Hai …. Hai …. Hai …. Hai ….
Cobalah buka matamu selebar-lebarnya Dimata ada hati
Dalam hati ada mata Mata indera melihat
Untuk saksikan kekuasaan allah yang maha besar Bukanlah untuk mengingkarinya
Adakah yang anek dalam peristiwa isro’ Adakah yang anek dalam mi’roj
Tak usah heran Tak usah bimbang Dan Tak usah ragu
Allah tunjukan kepada hambanya Sebagian tanda-tanda kekuasaannya Bukankah dulu orang tak percaya
Akan adanya pesawat yang mengangkasa
Tak percaya transmisi suara diatas gelombang eter dengan radio Tak percara transfer ulah manusia dijagat raya
Lewat televisi, telephotografi, faximile, teleprinter, computer, internet, Dan segudang alat canggih bin mutakhir
Semua dianggap hayal dan irasional tak masuk akal Justru menjadi kenyataan diabad yang mengglobal Lalu dalam isro’ mi’roj…
Apanya yang mengganjal Apanya yang tak masuk akal
Apanya……….. apanya………..apanya………
عت ر ر ها
2
ط ا ض ع ا س ا ح
2
ا ح ا جس ا ن ه سا ن خ
2
ن ح ا ضح ا فت صقاا ا
2
ص ع س ن ر ك ع ن ق ع ن ك ن هنح س
Disaat tengah malam yang sunyi senyap dan hening Burung-burung malam pun diam dan membisu Binatang-binatang buas sudah berdiam diri Gemercik air dan silat angin tak terdengar lagi Hiruk-pikuk keramaian insan telah membungkam Begitu tenang dan sunyinya itu malam
Ketika itu Muhammad terbangun oelah suara yang memanggilnya
“Hai orang yang sedang tidur, bangunlah….!”
Setelah Ia bangun, dihadapannya berdiri Malaikat Jibril Dengan wajah putih berseri berkilauan seperti salju Melepaskan rambutnya yang pirang terurai
Mengenakan pakaian berumbai mutiara dan emas
Tangannya memegang se ekor hewan ajaib yaitu burok Hewan itu membungkuk di hadapan Rasul
Dan Rasul pun naik
Maka meluncurlah burok bagai anak panah Membumbung diatas pegunungan makkah Diatas pasir-pasir sahara menuju arah utara Lalu berhenti sejenak dibukit sinay
Tempat Tuhan berbicara dengan Musa Dan berhenti lagi di baitul langi
Tempat Isa dilahirkan
ح ا ن عفش ا س ه ع ا ص ت ا ر فطص ا ناا خ ع ا ص
Dalam perjalanan Muhamad mendengar suara-suara misterius Menyaksikan aneka peristiwa
Sebagai gambaran perilaku ummatnya Seusai sampai di baitul makdis
Muhammad langsung meluncur keatas Menembus tujuh petala langit
Ia berjumpa dan memberi hormat
Kepada Nabi Adam, Nuh, Harun, Musa dan lain-lainnya Kemudian Ia membumbung ke sidrotul muntaha Melintasi daerah cahaya terang benderang Lalu bagian gelap gulita
Disertai berjuta-juta tabir kegelapan Api, air, udara dan angkasa
Ia menerobos tirai-tirai keindahan
Kesempurnaan rahasia keagungan dan kesatuan Sampailah Ia ditempat yang maha tinggi
Terpesonalah Ia
Bumi dan langit menjadi satu
Hampir-hampir tak dapat melihatnya
Keduanya tampak hanya sebesar biji-bijian Ditengah ladang yang membentang luas
Disitulah Nabi merasakan kesejukan Rasa tenang dan damai
Lalu fana’ dalam diri Tuhan
Yang terasa membawa kenikmatan
Muhammad membawa oleh-oleh kewajiban shalat 5 waktu Yang semulanya 50 kali
Ia kembali kebumi baitul makdis
Lalu ke mekkah naik burok hewan bersayap
نا
ـع نا اص ا ء فش ا ه ف
ا ه ف ن ا ح ء ج
Pada suatu hari
Dikala matahari mulai naik
Seluruh warga kota mekkah digegerkan oleh berita ajaib dan mengejutkan Ketika itu abu jahal sedang bepergian lewat dimuka ka’bah
Kemudian abu jahal mendekatinya
dengan maksud mengganggu dan meng-olok-oloknya
-“Muhammad, apa yang kau renungkan, adakah perkara yang datang padamu tadi malam?”
