• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK SWASTA PEMBANGUNAN GALANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK SWASTA PEMBANGUNAN GALANG TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN PROBLEM SOLVING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK

SWASTA PEMBANGUNAN GALANG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DAMAYANTI SIMBOLON NIM. 708114087

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN PROBLEM SOLVING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK

SWASTA PEMBANGUNAN GALANG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DAMAYANTI SIMBOLON NIM. 708114087

FAKULTAS EKONOMI

(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun 2012/2013”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada program studi Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi di Universitas Negeri Medan. Dalam penulisan skripsi ini penulis

menyadari masih banyak mengalami kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mengharapkan berbagai masukan baik kritik maupun saran yang

dapat membangun, demi tercapainya hasil yang lebih baik.

Selama perkuliahan hingga tersusunnya skripsi ini, penulis tak lepas dari

bantuan dan dukungan orang-orang yang banyak memberi bantuan dan motivasi

kepada penulis.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs.H. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

(8)

5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi.

6. Bapak M. Fitri Rahmadana, SE.,M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata

Niaga.

7. Bapak Drs. Sabar Purba, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. H.M Fachry Nst, M.Pd., M.Si Dosen Pembimbing Akademik

saya yang telah banyakmemberikan bimbingandan saran-saran selama

perkuliahan.

9. Bapak dan ibu dosen JurusanPendidikanEkonomi khususnya program Tata

Niaga FE UNIMED.

10. Bapak Tugiman, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Swasta Pembangunan

Galang beserta pegawai dan guru-guru yang telah memberi waktu dan tempat

kepada penulis untuk mengadakan penelitian serta membantu memberikan

informasi guna menyelesaikan skripsi ini

11. Teristimewa kepada Ayahanda B. Simbolon dan Ibu tercinta T. Sinurat yang

telah memberikan penulis dukungan, motivasi serta doa yang tulus dan ikhlas,

dan juga untuk adik-adikku tersayang Kristina Simbolon, Juliani Simbolon,

Josua Simbolon, dan Johanes Simbolon.

12. Buat teman-teman saya di kelas B Reguler Pendidikan Tataniaga stambuk

2008.

(9)

B Reguler TataNIaga 2008 dan teman-teman PPLT 2011 di SMK

Pembangunan Galang

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan – kekurangan

dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala keterbukaan maka penulis

menerima kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Pemecahan Masalah ... 6

1.6. Tujuan Penelitian ... 7

1.7. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9

2.1 Kerangka Teori... 9

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 9

(11)

2.1.3 Model pembelajaran Problem Solving ... 14

2.1.4 Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving... 19

2.1.5 Aktivitas Belajar... 21

2.1.6 Hasil Belajar Kewirausahaan ... 24

2.2. Penelitian yang Relevan ... 26

2.3. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.1.1 Lokasi Penelitian... 30

3.1.2 Waktu Penelitian ... 30

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.2.1 Subjek Penelitian... 30

3.2.2 Objek Penelitian ... 30

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31

3.3.1 Variabel ... 31

3.3.2 Defenisi Operasional... 31

3.4 Prosedur Penelitian... 32

3.5 Tehnik Pengumpulan Data... 39

3.5.1 Observasi/Pengamatan ... 39

3.5.2 Tes ... 39

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Siklus I ... 45

4.1.2 Siklus II ... 47

4.2 Analisis Data

4.2.1 Reduksi Data ... 51

4.2.2. Penyajian Data ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran... 59

(13)

DAFTAR TABEL

3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35

3.2 Kegiatan dan Sasaran ... 38

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 52

(14)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 29

3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 33

4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 52

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

4. Soal Pre Test

5. Soal Pos Test

6. Daftar Nilai Pre Test Siklus I

7. Daftar Nilai Pos Test Siklus I

8. Daftar Nilai Pos Test Siklus Ii

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

12. Tabel Uji t

(16)

ABSTRAK

Damayanti Simbolon. NIM. 708114087. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Tata Niaga, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dengan menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang.

