• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Trioki Ningsih NIM 4112141017

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Dear Allah Swt., terima kasih banyak atas bentuk cinta-Mu sehingga skripsi saya ini bisa diselesaikan dengan baik. Saya selalu

merasa penuh, tiada kekurangan apa pun ketika sudah mengingat kembali berkah

dari-Mu. Karena hanya Engkau-lah, things get way easier than I thought. Kesempatan

menulis skripsi ini tidak akan pernah datang apabila bukan dari izin-Mu.

Untuk kedua orangtua saya, Ayah Ponirin dan Umi Jumiaty. I made it. Ini

untukmu, Ayah, Umi. Semoga ini bisa menjadi hal yang membanggakan Umi dan

Ayah. Dan menjadi langkah awal saya untuk melanjutkan langkah-langkah

berikutnya untuk tidak henti-hentinya membuat orangtua saya bangga. Terimakasih

atas cinta dan support-nya, saya banyak sekali belajar dari Umi dan Ayah. Dan rasa

syukur saya tidak akan pernah habis karena diberikan anugerah menjadi mommy and daddy’s little princess in my family. Untuk kakak dan abang saya, Evi Hestiani dan Joko Prayonki. Terimakasih sudah selalu memberikan support dan kasih sayang

untuk saya. Dan sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dukungan serta

semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Thank you for simply being there, at ups and downs.

Kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi.

Terima kasih telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada saya sejak

awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Bapak Dr. H.

Hasruddin, M.Pd, dan Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Pd sebagai dosen penguji.

Masukan dan kritikan membangun dari bapak-bapak sangat berguna dalam penulisan

skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan juga untuk Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,

Ph.D. selaku dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku

ketua jurusan Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan

Biologi, Bapak Toyo Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan

seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA UNIMED.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramli Siregar,

(5)

PKS SMA Negeri 1 Sunggal; Ibu Elvi Julianida Daulay, S.Pd, M.Si selaku guru

biologi kelas X, dan Bapak/Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Sunggal

yang telah banyak membantu saya dalam pelaksanaan penelitian.

Untuk keluarga saya di Exemplay Students School of Islamic Darularafah

Raya College dari angkatan pertama sampai ketiga dan terkhusus angkatan kedua Cha, Amy, Intan, Anik, Nurhay, Gita, Puput, Ama, Nuri, Tyas, dan Maisa. Persma

Bimed (Persatuan Mahasiswa Bidik Misi Unimed), Diyah, Pinta, Manda, Yulzalia,

Lestari, Yudha, Junita, dan keluarga Bimed yang ngak bias kesebut satu persatu. RH

(Rangers Hinai); Bang Fajran, Pak Fadly, Mak Sylvi, Kak Bebeh, Mami Dini, Kak

Sellia, Kak Ayu, Uni, Tuti, Tika, Yuli, Putri, Bang Reza, Bang Nasry, Bang Taufik,

Bang Zul, Bang Dima, dan Bang Deni. Relawan Rumah Zakat cabang Medan, Anak Kos Lu’lu dan Kos Kertawi, dan sahabat-sahabat saya di Biologi Dik C 2011; Ari K, Yeni, Ivana, Wulan, Latifah, Sari, Zahra dan teman-teman yang lain yang tidak bisa

disebut satu persatu. Senang sekali bisa mengenal kalian, selain persahabatan yang

tulus, selalu ada pengalaman dan pelajaran berharga ketika berkumpul dengan kalian.

Selalu saja punya cara membuat saya tertawa.

Dan buat my inspirator of life in Bimed, kakak dan abang dari Bidik Misi

Unimed yaitu Rizki Nurjehan, Sartika Sari, Aldiva Syahputra, M. Hamzah Solim,

Irwan Syahputra, dan kakak-kakak yang lain yang tidak bisa saya sebut satu-satu.

Kakak-kakak dan abang-abang harus tahu bahwa kakak-kakak dan abang dan abang

adalah contoh baik bagi remaja Indonesia.

Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bias bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, 23 Juni 2015

Penulis

(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN

PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA

SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2014/2015

Trioki Ningsih (NIM 4112141017) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan kelas X IPA di SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2014/2015 yaitu sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya sebanyak 156 orang siswa. Sampel diambil secara acak (random sampling) sebanyak dua kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas X1 sebagai kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang masing-masing berjumlah 39 orang siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orang siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning adalah 82,05 dengan standar deviasi ±8,25; sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning adalah 76,41 dengan standar deviasi ±8,15. Dari hasil uji-t pada taraf α = 0,05 dengan th sebesar 3,044; tt sebesar 1,995; dan dk 76 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Discovery Learning dan Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan kelas X IPA di SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(7)

