i
ABSTRAK
Kurnia Sandro Arion Sembiring, 071255110033. Hubungan Hasil Belajar Menggambar Teknik dan Kemandirian Belajar serta Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar Teknik Pemesinan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah... 8
E. Tujuan Penelitian... 9
F. Manfaat Penelitian... 10
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Hakikat Kecerdasaan Emosional ... 11
2. Hakikat Perhatian Keluarga ... 17
3. Hakikat Hasil Belajar Siswa ... 28
B. Kerangka Berpikir ... 34
1. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Hasil Belajar ... 34
2. Hubungan Perhatian Kelurarga Dan Hasil Belajar ... 34
3. Hubungan Kecerdasaan Emosional dan Perhatian Keluarga Terhadap hasil belajar Kompetensi Kejuruan ... 35
C. Pengajuan Hipotesis ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
1. Populasi ... 38
2. Sampel ... 38
C. Metode Penelitian ... 39
D. Defenisi Operasional ... 40
E. Teknik Pengumpulan Data……… 41
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43
G. Teknik Analisis Data ... 45
1.Tabulasi Data ... 45
2.Uji Persyaratan analisis ... 45
H. Pengajuan Hipotesis………. .... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELTIAN A. Hasil Penelitian... 49
1. Kecerdasaan Emosional (X1) ... 49
2. Perhatian Keluarga (X2) ... 51
3. Hasil belajar Kompetensi Kejuruan (Y) ... 52
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 53
v
1. Uji Normalitas………. 56
2. Uji Linieritas Dan Uji Keberartian Regresi……… 57
D. Pengujian Hipotesis ... 59
E. Pembahasan………. 63
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan... 67
B. Implikasi ... 67
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Tingkat III... 38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasaan Emosional ... 42
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Perhatian Keluarga ... 43
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kecerdasaan Emosional (X1) ... 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perhataian Keluarga(X2) ... 51
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kompetensi Kejuruan (Y) ... 52
Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Kecerdasaan Emosional(X1) ... 54
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Perhatian Keluarga (X2) ... 54
Tabel 4.6 Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Kompetensi Kejuruan (Y) ... 55
Tabel 4.7 Ringkasan Uji Normalitas Data Penelitian ... 56
Tabel 4.8 Ringkasan Anava Untuk Persamaan Y atas X1 ... 57
Tabel 4.9 Ringkasan Anava Persamaan Y atas X2 ... 58
Tabel 4.10 Ringkasan Analisis Regresi Ganda... 59
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Paradigma Penelitian... 39
Gambar 4.1 Histogram Kecerdasaan Emosional ... 50
Gambar 4.2 Histogram Perhatian Keluarga ... 52
Gambar 4. 3 Histogram Hasil Belajar Kompetensi Kejuruan ... 53
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kecerdasan Emosional ... 72
Lampiran 2 Tabel Perhitungan Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional... 74
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Emosional.. 76
Lampiran 4 Tabel Perhitungan Uji Reabilitas Angket Kecerdasan Emosional... 78
Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Angket Kecerdasan Emosional... 79
Lampiran 6 Angket Perhatian Keluarga ... 81
Lampiran 7 Tabel Perhitungan Uji Validitas Angket Perhatian Keluarga ... 84
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Angket Perhatian Keluarga... 85
Lampiran 9 Tabel Perhitungan Uji Reabilitas Angket Perhatian Keluarga ... 87
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Angket Kecerdasan Emosional... 88
Lampiran 11 Rekapitulasi Data Angket Kecerdasan Emosional ... 90
Lampiran 12 Rekapitulasi Data An Gket Perhatian Keluarga ... 93
Lampiran 13 Data Hasil Penelitian ... 96
Lampiran 14 Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, Harga Rata-Rata Dan Standar Deviasi Dari Data Variabel Penelitian ... 98
Lampiran 15 Perhitungan Uji Kecenderungan Variabel Penelitian.... 106
Lampiran 16 Perhitungan uji normalitas sebaran data Masing-masing variabel penelitian ... 109
Lampiran 17 Perhitungan Persamaan Regresi, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Kompetensi Kejuruan Teknik Pengereman (Y) Atas Kecerdasan Emosional (X1) ... 116
viii
Lampiran 19 Perhitungan Regresi Ganda, Uji Kelinieran, Dan
Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 130 Lampiran 20 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian.. 134 Lampiran 21 Perhitungan koefisien korelasi ganda dan Uji keberartian
koefisien korelasi ganda ...
