• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM KEGIATAN REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI YAYASAN NAZAR MEDAN MARENDAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM KEGIATAN REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI YAYASAN NAZAR MEDAN MARENDAL."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM KEGIATAN REHABILITASI

SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

DI YAYASAN NAZAR MEDAN MARENDAL

SKRIPSI

OLEH :

RIDWANSYAH

NIM 1102171004

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dengan judul skripsi

“Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban

Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba Medan

Marendal ”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi

syarat-syarat untuk ujian akhir memperoleh gelar sarjana pada program studi

Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih

terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bermanfaat dari semua pihak dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca.

Medan, Agustus 2014

Penulis

RIDWANSYAH

(5)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

pembimbing akademik dan dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Prof. Dr. Yusnadi,MS, Bapak Prof.Dr. Siman, M.Pd, Bapak Dr.

Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosesn penyelaras yang telah memberikan

bimbingan, arahan, saran dan nasehat kepada penulis sehingga terealisasinya

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama

perkuliahan serta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu dalam

(6)

iv

8. Kak Surya Indrawati, S.Pd, Yang telah memotivasi penulis dan juga

melancarkan dalam hal surat menyurat.

9. Drs. Poltak Marbun, M.Min selaku Ketua Yayasan Nazar Rehabilitasi

Narkoba Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama

melaksanakan penelitian.

10. Ibu Reftania,ST selaku Konselor Adiksi Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba

Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan

penelitian.

11. Ibu Linda, Aks selaku Konselor Umum Yayasan Nazar Rehabilitasi Narkoba

Medan Marendal yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan

penelitian.

12. Teristimewa untuk Ayahanda (Anasruddin Sihombing) dan Ibunda (Hayati

Hasibuan) tercinta, orang tua yang sangat luar biasa penuh semangat

memperjuangkan pendidikan bagi anaknya yang dengan sabar membesarkan,

membimbing dan memotivasi penulis dengan limpahan kasih sayang.

13. Kakanda Latifah Hanum,SP.d, Salmah S.pd, Yanti, Abangda Darwis,

Syahpuddin, Adinda Zubaidah, Fitri yang telah banyak mendukung dan

membantu baik moril dan materi serta limpahan kasih sayang yang diberikan

selama ini.

14. Kepada teman-teman PLS seluruhnya, mulai dari kakak senior hingga

adik-adik junior dan khusunya sahabat seperjuangan PLS Reguler dan Ekstensi.

15. Hendra Putranta, mahfuzi, Ana lestari Tambunan, Elprida, Rosmery

Nainggolan, Lilis, Lisna, Irna, dan para sahabat dekat yang tidak dapat

(7)

i

ABSTRAK

Ridwansyah 1102171004Kinerja Pekerja Sosial dalam kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba di Yayasan Nazar Medan Marendal Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Kinerja Pekerja Sosial dalam kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Medan Marendal.

Kegiatan rehabilitasi memiliki tahapan yang diatur dalam peraturan Permensos no.26 tahun 2012, meliputi : “Pendekatan awal, penerimaan, asesmen,bimbingan fisik, bimbingan mental dan sosial, bimbingan orang tua dan keluarga, bimbingan keterampilan, resosialisasi, penyaluran dan terminasi”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pekerja sosial yang ada di Yayasan Nazar Rehabilitasi Sosial korban penyalahgunaan narkoba Medan marendal. Pengambilan subjek dilakukan secara purposive yang terdiri dari 3 orang pekerja sosial. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, teknik analisis data digunakan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi/ pembuktian.

