a
a
Olberikan Kepada:
I)ra.
Hasmiwati, M.Kes
Atae
PartlslpasinYa
Sebagal
:
PEi'IAKALAH
SEiIINAR
NASIONAL
BIOLOGI
Tema
FUIPA
Ketua
ffff
#I t
rl;
rT
G
'g
I
*"r
;r
gH
r.m
ffi*
rS
"opumallsasl
Rlget
Blotogl
lglam
Bldang Pertanian,
Peternakan, Perlkenan' Kelaut3fi, Kehutanan,
Farmael
dan
Kedoltteran'
illedan,
15
Februarl
2O14
i I
f
/
1
NlP.1 9031 0261
ggt
031
001
NIP.{
992031
003
"*'
#
*
Prosiding
SEMINAR
NASIONAL
BIOTOGI
Medar,
15
Februari 2074
"Optimalisasi
Riset
Biologi
Dalam Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan,
Kelautan,
Kehutanan, Farmasi
dan
Kedokteran"
Editor:
Prof. Dr.
Mansyurdin,
MS.
(Univ. Andalas,
Padang)
Prof.
Dr.
Manihar
Situmorang,
MSc.,
PhD.
(Univ. Negeri, Medan)
Prof.
Dr. Ramadanil
Pitopang,
MSi. (Univ.
Tadulako, Medan)
Dr. Salomo
Hutahaean (Univ. Sumatera Utara, Medan)
Dr. Hesti
Wahyuningsih,
MSi.
(Univ. Sumatera Utara, Medan)
Dr.
Saieha
Hanum,
MSi.
(Univ. Sumatera Utara, Medan)
Departemen Biologi
Fakultas
Matematika
dan
IImu
Pengetahuan
Alam
Universitas
Sumatera
Utara
Medan
USU Press
Arl
Design, Publishing& Printing
Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU Jl. Universitas No. 9
Medan 201 55. lndonesia
Telp. 061-821 3?3 7 : Fax 061-8213737
usupress.usu.ac.id
@ USU Press 2014
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian
atau
seluruh bagianbuku
ini
dalam
bahasaatau bentuk
apapuntanpa
izin
tertulis
dari penerbit.ISBN 979 458
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan
(KDT)
Prosiding
Seminar NasionalBiologi;
Optimalisasifuset Biologi
dalam
Bidang Pertanian,Peternakan,
Perikanan,
Kelautan,
Kehutanan,
Farmasi
dan
Kedokteran
/
Editor: Mansyurdin...[et.al.]-
Medan: Usu Press, 2014rq 441 p.: ilus.; 29 crn
ISBN:
MIKROBTOLOGI DAN
GENETIKA
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI GINJAL IKAN
NILA
(Oreochromis niloticus) Cut Yulvi2ar.. ....
....
... .. 383PERSEBARAN N,{ARGA BOUT,A (ANA(:AI?DIACLAE) DI SUMATRA
Tri Harsono, Nursahara Pasaribu, Sobir, Fitmawati ...
KAJIAN JENIS-JENTS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI OBAT OLEH MASYARAKAT DI KOTA SABANG
Zuriana" S. dan lrvianty... . .
ISOLASI DAN EKSTRA,KSI DNA BAKTERI ENDOSTMBION DAR.I ANGGREK
PHALAENOPSISSP Dewr Nur Anggraeni
BUDI DAYA JAMUR PADALI (Lentiruts sp) UNTUK MENAIVIBAH JAMUR KOMERSIAL DI TNDONESIA
Ikhsan Matondang dan Noverita
37t
376
390
407
JAMUR PADA PASIR SARANG DAN CANGKANG TELLIR PEbIYIJ LEKANG (Lepidochelys
olivacea
L/
YANGGAGAL MENETAS DI KAWASAN KONSERVASI PENANGKARANPEI.IYTJ PAIITAI\4ANI SUMATERA BARAT
Fuji Astuti Febri4Nasril Nasir, Selfia
Anwar
... 395KLONING KANDIDAT FRAGMEN DNA BERMOTIF MIKROSATELIT PENANDA GENETIK
Aedes aeg/pti VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE
Hasmiwdi, Desy arysanti dan Eka
Novita
...4ffi
Cosmopolites sordidus GERMAR, SERANGGA VEKTOR PENYAKIT DARAH BAKTERI
(Ralstonia solqnaceanrm Phylotipe IV ) PADA TANAMAN PISANG DI SUMATERA BARAT
Mairawita, Suswati,
Habazar...
