ANALISIS KEMAMPUAN MELAKUKAN PIJAT TUBUH TRADISIONAL PADA SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN KULIT
SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
HANIKRISTI DENATA
NIM 509144017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Hanikristi Denata; Nim 509144017,” Analisis Kemampuan Melakukan Pijat Tubuh Tradisional Pada Siswa Kelas XI SMK Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan; Skipsi;Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias 2009; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam melakukan pijat tubuh tradisional pada siswa SMK Kelas XI Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Lokasi penelitian SMK Negeri 8 Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bermaksud untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakteristik subjek, hal subjek , atau menggambarkan situasi atau frekuensi kejadian sesuatu. Penelitian ini terdiri dari 1 variabel. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan sebanyak 30 siswa dengan teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi/pengamatan sebanyak lima orang pengamat yang memiliki keahlian dalam melakukan pijat tubuh tradisional. Untuk menjaring kesepakatan hasil pengamatan dari setiap pengamat digunakan uji kesepakatan dengan menggunakan Analisis Varians Satu Jalur.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat mengerjakan skripsi ini dan dapat menyelesaikan dengan baik dengan judul “Analisis Kemampuan Melakukan
Pijat Tubuh Tradisional Pada Siswa Kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan.” Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Prodi Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu Dra.Nurmaya Napitu, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberikan masukan, arahan dan semangat serta meluangkan waktu untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Unimed
4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik Unimed sekaligus penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku pembimbing akademik dan penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis selama pendidikan di Unimed.
6. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan masukan yang bersifat membangun kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd dan Ibu Maya Sari Kartika, M.Pd yang membantu dalam proses penilaian pengamatan penelitian.
8. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada seluruh dosen di Jurusan PKK khususnya Prodi Pendidikan Tata Rias yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Unimed.
9. Secara terkhusus kepada orang tua penulis, Ayahanda (Drs. Indra Sinulingga) dan Ibunda (Rosdiana Sembiring). Terima kasih buat doa, motivasi, kesabaran,dan dukungan yang tiada hentinya kepada saya. 10.Kepada Bapak Drs. H. Ali Hasmi Nasution, MM selaku Kepala
Ibu Yuswinta Hosni beserta staf pegawai yang telah banyak dan membantu selama proses penelitian.
11.Kepada siswa-siswi kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan tahun ajaran 2013/2014 yang telah membantu selama proses penelitian
12.Kakak dan abang yang kusayangi (Annisa Pratiwi, S.I.Kom , Andi Mahaga Putra, S.T , Putri Mukti Wijayanti, MMP, Perananta
Sembiring, S.Psi) yang selalu membantu, mendukung dan
menyemangati saya dalam menyelesaikan studi di Unimed.
13.Para Sahabat yang tidak bisa terlupakan selalu memberikan waktunya dan memberi motivasi selama menempuh pendidikan di Unimed : Sylvia Marcellina, Dian Melisa Sihombing, Siti Suhaila, Tio Gita Missiani, Iin Tata Perhusip, Venny, Marelly, Okty, Windi, Tika, Dahlia, Dita, Uci, Eva, Meka, Janu, Nahar, Anggreini, dan teman-teman seperjuangan seluruh mahasiswa Tata Rias angkatan 2009.
