PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN MEMAHAMI
BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2
BINJAI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI
BATU DAN BETON TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
JHON HENDRI SURBAKTI
NIM. 5103311015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Jhon Hendri Surbakti. NIM 5103311015. “ Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton Tahun Ajaran 2014/2015. “ Skripsi, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Medan. 2014
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran Dasar Komptensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan melalui penerapan model pembelajaran Mind
Mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Binjai semester ganjil Tahun Ajaran
2014/2015 yang berjumlah 42 orang. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus pembelajaran dimana siklus pertama mempelajari tentang pengertian, jenis dan sifat kayu sebagai bahan bangunan dan siklus kedua mempelajari tentang penggolongan, kegunaan, dan sistem struktur kayu sebagai bahan bangunan. Hasil uji coba instrumen yang dilakukan pada siklus I dari 35 soal diperoleh 30 soal yang valid dan dari data valid, uji tingkat kesukaran didapat 3 soal mudah, 23 soal sedang dan 4 soal sukar, uji daya beda didapat 8 soal baik,16 soal cukup dan 6 soal kurang baik, uji reliabilitas diperoleh 0,876 (sangat tinggi). Pada siklus II dari 35 soal diperoleh 31 soal valid dan dari data, valid uji tingkat kesukaran didapat 4 soal mudah, 20 soal sedang, dan 7 soal sukar, uji daya beda didapat 7 soal sangat baik, 10 soal baik, 9 soal cukup, dan 5 soal kurang baik, uji reliabilitas diperoleh 0,928 (sangat tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif aktivitas dan hasil belajar siswa mendapat nilai 80 sekurang-kurangnya 80 % di pada kelas dengan baik dalam pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I siswa yang mendapat nilai minimal 80 sebanyak 19 siswa atau 45,24% sedangkan aktivitas belajar didapat76,19 % di akhir siklus I. Hasil tersebut belum memuaskan dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus II, dan hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai minimal 80 sebanyak 36 orang sedangkan aktivitas belajar didapat 88,09% di akhir siklus II. Disimpulkan dari hasil penelitian di atas dan pengajuan hipotesis yang menyatakan bahwa Penerapan model pembelajaran
Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan dapat diterima.
ABSTRACT
Jhon Hendri Surbakti. Registration number : 5103311015. “Applying model study of mind mapping to increase activity and result of learning vocational interest base comprehending the construction material of the student class X State Vocational High School 2 Binjai program the membership of construction technique petrify and concrete in the teaching year 2014 / 2015”.Thesis. Faculty of Technique - State University of Medan 2014.
The main objective of this classroom action research is to know the increase activity and the result from learning student at The Elementary Subject of Vocational Interest Comprehending The Construction Material through Applying Model Study of Mind Mapping at the student class X State Vocational High School 2 Binjai in the teaching year 2014/2015 amounting 42 student. The action procedure conducted in two study cycle where the first cycle is learning about congeniality, type, and nature of wood as the construction material and the second cycle is learning about classification, usefulness, and system structure of wood as the construction material. The result of instrument test-drive conducted in cycle 1 from 35 question obtained with 30 valid question and from valid data, the test difficulty level got 3 easy question, 23 middling question and 4 difficult question, the test got different energy 8 good question, 16 question enough and 6 unfavorable question, the test reliable obtained 0, 876 (very high). In cycle 2 from 35 question obtained with 31 valid problem from data, valid the test difficulty level got 2 easy question, 20 middling question, and 7 difficult question, the test got different energy 7 very good question , 10 good question , 9 enough question, and 5 unfavorable question, the test reliable obtained 0,928(very high). The research told to be succeed measured by pursuant to cumulative mean of activity and result of learning student get the value 80 at least 80 % in the class better in elementary study of vocational interest comprehending construction material. The result of research show that in cycle 1 student getting minimum value 80 as much 19 student or 45,24% while activity learn got 76,19% in the final of cycle 1. The result not yet gratified and not yet matching with expected. therefore require to be conducted in cycle 2, and the result of evaluation in cycle 2 indicating that student getting minimum value 80 as much 36 student while the learning activity got 88,09% in final of cycle 2. The conclusion from the research the result and above hypothesis proffering expressing that Applying model study Mind Mapping can improve the student activity and the result learning in elementary subject of vocational interest comprehending the acceptable construction material.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan.
Skripsi ini berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai
Tahun Ajaran 2014/2015 “
Dengan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada:
1. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik sekaligus
narasumber.
3. Drs. Asri Lubis,S.T., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan.
4. Drs. Zulkipli Matondang, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan.
5. Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan.
6. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik
7. Drs. Toyama Sitompul selaku dosen mata kuliah sekaligus narasumber.
8. Bapak/Ibu staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan bantuan administrasi.
9. Drs. Amri Chairil Anwar selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Binjai
yang telah memberikan penulis izin untuk mengadakan Penelitian.