.. .... ...413PENGARUH FORMULASI BIOSTARTER EKSTRAK NENAS DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAP MUTU BUBUK KOPI
Setyohadi, Terip Karo-Karo, Sentosa Grnting, Healthy Aldriany
Prasetyo
... 419ANALISIS DIVERSITAS GENETIK DAN STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN LANGKA. EDELWEIS (A nap ha I i sj a va n i c a) DENG AN PEN ANDA ISS R
Syamsuardi, Tesri Mardeliza, Rizki Paramitha Mukhtidan Ahmad Taufiq.... ...
.
.
...424PENDUGAAN
ruMLAH
GEN PENGENDALI BENTUK BTINGA KEMBANG KERTAS(Zinnia elegans Jacq)
Tumiur Gultom, Aziz-Purwantoro, Endang Sulistyaningsih, Nasrullah, Samse Pandiangan... 431
PENGENDALIAN BIOFILM Streprococcus agalactioe PADA PERMUKAAN SISIK IKAN DAN PLASTIK PVC DENGAN SENYAWA ANTIBAKTERI Lacrobacillus plantanrm PERAIRAN TAWAR
Ulfayani Mayasari, It Jamilah. Herla Rusnrarilin 437
PROSI DING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI Medan, 15 Februari 2014
KLONING
KANDIDAT
FRAGMEN
DNA
BERMOTIF MIKROSATELTT
PENANDA
GENETIK
Aedesaeglpti
VEKTOR
DEMAM
BERDARAH DENGUf,
Hasmiwatir, Desy arysanti2 dan Eka Novitar
t
l'arasitolcgv l)evision, medical Faculty'. Arulalas Llniversitv. PaclangEmu t l. has m iwat i 6 Skt,,gma i l. com
2
Biochemestrl, Devision. medical F'acut\', Andalu llnivcrsitl.,, l,adang
ABSTRAK
Usaha pengendalian secara genetik Ae.aeg,pti vektor Demam Berdarah Dengue (DBD), membuluhkan
informasi sekuen yang mengandung motif mikosatelit. Sekuen dari fragmen yang bermotif mikosatelit at:an <iigunakan unruk pendesainan penanda genetik Ae.aegspti. Untuk itu diperlukan proses kloning sebelum melal:ukan sekuensing. Ligasi dan transformasi kandidat fragmen -v-ang bermotif mikosatelit Ae.aegtpti telah dilakulian menggunakan plasmid pGem-l easy dan E.coli DFI5o sebagai inang. Sel kompeten disiapkan dengan
meto<ie CaCl2 dan transformasi dengan metode Heat sqk (kejut panas). Hasil kloning didapatkan 85% koloni
putih dan 15% koloni biru. Verifikasi insert dilakukan dengan PCR koloni menggunalian prirner 2l-mer
menghasilakan fragmen sesuai dengan fragmen arval. Isolasi DNA plasmid dan PCR dengan primer T7SP6 berhasil membuktikan fragmen insert. Hasil analisis BLAST untuk mengetahui homologi sekuen yang telah
diklon mempunyai nilai homologi 80% dengan E-value 3e-l l.
Kata Kunci z Ae.aegtpti, penanda genetih mikrosatelit Ligasi. ransformasi
PENDAHULUAN
Peningkatan kasus DBD setiap tahun selalu terjadi, hal
ini
salah satu penyebabnya adalah belumberhasilnya program pengendalian nyamuk vektornya Ae.aegtpti. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk pengandalian rryamuk vektor Aedes
aegtpti
adalah dengan pengendalian secaragenetik. Dalam usaha pengendalian secara genetik ini diperlukan informasi tentang diversitas genetik,
Diversitas genetik merupakan salah sdu cara untuk melihat keanekaragaman genetik suatu spesies
berdasakan
inter dan intra
populasi. Diversitas genetik dapat dipela.yari dengan menggunakanbeberapa marker/penanCa sepeni aliozim, RAPD, RILP dan miirosatelit (Lovin, et ai., ,2009).