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Hubungan Hasil Belajar Menggambar Teknik dan Kemandirian Belajar serta Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar Teknik Pemesinan Pasa Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin.
Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan FT UNIMED.
2. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED.
3. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin UNIMED.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi, selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Mesin UNIMED.
5. Bapak Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
iii
7. Bapak Drs. Kasni M.Pd selaku Kepala Sekolah dan seluruh Bapak/Ibu Guru SMK N 1 Percut Sei Tuan.
8. Orang tua penulis yang tercinta Dr. B. Sembiring M.Kes dan M Tarigan yang telah mendukung untuk mengerjakan skripsi.
9. Spesial buat sahabat seperjuangan Rudy S S.Pd, Wendy F Siburian S.Pd, Hendra Butar-butar S.Pd, Leonardo S.Pd, Kardo Rajagukguk S.Pd, Denu H. S.Pd, Nurul Knight S.Pd, Aprizal S.Pd, Radot S.Pd, Hotman Sitinjak S.Pd Armadi S.Pd, Bob S.pd Gidion, Jimmi, Mikchael S. S.Pd dan seluruh teman-teman Jurusan Teknik Mesin UNIMED stambuk 2007.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 12
C. Batasan Masalah ... 14
D. Perumusan Masalah ... 16
E. Tujuan Penelitian ... 16
F. Manfaat Penelitian ... 17
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Berpikir ... 18
1. Hakekat Hasil Belajar Menggambar Teknik... 18
2. Hakikat Kemandirian Belajar... 25
3. Hakekat Minat Berwirausaha ... 28
4. Hakekat Hasil Belajar Teknik Pemesinan ... 32
B. Kerangka Berpikir ... 36
1. Hubungan Hasil Belajar Menggambar dengan Hasil Belajar Teknik Pemesinanan ... 36
2. Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Teknik Pemesinanan... 37
v
Belajar serta Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar
Teknik Pemesinan ... 40
C. Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44
B. Populasi dan Sampel ... 44
1.Populasi ... 44
2.Sampel Penelitian... 45
C. Metode Penelitian ... 46
D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 47
1.Variabel Penelitian ... 47
2.Defenisi Operasional Penelitian ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Instrumen Penelitian ... 49
G. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 52
H. Teknik Analisis Data... 53
I. Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58
1. Hasil Belajar Teknik Pemesinan (Y) ... 58
2. Hasil Belajar Menggambar teknik (X1) ... 60
3. Kemandirian Belajar (X2) ... 61
4. Minat Berwirausaha( X3) ... 62
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 63
1.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Teknik Pemesinan (Y) ... 63
2.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menggambar teknik(X1) ... 63
3.Tingkat Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar (X2) ... 64
vi
C. Uji Persyaratan Analasis ... 65
1.Uji Normalitas ... 65
2.Uji Linieritas dan Uji Keberartian Regresi ... 66
D. Pengujian Hipotesis... 70
E. Pembahasan... 77
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84
B. Implikasi ... 85
C. Saran ... 86
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Bagan Komponen Belajar dan Pembelajaran... 20
Gambar 2.2 : Hubungan Antara Variabel ... 43
Gambar 4.1 : Histogram Hasil Belajar Teknik Pemesinan ... 59
Gambar 4.2 : Histogram Hasil Belajar Mengggambar Teknik ... 60
Gambar 4.3 : Histogram Kemandirian Belajar ... 61
Gambar 4.3 : Histogram Minat Berwirausaha ... 62
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jumlah Siswa Tiap Kelas ... 45
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Butir/nomor angket Kemandirian Belajar ... 50
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Butir/nomor angket Minat Berwirausaha ... 51
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Teknik Pemesinan ... 59
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 60
