PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR
KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013
Oleh : Lisda Sianipar NIM 408121066
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Judul Skripsi : Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Balajar Siswa Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester I T.A 2012/2013.
Nama Mahasiswa : Lisda Sianipar
NIM : 408121066
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Togi Tampubolon, M.Si NIP. 19610501 198703 1 003
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Fisika
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dr. Derlina, M.Si
NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (My
Savior) atas segala karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Balajar Siswa
Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester
I T.A 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Togi Tampubolon, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Manter Sihotang, Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd dan Dr. Mariati P Simanjuntak,
M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, selaku dosen
pembimbing akademik. Kepada Bapak Drs. Manuntun Siahaan, MM selaku
kepala sekolah dan Bapak Torang Sirait, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika di
SMP Negeri 1 Pematang Siantar dan seluruh staf pegawai yang telah membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda Ch.Sianipar dan Ibunda
L.Sinaga yang telah memberikan dukungan moril, materil dan doa kepada penulis.
Juga terima kasih buat semangat dan doa dari adik-adikku (Fernandus Sianipar,
Novelina Sianipar, dan Okri Sianipar), dan seluruh keluargaku yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah memberi semangat dan membantu penulis
Terima kasih buat dukungan dan semangat, penulis sampaikan kepada
teman-teman seangkatan Fisika 2008 terkhusus buat Mawan Elfrida Sinaga, Prima
Sianipar, Maria Ulfa, Fitriani Rizki, Rahmania, Lailatul Husna. Terima kasih juga
buat semangat dan doa dari sahabatku yang luar biasa (Doles Nainggolan).
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
iii
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK STATIS DI SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR
KELAS IX SEMESTER I T.A 2012/2013
Oleh ; Lisda Sianipar Nim.408121066
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi listrik statis di kelas IX semester I SMP Negeri 1 Pematangsiantar T.A 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pematangsiantar yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas IX5 sebagai kelas eksperimen dan IX2 sebagai kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Instrumen dalampenelitian ini adalah berupa tes dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal dengan 4 option. Soal tersebut selain divalilidasi oleh validator juga divalidasikan ke sekolah dan telah valid dan memiliki reliabilitas yang tinggi. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 4
1.3.Batasan Masalah ... 5
1.4.Rumusan Masalah ... 5
1.5.Tujuan Penelitian ... 5
1.6.Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Pengertian Belajar ... 7
2.1.2 Aktivitas Belajar ... 7
2.1.3 Hasil Belajar ... 8
2.2Model Pembelajaran Kooperatif ... 10
2.2.1Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) ... 13
2.2.2Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) ... 14
vii
2.2.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) ... 16
2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 16
2.2.5.1Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ... 17
2.2.5.2Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw... 18
2.3Model Pembelajaran Konvensional ... 18
2.4Materi Pokok ... 20
2.4.1 Muatan Listrik ... 20
2.4.2 Medan Listrik ... 22
2.4.3 Hukum Coulomb ... 23
2.4.4 Elektroskop ... 24
2.4.5 Manfaat dan Bahaya Listrik Statis ... 25
2.5Kerangka Konseptual ... 25
2.6Hipotesis penelitian ... 25
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 27
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
3.2.1. Populasi Penelitian ... 27
3.5 Rancangan Dan Prosedur Penelitian ... 31
3.5.1 Rancangan Penelitian ... 31
3.6 Teknik Analisis Data ... 33
3.6.1 Uji Normalitas ... 33
3.6.2. Uji Homogenitas ... 34
3.6.3. Uji Hipotesis Penelitian ... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan dan Analisis Data ... 37
4.2 Pengujian Analisa Data ... 39
4.2.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 39
4.2.2 Uji Normalitas Data ... 39
4.2.3 Uji Homogenitas Data ... 39
4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 40
4.3 Pembahasan ... 40
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan kelompok pembelajaran kooperatif dengan
kelompok pembelajaran konvensional ... 11
Tabel 2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif ... 12
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 13
Tabel 2.4 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI ... 14
Tabel 2.5 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS... 15
Tabel 2.6 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ... 16
Tabel 2.7 Muatan Listrik yang Dihasilkan beberapa Muatan ... 21
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal ... 28
Tabel 3.2 Nama-nama Validator ... 28
Tabel 3.3 Desain Penelitian (Two group, pretest, postes desain) ... 31
Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Pretes Kelas Kontrol . 37 Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Postes Kelas Kontrol . 38 Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 39
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel ... 39
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel... 39
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Yang Menunjukan Tim Jigsaw ... 17
Gambar 2.2 Model Atom ... 20
Gambar 2.3 Arah Medan Listrik... 21
Gambar 2.4 Memberi muatan dengan cara menggosok ... 21
Gambar 2.5 Memberi muatan dengan cara induksi ... 22
Gambar 2.6. Arah gaya listrik dan garis gaya listrik antara dua muatan ... 22
Gambar 2.7 Elektoskop dan Cara Kerjanya ... 24
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 46
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 57
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III... 67
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa... 77
Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... 81
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar ... 90
Lampiran 7. Tabulasi Data Untuk Mencari Validitas Tes ... 95
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes... 96
Lampiran 9. Tabulasi Data Uji Reliabilitas Tes ... 98
Lampiran 10.Perhitungan Reliabilitas ... 100
Lampiran 11.Tabel Penolong Untuk Menghitung Daya Beda Tes... 101
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes... 102
Lampiran 13. Tabel Penolong Untuk Menghitung Tingkat Kesukaran Tes . 104 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes ... 105
Lampiran 15. Data Nilai Kelas Eksperimen ... 107
Lampiran 16. Data Nilai Kelas Kontrol ... 108
Lampiran 17. Uji Normalitas Data ... 109
Lampiran 18. Uji Homogenitas ... 112
Lampiran 19. Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar Siswa ... 114
Lampiran 20. Uji Hipotesis ... 117
Lampiran 21. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 119
Lampiran22. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 120
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah untuk berkembangnya potensi peserta
didik, sebab pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan
dan kemajuan dalam menanggapi tantangan masa depan. Namun, apabila kualitas
pendidikan itu sendiri rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia
yang rendah pula. Maka dari pada itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menjadikan sumber daya manusia
yang berkualitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan
pembelajaran yang diberikan guru di sekolah. Namun, pada kenyataannya
perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru masih belum mengalami
peningkatan.