THE DIFFERENCES BETWEEN STUDENT’S LEARNING OUTCOMES

THAT WERE TAUGHT BY USING DISCOVERY LEARNING MODEL WITH PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON TOPIC OF

ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL IN ACADEMIC

YEAR 2014/2015

Trioki Ningsih (NIM 4112141017) ABSTRACT

This research aimed to determine the differences between student’s learning outcomes that were taught by using discovery learning model and problem based learning model on topic of environmental pollution in class x SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, The population of all of the students at class X SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, that consisted of 4 classes and total of the students are 156 students. The samples were taken at random sampling of two classes, with details class X2 using Discovery Learning model and X1 using Problem Based Learning model and each class numbered 39 students, so the number of samples in this study were 78 students. Type of research is experimental. The results showed that the learning outcomes of students who are taught using Discovery Learning Model is 82,05 with a standard deviation of ±8,25, while the learning outcomes of students who are taught using the Problem Based Learning Model is 76,41 with a standard deviation of ±8,15. The result from the t-test at α = 0,05 with th 3,044; tt 1,995; and dk 76 refer that there was significant different from student’s learning outcomes who were taught using Discovery Learning model with Problem Based Learning model on topic of environmental pollution in class X SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Konsep Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 6

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 9

2.1.4. Model-Model Pembelajaran 9

2.1.5. Discovery Learning (Model Pembelajaran Penemuan) 10 2.1.6. Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah) 15 2.1.7. Materi Pencemaran Lingkungan 18

2.2. Kerangka Konseptual 25

(9)

BAB III METODE PENELITIAN 27 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 27

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 27

3.5. Teknik Pengumpulan Data 28

3.5.1. Prosedur Penelitian 28

3.5.2. Instrumen Penelitian 30

3.6. Teknik Analisis Data 34

3.6.1. Uji Prasyarat Data 35

3.6.2. Uji Hipotesis 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38

4.1. Hasil Penelitian 38

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 39

4.2.1.Uji Hipotesis 40

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Problem Based Learning 17

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 28

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pencemaran Lingkungan 30 Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesulitan 33 Tabel 4.1. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Model Pembelajaran Discovery

Learning dan Problem Based Learning 38

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 46

Lampiran 2 : RPP Discovery Learning 49 Lampiran 3 : RPP Problem Based Learning 58

Lampiran 4 : Test Hasil Belajar 69

Lampiran 5 : Kunci Jawaban 75

Lampiran 6 : LKS Discovery Learning 76 Lampiran 7 : LKS Problem Based Learning 80 Lampiran 8 : Tabel Validitas Soal 82 Lampiran 9 : Perhitungan Validitas Soal 83 Lampiran 10 : Tabel Uji Reliabilitas 85 Lampiran 11 : Perhitungan Uji Reliabilitas 86 Lampiran 12 : Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 87 Lampiran 13 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 88 Lampiran 14 : Tabel Daya Beda Soal 90 Lampiran 15 : Perhitungan Daya Beda Soal 91 Lampiran 16 : Data Tes Hasil Belajar Siswa 93 Lampiran 17 : Rata-rata, Standar Deviasi, Varians 96

Lampiran 18 : Uji Normalitas 98

Lampiran 19 : Uji Homogenitas 103

Lampiran 20 : Uji Hipotesis 105

Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian 108 Lampiran 22 : Tabel Nilai-nilai r-Product Moment 110 Lampiran 23 : Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors 111 Lampiran 24 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

(Uji Normalitas) 112

(12)

1

Pendidikan merupakan hal terpenting bagi semua manusia. Pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia mulai dari lahir hingga ke liang lahat. Dengan perkembangan zaman sekarang ini, pendidikan di Indonesia harus terus bergerak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang maju. Diabad 21, para siswa menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan sosial budaya. Sehingga siswa dituntut untuk belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan/keahlian yang memadai.

Kurikulum 2013 melalui pendekatan sainstifik dan kontekstual dalam pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antara attitude (sikap), skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) yang jauh

lebih baik dari sebelumnya, disamping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Hosnan, 2014).