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ... 61
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Minat Berwirausaha ... 62
Tabel 4.5 : Tingkat Kecenderungan Variabel Hasil Belajar Teknik Pemesinan (Y) ... 63
Tabel 4.6 : Tingkat Kecenderungan Variabel Hasil Belajar Menggambar Teknik (X1) ... 64
Tabel 4.7 : Tingkat Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar (X2) ... 64
Tabel 4.8 : Tingkat Kecenderungan Variabel Minat Berwirausaha (X3) ... 65
Tabel 4.9 : Ringkasan Analisis perhitungan normalitas setiap data variabel penelitian ... 66
Tabel 4.10: Ringkasan ANAVA untuk persamaan Y atas X1... 67
Tabel 4.11: Ringkasan ANAVA untuk persamaan Y atas X2 ... 68
Tabel 4.12: Ringkasan ANAVA untuk persamaan Y atas X3 ... 69
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Kemandirian Belajar Siswa ... 91
Lampiran 2. Pengukuran Uji Validitas Angket Kemandirian Belajar ... 95
Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar... 96
Lampiran 4. Pengukuran Uji Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar ... 98
Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar ... 99
Lampiran 6. Angket Minat Berwirausaha Siswa ... 102
Lampiran 7. Pengukuran Uji Validitas Angket Minat Berwirausaha... 106
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Angket Minat Berwirausaha... 107
Lampiran 9. Pengukuran Uji Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha ... 109
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Berwirausaha ... 110
Lampiran 11. Data Hasil Belajar Menggambar teknik (X1), Kemandirian Belajar (X2), Minat Berwirausaha (X3) Serta Data Hasil Belajar Teknik Pemesinan (Y)... 112
Lampiran 12. Perhitungan Distribusi dan Frekuensi Data Hasil Penelitian ... 113
Lampiran 13. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 126
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Masing-Masing Variabel Penelitian ... 131
Lampiran 15. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Rgresi Dari Hasil Belajar Teknik Pemesinan (Y) Atas Hasil Belajar Menggambar (X1) . 141 Lampiran 16. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Rgresi Dari Hasil Belajar Teknik (Y) Pemesinan Atas Kemandirian Belajar (X2) ... 150
Lampiran 17. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Rgresi Dari Hasil Belajar Teknik (Y) Pemesinan Atas Minat Berwirausaha (X3) ... 158
Lampiran 18. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 167
Lampiran 19. Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial ... 175
Lampiran 20. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda Dan Kelinieran Persamaan Regresi Ganda... 184
x
Lampiran 21. Perhitungan Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif Variabel Hasil Belajar Menggambar Teknik (X1) Dan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat diantara sesama manusia agar dapat tetap berkarya dalam dunia usaha. Individu yang tidak mampu bersaing tidak akan dapat bertahan dan bahkan tersingkir dari dunia usaha yang semakin bersaing. Djamamarah (2002:13) mengemukakan suatu negara tidak akan pernah maju jika sumber daya manusia (SDM) didalamnya berkualitas rendah. Setiap individu harus membekali diri dengan cara meningkatkan kualitas pada dirinya masing-masing. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk mengikuti dan menopang laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka untuk mensukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan, sejalan dengan tuntutan kebutuhan industri. Hal ini sejalan dengan pendapat (Darsono, 2000:1) salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan juga arus globalisasi yang semakin meningkat akan muncullah persaingan dibidang pendidikan. Oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang berkembang pada masyarakat. Untuk mensukseskan pembangunan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang cukup tinggi serta dibarengi dengan keterampilan.