10.Edi Supardi, S.Pd selaku Ketua Jurusan Bangunan SMK Negeri 2 Binjai
11.Masriani, S.Pd Selaku Partisipan dan Guru Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan
12.Bapak/Ibu Guru beserta staf pegawai Tata Usaha di Lingkungan SMK
Negeri 2 Binjai yang telah memberikan bantuan Administrasi.
13.Teristimewa orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah
memberikan dukungan tenaga, materi, doa dan motivasi tiada henti hingga
Skripsi ini dapat tersusun serta adik tercinta.
14.Teman-teman mahasiswa PTB 2010, serta kakak dan adik stambuk
terimakasih telah memotivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini.
15.Semua orang yang terlibat dalam penyusunan Skripsi ini.
Melalui kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca melalui e-mail : gauljhonstova_bakti@yahoo.co.id.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 9
C.Pembatasan Masalah ... 11
D.Rumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 14
A.Kerangka Teoritis ... 14
1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 14
a. Pengertian Aktivitas Belajar ... 14
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar .... 17
c. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar ... 19
a. Pengertian Hasil Belajar ... 23
b. Ciri-Ciri Belajar ... 24
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26
3. Hakikat Model Pembelajaran Mind Mapping ... 30
a. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping ... 30
b. Keguanaan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 41
c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Mind Mapping Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Lain ... 43
d. Hubungan Mind Mapping Dengan Kecerdasan Otak ... 45
4. Materi Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) Memahami Bahan Bangunan ... 46
B.Penelitian yang Relevan ... 47
C.Kerangka Konseptual ... 48
1. Model Pembelajaran Mind Mapping Dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan ... 48
2. Model Pembelajaran Mind Mapping Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan ... 50
D.Pengajuan Hipotesis ... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 53
C.Partisipan Penelitian ... 53
D.Variabel Penelitian ... 54
E. Defenisi Operasional ... 54
F. Desain Penelitian ... 55
G.Prosedur Penelitian ... 57
1. Identifikasi Masalah ... 57
2. Memahami Lapangan ... 57
3. Pelaksanaan Penelitian ... 57
H.Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 62
1. Instrumen Tes ... 62
2. Lembar Observasi ... 64
3. Dokumentasi ... 66
I. Teknik Analisis Data ... 66
J. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 66
1. Hasil Validitas Instrumen ... 67
2. Hasil Indeks Kesukaran Instrumen ... 68
3. Hasil Daya Beda Tiap Instrumen ... 69
4. Reliabilitas Soal ... 70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 72
A.Siklus I (Dua Pertemuan) ... 72
1. Tahap Perencanaan (Planning) ... 72
2. Tahap Pelaksanaan (Acting) ... 73
a. Pertemuan 1 ... 73
3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 75
a. Perolehan Nilai Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 76
b. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 80
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning) ... 88
B.Siklus II (Dua Pertemuan) ... 90
1. Tahap Perencanaan (Planning) ... 90
2. Tahap Pelaksanaan (Acting) ... 91
a. Pertemuan 1 ... 91
b. Pertemuan 2 ... 92
3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 93
a. Perolehan Nilai Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 94
b. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 98
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replanning) ... 106
C.Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 109
BAB V KESIMPULAN, IMPIKASI DAN SARAN ... 113
A.Kesimpulan ... 113
B.Implikasi ... 114
C.Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 119
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perolehan nilai Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan
Memahami Bahan Bangunan Kelas X SMK Negeri 2 Binjai
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton ... 7
Tabe 2.1 Kompetensi Dasar Memahami Bahan Bangunan ... 46
Tabel 3.1 Tabel Siklus Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 60
Tabel 3.2 Kisi-KisiTes Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Siklus I ... 63
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Siklus II ... 63
Tabel 3.4 Format Lembar Observasi Aktivitas Kelas ... 64
Tabel 3.5 Tabel Analisis Data ... 66
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Siklus I ... 83
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Aktivitas Pertemuan Pertama Siklus I ... 76
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Aktivitas Pertemuan Kedua Siklus I ... 78
Tabel 4.4 Perolehan Nilai Pretest Hasil Belajar Siklus I ... 80
Tabel 4.5 Perolehan Nilai Postest Hasil Belajar Siklus I ... 82
Tabel 4.6 Nilai Kerja Diskusi Kelompok Siklus I ... 84
Tabel 4.7 Nilai Latihan Soal Siklus I ... 86
Tabel 4.8 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Siklus II ... 93