(8)

v

1.1. Pengertian Kinerja Pekerja Sosial ... 9

1.2 Pengertian Pekerja Sosial ... 12

2. Konsep Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba ... 17

2.1 Pengertian Rehabilitasi Sosial... ... 17

2.2 Tahapan Rehabilitasi Sosial ... 17

2.3. Pendekatan Rehabilitasi Sosial ... 20

(9)

vi

2.3.2. Pendekatan Rehabilitasi Psikiatrik ... 22

2.3.3. Pendekatan Rehabilitasi Psikososia... 23

2.3.4. Pendekatan Agama Rehabilitasi Psikoreligius... 24

2.3.5. Pendekatan Forum Silaturahmi ... 24

2.4. Korban Penyalahgunaan Narkoba...

26

G. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 37

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Waktu Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Deskripsi Yayasan Nazar ... 38

2. Aspek Sosial ... 39

B. Hasil Penelitian 1.Hasil Kinerja Pekerja Sosial di Yayasan Nazar Medan dalam kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba ... 40

(10)

vii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial... 10

Tabel 3.2 Waktu Penelitian ... 37

(12)

RIWAYAT HIDUP

I. Latar Belakang Keluarga

1. Nama : Ridwansyah

2. Temapt/Tanggal lahir : Desa Sedua Hulu,Asahan 10 Mei 1991

3. Agama : Islam

4. Nama Ayah : Anasruddin Sihombing 5. Nama Ibu : Hayati Hasibuan

6. Alamat : Jl. Santun No.16 Medan Kota

II. Riwayat Pendidikan

1. Sekolah Dasar : MIN Sei dua hulu Asahan 2. Sekolah Menengah Pertama : Mts Binaan Depag Tanjungbalai 3. Sekolah Menengah Atas : SMA N 3 Tanjungbalai

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang Masalah

Penanganan permasalahan sosial merupakan tanggung jawab semua pihak

termasuk pemerintah, yang ditangani langsung oleh lembaga Dinas Sosial. Berbagai

upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah-masalah sosial sebagai

bukti komitmen dan kepedulian terhadap permasalahan bangsa dan negara.

Permasalahan sosial sangatlah kompleks salah satu diantaranya adalah

penyalahgunaan Narkoba. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah diantaranya

dengan penegakan Hukum, agar kemudian para pelaku kejahatan/permasalahan

sosial dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Saat ini Negara-negara sudah mulai sadar bahwa tidak cukup hanya dengan

memberikan hukuman dalam pengambilan keputusan vonis salah pada

penyalahgunaan narkoba, karena hal ini tidak cukup memberikan solusi. Adapun

usaha yang lain dilakukan adalah dengan memberikan program kuratif/ mengobatan,

berupa Rehabilitasi sosial. Dimana salah satu upaya tersebut adalah dengan

membangun dan menyediakan tempat ( rehabilitasi) sosial serta melakukan

program-program rehabilitasi untuk mengarahkan mereka ke posisi yang sebenarnya yaitu :

kehidupan yang wajar dan layak. Karena jika masalah tersebut tidak segera ditangani

(14)

2

Penyalahgunaan Narkoba ( Narkotika, Psikotropika, bahan Adiktif lainnya),

mengalami peningkatan seperti dikemukakan oleh Kepala Badan

Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera utara Aguswan di Medan. Beliau meng

atakan, berdasarkan hasil survey BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI, angka

prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 1,99 persen

atau sekitar 3,3 juta orang dari penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun. Pada tahun

2010, angka prevalensi tersebut meningkat menjadi 2,21 persen atau 3,8 juta orang.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya sebesar 3,6 juta pengguna

narkoba tahun 2013 sudah mencapai 3,8 juta. Dan pada tahun 2015, diproyeksikan

akan meningkat menjadi 2,8 persen atau 5,1-5,6 juta orang.

Sementara untuk Sumatera Utara, berdasarkan data kejahatan narkoba yang

diungkapkan Polda Sumut dan jajarannya, tahun 2010 ada 2.718 kasus dan

3.736 tersangka. Tahun 2011 terdapat 2.728 kasus dan 3.514 tersangka. Korban

Penyalahgunaan narkoba yang berada di Rehabilitasi Sosial Yayasan NAZAR

Medan Marendal berjumlah 41 orang. Laki-laki berjumlah 32 sedangkan perempuan

berjumlah 9 orang.

