• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Pidana Mengenai Tindak Pidana Pembakaran Lahan (Studi Putusan No : 118 PID.SUS 2014 PN.Plw)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Pidana Mengenai Tindak Pidana Pembakaran Lahan (Studi Putusan No : 118 PID.SUS 2014 PN.Plw)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Morando A.H. Simbolon* Alvi Syahri** M. Ekaputra***

Kesadaran masyarakat terhadap perlunya perlindungan lingkungan hidup pada saat ini sangat berkurang. Setiap orang melakukan pengerusakan lingkungan hidup, dikarenakan untuk mengejar keuntungan pribadi. Akibat perbuatan tersebut, tidak hanya negara yang dirugikan, akibat pembakaran lahan tersebut masyarakat dirugikan baik dari segi materill maupun imateril. pada tahun 2015 menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) total kerugian negara akibat pembakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan saja mencapai lebih dari Rp 200 Trilliun, timbulnya asap yang merusak lingkungan mengakibatkan 20.471 orang di Jambi, 15.138 orang di Kalimantan Tengah, 28.000 orang di Sumatera Selatan, dan 10.010 orang di Kalimantan Barat terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Pemerintah membentuk berbagai peraturan perundang-undangan, diantaranya Undang-undang Kehutanan, Undang-undang Perkebunan, Undang-undang Pengelolaan dan Perlindungan Hidup, dan dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku pembakaran lahan.

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan penelitian hukum normatif (yuridis normative) yang dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library research), serta bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer seperti menganalisis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Dan bahan hukum sekunder seperti buku-buku , putusan-putusan pengadilan, serta berbagai majalah, literatur, artikel, dan internet yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini.

Hasil penelitian ini menujukan bahwa pemerintah dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional dan khususnya dalam upaya pencegahan serta penanggulangan tindak pidana pembakaran lahan, membentuk peraturan perundang-undangan yang mengancam pelaku pembakaran lahan, dan dalam peraturan tersebut dimuat berbagai bentuk pertanggungjawaban bagi pelaku pembakaran lahan, apabila memiliki unsur-unsur kemampuan bertanggungjawab, unsur-unsur kesalahan, serta tidak adanya alasan pemaaf bagi pelaku pembakaran hutan.

* Mahasiswa Fakultas Hukum Sumatera Utara.

** Guru Besar Hukum Pidana, Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

*** Staf Pengajar Hukum Pidana, Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan pasal 51 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2005, maka pada tanggal 5 Mei dilakukan pengundian nomor urut pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala

a. Besarnya gaji yang dibayar kepada setiap pegawai harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tingkat pendidikan, jabatan pekerja,

(2) Kepala Unit atau Pejabat atau Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan penerimaan barang tidak bergerak kepada Direksi melalui Kepala Bagian Perbekalan dan atau

(5) Satuan Kerja masing-masing unit sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit untuk disampaikan

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG MEMPERHITUNGKAN PRODUK DALAM PROSES (PDP) AWAL DI DEPARTEMEN PERTAMA DAN DEPARTEMEN

bahwa dalam rangka pengamanan barang Daerah dan penyusunan Neraca Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Sukabumi dalam Pengelolaan Objek Wisata. Optimalisasi tugas dinas daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah dan

This course will cover the basic concepts of semiotics including the nature of signs, models of signs, the signification process, typology of signs, value