Maliatul Husna, 2014
PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA
(Studi Deskriptif Analitis di Universitas Pendidikan Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada
Program Pendidikan Ekonomi
Oleh
Maliatul Husna
1006189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
Maliatul Husna, 2014
PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA
(Studi Deskriptif Analitis di Universitas Pendidikan Indonesia)
Oleh
MALIATUL HUSNA
1006189
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Maliatul Husna 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
Maliatul Husna, 2014
LEMBAR PENGESAHAN
PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA
(Studi Deskriptif Analitis di Universitas Pendidikan Indonesia)
Bandung, Juni 2014
Skripsi ini disetujui oleh:
Pembimbing
Yana Rohmana, S.Pd.,M.Si. NIP : 19790625 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Maliatul Husna, 2014
ABSTRAK
“PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA
(Studi Deskriptif Analitis di Universitas Pendidikan Indonesia)” Di bawah bimbingan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si
Oleh
Maliatul Husna
1006189
Penelitian ini bertujuan untuk 1)Mengetahui gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, 2)Mengetahui gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek alokasi, frekuensi dan lokasi konsumsi, dan 3)Mengetahui gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek efek ikut arus (bandwagon effect) dan efek sok (snob effect).
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen mahasiswa dan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sampel yang diteliti sebanyak 374 responden dengan menggunakan teknik pengambilan proportionate stratified random sampling.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sesuai asas transitif didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai kepuasan terinterpretasi dari alokasi konsumsi, frekuensi konsumsi dan lokasi konsumsi pada kebutuhan primer yang menjadi prioritas utama pemenuhan kebutuhan walaupun mahasiswa menyukai pemenuhan kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Sedangkan perilaku konsumen mahasiswa berdasarkan aspek efek ikut arus (bandwagon effect) termasuk ke dalam kategori sedang serta berdasarkan aspek efek sok (snob effect) termasuk ke dalam kategori rendah.
Maliatul Husna, 2014
ABSTRACT
“STUDENT CONSUMER BEHAVIOR
(Descriptive Analytical Studies in Indonesia University of Education)” Under the guidance of Yana Rohmana, S.Pd, M.Si
by
Maliatul Husna
1006189
The objective of this research are; 1) To know about general description of consumer behavior Indonesia University of Education students, 2) To know about description of consumer behavior of students from the allocation, frequency and location of consumption asspects, 3) To know about description of consumer behavior of students from the bandwagon effects and snob effects.
The approach taken in this research is quantitative research. The method used in this study is descriptive analysis. Processing data use descriptive statistics. The object is student consumer behavior and the subject is Indonesia University of Education students. Samples were examined as many as 374 respondents using the sampling technique proportionate stratified random sampling .
The results of this research showed that the corresponding transitive principle obtained a general overview of consumer behavior that students achieve the satisfaction of the interpretation from the data allocation of consumption, frequency of consumption and location of consumption on the primary needs are a top priority despite meeting the needs of students like secondary and tertiary needs. While a student of consumer behavior based on the bandwagon effect aspects included in the medium category, and is based on aspects of snob effect is included in the low category.
Maliatul Husna, 2014
1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 7
2.1 Kajian Pustaka... 7
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu... 35
2.3 Kerangka Pemikiran... 36
BAB III METODE PENELITIAN... 43
3.1 Metode Penelitian... 43
3.2 Objek dan Subjek Penelitian... 44
3.3 Populasi dan Sampel... 44
3.3.1 Populasi... 44
3.3.2 Sampel... 45
3.4 Definisi Konsep... 48
3.5 Sumber dan Jenis Data... 50
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 50
3.6.1 Kuesioner... 50
3.6.2 Wawancara... 50
3.6.3 Studi Dokumentasi... 51
3.7 Instrumen Penelitian... 51
Maliatul Husna, 2014
3.8.1 Uji Validitas ... 52
3.8.2 Uji Reliabilitas... 53
3.8.3 Ukuran Pemusatan Data dalam Penelitian Deskriptif... 55
BAB IV PEMBAHASAN... 56
4.1 Hasil Penelitian... 56
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 56
4.2 Pembahasan Analisis Crosstabs... 107
4.2.1 Deskripsi Indikator Jenis Kelamin dengan PerilakuKonsumen Non Fungsional... 107 4.2.2 Deskripsi Indikator Pendidikan Orang Tua dengan PerilakuKonsumen Non Fungsional... 108 4.2.3 Deskripsi Indikator Pekerjaan Orang Tua dengan PerilakuKonsumen Non Fungsional... 109 4.2.4 Deskripsi Indikator Pendapatan Orang Tua dengan PerilakuKonsumen Non Fungsional... 109 4.3 Implikasi Pendidikan... 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 113
5.1. Kesimpulan... 113
5.2. Saran... 114
DAFTAR PUSTAKA... 116
Maliatul Husna, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel1.1 Presentase Pengeluaran Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Makanan dan Bukan Makanan...
2
Tabel 1.2 Persepsi Kebutuhan Tersier Lebih Utama daripada Kebutuhan Primer/Pendidikan...