Jumlah penyalahgunaan narkoba ini tidak sejalan dengan jumlah pengadaan

fasilitas rehabilitasi yang memadai dan juga pekerja sosialnya, sebagai salah satu

upaya untuk memberikan solusi dari dari permasalahan ini. Deputi Rehabilitasi

Kemensos, Max Tuapattittmain mengatakan di Jakarta, Desember 2010. Untuk saat

ini yang dimiliki dan dikelola langsung Kemensos hanya dua, satu di Bogor dan satu

(15)

3

Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga mempunyai peran

signifikan dalam melakukan rehabilitasi itu. Hingga 2010, tercatat 90 tempat

rehabilitasi yang dikelola oleh swasta dan tersebar di seluruh Indonesia diantaranya

adalah Yayasan Nazar medan marendal. Namun, Kondisinya terbatas, baik jumlah

pekerja sosial maupun metodologi yang ada.

Pemerintah dalam hal ini melibatkan secara aktif lapisan masyarakat untuk

membentuk sebuah lembaga mengambil bagian dalam menangani masalah-masalah

sosial, dalam hal ini penanganan korban penyalahgunaan narkoba karena keterbatasan

pemerintah. Namun, perlu disadari keberhasilan lembaga tersebut tergantung pada

sumber daya manusia yang memiliki produkvitas yang tinggi dan berkualitas. Sumber

daya yang dimaksud disini adalah mereka yang memiliki peran dan tanggung jawab

masing-masing sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Hal tersebut

dapat di lihat dari tingkat pendidikan dan pengalaman sumberdaya manusianya dalam

hal ini disebut pekerja sosial.

Melihat dari latar belakang pendidikan nya pekerja Sosial sebagai orang

lulusan atau alumni perguruan tinggi jurusan kesejahteraan sosial atau pekerjaan

sosial. Mereka telah mengikuti pendidikan formal minimal strata satu (S1) atau

Diploma IV (DIV). Mereka dapat bekerja di lembaga pemerintah, swasta, maupun

praktik mandiri. pekerja sosial adalah tenaga profesional yang meningkatkan atau

memperbaiki keberfungsian sosial orang lain dan juga telah menguasai pengetahuan,

nilai dan keterampilan. untuk itu, kedudukan Pekerja Sosial adalah sebagai pelaksana

teknis fungsional, yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial

(16)

4

Petugas Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA dilakukan oleh

Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan pelaku penyelenggaraan

kesejahteraan sosial. Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial

sebagaimana dimaksud dapat berperan sebagai manajer kasus, konselor adiksi,

pendamping sosial, dan advokasi sosial sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

Pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud berperan

membantu penyelenggaaraan rehabilitasi sosial sesuai dengan keahlian/ilmunya

masing-masing di dalam dan/atau di luar lembaga.

Peranan manajer kasus sebagaimana meliputi kegiatan identifikasi kebutuhan,

merencanakan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan melakukan advokasi

sosial untuk berbagai jenis pelayanan bagi korban Penyalahgunaan NAPZA dan

keluarganya. Peranan konselor adiksi sebagaimana dimaksud meliputi kegiatan

memberikan pemahaman, mendorong ke arah perubahan, dan memfasilitasi

penentuan alternatif pemecahan masalah korban Penyalagunaan NAPZA baik secara

individu maupun kelompok.

Pekerja sosial harus memiliki profesionalitas yang merupakan dasar dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya yang meliputi kerangka Pengetahuan, nilai dan

Keterampilan, agar kinerja pekerja sosial dapat dilihat, maka dalam hal ini dapat

diukur dari :

1. Kualitas kerja, yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapian bekerja,

kecepatan penyelesaian pekerjaan, keterampilan dan kecakapan kerja.

2. kuantitas kerja, diukur dari kemampuan secara banyaknya di dalam

(17)

5

3. Faktor pengetahuan, meninjau kemampuan pekerja sosial dalam memahami

hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.

4. Faktor keandalan, mengukur kemampuan dan keandalan dalam

melaksanakan tugasnya baik dalam menjalankan peraturan maupun inisiantif dan

kedisiplinan.

5. Faktor kehadiran, yaitu melihat aktivitas pekerja sosial didalam

kegiatan-kegiatan rutin kantor/panti, rapat-rapat atau kehadiran ditengah-tengah kliebn yang

membutuhkannya.