tingkat menengah yang terampil dan kreatif, serta sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis keterampilan. Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah untuk menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi prasyarat jabatan dalam industri, perdagangan dan jasa serta dapat berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru guna meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja, (Hadiwaratama dalam Parningotan 2002:2) Dengan terciptanya manusia yang terampil dan berkualitas akan segera dapat mengisi berbagai lapangan kerja di dunia usaha dan industri. Pendidikan dan ketenagakerjaan mempunyai hubungan yang erat. Pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya manusia yang mencakup semua usaha yang dilakukan, serta mempersiapkan seseorang menjadi manusia seutuhnya yang mampu berpikir logis dan rasional
Menurut UUSPN (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional), No. 20 Tahun 2003 Pasal 15, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan menengah di dalam Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tujuan khusus sebagi berikut :
a. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati,
b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dala m berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang yang diminatinya, dan
Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat dikatakan bahwa lulusan SMK diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun secara praktek, supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan bidangnya di lapangan kerja.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 menyatakan:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab”
Dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab V pasal 26 dijelaskan standar kompetensi pada lulusan sekolah menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa SMK diupayakan agar benar-benar menguasai ilmu yang telah disampaikan disekolah maupun diluar sekolah dan juga terampil sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Agar para lulusan dapat memilik kualifikasi sesuai dengan tujuan SMK di atas, maka siswa harus dibekali dengan sejumlah pengetahuan yang tertuang dalam berbagai materi pembelajaran pada mata diklat yang dipelajari.
Belajar merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh lembaga pendidikan. Keberhasilan seorang peserta didik dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagaimana dikatakan Slameto (2010:54-72)
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1. Faktor-faktor Internal
• Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) • Kelelahan
2. Faktor-faktor Eksternal
• Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)
• Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)
• Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang
sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan reformasi, guna menjawab arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien, dan berhasil.
2.Program studi Keahlian, 3.Kompetensi jurusan keahlian. Dari uraian di atas diharapkan dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan pada siswa SMK diharapkan nantinya dapat menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai, terampil, terdidik, dan berkompeten dibidangnya agar dapat memenuhi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam masyarakat guna mencapai kemajuan bangsa.
Pada program pendidikan di SMK terbagi dalam tiga kelompok kompetensi mata pelajaran yaitu: mata pelajaran normatif, mata pelajaran adaptif, dan mata pelajaran produktif. Kelompok mata pelajaran normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Kelompok mata pelajaran adaktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk meyesuaikan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kelompok mata pelajaran produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
kenyataannya menunjukkan lulusan SMK kurang memiliki keterampilan untuk kerja khususnya kemampuan mengoperasionalkan.”
Pendidikan kejuruan program keahlian merupakan program keahlian yang mempersiapkan lulusannya untuk mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi. Untuk mencapai lulusan yang memiliki kompetensi tersebut tentu harus didukung dengan beberapa mata pelajaran produktif, diantaranya adalah mata pelajaran teknik pemesinan. Mata pelajaran teknik pemesinan akan sangat berperan dalam membentuk ketrampilan dan kemampuan kerja mengoperasionalkan mesin. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMK N 1 Percut Sei Tuan, Hasil belajar teknik pemesinan masih termasuk kategori rendah. Pada tahun 2007 rata-rata hasil belajar teknik permesinan adalah 67,592 dengan persentase ketuntasan sebesar 34.615%. Pada tahun 2008 rata-rata hasil belajar teknik permesinan adalah 66,873 dengan persentase ketuntasan sebesar 37.288%. Pada tahun 2009 rata-rata hasil belajar teknik permesinan adalah 68,287 dengan persentase ketuntasan sebesar 34.920%. Pada tahun 2010 rata-rata hasil belajar teknik permesinan adalah 68,792 dengan persentase ketuntasan sebesar 36.923%. Pada tahun 2011 rata-rata hasil belajar teknik permesinan adalah 69,573 dengan persentase ketuntasan sebesar 36.363%. Hal ini disebabkan oleh kurang memaksimalkan sarana dan prasarana belajar siswa, kurang kreatif dan termotivasi, kurang percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa.
teknik. Selain itu bagi operator pada dunia industri juga harus mampu mengartikan sebuah informasi yang ada pada gambar kerja seperti toleransi, tingkat kekasaran permukaan, simbol-simbol dalam gambar kerja, penunjukan ukuran, gambar potongan, serta gambar susunan. Oleh karena itu, kemampuan praktek teknik pemesinan tidak dapat dipisahkan dari penguasaan gambar teknik.