4
Tabel 1.3 Presentase Mahasiswa yang Membuat Skala Prioritas... 5
Tabel2.1 Beberapa Kajian Empiris dari Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Perilaku Konsumen... 36 Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) UPI Tahun 2013/2014.... 45
Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) UPI Tahun 2013/2014.... 47
Tabel 3.3 Sampel Mahasiswa Masing-masing Program Studi UPI Tahun 2013/2014... 48 Tabel 3.4 Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert... 52
Tabel 3.5 Uji Validitas Perilaku Konsumen... 53
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel... 54
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 60
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tempat Tinggal... 61
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Alat Transportasi... 62
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Pendidikan Terakhir Orang Tua. 64 Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua... 65 Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua... 66 Tabel 4.7 Central Tendency Efek Ikut Arus... 84
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 1... 85
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 2... 85
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 3... 85
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 4... 86
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 5... 86
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 6... 86
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 1... 87
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 2... 87
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 3... 87
Tabel 4.17 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 4... 88
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 5... 88
Tabel 4.19 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 6... 89
Tabel 4.20 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 1... 89
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 2... 90
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 3... 90
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 4... 91
Tabel 4.24 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 5... 91
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 6... 92
Tabel 4.26 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 1... 92
Maliatul Husna, 2014
Tabel 4.28 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 3... 93
Tabel 4.29 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 4... 94
Tabel 4.30 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 5... 94
Tabel 4.31 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 6... 95
Tabel 4.32 Central Tendency Efek Sok... 96
Tabel 4.33 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 7... 97
Tabel 4.34 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 8... 97
Tabel 4.35 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 9... 98
Tabel 4.36 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 10... 98
Tabel 4.37 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 11... 98
Tabel 4.38 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dan Pernyataan 12... 99
Tabel 4.39 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 7... 99
Tabel 4.40 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 8... 99
Tabel 4.41 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 9... 100
Tabel 4.42 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 10... 100
Tabel 4.43 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 11... 101
Tabel 4.44 Tabulasi Silang Pendidikan Orang Tua dan Pernyataan 12... 101
Tabel 4.45 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 7... 102
Tabel 4.46 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 8... 102
Tabel 4.47 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 9... 103
Tabel 4.48 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 10... 103
Tabel 4.49 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 11... 104
Tabel 4.50 Tabulasi Silang Pekerjaan Orang Tua dan Pernyataan 12... 104
Tabel 4.51 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 7... 105
Tabel 4.52 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 8... 105
Tabel 4.53 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 9... 106
Tabel 4.54 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 10... 106
Tabel 4.55 Tabulasi Silang Pendapatan Orang Tua dan Pernyataan 11... 107
Maliatul Husna, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Indefference Curve... 14
Gambar 2.2 Budget Line... 16
Gambar 2.3 Keseimbangan Konsumen... 18
Gambar 2.4 Penurunan Fungsi Permintaan Berdasarkan Teori Revealed Preference... 20 Gambar 2.5 Depicting Product in the Attribute Approach... 22
Gambar 2.6 The Efficiency Frontier... 22
Gambar 2.7 Maximization of Utility from Attributes... 23
Gambar 2.8 Kurva Permintaan Pasar Db Sesudah Memasuki Efek Ikut Arus... 27 Gambar 2.9 Kurva Permintaan Pasar Ds Sesudah Diperhitungkan Efek Sok... 30 Gambar 2.10 Kurva Permintaan Pasar DP Sesudah Diperhitungkan Efek Pamer... 34 Gambar 2.11 Kerangka Berfikir... 41
Gambar 2.12 Paradigma Penelitian... 42
Gambar 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 60
Gambar 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tempat Tinggal.. 61
Gambar 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Alat Transportasi 62 Gambar4.4 Gambaran Umum Responden Pendidikan Terakhir Orang Tua... 63 Gambar 4.5 Gambaran Umum Responden Pendapatan Orang Tua... 65
Gambar 4.6 Gambaran Umum Responden Pekerjaan Orang Tua... 66
Gambar 4.7 Alokasi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Primer... 69
Gambar 4.8 Alokasi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Sekunder... 70
Gambar 4.9 Faktor Pendorong Mahasiswa Membeli Pulsa... 72
Gambar 4.10 Alokasi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Tersier... 73
Gambar 4.11 Frekuensi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Primer.... 74
Gambar 4.12 Frekuensi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Sekunder 75 Gambar 4.13 Frekuensi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Tersier... 77
Gambar 4.14 Lokasi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Primer... 78
Gambar 4.15 Lokasi Konsumsi Mahasiswa pada Kebutuhan Sekunder.... 80
Maliatul Husna, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keinginan masyarakat Indonesia dalam era kehidupan yang modern
sekarang ini, terutama untuk mengkonsumsi suatu barang nampaknya telah
kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Membeli saat ini
seringkali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk
memperoleh kesenangan atau kebahagian, meskipun sebenarnya kehidupan yang
diperoleh hanya bersifat semu. Perilaku membeli yang berlebihan tidak lagi
mencerminkan usaha seseorang yang memanfaatkan sumber daya (uang) secara
ekonomis namun dijadikan suatu sarana untuk menghadirkan diri dalam cara yang
kurang tepat dan sering kali hanya dilakukan secara emosional semata tanpa
mempertimbangkan kondisi yang sesungguhnya.