Penelitian dilakukan di SMK Swasta Pembangunan Galang pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 dengan subjek kelas XI TR yang berjumlah 38 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, di mana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembaran mengenai siswa, tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas siswa. Sedangkan teknik analisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 13 siswa untuk kategori baik dan sangta baik. Sedangkan pada siklus II diperoleh 32 orang siswa. Dari hasil pre test ketuntasan kelas secara klasikal sebesar 23,68 % dengan nilai rata-rata 60. Pada pos test siklus I diperoleh nilai rata-rata 67,58 dengan persentase ketuntasan 44,74 %. Dan pada pos test siklus II diperoleh Nilai rata-rata 79,79 dengan ketuntasan 76,32 %. Bararti ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Terdapat hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar Kewirausahaan siswa. Dari hasil uji korelasi antara aktivitas dan hasil belajar siswa diperoleh rhitung= 0,857 dan rtabel= 0,263 sehingga rhitung> rtabel. Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara aktivias dan hasil belajar siswa, artinya jika aktivitas siswa tinggi maka hasil belajarnya juga tinggi. Pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji statistik atau uji t dengan dk = n1+ n2– 2 = 74 pada α = 0,05. Dari data hasil perhitungan diperoleh thitung> ttabel yaitu 4,21>1,665. Dengan kata lain perbandingan hasil belajar siswa signifikan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran 2012/2013.

(17)

ABSTRACT

Damayanti Simbolon. NIM. 708 114 087. "Application of Collaborative Learning Model Learning Starts With A Question and Problem Solving to Improve Learning Activities and Outcomes Entrepreneurship SMK Grade XI Galang Private Development in Academic Year 2012/2013". Thesis Department of Economic Education, Program on Commerce Education, Faculty of Economics, University of Medan 2012.

The problem in this study is the low activity and student learning outcomes. This study aims to find out how to apply Collaborative Learning Model Learning Starts With A Question and Problem Solving can increase entrepreneurial activity and learning outcomes Class XI student of SMK Galang Private Development.

The study was conducted in the Development of Private Vocational Galang Odd semester in Academic Year 2012/2013 with the subject in class XI TR totaling 38 students. This research is a classroom action research (CAR), which consists of 2 cycle, where in each cycle consisting of four phases: planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques used sheets on students, achievement test and observation of student activity sheets. While the data analysis techniques with data reduction, data presentation and conclusions.

The observations of the activities of the students showed an increase in the student activity from cycle I to cycle II. In cycle I gained 13 students for both categories and sangta well. While on the second cycle students gained 32 people. From the results of pre-test in the traditional classroom completeness of 23.68% with a mean value of 60. In the post test cycle I obtained the average value 67.58 with 44.74% percentage of completeness. And in the post test cycle II obtained average value of 79.79 with 76.32% completeness. Bararti no increase learning outcomes from cycle I to cycle II. There is a relationship between the activity of the Entrepreneurship student learning outcomes. From the test results of the correlation between activity and student learning outcomes acquired rhitung = 0.857 and = 0.263 rtabel so rhitung> rtabel. This means that there is a positive relationship between aktivias and student learning outcomes, meaning that if the activity is high then the student learning outcomes are also high. Testing the significance of student learning outcomes is done by using statistical test or t test with df = n1 + n2 -2 = 74 at α = 0.05. From the data obtained calculation results

thitung> ttable ie 4.21> 1.665. In other words, a significant proportion of student learning outcomes.

The conclusion of this research is to apply the learning collaborative learning model Learning Starts With A Question and Problem Solving can increase entrepreneurial activity and student learning outcomes Class XI Galang Development of Private Vocational School Year 2012/2013.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat sentral dan strategis terutama

berkenaan dengan upaya pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia dan

kemajuan suatu bangsa. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu bangsa,

semakin tinggi pula kualitas Sumber Daya Manusia bangsa tersebut. Sebaliknya,

rendahnya kualitas pendidikan akan berdampak pada rendahnya mutu Sumber

Daya Manusia, yang pada akhirnya akan menghambat peradaban bangsa tersebut.

Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan dan kesejahteraan sebuah negara

itu tidak bergantung kepada melimpahnya sumber daya alam dan umur negara,

akan tetapi bergantung kepada kualitas Sumber Daya Manusia yang berbudi luhur

yang menguasai ilmu dan teknologi dan menerapkannya sesuai dengan

kepentingan masyarakat di sekelilingnya. Maka dari itu peranan pendidikan

menjadi sangat sentral. Kualitas pendidikan juga akan melahirkan modal

intelektual dan modal teknologi yang sangat diperlukan untuk membangun

masyarakat berbasis pengetahuan.