Medan, Februari 2014 Salam Hormat,
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Pembatasan Masalah... 4
D. Perumusan Masalah... 4
E. Tujuan Penelitian... 5
F. Manfaat Penelitian... 5
BAB II . LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PERTANYAAN PENELITIAN... 6
A. Landasan Teoritis... 6
1. Pengertian Kemampuan... 6
2. Pijat Tubuh Tradisional ... 8
2.1 Sejarah Pijat... 8
2.2 Pengertian Pijat... 10
2.3 Jenis-jenis pijat... 11
2.4 Pengertian Pijat Tradisional... ... 16
2.5 Manfaat Pijat Tradisional... 17
2.6 Persiapan Alat dan Bahan... 21
2.7 Persiapan Pribadi... 27
2.8 Pengertian Anatomi Tubuh... 30
2.9 Teknik Pelaksanaan Pijat ... 32
B. Kerangka Konseptual... 51
C. Pertanyaan Penelitian... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 53
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 53
B. Populasi dan Sampel... 53
1. Populasi Penelitian... 53
2. Sampel Penelitian... 54
C. Metode Penelitian... 54
D. Teknik Pengumpulan Data... 54
E. Instrumen Penelitian... 56
F. Uji Kesepakatan Pengamat... 56
G. Prosedur Penelitian... 57
BAB IV. HASIL PENELITIAN... 62
A. Penyajian Data... 62
B. Deskripsi Data... 62
C.Temuan Hasil Penelitian... 69
BAB IV. KESIMPULAN, IMPLIKASI SARAN... 72
A. Kesimpulan... 72
B. Implikasi... 72
C. Saran... 73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Nilai Praktek Perawatan Badan ... 2
Tabel 2 Kisi-kisi Lembar Kriteria Penilaian Pengamatan... 54
Tabel 3 Lembar Penilaian Kemampuan Melakukan Pijat Tubuh... 82
Tabel 4 Hasil Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Pijat Tubuh... 62
Tabel 5 Indikator Dalam Melakukan Persiapan... 64
Tabel 6 Indikator Dalam Ketepatan Menyiapkan Alat dan Bahan... 64
Tabel 7 Indikator Berkomunikasi dengan Klien... 65
Tabel 8 Indikator Melakukan Diagnosa... 65
Tabel 9 Indikator Melakukan Pembersihan Tubuh Pada Tahap Awal pemijatan ... 66
Tabel 10 Indikator Teknik Pelaksanaan... 66
Tabel 11 Sikap Bekerja... 67
Tabel 12 Indikator Pembersihan Tubuh Bagian akhir pemijatan ... 67
Tabel 13 Indikator Lama Pengerjaan ... 68
DAFTAR GAMBAR
10 : Ruang Perawatan yang ideal bersih dan hygiene ... 23
11 : Peletakan sprei,selimut, handuk ... 23
12 : Panties... 24
25 : Anatomi tubuh pada daeerah tulang belakang... 31
26 : Gerakan Effleurage... 33
27 : Gerakan Friction... 34
28 : Gerakan Petrissage... 36
29 : Teknik Clapping dan Hacking pada Pemijatan Tubuh... 38
31 : Pembersihan tubuh... 40
32 : Menyelaraskan tubuh... 40
33 : Persiapan Untuk Memijat Tungkai dan kaki... 40
34 : Pengurutan Tungkai... 41
35 : Pemijatan Kaki dan Lutut... 41
36 : Pemijatan bokong... 41
37 : Gerakan Memutar pada bokong... 42
38 : Gerakan Menyejukkan bokong... 42
39 : Gerakan effleurage pada punggung... 42
40 : Membangunkan saraf sepanjang tulang punggung... 43
41 :Meluncurkan Ibu jari sepanjang tulang punggung... 43
42 : Pemijatan effleurage pada daeerah lengan... 43
43 : Pemijatan tapotase pada daeerah lengan... 44
44 : Pemijatan friction pada daeerah lengan... 44
45 : Pemijatan kaki dan lutut... 44
46 : Pemijatan kaki dengan teknik effleurage, rotase, tapotase, friction... 45
47 : Pemijatan pada daeerah perut dengan gerakan effleurage dua tangan... 45
48 : Pemijatan pada daeerah perut dengan gerakan effleurage satu tangan... 46
49 : Pemijatan pada daeerah usus... 46
50 : Pemijatan effleurage pada daeerah dada dan payudara... 46
51 : Pemijatan friction pada daeerah dada dan payudara... 46
52 : Pemijatan mengusap arah silang ke atas pada daeerah dada dan payudara... 47
53 : Pemijatan Beating pada daeerah payudara... 47
54 ; Melakukan pemijatan pada dada dan bahu... 47
55 ; Melakukan pemijatan pada belakang bahu... 47
56 : Pemijatan pada bagian kepala... 48
57 : Penekanan pada dahi... 48
58 : Mengusap dahi... 48
59 : Gerakan melingkari mata... 49
60 : Menggaruk pipi... 49
61 : Merangsang titik Cina... 49
62 : Merangsang dagu dan rahang... 50
DAFTAR PUSTAKA
Amran.(2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Anastasia,Henny (2009). Cantik, Sehat, dan Sukses Berbisnis Spa. Penerbit :Kanisius
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (edisi revisi). Jakarta
Rineka Cipta
Bangun, Putri.(2008). Kemampuan Tata Rias Wajah Make-Up Karakter Pada Siswa SMK
Kelas XI Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Universitas Negeri Medan
Bloom, B.S (1986). Taxonomy Of Educational Objectives, The Classifacition of Educational
Goals. Handbook 1: Cognitive domain. New York:Longman
Fred ( 2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Hanikristi, (2013). Laporan PKLI di Shangrilla SPA. Universitas Negeri Medan
Juliana, Eva (2012). Kemampuan Siswa SMK Negeri 2 Berastagi Dalam Penerapan Tusuk
Lurus Dan Zig-Zag Pada Sulaman Bordir. Universitas Negeri Medan
