PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK M ENINGK ATKAN KEM AM P UAN
PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 112191 PERKEBUNAN SENNAH T.A 2014/2015
Oleh: Ilmah Tambunan
NIM 408111062
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridha-Nya,
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
“Pembelajaran Model Kooperatif dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah di Kelas IV SD Negeri 112191
Perkebunan Sennah T.A 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan di jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, Ibu Dra. Ida
Karnasih, M.Sc, Pd.D dan Ibu Dra. Mariani, M.Pd yang telah memberikan
masukan dan saran dalam perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik penulis.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED beserta staf-stafnya di Universitas Negeri
Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta staf-stafnya. Terima kasih
juga kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku ketua jurusan Matematika
UNIMED dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D selaku ketua Prodi Matematika
UNIMED, serta seluruh Bapak/Ibu Dosen dan staf pegawai jurusan Matematika
yang telah banyak membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Ernawati, S.Pd selaku
Kepala SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah beserta guru dan staf pegawai SD
Negeri 112191 Perkebunan Sennnah yang namanya tidak memungkinkan penulis
menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan, bantuan dan kerja
v
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda
Aminullah dan Ibunda Rosmiati, orangtua penulis yang telah mengasuh,
membimbing, memberi kasih sayang, memotivasi, mendukung, dan selalu
mendo’akan penulis. Semoga Allah memberi kebaikan dunia dan akhirat pada
Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga kepada adik-adik penulis: Asiah
Tambunan, Alfiah Tambunan, Khairur Rasyid Tambunan, Ade Maya Sari
Tambunan, Fauziah Fitri Tambunan, dan Azhari Tambunan yang telah
memberikan doa, motivasi dan dukungannya kepada penulis.
Terima kasih juga buat sahabat saya: Harianisyah Prd, Hadaini, Jamilah
Daulay, Riki Darman, Bukhari dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan
satu per satu, terima kasih atas doa dan dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini berguna bagi penulis dan
pembaca dalam usaha meningkatan pendidikan di masa yang akan datang.
Medan, Juni 2015
Penulis,
iii
PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 112191 PERKEBUNAN SENNAH T. A 2014/2015
ILMAH TAMBUNAN (408111062) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa setelah dilakukan pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan open-ended pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah tahun ajaran 2014/2015. (2) Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan open-ended pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah tahun ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah yang berjumlah 27 orang. Objek dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah tahun ajaran 2014/2015. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumen foto. Sedangkan analisis data yang dilakukan di dalam penelitian adalah reduksi data, paparan data dan kesimpulan.
Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan, diperoleh rata-rata penilaian setiap pertemuan adalah 2,87 dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran termasuk kategori baik. Dari tes kemampuan pemecahan masalah I diperoleh sebanyak 17 siswa (62,96%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 10 siswa (37,04%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Pada tes kemampuan pemecahan masalah II diperoleh sebanyak 23 orang (85,19%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang (14,81%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Open-ended untuk kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan sebesar 22,23% dari siklus I.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Riwayat Hidup ... ii
Abstrak ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... viii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Batasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 7
1.6. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 2.1. Tinjauan Pustaka ... 9
2.1.1. Pembelajaran Matematika ... 9
2.1.2. Pembelajaran Model Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika ... 10
2.1.2.1. Pengertian Pembelajaran Model Kooperatif ... 10
2.1.2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Model Kooperatif ... 12
2.1.2.3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Model Kooperatif ... 13
2.1.3. Pendekatan Open-ended pada Pembelajaran Matematika .... 14
2.1.3.1. Pengertian Pendekatan Open-ended ... 14
2.1.3.2. Masalah Open-ended ... 16
2.1.3.3. Mengkonstruksikan Masalah Open-ended ... 17
2.1.3.4. Mengembangkan Rencana Pembelajaran ... 17
2.1.3.5. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Open-ended .. 19
2.1.3.6. Mamfaat Pendekatan Open-ended ... 19
2.1.4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ... 20
2.1.5. Teori Belajar yang Mendukung ... 24
2.1.6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Matematika SD/MI ... 27
2.1.7. Materi Pecahan ... 29
2.1.7.1. Pengertian Pecahan ... 29
2.1.7.2. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan ... 29
2.1.7.3. Menyederhanakan pecahan ... 31
vii
2.1.8. Pembelajaran Kooperatif dengan
Pendekatan Open-ended pada Materi Pecahan ... 32
2.2. Kerangka Konseptual ... 34
2.3. Penelitian yang Relevan ... 35
2.4. Hipotesis Tindakan ... 36
BAB III METODE PENELITIAN 37 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
3.2. Subjek Penelitian ... 37
3.3. Objek Penelitian ... 37
3.4. Jenis Penelitian ... 37
3.5. Prosedur Penelitian ... 38
3.6. Alat Pengumpul Data ... 41
3.6.1. Tes ... 41
3.6.2. Observasi ... 42
3.6.3. Dokumen Foto ... 42
3.7. Teknik Analisis Data ... 42
3.7.1. Reduksi Data ... 42
3.7.2. Paparan Data ... 43
3.7.3. Kesimpulan ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47
4.1. Hasil Penelitian ... 47
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 47
4.1.1.1. Permasalahan I ... 47