Penanda mikrosatelit merupakan salah satu
tool,
marker molekuler yang dikernbangkan untuk mempelajari genetika populasi dan diversitas genetik pada serangga dan merupakan salah satu toolyang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi (Jame dan Lagod4 1996). Parelitiar: mengenai diversitas genetik Aedes
aegryi
berdasarkan mikrosatelit telah dilakukan antara lain ole Huber et al., (1999) tentang sekuen mikrosatelit sebagar marker/penanda dalam studi genetik Aedes aeglptisebagai vektor demam berdarah. Ravel, et
al.,
(2001) melakukan studi awal tentang genetika populasi Aedes aeglpti di Mexico. Lovin, el al., (2009) mengenar pengembangan polimorfik mikrosatelit danvalidasi serta studi populasi genetika nyamukAedes
aeg/pti
di Haiti. Kemudian Paupy, et al., (2010)menggabungkan data morfologi dan mikrosatelit untuk melihat variabilitas morfologi dan genetik
Aedes
aegpti
di Niakhar, Senegal.Penanda mikrosatelit merupakan penanda molekuler yang berbasis rnformasi dari fragmen DNA
yang mengandung motif mikrosatelit Untuk mendapatkan penanda tersebut dilakukan karakterisasi dan kloning dari kandidat fragmen bermotif mikrosatelit.
Dalam tulisan
ini
akan diuraikan kegiatan kloning kandidat fragmen DNA bermotif mikrosatelitAe.aegypti
yang selanjutnya alcan disekuensing dan akan didesain primeruntuk
mendapatkan penanda mikrosatelit yang akan digunakan untuk mempelajari diversitas genetik Ae. Aegypti terkaitdengan struktur genetik populasinya vektor DBD tersebut..
CARA KERJA
Ligasi dan Transformasi
Ligasi dan transformasi menggunakan pGeru-T eosy rtector (Promega) dan E.coli DI"ISa, psosedur
yang dilakukan sesuai dengan rckonrendasi produsen. Ringkasan prosedurnya sebagai berikut
kandidat fragmen
DNA
bermotif mikrosatelitdi
punfikasi dan hasil purifikasi dicek dengan gelelektroforesis, selanlutnya fragmen
tunggal
diukur konsentrasinya selanlutnya dUadikan templatPROSI DI NG 5EMINAR NASIONAT EIOLOCI Medan, 15 Februari 2014
untuk proses ligasi. Proses ligasi diinkubasr pada suhu 4'C selama
I
malam Komposisi cocktail untukreaksi ligasi ke ddarn pGem-feasy vektor dapat dilihat pada Tabel
I
berikut :Tabel
I
: Komposisi reaksi ligasi DNA ke dalam pG&11- lr Naly ue9l9rKomponeq HasilPCR
Kontrolpositif
Kontrolnegatif DNA hasilPCRpGEltig -1'easy (50 ng)
T4 DNA ligase (3 U/pl)
2x rapid buffer ligasi
DNA sisipan kontrol
Air deion steril
Total volume
0.3 pl
1,00 ul
1,00 pl
5,00 pl
2,7 p,l
10,00 pl
1,00 pl
1,00 pl
5,00 pl
2,00 pl
1,00 pl
10,00 pl
1,00 pl
1,00 pl
5,00 pl
3,00 pl
10,00 pl
Campuran ligasi selanjutnya digunakan untuk proses transformasi yang menggunakan bakten E.coli DH5o yang telah dibuat menjadi kompeten dengan metoda CaClz.
E.coli
dibuat kompeten supayadapd menerima plasmid pGem *Teasy yang telah diligasi dengan kandida fragmen yang bermotif
mikrosatelit.
Pembuatan sel kompeten
Pembuatan sel kompeten mengikuti protokol Inoue el al. (1990) dengan sedikit modifikasi. Suhu merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan sel kompeten E.coli DH5a, suhu harus
drjaga selalu dalam kondisi dingin selama proses perlakuan kimiawi dan dan dalam kondisi aseptik.
