• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengelolaan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengelolaan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Klaten."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

seseorang untuk dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan,

mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang

bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Pada mulanya yaitu sebelum ada

pendidikan melalui sekolah seperti sekarang ini, maka pendidikan

dijalankan secara spontan dan langsung dalam kehidupan sehari-hari di

dalam keluarga.

Tuntutan akan ketersediaan sumber daya manusia semakin tinggi,

maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

sesuatu yang harus dihasilkan oleh sekolah sebagai satuan pendidikan yang

tujuan dasarnya adalah menyiapkan manusia-manusia berkualitas, baik

secara intelektual, integritas, maupun perannya dalam kehidupan

bermasyarakat.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh

satuan pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan

kreativitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk

(2)

dapat menjadi wahana dalam melahirkan bakat terbesar dalam diri anak,

membentuk karakter positif pada siswa, dan tempat aktualisasi diri pada

siswa (Anifral, 2008 : 1-2).

SMK Negeri 4 Klaten adalah salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) di Kabupaten Klaten, pada tiap tahun ajaran baru tentunya

sekolah memerlukan strategi penerimaan siswa baru yang jitu guna

menarik calon siswa, salah satunya dengan mempromosikan apa yang

dimiliki sekolahan sebagai nilai lebih, seperti memperkenalkan kegiatan

ekstrakurikuler unggulan beserta prestasi yang telah diraih sekolahan

dalam bentuk selebaran, famlet, dan lain-lain. Adapun bentuk

ekstrakurikulernya di SMK Negeri 4 Klaten antara lain : untuk

ekstrakurikuler wajib terdapat Pramuka dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), sedangkan untuk ekstrakurikuler pilihan diantaranya

Kesenian, Olahraga, Palang Merah Remaja, Bahasa Inggris, Keagamaan

“e i Ba a Tulis Al Qur’a , Me jahit, da KIR.

Berdasarkan observasi awal peneliti di SMK Negeri 4 Klaten,

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMK Negeri 4

Klaten pada prinsipnya sudah terlaksana dengan baik, hanya saja berkaitan

dengan tata kelola atau manajemen kegiatannya masih diperlukan

beberapa perbaikan di berbagai sisi, misalnya dalam hal peningkatan

kualitas dan manajemen pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Berkaitan

(3)

peneliti juga menemukan adanya ketidakseimbangan pengelolaannya

a tara ekstrakurikuler ya g favorit de ga ekstrakurikuler ya g lai

diluar ekstrakurikuler wajib, baik dari sisi pengelolaannya maupun

pembina/pengampu kegiatan ekstrakurikuler.

Selain hal tersebut, pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK

Negeri 4 Klaten masih terkendala kurangnya pendanaan, pemenuhan

kebutuhan fasilitas dan sarana, serta beban pembina/pengampu yang

banyak, selain bertugas sebagai guru kelas/mata pelajaran juga

mengampu/membina kegiatan ekstrkurikuler, sehingga diperlukan

tambahan pembina/pengampu dari pihak luar.

Dengan keadaan yang demikian, maka dalam pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten diperlukan suatu bentuk

penyegaran (refreshing) kegiatan dengan melakukan inovasi kegiatan

ekstrakurikuler tersebut, baik dalam bentuk kegiatannya maupun terapan

manajemen pelaksanaannya, sehingga tujuan dari dilakukannya inovasi

kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat tercapai dan membawa hasil yang

lebih baik.

Didalam Proses Pembelajaran Kurikulum 2013, pembelajaran

ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang

dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara

rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib

(4)

M.Pd., Implikasi Kurikulum 2013 Bagi Guru, LPMP Jawa Barat, diakses pada

hari Ju ’at, 3 September 2013 pukul 13.05 WIB).

Kegiatan ekstrakurikuler adalah bagian yang tak terpisahkan dalam

kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan

minat peserta didik terhadap kegiatan tertentu yang tidak dapat

dilaksanakan melalui pembelajaran kelas biasa, serta mengembangkan

kemampuan yang terutama berfokus pada kepemimpinan, hubungan sosial

dan kemanusiaan, serta berbagai ketrampilan hidup. Kegiatan

ekstrakurikuler dilakukan di lingkungan sekolah, didalam masyarakat,

maupun alam. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya

digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler. (Nana

Karyana, M.Pd., Implikasi Kurikulum 2013 Bagi Guru, diakses pada hari

Ju ’at, “epte er pukul . 5 WIB .

Di dalam Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 Tentang

Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler, pada lampiran

ke III, disebutkan bahwa didalam Kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler

dibedakan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan

ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajibmerupakan kegiatan

ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kecuali siswa yang

berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk ikut dalam kegiatan

(5)

Pada Kurikulum 2013, telah ditetapkan Pramuka sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib dari Sekolah Dasar (SD) sederajat sampai dengan

Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Selanjutnya, kegiatan

ekstrakurikuler pilihan, antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Kegiatan

ekstrakurikuler pilihan di bentuk berdasarkan kelompok-kelompok kegiatan

ekstrakurikuler pilihan yang ada, dan biasanya kegiatan tersebut

merupakan pengembangan aplikatif dari suatu mata pelajaran, misal

ekstrakurikuler Bola Volley merupakan aplikasi dari mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMK Negeri 4 Klaten,

siswa dapat melakukan pengembangan-pengembangan kegiatan

ekstrakurikuler yang lebih inovatif, lebih memiliki manfaat guna

pengembangan karakter siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

tersebut. Selanjutnya bentuk pengembangan tersebut disampaikan atau

dikoordinasikan dengan satuan pendidikan guna dilakukan penyusunan

panduan tata kelola kegiatan ekstrakurikuler tersebut disekolahan.