Masyarakat yang memiliki daya beli terbatas pun dapat mensiasatinya
dengan melakukan kredit, baik dengan menggunakan kartu kredit setiap kali
melakukan transaksi pembelian, maupun mengajukan pembelian barang secara
kredit kepada pihak produsen. Menurut Puspita (dalam Pratiknyo, 2008:2)
kebiasaan gaya hidup setiap orang juga berubah dalam jangka waktu yang relatif
singkat menuju ke arah kehidupan mewah dan cenderung berlebihan, yang pada
akhirnya menimbulkan perilaku hidup yang konsumtif. Berikut ini ditampilkan
data mengenai persentase pengeluaran konsumsi rata-rata per kapita menurut
kelompok barang makanan dan non makanan.
Berdasarkan Tabel 1.1 di bawah, didapat bahwa pengeluaran konsumsi
rata-rata perkapita sebulan menurut kelompok barang jenis makanan di Indonesia
periode 1999, 2002 – 2013 yaitu yang didalamnnya termasuk padi-padian,
umbi-umbian, ikan, daging, telor dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi lainnya,
makanan jadi, minuman beralkohol, tembakau dan sirih. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa pengeluaran konsumsi rata-rata perkapita sebulan
2
Maliatul Husna, 2014
mengalami fluktuatif, untuk tahun 2013 khusunya pengeluaran konsumsi rata-rata
perkapita sebulan untuk jenis barang makanan mengalami penurunan yakni dari
52.08% pada tahun 2012 menjadi 50.66%, sedangkan untuk jenis barang non
makanan mengalami peningkatan dari 48.92% pada tahun 2012 menjadi 49.34%
pada tahun 2013 yaitu yang didalamnya termasuk perumahan dan fasilitas rumah
tangga, barang dan jasa, pakaian alas kaki dan tutup kepala, barang-barang tahan
lama, pajak dan asuransi serta keperluan pesta/upacara.
Tabel 1.1
Persentase Pengeluaran Konsumsi Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang Makanan dan Bukan Makanan
Tahun Kelompok Barang
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, BPS 2013
Melihat kondisi sekarang, dengan adanya perkembangan zaman dan era
globalisasi telah mendorong terjadinya perubahan pada pola-pola kehidupan
manusia sesuai dengan tingkat perekonomian dan perkembangan wawasan dalam
pola pikir kehidupannya sehari-hari. Melalui canggihnya keberadaan teknologi
saat ini pula, masyarakat pun cenderung berbelanja secara online. Menurut
Ramawy, Country Head Google Indonesia yang dikutip dalam kompas.com, 2014
mengemukakan bahwa :
3
Maliatul Husna, 2014
Fenomena gambaran perilaku konsumen Indonesia di atas menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia saat ini tergolong konsumen yang menginginkan
segala sesuatu yang serba instan, tren yang serba cepat, serba mudah baik dari
segi pembelian maupun pembayaran, selain itu terjangkau harga produknya serta
lebih senang menggunakan kartu kredit dibanding kartu debit.
Saat ini masyarakat Indonesia khususnya wanita berlomba-lomba
mempercantik dirinya, seperti selalu tidak pernah puas. Hadipranata mengamati
bahwa wanita mempunyai kecenderungan lebih besar untuk berprilaku konsumtif
dibandingkan pria (Pratiknyo, 2008:2). Hal ini disebabkan konsumen wanita
cenderung lebih emosional, sedangkan pria lebih nalar. Dalam jumlah uang yang
dibelanjakan, Kefgen dan Specht mengamati bahwa remaja putri membelanjakan
uangnya hampir dua kali lipat lebih banyak dari pada remaja pria (Lina dan
Rosyid, 1997:6). Hal ini dikarenakan remaja yang sedang gencar mencari jatidiri
selalu ingin mencari sensasi dan ingin mendapat sorotan dengan apa yang mereka
lakukan. Segala cara mereka lakukan hanya untuk mencari sensasi termasuk
mengikuti macam-macam model dari pakaian, kosmetik, aksesoris, dan gaya
rambut.
Menurut Meichati bahwa mahasiswa sebenarnya adalah salah satu golongan
dari lapisan adolesen dan masa remaja yang memperoleh kesempatan untuk lebih
menyelami lapangan hidupnya melalui perguruan tinggi. Sedangkan menurut
Monks mengartikan mahasiswa sebagai individu yang belajar di perguruan tinggi
dan pada umumnya mahasiswa dikategorikan sebagai kelompok manusia yang
berusia antara 18-26 tahun dan termasuk dalam kelompok remaja akhir dan awal
(Pratiknyo, 2008:3). Ditambahkan Putri dan Hadi (2006:1) bahwa kisaran usia
remaja antara umur 11-20 tahun bagi perempuan, dan 12-21 tahun bagi laki-laki.
Oleh karena itu banyak mahasiswi yang dalam proses pencarian jati dirinya
terpengaruh untuk mengikuti berbagai macam model yang sedang tren di
Indonesia baik dari segi penampilan, gaya rambut, pakaian dan lain-lain.
Potensi mahasiswa dalam kaitannya sebagai konsumen sangatlah besar,
walaupun sebagian besar dari mereka tidak memiliki penghasilan sendiri, tetapi
4
Maliatul Husna, 2014
penyebaran angket pada 100 responden mahasiswa yang diambil secara acak dari
setiap Fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yakni (1)Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP) berjumlah 15 mahasiswa, (2)Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (FPIPS) berjumlah 15 mahasiswa, (3)Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni (FPBS) berjumlah 15 mahasiswa, (4)Fakultas Pendidikan
Matematika dan IPA (FPMIPA) berjumlah 15 mahasiswa, (5)Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan (FPTK) berjumlah 15 mahasiswa, (6)Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesenian (FPOK) berjumlah 10 mahasiswa, (7) Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) berjumlah 15 mahasiswa. Hasil
penyebaran angket pada prapenelitian tersebut didapat bahwa mahasiswa dalam
perkembangan kognitif dan emosinya masih memandang bahwa atribut yang
bersifat tersier itu sama penting (bahkan lebih penting) dari kebutuhan utamanya
sebagai seorang mahasiswa, seperti membeli buku, komputer atau mengikuti les.