Bakteri E.coli DH5a dari stok gliserol diambil
I
ose dan diinokulasikan kedalam mediaLB
padat (296 Tryprone, 0,5Yo yeast extract, |o/o(v/v)I
M NaCl, 25% (vlv) 1M
KCt, 1o/o (v/v) 2 MgCl2, l,5o/oAgar)
Diinkubasi pada suhu37'C
semalam. Satu koloni tunggalE.coii
DH5a umur 16-18 jamdiambil dan diinokulasikan kedalam 5
-
6 ml medium LB cair pada tabung falcon 50 ml (kultur cairskala kecil). Inkubasi pada suhu 37"C dan dishaker selama
I
malam dengan kecepatan 150 rpm.Dari kultur cair skala kecil, diambil suspensi sel sebanyak 2 ml dan diinokulasikan kedalam 30 ml medium Lts cair pada labu erlemeyer 50 ml . Dinkubasi pada suhu 37"C dishaker pada kecepatan 150
rpm selama 4 jam. Suspensi dipanen ke tabung 2 ml, ialu disentrifuse 14.000 rpm 4"C selama 5 menit
diulang sampai 3 kali. Supernatan dibuang, pelet diresuspensi dalam es ditarnbah dengan 500 ul 0,1
CaCl2 ditipping beberapa detik sampai larut, diinkubasi pada es selama
20
menit, kemudian di sentrifuse 14.00C rpm pada4'C
selama 20 menit. Supernatan dibuang, pellet diresuspensi kedalam 500 ul 0,1 M CaCl2 dan diinkubasi dalam es selama 20 menitTransformasi
Maode yang dipakai adalah metode Heat Shock (kejut panas) rnengikuti protokol lnoue et al. (1990) yang telah dimodifikasi. Sebanyak 5gl (2% Tryptone, 0,50% yeast extract
DNA
hasil ligasi(plasmid rekombinan) dimasukan kedalam tabung falcon 15
ml
(polipropilen) dingin kemudiandicampur dengan 50
-
100pl
sel kompeten. Tabung dijentik-jentik perlahan agar tercampur ratadiinkubasi pada es selama 20 menit.
Tabung di heat shock dengan cara dimasukan kedalam inkubator suhu 42'C selama 50 detik dan
secara cepat tabung dipindahkan kedalam
es
selama20
menit.
Sebagai media pertumbuhantransforman ditambahkan 950
pl
SOC (2% Tryptone, A,5o/o yeast extract, 1o/o(v/v)
I
M
NaCl, 25%(v/v)
I
M KCl, lo/, (vlv) 2 MgCl2. l,00z6 glukosa), diinkubasi pada suhu 31'C pada shaker selamaI
-3 jam dengan kecepatan 200 rpm
Kultur
sel transforman sebanyah50
-
100pl
ditanam pada mediumLB
padat yang telahmengandung 100 pglml ampicilin, 100
pl
IPTG (100 mM Isopropythio-p-D. galagtoside) dan 20 pl X-gal (50 mg/ml), kultur diratakan dengan sprarder steril (platting) dan diinkubasi pada suhu 37"C selama semalam. Diamati koloni putih dan koloni biru, koloni putih menandakan ada nya fragmen yang terinserl dan koloni biru tidak adanya fragrncn yang terinsert.Verilikasi hasil transfbrnrasi di cek dengar.r koloni PCR rnenggunaka:r primer 2l -mer [image:6.598.92.480.110.218.2]Medan. 15 Feb.u:r 2014
PCR Koloni
PCR koloni dilakukan untuk konfirmasar insert pada vektor yang drrnginkar dengan menggunakan
primer
2l-mer.
Amplifikasi
dilakukan menggunakan RTG-head, semua komponen PCR telahberbentuk bead dan ditambah 25 ul ddH:O. Ke dalam campurarl tersebut ditambahkan
I
koloni yangdihomogenkan. Produk PCR di cek dengan gel elektroforesis
lsolasi DNA Plasmid
tsclasi DNA plasmid dilakukan berdasarkan metode Iisis Sambrook et al.