(13)

jawaban soal diskusi. Guru tidak membimbing siswa menemukan konsep yang dipelajari sehingga proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Biologi menyatakan bahwa sebagian guru telah menggunakan model cooperative learning dengan pendekatan sainstifik namun dalam pengaplikasiannya guru menjelaskan jawaban dari soal diskusi tanpa melibatkan peran aktif siswa untuk menanggapinya. Hal ini dikarenakan guru menghindari diskusi-diskusi yang terlalu luas cakupannya yang dapat memicu keributan di dalam kelas dan menyebabkan proses pembelajaran menjadi tidak kondusif dan membosankan. Dengan kata lain, pembelajaran masih bersifat satu arah. Retno (2010) menuliskan dalam bukunya bahwa kelemahan dari proses pembelajaran yang bersifat satu arah tersebut siswa hanya dapat menguasai materi sebatas apa yang disampaikan oleh guru, keterampilan yang dikuasai hanya sebatas Lower Order Thinking. Jika terjadi hal seperti ini maka dapat mengakibatkan kurangnya minat siswa dan tidak semua siswa mampu aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini terlihat dari presentasi kriteria ketuntasan minimal yang diperoleh siswa sebanyak 60% siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal dan 40% siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Sedangkan pada materi pencemaran lingkungan, siswa diharapkan mampu memecahkan masalah lingkungan seperti mengatasi masalah pencemaran lingkungan atau memberi solusi terhadap masalah tersebut dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar ke lingkungan sekitar.

(14)

pengalaman melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Sedangkan model pembelajaran problem based learning merupakan salah satu alternatif pembelajaran untuk menuntun siswa belajar yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta lingkungan sehingga mampu memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2000: 54). Dengan melibatkan keaktifan siswa dikelas, pembelajaran dapat berjalan secara aktif dan siswa dapat menguasai pelajaran serta mampu mencapai kompetensi-kompetensi yang ada.

Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang : “Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Problem Based Learning Pada Materi Pokok Pencemaran

Lingkungan Kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Hasil belajar siswa yang belum optimal.

b. Pembelajaran biologi masih didominasi oleh guru di dalam proses belajar mengajar.

c. Model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dalam pembelajaran biologi masih jarang digunakan oleh guru.

d. Siswa memiliki kemampuan hanya sebatas teoritik tidak mampu menerapkan dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada:

(15)

b. Model pembelajaran yang digunakan yaitu: Discovery Learning dan Problem Based Learning (PBL)

c. Objek penelitian adalah materi pokok Pencemaran Lingkungan. d. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?

b. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?

c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.

b. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.

(16)

1.6 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti; dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kurikulum 2013 tipe Discovery Learning dan Problem Based Learning. Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. b. Bagi Siswa; siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan keterampilan proses, mampu memotivasi siswa dalam memahami materi, dan meningkatkan hasil belajar biologi siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi dan merupakan kesempatan berharga karena mendapat pengalaman dengan pembelajaran yang baru.

c. Bagi Guru; dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi.

(17)

43

beberapa kesimpulan yang didapat dari penelitian adalah:

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA

Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 82,05 dengan standar deviasi 8,25.

2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X

SMA Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 76,41 dengan standar deviasi 8,15.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di SMA Negeri 1

Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015 pada taraf signifikan 5% (α = 0,05). Hasil belajar siswa lebih tinggi diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dibandingkan dengan Problem Based Learning.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Bagi guru biologi agar senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan model pembelajaran biologi dan mampu meningkatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.

(18)

44

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013, Penerbit PT Rafika Aditama , Bandung.

Albab, A.F. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning dengan Metode Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Fisika Di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika 1(1) : 1-5

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, (2006). Pembelajaran Kooperatif. Penerbit Universitas Surabaya, Surabaya.

Djamarah, Z,A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Foster, B., (2002), Soal dan Pembahasan Biologi. Penerbit Erlanga, Jakarta. Hamalik, (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System.

Jakarta : Bumi Aksara

Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Istarani, (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Grafindo, Bandung.

Kristiyono, (2014), Bupena Buku Penilaian Autentik, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kurinasih, I. dan Berlin, (2014), Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013,

Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013, Penerbit Kata Pena.

Kusaeri, (2014), Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013, Penerbit Ar Ruzz Media, Yogyakarta.

Nurhayati, N., (2009), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

(19)

Pratiwi, dkk., (2013), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta. Priyayi, D.F. 2012. Pengaruh Penerapan Discovery Learning Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

Purba, E., (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Penerbit PT. Rineka Cipta Jakarta.

Riduwan, (2003), Dasar-dasar Statistik, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Medan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT.rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung. Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung. Sugiharti (2013). Media Pendidikan, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta.

Suprihatin, dkk., (2014), Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning. Unnes Journal of Biologi Education 3 (3) (2014). ISSN 2252-6579

Suyanto dan Asep J., (2013), Menjadi Guru Profesional. Penerbit Esensi Erlangga Group, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Problem Based Learning

Referensi

Dokumen terkait

Jika banyaknya pohon pada setiap sisi taman adalah sama, tentukan banyaknya pohon pada setiap sisi taman.. Penanggalan bulan Februari 2015 sangat istimewa, karena

Pimpinan Pesantren dibantu oleh 5 (lima) biro yang bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kinerja organisasi guna mengoptimalkan proses pendidikan dan

Koefesien Determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel.. koefisien dari determinasi

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,