Tabel 4.9 Perolehan Nilai Aktivitas Pertemuan Pertama Siklus II ... 94
Tabel 4.10Perolehan Nilai Aktivitas Pertemuan Kedua Siklus II ... 96
Tabel 4.11 Perolehan Nilai Pretest Hasil Belajar Siklus I ... 98
Tabel 4.13 Nilai Kerja Diskusi Kelompok Siklus I ... 102
Tabel 4.14 Nilai Latihan Soal Siklus I ... 104
Tabel 4.15 Perbandingan Ketercapaian Aktivitas Belajar ... 110
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping ... 34
Gambar 3.1 Skema Variabel Penelitian ... 54
Gambar 3.2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 56
Gambar 4.1. Histogram Aktivitas Siswa Pertemuan I Siklus I ... 77
Gambar 4.2. Histogram Aktivitas Siswa Pertemuan II Siklus I ... 79
Gambar 4.3. Histogram Pretest Siklus I ... 81
Gambar 4.4. Histogram Postest Siklus I ... 83
Gambar 4.5. Histogram Diskusi Kelompok Siklus I ... 85
Gambar 4.6. Histogram Latihan Soal Siklus I ... 87
Gambar 4.7. Histogram Aktivitas Siswa Pertemuan I Siklus II ... 95
Gambar 4.8. Histogram Aktivitas Siswa Pertemuan II Siklus II ... 97
Gambar 4.9. Histogram Pretest Siklus II ... 99
Gambar 4.10. Histogram Postest Siklus II ... 101
Gambar 4.11. Histogram Diskusi Kelompok Siklus II ... 103
Gambar 4.12. Histogram Latihan Soal Siklus II ... 105
Gambar 4.13. Histogram Perbandingan Aktivitas Siklus I & II ... 107
Gambar 4.14. Histogram Perbandingan Hasil belajar Siklus I & II ... 108
Lampiran 27Dokumentasi Uji Coba Instrumen ... 220
Gambar 1. Peneliti Membagikan Soal ... 220
Gambar 2. Peneliti Menjelaskan Soal Yang Kurang Dipahami Siswa... 220
Gambar 3. Peneliti Mengawasi Proses Ujian ... 220
Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian ... 237
Gambar 1. Lokasi SMK Negeri 2 Binjai ... 237
Gambar 2. Guru Mengabsen Siswa ... 237
Gambar 3. Guru Menyampaikan Konsep Pembelajaran Mind Mapping ... 237
Gambar 4. Guru Memberi Perintah Kepada Siswa Untuk Membentuk Kelompok ... 237
Gambar 5. Peneliti Memberikan Soal Pretest ... 238
Gambar 6. Guru Mengumpulkan Lembar Jawaban Pretest ... 238
Gambar 7. Peneliti Membagikan Media Pembelajaran ... 238
Gambar 8. Guru Memperhatikan Pekerjaan Siswa ... 238
Gambar 9. Pekerjaan Mind Mapping Siswa Laki-Laki ... 239
Gambar 10. Pekerjaan Mind Mapping Siswa Perempuan ... 239
Gambar 11. Salah Satu Hasil Mind Mapping Siswa ... 239
Gambar 12. Siswa Mengerjakan Soal Postest ... 239
Gambar 13. Siswa Mengerjakan Soal Pretest ... 240
Gambar 14. Siswa Mengerjakan Soal Latihan ... 240
Gambar 15. Jam Istirahat ... 240
Gambar. 16. Guru Memperhatikan Pekerjaan Siswa ... 240
Gambar. 17. Hasil Mind Mapping Siswa ... 241
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 122
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 128
Lampiran 3 Soal Latihan Siklus I ... 150
Lampiran 4 Jawaban Soal Latihan Siklus I ... 152
Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Siklus I (Valid) ... 155
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I& Valid ... 163
Lampiran 7 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I ... 164
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 165
Lampiran 9 Soal Latihan Siklus II ... 185
Lampiran 10 Jawaban Soal Latihan Siklus II ... 187
Lampiran 11 Tes Hasil Belajar Silkus II(Valid) ... 189
Lampiran 12 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ... 196
Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ... 197
Lampiran 14 Perhitungan Hasil Uji Instrumen Siklus I ... 198
Lampiran 15 Perhitungan Hasil Uji Instrumen Siklus II ... 208
Lampiran 16 Tabel Produk Moment ... 219
Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Pertemuan Pertama Siklus I ... 221
Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Pertemuan Kedua Siklus I ... 222
Lampiran 19 Lembar Observasi Aktivitas Pertemuan Pertama Siklus II .... 223
Lampiran 20 Lembar Observasi Aktivitas Pertemuan Kedua Siklus II ... 224
Lampiran 21 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I(Pretest) ... 225
Lampiran 22 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I(Postest) ... 226
Lampiran 24 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II(Postest) ... 228
Lampiran 25 Lembar Nilai Kerja Diskusi Kelompok Siklus I ... 229
Lampiran 26 Lembar Nilai Kerja Diskusi Kelompok Siklus II ... 230
Lampiran 27 Lembar Nilai Latihan Soal Siklus I ... 231
Lampiran 28 Lembar Nilai Latihan Soal Siklus II ... 233
Lampirang 29 Capaian Indikator aktivitas belajar ... 234
Lampiran 30 Capaian indikator hasil belajar ... 235
Lampiran 31 Daftar Hadir ... 236
Surat-Surat
Permohonan Judul Skripsi
Permohonan Perubahan Judul Skripsi
Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
Permohonan Ijin Observasi Awal
Surat Balasan Observasi Awal
Surat Pernyataan Guru Mata Pelajaran
Surat Permohonan Uji Coba Instrumen
Surat Balasan Izin Uji Coba Instrumen
Surat Izin Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke merupakan negara besar
yang kaya akan sumberdaya, baik sumber daya alam maupun manusia. Kekayaan
sumber daya manusia mencakup berbagai suku bangsa, adat-istiadat dan budaya.