(
1989) dengan sedikitmodifikasi. Koloni putih tunggal yang berasa.l dari kultur transforman ditumbuhkan dalam 10 ml
media selektifLB
cair
yang mengandung 100 ;.rg /ml ampicilin, diinkubasi semalam pada suhu 37'Cdengan shaker pada kecepatan I 50 rpm
Panen sel kultur bakteri dengan cara sentrifuse pada kecepatan 14.000 rpm selama 20 detik. lsolasi
DNA
plasmidini
dilakukan dengan menggunakankit
isolasiDNA
Plasrnid (Promega). Pelletdila.utkan dengan nuclease free waler dar, disimpan pada -20"C.
Untuk
kepaslian hasil transformasitelah tersisip
dalam
plasmid, dicek dengangel
elektroforesis |,2%o dan selanjutnya dilakukanverifikasi dengan mengrnplifikasi menggunakan primer 2l-mer untuk mengetahui ukuran fragmen
yang tersisip. Selanjutnya dilakukan PCR dengan menggunal<an primer T7SP6 untuk menentukan
ukuran fragmen sisipan pada plasmid pGem-Teasy. Amplifikasi dila.kukan menggunakan RTG-bead PCR. semua komponen sudah bebrbentuk bead dan hanya menambahkan ddI{2O dan DNA template.
Sekuensing
Analisis sekuensing dilakukan di Jerman yang di kirim melalui Universitas Brawijaya Malang dan
di Macrogen Kore4 pnmer yang digunakan adalah T7 dan SP6.
Untuk mengedit hasil sekuensing menggunakan tekhnik bioinformatika dengan program Bioedit
software yang diakses secara online pada situs: NCBI:htlp:/,'www.mbio.ncsu.edu/hioedil/. Selanjutnya
dilakukan yecscreen dengan
situs
CBl: hhtp:/hvww.ncbi.nlm.nih.govt1/ecscreenl/ untuk menentukandaerah
insert dari rekombinan yang disekuensing. Hasll vecsreendi
BLAST
untuk mengetahuihornologi sekuen yang didapat dengan data GenBank dan selanjutnya dianalisis dengan Micmsalellite Finder yang juga secara online untuk mendapatkan motif mikrosatelit Analisis ini dilakukan secara
online.
IIASIL
DAN PENIBAHASAN Ligasi dan TransformasiHasil transformasi kandidat fragmen yang bermotif mikrosatelit menggunakan pGem-T'easS,
i6t
inarry E.coli DH5o dapat dilihat pada Gambar
l.
Seleksi transforman dilakukan dengan skriningkoloni biru puti[:, (blue-white screening), secara teorititis koloni berwama putih menunjukan insert (
rekombinan) yang membawa fragmen sisipan, sedangkan koloni wama biru tidak ada insert (bukan rekombinan).
Koloni hasil transformasi yang didapat pada penelitian
ini
didapatkan koloni biru (15%)du
koloni putih (85%). Hal
ini
menunjukan bahwa efisiensi transformasr cukup berhasil, terbentuknyakoloni berwama putih karena terdapatnya fragmen DNA sisipan pada
plasmid
yang menghambatsintesis o-peptida yang berperan sebagai aktivator terhadap ker.1a enzim p-galaktosidase (Reece.
2004). Gen Loc-Z yang mengkode enzim p-galaktosidase yang mengkatalalisis pemecahan laktosa
men.jadi galaktosa
tidak
mampu
merubah
senyawaX-Gal
(5-bromo-4-kloro-3 -indol-p-Dgalalitopiranosasida) menjadi wama biru karena adanya fragmen sisstpan yang merusak basa gen Loc
7, sehingga ekspresi gen yang rnenghasilkan enzim fungsional tidak terjadr Hal
ini
rnenyebabkankoloni berwama putih.