4.1.1.2. Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan) I ... 49
4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I ... 50
4.1.1.4. Observasi I ... 51
4.1.1.5. Analisis Data I ... 54
4.1.1.6. Refleksi I ... 60
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 61
4.1.2.1. Permasalahan II ... 61
4.1.2.2. Perencanaan Tindakan (Alternatif Pemecahan) II ... 61
4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II ... 62
4.1.2.4. Observasi II ... 64
4.1.2.5. Analisis Data II ... 66
4.1.2.6. Refleksi II ... 74
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80
5.1. Kesimpulan ... 80
5.2. Saran ... 81
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 13
Tabel 2.2. Alternatif Pertama Pemberian Skor Pemecahan Masalah ... 23
Tabel 2.3. Alternatif Kedua Pemberian Skor Pemecahan Masalah ... 24
Tabel 2.4. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator pada Materi Pecahan IV SD semester genap ... 28
Tabel 3.1. Teknik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah ... 43
Tabel 3.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah ... 44
Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal... 47
Tabel 4.2. Gambaran Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Awal ... 48
Tabel 4.3. Hasil Observasi Siklus I ... 52
Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah I ... 54
Tabel 4.5. Gambaran Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 55
Tabel 4.6. Tingkat Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Siklus I ... 56
Tabel 4.7. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Memahami Masalah (Kategori I) ... 56
Tabel 4.8. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Merencanakan Pemecahan Masalah (Kategori II) .... 57
Tabel 4.9. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Melaksanakan Pemecahan Masalah (Kategori III) ... 57
Tabel 4.10. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Memeriksa Hasil (Kategori IV) ... 58
Tabel 4.11. Hasil Observasi Siklus II ... 64
Tabel 4.12. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah II ... 66
Tabel 4.13. Gambaran Tingkat Kemampuan Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II ... 66
Tabel 4.14. Tingkat Ketuntasan Kemampuan pada Siklus II ... 67
Tabel 4.15. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Memahami Masalah (Kategori I) ... 68
Tabel 4.16. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Merencanakan Pemecahan Masalah (Kategori II) .... 69
Tabel 4.17. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Melaksanakan Pemecahan Masalah (Kategori III) ... 69
Tabel 4.18. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah siswa dalam Memeriksa Hasil (Kategori IV) ... 70
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Contoh Jawaban Siswa yang Salah pada Soal Nomor 1 ... 5
Gambar 2.1. Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended ... 15
Gambar 2.2. Contoh benda yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama ... 29
Gambar 2.3. Garis bilangan antara bilangan 0 sampai dengan 1 ... 29
Gambar 2.4. Garis bilangan antara 0 sampai 1 yang dibagi menjadi 8 bagian yang sama ... 29
Gambar 2.5. Garis bilangan yang menunjukkan letak ... 30
Gambar 2.6. Contoh pecahan senilai ... 31
Gambar 2.7. Permukaan kue berbentuk persegi panjang ... 32
Gambar 2.8. Contoh beberapa jawaban siswa Yang diharapkan untuk LKS nomor 1 ... 33
Gambar 3.1. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 41
Gambar 4.1. TingkatKemampuan Pemecahan Masalah I pada Setiap Kategori ... 58
Gambar 4.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I ... 59
Gambar 4.3. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam pada Tes kemampuan Pemecahan Masalah II ... 70
Ganbar 4.4. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II ... 71
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 84
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus I) ... 92
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus I) ... 99
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus II) ... 107
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus II) ... 115
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ... 124
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ... 126
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 ... 128
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa (LKS) 4 ... 130
Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Awal ... 133
Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 ... 134
Lampiran 12 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 ... 135
Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Awal ... 136
Lampiran 14 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 137 Lampiran 15 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 138 Lampiran 16 Daftar Validator ... 139
Lampiran 17 Tes Awal ... 140
Lampiran 18 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 ... 143
Lampiran 19 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 ... 145
Lampiran 20 Alternatif Penyelesaian Tes Awal ... 148
Lampiran 21 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 ... 155
Lampiran 22 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 ... 161
Lampiran 23 Pedoman Penskoran Tes ... 168
Lampiran 24 Lembar Observasi Pembelajaran ... 169
Lampiran 25 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah ... 174
Lampiran 26 Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 175
1 BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika yaitu: (1) memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan
masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah; dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah. (BNSP, 2006)
Hal ini senada dengan tujuan umum pembelajaran matematika yang
dirumuskan National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) yaitu: (1)
belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication); (2) belajar untuk
bernalar (mathematical reasoning); (3) belajar untuk memecahkan masalah
(mathematical problem solving); (4) belajar untuk mengaitkan ide (mathematical
connections); dan (5) pembentukan sifat positif terhadap matematika (positive
attitudes toward mathematics).