+ memang tadi malam saya telah di isro’kan ke baitul makdis dan langsung dimi’rojkan ke sidrotul muntaha”
-Hem dan sekarang kamu telah berada diantara kita?” +benar..!
-hem hem hem hahahahahahahahahahaha……….
-Muhammad, mungkin kau telah gila, beranikah kau menceritakan hal ini pada kaummu? +kenapa tidak!
-baik, hai bani kemarilah kalian semua! Ada apa ada apa?
Orang-orang qurasy pun berdatangan Dan satu sama lain saling berhimbauan Orang-orang pun berkumpul didekat ka’bah
Sementara abu jahal menceritakan apa yang di dengarnya dari Rasulullah Dengan penuh semangat
-“hai hadirin, Muhammad tadi malam katanya telah di isro’kan ke baital makdis dan di mi’rojkan ke langit, percayakah kalian?
Salah seorang dari kaum muslimin tampil ke muka Untuk menanyakan hal itu kepada Nabi
“benarkah anda di isro’kan tadi malam wahai Raasulullah?”
“ya! Benar, dan disana saya melakukan shalat bersama kawan2 para anbiya
Orang-orang musyrik bersuka cita
Karena menyangka dengan berita ini akan berakhirlah riwayat Muhammad Bahkan kebimbangan pun menyelinap dihati sebagian kaum muslimin
ن حص ا ا ر ف ن ء ش ف ا نع هنت نجا ن ا ف ننا ق اص ا
Sementara itu beberapa orang quraisy datang kerumah abu bakar Dengan rasa gembira dan bangga serta tak sedikitpun merasa bimbang
Bahwa mereka akan kembali dengan membawa seorang tokoh yang telah murtad dari agamanya Sampailah mereka ke rumah abu bakar dengan nada seru memanggilnya
“hai abu bakar, semua urusan sahabatmu sampai sebelum saat ini masih enteng dan dapat dimaklumi, tapi sekarang kemarilah dan dengarkan”
“ada apa”
“heeemmmm ya mengenai sahabatmu itu lah”
“keparat kalian, bahaya apa yang menimpanya?
“ia sedang berada di dekat ka’bah, ia menceritakan pada orang bahwa tuhannya telah meng isro’kan ke baitul makdis terus mi’roj ke langit, berangkat malam pulang malam dan sekarang sudah berada diantara kita, hem bagaimana seperti itu”
Itulah abu bakar
Berkat kepercayaannya terhadap peristiwa isro’ dan mi’roj dengan seluk beluknya Ia mendapat gelar Ash-shiddiq
تق ا ج ك ت ر فك ن ن ضف ن ن ن اؤس ا ا نا
Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya Pada malam hari dengan perjalanan yang menabjubkan
Keselamatan atasmu wahai nabi penghias anbiya
Keselamatan atasmu wahai pemimpin orang-orang yang takwa Keselamatan atasmu
Wahai asyfal asyfiya
Keselamatan semoga atasmu Wahai azkal azkiya
Keselamatan semoga atasmu Keselamatan dari tuhan penguasa langit
Keselamatan semoga atasmu Keselamatan nan abadi tiada henti
Keselamatan moga2 tercurah atasmu Duhai nabi yang berjuluk Ahmad duhai habibi
Keselamatan atasmu Duhai kasturi keharuman
Keselamatan atasmu Duhai pelebur noda dosa
Dan semoga keselamatan abadi tercurak atasmu Duhai penolong yang asing