.10:
PROSIDING SEMINAR NASIONAT BIOLOGI Medan, 15 Februari 2014
A (Koloni
Biru)
B (Koloni Putih) Gambarl:
Contoh Duplikat Koloni hasil transformasiSeleksi biru putih adalah metode yang digunakan untuk mengetahui plasmid yang rekombinan dan
yang tidak rekombinan, dilakukan untuk mengaahui keberhasilan proses ligasi atau keberadaan
fragmen
sisipan. Metodeini
menggunakan media yang meflgandung X-Gal dan IPTG (isopropylThiogalaktosida)
(Brorvn,l99l). X-Cal
adalah molekul yangmirip
galaktosida, IPTG berfirngsi sebagai penginduksi ekspresi gen sedangkan X-Gal berfungsi sebagai substrat. Hasil penelitian inisesuai dengan
teori
bahwakoloni
yang berwarna putih adalahkoloni
bakteri rekombinan yang mengandung fragrnen sisipan yang dapat dikatakan bahwa proses ligasi dan transformasi dinyatakan berhasil ( Brown, I 991 ).Pada proses transformasi menggunakan CaClz, Molekul Caclz
ini
dapat membuat dinding selbakteri menjadi terbuka. Fragmen
DNA
yang ditambahkan pada campuranini
akan membentukkornpleks resisten DNase dengan ion Ca2* yang
tffikat
pada permukaan se!. Kompleks tersebut akandigunakan sel selama perlakuan heot shock (kejutpanas) (Susanto,2009). Larutan CaClz
ini
akanmembuat dinding sel lebih permeabel sehingga akan bermuatan positif dan akan menarik fragmen
DNA yang bermudan negatif.
Pengamatan
koloni
bakteri yang ditumbuhkan dalam cawanpetn
dengan mediaLB
yangmengandung
ampisilin
selamal8-20
jam pada suhu 370C (Gambar 1). E.coli yang telah disisipi vektor pGem-T yang memiliki gen resisten ampisilin akan tumbuh sebaliknya bakteri yang tidakmemiliki gen resisten ampisilin tidak akan tumbuh. Morfologi bakteri yang tumbuh terlihat bulat,
mengkilat dan berbau khas.
Koloni
bakteri yang berwama putih merupakan koloni rekombinan. Replikasi molekul DNArekombinan didalam sel bakteri mangikuti mekanisme normal replikasi
DNA
kromosomal yangterdapat dalam bakteri, untuk
itu
DNA
rekombinan harus memiliki sekuen permulaan replikasi(ORF) atau berada dalam struktur sirkularr tertutup dan berpita ganda
ini
berlaku pada vektor yangberbasis plasmid (Jamsari, 2007)
Koloni yang mengandung Fragmen Insert
Verifikasi koloni transforman dilakukan dengan tekhnik PCR koloni menggunakan primer 2l-mer.
Hasil PCR
koloni
(Gambar2)
Pada gambar dapat dilihat pada kolom K (-) adalah koloni biru yang menandakan tidak adanya fragmen terinsert sedangkan kolom 1,2, 3 dan 4 koloni putih menunjukan adanya fragmen yang teramplifikasi menandakanadanya
fragmen terinsert. . Ukuran fragmen yang terinset sesuai dengan ukuran awal fragmen sebelum ditransformasi yait 300-
450 bp.Isolasi DNA Plasmid Rekombinan
Isolasi
DNA
plasmid rekombin dilakukan dengan mengkultur koloni berwarna putih mengkilat yang dipilih secara acak. Salah satu contoh hasil isolasi DNA plasmid seperti ter[hat pada Gambar3A
Hasil isolasi DNA plasmid yang terlihat dapat dinyatakan bahr.va isolasi ini cukup berlrasil karena,*4',1
e
I
PROSIDING SEMINAR NASONAL EIOLOGI Medan, 15 Februari 2014
didapatkan panjang pragmen
DNA
yang dihasilkan lebih panjang dari ukuran awal DNA plasmidpGem-I'easy ( lebih 3.000 bp). Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan bahwa fragmen terinsert secara
[image:9.597.82.376.119.265.2] [image:9.597.78.463.430.582.2]taik
pada plasmid rekombinan.Gambar 2 : Hasil elektroforesis PCR Koloni
(KC)):
Koloni biru, 1,2, 3 dan4:
koloni putih)Flasil isolasi DNA plasmid selanjutnya
di
verifikasi lagi dengan melakukan PCR menggunakanprimer Zl-mer, hasil PCR rnenunjukan adanya fragrnen sesuar dengan fragmen DNA awal (Gambar
3B),
Sebelum melakukan proses sekuansingdi
PCR
lagi
dengan menggunakan primerTTSP6.Sekuensing dilakukan unttik memastikan adanya motif mikrosatelit pada kandidat fragmen yang telah dikoloning.
