A B STR A K SI
AefD olih, 152009013: M akna TradisiD haw uhan N gem bang diD esa C ukil Kecam atan Tengaran Kabupaten Sem arang. Skripsi: Program StudiPendidikan. Fakultas Keguruan D an Ilm u Pendidikan. Sejarah U niversitas Kristen Satya W acana Salatiga. (Pem bim bing I: Sunardi, S.Pd., M . Pd, Pem bim bing II: D rs. Tri W idiarto, M .Pd).
D ha w uhan berasaldarikata dhaw ah atau jatuh. D ha w uhan dipercaya m asyarakat dapat m eberikan hujan yang baik bagim asyarakat D esa C ukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya m em inta turunnya hujan yang m am pu m eningkatkan hasil panen, karena pada m asa itu daerah C ukilkesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat m enangkal roh jahat. Tradisi D haw uhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kem arau panjang.
M akna yang terkandung dari tradisi D haw uhan diantaranya dalam bidang religi/ agam a yaitu sebagai ritual untuk m enjaga desa dari segala m acam roh-roh jahat yang akan datang untuk m engganggu. M akna tradisi D haw uhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pem ersatu kerukunan dan solidaritas dalam m asyarakat C ukil. m akna tradisiD haw uhan dalam bidang ekonom iyaitu sebagai ritualuntuk m eningkatkan hasil panen agar m elim pah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agam a adalah w ujud ritualtradisi D haw uhan yang dahulunya untuk m em inta hujan dan m em uja para lelem but berubah m enjadipem ujaan kepada Tuhan Yang M aha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disem belih di batu persem bahan nam un sekarang ayam dim asak dijadikan ingkung dan dim akan bersam a setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, D haw uhan, D a w et, D esa C ukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.
A B STR A K SI
AefD olih, 152009013: M akna TradisiD haw uhan N gem bang diD esa C ukil Kecam atan Tengaran Kabupaten Sem arang. Skripsi: Program StudiPendidikan. Fakultas Keguruan D an Ilm u Pendidikan. Sejarah U niversitas Kristen Satya W acana Salatiga. (Pem bim bing I: Sunardi, S.Pd., M . Pd, Pem bim bing II: D rs. Tri W idiarto, M .Pd).
D ha w uhan berasaldarikata dhaw ah atau jatuh. D ha w uhan dipercaya m asyarakat dapat m eberikan hujan yang baik bagim asyarakat D esa C ukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya m em inta turunnya hujan yang m am pu m eningkatkan hasil panen, karena pada m asa itu daerah C ukilkesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat m enangkal roh jahat. Tradisi D haw uhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kem arau panjang.
M akna yang terkandung dari tradisi D haw uhan diantaranya dalam bidang religi/ agam a yaitu sebagai ritual untuk m enjaga desa dari segala m acam roh-roh jahat yang akan datang untuk m engganggu. M akna tradisi D haw uhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pem ersatu kerukunan dan solidaritas dalam m asyarakat C ukil. m akna tradisiD haw uhan dalam bidang ekonom iyaitu sebagai ritualuntuk m eningkatkan hasil panen agar m elim pah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agam a adalah w ujud ritualtradisi D haw uhan yang dahulunya untuk m em inta hujan dan m em uja para lelem but berubah m enjadipem ujaan kepada Tuhan Yang M aha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disem belih di batu persem bahan nam un sekarang ayam dim asak dijadikan ingkung dan dim akan bersam a setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, D haw uhan, D a w et, D esa C ukil.
ABSTRAKSI
Aef Dolih, 152009013: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi: Program Studi Pendidikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Sunardi, S.Pd., M. Pd, Pembimbing II: Drs. Tri
Widiarto, M.Pd).
Dha wuhan berasal dari kata dhawah atau jatuh. Dha wuhan dipercaya masyarakat dapat meberikan hujan yang baik bagi masyarakat Desa Cukil. Pelaksanaan ini berasaal dari para petani. Tujuanya meminta turunnya hujan yang mampu meningkatkan hasil panen, karena pada masa itu daerah Cukil kesulitan air bersih. Selain itu upacara ini dipercaya dapat menangkal roh jahat. Tradisi Dhawuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah terjadi kemarau panjang.
Makna yang terkandung dari tradisi Dhawuhan diantaranya dalam bidang religi/ agama yaitu sebagai ritual untuk menjaga desa dari segala macam roh-roh jahat yang akan datang untuk mengganggu. Makna tradisi Dhawuhan dalam bidang sosial yaitu sebagai pemersatu kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat Cukil. makna tradisi Dhawuhan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai ritual untuk meningkatkan hasil panen agar melimpah dan terhindar dari pageblug.
Pergeseran dalam bidang religi/ agama adalah wujud ritual tradisi Dhawuhan yang dahulunya untuk meminta hujan dan memuja para lelembut berubah menjadi pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pergeseran dalam bidang sesaji adalah ayam dahulunya ayam hidup disembelih di batu persembahan namun sekarang ayam dimasak dijadikan ingkung dan dimakan bersama setelah upacara selesai.
Kata Kunci: Tradisi, Dhawuhan, Da wet, Desa Cukil.