Letak Indonesia secara ekonomi juga sangat strategis dalam sarana perdagangan,
ekonomi dan politik internasional.
Menurut Mulyasa (2007 : 3) Indonesia termasuk ke dalam sepuluh besar negara sebagai penghasil Sumber Daya Alam (SDA) di dunia seperti bahan tambang dan bangunan, memiliki lebih kurang 325-350 jenis flora dan pauna, dan memiliki tanah yang subur. Hal ini berarti indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki begara lain, namun belum unggul secara kompetitif Bangsa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi bangsa yang makmur, maju, dan sejahtera. Dengan kondisi ini, Indonesia mestinya menjadi negara yang makmur bukan sebalikya kenyataannya Indonesia menjadi negara yang terpuruk dalam lingkar kemiskinan, keterbelakangan, ketidakadilan, dan ketidakpastian menghadapi masa depan.
Untuk mewujudkan semua itu bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai
masalah yang sulit untuk dipecahkan salah satunya aspek pendidikan. Pendidikan
merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia.
Dengan pendidikan dapat ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kreativitas dan produktivitas
manusia. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
suatu bangsa, melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang cerdas, berahlak
mulia dan melalui pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu
bangsa menjadi lebih baik. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber
daya manusia untuk mengetahui dan mengikuti pembangunan seirama dengan
tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan
baru, yang sebagiannya sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Dalam
rangka menciptakan pendidikan yang berorientasi pada pencapaian tujuan
pendidikan nasional, serta mampu menjawab tantangan masa kini dan masa
depan, pendidikan dewasa ini terus ditata dan dikembangkan dengan memberikan
prioritas pada aspek-aspek yang dipandang stategis bagi bangsa Indonesia.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia pada hakekatnya memiliki tujuan
utama untuk menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan dan menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Di samping itu pula menghasilkan lulusan dan
anak didik yang bisa mengikuti perkembangan teknologi. Untuk melakukan hal
itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai tantangan
masa depan yang sulit sekali untuk diramalkan, serta mengalami perubahan.
Reformasi pendidikan yang diterapkan di lembaga-lembaga sekolah merupakan
respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai upaya untuk
mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya
manusia. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa
depan yang bisa menjamin bagi perwujudan hak-hak asasi manusia untuk
mengembangkan seluruh potensi dan prestasi perserta didik secara optimal.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kemampuan guru dalam
memahami tujuan pendidikan yang tercapai, dan keterlibatan orang tua dalam
kegiatan pembelajaran baik secara langsung dan tidak langsung. Melalui kegiatan
pendidikan di lembaga pendidikan formal (di lingkungan sekolah), informal (di
lingkungan keluarga) dan non formal pendidikan, pengajaran, pelatihan,
bimbingan, dan nilai-nilai kepada peserta didik. Untuk mewujudkannya maka
dibutuhkan kerjasama antar pihak sekolah, wali murid atau siswa. Peranan
sekolah sangat penting dalam mewujudkan dan menciptakan peserta didik yang
memiliki prestasi belajar yang tinggi di sekolahnya. Dengan demikian prestasi
belajar yang tinggi di sekolah , maka peranan sekolah telah berhasil dalam
mewujudkan tujuan pendidikan. Namun kenyataannya disetiap sekolah tidak
semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, masih ada beberapa siswa
yang prestasi belajarnya rendah.
Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan diatas Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
berorientasi mendidik dan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
etos kerja dan berkompetensi standar nasional, yang nantinya diharapkan
memiliki keterampilan tingkat menengah dengan bidang keahliannya
masing-masing, sehingga dengan tercapainya tujuan pendidikan, dapat mengangkat
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, penerintah khususnya
Departemen Pendidikan Nasional melakukan berbagai upaya dan kebijaksanaan
dalam meningkatkan pendidikan nasional seperti mengadakan perbaikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disempurnakan kedalam
Kurikulum 2013 yang operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan atau sekolah, menambah sarana dan prasarana
pendidikan, memperbaiki sistem pembelajaran dan mengadakan pelatihan bagi
guru- guru di berbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mengajar guru sesuai indikator ke arah mutu pendidikan yang lebih baik.
Menurut Hamalik (2012 :1) kurikulum dan pengajaran merupakan dua hal
yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum
pada dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup
kegiatan dan pengalaman yang perlu disediakan dan memberikan kesempatan
secara luas bagi siswa untuk belajar.
Menurut Sudrajat (2014 : 5-6) penetapan kriteria nilai ketuntasan minimal
dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar pada beberapa indikator salah
satunya adalah kompleksitas. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sejumlah
kondisi sebagai berikut :
1. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan
pada peserta didik
2. Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
3. Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan
4. Peserta didik dengan penalaran yang tinggi
5. Peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep
6. Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan
7. Waktu yang cukup lama untuk memahami materi karena memiliki
tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam
pembelajarannya perlu pengulangan/latihan
8. Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik mencapai ketuntasan belajar
Berdasarkan uraian di atas menerangkan bahwa masih banyak hal yang
perlu dikaji guna adanya peningkatan. Salah satu yang dihadapi adalah masalah
proses pembelajaran. Kurangnya inovasi dan kreativitas tenaga pendidik menjadi
salah satu faktor penyebab terhambatnya perkembangan pendidikan di SMK N 2
Binjai. Banyak faktor-faktor penentu yang dapat mengakibatkan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi, di antaranya adalah
aktivitas dan hasil belajar siswa. Jika kedua faktor tersebut dapat terlaksana
dengan baik, pasti akan mendapatkan hasil atau prestasi yang baik bagi peserta
didik.Kegiatan belajar sangat diperlukan adanya kesiapan awal siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran, misalnya penguasaan konsep awal yang dimiki
siswa sebelum memasuki konsep lebih lanjut. Bila konsep awal merupakan dasar
kegiatan belajar tahap berikutnya. Dalam rangka merubah tingkah laku yang
merupakan hasil dari belajar. Siswa sebagai subjek yang sedang belajar haruslah
mengetahui cara belajar yang baik dan efisien. Prestasi belajar yang dicapai siswa
berbeda-beda, ada siswa yang berprestasi tinggi,sedang, dan ada pula siswa yang
berprestasi rendah. Kebiasaan atau sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang
merupakan suatu cara bertindak yang telah dikuasai, diuji, seragam, dan berlaku
secara otomatis tanpa dipikirkan lagi, yang dapat mempengaruhi tujuan siswa
untuk mencapai hasil belajar yang di inginkan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal sekolah untuk tempat
penelitian yang penulis lakukan di SMK N 2 Binjai Jl. Bejomuna Kelurahan
Timbang Langkat Kecamatan Binjai Timur tanggal 28 mei sampai dengan 4 juni
2014,Daftar Komulatif Nilai (DKN) T.A. 2013/2014 menunjukkan hasil belajar
siswa untuk mata pelajaran Dasar Komptensi Kejuruan Memahami Bahan
Bangunan sudah mencapai KKM, dari jumlah keseluruhan siswa 16 orang
mendapat nilai 70 -79, 17 orang mendapat nilai 80-89 dan satu orang mendapat
nilai 90-100. Namun ada baiknya jika ketercapaian nilai hasil belajar siswa
minimal mendapat nilai 80 mencapai 80% dari jumlah keseluruhan siswa dengan
rata-rata komulatif kelas minimal 80 %, hasil ini yang diharapkan guru mengingat
materi pelajaran ini tidak terlalu sulit, akan tetapi kurangnya semangat dari siswa
seperti dalam keaktifan dalam belajar, kurangnya interaksi siswa dengan guru
secara lebih dekat dalam membahas pelajaran yang kurang dimengerti, dan
hubungan antar siswa dalam motivasi untuk belajar. Hal ini yang saat ini dihadapi
Konstruksi Batu dan Beton kelas X, terkhusus pada mata pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan (DKK) Memahami Bahan Bangunan yang merupakan salah
satu mata pelajaran pokok sebagai dasar ilmu pengetahuan di bidang konstruksi
bangunan. Selengkapnya perolehan nilai-nilai rata-rata hasil belajar Dasar
Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Kelas X SMK Negeri 2 Binjai
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 2013/2014 <70
Sumber : DKN SMK Negeri 2 Binjai
Dari presentase hasil belajar di atas membuktikan bahwa belum tercapainya
hasil yang diharapkan pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)
Memahami Bahan Bangunan bukan hanya disebabkan oleh pemahaman siswa
yang kurang baik, tetapi juga oleh beberapa faktor yang meliputi guru, model
pembelajaran yang kurang tepat maupun lingkungan belajar yang saling
berhubungan satu sama lain.