Jumarani, Lousie (2009). The Essence Of Indonesian SPA. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Kustanti , Herni (2000). Tata Kecantikan Untuk SMK Kulit Jilid 3. Jakarta :Direktorat
Maya Sari, Dian (2013). Diktat Perawatan Body SPA, Manicure Pedicure, Bleaching Tangan
Dan Kaki. Universitas Negeri Medan
Nazzir, (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Pangaribuan, Lina (2004). Dasar Rias. Diktat. Medan : Fakultas Teknik Unimed
Rachmi. (2002). Aromaterapi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Rahim (1987). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Kartika
Sofyan, Herminto (2001). Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta: PT Delima
Sudjono , Anas. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan., Jakarta : Pustaka Belajar
Sudjana, Nana (1997). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi.Bandung :Tarsito
Sugiono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabet
Sutrisno, Joko (2008). Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta : Bumi Aksara
Usman , Moh. Uzer .2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya
Usman, Husaini dan Akbar, R.P.S (1995). Pengantar Statistik. Jakarta :Bumi Aksara
http ://www.ilmukesehatan.com. Pengertian- Pijat-refleksi. Diakses tanggal 29 September2013
http ://www.nevermindthebuspass.com. Pengertian- Shiatsu massage. Diakses tanggal 29 September 2013
http ://www.peachesbeautyholistics.co.uk.hot. stone massage. Diakses tanggal 29 September 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan formal, informal. Lembaga pendidikan yang mengeluarkan ijazah sesuai dengan tingkat lembaga pendidikan mulai dari SD, SLTP, SLTA hingga Perguruan Tinggi disebut dengan pendidikan formal. Pendidikan informal adalah lembaga pendidikan yang mengelola pembelajaran di berbagai bidang spesialisasi seperti kursus-kursus , sedangkan pendidikan non formal adalah dalam keluarga atau masyarakat lingkungan seseorang. Pada pendidikan informal jenjang pendidikan yang dikelola tidak selalu sama, tergantung jenis materi dan waktu yang ditentukan (Sutrisno, 2008).
dalam bidang tertentu. Dimana di dalam SMK siswa dituntut untuk mampu dan ahli bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan tujuan sekolah menengah kejuruan yaitu mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja sehingga mampu mengembangkan diri secara profesionalisme dan menghasilkan tamatan berstandart Nasional dan Internasional. Lebih lanjut Sutrisno (2008) mengemukakan bahwa SMK merupakan alternatif untuk membekali siswa dengan keahlian (skill) yang diharapkan akan menjadi modal awal para lulusan SMK untuk memasuki dunia kerja.
SMK Negeri 8 Medan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang membuka empat program studi salah satunya adalah Tata Kecantikan Kulit. Salah satu mata pelajaran pada prodi tata kecantikan kulit adalah perawatan badan. Berdasarkan daftar kumpulan nilai siswa kelas XI Program keahlian Tata Kecantikan Kulit Tahun Ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 pada mata pelajaran perawatan badan masih kurang. Dapat diketahui dari tabel berikut.
Tabel 1. Daftar Nilai Praktek Perawatan Badan
2011/20
Sumber : daftar nilai SMK Negeri 8 Medan
Dari tabel 1 pada tahun 2011/2012 siswa yang mendapatkan nilai A (0%), siswa yang mendapatkan nilai B berjumlah 8 orang , siswa yang mendapatkan nilai C berjumlah 10 orang dan mendapatkan nilai D berjumlah 12 orang , sedangkan pada tahun 2012/2013 siswa yang mendapatkan nilai A (0%) tidak ada peningkatan, siswa yang mendapatkan nilai B mengalami peningkatan menjadi 13 orang, siswa yang mendapatkan nilai C berkurang menjadi 8 orang dan nilai D menjadi 6 orang.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi mata pelajaran perawatan badan (tanggal 1 September 2013 pada Ibu Linda M. Ginting,S.Pd dan selaku Kepala Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan) menyatakan bahwa yang menjadi kendala dalam mata pelajaran perawatan badan adalah kemampuan dalam melakukan perawatan badan itu sendiri.
teknik pemijatan menepuk (topotage), teknik pemijatan menggetarkan (vibration) dan teknik pemijatan memutar (friction). Ini penting dilakukan,
sebab jika kemampuan dalam melakukan pijat tubuh dengan teknik yang tidak tepat, dikhawatirkan dapat mengakibatkan salah pijat sehingga tubuh mengalami cidera, salah otot dan dapat berdampak buruk baik jangka panjang dan pendek pada tubuh. (Rachmi,2002)
Berdasarkan uraian di atas perlu diketahui secara lebih terinci bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan pijat tubuh tersebut dalam mata pelajaran perawatan badan sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Kemampuan Melakukan Pijat Tubuh Tradisional Pada Siswa SMK Negeri 8 Medan Jurusan Tata Kecantikan Kulit .”