Secara kualitas, mutu pendidikan kita memang masih tertinggal dibanding

negara-negara lain di dunia. Sebagaimana diberitahukan Kompas (3/3/11) hlm. 12

pada kolom “Pendidikan dan Kebudayaan”, berdasarkan data dalamEducation for

All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO dan

diluncurkan di New York pada Senin (1/3/11), indeks pembangunan pendidikan

(19)

2

tersebut cukup mengecewakan bagi Indonesia mengingat pada tahun sebelumnya

Indonesia menduduki peringkat 65.

Secara konseptual, ada banyak yang dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya mutu pendidikan. Berbicara tentang mutu pembelajaran biasanya selalu

dilihat dari mutu hasil belajar. Sementara mutu hasil belajar sangat berkaitan

dengan mutu proses pembelajaran. Ada asumsi yang mengatakan bahwa hasil

belajar yang bermutu hanya mungkin bisa dicapai melalui proses pembelajaran

yang bermutu pula. Hal ini sangat beralasan, karena jika proses pembelajaran

tidak optimal, sangat sulit diharapkan hasil belajar yang bermutu. Karena itu

pokok permasalahan mutu hasil belajar lebih terletak pada masalah proses

pelaksanaan pembelajaran atau proses kegiatan pendidikan.

Pembelajaran yang terjadi di sekolah memang harus benar-benar dapat

mengena dalam diri siswa, dapat dipahami oleh siswa serta dapat diamalkan oleh

siswa, sehingga apa yang didapat siswa di sekolah bukan hanya sekedar materi

yang tidak dapat diamalkan di lingkungan sekitar.

Sebagian besar agenda reformasi di bidang pendidikan pada akhirnya

ditentukan oleh unsur yang berada pada front terdepan dalam kancah

pembangunan pendidikan, yaitu guru sebagai tenaga pendidik. Guru sudah

seharusnya mengetahui bagaimana cara peserta didik belajar dan menguasai

berbagai cara membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, guru perlu

mengetahui berbagai model belajar yang membahas bagaimana peserta didik

belajar, dan menguasai berbagai model pembelajaran yang membahas tentang

(20)

3

terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan

menyenangkan.

Berdasrkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMK Swata

Pembangunan Galang, pembelajaran yang terjadi di sekolah secara umum masih

menggunakan metode lama yakni ceramah, hafalan dan terkadang tanya jawab

khususnya pada mata pelajaran Kewirausahaan. Kegiatan belajar mengajar

terfokus pada guru dan sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk

mendengar, mencatat penjelasan guru, sehingga proses belajar mengajar tidak

efektif.

Kondisi pembelajaran yang terus menerus seperti itu membuat siswa tidak

mampu mencapai kompetensi yang seharusnya dicapai. Siswa akan cenderung

bosan dan jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja, tidak ada sesuatu yang bisa

membuat mereka antusias terhadap pelajaran. Hal ini jelas dapat menghambat

siswa dalam mengeksplorasi dirinya, menghambat mereka dalam menuangkan

kreatifitasnya, dan masih banyak kerugian-kerugian yang lain yang dapat

menghambat pertumbuhan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa.

Proses belajar dengan guru sebagai pusat pembelajaran tidak akan

membangun motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa menjadi pasif. Tidak

tampak aktivitas siswa terutama dalam mengajukan pertanyaan. Kondisi demikian

harus segera diatasi dengan perubahan dalam mengajar, jika dulu siswa hanya

datang, duduk, dan diam, maka saat inilah siswa harus benar-benar dilibatkan

(21)

4

Miftakhul, 2009:4) “apa yang saya dengar, saya lupa, apa yang saya lihat, saya

ingat, apa yang saya lakukan saya paham”.