Menurut Daryanto dalam Sitohang (2012 : 6) tidak tercapainya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi faktor fisiologi dan psikologi dan yang kedua berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang meliputi faktor lingkungan dan instrumental (eksternal). Proses pembelajaran di sekolah merupakan upaya untuk mengembangkan kepribadian anak, dan ini semua merupakan tanggung jawab semua pihak.
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan
motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam belajar. Dengan demikian siswa merasa
faktor-faktor tersebut lebih berpengaruh dalam mewujudkan aktivitas untuk
mencapai suatu tujuan terutama dalam meraih prestasi belajar secara optimal.
Sesuai dengan penjelasan di atas diharapkan siswa untuk memiliki hasil belajar
yang tinggi dan aktivitas belajar yang baik, karena dengan hasil belajar yang
tinggi dan aktivitas belajar yang baik akan sangat membantu siswa untuk
meningkat prestasi belajarnya. Guna mencapai hasil pembelajaran yang optimal
dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang mempunyai keinginan untuk
meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas sehingga mutu pendidikan
dapat ditingkatkan, oleh karena itu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkna
mutu proses belajara mengajar di kelas dilakukan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), melalui PTK masalah pendidikan dapat dikaji,
ditingkatkan, dan dituntaskan sehingga proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif dan hasil belajar yang optimal dapat diwujudkan secara sistematis. Demi
tercapainya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan, PTK dilakukan dengan
menerapkan salah satu model pembelajaran yang sebaiknya diterapkan sehingga
siswa lebih mudah untuk memahami konsep-konsep serta materi yang diajarkan.
Salah satunya pada penelitian ini menerapkan model pembelajaran mind mapping.
Mind Mapping sebagai model pembelajaran atau konsep yang tepat untuk
diterapkan dalam pembelajaran. Dengan penerapan model pembelajaran mind
mapping diharapkan karakter yang terbentuk dalam diri siswa adalah jiwa seorang
pemikir dan kreatif. Sikap tersebut ditandai dengan sikap rasa ingin tahu yang
tinggi, mampu menyelesaikan setiap permasalahan, dengan sikap berfikir secara
sistematis, objektif, dan memiliki dasar pemikiran yang kuat. Model pembelajaran
untuk mampu mengembangkan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Interaksi pembelajaran guru dan siswa adalah interaksi yang bersifat
aktif. Guru berperan sebagai fasilitator, dan mediator dalam rangka membawa
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Dengan menerapkan
model ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
memahami bahan bangunan dan dapat menumbuhkan berbagai kegiatan belajar
yang lebih baik atau dalam kata lain terciptanya interaksi yang edukatif.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dan mengangkatnya dalam sebuah skripsi dengan judul :
“ Penerapan Model Pembelajaran Mind MappingUntuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan
Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton T.A. 2014/2015”
B.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah siswa berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran untuk
mengembangkan seluruh potensi secara optimal melalui pembelajaran
yang diterapkan guru pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan
memahami bahan bangunan pada kelas X Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran
2. Apakah dengan tercapainya hasil belajar siswa memenuhi kriteria
ketuntasan minimal menjadi suatu ukuran terhadap nilai yang diharapkan
melalui pembelajaran yang diterapkan guru pada mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan pada kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun
Ajaran 2014/2015 ?
3. Apakah pembelajaran yang diterapkan guru sudah dapat dikatakan baik
terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan pada siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Binjai Tahun Ajaran 2014/2015 ?
4. Apakah model pembelajaran yang diterapkan guru sesuai dengan tujuan
SMK berorientasi mendidik dan menghasilkan peserta didik yang
memiliki keterampilan bidang keahliannya masing-masing pada mata
pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan ?
5. Apakah model pembelajaran mind mapping menjadi salah satu inovasi
untuk memaksimalkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar mata
pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan siswa
kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015 ?
6. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran yang
diterapkan guru dengan model pembelajaran mind mapping terhadap
kejuruan memahami bahan bangunan pada siswa kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun
Ajaran 2014/2015 ?
7. Apakah media pendukung yang belum sepenuhnya efektif dapat
mengoptimalkan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
yang membutuhkan media yang banyak?
C.Pembatasan Masalah
Dengan mempertimbangkan kemampuan peneliti, keterbatasan biaya, waktu
dan luasnya cakupan masalah, maka peneliti melakukan pembatasan masalah
penelitian pada :
1. Penerapan model pembelajaran mind mapping dalam meningkatkan
aktivitas siswa pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami
bahan bangunan dimana pada siswa kelas X semester ganjil SMK Negeri 2
Binjai Program Keahlian Tekni Konstruksi Batu dan Beton T.A. 2014/2015.