Mengacu kepada tujuan pembelajaran matematika dalam standar isi dan
standar pembelajaran matematika dari NCTM, salah satu kemampuan matematis
yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan pemecahan masalah. Siswa dalam
belajar matematika diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang diberikan.
NCSM (National Council of Supervisor Mathematics) menyatakan belajar
2
dengan kata lain pemecahan masalah merupakan sumbu dari proses-proses
matematika. Shadiq (2007) juga mengungkapkan bahwa puncak keberhasilan
pembelajaran matematika adalah ketika para siswa mampu belajar memecahkan
masalah yang mereka hadapi.
Pentingnya kemampuan pemecahan masalah juga dikemukakan oleh
Branca (Roebyanto dan Aning, 2008: 2-1) sebagai berikut: (1) kemampuan
pemecahan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, bahkan
sebagai jantungnya matematika; (2) pemecahan masalah meliputi metode,
prosedur, dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum
matematika; dan (3) pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam
belajar matematika. Lebih lanjut Branca mendefinisikan bahwa pemecahan
masalah merupakan suatu proses penerapan berbagai pengetahuan kepada situasi
yang baru maupun yang tidak familiar. Dengan menggunakan pemecahan masalah
dalam matematika, siswa mengenal cara berpikir, kebiasaan untuk tekun dan
keingintahuan yang tinggi, serta percaya diri dalam situasi yang tidak biasa, yang
akan melayani siswa secara baik di luar kelas matematika.
Ideal yang diharapkan ternyata sampai saat ini belum tercapai. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan matematis siswa di Indonesia
tergolong rendah. Programme for International Student Assessment (PISA)
melakukan penilaian problem solving dimana soal-soal yang disajikan pada tes
berkaitan dengan masalah tidak rutin. Berdasarkan hasil tes PISA pada tahun
2009, kemampuan matematis siswa di Indonesia menduduki peringkat 63 dari 65
negara di dunia dengan persentase di bawah 10% (Yusuf, 2009: 48). Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menghadapi soal-soal matematika yang berdampak pada kemampuan matematika
yang rendah. Kemampuan matematika yang rendah ini berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam memecahan masalah matematika. Seperti yang
diungkapkan NCTM (Gordah, 2012) bahwa pemecahan masalah merupakan fokus
dari pembelajaran matematika karena sarana mempelajari ide dan keterampilan
3
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah disebabkan oleh beberapa
faktor. Salah satu penyebabnya adalah kecenderungan pembelajaran matematika
yang masih berorientasi pada kebiasaan mengajar dengan menggunakan
langkah-langkah pembelajaran seperti: menyajikan materi pembelajaran, memberikan
contoh-contoh soal, meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat
dalam buku teks kemudian membahasnya bersama siswa. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Erman Suherman (2009):
“Konon dalam pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umumnya guru masih menggunakan metode konvensional yaitu guru masih mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih, …., dan lupa). Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian juga dalam latihan, dari tahun ke tahun soal yang diberikan adalah soal-soal yang itu-itu juga dan tidak bervariasi. Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan membaca bahan yang akan dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong.”