Untuk itu perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan proses

pembelajaran dengan lebih memfokuskan pada model pembelajaran yang lebih

mengaktifkan siswa. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yang menuntut pembelajaran yang bukan berpusat pada guru, tetapi pada

siswa, serta pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka seorang guru harus mampu mengemas

model pembelajaran yang membuat siswa tidak tertekan, aktif, kreatif ,dan

senang.

Berbagai model pembelajaran ditemukan dan ditawarkan kepada dunia

pendidikan, termasuk di dalamnya adalah model pembelajaran Learning Starts

With A Question dan Problem Solving. Model pembelajaran Leaarning Starts

With A Question merupakan model yang tepat untuk mendapatkan partisipasi

siswa dalam proses pembelajaran melalui tulisan dan pertanyaan. Sementara

model pembelajaran Problem Solving adalah suatu model pembelajaran yang

dapat melatih anak didik untuk memecahkan masalah- masalah sehingga ketika

dihadapkan dengan suatu pertanyaan, mereka dapat menggunakan ketrampilan

memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya, tidak

hanya dengan cara menghapal tanpa dipikir.

Kolaborasi kedua model ini dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki

oleh siswa, di mana penggunaannya sangat tepat untuk digunakan pada siswa

(22)

5

harapannya melalui percakapan, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri dan

keberanian siswa di dalam kelas. Kolaborasi kedua model pembelajaran tersebut

memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit dengan memberikan waktu

kepada siswa agar lebih banyak berpikir untuk menjawab pertanyaan atau masalah

dan menekankan saling membantu satu sama lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah:

1. Dalam proses pembelajaran di sekolah guru cenderung menggunakan metode

konvensional.

2. Siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung di

kelas.

3. Aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan masih

rendah.

4. Guru bidang studi belum pernah menerapkan kolaborasi model pembelajaran

(23)

6

5. Apakah dengan menerapkan Kolaborasi Model Pembelajaran Learning Starts

With A Question dan Problem Solving dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang

Tahun Ajaran 2012/2013 ?

1.3 Pembatasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini hanya dibatasi untuk mengetahui bagaimana penerapan model

Pembelajaran Learning Starts With A Question yang dikolaborasikan dengan

Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan

Siswa Kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Adakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI SMK Swasta

Pembangunan Galang Tahun Ajaran 20011/2012 pada bidang studi

Kewirausahaan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning

Starts With A Question dan Problem Solving”?

1.5 Pemecahan Masalah

Suatu masalah dikaji guna mencari dan menemukan solusi dan

pemecahannya. Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa hasil

(24)

7

perbaikan guna membenahi kualitas dari proses pembelajaran di kelas. Untuk

memecahkan masalah tersebut maka digunakan kolaborasi model pembelajaran

Learning Starts With A Question dan Problem Solving pada mata pelajaran

Kewirausahaan.

Kolaborasi kedua model ini sangat tepat dilakukan untuk mendapatkan

situasi pembelajaran yang aktif sehingga siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian penggunaan kedua model ini dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

1.6 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts

With A Question dan Problem Solving untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

belajar Kewirausahaan siswa kelas XI SMK Swasta Pembangunan Galang Tahun

Ajaran 2012/2013.

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan penulis tentang penerapan kolaborasi model

pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI SMK

(25)

8

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru SMK Swasta

Pembangunan Galang dalam menerapkan model pembelajaran Learning Starts

With A Question dan Problem Solving.

3. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran dan referensi ilmiah bagi jurusan,

fakultas, perpustakaan di Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan pihak lain

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan:

1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Learning Starts With A Question

dan Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI TR

SMK Swasta Pembangunan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini terlihat pada

siklus I terdapat 13 orang siswa (34,21%) berada pada kategori aktif dan

sangat aktif. Pada siklus II terdapat 32 orang (84,21%) yang sangat aktif dan

aktif. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas sebesar 50%.

2. Di samping dapat meningkatkan aktivitas belajar, penerapan kolaborasi model

pembelajaran Learning Starts With A Question dan Problem Solving dapat

meningkatkan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI TR SMK Swasta

Pembangunan pada standar kompetensi Menganalisis Peluang Usaha di SMK

Swasta Pembangunan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat pada

siklus I hasil belajar yang diperoleh sebesar 17 orang atau 44,74% siswa yang

tuntas sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan

yaitu hasil belajar siswa diperoleh sebesar 29 orang atau 76,31% siswa yang

tuntas. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 31.57%.