2. Penerapan model pembelajaran mind mapping dalam meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan
bangunan pada siswa kelas X semester ganjil SMK Negeri 2 Binjai Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton T.A. 2014/2015
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang akan
diteliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran mind mapping dapat
kejuruan memahami bahan bangunan pada siswa kelas X semester ganjil
SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
T.A. 2014/2015?
2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran mind mapping dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan
memahami bahan bangunan pada siswa kelas X semester ganjil SMK
Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton T.A.
2014/2015?
E.Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini
adalah menerapkan model pembelajaran mind mapping. Secara lebih jelas tujuan
penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan model pembe lajaran mind mapping dapat
meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan memahami bahan bangunan pada siswa kelas X semester ganjil
SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton
T.A. 2014/2015
2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran mind mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan
memahami bahan bangunan pada siswa kelas X semester ganjil SMK
Negeri 2 Binjai Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton T.A.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat keada berbagai
pihak, antara lain :
1. Manfaat bagi sekolah
Memberikan informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama di
sekolah, dalam mempertimbangkan penerapan model pembelajaran
mind mapping.
2. Manfaat bagi guru
a. Sebagai masukan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat
dalam pembelajaran
b. Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
khususnya Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami
Bahan Bangunan.
c. Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran
khususnya model pembelajaran mind mapping.
3. Manfaat bagi siswa
a. Sebagai masukan bagi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran
b. Sebagai inovasi dan kreasi bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar
c. Sebagai referensi bagi peserta didik agar lebih aktif, kreatif, dan inovatif
dalam belajar
4. Manfaat bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan bagi peneliti di kemudian hari dan sebagai
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan
memahami bahan bangunan kelas X program keahlian teknik konstruksi
batu dan beton. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil
observasi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus
I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 76,19 % meningkat menjadi
88,09% pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami
bahan bangunan kelas X program keahlian teknik konstruksi batu dan
beton. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi
mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata
komulatif kelas 45,24% menjadi 85,71 % pada siklus II.
3. Melalui pembelajaran yang bermakna dengan menerapkan model
pembelajaran Mind Mapping, siswa dapat menemukan langkah termudah
dalam mencari penyelesaian dari materi pelajaran dasar kompetensi
B.Impilikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran mind mapping terhadap aktivitas dan hasil belajar
pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran mind mapping dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan memahami bahan bangunan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model
pembelajaran mind mapping dapat diterapkan pada mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan, terutama untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar.
Penggunaan model mind mapping sangat tepat dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran mind
mapping membentuk siswa yang kreatif, inovatif, pemberani, dan berkarakter.
Dalam proses pembelajaran menggunakan mind mapping siswa banyak berkreasi
membuat mind mapping nya sesuai dengan selera sehingga hasil mind mapping
siswa lebih kreatif dan menarik. Indikator aktivitas belajar yang dicapai adalah
seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keantusiasan, partisipasi dan keaktifan
dalam mengikuti proses belajar mengajar, bertanya, menjawab, memberikan
pendapat dan mengerjakan tugas. Proses pembelajaran melibatkan siswa secara
integratif dan komperehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan aktivitas
dan warna pada mind mapping karena pembelajaran lebih memusatkan pada
keaktifan siswa. Dengan demikian keaktifan di dalam belajar dapat
mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan guru.
Terlihat dari keantusiasan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran mind mapping. Model pembelajaran mind
mapping melatih siswa untuk belajar sekaligus mampu membuat peta pikiran dan
mampu belajar sendiri dalam memahami materi. Selain itu, karakter bekerja keras
siswa juga berhubungan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Model
pembelajaran mind mapping membuat siswa cenderung lebih memiliki karakter
pekerja keras, pemberani dalam bertanya, mengeluarkan pendapat serta menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan segala informasi yang diterimanya
dalam membantu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dan siswa lebih
tertantang memahami materi dan membuat mind maping sendiri. Dengan
langkah-langkah dan urutan dalam pemahaman materi melaui model mind mapping siswa
lebih bekerja keras dalam menyelasaikannya.
Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan
informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses
belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat
tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan
meningkatkan aktivitas siswa dalam penyampaian materi pembelajaran. Dalam
kreatif yang disertai kata kunci, asosiasi, warna dan simbol. Oleh karena itu, siswa
dapat mengingat dengan mudah dan cepat materi yang sudah diajarkan.