Analisis Data Sekuensing
Hasil analisis data sekuen manunjukan adanya fragmen insert, ukuran fragmen yang berhasil disekuensing adalah
5l2bp,
setelah di edit, dilanjutkan analisis vecsreen (memisahkan sekuen targetdan vektor), selanjutnyadi BLAST (untuk menilai homologi/kesamazln fragmen yang diklon dengan
dataGenBan!.:.
AB
Gambar 3 : Hasil elektroforesis Isolasi DNA plasmid koloni rekombinan (A) dan hasil
elektroforesis PCR DNA plasmid rekombinan dengan primer 21- mer (B)
Didapatkan nilai homologiSU/o dan E-value
3e-ll,
hasilini
menunjukan nilai berwarna merahmenunjukan homologi yang sanat tinggi. untuk garis warna merah muda untuk trngkat homologi
tinggi, garis hryau untuk trngkat homologi sedang, garis biru untuk tingkat homologi rendah dan garis
hitam untuk tingkat homologi yang sangat rendah.homologi sedang (Gambar
4)
Menurut Claveri danNotredame (2003) garis yang
40.1
--.U5l
6'oo.;p'f*lrr
t.<( -) 1 '2 ' ..
.4.-l_.
a ()(t
I ' ,l(} | 3.1
>-L,rrDII|I,
l-6'?
5 6 7 A' I tO r.
EF .'a
PROSI DING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI
) lEErBt-ASTr0atrh uL,
E{.g[f,glg sx$d'srraris
}ldli1gfiL
}Qt;!d€-2FC3_R
@ goffroaffOlR Fqirt' cr ll'20 10:52 l.!]
QIryID kll2l6zlt
orrEr$a. slonc
Loa.*lna rrxhic.ci,
Qrrrl..e.t 35{
Medan, 15 Februari 2014
8e{ rc*l &strlm
Orda'.tfr rr
o.dalC{ r&(*id€Gotodin(nt)
trorr Rl$X2r28+ )Cldlo
qrt.l n06t': ) frardr slrfiil alaflro6p rxorl!! mkt! E!. d ,!ntl
[image:10.597.126.491.70.294.2]Uttl&t d2htlr orllt qry S.qEro. O
Gambar 4 : Hasil analisis
BLAST
kandida fragmen bermotif mikrosatelitKESIMPTILAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat diambilkesimpulan sebagai berikut :
l.
Ligasi dan transformasi kandidat fragmen bermotif mikrosatelit berhasil dilakukan dengan adanya koloni putih (ada insert) dan koloni biru (tanpa insert)2.
Koloni PCR dan PCR menggunakan primer awal (primer 2l-mer) dan primer T7SP6 berhasilmembuktikan adanya fragmen insert.
3.
Hasil
analisisdata
sekuensingdari
fragmen insert menunjukannilai
homologi
80Yodibandingkan data GenBank Ae.ae gtp ti. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan :
I.
Melanjutkan proseskloning untuk kandida
fragmen mikrosatelityang
larn
supayamendapatkan vari asi motif mikrosatel i t target.
2.
Untuk dapat merancang penandayffig
spesifik sampel fragmen hasil cloning dimurnikandengan metode purifikasi dan melakukan sekuensing dengan sampel yang banyak.
Ucapan Teimakasih
Penelitian
ini
dibiayaioleh Dirjen
Dikti
(DP2M) melalui HPEQ Project (Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHKPKPD) FK I-INAND Tahun Anggaran 2013 . DenganNomor Kontrak
:
02/PHKPKPD/ FKI-INAND 12013.Ucapan
terimakasih kepada Bapak Prof. Dr.sc.agr.Jamsari, MP yang telah mengarahkan dan membimbing jalannya penelitian ini.DAFTAR PUSTAKA
Brown.
TA!