Hasil belajar menggambar teknik pada siswa SMK N 1 Percut Sei Tuan termasuk dalam kategori rendah karena mata pelajaran ini tergolong mata pelajaran yang sulit dan membutuhkan pemahaman serta daya nalar yang tinggi agar dapat menguasai mata pelajaran ini. Hasil belajar menggambar yang rendah pada mata pelajaran menggambar teknik akan memberikan dampak terhadap hasil belajar teknik pemesinan, karena akan memunculkan rasa takut dan kurangnya percaya diri untuk membentuk/mewujudkan apa yang ada pada gambar dengan mengunakan mesin perkakas.
Kemandirian belajar merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar. Dalam kemandirian belajar, inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar (Knowles) Dalam pengertiannya yang lebih luas, kemandirian belajar mendeskripsikan sebuah proses dimana individu mengambil inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan belajar, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan menentukan pendekatan strategi belajar, dan melakukan evaluasi hasil belajar yang dicapai.
teknik SMK N 1 Percut Sei Tuan tergolong rendah sehingga memberikan dampak terhadap hasil belajar teknik pemesinan. Kemandirian belajar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena dengan adanya kemandirian belajar maka akam memunculkan kemauan dan tekat yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal dalam suatu mata pelajaran.
Minat memiliki peranan penting untuk memulai suatu pekerjaan. Karena jika seorang individu memiliki minat terhadap objek tertentu, maka ia akan cendrung memberikan perhatian yang lebih besar dalam mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan, sehingga dapat dikerjakan dengan hasil yang baik. Iskandar (2001:9) mngemukakan bahwa minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan usaha yang dilakukan, besedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari pengalaman yang dialami.
Dengan meningkatnya hasil belajar menggambar teknik dan kemandirian belajar serta minat berwirausaha pada siswa, maka diharapkan membawa dampak positif terhadap hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran pemesinan.. sehingga diharapkan mampu bersaing pada dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga pendidikan yang idealnya harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi, dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Seperti halnya tertuang dalam tujuan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, yakni: 1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih, 2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam kompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3). Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4). Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Hal ini sanggat sesuai bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara khusus adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang berorientasi menghasilkan tenaga kerja yang diharapkan memiliki keterampilan tingkat menengah dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
otomotif & teknik sepeda motor yang diketuai oleh Sanggam TM Hasibuan. Sekolah yang
berlokasi di Jalan Kolam, Medan Estate, Kec Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang ini sudah tidak asing lagi di telingga karena sering menjadi juara dalam berbagai macam kompetensi dan fistival se-Sumatra Utara.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti skripsi dengan judul “Hubungan Hasil Belajar Menggambar Teknik dan Ke mandirian Belajar serta Minat
Berwirausaha Dengan Hasil Belajar Teknik Pe mesinan Pada Siswa Kelas XI Teknik
Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada program diklat menggambar teknik dan teknik pemesinan. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai komponen proses belajar mengajar seperti siswa, guru, sarana dan prasarana, media dan masih banyak komponen lainnya.
Dari banyaknya masalah-masalah yang dihadapi, secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil belajar menggambar teknik pada siswa ?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemandirian belajar pada siswa ? 3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa ?
5. Bagaimana tingkat penguasaan siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 terhadap mata pelajaran menggambar teknik ?
6. Bagaimana tingkat penguasaan siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 terhadap mata pelajaran teknik pemesinan ?
7. Bagaimanakah hasil belajar menggambar teknik pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
8. Bagaimanakah tingkat kemandirian belajar pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
9. Bagaimanakah tingkat minat berwirausaha pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
10.Bagaimanakah hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013
11.Bagaimanakah hubungan hasil belajar menggambar teknik dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
12.Bagaimanakah hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ? 13.Bagaimanakah hubungan minat berwirausaha dengan hasil belajar teknik pemesinan
pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ? 14.Bagaimanakah hubungan hasil belajar menggambar teknik dan kemandirian belajar serta
15.Apakah SMK N 1 Percut Sei Tuan telah mampu menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang pemesinan ?