Tabel 1.2
Persepsi Kebutuhan Tersier Lebih Utama daripada Kebutuhan Primer/Pendidikan
Jawaban Frekuensi %
Kebutuhan Tersier 76 76%
Kebutuhan Primer 24 24%
Jumlah 100 100%
Sumber: Angket pra penelitian, data diolah
Kondisi ini terutama terjadi pada responden yang memperoleh sumber daya
(uang) yang cukup besar dari orangtuanya, karena sebagian besar responden yang
diteliti berfikir bahwa kebutuhan primer sudah tercukupi kebutuhannya oleh orang
tua. sedangkan kebutuhan tersier yang terpenuhi akan menjadikan diri responden
untuk diakui oleh teman kelompoknya. Sehingga responden lebih memilih untuk
memenuhi kebutuhan tersiernya agar tetap diakui eksistensinya sebagai
mahasiswa.
Terkait fenomena di atas, berdasarkan 100 responden yang diteliti ternyata
masih ada mahasiswa yang belum membuat skala prioritas pengeluaran yang telah
5
Maliatul Husna, 2014
Tabel 1.3
Presentase Mahasiswa yang Membuat Skala Prioritas
Sikap Pernah Tidak Pernah Jumlah
Membuat rencana anggaran pengeluaran / bulan
30 % 70% 100%
Menyusun skala prioritas 45% 55% 100%
Melaksanakan rencana anggaran 25% 75% 100%
Sumber: Angket pra penelitian, data diolah
Berdasarkan Tabel 1.3 di atas menunjukkan presentase mahasiswa yang
membuat rencana anggaran dan melaksanakan rencana anggaran tersebut kurang
dari 50% dari 100 responden, sedangkan yang lainnya mengaku tidak pernah
mencatatnya. Sehingga apabila perilaku konsumen pada kalangan mahasiswa
yang kurang memperhatikan skala prioritas ini dapat berdampak pada sikap
konsumtif terhadap produk-produk yang akan dibeli.
Berdasarkan fenomena, fakta dan argumen di atas, penulis tertarik untuk
menganalisis secara deskriptif gambaran perilaku konsumen mahasiswa. Analisis
tersebut disesuaikan dengan asas transitif pada teori Revealed Preference
Hypothesis untuk mengetahui kepuasan konsumen mahasiswa dalam memenuhi
kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Serta untuk mengetahui pengaruh
eksternalitas jaringan positif maupun negatif yang lebih mendominasi perilaku
konsumen mahasiswa. Adapun judul penelitian yang akan penulis angkat adalah
Perilaku Konsumen Mahasiswa (Studi Deskriptif Analitis di Universitas
Pendidikan Indonesia).
1.2 Rumusan Masalah
Perilaku konsumen timbul karena adanya kendala dalam keterbatasan
pendapatan di satu sisi, dan disisi lain adanya keinginan untuk mengkonsumsi
barang dan jasa sebanyak-banyaknya. Pada intinya bahwa perilaku konsumen ini
adalah menjelaskan bagaimana konsumen itu mendayagunakan sumber daya yang
ada (uang) dalam rangka memuaskan keinginan/kebutuhan dari satu atau lebih
produk (Ahman & Rohmana 2009: 120).
Berdasarkan uraian pada pernyataan di atas terlihat bahwa rumusan
6
Maliatul Husna, 2014
1. Bagaimana gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia ?
2. Bagaimana gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek
alokasi, frekuensi dan lokasi konsumsi ?
3. Bagaimana gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek
efek ikut arus (bandwagon effect) dan efek sok (snob effect) ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Untuk mengetahui gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat
dari aspek alokasi, frekuensi dan lokasi konsumsi.
3. Untuk mengetahui gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat
dari aspek efek ikut arus (bandwagon effect) dan efek sok (snob effect).
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi
mikro, khususnya terkait dengan perilaku konsumen.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
serta informasi mengenai perilaku konsumen di kalangan mahasiswa.
Selain itu, juga dapat memberikan masukan bagaimana seharusnya
mahasiswa mengalokasikan anggarannya dengan lebih bijak dalam
menghadapi perubahan zaman, mode dan pergaulan, sehingga pola
Maliatul Husna, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
Somantri (2005: 58), metode kuantitatif berakar pada paradigma tradisional,
positivistik, eksperimental atau empiricist. Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte, Mill, Durkeim, Newton, dan John Locke. “Gaya” penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif melalui konsep yang
diturunkan pada variabel-variabel dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan
memperhatikan aspek reliabilitas. Gaya penelitian kuantitatif yang diuraikan oleh
Neuman (dalam Somantri, 2005: 59) melatarbelakangi penentuan pendekatan
penelitian ini, antara lain: (a) mengukur fakta-fakta objektif, (b) fokus pada
variabel-variabel, (c) reliabilitas adalah kunci, (d) bebas nilai, (e) bebas dari
konteks, (f) banyak kasus dan subjek, (g) analisis statistik, (h) peneliti terpisah
(Mulyani, 2013:23).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis.