Hubungan antara model pembelajaran mind mapping terhadap aktivitas dan
hasil belajar pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan
bangunan berpengaruh secara simultan dan parsial. Apabila model pembelajaran
mind mapping diterapkan dalam pembelajaran, siswa antusias untuk mengikuti
kegiatan belajar dan mengajar, aktif dalam berpendapat, aktif bertanya, aktif
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan aktif mengerjakan
tugas pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan.
Hasil penelitan membuktikan bahwa model pembelajaran mind mapping
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar dasar
kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan terlihat dari rata-rata hasil
belajar siswa. Dalam model mind mapping siswa mendapat kesempatan lebih
untuk memperoleh informasi, penjelasan dan solusi yang mereka butuhkan untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam
pembelajaran melaiui mind mapping siswa membuat peta pikiran sendiri tentang
pengertian, jenis, sifat, penggolongan, kegunaan dan sistem struktur kayu sebagai
C.Saran
Berdasarkan kesimpulan dan impilkasi, penulis mengajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi siswa
a. Mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
membentuk siswa yang kreatif, inovatif, pemberani dan berkarakter.
Dengan demikian Siswa diharapkan memiliki keaktifan belajar yang
tinggi didalam menerima suatu materi pelajaran dengan konsep mind
mapping, hal ini akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa itu
sendiri.
b. Mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
membutuhkan kesesuaian setiap kata yang dihasilkan sehinggan
membutuhkan pemikiran tinggi, maka harus saling bertukar ide, pendapat
dan gagasan yang inovatif dari masing-masing siswa.
2. Bagi Guru
a. Untuk tetap dapat mempertahankan nilai yang baik maka guru harus
mengetahui indikator-indikator model pembelajaran mind mapping yang
berhubungan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga setiap
indikator berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
b. Mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang menuntut
siswa memiliki keaktifan belajar yang tinggi didalam menerima suatu
untuk lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar,
bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan serta
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
c. Mind mapping merupakan salah satu model pembelajaran yang
membutuhkan waktu yang lama untuk memahaminya, maka guru harus
memaksimalkan waktu sebaik mungkin dan persiapan yang matang agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
d. Media yang digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran mind mapping sangat banyak dan membutuhkan biaya
yang cukup besar, maka guru harus memanfaatkan media pembelajaran
secara efektif dan efisien.
3. Bagi SMK Negeri 2 Binjai
a. Sekolah diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi pengembangan
media belajar demi suksesnya proses belajar mengajar.
b. Model pembelajaran Mind Mapping menjadi salah satu inovasi untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar
kompetensi kejuruan memahami bahan bangunan di masa yang akan
datang.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi apabila ingin
mengembangkan penelitian ini dengan memperluas variabel penelitian yang
berhubungan dengan model pembelajaran mind mapping, aktivitas dan hasil
DAFTAR PUSTAKA
Arafah, Muh. (2012). Memahami bahan bangunan . Diakses pada 7 juni 2014 dari arafahtgb.files.wordpress.com/2013/memahami-bahan-bangunan.pdf.
Arikunto, Suharsimi. (2011). (Ed. Revisi). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikonto, Suharsimi. (2010). (Ed. Revisi). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Buzan, Tony . (2013). Buku Pintar Mind Mapp. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Hamalik, Oemar. ( 2012) . Proses Belajar Mengajar . Jakarta : Bumi Aksara
Hamid, dkk. (2014). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan 2014. Medan : UNIMED
Kurniasih, dkk. (2014). Implementasi Kurikulum2013 Konsep & Penerapan. Surabaya : Kata Pena
Maryam. (2009). Skripsi : Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan
Mind Map Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MTsN Malang III Gondanglegi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Noviyanti, Ira . (2013) . Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping
Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A. 2013/2014. Medan : Universitas Negeri Medan
Sabri, Ahmad. (2010). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching . Jakarta : Quantum Teaching.
Sitohang, Martinus M . (2012) . Skripsi : Penerapan Strategi Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pekerjaan Konstruksi Pada Siswa Kelas XI Program Teknik Keahlian Konstruksi Batu dan Tahun Ajaran 2011/2012 .
Medan : Universitas Negeri Medan
Sudrajat, Ahmad. (2014). Penetapan-KKM.pdf. Diakses pada 3 November 2014 dari ahmadsudrajat.files.wordpress.com
Swadarma, Doni. (2013). Penerapan Mind Mapping Dalam Kurikulum
Pembelajaran. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Syuaib, M. (2010) . Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Meretensi
Materi Pelajaran Elektronika Melalui Penerapan Mind Mapping Di Kelas IX-2 SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan Tahun Pelajaran 2009/2010.
Medan : Universitas Negeri Medan.
Uno, Hamzah B. (2011). Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif
Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta : Bumi Aksara
Windura, Sutanto .(2013). 1st Mind Map Untuk Siswa, Guru, & Orang Tua.