C. Pembatasan Masalah
Pada kenyataanya banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SMK N 1 Percut Sei Tuan baik yang berasal dari diri siswa sendiri (Internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta untuk lebih mengarahkan dan lebih spesifik maka masalah pada penelitian ini dibatasi hanya pada hasil belajar menggambar teknik dan kemandirian belajar serta minat berwirausaha dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran. 2012/2013.
Hasil belajar menggambar teknik adalah pencapaian proses belajar terhadap mata pelajaran menggambar teknik yang diukur dengan tes teori maupun praktek menggambar. Dimana gambar sering digunakan dan memiliki peranan yang penting dalam proses pemesinan karena gambar merupakan alat komunikasi antara perancang/pendesain dengan pembuat/operator.
Kemandirian belajar merupakan kesadaran yang muncul dalam diri untuk mengelola proses belajar guna mencapai hasil belajar yang baik dengan mengandalkan dirinya sendiri. Dengan meningkatnya kemandirian belajar pada diri siswa maka akan memunculkan inisiatif dan tanggung jawab yang besar terhadap proses belajar.
Hasil belajar teknik pemesinan adalah perwujudan berupa angka atau huruf yang diperoleh dari ujian teori maupun praktek teknik pemesinan. Hasil belajar yang menjadi potokan disini adalah praktek pemesinan. Karena hasil praktek merupakan kesatuan yang komplek antara mata pelajaran adagtif, kognitif dan psikomotorik siswa. Dimana jika siswa memiliki kemampuan atau kecakapan dalam mengoperasikan mesin produksi akan bisa dijadikan sebagai bekal dalam mencari pekerjaan.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar mengambar
teknik dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat berwirausaha dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar mengambar teknik dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
2. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
3. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara minat berwirausaha dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
4. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar mengambar teknik dan kemandirian belajar serta minat berwirauasaha dengan hasil belajar teknik pemesinan pada siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan TA. 2012/2013 ?
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat:
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat menggambar teknik dan teknik pemesinan SMK N 1 Percut Sei Tuan guna meningkatkan mutu siswa.
3. Sebagai bahan masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun menjadi guru khususnya pada bidang keahlian Teknik pemesinan.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Hasil perolehan skor data variabel hasil belajar menggambar teknik termasuk ke dalam kriteria kecenderungan cukup, hasil perolehan skor data variabel kemandirian belajar cukup, hasil perolehan skor data variabel minat berwirausaha cukup dan hasil skor data variabel hasil belajar teknik pemesian cenderung cukup
2. Hasil belajar menggambar teknik dengan hasil belajar teknik pemesinan siswa memiliki hubungan positif dan berarti
3. Hasil kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pemesinan siswa memiliki hubungan positif dan berarti
4. Hasil minat berwirausaha terhadap hasil belajar teknik pemesinan siswa memiliki hubungan positif dan berarti
B. Implikasi
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan hasil belajar menggambar teknik, kemandirian belajar dan minat berwirausaha siswa untuk meningkatkan hasil belajar teknik pemesinan
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi siswa maupun guru supaya meningkatkan hasil belajar menggambar teknik siswa. Upaya yang dilakukan adalah guru adalah dengan meningkatkan hasil belajar menggambar teknik, dengan cara guru memberikan materi-materi pelajaran yang lebih baik, lebih tepat sasaran, lebih mudah dimengerti dan dipahami sehinnga bermanfaat kelak
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun siswa supya menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Kemandirian belajar. Diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar Teknik Pemesinan. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri. Dengan tumbuhnya kemandirian belajar siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar teknik pemesinan siswa
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat, maka perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru dalam meningkatkan hasil belajar teknik pemesinan, Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan hasil belajar teknik pemesinan khusus kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut supaya ilmu yang dapat memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri agar menjadi pribadi yang handal, kreatif dan mandiri. Memberikan pelajaran menggambar yang baik dan lebih efisien dan memberikan penjelasan tentang bagaimana menumbuhkan kemandirian belajar siswa yang baik serta memberikan motivasi agar membangkitkan minat berwirausaha yang siswa. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar teknik pemesinan.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut:
2. Untuk meningkatkan kemandirian belajar diharapkan guru sebagai pendidik memberikan pengarahan dan bimbingan supaya siswa memiliki kemandirian belajar dalam belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan-pengarahan, membuhkembangkan perilaku dan perasaan kreatif siswa untuk mengandalkan kemampuannya sendiri yang tergerak/terdorong dari dalam dirinya, membiasakan mereka untuk mempunyai rasa percaya diri, membuat mereka mampu merencanakan kegaitan belajar sendiri, memampukan mereka untuk memilih metode belajar sendiri, bertanggungjawab, serta sedikit mungkin dicampuri oleh orang lain.