44
Maliatul Husna, 2014
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Metode
ini digunakan untuk mendeskripsikan Perilaku Konsumen Mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia.
3.2Objek dan Subjek Penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Objek dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen.
Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu
yang mengenainya ingin diperoleh keterangan, sedangkan Suharsimi Arikunto
(1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat
data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan (Idrus,
2009:91). Dalam penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat
strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang
penelitian akan diamati. Berdasarkan hal tersebut, subjek dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
3.3Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009: 117) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun yang
menjadi alasan pemilihan populasi pada mahasiswa UPI khusunya angkatan 2011
didasarkan bahwa mahasiswa tersebut masih aktif dalam seluruh kegiatan
perkuliahan dan organisasi, serta pengaruh lingkungan teman sebaya yang saling
45
mahasiswa. Hal ini membawa akibat perilaku mahasiswa akan dipengaruhi
lingkungannya. Biasanya kita silau oleh apa yang dibeli teman kita dan kemudian
berusaha meniru agar supaya tidak silau lagi. Populasi yang diambil sebanyak
5821 mahasiswa UPI.
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) Universitas Pendidikan Indonesia Semester Genap Tahun 2013/2014
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:
174). Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode
proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono, 2010: 64).
Adapun yang menjadi sampel yaitu mahasiswa UPI yang terdiri dari tujuh
fakultas yang merupakan mahasiswa aktif pada semester genap tahun 2013/2014.
Penentuan jumlah sampel mahasiswa dilakukan melalui perhitungan dengan
46
Maliatul Husna, 2014
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Penelitian ini menggunakan level signifikansi sebesar 5%. Hal ini mengacu pada pernyataan Noymer (dalam Lavrakas, 2008: 19) “In the social sciences, conventional cut-off points are '0.05' or '0.01', representing a 95% and 99%
probability that the results are extreme enough for supporting the null hypothesis
if it were true.”
Berdasarkan pendapat Noymer, diambil kesimpulan bahwa untuk ilmu
social disepakati yang terbaik itu sebesar 0.05 atau 0.01. Jadi, yakin 95% atau
99% bahwa hasil penelitian itu benar.
Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia sebagai berikut:
n = + , ^
n = + ,
= ,
= , atau dibulatkan menjadi 374
Berdasarkan perhitungan tersebut maka urutan sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 374 mahasiswa UPI angkatan 2011. Adapun tahap-tahap
dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
Adapun tahap-tahap dalam pengambilan sampel menurut stratum adalah sebagai
berikut:
Mendata jumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung angkatan 2011
Menentukan besarnya alokasi sampel masing-masing fakultas sebagai berikut:
ni = N�
N X n
47
Maliatul Husna, 2014 Di mana:
N = Jumlah populasi seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut stratum
ni = Jumlah sampel menurut stratum
n = Jumlah sampel seluruhnya
Dalam penarikan sampel dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat
pada Tabel 3.2 ini:
Tabel 3.2
Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) UPI Semester Genap Tahun 2013/2014
Fakultas Angkatan Sampel Mahasiswa
2011 2011
FIP 1247 ni = X 374
ni = 80
FPIPS 849 ni = X 374
ni = 54
FPBS 1154 ni = X 374
ni = 74
FPMIPA 659 ni = X 374
ni = 43
FPTK 772 ni = X 374
ni = 50
FPOK 565 ni = X 374
ni = 36
FPEB 575 ni = X 374
ni = 37
Jumlah 5821 374
Sumber: data diolah 2014
Untuk menentukan jumlah responden dari setiap jurusan pemilihan program studi
pada masing-masing fakultas, dilakukan dengan membagi jumlah sampel
mahasiswa di setiap fakultas dengan jumlah program studi yang ada di setiap
48
Maliatul Husna, 2014
Tabel 3.3
Sampel Mahasiswa Masing-masing Program Studi UPI Tahun 2013/2014
Fakultas
Agar tidak terjadi kerancuan dalam pemahaman dan menghindari
pemaknaan ganda serta menjelaskan maksud dari kata yang dituju, maka perlu
diberikan penjelasan secara khusus dari maksud judul yang dikemukakan peneliti.
Adapun yang dimaksud peneliti dengan judul skripsi “PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA (Studi Deskriptif Analitis di Universitas
Pendidikan Indonesia)”. Oleh karena itu, peneliti membagi definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Perilaku
Perilaku dalam konsumsi mendeskripsikan tentang bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatan diantara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka (Pindyck & Rubinfeld, 2003:64).