Setelah melakukan pengkajian dan penyerapan aspirasi dari siswa,

satuan pendidikan SMK Negeri 4 Klaten bersama-sama siswa melakukan

sharing program kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan guna

mendapatkan gambaran apakah program kegiatan ekstrakurikuler yang

telah disusun tersebut dapat berdampak pada pengembangan karakter

(6)

Dalam rangka pengembangan karakter, pendidikan karakter

menempatkan kembali peran guru sebagai faktor yang sangat berpengaruh

dalam pengembangan kepribadian peserta didik. Hakikat dari seorang guru

adalah sebagai pendidik bukan hanya sebagai pengajar yang mentransfer

pengetahuan yang dimilikinya kepada para siswa di ruang kelas. Sebagai

pendidik guru berperan untuk mendidik dan mengembagkan kepribadian

siswa melalui interaksi yang intensif baik itu ketika berada di dalam kelas

maupun di luar kelas (Asmani 2012: 74).

Pendidikan karakter merupakan proses untuk menuntun peserta

didik menjadi manusia seutuhnya yang berkarakterdalam hati, raga, pikir,

serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan

watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan

mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh

hati (Samani 2011 : 45).

Idealnya kegiatan ekstrakurikuler menjadi kebanggaan sekolah

serta untuk menarik minat siswa bersekolah di SMK Negeri 4 harus dikelola

dengan inovasi manajemen yang profesional dan memadai, baik dari segi

kualitas maupun kuantitasnya, hasil dari inovasi manajemen

ekstrakurikuler secara profesional dapat berdampak pada pengembangan

(7)

kompetensi akademik terutama pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) dan dapat memberikan kontribusi positif agar siswa menjadi lebih

berkualitas, baik secara intelektual, integritas, kreatifitas, dan inovatif

didalam perannya berkehidupan bermasyarakat.

Namun kenyataanya, fakta yang diperoleh dari observasi awal

yang dilakukan di SMK Negeri 4 Klaten, ekstrakurikuler yang dilaksanakan

masih berjalan secara monoton, hal ini dikarenakan pengelolaan

ekstrakurikuler belum dikelola dengan inovasi manajemen yang baik dan

kurang mendapatkan perhatian dari sekolahan terutama dalam rangka

pengembangan karakter siswa. Disamping itu, tidak sedikit siswa yang

enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, oleh karena menurut mereka

kegiatan ekstrakurikuler akan menambah jam sekolah, sehingga waktu

untuk kegiatan lain siswa berkurang.

Di beberapa sekolahan, banyak kegiatan ekstrakurikuler yang

hanya dilaksanakan sebagai kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler saja

atau dengan kata lain sebagai implementasi pelaksanaan kurikulum,

mengingat fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi

proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk

mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh sebagai hasil nyata

proses pembelajaran, namun tujuan pokok dalam rangka pengembangan

karakter siswa sedikit dikesampingkan, sehingga kegiatan ekstrakurikuler

(8)

Dari paparan mengenai pengelolaan ekstrakurikuler sekolah

diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan dengan konstruksi

judul : PENGELOLAAN EKSTRA KURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) NEGERI 4 KLATEN.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK

Negeri 4 Klaten ?

2. Bagaimana inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan

karakter siswa di SMK Negeri 4 Klaten ?

3. Bagaimana bentuk pengembangan karakter siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4

Klaten.

2. Mengetahui inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan

karakter siswa di SMK Negeri 4 Klaten.

3. Mengetahui bentuk pengembangan karakter siswa dalam kegiatan

(9)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pengetahuan dibidang manajemen

pendidikan mengenai inovasi kegiatan ekstrakurikuler guna

pengembangan karakter siswa.

b. Memberikan masukan bagi perkembangan manajemen

pendidikan mengenai inovasi kegiatan ekstrakurikuler guna

pengembangan karakter siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan motivasi untuk

melakukan inovasi kegiatan ekstrakurikuler guna

pengembangan karakter siswa

b. Bagi para pembaca diharapkan dapat dijadikan tambahan

informasi keilmuan berkaitan dengan inovasi kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting, tetapi kita

Dua ratus enam puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh tiga ribu dua ratus empat puluh enam rupiah.. Dua ratus enam puluh tiga juta enam ratus lima puluh tiga ribu lima

Minyak kayu putih yang banyak beredar dipasaran / ternyata ada juga yang diproduksi dari bahan mentahnya di Yogyakarta // Setelah melewati berbagai proses / termasuk melalui

Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian Sandrawati, dkk,.(2007) yang menyatakan bahwa pemberian kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap peningkatan pH.. tanah dari

[r]

Pengaruh kompos sampah kota dan pupuk kandang sapi terhadap beberapa sifat kimia tanah dan hasil tanaman jagung manis (Zea Mays Saccharata) pada Fluventic Eutrudepts asal

[r]

SEGMEN BERITA REPORTER A Harga Wajar Menjelang Lebaran. batik tulis