6. Faktor kerjasama, melihat bagaimana pekerja sosial bekerja dengan orang

lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Ini adalah Pengukuran kinerja pekerja sosial yang bisa diterapkan dalam

rangka melihat bagaimana kinerja pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan

rehabilitasi sosial di Yayasan Nazar Medan Marendal.

Fenomena yang terlihat dilapangan tidak lah sesuai dengan harapan, banyak

tenaga pekerja sosial profesional tidak melaksanakan tugas dan peranan nya secara

benar dikarenakan pendidikan yang rendah/tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikan kesejahteraan sosial dan pengalaman yang masih sedikit, kemudian

jumlah pekerja sosial yang masih terbatas dalam rehabilitasi sosial hak ini dibuktikan

dengan jumlah rehabilitasi yang terbatas. ini menjadi tantangan tersendiri bagi

penyelenggara rehabilitasi.

Meskipun seorang penyalahguna NAPZA telah mengikuti program

rehabilitasi, masih banyak dari mereka yang kembali menggunakan NAPZA

(18)

6

Sosial dalam menangani permasalahan secara kompleks atau karena benda-benda

tertentu yang dapat merangsang mereka untuk kembali menggunakan NAPZA. Ini

suatu keadaan yang sangat merugikan pecandu, keluarga, dan masyarakat secara

umum. Di Amerika Serikat (California), Koob, seorang ahli neurofarmakologi,

mempunyai estimasi bahwa 80% dari penyalahguna NAPZA akan kembali

menggunakan NAPZA (Hukom, 2008).

Dengan mengetahui aspek yang paling berpengaruh pada penyalahguna NAPZA

dapat dirumuskan dengan tepat cara menanganinya oleh Pekerja Sosial , agar pasien tidak

kambuh kembali, karena sebagian besar penyalahguna NAPZA yang dirawat sering

mengalami keadaan kambuh kembali dan dibutuhkan penanganan baru dengan biaya

yang lebih mahal (Dwiyanny, 2001).

Peranan pekerja sosial disini sangatlah penting, karena pekerja sosial

merupakan pelaksana langsung dari suatu kegiatan, sukses atau tidak nya

keberhasilan rehabilitasi ada ditangan mereka. Berdasarkan hal tersebut diatas, saya

tertarik untuk meneliti. “ Kinerja Pekerja Sosial dalam kegiatan Rehabilitasi

Sosial korban penyalahgunaan Narkoba periode juni dan Juli 2014 di Yayasan

Nazar Medan Marendal ”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

dapatdi identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :

(19)

7

2. Para pekerja sosial tidak memiliki pendidikan sesuai dengan profesi yang

seharusnya dimiliki

3. Penyalahgunaan narkoba selalu meningkat dari tahun ketahun

4. Pelaksanaan Pekerjaan sosial terlihat kurang profesional dan membutuhkan

tantangan yang besar

5. Para pasien terkadang mudah jenuh dalam mengikuti kegiatan rehabilitasi karena

penanganan yang kurang profesional

C. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam permasalahan yang akan diteliti,

maka perlu suatu pembatasan masalah. Batasannya adalah Seberapa baik kah

“Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban

Penyalahgunaan Narkoba Periode di Yayasan Nazar Medan Marendal”.

D. Fokus Masalah

Dari batasan masalah yang dikemukan diatas, maka yang menjadi fokus

masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Kinerja Pekerja Sosial dalam

Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba selama Periode juni

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas , maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui seberapa baik : Kinerja Pekerja Sosial dalam Kegiatan Rehabilitasi

Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Nazar Medan Marendal.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang akan diperoleh

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat penelitian secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Pusat rehabilitasi dalam mengevaluasi kinerja

Pekerja sosial nya

b. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Sosial/dinas Kesehatan dalam

merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba

2. Manfaat penelitian secara teoritis

a. Sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan pengetahuan dan

pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah

b. Sebagai bahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa jurusan Pendidikan

Luar Sekolah.