3. Terdapat hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar Kewirausahaan siswa.

Diperoleh hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar dimana = 0,8699

(27)

59

menunjukkan hubungan yang positif. D =75,67 %, maka dapat dinyatakan

bahwa aktivitas memberikan kontribusi atau sumbangan sebesar 75,67 %

dalam meningkatkan hasil belajar Kewirausahaan siswa.

4. Pengujian signifikansi hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan uji

statistik atau uji t dengan dk = n1+ n2– 2 pada α = 0,05 dan n= 38. Dari data perhitungan diperoleh thitung>ttabel yaitu (4,21>1,665). Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar siswa pada pos test siklus I dengan siklus II

adalah signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Bagi guru yang khususnya guru bidang studi Kewirausaahan sebaiknya

menggunakan model pembelajaran Learning Starts With A Question dan

Problem Solving sebagai salah satu alternatif dalam mata pelajaran

Kewirausahaan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Karena

kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi guru dengan siswa maka diharapkan

kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran

Kewirausahaan.

2. Untuk peneliti lebih lanjut, peneliti ini dapat menggunakan judul yang sama,

namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat

dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Nurina. 2009. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Problem Solving Di MTS N Bantul Kota. Skripsi. Universitas Negeri

Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/3603/1/PENINGKATAN_HASIL_BELA JAR_IPS_MELALUI_PENERAPAN_METODE_PROBLEM_SOLVING_D I_MTs_N_BANTUL_KOTA.doc (21 April 2012)

Arends. 2010 (dalam Suprijono, Agus). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Buni Aksara.

2008 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Buni Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Bloom. 2010 (dalam Suprijono, Agus). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Djamarah, Bahri Syaiful & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Gulo, W. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Grasindo. Jakarta.

Gultom, Ani Darmawanti. 2010. Penerapan Model Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Negeri I Pantai Cermin T.A 2010/2011. Skripsi. UNIMED.

(29)

Indonesia Malang. http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/07140047-ifa-miftakhul-arifah.ps (6 April 2012)

Nasution, Maulida. 2011. Penerapan Kolaborasi Strategi Learning Start With A Question dan Information Search Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Tanjung Pura T.A 2011/2012. Skripsi. UNIMED.

Rahardjo, Mudjia. 2011. Peringkat Pendidikan Indonesia Menurun.http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/03/04463810/Peringkat.P endidikan.Indonesia.Turun(7 April 2011)

Soehedi, Rahmad. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Starts with A Question Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IS SMA Negeri 1 Siprok Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. UNIMED.

Sudjana. 2005. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Bandung: Falah Production.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Surakhmad dalam Djamarah, Bahri Syaiful & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Susatyo, Eko Budi, dkk. 2009. Penggunanan Model Learning Start With A Question dan Self Regulated Learning Pada Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, vol.3 No. 1, 2009, hlm 406-412. http://journal.unnes.ac.id/index.php/IPK/article/view/1273/1324 (25 april 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang dapat diterapkan agar tercapai tujuan tersebut antara lain melalui peningkatan efisiensi dalam penanganan dan pengolahan hasil samping perikanan,

Hasil kuantitatif menujukkan bahwa ahli II dan ahli III memberi skor masing-masing 187 dan 168 (kriteria sangat baik). Jadi 75% validator menilai sangat baik modul IPA

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Kecernaan lemak kasar paling tinggi terdapat pada sapi yang diberi perlakuan rumput lapang dan pakan konsentrat berupa tepung daun murbei dan konsentrat dedak padi (P3),

Tujuan diadakan penelitian ini adalah menganalisa besarnya pengaruh faktor tarif, kebersihan, keamanan dan fasilitas terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa akomodasi di

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas susu segar dari para peternak sapi perah pemasok industri keju yang ditinjau dari keberadaan jumlah sel somatis,

Hasil yang didapat dalam rangka peninjauan Hukum Islam terhadap ritual-ritual keyakinan di Keraton Surakarta adalah hampir semua ritual-ritual keyakinan yang berasal dari

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sesuai asas transitif didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai kepuasan terinterpretasi dari