3. Agar lebih memberikan motivasi-motivasi berwirausha kepada siswa. Untuk itu kepala sekolah seharusnya memanfaatkan lab mesin sebagai unit produksi wirausaha siswa, sehingga siswa dapat belajar dalam mengelola sebuah usaha melalui bimbingan-bimbingan guru yang bersangkutan. Contohnya menerima orderan pembuatan/perawatan perbaikan mesin dari luar yang dikerjakan di lab sekolah..
4. Kepala sekolah diharapkan dapat bekerjasama dengan guru untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1983. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Benson Budiman Marpaung, 2011. “Hubungan Kemampuan Membaca Gambar Teknik Mesin Dan Penguasaan Alat Ukur Mekanis Dengan Hasil Praktek Mesin Bubut konvensional Siswa Tingkat II SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang T.A 2011/2012” Skripsi. Medan: Fakultas Negeri Medan
Chaplin, James P. 1995. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdiknas. 2003.UUSPN RI No. 20. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gie, The Lieng. 1994. Pola dan Metode Pembelajaran, Jakarta.
Gulo, W,(2002),Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Grasindo
Hamalik, Oemar. 1992. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Nasution,T. 1992. Membangkitkan Minat Belajar Anak. Medan: Maju
Poerwardaminta, W.J.S. 1996. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purba, Edward, dkk 1996. Belajar dan Pembelajaran. Medan. Unimed
Roy Agusmer Silalahi, 2012. “Hubungan Minat Berwirausaha Dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Kemampuan Pengelasan Pada Siswa Tingkat I Bidang Keahlian Teknik Otomotif SMK Trisakti Lubuk Pakam T.A 2011/2012” Skripsi. Medan: Fakultas Negeri Medan Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2010Belajar dan Faktor-Faktor yang Akan Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto, W. 1993. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Tumpal Simajuntak,2012. “Hubungan Kemandirian Belajar Dan Pengetahuan Kewirausahaan Dengan Hasil Belajar Kompetensi Menggunakan Mesin Bubut Pada Siswa Tingkat II Program Keahlian Mesin Industri SMK Musda Perbaungan T.A 2011/2012” Skripsi. Medan: Fakultas Negeri Medan
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi.1/import/2597.pdf. diakses tanggal 20 Oktober 2012
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi.1/import/2537.pdf diakses tanggal 20 Oktober 2012
http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar diakses tanggal 23 Oktober 2012
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html.diakses tanggal 23 Oktober 2012
www.depdiknas.go.id/jurnal/45/sutjipto.html 27 Oktober 2012
http://www.scribd.com/doc/60173610/44/D-Hakikat-Hasil-Belajar diakses tanggal 10 November 2012
http://www.scribd.com/doc/83519507/menggambar-teknik-definisi diakses tanggal 10 November 2012
http://rizki-fauzi90.blogspot.compengertian.kewirausahaan.html diakses tanggal 14 November 2012
http://smkn1-pst.sch.id/ diakses tanggal 21 November 2012