.A 2012/2013 secara keseluruhan

baik.

5.2. Saran

1. Dalam penelitian ini saya mengalami kesulitan dalam mengarahkan siswa

untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok dan untuk membuat kelas dalam

keadaan kondusif. Diharapkan kepada peneliti yang tertatik untuk melakukan

penelitian yang sejenis agar lebih mengarahkan siswa untuk aktif dalam

diskusi kelompok dan lebih kondusif.

2. Dalam penelitian ini saya juga mengalami kesulitan dalam memanajemen

waktu dalam proses pembelajaran. Diharapkan kepada peneliti yang tertarik

(19)

43

3. Dalam penelitian ini saya hanya menggunakan 1 observer saja, sehingga

setiap aktivitas seluruh siswa tidak teramati secara optimal. Diharapkan

kepada peneliti yang tertarik melakukan penelitian sejenis agar menggunakan

minimal 2 observer.

4. Dalam penelitian ini saya juga tidak mengamati aktivitas pada kelas kontrol.

Diharapkan kepada peneliti yang tertarik melakukan penelitian sejenis agar

mengamati aktivitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol agar dapat

membandingkan peningkatan aktivitas dari kedua sampel yang diteliti.

5. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik statis di kelas IX

SMP Negeri 1 Pematangsiantar. Untuk itu, diharapkan agar guru fisika SMP

Negeri maupun SMP Swasta, khususnya SMP Negeri 1 Pematangsiantar

dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai

alternatif model pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw ..................................  17

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t hitung untuk variabel leverage yang diukur dengan DER sebesar-1,276 dengan tingkat signifikansi 0,206, hal ini berarti variabel

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul : Efektivitas Gel Putih Telur pada

Sertifikat Kontrol Veteriner (NKV): adalah bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada1.

Using controls such as the MaskedEdit and the DateTimePicker control m eans that the data that is entered is at least of the right type and the proper form at. This goes a long w

Volume tersebut dikurangi dengan pergerakan menerus atau trough traffic sehingga dapat diketahui berapa jumlah kendaraan yang merupakan tarikan guna lahan di

Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara

Dengan mengingat ini, jiwa akan tersadar dan dia akan takut terhadap dosa-dosa yang telah dia lakukan, kemudian dia akan menjauhi dan meninggalkan semua hal yang bisa menjauhkannya