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimanakah pengetahuan siswa tentang teori pijat tubuh tradisional? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam
menerapkan pijat tubuh tradisonal?
3. Apakah kemampuan siswa menerapakan pijat tubuh tradisional perlu ditingkatkan?
4. Apakah siswa sulit dalam mempelajari mata pelajaran perawatan badan dalam melakukan pijat tubuh tradisional dengan teknik yang tepat?
5. Kesulitan apa saja yang dihadapi siswa SMK Kelas XI jurusan Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan dalam melakukan pijat tubuh tradisional?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat kompleksnya ruang lingkup permasalahan di atas serta
keterbatasan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan
permasalahan yang ada, maka perlu dibuat batasan masalahnya sebagai berikut:
1. Analisis kemampuan dalam melakukan pijat tubuh tradisional dalam mata pelajaran perawatan badan
2. Siswa yang diteliti adalah siswa Kelas XI semester genap Tahun Ajaran 2013/2014 jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan
D. Perumusan Masalah
siswa SMK Kelas XI Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam melakukan pijat tubuh tradisional?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam melakukan pijat tubuh tradisional pada siswa SMK Kelas XI Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak sekolah sebagai bahan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah ditempuh sekolah dalam merancang, strategi dan
mengimplementasikan program-program perbaikan pendidikan
sekolah.
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan .
3. Bagi siswa, diharapkan mampu memberikan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan perawatan badan khususnya mengenai kemampuan dalam melakukan pijat tubuh tradisional (body massage).
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan kemampuan dalam melakukan pijat tubuh tradisional pada siswa kelas XI Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan adalah 13 % yang memiliki kemampuan dengan skor penilaian baik sekali, 40 % memiliki nilai baik, 27 % memiliki nilai kemampuan sedang, dan sebanyak 20 % yang memiliki nilai terendah.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa indikator yang mendapat nilai rata-rata terendah adalah indikator melakukan diagnosa. Oleh karena itu dirasa perlu untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan siswa dalam melakukan diagnosa dengan menambah jam pelajaran teori, yang selama ini mata pelajaran perawatan badan berlangsung dalam sekali seminggu menjadi dua kali seminggu juga menambah fokus belajar pada kemampuan melakukan diagnosa. Untuk meningkatkan kemampuan diagnosa juga perlu dilatih kemampuan berkomunikasi siswa agar dapat mengetahui riwayat kesehatan serta daerah yang tidak dilakukan pemijatan pada klien. Ini penting sebab dengan diagnosa yan tepat dan baik dapat menentukan tekanan gerakan pijat yang sesuai dengan kondisi tubuh atau bagian daeerah yang tidak boleh dilakukan pemijatan.
tepat, pihak sekolah juga dapat memperhatikan melengkapi fasilitas belajar siswa seperti; kelengkapan bed massage, memperbesar ukuran bed massage, menambah jumlah bed massage dan melengkapi bahan kosmetika yakni penggunaan minyak aromaterapi untuk ruangan dan lenan yang berwarna, sedangkan pada siswa SMK Negeri 8 Medan khususnya siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit untuk lebih meningkatkan kemampuan gerakan pijat dan melatih diri agar lebih terampil dalam melakukan pijat tubuh tradisional.
Dengan adanya kemampuan dan ketrampilan siswa dalam melakukan pijat tubuh yang sangat baik dari siswa kelas XI Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan maka hal ini merupakan modal awal bagi siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan nya pada kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan setelah lulus dapat bekerja sebagai terapis spa dan asesor spa yang ahli dan profesional di bidangnya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para siswa agar dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan pijat tubuh tradisional.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola Jurusan Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan untuk menyediakan waktu praktek yang panjang dan dilengkapi dengan segala fasilitas, sarana dan prasarana belajar yang mendukung ketrampilan siswa dalam melakukan pemijatan tubuh tradisional.