1
A. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan menggaunggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan
baik oleh faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, maupun dampak psikologis. Bencana setiap waktunya telah banyak
mengakibatkan korban jiwa dan materi (Krishna Pribadi, 2008). Badan
Nasional Penanggulangan bencana menerangkan bahwa Banjir merupakan
limpasan air yang melebihi tinggi muka air normal, sehingga melimpas dari
palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di sisi
sungai. (Lilik Kurniawan, 2011)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,
baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana (BNPB, 2012). Mitigasi sangat
penting dalam pelaksanaan penanggulangan bencana karena mitigasi adalah
tahap awal dalam manajemen bencana.
Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten di Jawa tengah dan
salah satu kawasan yang rawan terjadi banjir. Solopos.com, 22 Februari
kecamatan di Sukoharjo masing-masing Kecamatan Grogol, Mojolaban,
Tawangsari, Weru, Bulu dan Nguter terendam banjir. Kecamatan
Tawangsari merupakan salah satu wilayah yang memiliki dampak paling
parah karena dilanda banjir dan tanah longsor di Desa Kateguhan, menyusul
meluapnya Sungai Kedawung akibat tidak mampu menampung air kiriman
dari Desa Pundungrejo dan Desa Sanggang kecamatam Bulu.
SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo adalah sebuah sekolah negeri
yang ada di Kabupaten Sukoharjo. SMA Negeri 1 Tawangsari terletak di
Desa Lorog yang merupakan kelurahan yang paling rentan terjadi banjir.
Banjir di SMA N 1 tawangsari disebabkan oleh meluapnya saluran irigasi
persawahan karena hujan yang terus mengguyur di kelurahan lorog pada
musim hujan. Air yang meluap dari saluran irigasi ke halaman sekolah tidak
bisa di alirkan kembali ke saluran irigasi lainya, karena pada halaman
sekolah tidak memiliki saluran pembuangan air yang besar, sehingga
semakin lama hujan terjadi maka semakin tinggi pula genangan air yang
terdapat di halaman sekolah. Banjir di SMA N 1 Tawangsari sangat
meresahkan siswa, selain mengganggu mobilitas kegiatan siswa dalam
berolah raga atau kegiatan lain di halaman, banjir juga menimbulkan wabah
penyakit.
Melihat latar belakang di atas bisa dilihat kecamatan tawangsari
sangat berpotensi terjadi bencana banjir akibat luapan dari sungai Bengawan
dengan judul TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM
MITIGASI BENCANA BANJIR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2013/2014
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah penelitian dimaksudkan agar pembahasan tidak
menyimpang dan terlalu melebar. Batasan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Tingkat pengetahuan siswa kelas X mengenai bencana banjir,
2. Tingkat pengetahuansiswa kelas X dalam mitigasi bencana banjir
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh
beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat pengetahuan siswa kelas X SMA N 1
Tawangsari mengenai bencana banjir?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan siswa kelas X SMA N 1
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas X SMA N 1
Tawangsari mengenai bencana banjir,
2. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas X SMA N 1
Tawangsari dalam mitigasi bencana banjir?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Memberikan informasi kepada siswa kelas X SMA N 1
Tawangsari tentang bencana banjir,
2. Menambah wawasan mengenai mitigasi bencana banjir agar SMA
!!
466000 477000 488000 499000
9
Grid Koordinat : Universal Transverse Mercator Zona : 49 South
Jalan Kereta Api
Sungai
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 250000 Badan Informasi Geospasial
2. Solopos 22 Februari 2012
Disalin Oleh Bagus Purnomo (A610100056) Program Studi Pendidikan Geografi
Laut Jawa
Samudra Hindia Provinsi
Jawa Barat Provinsi
Jawa Timur