Menurut Schiffman and Kanuk bahwa perilaku konsumen berfokus pada
bagaimana konsumen memutuskan apa yang harus dibeli, mengapa membeli,
kapan harus membeli, di mana untuk membeli, seberapa sering mereka membeli
49
Maliatul Husna, 2014
mengevaluasinya setelah pembelian dan dampak evaluasi seperti pada pembelian
di masa depan (Chaharsoughi dan Yasory, 2012:1). Berdasarkan pernyataan
tersebut maka dalam penelitian ini untuk menganalisis perilaku konsumen
mahasiswa terdapat tiga hal utama, diantaranya:
a. Alokasi konsumsi
Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk pembeli (penjatahan)
atau penentuan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu
keperluan (Kamisa,2007:14).sehingga alokasi konsumsi yang dimaksud
bahwa penentuan banyaknya sumber daya (uang) yang dimiliki mahasiswa
UPI untuk membeli kebutuhan baik kebutuhan primer, sekunder dan
tersier.
b. Frekuensi konsumsi
Jumlah pemakaian suatu (Kamisa,2007: 21). Sehingga frekuensi konsumsi
yang dimaksud bahwa jumlah pemakaian kebutuhan yang dibeli
konsumen, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier.
c. Lokasi konsumsi
Letak atau tempat (Kamisa,2007:34). Sehingga lokasi konsumsi yang
dimaksud bahwa tempat biasa yang dikunjungi mahasiswa untuk membeli
berbagai kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
2. Konsumen
Menurut pengertian pasal 1 angka 2 Undang-undang Perlindungan Konsumen tahun 1999, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”
3. Mahasiswa
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta
didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa yang merupakan calon intelektual
atau cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat
50
Maliatul Husna, 2014
3.5 Sumber dan Jenis Data
Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer dikemukakan oleh Sugiyono (2008: 137)
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Data primer diperoleh dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
Data sekunder dalam penelitian ini termasuk pada hal-hal yang diungkapkan
oleh Sugiyono (2008: 137) bahwa data sekunder merupakan sumber data yang
diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain
yang bersumber dari literature, buku-buku dan outlook pemerintah.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam setiap penelitian, untuk dapat memperoleh data maka diperlukan
teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu :
3.6.1 Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2010:194).
3.6.2 Wawancara
Menurut Sudjana dalam wawancara adalah “proses pengumpulan data atau
informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak
yang ditanya atau penjawab (interviewee)”. Adapun Esterberg mengemukakan bahwa wawancara merupakan “Pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu” (Idrus, 2009:104). Pada saat melakukan wawancara peneliti menggunakan wawancara terstruktur, untuk itu peneliti membuat seperangkat
pertanyaan-pertanyaan wawancara, kemudian menggali informasi dan data yang
51
Maliatul Husna, 2014
3.6.3 Studi Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Sebagai referensi dalam
penelitian ini, penulis menggunakan jurnal, buku teks, dan situs-situs internet.
3.7 Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan
menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket menurut Suharsimi Arikunto
(2010:151) adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari
responden mengenai Perilaku Konsumen.
2. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia angkatan 2011.
3. Menyususn kisi-kisi instrumen penelitian.
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
5. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawaban untuk jenis
jawaban yang sifatnya tertutup.
6. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang
bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah
daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal.
7. Menyebarkan angket
8. Mengelola dan menganalisis angket.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut
52
Maliatul Husna, 2014
Jawaban setiap item instumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
ketentuan skala yang digunakannya sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen
penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan
standar metode penelitian.
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Riduwan (2008: 216), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas dimaksudkan untuk
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin
diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur itu valid). Untuk menguji validitas instrumen (pertanyaan) ini
menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono,2008:172). Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasinya
penulis menggunakan rumus Pearson Product Moment (Sugiyono,2008:248)
dengan rumus sebagai berikut :
53
Maliatul Husna, 2014
n = Jumlah sampel
∑Xi = Jumlahskorsuatu item
∑Xtot = Jumlah total skor jawaban
∑Xi2 = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item
∑Xtot2 = Jumlah kuadrat total skor jawaban
∑XiXtot = Jumlah perkalian skor jawaban dengan total skor
Adapun hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian mengenai
Perilaku Konsumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian pada suatu instrumen cukup
dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
intsrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010:221).
Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini juga mengunakan bantuan Microsoft
Excel 2007.
Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus
Spearman-Brown. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah :
1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan
54
Maliatul Husna, 2014
2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan
diperoleh harga rxy dengan menggunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
� = � ∑ − ∑ ∑
{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ } Arikunto, :
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah Responden
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
∑XY = Jumlah skor X dan skor Y
3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown, yaitu :
r = + rx r ⁄ ⁄
⁄ ⁄ Arikunto, :
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika r11 > rtabel dikatakan reliabel.
Jika r11 < rtabel dikatakan tidak reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel
Reliabilitas No item Varian item
Jumlah Varian item
Total
Varian Reabilitas Ket.
55
3.8.3 Ukuran Pemusatan Data dalam Statistik Deskriptif
(Descriptive Statistic)
Ukuran pemusatan data adalah suatu nilai data dari serangkaian data yang
dapat mewakili data tersebut (Siregar, 2010: 20).
a. Central Tendency
1. Mean
Rata-rata hitung (mean) adalah jumlah nilai dalam kelompok data dibagi
dengan banyaknya nilai. Rumus untuk mean sampel adalah:
= ∑ X/ n (Kazmier, 2004: 19). 2. Median
Median dari sebuah kelompok adalah nilai yang berada di tengah dari
kelompok tersebut ketika semua anggota kelompok disusun secara menaik
ataupun menurun berdasarkan nilainya. Untuk sebuah kelompok dengan
jumlah anggota genap, mediannya adalah nilai tengah antara dua nilai
yang berdampingan dengan nilai tengahnya. Jika nilai-nilainya di dalam
kelompok berjumlah sangat banyak, rumus berikut berguna untuk
menghitung median dalam sebuah kelompok yang sudah diurutkan, yaitu:
Med = X [(n/2) + (1/2)] (Kazmier, 2004: 19).