Pembelajaran yang diberikan guru di sekolah pada umumnya masih
menerapkan pembelajaran konvensional yang sifatnya mendengar, mencatat, dan
mengerjakan soal-soal. Hal ini membuat siswa bosan dan mengakibatkan sulit
untuk memahami pelajaran. Terlebih bila berbicara dengan pelajaran eksakta,
apalagi mata pelajaran fisika. Kesulitan siswa tersebut disebabkan siswa kurang
termotivasi untuk belajar karena metode yang digunakan guru dalam proses
belajar mengajar dianggap kurang efektif. Guru hanya menjelaskan materi,
menyuruh siswa mencatat, kemudian mengerjakan soal yang menyebabkan
kurangnya interaksi, kerjasama diantara siswa maupun interaksi antara siswa dan
guru, sehingga siswa hanya mempelajari materi sendirian yang menyebabkan
siswa menjadi pasif atau tidak adanya aktivitas untuk memahami dan mengerti
pelajaran. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Diperkuat lagi dari data nilai siswa yang diperoleh dari guru bidang studi fisika di
SMP N 1 P.Siantar kelas IX1 diperoleh bahwa nilai rata-rata fisika menunjukkan
dari 42 siswa di kelas IX1 hanya 21,4% ( 9 orang siswa) yang memperoleh nilai
2
Jika dikaji secara lebih mendalam, memang tidaklah wajar penyebab
rendahnya mutu pendidikan ditimpakan pada guru semata sebab banyak
faktor-faktor lain yang ikut terlibat di dalamnya, antara lain siswa, lingkungan, sarana
dan prasarana serta masing-masing merupakan suatu sistem ibarat mata rantai
yang menyatu dengan yang lainnya. Tentunya masing-masing mempunyai
peranan dan fungsinya sendiri. Namun dari beberapa faktor-faktor tersebut yang
paling bertanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan adalah guru.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru harus
berusaha untuk memperkuat motivasi siswa dalam belajar. Hal tersebut dapat
dicapai melalui pengorganisasian kelas, penyajian pengajaran yang baik,
penggunaan metode mengajar, strategi belajar-mengajar, sikap dan karakteristik
guru dalam mengelola proses belajar-mengajaar dan hubungan pribadi yang
menyenangkan baik di dalam dan di luar kelas agar tercipta pembelajaran yang
menarik bagi siswa.
Guru sebagai seorang pengajar dalam penyajian pelajaran yang menarik
mempunyai tugas untuk merencanakan dan menetapkan strategi yang digunakan
secara matang agar siswa lebih termotivasi dalam belajar supaya siswa memiliki
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap untuk mempersiapkan diri melanjut ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu caranya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik
minat siswa.
Peneliti ingin mencoba menerapkan suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif disusun
dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan
belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya (Trianto, 2011:58).
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe model yang dapat
diterapkan, antara lain : 1. Student Team Achievement Divisions (STAD); 2.
Jigsaw; 3. Group Investigation (GI); dan 4. Struktural yang meliputi Think Pair
Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti
menerapkan model kooperatif tipe jigsaw karena model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan model kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang
memiliki tanggung jawab lebih besar dalam tim khususnya pada materi yang
dibebankan pada siswa tersebut untuk diberikan penjelasan kepada teman
kelompok, keterampilan belajar kooperatif dan menguasai pengetahuan secara
mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk
mempelajari materi sendirian. Adapun kelebihan model pembelajaran ini antara
lain siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran karena setiap kelompok
memiliki permasalahan yang berbeda dan siswa lebih mudah memahami
pelajaran. Melalui model ini siswa dituntut untuk mengemukakan pendapat
masing-masing terkait materi yang sedang dipelajari sehingga keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran dapat meningkat.
Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw ini sudah pernah diteliti oleh Tarigan (2010) pada materi besaran dan
satuan dikelas VII diperoleh rata-rata tes akhir 70,75, Manalu (2009) pada materi
pokok Zat dan Kalor diperoleh rata-rata tes akhir 7,6 serta Sirait (2010) pada
materi pokok Basaran dan Satuan diperoleh rata-rata tes akhir 6,59. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yaitu dari nilai pretes ke nilai postes siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan saran dari peneliti sebelumnya 1)
Sirait (2010) menyarankan agar membuat perencanaan yang lebih baik pada saat
pengorganisasian kelompok dan menjelaskan peran masing-masing siswa dalam
berdiskusi sebelum pembelajaran, 2) Tarigan (2010) menyarankan agar
4
kelompok serta memperhatikan dan memantau aktivitas yang dilakukan siswa
secara keseluruhan.
Upaya yang akan dilakukan berdasarkan saran-saran dari peneliti
sebelumnya adalah membuat perencanaan yang lebih matang baik penguasaan
materi, model yang akan diterapkan serta kesiapan diri pada saat pengorganisasian
kelompok yang disampaikan sebelum pembelajaran, menjelaskan peran siswa
dalam berdiskusi, menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan bahan diskusi
kelompok, dan memantau aktivitas yang dilakukan siswa secara menyeluruh.
Berdasarkan uraian di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Statis Di SMP Negeri 1 Pematang Siantar Kelas IX Semester I T.A 2012/2013”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1.Hasil belajar siswa pada bidang studi fisika masih rendah.
2.Kurangnya kerjasama diantara siswa.
3.Interaksi antara siswa dalam pembelajaran masih kurang.
4.Model pembelajaran yang diterapkan guru kurang efektif.
5.Siswa kurang termotivasi untuk belajar.
6.Kurangnya aktivitas siswa.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis membatasi masalah dalam
penelitian ini yakni :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Statis di SMP Negeri 1
Pematang Siantar kelas IX semester I T.A 2012/2013 yang disertai dengan
pengamatan aktivitas belajar siswa.
1.4Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model Kooperatif
Tipe Jigsaw pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP
Negeri 1 Pematang Siantar?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP
Negeri 1 Pematang Siantar?
3. Apakah ada perbedaaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP
Negeri 1 Pematang Siantar?
4. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IX selama pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model
kooperatif Tipe Jigsaw pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX
semester I SMP Negeri 1 Pematang Siantar.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Listrik Statis di kelas IX semester I SMP
Negeri 1 Pematang Siantar.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw dengan pembelajaran Konvensional pada materi pokok Listrik
6
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas IX selama pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Sebagai latihan pelaksanaan penelitian ilmiah bagi peneliti.
2. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam
mengajar fisika di masa yang akan datang.
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan
model pembelajaran tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
4. Sebagai pengalaman belajar bagi siswa dan memberikan variasi model
pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar fisika siswa dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan nilai rata-rata postes 74,62 pada
materi listrik statis di kelas IX5 SMP N 1 Pematangsiantar.
2. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata postes 64,94 pada materi
listrik statis di kelas IX2 SMP N 1 Pematangsiantar.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik statis di kelas IX semester I SMP
Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2012/2013 dengan thitung = 2,33 > ttabel = 1,59
4. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi listrik statis di kelas IX
semester I SMP N 1 Pematangsiantar T.A 2012/2013 secara keseluruhan
baik.
5.2. Saran
1. Dalam penelitian ini saya mengalami kesulitan dalam mengarahkan siswa
untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok dan untuk membuat kelas dalam
keadaan kondusif. Diharapkan kepada peneliti yang tertatik untuk melakukan
penelitian yang sejenis agar lebih mengarahkan siswa untuk aktif dalam
diskusi kelompok dan lebih kondusif.
2. Dalam penelitian ini saya juga mengalami kesulitan dalam memanajemen
waktu dalam proses pembelajaran. Diharapkan kepada peneliti yang tertarik
43
3. Dalam penelitian ini saya hanya menggunakan 1 observer saja, sehingga
setiap aktivitas seluruh siswa tidak teramati secara optimal. Diharapkan
kepada peneliti yang tertarik melakukan penelitian sejenis agar menggunakan
minimal 2 observer.
4. Dalam penelitian ini saya juga tidak mengamati aktivitas pada kelas kontrol.
Diharapkan kepada peneliti yang tertarik melakukan penelitian sejenis agar
mengamati aktivitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol agar dapat
membandingkan peningkatan aktivitas dari kedua sampel yang diteliti.
5. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik statis di kelas IX
SMP Negeri 1 Pematangsiantar. Untuk itu, diharapkan agar guru fisika SMP
Negeri maupun SMP Swasta, khususnya SMP Negeri 1 Pematangsiantar
dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai
alternatif model pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses