• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

BERLIANA FENNY GULTOM

NIM 2103111007

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat, kasih, dan karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Medan. Di samping persyaratan akademis, hal ini juga

merupakan ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi melalui

usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang

maksimal. Untuk itu, saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah

pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan

penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan

yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa

hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

 Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Unimed

 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

 Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi

 Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia

 Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

 Drs. Basyaruddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik  Drs. H. Sigalingging, M.Pd., selaku Dosen Pengarah

(7)

iii

 Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

 Kepala Sekolah dan Guru SMA Swasta Free Methodist Medan yang telah

memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian

 Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta Keluarga besar kami yang selalu

memberi motivasi agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan studi di

FBS Unimed

 Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang

Bapak dan Ibu berikan menjadi berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Berliana Fenny Gultom, NIM 2103111007. Pengaruh Model Pembelajaran Time Token terhadap Kemampuan Berpidato Siswa Kelas XI SMA Swasta Free Methodist Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran Time Token terhadap keterampilan berpidato siswa kelas XI SMA Swasta Free Methodist Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Free Methodist Medan sebanyak 120 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi (mengamati secara langsung).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum menggunakan model pembelajaran Time Token adalah 63,95 dalam kategori kurang sedangkan nilai rata-rata sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token adalah 82,3 dalam kategori baik. Berdasarkan perhitungan dengan uji “t” diperoleh nilai to = 8,19 kemudian dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df = N-1 = 24-1 = 23. Dari df = 23 diperoleh taraf signifikansi 5% = 2,07. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 8,19 >2,07 maka hipotesis awal (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Time Token berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan siswa berpidato.

Untuk itu, perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia meningkatkan pembelajaran keterampilan berpidato dengan menerapkan model pembelajaran Time Token karena pembelajaran ini terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpidato siswa.

(9)

iv

(10)

v

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

1. Populasi Penelitian ... 33

2. Sampel Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian ... 35

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

E. Desain Penelitian ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 37

G. Jalannya Eksperimen .………. ... 41

H. Organisasi Pengolahan Data ... 43

I. Teknik Analisis Data ……… ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil Penelitian ... 48

1. Kemampuan Berpidato Pre-test ... 48

2. Kemampuan Berpidato Post-test ... 50

3. Pengaruh Model Time Token ... 52

a. Uji Normalitas ... 52

b. Uji Homogenitas ... 58

c. Pengujian Hipotesis ... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Simpulan ... 63

B. Saran ... 64

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 37

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian ... 39

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 40

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen... 41

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-test ... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-test ... 49

Tabel 4.3 Data Hasil Post-test ... 50

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Post-test ... 51

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Pre-test ... 52

Tabel 4.6 Distribusi Hasil Post-test ... 53

Tabel 4.7 Uji Normalitas Pre-test ... 54

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 68

Lampiran 3 Instrumen Pre-test ... 78

Lampiran 4 Instrumen Post-test ... 79

Lampiran 5 Lembar Penilaian Berpidato ... 80

Lampiran 6 Penilaian Berpidato Pre-test ... 83

Lampiran 7 Penilaian Berpidato Post-test ... 84

Lampiran 8 Uji Normalitas Data Pre-test ... 85

Lampiran 9 Uji Normalitas Data Post-test ... 87

Lampiran 10 Tabel Uji Liliefors ... 89

Lampiran 11 Tabel Daftar Nilai Persentil ... ... 90

Lampiran 12 Tabel Daftar Distribusi ... ... 92

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) terdiri dari empat aspek keterampilan berbahasa.

Keterampilan tersebut meliputi membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.

Keempat keterampilan ini berhubungan satu sama lain. Di antara keempat aspek

tersebut, berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki

manfaat paling besar bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Berbicara

dapat menyampaikan gagasan ataupun pikiran tentang segala hal berdasarkan

skema, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki kepada orang lain.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas XI SMA

untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, salah satu kompetensi keterampilan

berbicara yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan berpidato. Namun, harapan

tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari

observasi awal yang dilakukan peneliti di SMA Swasta Free Methodist Medan.

Dari hasil wawancara antara peneliti dengan guru bidang studi diketahui bahwa

hasil belajar dalam keterampilan berpidato siswa masih rendah dengan skor

rata-rata 62,5. Hal ini diduga karena di dalam pembelajaran guru masih menggunakan

model pembelajaran konvensional yang mengakibatkan siswa pasif dalam

pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan

pembelajaran. Hal ini juga terlihat jelas dari Program Pengalaman Lapangan

(14)

2

pidato, guru lebih sering menggunakan metode mengajar yang monoton, yaitu

metode ceramah. Hal ini tentu mengakibatkan siswa tidak berani berbicara

menyampaikan ide atau gagasannya dalam berpidato karena kurang melakukan

praktik berbicara di depan orang lain.

Larasati (2010) dalam jurnalnya menyatakan, “Pembelajaran keterampilan

berbicara khususnya berpidato tampaknya belum menunjukkan hasil yang ideal.”

Selain minimnya kreativitas guru dalam menentukan teknik pembelajaran, media

atau bahan ajar yang digunakan juga sangat minim. Maka tidak mengherankan

siswa enggan berbicara, malu, dan sangat minim kosakatanya yang pada akhirnya

keterampilan berbicaranya khususnya berpidato relatif rendah. Hal ini juga

dinyatakan Tarigan (1987:88) bahwa kondisi pembelajaran keterampilan berbicara

termasuk berpidato selama ini masih belum memuaskan.

Penelitian yang merujuk pada kurangnya hasil pembelajaran pidato dapat

dilihat pada penelitian Dewi Marpaung (2010:68) menyatakan, “Hasil

kemampuan berpidato siswa dalam kategori kurang dengan skor rata-rata 58,06.”

Sama halnya dengan penelitian Rahel Silalahi (2013:58) menyatakan, “Hasil

pembelajaran retorika masih kurang dengan rata-rata nilai 62,41.”

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam

berpidato masih tergolong rendah. Hal ini tentu dapat diatasi dengan

menggunakan model pembelajaran yang lebih menarik agar siswa termotivasi

untuk aktif berbicara sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa

dalam berpidato. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan

(15)

3

Token. Model pembelajaran ini melibatkan semua siswa dalam pelaksanaannya

sehingga pikiran dan perhatian siswa akan tetap tertuju pada kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung. Model pembelajaran Time Token

menitikberatkan pada aspek komunikasi siswa sehingga diharapkan apabila siswa

sering mengkomunikasikan ide-idenya maka mereka menjadi lebih memahami

tentang bahan pelajaran yang telah mereka pelajari dan dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman konsep siswa. Selain itu juga, terlihat pada salah satu

kelebihan model pembelajaran Time Token ini bahwa siswa menjadi lebih

termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga dapat mendorong kemampuan

pemahaman siswa akan semakin meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik menjadikan

permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti dengan judul, “Pengaruh

Model Pembelajaran Time Token terhadap Kemampuan Berpidato Siswa Kelas XI

SMA Swasta Free Methodist Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, identifikasi

masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal di bawah ini.

1. Kemampuan berpidato siswa termasuk siswa SMA Swasta Free Methodist

Medan masih rendah.

2. Siswa pasif saat pembelajaran pidato berlangsung.

3. Siswa merasa bosan dalam pembelajaran pidato.

(16)

4

5. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran berpidato

di sekolah masih cenderung monoton termasuk di SMA Swasta Free

Methodist Medan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

permasalahan kemampuan berpidato siswa di SMA Swasta Free Methodist Medan

masih rendah karena model pembelajaran yang digunakan guru dalam berpidato

masih cenderung monoton. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model

pembelajaran Time Token yang dapat meningkatkan kemampuan berpidato siswa

kelas XI SMA Swasta Free Methodist Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Dalam hal ini kemampuan berpidato dibatasi pada pidato persuasif

(mempengaruhi/menghimbau).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagaimana terlihat di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Free Methodist

Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam berpidato sebelum

menggunakan model pembelajaran Time Token?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Free Methodist

Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam berpidato sesudah

(17)

5

3. Adakah pengaruh penggunaan teknik pembelajaran Time Token terhadap

kemampuan berpidato siswa kelas XI SMA Swasta Free Methodist Medan

tahun pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Free

Methodist Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam berpidato sebelum

menggunakan model pembelajaran Time Token,

2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Free

Methodist Medan tahun pembelajaran 2013/2014 dalam berpidato sesudah

menggunakan model pembelajaran Time Token,

3. untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model

pembelajaran Time Token terhadap kemampuan siswa kelas XI SMA

Swasta Free Methodist Medan tahun pembelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup hal-hal di bawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran bahasa yaitu

(18)

6

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa dalam

meningkatkan keterampilan berbicara khususnya kemampuan

berpidato.

b. Bagi guru

Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru bahasa

Indonesia untuk meningkatkan pemahaman di bidang kebahasaan.

c. Bagi sekolah

Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran agar dapat

meningkatkan kualitasnya.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau bahan

rujukan bagi peneliti-peneliti lain dalam melakukan penelitian yang

(19)

65

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Gestari. 2003. Retorika Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Anwar, M. Farid. 1987. Teori dan Praktek Pidato. Surabaya: Amin Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

---. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Borman, Ernest G. 1989. Retorika Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Carnegie, Dale. 2000. Cara Cepat dan Mudah Berbicara Efektif. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Cullough, William. 1997. Teknik Berpidato. Bandung: Pionir Jaya.

Marpaung, Dewi. 2010. Efektivitas Penggunaan Media Skema dalam

Meningkatkan Kemampuan Berpidato Siswa Kelas XI SMP Negeri 4 Balige Tahun Pembelajaran 2009/2010. Medan: Unimed.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: Indeks.

Efendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hendrikus, Dori Wuwur. Retorika, Terampil Berpidato dan Berdiskusi.

Hidajat, M.S. 2006. Public Speaking. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Mediapersada.

Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Larasati. 2010. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berpidato dengan Paket

Belajar Mandiri pada Kelas IX siswa SMPN 2 Semarang.” (Jurnal Online) Akses tanggal 7 Maret 2014.

(20)

66

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Pressindo.

Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Retorika Modern. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Silalahi, Rahel. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Naskah dalam Meningkatkan Keterampilan Berpidato Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pangururan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Unimed.

Semi, M.Atar. 1992. Terampil Berpidato. Bandung: Angkasa.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukadi, G. 2003. Public Speaking. Jakarta: Gramedia.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryadi. 1997. Tuntunan Berpidato. Surabaya: Karya Anda.

Tarigan. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbicara. Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2004. Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah.

Wiyanto, Asul. 2001. Berpidato yang memukau. Jakarta: Balai Pustaka.

---. 2004. Terampil Pidato. Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Identification employing HPLC revealed that both citrinin (monascidin A) standard and fermentation extracts from the parental strain and the albino mutant produced a chromatogram

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

Agus Dwi Priyanto, S.S., M.CALL, the head of English Diploma Program of Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, for approving this final project.. Dini

Another research was conducted by Astuti (UMS, 2007), entitled A Comparison between Novel and Movie Version of Arthur Golden’s Memoirs of a Geisha: A Structural Analysis..

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]

the power of two dengan strategi kerja kelompok pada siswa kelas XI. SMA Muhammadiyah I Klaten tahun