(21)

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1. Yayasan Nazar merupakan salah satu tempat rehabilitasi sosial untuk memberikan rehabilitasi

bagi korban penyalahgunaan narkoba. Yang dimana nantinya klien atau pasien korban

penyalahgunaan narkoba diberi konseling, pendidikan, sosial dan spritual dalam upaya

penyembuhan dan agar dapat hidup kembali normal serta meninggalkan narkoba serta menjadi

lebih baik di Yayasan Nazar Medan Marendal.

2. Kinerja Pekerja Sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial di Yayasan Nazar Medan Marendal

adalah baik. Hal ini dilihat pada :

a) Pendekatan Awal : Pekerja Sosial memberikan pelayanan kepada pasien dengan

memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan rehabilitasi sehingga pasien mau di

rehabilitasi.

b) Penerimaan : Pekerja Sosial memutuskan apakah pasien diterima atau tidak berdasarkan

dari pertimbangan administrasi dan juga kebersediaan menjadi pasien

c) Asesmen : Pekerja Sosial melakukan indetifikasi masalah untuk mengetahui seluruh

(22)

54

d) Bimbingan Fisik : Pekerja sosial memberikan pelayanan dan asupan gizi yang baik

disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan tubuh pasien

e) Bimbingan Mental dan Sosial : Pekerja Sosial melakukan program-program

Psiko-Religius dalam memberikan semangat dan motivasi dalam menjalani rehabilitasi untuk dapat

sembuh.

f) Bimbingan orang tua dan keluarga : Pekerja Sosial memberikan penjelasan-penjelasan

kepada orang tua bagaimana perkembangan pasien, dan apa saja yang bisa dilakukan oleh orang

tua.

g) Bimbingan Keterampilan : Pekerja Sosial memberikan kegiatan berupa pelatihan

unggas, membuat keterampilan Pot dari rokok, dan lain-lain

h) Resosialisasi : Pekerja Sosial menguji coba kepada pasien untuk bersosialisasi kepada

masyarakat dengan diarahkan dan dikawal agar mereka dapat berinteraksi dengan

baik,menghubungi masyarakat,masyarakat atau pekerjaan agar mau menerima kembali pasien.

i) Penyaluran dan Bimbingan Lanjutan : Pekerja sosial tidak melepaskan begitu saja

pasien, mereka melakukan penyerahan secara baik kepada keluarga dan tetap melakukan

pengawalan dari jarak jauh.

j) Terminasi : Pekerja sosial di Yayasan Nazar memutuskan pengakhiran program pekerja

sosial sudah melepaskan pasien secara utuh karena sudah sembuh.

Kegiatan yang diberikan oleh pekerja sosial sangatlah penting diberikan kepada klien

untuk mendapatkan hasil maksimal untuk kesembuhan dan juga upaya agar klien dapat diterima

(23)

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Pekerja sosial hendaknya adalah mereka yang lulusan ilmu kesejahteraan Sosial dan

Pendidikan Luar Sekolah sehingga akan sesuai dengan bidang pekerjaanya sebagai seorang

pekerja sosial yang memiliki dasar pengetahuan dan pembinaan untuk memberikan

rehabilitasi sosial kepada klien.

2. Pekerja sosial hendaknya selalu memberikan perhatian yang lebih kepada klien sehingga

tujuan dari kegiatan pembinaan tersebut dapat dicapai guna meningkatkan kinerja pekerja

sosialnya.

3. Pekerja sosial hendaknya senantiasa berupaya untuk memperkuat profesi pekerjaan sosial

sebagai pilar usaha kesejahteraan sosial sehingga mereka dapat disebut pekerja sosial yang

(24)

56

DAFTAR PUSTAKA

buku

Agus Dharma. 1998. Perencanaan Pelatihan. Jakarta : Pusdiklat Pegawai

Depdikbud.