Pembelajaran seperti ini didominasi oleh penyajian masalah dalam bentuk
tertutup yaitu permasalahan matematika yang dirumuskan sedemikan rupa,
sehingga hanya memiliki satu jawaban yang benar dengan satu pemecahannya.
Jenis soal tertutup (closed problem) tidak mampu memberikan kesempatan pada
siswa untuk menggunakan beragam ide dan kemampuannya karena siswa terbiasa
dengan berbagai jenis soal yang sering berujung dengan upaya mengingat cara.
Selain bersifat tertutup, soal-soal yang disajikan pada kebanyakan buku
juga tidak mengaitkan matematika dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari
sehingga pelajaran matematika menjadi kurang bermakna dan siswa mudah
melupakannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Lilis Widianti (2009):
4
Seperti yang terlihat saat peneliti melakukan observasi awal di kelas IV
SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah (Rabu, 28 Januari 2015) menunjukkan
bahwa dalam kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan materi disertai contoh soal
kemudian diberi latihan yang ada di buku paket. Siswa terlihat kesulitan ketika
soal yang ada di buku paket berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru.
Apalagi ketika penyelesaian soal tersebut membutuhkan kemampuan matematis
yang lebih tinggi khususnya kemampuan dalam memecahkan masalah. Hal itu
disebabkan karena siswa hanya menerima pengetahuan/rumus-rumus tanpa diberi
kesempatan untuk menemukan ide dan kemampuannya sendiri. Kondisi ini
mengakibatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kurang berkembang.
Dari hasil survei peneliti berupa pemberian tes awal pemecahan masalah
kepada siswa kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah, pada pokok
bahasan Pecahan menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika di kelas tersebut rendah. Dari 27 siswa yang mengikuti tes, diperoleh
skor rata-rata siswa 41,02. Diperoleh gambaran tingkat kemampuan siswa sebagai
berikut: terdapat 73,15% siswa yang sudah mampu memahami masalah; 47,23%
yang sudah mampu merencanakan pemecahan masalah; 31,17% yang sudah
mampu melaksanakan pemecahan masalah; dan hanya 14,35% yang sudah
mampu memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh tersebut. Sedangkan secara
penguasaan siswa yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah pada
tingkat kemampuan sangat tinggi terdapat 0 orang (0%) siswa, 0 orang (0%) siswa
yang memiliki kemampuan tinggi, 2 orang (7,41%) siswa yang memiliki
kemampuan sedang, 3 orang (11,11%) siswa yang memiliki kemampuan rendah,
dan 22 orang (81,48%) siswa yang memiliki kemampuan sangat rendah.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika
berakibat juga pada hasil belajar siswa. Hal itu terlihat dari 27 siswa yang
mengerjakan tes, hanya 2 siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama
dengan 65 (KKM yang ditetapkan sekolah adalah 65). Padahal pecahan
merupakan materi matematika yang telah dipelajari siswa di kelas III SD dan
Berikut ini pene
soal nomor 1:
Gambar 1.1. Cont
Oleh karena
kemampuan pemecahan
yang mendukung berk
Salah satu langkah y
kemampuan pemecaha
pendekatan pembelajar
kemampuan pemecahan
Pembelajaran
mengedepankan adanya
Hal ini menyebabkan s
pembelajaran. Sehingga
pembelajaran. Dalam u
masalah matematis sisw
dengan suatu pendekatan
Pendekatan open
menginvestasikan berba
minat dan kemampua
neliti memberikan gambar jawaban siswa yang
ontoh Jawaban Siswa yang Salah pada Soal Nom
itu, diperlukan suatu usaha untuk men
han masalah dengan memberikan aktivitas pem
erkembangnya kemampuan pemecahan masal
yang bisa dilakukan oleh guru untuk men
han masalah matematika adalah memilih mo
jaran yang tepat dan berorientasi pada siswa k
an masalah.
model kooperatif merupakan pembelajar
nya kelompok-kelompok dalam pelaksanaan pem
siswa akan berinteraksi dengan teman lain dal
ngga diharapkan siswa akan lebih aktif dala
upaya menumbuh kembangkan kemampuan p
wa maka diperlukan adanya pembelajaran model
tan, salah satunya adalah dengan pendekatan
open-open-ended memberikan kesempatan kepada sis
rbagai strategi dan cara yang diyakininya sesu
puan masing-masing. Hal ini disebabkan kar
5
ng salah pada
omor 1
eningkatkan
embelajaran
salah siswa.