1991, Pengantar Kloning Gen. Pente{emah. Sumiati,AM
dan Praseno.Yogyakarta. Yayasan Essentia MedicaClaveri, J.M. dan C. Notredame. 2003. Bioinformatics for Dummies Ed ke
-
2. NewYork
WileyPublishing
Huber K, Mousson
L,
Rodhain F, Failloux A-8.1999.Microsatellite
sequences as markers forpopulation genetic studies
of
the mosquito Aedesaegpti.
AmJ
Trop MedHyg,6l:1001-1 003.
Huber, K., Mousson,
L,
Rodhain, F., Failloux, A.8.,2001. Isolation and variability of polyrnorphic microsatelliteloci
in Aedes aeglpti the vectorof
dengue viruses. Mol. I:lcol. Noles1.219-222.-prone spontaneously hlpertensive rat. Cell 67 651 -662.s.
oilto taa tha
Color Oraa,
40s
PROSI DI NG SEMINAR NASIONAL BIOLOGI Medan, 15 Februari 2014
lnoue H, Nojima
H
and OkayamaH
1990. High Efficiency transformationof
Escherchia coli withp lasmids. Gene 96'.23 -28
Jarne, P. And Pierre J.L.
Lagoda
1996. Microsatellites frommolecul to
populations and back.Elsivier Sci. I
I
: 424429.Jamsari 2007. Biotekhnologi Pemula Prinsip Dasar dan Aplrkasr Anahsis Molekuler.Unri Pres.
Pekanbaru.
[,ovin, D.D., Washington, K O., deBruyn,
8.,
Hemme, R.R., Mori, A., Epstein, SR,
Harker, 8.W.,Streit, T.G., Severson, D.W., 2009. Genome-based polymorphic microsatellite development and
validatron in the mosquito Aedes
aegpti
andapplication to population geneticsin Hatti
RMCGenomics 10, 590.
Paupy Christophe C., Brengues C. Ndiath C, Toty
C.,
Herve JP, Simard F. 2010. Morphological andgenetic variability within Aedes aegtpli and in Niakhar, Senegal Genetics and Evolution
l0
(20r0) 473480
Pauppy C, Gilbert LG, Cecile B, Mabel G, Jimmy R,Zaira BS, Herve J-P and Didier F.2012. Genetic structure and phylogeography of Aedes aeggpti, the dengue and yellow-fever mosquito vector in Bolivia. Infection, Genetics and Evolution 12 : l26a-1269
Promega. 1999. Protocol and Applcation Guide. Edisi ke 3 USA. Promega Corperation.
Ravel S, Nicole M, Dolores VO, Juan E Vand Ge'rard .2001. A preliminary study of the population
genetics of Aedes aegtpti (Diptera: Culicidae) from Mexic using microsatellite and AFLP
markers Acta Tropica 78
0
241150
Ravel S, Herve J.P., Diarrassouba S, Kone A, Cuny G.2002. Microsatellite markers for population
genetic studies in Aedes aegtpti (Diptera: Culicidae) from Co^te d'Ivoire: evidence for a
microgeographic genetic differentiation of mosquitoes from Bouake. Acta Trop.
82,3949.
Reece, R.J. 2004. Anulysis of Genes and Genomes. England : John Willey
&
Sons Ltd.Sambrook" J., Fritscly, EF. And Maniatis,
T.
1989. Molecular Cioning Laboratoryllanual.
SecondEdition. Cold Spring Harbor Laboratory Press. New York.
Suryanto, D.,2003. Meliha keanekaragaman organism melalui beberapa tekhnik genetika molekuler.
Digitized by USU Digital Library. FMIPA. USU.
Susanto. A.H., 2009. Llahan
Ajar
Riologi Molekuli:r. Dasar-Dasar TekhnologiDNA
Itekonrbinanhttp ://biomol.wodp -ess. com i Januari 20 I 4)
Weber, J. L., and May,
P
E.
1989. Abundant classof
human DNA polymorphisms which can betyped using the polymerase chain reaction. Am. J. Hum. Genet. 44.388-396. Weising K, Nybom FI,WolffK and Kahl. 2005. DNA Fingerprinting in Plants:
Principle, Methode and Applications. London: CR Press.