Alifia, U, 2008. Apa Itu Narkotika dan Napza. Semarang : Bengawan Ilmu

Anita Lie. 2003. Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak. Jakarta: Gramedia

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rhineka

Cut Zurnali. 2010. Learning Organization, Competency, Organizational

Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker- Kerangka

Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan. Bandung : Unpad

Press

Darma Putra,AA. 2002. Ajaran-ajaran Spiritual Pengendalian Diri. Jakarta: Kayu

Manis Agung

Damanik, Juda.2008.Pekerjaan sosial. Jakarta : Penerbit Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2002. Modul pelatihan Teknis :

Jakarta : Departemen Kesehatan Reupblik Indonesia

Depdikas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Dubois, Brenda & Karla K. Miley. 2005. Social Work an Empowered Profession.

USA : USA. Pearson.

Fattah, Nanang. 1999. Landasan Manajemen. Bandung : Rosda Karya

Fahruddin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama.

Goleman, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gomes, Cardoso, Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Andi prima

(25)

57

Hawari, Dadang. 1997. Al qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,

Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa.

_______________. 2008. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia. Jakarta :

Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit

BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu AA.2006. Perencanaan & Pengembangan SDM.

Bandung : Refika Aditama.

Martono, dkk, 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Berbasis Sekolah. Jakarta : Balai Pustaka

Mirwan.2007. Masalah Narkoba dan Upaya Pencegahannya. Medan : Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Muljadi, Arif. 2006. Pokok-pokok dan Ikthisar Manajemen Stratejik Perencanaan

dan Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit Prestasi Pustaka Publisher.

_______________. 2009.Medis Penanggulangan Napza. Jakarta : Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

McMillen, H. W. 1945. Community Organization for Social Welfare. Chicago:

University of Chicago Press.

Sadili, Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka

Setia.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Siregar,Dj.1977.Pengantar Tentang Narkoba/Obat.Medan : Percetakan Sekawan

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

Soedjono, D. 1983.Narkoba dan Remaja. Bandung : Alumni Press

Tabrani Rusyan,dkk. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan

(26)

58

Tanjung, Mastar’ain.2005. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta : Lembaga Terpadu

Permasyarakatan Anti Narkoba- Indonesia.

Tim Penyusun .2008. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia, Nomor

10/HUK/2007/ Tentang Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerjaan Sosial, Nomor 43/HUK/2007 Tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan.

Jakarta : Departemen Sosial Republik Indonesia

Tim Penyusun. 2010.Diklat jabatan Fungsional Pekerja Sosial Tingkat Ahli Muda.

Jakarta : Biro Organisasi Kepegawaian Departemen Sosial RI

Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Zastrow, Charles. 1999. Introduction to Social Welfare Institutions (Social Problems,

Services, and Current Issues). Fourth Edition. Homewood, Illinois: The

Dorsey Press.

Skripsi

Situmorang, Rosidah.2012. Kinerja Tutor dalam Melaksanakan Tugas Pekerja Sosial Pembinaan Anak jalanan Pada Yayasan Sinar agape medan Amplas

Susanti, Sani. 2005. Peranan Pekerja Sosial dalam Pembinaan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Panti Insyaf

Internet

Richmond, Anthony H. 1988. Sociological Theories of International Migration: The

Case of Refugees , http://cinusian.blogspot.com/2011/01/konsep-kinerja.html

.5

Dedi.2013 . Badan Narkotika Nasional. Jakarta

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkotika . di akses Kamis 8 Mei 2014

UU No.9 tahun 1976 di akses 8 mei 2014

(27)

59

http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerja_sosial diakses pada bulan 29 mei 2014

(http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=249412:201 5-pengguna-narkoba-56-juta-&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91, Mei 2014).

© VIVA.co.id http://nasional.news.viva.co.id/news/read/192384-tempat-rehab-pecandu-di-indonesia-kurang(diakses 25 mei 2014)

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial................... 10

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Melakukan pengamatan dengan cara mem- baca dan menyimak dari kajian literatur/ media tentang proses produksi (teknik, bahan, alat, jenis, dan kualitas

[r]

[r]

KESATU : Mengubah atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 311 Tahun 2016 tentang Lokasi dan Alokasi Penerima Bantuan Keuangan Khusus Kepada Desa Tahun Anggaran 2016,

[r]

Sementara yang sesungguhnya dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah strategi pengembangan kebudayaan sebagai modal agar dapat bersaing di dunia

[r]