3. Mode/Modus
Modus (mode) adalah nilai yang paling sering dijumpai dalam sekelompok
nilai. Distribusi seperti ini disebut unimodal. Pada sekelompok kecil data
yang tidak mengandung nilai yang berulang, tidak ada modus. Jika dua
nilai yang berdampingan mempunyai frekuensi yang relatif besar,
distribusi tersebut disebut sebagai bimodal. Distribusi ukuran dengan
beberapa modus disebut sebagai multimodal (Kazmier, 2004: 19).
b. Tabulasi Silang (Crosstabs)
Tabulasi silang (crosstabs) merupakan tabel yang mengorganisir data dalam
kelompok atau kategori atau kelas yang memungkinkan dilakukannya
Maliatul Husna, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat mengambil
kesimpulan tentang perilaku konsumen mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) adalah sebagai berikut:
1. Gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) berdasarkan hasil analisis, bahwa sesuai asas transitif
didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai
kepuasan terinterpretasi dari alokasi konsumsi, frekuensi konsumsi dan
lokasi konsumsi pada kebutuhan primer yang menjadi prioritas utama
pemenuhan kebutuhan walaupun mahasiswa menyukai pemenuhan
kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier
2. Gambaran perilaku konsumen mahasiswa dapat dilihat dari aspek alokasi
konsumsi, frekuensi konsumsi dan lokasi konsumsi. Ketiga aspek tersebut
masing-masing dianalisis berdasarkan tiga kebutuhan hidup. Sebagai
mahasiswa, kebutuhan primer dianalisis dari kebutuhan makan, kebutuhan
kuliah seperti membeli buku, print dan photo copy tugas kuliah dan
kebutuhan transportasi menuju kampus. Kebutuhan sekunder dianalisis dari
kebutuhan membeli pulsa, shopping dan kebutuhan perawatan tubuh. Serta
kebutuhan tersier mahasiswa dianalisis dari kebutuhan rekreasi.
3. Gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek efek ikut arus
(band wagon effect) termasuk kedalam kategori sedang, artinya bahwa
perilaku konsumen kelompoknya menjadi penimbang cukup penting dalam
menentukan barang/jasa yang akan dikonsumsi oleh mahasiswa, karena
mereka akan menganggap barang/jasa tersebut memiliki daya guna yang
tinggi jika barang tersebut dikonsumsi juga oleh teman kelompoknya.
Sedangkan efek sok (snob effect) termasuk ke dalam kategori rendah,
114
Maliatul Husna, 2014
produk eksklusif untuk dikonsumsi. Hal ini terjadi karena mahasiswa lebih
senang terhadap barang/jasa yang dikonsumsi oleh kelompoknya, karena
mahasiswa ingin diakui eksistensinya sebagai mahasiswa oleh kelompoknya
daripada menjadi trend centre bagi mahasiswa lainnya.
5.2Saran
Pada bagian ini, peneliti memberikan saran yang dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya. Saran terbagi atas dua hal, yaitu saran metodologis dan
saran praktis.
1. Saran Metodologis
Dalam penelitian ini, terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam hal
konsep, metode maupun penyajian informasi. Oleh karena itu,
kekurangan-kekurangan tersebut perlu diperhatikan sebagai upaya untuk memperbaiki dan
menyempurnakan penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam
sub-bab terakhir ini, peneliti mengajukan beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya.
Pertama, sampel pada penelitian ini tidak menggunakan jumlah responden
yang sama setiap jenis kelamin, pada penelitian ini jumlah responden perempuan
lebih banyak dari pada responden laki-laki. Untuk penelitian selanjutnya, akan
lebih baik lagi jika jumlah responden perempuan sama jumlahnya dengan
responden laki-laki. Karena wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk
berprilaku konsumtif dibandingkan pria. Hal ini disebabkan konsumen wanita
cenderung lebih emosional, sedangkan pria lebih nalar.
Kedua, dalam penelitian ini mengenai perilaku konsumen, peneliti hanya
menggambarkan perilaku konsumen mahasiswa berdasarkan asas transitif dari
teori revealed preference hypothesis didapat bahwa gambaran umum perilaku
konsumen mahasiswa mencapai kepuasan maksimum terinterpretasi dari alokasi
konsumsi, frekuensi konsumsi dan lokasi konsumsi pada kebutuhan primer yang
menjadi prioritas utama pemenuhan kebutuhan walaupun pemenuhan kebutuhan
primer lebih disukai dari pemenuhan kebutuhan tersier, dan pemenuhan
115
Maliatul Husna, 2014
penelitian selanjutnya, akan sempurna untuk meneliti perilaku konsumen
mahasiswa berdasarkan revealed preference axioma, sehingga hasil penelitian
akan didapat kepuasan maksimum mahasiswa tercipta pada dua kombinasi antara
tiga jenis kebutuhan yakni kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan
tersier mahasiswa.
Ketiga, untuk penelitian selanjutnya, indikator yang disajikan diharapkan
lebih banyak lagi, sehingga tidak jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan
orang tua dan pendapatan orang tua saja agar deskripsi perilaku konsumen
mahasiswa dapat lebih kaya dan lebih akurat karena banyak faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen , misalnya jarak antara dari tempat tinggal ke
kampus, gaya hidup, selera, dll.