eningkatkan
model serta
a khususnya
jaran yang
pembelajaran.
alam proses
alam proses
n pemecahan
el kooperatif
-ended.
siswa untuk
suai dengan
6
pendekatan open-ended formulasi masalah yang digunakan adalah masalah
terbuka. Masalah terbuka adalah masalah yang diformulasikan memiliki multi
jawaban (banyak penyelesaian) yang benar. Pada pendekatan open-ended siswa
tidak hanya dituntut menemukan solusi dari masalah yang diberikan tetapi juga
memberikan argumentasi tentang jawabannya serta menjelaskan bagaimana
proses untuk mencapai jawaban tersebut. Jadi matematika tidak dipandang
sebagai produk semata tapi juga sebagai proses.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Pembelajaran Model Kooperatif dengan Pendekatan
Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
di Kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah T. A 2014/2015.
1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas diperoleh
beberapa identifikasi masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih berpusat pada guru
sehingga kurang mendorong aktivitas siswa untuk mengikuti pelajaran.
2. Kurangnya pembelajaran dengan pemberian contoh-contoh konkret yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
3. Kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah.
4. Kesulitan siswa dalam memahami materi pokok pecahan.
5. Pembelajaran matematika masih mengabaikan kebermaknaan.
1. 3. Batasan Masalah
Masalah yang teridentifikasi di atas merupakan masalah yang luas dan
kompleks, agar penelitian ini lebih fokus dan mencapai tujuan, maka dalam
penelitian ini dibatasi dan hanya difokuskan pada materi pokok Pecahan di kelas
IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah Tahun Ajaran 2014/2015 melalui
Pembelajaran Model Kooperatif dengan Pendekatan Open-Ended untuk
7
1. 4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa setelah dilakukan pembelajaran model kooperatif dengan
pendekatan open-ended pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri
112191 Perkebunan Sennah T.A 2014/2015?
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran matematika siswa setelah dilakukan
pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan open-ended pada
materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 112191 Perkebunan Sennah
T.A 2014/2015?
1. 5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan pemecahan masalah
siswa setelah dilakukan pembelajaran model kooperatif dengan
pendekatan open-ended pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri
112191 Perkebunan Sennah T.A 2014/2015.
2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran matematika siswa
setelah dilakukan pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan
open-ended pada materi pokok Pecahan di kelas IV SD Negeri 112191
8
1. 6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang
diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru mengenai pembelajaran model
kooperatif dengan pendekatan open-ended dan salah satu alternatif
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
siswa.
2. Bagi Siswa
Dengan pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan open-ended ini
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
pada materi pokok pecahan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menjadi bahan masukan sebagai calon guru untuk menerapkan
pendekatan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika
dan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa atau peneliti lainnya
yang ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang
pembelajaran model kooperatif dengan pendekatan open-ended.
4. Bagi Pihak Sekolah
Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
peningkatan kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau
bahan rujukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada
82
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
BNSP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BNSP
Gordah, EK. (2012). “Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Melalui Pendekatan Open-Ended”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 18. No. 3. Edisi September 2012.
Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Isjoni. (2013). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jagakarsa: Rajagrafindo Persada.
Novikasari, I. (2009). “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Matematika Open-ended di Sekolah Dasar”. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan. Vol. 14. No. 2. Edisi Mei-Agustus 2009
Nurhayati, L. (2013). Pendekatan Open Ended. [online]. Tersedia:
http://lilisnurmath.blogspot.com/2013/02/pendekatan-open-ended.html. [27 November 2013]
Roebyanto, G dan Aning W Yanti. (2008). Unit 2 Pemecahhan Masalah Matematika. [online]. Tersedia: http://midt-pmm.wikispaces.com/Unit+2. [13 Januari 2014]
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Shadiq, F. (2007). Pentingnya Pemecahan Masalah. [online]. Tersedia: http://Educare.efkipunla.net. [27 November 2013]
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, E. (2009). Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika. [online]. Tersedia: http://educare.e-fkipunla.net. [27 November 2013]
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
83
Wardhana, S., dkk. (2010). Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar. Yogyakarta: PPPPTK Matematika
Widianti, L. (2009). Problem Solving dalam Matematika. [online]. Tersedia:
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=72425. [29 Juni 2009]
Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik; Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.