2. Saran Praktis
Selain saran metodologis, peneliti juga mengajukan beberapa saran praktis
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:
Pertama, hasil penelitian mengenai perilaku konsumen mahasiswa dapat
dijadikan informasi bagi produsen untuk meluaskan pemasaran produknya kepada
mahasiswa karena perilaku konsumen mahasiswa lebih terpengaruh oleh efek ikut
arus dari pada efek sok.
Kedua, berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku konsumen,
hendaknya mahasiswa melakukan pembelian atas dasar kebutuhan, bukan
keinginan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurutkan barang-barang yang
dibutuhkan berdasarkan sifat pemenuhannya, bisa ditangguhkan atau justru harus
disegerakan. Serta tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan, terutama pengaruh
teman sebaya yang membawa kita pada perilaku konsumtif tanpa diimbangi
Maliatul Husna, 2014
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ahman, Eeng & Yana Rohmana. 2009. Pengantar Teori Ekonomi Mikro.
Bandung: Laboratorium EKOP UPI.
Aziza, Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Salemba
Medika.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Deliarnov. 2009. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.
Gaspersz, Vincent. 1996. Ekonomi Manajerial: Penerapan Konsep-konsep
Ekonomi dalam Manajemen Bisnis Total.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga
Mubarak, Iqbal.2007.Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC
Joesron, TS & Fathorazzi, M. 2012. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Beberapa
Bentuk Fungsi Produksi. Yogyakarta: Garaha Ilmu.
Kamisa. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dilengkapi Ejaan yang
Disempurnakan dan Kosa Kata Baru. Yogyakarta: Penerrbit Kartika.
Kazmier, Leonard, J. 2005. Sachaum’s Easy Outlines. New York: McGraw-Hill.
Kurniawan, Albert. 2010. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Jakarta: PT Buku
Kita.
Lind, Marchal & Wathen. 2007. Teknik-Teknik Statistik dalam Bisnis dan
Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Jakarta: Salemba Empat.
Mahmud, Machfoed. 2005. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit
Akademik Manajemen.
Nocholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya.Jakarta:
Erlangga.
Prathama,R & Manurung, M. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Maliatul Husna, 2014
Pindyck, RS & Rubinfeld, DL. 2003. Mikro Ekonomi Edisi Kelima. Jakarta: PT.
Indeks.
Putri, R.L dan Hadi C. 2006. Bagaimana Lebih Memahami Seseorang Remaja.
Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Riduwan, 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemulia. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Schiffman G, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior. Seventh
Edition. USA: Prentice Hall International Inc.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Siregar, Syofian. 2010. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sudarsono. 1991. Pengantar Ekonomi Mikro : cetakan keenam . Jakarta Barat:
LP3ES.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sumartono. 2009. Terperangkap dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan
Televisi). Bandung: Alfabetha
Gilarso.T 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius.
Suwarman.U. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen.
LAPORAN LEMBAGA
Maliatul Husna, 2014
LAPORAN PENELITIAN
Sarah, AS. 2012. Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial terhadap
Perilaku Konsumen Mahasiswa UPI.Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan.
Aisyah, Iis. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Freferensi Konsumen.
Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan.
Ependi. 2013. Pengaruh Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku
Konsumsi Masyarakat (Survey pada Masyarakat Komplek Intan Regency
Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut). Skripsi FPEB UPI: Tidak
diterbitkan.
Mulyani, Evi. 2013. Analisis Deskriptif Preferensi Masyarakat dalam Berbelanja
Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional dan di Pasar Modern. Skripsi FPEB
UPI: Tidak diterbitkan.
Lina, dan Rosyid, H.F. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control
pada Remaja Putri. Psikologika No. 4 tahun II. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.
Pratiknyo, Jessica. 2008. Perilaku Konsumtif Terhadap Kosmetil Wajah pada
Mahasiswa Ditinjau dari Konsep Diri dan Konformitas. Skripsi Universitas
Katolik Soegijapranata: tidak diterbitkan.
Ningsih, Wida. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasionalitas
Perilaku Konsumsi Anak Kost (Studi Kasus pada Anak Kost di Kelurahan
Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI:
Tidak diterbitkan.
JURNAL
Bashir, A & Malik, NI. 2009. Effects of Advertisement on Consumer Behavior of
University Students. Proceedings 2nd CBRC, Lahore, Pakistan.
Engel, J.F., Blackswell, R.D., & Miniard, P.W. 1995. Consumer Behavior (8th
ed). Tokyo: The Dryden Press.
Maliatul Husna, 2014
Loudon, D.L. & Della-Bitta, A.J. 1993. Consumer Behavior: Consepts Aplication
(4th ed). Singapore: McGraw Hill
Goncalves, RP. 2008. Consumer Behavior:Product Characteristics and Quality
Perception.
Chaharsoughi, SA & Yasory, TH. 2012. Effect of Sales Promotion on Consumer
Behavior Based on Culture.African Journal of Business Management Vol. 6
(1), pp.98-102, ISSN 1993-8233.
INTERNET
Ramawy, Rudy. 2014. Asean sudah menunjukkan perubahan perilaku konsumen.
Tersedia di http://internasional.kompas.com, diakses pada 13 Mei 2014.
Humas. 2014. Jumlah Mahasiswa UPI 38.772 orang. Tersedia di